Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN SEL-SEL DARAH

DAN SISTEM LIMFATIK

Dosen Pengampu :

Wahyu Astuti,SMIP.,M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 13

1. Rafina Nur Faizi (211091040)


2. Eka Herawati (211091013)
3. Putri Vernanda (211091038)
4. Olivia Nadia Orellia (211091037)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI SARJANA TERAPAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberi kita
nikmat iman dan sehat. Berkat rida-Nya, kami akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul Perkembangan Sel-Sel Darah Dan Sistem Limfatik, Shalawat dan
Salam kami tak lupa haturkan kepada junjungan terbesar, Rasulullah Muhammad Sallallahu
‘Alaihi Wa Sallam, para pendahulunya, para keluarga, para sahabatnya, serta para pengikut
yang senantiasa mempelajari ajarannya dengan setia dan taat kepada Allah SWT.

Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen selaku selaku dosen
pengampu yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam menyelesaikan makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu
memberikan saran dan masukan kepada kami.

Sekiranya hanya ini yang dapat kami sampaikan, kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Kritik dan saran kami harapkan guna perbaikan makalah ini
sehingga dapat bermanfaat untuk ke depannya.

Pontianak, 30 November 2021

Kelompok 13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI..................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 5
C. Tujuan ................................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 6
A. Pengertian dan Fungsi Darah.................................................................................................. 6
B. Perkembangan Sel Darah ....................................................................................................... 6
C. Pembentukan Sel Darah ....................................................................................................... 11
D. Sistem Limfatik ................................................................................................................... 11
E. Mekanisme Aliran Limfe ..................................................................................................... 12
BAB III ........................................................................................................................................... 13
PENUTUP ...................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 13
B. Saran ................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Darah merupakan jaringan cair yang sangat penting bagi manusia yang
memiliki banyak kegunaan untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Darah terdiri atas dua bagian, bagian cair yang disebut plasma dan unsur –
unsur padat yaitu sel-sel darah. Darah membentuk 6 sampai 8% dari berat badan
tubuh total, volume darah secara keseluruhan kira – kira 5 liter. Tiga jenis sel darah
utama adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit). Cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut
plasma darah membentuk 55% dari volume darah total. Sedangkan 45% sisanya
adalah sel darah. Eritrosit menempati bagian besar volumenya yaitu sekitar 99%,
trombosit (0,6 – 1,0%) dan leukosit (0,2%). (Ronald A.Sacher, Richard A.McPherson,
2004; Evelyn C.Pearce, 1979).

Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi


mengalirkan limfa atau getah bening di dalam tubuh. Perkembangan sel darah
dan sistem limfatik yang berkaitan dengan fungsi tubuh dengan fisiologi diperlukan
dalam pembelajaran untuk mengetahui fungsi sel darah dan sistem limfatik lebih
lanjut.
B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dan fungsi darah ?


2. Bagaimana perkembangan sel darah ?
3. Bagaimana pembentukan sel darah ?
4. Apakah pengertian dari sistem limfatik ?
5. Bagaimana mekanisme aliran limfe ?
C. Tujuan

1. Memahami definisi darah dan fungsinya.


2. Memahami perkembangan sel darah..
3. Mengetahui pembentukan sel darah.
4. Memahami definisi dari sistem limfatik
5. Memahami mekanisme aliran limfe.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Fungsi Darah

