Dosen Pengampu :
Wahyu Astuti,SMIP.,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 13
JURUSAN KEBIDANAN
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberi kita
nikmat iman dan sehat. Berkat rida-Nya, kami akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul Perkembangan Sel-Sel Darah Dan Sistem Limfatik, Shalawat dan
Salam kami tak lupa haturkan kepada junjungan terbesar, Rasulullah Muhammad Sallallahu
‘Alaihi Wa Sallam, para pendahulunya, para keluarga, para sahabatnya, serta para pengikut
yang senantiasa mempelajari ajarannya dengan setia dan taat kepada Allah SWT.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen selaku selaku dosen
pengampu yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam menyelesaikan makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu
memberikan saran dan masukan kepada kami.
Sekiranya hanya ini yang dapat kami sampaikan, kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Kritik dan saran kami harapkan guna perbaikan makalah ini
sehingga dapat bermanfaat untuk ke depannya.
Kelompok 13
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Darah merupakan jaringan cair yang sangat penting bagi manusia yang
memiliki banyak kegunaan untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan
kematian. Darah terdiri atas dua bagian, bagian cair yang disebut plasma dan unsur –
unsur padat yaitu sel-sel darah. Darah membentuk 6 sampai 8% dari berat badan
tubuh total, volume darah secara keseluruhan kira – kira 5 liter. Tiga jenis sel darah
utama adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit). Cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut
plasma darah membentuk 55% dari volume darah total. Sedangkan 45% sisanya
adalah sel darah. Eritrosit menempati bagian besar volumenya yaitu sekitar 99%,
trombosit (0,6 – 1,0%) dan leukosit (0,2%). (Ronald A.Sacher, Richard A.McPherson,
2004; Evelyn C.Pearce, 1979).
Darah merupakan sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan dibawa
dalam matriks cairan (plasma),terdapat didalam pembuluh darah yang warna merah.
Warna merah pada darah tergantung banyak tidaknya oksigen yang dibawa oleh sel
darah . darah memiliki pH sekitar 7,73-7,45,temperaturnya sekitar 38oC. Volume
darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata,dan kurang sedikit
pada pada perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran tubuh dan
berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa. Volume ini juga bervariasi
sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi elektrolitnya.
Fungsi Darah :
1. Sebagai alat transport yaitu mengambil oksigen atau zat oksidasi untuk diedarkan
ke seluruh tubuh,mengangkat karbondioksidadari jaringan untukdikeluarkan melalui
paru-paru,mengangkut zat-zat makanan,mengangkut zat-zat yang tidak berguna bagi
tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.
2. Sebagai sistem imun (pertahanan)
3. Mengatur suhu tubuh
4. Mengatur keseimbangan pH
5. Mengedarkan hormon
6. Menutup luka dibantu oleh keping-keping darah.
B. Perkembangan Sel Darah
a. Perkembangan sel darah merah
Eritrosit bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya, terbungkus
dalam membran sel dengan permeabelitas tinggi. Membran ini elastis dan
fleksibel, sehinnga memungkinkan eritrosit menembus kapiler (pembuluh darah
terkecil). Setiap eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin,
sejenis pigmen pernapasan yang mengikat oksigen. Hemoglobin merupakan
protein yang kaya akan zat besi,memiliki daya gabung terhadap oksigen itu
membeentuk oksihemoglobin didalam sel darah merah. Dengan fungsi ini maka
oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan. Volume hemoglobin mencapai 1/3
volume sel.
Sel darah merah biasanya bersirkulasi selama 120 hari sebelum menjadi
rapuh dan mudah pecah . Fragmen sel darah merah yang rusak akan mengalami
fagositosis oleh makrofag dalam limfa, hati, sumsum tulang, dan jaringan tubuh
lain. Globin terdegradasi menjadi amas amino, yang kemudian akan diperbaharui
untuk sistesin selular. Hem (bagian yang mengandung zat besi ) diubah menjadi
biliverdin (pigmen hijau) dan menjadi bilirubin (pigmen kuning), yang dilepas
kedalam plasma. Bilirubin diserap hati dan disekresi dalam empedu. Sebagian
besar zat besi yang di lepas oleh hem akan di ambil untuk di perbaharui dalam
proses sintesis HgA selanjutnya.
