Anda di halaman 1dari 23

MODEL PELAYANAN

KEBIDANAN DI
INDONESIA DAN
LUAR NEGERI
(rekomendasi)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com

oleh kel 5 :
Lailatul Maghfiroh
Linda Eka Pratiwi
PENGERTIAN KONSEPTUAL MODEL

Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang


suatu teori yang dapat diuji melalui observasi atau penelitian.

Model adalah contoh/peraga untuk menggambarkan sesuatu.

Konseptual model merupakan gambaran abstrak suatu ide yang


menjadi dasar suatu disiplin ilmu.
Konseptual Model Asuhan Kebidanan

• Model Kebidanan adalah suatu bentuk pedoman /


acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan
dalam memberikan asuhan kebidanan.

• Konseptual model kebidanan memberikan akan suatu


gambaran tentang pelayanan dalam praktek
kebidanan dan memberi jawaban-jawaban atas
pertanyaan apa yang merupakan praktek kebidanan.
01 Manusia (perempuan, ibu,
pasangan dan orang lain).

Model dalam Kebidanan


02 Kesehatan

berdasarkan pada 4 elemen

03 Lingkungan

04 Kebidanan
Kegunaan Model Kebidanan
r Menyatukan data secara lengkape
1.Tindakan sebagai bantuan dalam komunikasi antara bidan dan
pimpinan
2.Dalam pendidikan untuk mengorganisasikan program belajar
3.Untuk komunikasi antara bidan dengan klien.

Menjelaskan siapa itu bidan, apa yang dikerjakan,


keinginan dan kebutuhan untuk
1.Mengembangkan profesi
2.Mendidik siswi bidan
3.Komunikasi dengan klien dan pimpinan
Komponen Model Konseptual dalam Asuhan
Kebidanan

1 2 3 4 5

Memonitor Mempersiapkan ibu Intervensi Mengidentifikasi


kesejahteraan ibu dengan memberikan Melakukan
teknologi dan rujukan
baik fisik, pendidikan, seminimal memberikan .
psikologi maupun konseling, asuhan mungkin. bantuan
sosial dalam prenatal, dalam obstetrik yang
siklus kehamilan proses persalinan dibutuhkan
dan persalinan. dan bantuan masa .
post partum.
Macam Model Kebidanan
Model dalam Model sistem
mengkaji kebutuhan maternitas di
dalam praktek komunitas yang ideal
kebidanan University of
Southeer
Queeensland
Model Medical

Model Asuhan Home


Based
Model sehat untuk
semua (Health For
All-HFA)
.
1.Model dalam mengkaji
kebutuhan dalam praktek
kebidanan: 4 unit penting

1 IBU DALAM KELUARGA.

2 KONSEP KEBUTUHAN

3 PARTNERSHIP

FAKTOR KEDOKTERAN DAN


4 KETERBUKAAN.
2.MODEL
MEDICAL

Merupakan salah satu model yang dikembangkan


untuk membantu manusia dalam memahami proses
sehat sakit dalam arti kesehatan. Tujuannya adalah
sebagai kerangka kerja untuk pemahaman dan
tindakan sehingga dipertanyakan dalam model ini
adalah “Dapatkah dengan mudah dipahami dan
dapatkah dipakai dalam praktek?
3.Model sehat untuk semua (Health For All-HFA)
Model ini dicetuskan oleh WHO dalam Deklarasi Alma Atta tahun 1978

Tema HFA 8 area untuk mencapai


menurut Euis dan kesehatan bagi semua melalui
Simmet (1992) PHC antara lain :
1)Pendidikan tentang masalah kesehatan umum & metode
1.Mengurangi ketidaksamaan pencegahan dan pengontrolannya
.
kesehatan 2)Promosi kesehatan tentang persediaan makanan dan nutrisi
2.Perbaikan kesehatan melalui yang layak
usaha promotif dan preventif 3)Persediaan air yang sehat dan sanitasi dasar yang adekuat
3.Partisipasi masyarakat 4)Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
4.Kerjasama yang baik
5)Imunisasi
pemerintah dengan sektor lain
yang terkait
6)Pencegahan dan pengawasan penyakit endemic
5. Primary Healt Care (PHC) / 7)Pengontrolan yang tepat terhadap kecelakaan dan penyakit
dasar pelayanan utama dari umum
sistem pelayanan kesehatan 8)Persediaan obat-obat essensial (morley at all, 1989)
4.Model sistem maternitas di komunitas yang
ideal University of Southeer Queeensland
 Model kurikulum konseptual patnership dalam praktek
kebidanan berdasarkan pada model pelayanan kesehatan
dasar.(Guiililand dan Pairman,1995)
 Sebagai model fillosofi prospektif berpendapat bahwa wanita
dan bidan dapat berbagi pengalaman dalam proses
persalinan.
 Sebuah hubungan patnership menggambarkan dua orang
yang bekerjasama dan saling menguntungkan
5.Model Asuhan Home Based
DASAR ASUHAN :