Darah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan dibawa
dalam matriks cairan (plasma),terdapat didalam pembuluh darah yang warna merah.
Warna merah pada darah tergantung banyak tidaknya oksigen yang dibawa oleh sel
darah . darah memiliki pH sekitar 7,73-7,45,temperaturnya sekitar 38oC. Volume
darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata,dan kurang sedikit
pada pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan
berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa. Volume ini juga bervariasi
sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.
Fungsi Darah :
1. Sebagai alat transport yaitu mengambil oksigen atau zat oksidasi untuk diedarkan
ke seluruh tubuh,mengangkat karbondioksidadari jaringan untukdikeluarkan melalui
paru-paru,mengangkut zat-zat makanan,mengangkut zat-zat yang tidak berguna bagi
tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2. Sebagai sistem imun (pertahanan)
3. Mengatur suhu tubuh
4. Mengatur keseimbangan pH
5. Mengedarkan hormon
6. Menutup luka dibantu oleh keping-keping darah.
B. Perkembangan Sel Darah
a. Perkembangan sel darah merah
Eritrosit bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya, terbungkus
dalam membran sel dengan permeabelitas tinggi. Membran ini elastis dan
fleksibel, sehinnga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah
terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin,
sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. Hemoglobin merupakan
protein yang kaya akan zat besi,memiliki daya gabung terhadap oksigen itu
membeentuk oksihemoglobin didalam sel darah merah. Dengan fungsi ini maka
oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan. Volume hemoglobin mencapai 1/3
volume sel.
Sel darah merah biasanya bersirkulasi selama 120 hari sebelum menjadi
rapuh dan mudah pecah . Fragmen sel darah merah yang rusak akan mengalami
fagositosis oleh makrofag dalam limfa, hati, sumsum tulang, dan jaringan tubuh
lain. Globin terdegradasi menjadi amas amino, yang kemudian akan diperbaharui
untuk sistesin selular. Hem (bagian yang mengandung zat besi ) diubah menjadi
biliverdin (pigmen hijau) dan menjadi bilirubin (pigmen kuning), yang dilepas
kedalam plasma. Bilirubin diserap hati dan disekresi dalam empedu. Sebagian
besar zat besi yang di lepas oleh hem akan di ambil untuk di perbaharui dalam
proses sintesis HgA selanjutnya.
1. Pengaturan produksi sel darah merah
Produksi eritrosit diatur oleh eritroprotein, suatu hormon glikoprotein
yang diproduksi terutama oleh ginjal. Kecepatan produksi eritroprotein
berbangding terbalik dengan persediaan oksigen dalam jaringan. Faktor
apapun yang menyebabkan jaringan menerima volume oksigen yang kurang
(anoksia) akan mengakibatkan peningkatan produksi eritroprotein, sehingga
makin menstimulasi produksi sel darah merah. Sebagai contoh:
 Kehilangan darah akibat hemoragi mengakibatkan produksi sel darah
merah meningkat.
 Tinggal di dataraan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam
jangka waktu yang lama akan mengakibatkan peningkatan produksi sel
darah merah.
 Gagal jantung, mengurangi aliran darah ke jaringan, atau penyakit paru
yang mengurangi aliran darah, mengakibatkan peningkatan produksi sel
darah merah.
2. Kelainan pada sel darah merah :
 Anemia adalah definisi sel darah merah atau kekurangan hemoglobin
berikut ini adalah berapa jenis anemia
a. Anemia hemoragi terjadi akibat kehilangan darah akut. Sumsum
tulang akan memproduksi sel darah merah secara bertahap untuk
kembali ke kondisi normal.
b. Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat penurunan asupan makanan,
penurunan gaya absorpsi, atau kehilangan zat besi secara berlebihan.
c. Anemia aplastik ( sumsum tulang tidak aktif), di tandai dengan
penurunan sel darah merah secara besar besaran. Hal ini dapt terjadi
karena paparan radiasi yang berlebihan, keracunan zat kimia,atau
kanker.
d. Anemia pernicious karna tidak ada vitamin B 12 .
e. Anmeia sesabit (sisckle ceer anemia) adalah penyakit keturunan
dimana molekul hemoglobin yang berberda pada hemoglobin
normalnya karena penggantian salah satu asam amino pada rantai
polipeptida beta. Akibatnya sel darah merah terdistorsi (terhambat)
menjadi berbentuk sabit dalam kondisi konsentrasi oksigen yang
rendah sel-sel terdistorsi ini menutup kapiler dan mengganggu aliran
darah.
 Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah dalam
sirkulasi,yang mengakibatkan peningkatan viskositas (ketahanan aliran
cairan) dan volume darah.
b. Perkembangan sel darah putih
Jumlah leukosit pada yang normal adalah7000-9000 per mm3. Infeksi atau
kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Leukosit
berfungsi untuk melindungi tubuh tehadap invasi benda asing termasuk bakteri
dan virus. Sebagian besar leukosit berlangsung dalam jaringan bukan dalam aliran
darah.
1. Sifat-sifat sel darah putih :
 Leukosit memiliki sifat diapedesisyaitu kemampuan untuk menembus
pori-porimembran kapilar dan masuk kedalam jaringan.
 Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid seperti amuba.
 Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dalam satu
menit.
 Leukosit memilki kemampuan kemotaksis,pelepasan zat kimia oleh
jaringan yang rusak menyebabbkan leukosit bergerak mendekati
(kemotaksisi positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumber zat.
 Semua leukosit adalah fagositik,tetapi kemampuan ini lebih
berkembang pada neutrofil dan monosit.
 Setelah diproduksi disumsum tulang,leukosit bertahan kurang lebih
satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetapdalam
jaringan selama beberapa hari,beberapa minggu,beberapa
bulan,bergantung jenis leukositnya.

