Anda di halaman 1dari 18

Blog tentang Materi Kuliah Kebidanan

Kumpulan materi kuliah kebidanan dan berbagai informasi tentang

Kesehatan
1.
SEP

12

KONSEP KEBIDANAN

TEORI MODEL KEBIDANAN

Pendahuluan:
Model dalam teori kebidanan indonesia mengadopsi dari beberapa model negara dengan
berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari teori & model yang bersumber
dari masyarakat.
Model asuhan kebidanan didasarkan pada kenyataan bahwa kehamilan dan persalinan
merupakan episode yang normal dalam siklus kehidupan wanita.
Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan
kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling percaya dalam pelaksanaan
askeb. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti
dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian & kejadian seksio
sesaria pada persalinan.

A. Pengertian

Konsep :Penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu


teori yang dapat diuji melalui observasi atau penelitian.

Model : Contoh atau peraga untuk menggambarkan sesuatu.

Kebidanan : Merupakan ilmu yang terbentuk dari berbagai disiplin


ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan
kebidanan meliputi ilmu kedokteran, ilmu keperawatan,
ilmu sosial, ilmu perilaku, ilmu buaya, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu manajemen untuk dapat
memberikan pelayanan kepada Ibu dalam masa
prakonsepsi, konsepsi, masa hamil, Ibu bersalin, post
partum, bayi dan baru lahir. Pelayanan tersebut meliputi
pendeteksian keadaan abnormal pada Ibu dan anak,
melaksanakan konseling dan pendidikan terhadap
individu, keluarga dan masyarakat

Model Kebidanan : Suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakankerangka kerja seorang
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.

Konseptual Model :

1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu.

2. Pada dasarnya sama dengan pengertian konsep kerangka kerja, sistem dan skema. Menunjukan
pada ide global tentang individu, kelompok, situasi, dan kejadian yang menarik untuk suatu
ilmu. Konseptual model biasanya berkembang dari wawasan intuitif, keilmuan dan seringkali
disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett,
1992) sehingga konseptual model memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari
suatu disiplin ilmu.

3. Model member! kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktek untuk membimbing
tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus di jawab dalam
penelitian. Konsep model ditunjukan dengan banyak cara yaitu mental model, fisikal model
dan simbolik (Lancaster and Lavcaster, 1992).

B. Konseptual Model Kebidanan

Dalam memberikan akan suatu gambaran tentang pelayanan dalam praktek kebidanan dan
memberi jawaban - jawaban atas pertanyaan, apa yangmerupakan praktek kebidanan.

Model dalam Kebidanan berdasarkan pada 4 elemen :

1. Orang (wanita, ibu, pasangan, dan orang lain)


2. Kesehatan

3. Lingkungan

4. Kebidanan

C. Kegunaan Model
1. Untuk menggambarkan beberapa aspek (kongkrit maupun abstrak) dengan mengartikan
persamaannya seperti struktur, gambar, diagram, dan rumus. Model tidak seperti teori, tidak
memfokuskan pada hubungan antara duafenomena tapi lebih mengarah pada struktur dan
fungsi. Sebuah model pada dasarnya anologi atau gambar simbolik sebuah ide (Wilson, 1985)

2. Merupakan gagasan mental sebagai bagian teori yang memberikan bantuan ilmu-ilmu sosial
dalam mengkonsep dan menyamakan aspek-aspek dalam proses sosial (Gait dan Smith, 1976)

3. Menggambarkan sebuah kenyataan, gambaran abstrak sehingga banyak digunakan


oleh disiplinilm u lain sebagai parameter garis besar praktek (Bemer. 1984)

Model Kebidanan dapat digunakan untuk :

1 . Menyatukan data secara lengkap

a. Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan pimpinan.

b. Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar.

c. Untuk komunikasi bidan dengan klien.