1. Pengaturan produksi sel darah merah
Produksi eritrosit diatur oleh eritroprotein, suatu hormon glikoprotein
yang diproduksi terutama oleh ginjal. Kecepatan produksi eritroprotein
berbangding terbalik dengan persediaan oksigen dalam jaringan. Faktor
apapun yang menyebabkan jaringan menerima volume oksigen yang kurang
(anoksia) akan mengakibatkan peningkatan produksi eritroprotein, sehingga
makin menstimulasi produksi sel darah merah. Sebagai contoh:
Kehilangan darah akibat hemoragi mengakibatkan produksi sel darah
merah meningkat.
Tinggal di dataraan tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam
jangka waktu yang lama akan mengakibatkan peningkatan produksi sel
darah merah.
Gagal jantung, mengurangi aliran darah ke jaringan, atau penyakit paru
yang mengurangi aliran darah, mengakibatkan peningkatan produksi sel
darah merah.
2. Kelainan pada sel darah merah :
Anemia adalah definisi sel darah merah atau kekurangan hemoglobin
berikut ini adalah berapa jenis anemia
a. Anemia hemoragi terjadi akibat kehilangan darah akut. Sumsum
tulang akan memproduksi sel darah merah secara bertahap untuk
kembali ke kondisi normal.
b. Anemia defisiensi zat besi terjadi akibat penurunan asupan makanan,
penurunan gaya absorpsi, atau kehilangan zat besi secara berlebihan.
c. Anemia aplastik ( sumsum tulang tidak aktif), di tandai dengan
penurunan sel darah merah secara besar besaran. Hal ini dapt terjadi
karena paparan radiasi yang berlebihan, keracunan zat kimia,atau
kanker.
d. Anemia pernicious karna tidak ada vitamin B 12 .
e. Anmeia sesabit (sisckle ceer anemia) adalah penyakit keturunan
dimana molekul hemoglobin yang berberda pada hemoglobin
normalnya karena penggantian salah satu asam amino pada rantai
polipeptida beta. Akibatnya sel darah merah terdistorsi (terhambat)
menjadi berbentuk sabit dalam kondisi konsentrasi oksigen yang
rendah sel-sel terdistorsi ini menutup kapiler dan mengganggu aliran
darah.
Polisitemia adalah peningkatan jumlah sel darah merah dalam
sirkulasi,yang mengakibatkan peningkatan viskositas (ketahanan aliran
cairan) dan volume darah.
b. Perkembangan sel darah putih
Jumlah leukosit pada yang normal adalah7000-9000 per mm3. Infeksi atau
kerusakan jaringan mengakibatkan peningkatan jumlah total leukosit. Leukosit
berfungsi untuk melindungi tubuh tehadap invasi benda asing termasuk bakteri
dan virus. Sebagian besar leukosit berlangsung dalam jaringan bukan dalam aliran
darah.
1. Sifat-sifat sel darah putih :
Leukosit memiliki sifat diapedesisyaitu kemampuan untuk menembus
pori-porimembran kapilar dan masuk kedalam jaringan.
Leukosit bergerak sendiri dengan gerakan amuboid seperti amuba.
Beberapa sel mampu bergerak tiga kali panjang tubuhnya dalam satu
menit.
Leukosit memilki kemampuan kemotaksis,pelepasan zat kimia oleh
jaringan yang rusak menyebabbkan leukosit bergerak mendekati
(kemotaksisi positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumber zat.
Semua leukosit adalah fagositik,tetapi kemampuan ini lebih
berkembang pada neutrofil dan monosit.