2. Kelainan pada sel darah putih :


 Leukimia. Adalah sejenis kanker yangditandai dengan poliferase sel
drah putih yang tidak terkendali. Jenis leukimia ditentukan berdasarkan
jenis sel yang dominan,seperti meiolositik,limfositik,atau leukimia
monositik,dan berdasarkan durasi seperti keukimia kronik atau akut.
 Mononukleosis infeksius,disebabkan oleh virus Epstein-barr,yang
ditandai dengan adanya peningkatan jumlah lifosit dan ketidak
seimbangan jumlah sel yanng abnormaldan tidak matang.
 Acquired immune deficiency syndrome (AIDS),disebabkan human
imunodeficiency virus (HIV),merusak sistem kekebalan tubuh dengan
cara menyerang rangkaian limfosit tertentuyang disebut sel T.
c. Keping darah
Trombosit berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3. Bagian ini
merupakan fragmen sel tanpa nukleus yang berasal dari megakariosit raksasa
multinukleus dalam sumsum tulang. Ukuran trombosit mencpai setengah ukuran
sel darah merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu membran plasma dan
mengandung berbagai jenis granula. Trombosit berfungsi dalam hemostatis
(penghentian perdarahan) dan perbaikan pembuluh darah yang robek.
1. Mekanisme pembekuan darah
a. Mekanisme ekstrinsik. Pembekuan darah dimulai dari faktor eksternal
pembuluh darah itu sendiri. Tromboplastin (membran lipoprotein) yang
dilepas oleh sel-sel jaringan yang rusak mengaktivasi protombin (protein
plasma) dengan bantuan ion kalsium untuk membentuk trombin. Trombin
mengubah fibrinogen yang dapat larut,menjadi fibrin yang tidak dapat
larut. Benang-benang fibrin membentuk bekuan atau jaring-jaring
fibrin,yang menangkap sel darah merah dan trombosit serta menutup
aliran darah yang melalui pembuluh yang rusak.
b. Mekanisme instriksi. Untuk pembekuan darah berlangsung dalam cara
yang lebih sederhan daripada cara yang dijelaskan diatas. Mekanisme ini
melibatkan 13 faktor pembekuan yang hanya ditemukan dalam plasma
darah. Setiap faktor protein berada dalam kondisi tidak aktif. Jika salah
satu diaktivasi,maka aktivitas enzimnya akan mengaktivasi faktor
selanjutnya dalam rangkaian,dengan demikian akan terjadi suatu
rangkaian reaksi untuk membentuk bekuan.
2. Penguraian pembekuan darah
Segera setelah terbentuk bekuan akan menyusut akibat kerja protein
kontraktil dalam trombosit. Jaring-jaring fibrin dikontraksi untuk menarik
permukaan yang terpotong agar saling mendekat dan untuk menyediakan
kerangka kerja untuk memperbaiki jaringan. Bersamaan dengan retraksi
bekuan, suatu cairan yang disebut serum keluar dari bekuan. Serum adalah
plasma darah tanpa fibrinogen dan faktor lain yang terlibat dalam
mekanisme pembekuan.
3. Faktor-faktor pembekuan
 Garam kalsium yang dalam keadaan normal ada dalam darah .
 Sel yang terluka yang membebaskan trombokinase.
 Trombin yang terbentuk dari prorombin bila ada trombokinase.
 Fibrin yang terbentuk dari fibrinogen disamping trombin.
d. Plasma darah
Plasma darah adalah cairan bening kekuningan. Plasma terdiri dari 92%
air,7% protein,asam amino,lemak,garam hormon dan zat-zat sisa metaabolisme.
a. Protein Plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-satunya unsur poko
plasma yang tidak dapat menembus membran kapilar untuk mencapai sel. Ada
tiga jenis protein plasma yang utama: albumin,globin,dan fibrinogen.
b. Plasma juga mengandung nutrien yang meliputiasam amino,gula,dan lipid
yang diabsorbsi dari saluran pencernaan. Gas darah meliputi oksigen,karbon
dioksida,dan nitrogen. Elektroli plasma meliputi ion
natrium,kalium,magnesium,klorida,kalsium bikarbonat,fosfat dan ion sulfat.