2. Menjelaskan siapa itu bidan, apa yg dikerjakan, keinginan, & Kebutuhan untuk :

a. Mengembangkan profesi

b. Mendidik siswi bidan

c. Komunikasi dgn Klien dan pimpinan.

D. Komponen dan macam Model Kebidaaan

Model kebidanan dibagi menjadi 5 komponen , yaitu :

1. Memonitor kesejahteraan ibu

2. Mempersiapkan ibu dgn memberikan pendidikan & konseling

3. Intervensi teknologi seminimal mungkin.

4. Mengidentifikasi dan member! bantuan obstetric

5. Lakukan rujukan

Beberapa Macam Model Kebidanan

1. Model dalam mengkaji kebutuhan dalam praktek kebidanan.

Model ini memiliki 4 unit yang penting, yaitu :

a. Ibu dalam keluarga

b. Konsep kebutuhan
c. Partnership

d. Faktor Kedokteran dan keterbukaan

2. Model medical

Merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu manusia dalam
memahami proses sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah sebagai kerangka kerja
untuk pemahaman dan tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini adalah "Dapatkah
dengan mudah dipahami dan dapatkah dipakai dalam praktek?".

3. Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)

Model ini dicetuskan oleh WHO dalam Deklarasi Alma Atta tahun 1978. Fokus pelayanan
ditujukan pada wanita, keluarga dan masyarakat serta sebagai sarana komunikasi dari bidan-
bidan negara lain. Tema HFA menurut Euis dan Simmet (1992) :

a. Mengurangi ketidasamaan kesehatan

b. Perbaikan kesehatan melalui usaha promotif dan preventif

c. Partispasi masyarakat

d. Kerjasama yang baik pemerintah dengan sector lain yang terkait

e. Primary Health Care (PHC) a/ dasar pelayanan utama dari sistem pelayanan kesehatan.

PHC adalah pelayanan kesehatan pokok yang didasarkan pada praktek, ilmu pengetahuan
yang logis dan metode sosial yang tepat serta teknologi universal yang dapat diperoleh
oleh individu dan keluarga dalam komunitas melalui partisipasi dan merupakan suatu value
dalam masyarakat dan negara yang mampu menjaga setiap langkahperkembang
an berdasarkan kepercayaan dan ketentuannya.

Dari model HFA dan deftnisi PHC terdapat limakonsep (WHO, 1998) :

a. Hak penentuan kesehatan oleh cakupan populasi universal dengan penyedia asuhan
berdasarkan kebutuhan.

b. Pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif, dimana pelayanan dapat memenuhi
segala macam tipe-tipe kebutuhan yang berbeda harus disediakan dalam satu kesatuan
(semua pelayanan dalamsatu tempat).

c. Pelayanan harus efektif, dapat diterima oleh norma, dapat menghasilkan dan diatur, yaitu
pelayanan harus dapat memenuhikebutuhan yang dapat diterima oleh masyarakat dan
pelayanan harus dimonitor dan diatur secara efektif.

d. Komunitas harus terlibat dalam pengembangan, penentuan pemonitoran pelayanan, yaitu


penentuan asuhan kesehatan merupakan tanggung jawab semua komunitas dan
kesehatan dipandang sebagai faktor yang berperan untuk pengembangan seluruh lapisan
masyarakat.
e. Kolaborasi antar sekolah untuk kesehatan itu sendiri dan pelayanan kesehatan tidak dapat
bergantung pada pelayanan kesehatan saja tetapi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : perumahan, polusi lingkungan, persediaan rnakanan dan metode pubikasi.