Dibangun atas dasar kepercayaan dan dibentuk untuk


memfasilitasi asuhan yang berkualitas
Tanggungjawab dan kejujuran merupakan hal yang harus
dibangun dalam hubungan antara bidan dan klien
Proses persalinan dirumah (Home Birth)
Asuhan yang berkelanjutan (continuity of care)dapat membuat
bidan dan keluarga belajar satu sama lain untuk menentukan
rencana dan memberikan asuhan yang baik sesuai dengan
kebutuhan, khusunya untuk klien
Model Pelayanan Kebidanan di Indonesia
 Penanganan kematian ibu dimulai dari pemerintahan colonial Belanda
pada awal abad 19
 Dukun sebagai penolong persalinan
 th 1850 didirikan sekolah bidan pribumi dengan tujuan untuk mengambil
alih peranan dukun beranak
 th 1873 sekolah bidan di tutup karena masyarakat masih lebih memilih
melahirkan dengan dukun
 th 1879 sekolah bidan yang diasuh oleh dokter militer dibuka kembali,
sejak saat itu sekolah bidan dibuka dan jumlah bidan bertambah
 th 1902 ilmu kebidanan mulai diajarkan dan masuk dalam kurikulum
sekolah dokter Jawa yang dengan pendidikan sederhana telah didirikan
sebelum pada tahun 1815
 th 1937 terdapat perubahan yaitu desentralisasi penanganan kesehatan
rakyat, penyerahan kepada pemerintah provinsi, kabupaten kota juga
meningkatan pengembangan pelayanan kebidanan.
Model Pelayanan Kebidanan di Indonesia
 Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif Bidan
dalam memberikan pelayanan terus meningkat
 IBI bekerja sama dengan BKKBN dan Departemen Kesehatan serta
dukungan dan bantuan teknis dari USAID melalui program STARH
(Sustaining Technical Assistance in Reproductive Health) tahun 2000 –
2005 dan HSP (Health Services Program) tahun 2005 – 2009
mengembangkan program Bidan Delima untuk peningkatan kualitas
pelayanan Bidan Praktek Swasta.
 Program Bidan Delima merupakan program yang dikembangkan oleh IBI
untuk sertifikasi Praktek Mandiri Bidan (PMB).
 Bidan Delima adalah Sistem Standardisasi kualitas pelayanan
Praktik Mandiri Bidan dengan penekanan pada kegiatan
monitoring dan evaluasi serta kegiatan pembinaan
dan pelatihan yang rutin dan berkesinambungan
Bidan Delima

VISI MISI

1. Meningkatkan peran IBI dalam membina dan menjaga


Bidan Delima profesionalitas Praktik Mandiri Bidan(PMB) .

menjadi 2. Mewujudkan rasa aman, nyaman dan kepuasan bagi PMB


standarisasi dan pengguna jasa
pelayanan 3. Mewujudkan PMB yang handal, kompeten dan profesional
kebidanan dalam pelayanannya melalui standarisasi dan kegiatan
monev yang berkesinambungan
Praktik Mandiri
4. Meningkatkan kompetensi Bidan berdasarkan hasil
Bidan di penelitian dan perkembangan praktik kebidanan terkini.
Indonesia 5. Meningkatkan kualitas pelayanan Praktik Mandiri Bidan
(PMB)
Add Text Here Add Text Here
Model Pelayanan Kebidanan di Luar Negeri
United Kingdom Australia
 menuntut adanya pelayanan mandiri Menggunakan modal partnership
 menolak medical model kebidanan dimana wanita sebagai
 lebih banyak menggunakan Orem Self Care Model patner bidan dalam berbagai
(kemampuan seseorang untuk merawat dirinya sendiri) pengalaman tentang proses
 Keuntungan bagi wanita : menerapkan kebutuhan melahirkan adalah proses yang normal
wanita sebagai prioritas utama,wanita berhak memilih dalam kebidanan
asuhan yang diinginkan dan rencana kelahiranya
 Keuntungan bagi bidan adalah memudahkan bidan
dalam memberikan asuhan yang berkesinambungan
dan menerapkan women center care ,memudahkan
Belanda
dalam melakukan asuhan mandiri dan komprehensif
pada ibu,bayi dan keluarga
Pada kasus resiko rendah dokter tidak ikut
menangani, mulai dari prenatal, natal,
postnatal, pada resiko menengah mereka
selalu memberi job tersebut pada bidan dan
New Zeland
pada resiko tinggi dokter dan bidan saling
bekerja sama. Bidan di Belanda 75% bekerja
Menggunakan model
secara mandiri, karena kebidanan adalah
partnership bidan dengan ibu.
profesi yang mandiri dan aktif.
Midwifery Care .