C. Pembentukan Sel Darah

Tempat pembentukan darah berbeda-beda sesuai perkembangan usianya.Pada


janin yang masih berumur 3 minggu, darah dibentuk di bagian yang disebut yolksac,
kemudian berpindah ke hepar, lien, dan sumsum tulang sampai janin tersebut lahir.
Pada bayi yang masih berumur kurang dari 5 tahun, darah dibentuk di tulang rangka,
kemudian setelah dewasa berpindah ke tulang belakang, iga dan bagian proksimal
tulang panjang.
Proses pembentukan darah dimulai oleh sel pluripotensial, sel ini kemudian
membelah menjadi 3 sel, dimana sel pertama akan berkembang menjadi sel induk
pluripotensial, sel kedua berkembang menjadi sel limfosit, sedangkan sel yang ketiga
membelah lagi, ada yang menjadi sel eritrosit, trombosil, neutrofil,monosit, eusinofil,
dan basofil.Banyak faktor yang mempengaruhi pembentukansel-sel darah, seperti zat
besi, vitamin B, asam folat, dll.
Semua sel darah diturunkan dari hemositoblas (sel batang primitif) pada
sumsum tulang, yang dibagi dan dibedakan menjadi lima jenis sel yaitu Proeritoblas,
Meioblas, Limfoblas, Monoblas, Megakarioblas.

D. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limpa atau getah bening di dalam tubuh. Limpa berasal dari plasma
darah, cairan ini kemudian di kumpulkan oleh sistem limfa melalui proses di pusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Fungsi sistem limpa
yaitu mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah ,mengangkut
limposit membawa lemak emulsi dari usus, menyaring dan menghancurkan
mikrooganisme untuk menghindarkan penyebaran, menghasilkan zat antibodi.
Susunan pembuluh limfe disebut juga mildleman atau susunan tengah karena
merupakan saluran antara darah dan cairan jaringan yang terdapat zat-zat
koloid,garam elektrolit tidak dapat masuk ke kapilar darah akan tetapi melalui kapiler-
kapiler limfe melalui saluran limfe.
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil tetapi memiliki lebih
banyak katup sehingga tampak seperti rangkaian merjan. Pembuluh darah limfe yang
terkecil atau kapiler lebih besar dari kapiler darah terdiri atas selapis endoterlium.
Pembuluh limfe merupakan jaringan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai
rongga limfe didalam jaringan berbagai organ dalam vili usus terdapat pembuluh
limfe khusus yang disebut lakteal yang dijumpai dalam vili usus.
Pembuluh darah eferen menembus kapiler sel dipinggiran yang cembung dan
memperdarahi kelenjar dan bercampur dengan limfe dan selanjutnya campuran ini
dikumpulkan oleh pembuluh eferen yang dikeluarkan melalui vilum. Saluran limfe
mempunyai dua batang saluran yang sama yaitu :
 Duktus torasikus atau duktus limfatikus sinistra, yang dimulai dari pembuluh
limfe yang terdapat didepan vertebra lumbalis menuju ke bagian atas, akhirnya
bermuara ke vena brakiosefalika kemudian ke vena cafasuperior, duktus
torasikus ini merupakan kumpulan dari pembuluh limfe yang berasal dari
kepala kiri,leher kiri,dada sebelah kiri bagian perut, anggota gerak bawah dan
alat-alat dalam rongga perut.
 Duktus limfatikus dekstra, merupaka pembuluh limfe yang pendek dan
panjangnya kira-kira 1,20 cm,menerima limfe. Dari pembuluh limfe yang
berasal dari kepala kanan,leher kanan,dada kanan dan lengan sebelah kanan
yang bermuara pada vena kava suplaviadekstra. Adapun bentuk dan susunan
dari pembuluh limfe hampir sama dengan vena.
E. Mekanisme Aliran Limfe
1. Gerakan otot rangka yang bersebelahan dengan pembulh limfe akan
menggerakkan limfe ke arah trunkus limfatik.
2. Cara kerja kontraksi periodik pembuluh limfatik seperti cara kerja pompa limfe.
3. Tekanan negatif intratoraks yang terjadi saat inspirasi memberi efek pengisapan
pada limfe dalam duktustoraks.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk
menunjang kehidupan. Sel darah meliputi eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limpa atau getah bening di dalam tubuh. Limpa berasal dari plasma
darah, cairan ini kemudian di kumpulkan oleh sistem limfa melalui proses di pusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Fungsi sistem limpa
yaitu mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah ,mengangkut
limposit membawa lemak emulsi dari usus, menyaring dan menghancurkan
mikrooganisme untuk menghindarkan penyebaran, menghasilkan zat antibodi.

B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penyusun dapat memahami perkembangan sel darah dan sisitem
limfatik.
DAFTAR PUSTAKA

Sloane, Ethel. Anatomi Fisiologi Pemula. 2004. Jakarta: Buku Kedokteran


Syaifudin. Anatomi Fisiologi keperawataan.2006. jakarta : Buku Kedokteran.
Ethel Sloane,Anatomi dan Fisiologi Pemula, (Jakarta:Buku Kedokteran,2004), hal.220

Ethel Sloane,Anatomi dan Fisiologi Pemula, (Jakarta:Buku Kedokteran,2004), hal.246

Anda mungkin juga menyukai