100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan model konseptual asuhan kebidanan Reva Rubin. Teori ini menjelaskan empat elemen utama dalam praktik kebidanan yaitu wanita, kesehatan, lingkungan, dan kebidanan itu sendiri. Teori Reva Rubin menekankan pada harapan dan perubahan yang dialami wanita selama kehamilan dalam meraih perannya sebagai ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan model konseptual asuhan kebidanan Reva Rubin. Teori ini menjelaskan empat elemen utama dalam praktik kebidanan yaitu wanita, kesehatan, lingkungan, dan kebidanan itu sendiri. Teori Reva Rubin menekankan pada harapan dan perubahan yang dialami wanita selama kehamilan dalam meraih perannya sebagai ibu.
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan model konseptual asuhan kebidanan Reva Rubin. Teori ini menjelaskan empat elemen utama dalam praktik kebidanan yaitu wanita, kesehatan, lingkungan, dan kebidanan itu sendiri. Teori Reva Rubin menekankan pada harapan dan perubahan yang dialami wanita selama kehamilan dalam meraih perannya sebagai ibu.
2. Maslaha NIM : 110320015 3. Agus Hastuti NIM : 110320020
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AL-IRSYAD AL-ISLAMIYAH
CILACAP PROGRAM STUDI KEBIDANAN 2021 BAB I PENDAHULUAN
Sejarah kebidanan berjalan panjang mengikuti perkembangan ilmu dan
pengetahuan serta kebutuhan masyarakat. Model dalam teori kebidanan mengadopsi dari beberapa model lainnya berdasarkan teori-teori yang sudah ada sehingga tercipta sebuah model kebidanan sesuai dengan filosofi kebutuhan baik dari segi bidan sebagai profesi maupun wanita dan keluarga sebagai fokus pelayanan asuhan kebidanan. Model kebidanan ini sebagai tolak ukur bagi bidan dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu partnership dalam asuhan kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan akan memberikan sumbangan yang berarti dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi yang mengutamakan upaya preventif dan promotif. Model dalam teori kebidanan Indonesia mengadopsi dari beberapa model negara dengan berdasarkan dari beberapa teori yang sudah ada disamping dari teori dan model yang bersumber dari masyarakat. Model kebidanan ini dapat dijadikan tolak ukur bagi bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan pada klien sehingga akan terbina suatu hubungan saling percaya dalam pelaksanaan asisten kebidanan. Dengan ini diharapkan profesi kebidanan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam upaya menurunkan angka kesakitan, trauma persalinan, kematian, dan kejadian seksio sesaria pada persalinan. BAB II PEMBAHASAN
A. Model Konseptual Asuhan Kebidanan
Model kebidanan adalah suatu bentuk pedoman atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan. Konsep adalah penopang sebuah teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang menjelaskan tentang suatu teori yang dapat dites dalam suatu observasi atau penelitian. Konseptual model adalah gambaran abstrak dari suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin. Model asuhan kebidanan yaitu kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses kehidupan yang normal Model konseptual kebidanan adalah: 1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu 2. Pada dasarnya sam a dengan pengertian konsep kerja,sistem,dan skema ,yaitu menunjukan ide global tentang individu,kelompok,situasi dan kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang datri teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehinga model konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu 3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara,yaitu mental model,fisik mental,dan simbolik (Lancaster). Kegunaan Modal Konseptual adalah sebagai berikut : Untuk menggambarkan beberapa aspek (konkret maupun abstrak). Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang membantu ilmu- ilmu sosial mengonsep dalam menyamakan aspek-aspek proses social. Menggambarkan suatu kenyataan gambaran abstrak sehingga banyak digunakan displin ilmu lain sebagai parameter garis besar praktik. Dalam asuhan kebidahan termasuk: 1. Memonitor kesejahteraan ibu baik fisik, psikologis maupun sosial dalam siklus kehamilan dan persalinan. 2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan, konseling, asuhan prenatal, dalam proses persalinan dan bantuan masa post partum. 3. Intervensi teknologi seminimal mungkin. 4. Mengidentifikasi dan memberikan bantuan obstetric yang dibutuhkan. 5. Ruang lingkup praktek kebidanan Menolong persalinan Konseling Penyuluhan Asuhan pada saat hamil, melahirkan; nifas dan BBL Deteksi dini penyakit Pengobatan terbatas ginekologi Pertolongan gawat darurat Pengawasan tumbuh kembang Supervisi Praktek kebidanan, managemen kesehatan wanita secara mandiri berfokus pada kehamilan, persalinan , nifas, asuhan BBL, KB dan kesehatan reproduksi wanita. B. 4 Elemen Model Praktek Kebidanan 1. Orang (wanita, anak, pasangan dan lain-lain) 2. Kesehatan 3. Lingkungan 4. Kebidanan Yang bisa di lihat dalam Skema di bawah ini:
WOMEN HEALTH ENVIRONMENT MIDWIFERY
THE MIDWIFE’S SELF KNOWLEDGE
C. Pengantar Teori Kebidanan
Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu. Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, menagemen untuk dapat memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan mendirikan kesehatan terhadap ibu, keluarga dan masyarakat Kebidanan adalah seni dan praktek yang mengkombinasikan ilmu, filosofi dan pendekatan pada manusia sebagai syarat atau ketepatan dalam pemeliharaan kesehatan wanita dan proses reproduksinya yang normal, termasuk kelahiran bayi dengan mengikutsertakan keluarga dan orang yang berarti bagi dirinya Jadi Teori Kebidanan merupakan seperangkat konsep yang dapat menguraikan secara jelas tentang disiplin ilmu kebidanan Pengantar teori dalam praktek kebidanan dituangkan dalam standar pelayanan kebidanan yang berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan standar pelayanan akan melindungi masyarakat karena penilaian terhadap proses dan hasil pelayanan dapat dilakukan dengan jelas. Dengan adanya standar pelayanan dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh masyarakat akan memberikan kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksana pelayanan. Suatu standar akan efektif bila dapat diobservasi, diakui, realistic, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Bila setiap ibu diharapkan mempunyai akses terhadap pelayanan kebidanan maka diperlukan standar pelayanan kebidanan untuk peningkatan kualitas pelayanan kebidanan. Suatu pelayanan disebut berkualitas bila tingkat pelayanan tersebut seorang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Dengan demikian standar penting untuk pelaksanaan, pemeliharaan dan penilaian kualitas pelayanan. Masalah yang ditemukan dalam penyusunan standar pelayanan kebidanan adalah bahwa diantara apa. yang telah biasa dilakukan dalam praktek kebidanan sebenamya merupakan tindakan ritualistic yang tidak diriasarkan pada pengalaman praktek yang terbaik. Dalam standar praktek kebidanan tindakan yang bersifat ritualistic seperti melakukan episiotomi secara rutin dan memandikan bayi setelah lahir sudah tidak dianjurkan lagi. Perubahan standar pelayanan seperti ini diriasarkan pada pengalaman yang terbaik dari para praktisi di seluruh dunia. Standar praktek kebidanan dapat pula digunakan untuk menentukan kompetensi yang diperlukan bidan dalam menjalani praktek sehari-hari. Standar ini juga dapat digunakan sebagai standar untuk menilai pelayanan, menyusun rencana pelatihan dan mengembangkan kurikulum pendidikan. Juga dapat untuk membantu dalam menentukan kebutuhan operasional dalam penerapannya, misalnya kebutuhan akan pengorganisasian, mekanisme peralatan dan obat yang diperpukan. Ketika audit terhadap pelayanan kebidanan dilakukan, maka berbagai kekurangan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut akan ditentukan sehingga dapat dilakukan perbaikan yang lebih spesifik.