Setelah diproduksi disumsum tulang,leukosit bertahan kurang lebih
satu hari dalam sirkulasi sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetapdalam
jaringan selama beberapa hari,beberapa minggu,beberapa
bulan,bergantung jenis leukositnya.
D. Sistem Limfatik
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limpa atau getah bening di dalam tubuh. Limpa berasal dari plasma
darah, cairan ini kemudian di kumpulkan oleh sistem limfa melalui proses di pusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Fungsi sistem limpa
yaitu mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah ,mengangkut
limposit membawa lemak emulsi dari usus, menyaring dan menghancurkan
mikrooganisme untuk menghindarkan penyebaran, menghasilkan zat antibodi.
Susunan pembuluh limfe disebut juga mildleman atau susunan tengah karena
merupakan saluran antara darah dan cairan jaringan yang terdapat zat-zat
koloid,garam elektrolit tidak dapat masuk ke kapilar darah akan tetapi melalui kapiler-
kapiler limfe melalui saluran limfe.
Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil tetapi memiliki lebih
banyak katup sehingga tampak seperti rangkaian merjan. Pembuluh darah limfe yang
terkecil atau kapiler lebih besar dari kapiler darah terdiri atas selapis endoterlium.
Pembuluh limfe merupakan jaringan halus kapiler yang sangat kecil atau sebagai
rongga limfe didalam jaringan berbagai organ dalam vili usus terdapat pembuluh
limfe khusus yang disebut lakteal yang dijumpai dalam vili usus.
Pembuluh darah eferen menembus kapiler sel dipinggiran yang cembung dan
memperdarahi kelenjar dan bercampur dengan limfe dan selanjutnya campuran ini
dikumpulkan oleh pembuluh eferen yang dikeluarkan melalui vilum. Saluran limfe
mempunyai dua batang saluran yang sama yaitu :
Duktus torasikus atau duktus limfatikus sinistra, yang dimulai dari pembuluh
limfe yang terdapat didepan vertebra lumbalis menuju ke bagian atas, akhirnya
bermuara ke vena brakiosefalika kemudian ke vena cafasuperior, duktus
torasikus ini merupakan kumpulan dari pembuluh limfe yang berasal dari
kepala kiri,leher kiri,dada sebelah kiri bagian perut, anggota gerak bawah dan
alat-alat dalam rongga perut.
Duktus limfatikus dekstra, merupaka pembuluh limfe yang pendek dan
panjangnya kira-kira 1,20 cm,menerima limfe. Dari pembuluh limfe yang
berasal dari kepala kanan,leher kanan,dada kanan dan lengan sebelah kanan
yang bermuara pada vena kava suplaviadekstra. Adapun bentuk dan susunan
dari pembuluh limfe hampir sama dengan vena.
E. Mekanisme Aliran Limfe
1. Gerakan otot rangka yang bersebelahan dengan pembulh limfe akan
menggerakkan limfe ke arah trunkus limfatik.
2. Cara kerja kontraksi periodik pembuluh limfatik seperti cara kerja pompa limfe.
3. Tekanan negatif intratoraks yang terjadi saat inspirasi memberi efek pengisapan
pada limfe dalam duktustoraks.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsi sebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya untuk
menunjang kehidupan. Sel darah meliputi eritrosit, leukosit, dan trombosit.
Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi sekunder yang berfungsi
mengalirkan limpa atau getah bening di dalam tubuh. Limpa berasal dari plasma
darah, cairan ini kemudian di kumpulkan oleh sistem limfa melalui proses di pusi ke
dalam kelenjar limfa dan dikembalikan ke dalam sistem sirkulasi. Fungsi sistem limpa
yaitu mengembalikan cairan dan protein dari jaringan ke sirkulasi darah ,mengangkut
limposit membawa lemak emulsi dari usus, menyaring dan menghancurkan
mikrooganisme untuk menghindarkan penyebaran, menghasilkan zat antibodi.
B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penyusun dapat memahami perkembangan sel darah dan sisitem
limfatik.
DAFTAR PUSTAKA