Anda di halaman 1dari 25

Dalam Kerangka NKRI

AGUS SARWO PRAYOGI, S.Kep, Ns, MH.Kes


Pendahuluan
 Integrasi nasional adalah upaya
menyatukan seluruh unsur suatu bangsa
dengan pemerintah dan wilayahnya
 Mengintegrasikan berarti membuat untuk
atau menyempurnakan dengan jalan
menyatukan unsur-unsur yang semula
terpisah-pisah
 Integrasi bangsa dilihatnya sebagai
peralihan dari banyak masyarakat kecil
menjadi satu masyarakat besar.
• Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang
dialami oleh semua negara terutama negara yang usianya
masih relatif muda, seperti Indonesia.
• Perbedaan merupakan suatu keniscayaan. Berbeda suku,
memeluk agama yg berbeda, berbahasa daerah yg
beraneka ragam, kebudayaan yang berbeda adalah hal2
yang tidak mudah dipersatukan menjadi entitas baru
yang dinamakan bangsa Indonesia.
• Harus disadari bahwa integrasi nasional dalam arti
sepenuhnya tidak mungkin diwujudkan, dan konflik
diantara sesama warga bangsa tidak dapat dihilangkan
sama sekali.
• Untuk itu integrasi nasional harus terus dilakukan upaya
pembinaan baik formal maupun nonformal
Kita harus bisa mempersatukan berbagai hal terkait
karakteristik, budaya, ragam profesi, dan keaneka
ragaman potensi daerah
Pandangan moral yang
berbeda-beda karena
adanya perbedaan
suku, daerah budaya
dan agama yang hidup
berdampingan; dapat
menyatu menjadi
integrasi
Faktor yang menentukan tingkat
integrasi suatu negara

Adanya
i.
ancaman dari luar.
Gaya politik kepemimpinan.
Kekuatan lembaga-lembaga politik.
Ideologi nasional.
Kesempatan pembangunan ekonom
Pengertian
 Secara etimologi integrasi nasional terdiri dari dua
suku kata yaitu integrasi dan nasional
 Integrasi Nasional adalah upaya menyatukan seluruh
unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya.
 Menurut Mahfud MD integrasi nasional adalah
pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari suatu
masayarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih
untuh, secara sederhana memadukan masyarakat-
masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi
suatu bangsa.
Myron Weiner membagi Integrasi menjadi 5
1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan
berbagai kelompok budaya dan sosial dalam
satu wilayah dan prosen pembentukan identitas
nasional, membangun rasa kebangsaan dengan
cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan
yang lebih sempit.
2. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan
wewenang kekuasaan nasional pusat diatas
unit-unit sosial yang lebih kecil yang
beranggotakan kelompok-kelompok sosial
budaya masyarakat tertentu.
Lanjutan …
3. Integrasi menunjuk pada masalah
menghubungkan antara pemerintah dengan
yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-
perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada
kelompok elit dan massa.
4. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus
terhadap nilai yang minimum yang diperlukan
dalam memelihara tata tertib sosial.
5. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah
laku yang terintegrasi dan yang diterima demi
mencapai tujuan bersama.
Pentingnya Integrasi Nasional
 Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan
harapan setiap negara.
 Kondisi demikian akan menjadi modal kuat untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
nasional.
 Negara yang senantiasa diwarnai konflik akan sulit
untuk mewujudkan kemajuan.
 Integrasi masyarakat yg sepenuhnya memang sesuatu
yang tidak mungkin diwujudkan, krn setiap
masyarakat disamping membawakan potensi integrasi
juga menyimpan potensi konflik atau pertentangan.
Pluralitas Masyarakat Indonesia
• Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat pluralis atau masyarakat
majemuk
• Menurut Clifford Geertz, masyarakat majemuk adl masyarakat yg terbagi-
bagi ke dalam sub-sub sistem yg kurang lebih berdiri sendiri2, dan masing2
subsistem terikat ke dalam ikatan2 yg bersifat primordial
• Menurut Pierre L. Van den Berghe, masyarakat majemuk memiliki
karakteristik:
a. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok2 yg memiliki sub
kebudayaan yg berbeda
b. Memiliki struktur sosial yg terbagi-bagi ke dalam lembaga2 yg
bersifat non komplementer
c. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya thdp
nilai2 yg bersifat dasar
d. Relatif sering konflik diantara kelompok yg satu dg yg lainnya
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion)
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok yg lain.
Pluralitas Masyarakat Indonesia
Ketidakpuasan masyarakat terhadap
kinerja pemerintah dan aksi demo di
negara luar akan menjadi unsur
pendorong anarkisme, yang akan
merusak INTEGRASI NASIONAL