D. Teori Reva Rubin
Rubin adalah seorang perawat bidan di USA. Rubin mengembangkan penelitian dan teori tentang kesehatan ibu dan anak khususnya ibu bersalin. Penelitian dan pengamatan dilakukan selama lebih dari 20,tahun dengan lebih dari 6000 responden. Tujuan Rubin adalah mengidentifikasi bagaimana seorang perempuan mencapai peran menjadi seseorang dan hal apa sajakah yang memengaruhinya, baik yang bersifat positif maupun negatif. Penelitian ini dilakukan dengan bantuan para siswa bidan. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan melalui telepon yang berlangsung selama 1-4 jam. Subjek penelitian di dapatkan di klinik antenatal dan postnatal. Data-dat berkaitan dengan masalah-masalah yang timbul dalam pencapaian peran menjadi ibu diberi kode kemudian dianalisis. 1. Menurut Rubin seorang sejak hamil sudah mempunyai harapan sebagai berikut : a. Memastikan keselamatan secara fisik, kesejahteraan ibu dan bayi b. Memastikan penerimaan masyarakat terutama orang-orang yang sangat berarti bagi ibu dan bayi. c. Penentuan gambar identitas diri. d. Mengerti tentang arti memberi dan menerima. 2. Perubahan yang umum terjadi pada perempuan ketika hamil adalah : a. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih baik, untuk bisa berperan sebagai calon ibu dan mampu memerhatikan perkembangan janinnya. b. Membutuhkan sosialisasi. Rubin mengatakan sejak hamil seorang wanita sudah mempunyai harapan sebagai berikut: a. Kesejahteraan ibu dan bayi b. Penerimaan masyarakat o Penentuan identitas diri o Mengerti tentang arti memberi dan menerima. Perubahan yang umumnya terjadi pada wanita pada waktu hamil : 1. Cenderung lebih tergantung dan membutuhkan perhatian yang lebih untuk dapat berperan sebagai calon ibu dan seorang memperhatikan perkembangan janinnya. 2. Membutuhkan sosialisasi.
3. Tahapan psikososial (psikososial stage):
a. Anticipatory Stage Pada tahap ini ibu-ibu . melakukan latihan peran dan memerlukan interaksi dengan anak yang lain. b. Honeymoon Stage Ibu mulai memahami sepenuhnya peran dasarnya. Pada tahap ini ibu memerlukan bantuan anggota keluarga lain. c. Plateu Stage Pada tahap ini ibu akan mencoba dengan sepenuhnya apakah ia telah seorang menjadi ibu. Tahap ini membutukan waktu beberapa minggu dan ibu akan melanjutkan sendiri. d. Disengagement Tahap ini merupakan tahap penyelesaian dimana latihan peran dihentikan. Pada tahap ini berperan sebagai orang tua belum jelas.
Reaksi yang umum pada kehamilan:
a. Trimester I : Ambivalen, takut; fantasi, khawatir. b. Trimester II : Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari tentang perkembangan dan pertumbuhan janin, menjadi narsistik, pasif, introvert, kadang kelihatan egosentrik dan self centered. c. Trimester III : Berperasaan aneh, sembrono / jelek, menjadi lebih introvert, merealisasikan terhadap pengalaman masa kecil.
4. Tiga aspek yang diidentifikasi dalam peran ibu :
a. Gambaran tentang idaman Seorang ibu muda akan mempunyai seseorang yang dijadikannya contoh b. Gambaran tentang diri Gambaran diri seorang wanita adalah bagaimana seorang wanita tersebut memandang dirinya sebagai bagian dari pengalaman dirinya. c. Gambaran tubuh Gambaran tentang tubuh berhubungan dengan perubahan fisik yang terjadi selama kehamilan dan perubahan yang spesifik yang terjadi selama kehamilan dan setengan melahirkan.
5. Tahap Phase aktivitas penting sebelum seseorang menjadi ibu
a. Taking On Wanita meniru dan melakukan peran ibu, dikenal sebagai tahap meniru b. Taking In Fantasi wanita tidak hanya meniru tetapi sudah mulai membayangkan peran yang dilakukannya. Pada tahap sebelumnya Introjection, Projection dan Rejection merupakan tahap dimana wanita menirukan model-model yang ada sesuai dengan pendapatnya. c. Letting Go Merupakan phase dimana wanita mengingat kembali proses dan aktivitas yang sudah dilaksanakannya. Fase-Fase tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut: 1. Periode taking in (hari pertama hingga kedua setelah melahirkan) a. Ibu masih pasif dan tergantung pada orang lain Contoh: ibu yang baru melahirkan belum mampu menjalankan peran nya secara keseluruhan, dalam hal ini bidan menjelaskan