Delapan area untuk mencapai kesehatan bagi semua melalui PHC, delapan area ini adalah :

a. Pendidikan tentang masalah kesehatan umum & metode pencegahan dan pengontrolannya

b. Promosi kesehatan tentang persediaan makanan dan nutrisi yang layak

c. Persediaan air yang sehat dan sanitasi dasar yang adekuat

d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana

e. Imunisasi

f. Pencegahan dan pengawasan penyakit endemic

g. Pengontrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit umum

h. Persediaan obat-obat essensial (morley at all,1989)

4. Model sistem maternitas di komunitas yang idealUniversity of Southeer Queensland

- Model kurikulum konseptual patnership dalam praktek kebidanan berdasarkan pada model
pelayanan kesehatan dasar. ( Guiilliland dan pairman, 1995 )

- Patnership kebidanan adalah sebuah flllosofi prospektif dan suatu model kepedulian

( model of care ) sebagai model flllosofi prospektif berpendapat bahwa wanita dan bidan
dapat berbagi pengalaman dalam proses persalinan.

- Persalinan merupakan proses yang sangat normal

- Sebuah hubungan patnership menggambarkan dua orang yang bekerjasama


dan salingmenguntungkan

- Bidan bekerja keras bahwa bidan tidak memaksakan suatu tindakan melainkan membantu
wanita untuk mengambil keputusan sendiri

- Konsep " wanita" dalam asuhan kebidanan meliputi mitra perempuan tersebut, keluarga,
kelompok dan budaya.

- Konsep bidan dalam asuhan kebidanan meliputi bidan itu


sendiri, mitranya atau keluarga, budaya/sub kultur bidan tersebut dan " wewenang
profesional bidan

- Dengan membentuk hubungan antara bidan dan wanita akan membawa mereka sendiri
sebagai manusia kedalam suatu hubungan patnership yang mana akan mereka gunakan
dalam teurapetik. Bidan harus mempunyai self knowing, self nursing, dan merupakan
jaringan pribadi dan kolektif yang mendukung.

- Sebagai model of care the midwifery patnership didasarkan pada prinsip midwifery
care berikut ini :

a. Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa. fisik,
dan lingkungan kultur sosial ( holism)

b. Berasumsi bahvva mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat di tolong tanpa
adanya intervensi.

c. Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami tersebut.

d. Bidan menggunakan suatu pendekatan pemecahan masalah dengan sen!


danilmu pengetahuan.

e. Relationship-based dan dan kesinambungan dalam motherhood,

f. Woman centered dan bertukar pikiran antara wanita

g. Kekuasaan wanita yaitu berdasarkan tanggung


jawab bersama untuk suatu pengambilan suatu keputusan, tetapi wanita
mempunyai kontrol atas keputusan terakhir mengenai keadaan diri dan bayinya

h. Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup prakterk individu : dengan persetujuan wanita
bidan merujuk fasilitas pelayanan kesehatan yang lebihberkualitas.

Hubungan antara wanita, bidan dan dokter harus didasari oleh rasa saling
menghormati dan saling percaya, bidan boleh mempertanyakan masalah medis atau
perlindungan hukum untuk wanita untuk alasan apapun, jika wanita tersebut tidak mampu
berbicara atas namanya sendiri.

Persepsi mahasiswa kebidanan di tentukan oleh bidan di bagian pelayanan untuk


mengantisipasi siswa dalam menghadapi kasus yang di temukan di dalam tim, tetapi
praktek siswa akan dibatasi oleh bidan dan akan mengajarkan beberapa pelayanan khusus
kebidanan yang akan mengajarkanbeberapa pelayanan khusus kebidanan yang akan
meningkatkan kemamapuan dan ketrampilan siswa, peran perseptor akan semakin
berkurang dalam praktek dan hanya akan menjadi penasehat dan pendukung

5. Model Asuhan Home Based

Dasar asuhan kebidanan berdasarkan home based merupakan unsure therapeutic


yang terdiri dari sebuah kesadaran dan menjaga hubungan yang dibangun atas dasar
kepercayaan dan dibentuk untuk memfasilitasi asuhan yang berkualitas. Tanggungjawab
dan kejujuran merupakan hal yang harus dibangun dalam hubungan antara bidan dank
lien. Proses persalinan dirumah(Home Birth) sejak lama telah menggunakan konsep "early
discharge" sebagai bagian dari Home Based Midfwifery Care.