PRINSIP

a.Mengakui dan mendukung keterkaitan antara fisik, psikis ibu, lingkungan kultur
social.
b.Berasumsi bahwa mayoritas perempuan bersalin dengan tanpa intervensi
c.Mendukung dan meningkatkan persalinan alami
d.Menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dilandaskan ilmu dan
seni.
e.Perempuan mempunyai kekuasaan yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama
untuk suatu pengambilan keputusan, dan perempuan mempunyai control atau
keputusan terakhir mengenai keadaan dirinya dan bayinya.
f.Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktik
g.Berprinsip women care.
Midwifery Partnership
PRINSIP

a.Mengakui dan mendukung adanya keterkaitan antara badan, pikiran, jiwa, fisik, dan
lingkungan kultur sosial (holism)
b.Berasumsi bahwa mayoritas kasus wanita yang bersalin dapat ditolong tanpa adanya
intervensi
c.Mendukung dan meningkatkan proses persalinan alami
d.Bidan menggunakan suatu pendekatan pemecahan masalah dengan seni dan ilmu
pengetahuan
e.Relationship-based dan kesinambungan dalam motherhood
f.Women centered dan bertukar pikiran antara wanita
g.Kekuasaaan wanita yaitu berdasarkan tanggung jawab bersama untuk suatu
pengambilan keputusan, tetapi wanita mempunyai kontrol atas keputusan terakhir
mengenai keadaan diri dan bayinya
h.Dibatasi oleh hukum dan ruang lingkup praktek individu : dengan persetujuan wanita,
bidan merujuk fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas.
Paradigma Sehat

PENGERTIAN :
cara pandang,pola pikir atau model pembangunan kesehatan
yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan
mempengaruhi banyak factor yang bersifat lintas sektoral
dengan upaya yang lebih di arahkan pada
peningkatan,pemeliharaan serta perlindungan kesehatan,tidak
banyak pada upaya penyembuhan penyakit atau
pemulihankesehatan.
Perubahan Paradigma

Paradigma upaya membuat orang sakit


sakit menjadi sehat

 upaya membuat orang sehat


tetap sehat
Paradigma  mengutamakan upaya promotif
dan preventif tanpa
sehat mengesampingkan upaya
kuratif dan rehabilitative
cara pandang thd masalah kesehatan

MAKRO .

pembangunan kesehatan
MIKRO harus menekankan pada
pembangunan semua upaya promotif dan
sektor harus preventif, tanpa
memperhatikan mengesampingkan upaya
dampaknya dibidang kuratif
kesehatan, minimal
memberisumbangan
dalam pengembangan
lingkungan dan perilaku
sehat.
Strategi Pembangunan Kesehatan
kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan atau
akan diselenggarakan harus berwawasan
Pembangunan kesehatan kesehatan,setidak-tidaknya harus memberikan kontribusi
berwawasan kesehatan positif terhadap pembangunan lingkungan dan perilaku
sehat

ditetapkan standar kompetensi bagi tenaga


Prosesionalisme
kesehatan,pelatihan berdasarkan kompetensi,aktreditasi
dan legislasi,serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya
Jaminan pemeliharan kesehatan
masyarakat (JPKM) Untuk memantapkan kemandirian masyarakat

Desentralisasi
wewenang yang lebih besar di delegasikan
kepada daerah mengatur sistem pemerintah dan
rumah tangga sendiri termasuk di bidang
kesehatan
THANK YOU
Lail & Linda

Anda mungkin juga menyukai