kepada keluarga ibu untuk ikut membantunya untuk menjalan kan peran nya sebagai ibu b. Perhatian ibu tertuju pada ke khawatiran pada perubahan tubuhnya Contoh: setelah melahirkan, sering kali ibu mengalami kekhawatiran karena perubahan tubuh nya yang awal nya ada janin di dalam perut nya setelah melahirkan perut ibu akan terlihat bergelambir, dalam hal ini bidan akan menjelaskan kepada ibu bahwa keadaan nya akan menjadi normal secara perlahan setelah melahirkan. c. Ibu akan mengulangi pengalaman-pengalaman ketika melahirkan Contoh: pada persalinan sebelumnya ibu mengalami pendarahan dan menjelang persalinan yang sekarang ibu merasa trauma jika hal itu terjadi lagi, pada hal ini bidan harus menjelaskan agar ibu tetap tenang dan meyakinkan bahwa ibu bisa melahirkan dengan normal d. Ibu memerlukan ketenangan dalam tidur untuk mengembalikan keadaan tubuh kekondisi normal. Contoh: bidan menjelaskan kepada ibu di saat bayi tidur ibu juga beistirahat supaya ibu bisa beistirahat dengan cukup, agar bisa memulihkan keaadaan tubuhnya dan juga dengan istirahat yang cukup produksi ASI akan meningkat. e. Bidan menjelaskan pada keadaan normal nafsu makan ibu biasanya bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak berlangsung normal. Contoh: setelah melahirkan ibu harus tetap mengkonsumsi makanan yang bergizi supaya asi yang di hasilkan berkualitas baik dan bagus untuk memenuhi nutrisi bayi nya. Bidan mnganjurkan pada ibu untuk tidak mempercayai mitos untuk tidak memakan daging, dll, karena ibu harus mengkonsumsi protein yang banyak untuk pemulihan tubuh nya 2. Periode taking hold (hari kedua hingga ke empat setelah melahirkan) a. Ibu memperhatikan kemampuan menjadi orang tua dan meningkatkan tanggung jawab akan bayinya b. Ibu memfokuskan perhatian pada pengontrolan fungsi tubuh, BAK, BAB dan daya tahan tubuh c. Ibu cenderung terbuka menerima nasihat bidan dan kritikan pribadi d. Ibu berusaha untuk menguasai keterampilan merawat bayi seperti menggendong, menyusui, memandikan dan mengganti popok. 3. Periode letting go a. Terjadi setelah ibu pulang ke rumah dan di pengaruhi oleh dukungan serta perhatian keluarga b. Ibu sudah mengambil tanggung jawab dalam merawat bayi dan memahami kebutuhan bayi sehingga akan mengurangi hak ibu dalam kebebasan dalam hubungan sosial. Sehingga dibutuhkan peran dari lingkungan dalam menghadapi masa transisi pada masa postpartum kemasa menjadi orang tua, menurut Rubin (1960) sebagai berikut: a. Respon dan dukungan dari keluarga dan teman b. Hubungan dari pengalaman melahirkan c. Pengalaman melahirkan dan membesarkan anak yang lalu d. Pengaruh budaya
BAB III KESIMPULAN
Model konseptual kebidanan adalah:
1. Gambaran abstrak suatu ide yang menjadi dasar suatu disiplin ilmu 2. Pada dasarnya sam a dengan pengertian konsep kerja,sistem,dan skema ,yaitu menunjukan ide global tentang individu,kelompok,situasi dan kejadian yang menarik untuk suatu ilmu. Model konseptual kebidanan biasanya berkembang datri teori wawasan intuitif keilmuan yang sering kali disimpulkan dalam kerangka acuan disiplin ilmu yang bersangkutan (Fawcett 1992) sehinga model konseptual memberikan gambaran abstrak atau ide yang mendasari disiplin ilmu 3. Model memberikan kerangka untuk memahami dan mengembangkan praktik guna membimbing tindakan dalam pendidikan untuk mengidentifikasi pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian. Konsep model ditunjukan dalam banyak cara,yaitu mental model,fisik mental,dan simbolik (Lancaster). Teori adalah seperangkat konsep atau pernyataan yang dapat secara jelas menguraikan fenomena penting dalam sebuah disiplin ilmu. Kebidanan merupakan ilmu yang terbentuk dari sintesa berbagai disiplin ilmu (multi disiplin) yang terkait dengan pelayanan kebidanan meliputi ilmu kedokteran, keperawatan, sosial, perilaku, budaya, kesehatan masyarakat, menagemen untuk dapat memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dalam masa pra konsepsi, hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir yang meliputi pendeteksian keadaan abnormal pada ibu dan anak, melaksanakan konseling dan mendirikan kesehatan terhadap ibu, keluarga dan masyarakat