Asuhan kebidanan secara tradisional telah memiliki asuhan yang berpusat pada
wanita.kontinuitas dari asuhan kebidanan dapat membentuk waktu yang efektif dalam
pemantauan selama kunjungan prenatal sehingga dapat terjalin hubungan therapeutic
secara personal antara bidan dan keluarganya.

Asuhan yang berkelanjutan (continuity of care) dapat membuat bidan dan keluarga
belajar satu sama lain untuk menentukan rencana dan memberikan asuhan yang baik sesuai
dengan kebutuhan, khusunya untuk klien. Dengan proses ini akan terbuka komunikasi dan
membangun komitmen dari bidan dan keluarga dalam memecahkan masalah dan membuat
keputusan bersama. Partisipasi secara alami dalam home based midwifery care
dapat memberikan kewsempatan pada calon orangtua untuk mempelajari cara-cara
mengasuh bayinya. Keterampilan ini komponen yang penting dalam pendidikan prenatal
karena bidan tidak selalu mendampingi ibu.

Hubungan therapeutic dan dukungan secara "team" yang ditetapkan dalam home
based midwifery care telah digunakan bertahun-tahun lalu. Dengan pendekatan ini
diharapkan klien bisa mandiri secara dini. Hal ini yang telah menunjukan hasil yang baik,
dimana resiko yang terjadi pada ibu bisasegera diketahui. Kernandirian dari klien atau
komponen integral dari home based midwifery care dan dapat ditetapkan sebagi sebuah
model pada wanita yang memilih melahirkan di rumahsakit.

E. Teori Model Kebidanan

Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan
fenomena yang penting dalam sebuah disiplin teori yg termasuk dalam teori model kebidanan adalah :

1. Ruper, Logan dan Tierney Activity of living Model :

Model yang dipengaruhi oleh Virginia Henderson Model. Terdiri dari 5 elemen :

a. Rentang Kehidupan

b. Aktivitas Kehidupan

c. Ketergantungan atau kebebasan individu


d. Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas individu

Dalam model ini diidentifikasi adanya 12 macam kebutuhan manusia sebagai proses
kehidupan yaitu:

a. Mempertahankan lingkungan yang aman

b. Komunikasi

c. Bernafas
d. Makanan dan minuman

e. Eliminasi

f. Berpakaian dan kebersihan diri

g. Pengaturan suhu tubuh

h. Mobilisasi
\. Bekerja dan bermain

j. Seksualitas

k. Tidur

2. Rosemary Methven

Merupakan aplikasi dari Oream dan Hendeson, model terhadap asuhan kebidanan, dimana
dalam sistem perawatan ada 5 metode pemberianbantuan yaitu :

a. Mengerjakan untuk klien

b. Membimbing klien

c. Mendukung klien ( secara fisik dan psikologis )

d. Menyediakan lingkunagan yang mendukung kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan


sekarang dan masa akan datang.

e. Mengajarkan klien

Peran bidan adalah mengidentifikasi masalahklien dan melakukan sesuatu untuk


membantu klienuntuk memenuhi kebutuhannya. Manfaat dari model inimenurut Methuen adalah
sebagai bukti praktek pengkajian kebidanan yang tidak didasarkan pada kerangka kerja dari
tradisi manapun. Sebagai dasarnya adalah kesehatan bukan kesakitan sehingga asuhan yang di
berikan efektif bagi ibu dan memberikan kebebasan pada bidan untuk melakukan asuhan.

3. Roy Adaption Model

Pencetusnya adalah suster Callista Roy (1960), sebagai dasarnya makhluk biopsikososial yang
berhubungan dengan lingkungan. Dikemukakan tiga macam stimulasi yang mempengaru
hi adaptasi kesehatan dari individu, yaitu : .
a. Vokal stimuli

Yaitu stimuli dari lingkungan di dekat individu,contohnya : kesehatan bay! akan


mempengaruhiibu yang baru saja melakukan fungsinya.

b. Kontekstual stimuli Yaitu factor-faktor umum yang mempenagaruhi wanita. Contohnya : Kondisi
kehidupan yang buruk
c. Residual stimuli Yaitu faktor internal meliputi kepercayaan, pengalaman, dan sikap. Model
kebidanan ini berguna bagi bidan dalam melakukan pengkajian secara menyeluruh (holistik)

4. Neuman System Model

Yaitu model yang merupakan a'.val dari kesehatan individu dan komunitas (sistem klien) yang di
gambarkan sebagai pusat energi yang di kelilingioleh garis kekuatan dan pertahanan.

a. Pusatnya adalah variable fisiologis, psikologis, sosial kultural dan spiritual

b. Garis kekuatan adalah kemampuan sistem klien untuk mempertahankan


keseimbangan tubuh.

c. Garis pertahanan menunjukan status kesehatan umurn dari individu

F. Teori -Teori yang Mempengaruhi Model Kebidanan

1. Teori Reva Rubin

Menekan pada pencapaian peran sebagai ibu, dimana untuk


mencapai peran iniseorang wanita memerlukan proses belajar melalui serangkaian aktifitas
atau latihan. Dengan demikian, seorang wanita terutama calon ibudapat mempelajari peran yang
akan dialaminya kelak sehingga ia mampu beradaptasi dengan perubahan-
perubahan yang terjadi khususnyaperubahan psikososial dalam kehamilan dan setelah
persalinan.

Menurut Rubin, seorang wanita sejak hamil sudah memiliki harapan- harapan, antara lain :

a. Kesejahteraan ibu dan bayinya

b. Penerimaan dari masyarakat

c. Penentuan identitas diri

d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima

Perubahan yang terjadi pada ibu hamil adalah

1. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebihmemerlukan perhatian sehingga dapat berperan
sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan perkembangan janinnya.

2. Ibu memerlukan sosialisasi

Tahap-tahap psikososial yg biasa dilalui oleh calon ibu dalam mencapai perannya:

a. Anticipatory stage

Seorang ibu mulai melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang
lain
b. Honeymoon stage

Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasar yang dijalaninya. Pada tahap ini ibu
memerlukan bantuan dari anggota keluarga yang lain.

c. Plateu Stage

Ibu akan mencoba apakah ia mampu berperan sebagai seorang ibu. Tahap ini
memerlukan waktu beberapa minggu sampai ibu kemudian melanjutkan sendiri.

d. Disengagement

Merupakan tahap penyelesaian yang mana latihan peran sudah berakhir

Aspek-aspek yang diidentiflkasi dalam peran ibu adalah gambaran tentang idaman,
gambaran diri dan tubuh. Gambaran diri seorang wanita adalah pandangan wanita tentang
dirinya sendiri sebagai bagian dari pengalaman dirinya, sedangkan gambaran tubuh adalah
berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan
spesifik yang terjadi selama kehamilan dan setelah persalinan

Beberapa tahapan aktifitas penting sebelum seseorang menjadi ibu

a. Taking On (tahapan meniru)

Seorang wanita dalam pencapaian peran sebagai ibu akan memulainya dengan meniru dan
melakukan peran seorang ibu.

b. Taking In

Seorang wanita sudah mulai membayangkan peran yang dilakukan. Introjection, projection,
dan rejection merupakan tahap dimana wanita membedakan model - model yang sesuai
dengan keinginannya.

c. Letting Go

Wanita mengingat kembali proses dan aktifitas yang sudah dilakukannya. Pa


da tahapan ini seorang Wanita akan mulaimeninggalkan perannya di masa lalu.

Adaptasi psikososial pada waktu post partum :

Keberhasilan masa transisisi menjadi orang tua pada masa post partum dipengaruhi oleh :

a. Respon dan dukungan dari keluarga

b. Hubungan antara pengalaman saat melahirkan dengan harapan - harapan

c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu

d. Budaya
Rubin mengklasifikasikan tahapan ini menjadi 3 yaitu :

a. Periode Taking In (hari ke 1-2 setelah melahirkan)

1. Ibu masih pasif dan tergantung pada oranglain

2. Perhatian ibu tertuju pada kekhawatiran pada perubahan tubuhnya.

3. Ibu akan mengulangi pengalaman - pengalaman waktu melahirkan

4. Memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh ke


kondisi normal

5. Nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi.


Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak
berlangsung normal

b. Periode Taking Hold (Hari ke 2 - 4 setelah melahirkan)

1. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan


tanggungjawab akan bayinya

2. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB, dan daya tubuh

3. Ibu berusaha untuk menguasai- ketrampilan merawat bayi sepertimenggendong,


menyusui, memandikan dan mengganti popok.

4. Ibu cenderung terbuka menerima nasehat bidan dan kritikan pribadi.

5. Kemungkinan ibu mengalami depresi post partum karena merasa tidak mapu
membesarkan bayinya.

c. Periode Letting Go

1. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian
keluarga

2. Ibu sudah mengambil tanggungjawab dalam merawat bay! dan memahami


kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dan hubungan
sosial.

2. Teori Ramona Mercer

Teori ini lebih menekankan pada stess ante partum dalam pencapaian peran ibu. Mercer
membagi teorinya menjadi 2 pokok bahasan :
a. Efek stress ante partum

Stress Ante partum adalah komplikasi dari resiko kahamilan dan pengalaman negatif
dalam negatif dalam hidup seorang wanita. Tujuan asuhan yang di berikan adalah
memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi ketidak percayaan diri ibu.
Penelitian Mercer menunjukan ada 6 faktor yang berhubungan denagn status
kesehatanibu, yaitu :

1. Hubungan interpersonal

2. Peran keluarga

3. Stress antepartum

4. Dukungan sosial

5. Rasa percaya diri

6. Penguasaan rasa takut, ragu, dan depresi

Maternal role menurut Mercer adalah bagaimana seorang ibu memperoleh identitas baru
yang membutuhkan pemikiran dan penjabaran yang lengkap tentang dirinya sendiri.

b. Pencapaian peran ibu

Peran ibu dapat dicapai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran. Lebih lanjut Mercer menyebutkan
tentang stress antepartum terhadap fungsi keluarga baik yang positif maupun negatif.
Stess antepartum karena resiko kehamilan akan mempengaruhi persepsi diri terhadap
status kesehatan.

Empat tahapan dalam pelaksanaan peran ibu menurut Mercer :

a. Anticipatory

Saat sebelum wanita menjadi ibu , dimana wanita mulai melakukan penyesuaian sosial
dan psikologi dengan mempelajari segala sesuatu yg dibutuhkan untuk menjadi seorang
ibu.

b. Formal

Wanita memasuki peran ibu yang sebenarnya, bimbingan peran dibutuhkan sesuai
dengan kondisi sistem sosial

c. Informal

Dimana wanita sudah mampu menemukan jalan yang unik dalam melaksanakan
perannya.

d. Personal

Merupakan tahap terakhir, dimana wanita sudah mahir melakukan perannya sebagai ibu

Sebagai perbandingan, Rubin menyebutkan peran ibu sudah dimulai sejak ibu mulai hamil
sampai 6 bualn setelah melahirkan, tetapi menurut Mercer mulainya peran ibu adalah
setelah bayi lahir (3-7 bulan setelahmelahirkan). Wanita dalam mencapai peran ibu
dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. Faktor ibu :

1) Umur ibu pada waktu melahirkan

2) Persepsi ibu pada waktu melahirkan pertama kali

3) Stress sosial

4) Memisahkan ibu dengan anak secepatnya

5) Dukungan sosial.

6) Konsep diri

7) Si fat pribadi

8) Sikap terhadap membesarkan anak.

9) Status kesehatan ibu.

b. Faktor bayi

1) Temperamen

2) Kesehatan bayi

c. Faktor-faktor lainnya

1) Latar belakang etnik

2) Status perkawinan

3) Status ekonomi

Dari faktor sosial support, Mercer mengidentifikasikan adanya 4 faktor pendukung :

a. Emotional support, yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian, percaya dan mengerti.

b. Informational support, yaitu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan ibu
sehingga dapat membantu ibu untuk menolong dirinya sendiri.

c. Physical support, misalnya dengan membantu merawat bayi dan memberikan tambahan
dana.

d. Appraisal support, ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri dalam
pencapaian peran ibu.

Mercer menegaskan bahwa umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status
ekonomi dan konsep diri adalah faktor - faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaian
peran.
Peran bidan diharapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dalam adaptasi peran danmengidentifikasi faktor - faktor yang
mempengaruhi pencapaian peran ini dan kotribusi dari stress antepartum.

Stres dari pengalaman hidup yang buruk dan kehamilan berisiko membawa akibat
negatif secara langsung pada penghargaan diri dan statuskesehatannya : penghargaan diri,
status kesehatan, dan dukungan sosial membawa akibat positif secara langsung pada
penguasaan perasaan dan kemampuan orangtua ; penguasaan membawa perasaan akibat
negatif secara langsung pada kegelisahan dan kehilangan dimana akhirnya juga membawa
akibat negatif secara langsung pada fungsi keluarga.

3. Teori Ernestine Wiedenbach

a. The Agents : Midwife

Fillosofi yang di kemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera, untuk
mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjadi
orang tua.

b. The Recipient

Meliputi : wanita, keluarga dan masyarakat.Recipient menurut Wiedenbach adalah individu


yang mampu menentukan kebutuhannya akan bantuan.

c. The Goal / Purpose

Disesuaikan denagn kebutuhan masing - masing individu dengan memperhatikan tingkah


laku fisik, emosional, atau fisiologikal.

d. The Means

Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada 4 tahapan :

1. Identifikasi kebutuhan klien (Identification), memerlukan keterampilan dan ide

2. Memberikan dukungan dalam mencapai pertolongan yang dibutuhkan (Ministrasion)

3. Memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan (validation)

4. Mengkoordinasi tenaga yang ada untuk memberikan bantuan (Coordination)

e. The Framework meliputi lingkungan social, Organisasi & profesi.

4. Teori Ela Joy Lerliman dan Morten

Teori ini mengharapkan bidan dapat melihat semua aspek dalam memberikan asuhan
dalam ibu hamil dan bersalin. Lerhman dan morten mengemukakan 8 konsep penting dalam
pelayanan antenatal :
a. Asuhan Kebidanan yang berkesinambungan

b. Keluarga sebagai pusat asuhan kebidanan.

c. Pendidikan dan konseling merupakan sebagian dari asuhan

d. Tidak ada intervensi dalam asuhan kebidanan.

e. Keterlibatan dalam asuhan kebidanan

f. Advokasi dari pelayanan kebidanan.

g. Waktu

Morten ( 1991 ) mendambakan 3 macam dalam teori Lerhman "

a. Tehknik teurapetik

Proses komunikasi sangat bermantaat dlm proses perkembangan & penyembuhan,


misalnya :

Mendengar aktif

Mengkaji

Klarifikasi

Humor

Sikap yang tidak menuduh

Pengakuan.

Fasilitasi

Pemberian izin

b. Pemberdayaan (Enpowerment)

Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan. Bidan melalui penampilan dan
pendekatannya akan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengkoreksi, memvalidasi,
menilai dan memberi dukungan.

c. Hubungan dengan sesama ( Lateral Relationship )

Menjalin hubungan yang baik dengan klien, bersikap terbuka,


sejalan dengan klien,sehingga bidan dan kliennya nampak akrab. Misalnya sikap empati
atau berbagi pengalaman

5. Teori Jean Ball


Menurut Jean Ball respon terhadap perubahan setelah melahirkan akan mempengaruhi
personality seseorang dan dengan dukungan mereka akan mendapatkan sistem keluarga dan
sosial. Persiapan yang sudah dilakukan bidan pada masa postnatal akan mempengaruhi
respon emotional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tersebut. Kesejahteraan
wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian, sistem
dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas.

Ball mengemukakan teori kursi goyang yang di bentuk 3 elemen

1. Pelayanan maternitas.

2. Pandangan masyarakat terhadap keluarga.

3. Sisi penyangga atau support terhadap kepribadian vvanita

G. Model Kebidanan Di Beberapa Negara

I. United Kingdom

o Bidan Inggris menuntut adanya pelayanan mandiri dan menolak medical modal karena
dianggap tidak cocok dengan praktek kebidanan

o Mereka lebih banyak menggunakan Orem SelfCare Model

o Keuntungan bagi wanita adalah menernpatkan kebutuhan wanita sebagai prioritas


utama, wanita berhak memilih asuhan yang diinginkan dan rencana kelahiranya

o Keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan dalam memberikan asuhan yang
berkesinambungan dan menerapkan women center care, memudahkan dalam melakukan
asuhan mandiri dan komprehensif pada ibu, bayi dan keluarga .

2. Australia

a) Menggunakan modal partnership kebidanan dimana wanita sebagai partner bidan dalam
berbagai pengalaman tentang proses melahirkan dan melahirkan adalah proses yang
normal dalam kebidanan.

b) Prinsip - prinsip yang mendasari partnership dalam kebidanan adalah:

o Mengetahui dan mendukung kesatuan antara tubuh, pikiran, jiwa, lingkungan fisik dan
social budaya (suatu yang holistic)

o Sebagian besar wanita dapat melahirkan bayi tanpa intervensi.

o Mendukung proses alamiah dalam tubuh .

o Pelayanan kebidanan adalah seni dan ilmu, pendekatan pemecahan masalah di


gunakan bila diperlukan .

o Pelayanan kebidanan berpusat pada wanita.


o Berhubungan dengan proses pencapaian peran ibu.

o Memberdayakan wanita dalam pengambilan keputusan.

o Pelayanan kebidanan dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek. Individu yang
mengacu pada wanita dan petugas kesehatan lain jika di butuhkan.

3. New Zealand

Menggunakan model patnership bidan dengan ibu. Adapun fillosofi yang mendasari:

o Kehamilan dan persalinan adalah proses kehidupan yang normal

o Tugas kebidanan secara profesional adalah pendamping ibu dalam kehamilan, persalinan
dan periode post natal normal.

o Kebidanan memberikan pelayanan kepada wanita secara berkesinambungan

o Kebidanan berpusat pada wanita

Referensi :
1. AA. Gde Muninjay, (1997), Manajemen Kesehatan, EGC Kedokteran, Jakarta

2. Burbst, A.August, dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000), Pemberdayaan Wanita


Dalam Bidang Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta

3. Deokes RI, (2003), Konsep Asuhan Kebidanan, Tridasi Printer, Jakarta

4. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen Kebidanan


Metode SOAP, Jakarta.

5. Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa Depan, Jakarta

6. Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery, Third Edition, UK : Jones & Barlett
Publishers Internasional.

7. Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan, Dian


Dian Rakyat, Jakarta

Diposting 12th September 2011 oleh nova


Label: konsep kebidanan model kebidanan teori model kebidanan

0
Tambahkan komentar

Memuat

Anda mungkin juga menyukai