Masyarakat yg terintegrasi dg
baik mrpk harapan negara
Potensi konflik Masyarakat Indonesia

 Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai oleh


berbagai keanekaragaman, harus disadari bahwa masyarakat
Indonesia menyimpan potensi konflik yang cukup besar
 Kondisi masyarakat Indonesia berpotensi konflik yang
bersifat vertikal maupun horisontal
 Konflik vertikal berarti konflik antara pemerintah dengan
rakyat, termasuk konflik antara pemerintah daerah dengan
pemerintah pusat (gejolak ingin berpisah dari NKRI akibat
ketidakpuasan kebijakan) Dikenal dengan Integrasi Politik..
 Konflik horisontal adalah konflik antar warga masyarakat
atau antar kelompok yang terdapat dalam masyarakat
(berkaiatan etnis, keagamaan, kepentingan politik, sosial
ekonomi) dikenal dengan Integrasi Territorial.
Potensi konflik Masyarakat Indonesia

Menurut Pierre L. van den Berghe masyarakat majemuk memiliki


karakteristik
a. Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok-kelompok
yang seringkali memiliki sub-kebudayaan yang berbeda satu
sama lain;
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga
lembaga yang bersifat non-komplementer;
c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggotanya
terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar;
d. Secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok
yang satu dengan kelompok yang lain;
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan
(Coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi;
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas
kelompokkelompok yang lain.
Potensi konflik Masyarakat Indonesia
Menurut Stedman (1991:373), penyebab konflik kedaerahan
adalah: \
1. Krisis pemerintahan nasional, baik karena persoalan
suksesi maupun jatuh bangunnya pemerintahan karena
lemahnya konstitusi.
2. Kegagalan lembaga-lembaga negara menengahi konflik,
baik yang melibatkan unsur-unsur masyarakat maupun
lembaga-lembaga negara.
3. Pembatasan partisipasi politik warga negara di daerah-
daerah.
4. Ketidakadilan distribusi sumber daya ekonomi nasional dan
sulitnya akses masyarakat di daerah terhadap sumber daya
tersebut.
5. Rezim yang tidak responsif terhadap tuntutan warga negara
dan tidak bertanggungjawab terhadap rakyatnya.
Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
1. Rasa Senasib 2.Pemaknaan 3. Keinginan 4. Antisipasi
Seperjuangan Ideologi Nasional Untuk Bersatu Ancaman dari
Luar
Rasa senasib seperjuangan di Pemaknaan Dalam
ideologi nasional mengantisipasi
masa lalu yang terbawa sampai kehidupan
ancaman dari
dengan masa sekarang yaitu Pancasila berbangsa luar dalam
menjadi salah satu faktor dilakukan melalui negara dan kaitannya
pendorong untuk mewujudkan implementasi berbangsa dengan bahaya
integrasi nasional. Jika di nilai-nilai Indonesia, globalisasi dan
masa lalu rasa senasib Pancasila dalam keinginan untuk modernisasi,
seperjuangan digunakan untuk kehidupan mempersatukan integrasi
memujudkan kemerdekaan sehari-hari untuk bangsa nasional perlu
Indonesia, di era sekarang ini mewujudkan diwujudkan di
merupakan
rasa senasib seperjuangan integrasi nasional setiap lapisan
salah satu
digunakan untuk memperkuat masyarakat
di Indonesia perwujudan
stabilitas nasional demi yang ada
terwujudnya persatuan nilai-nilai luhur tinggal di
Indonesia dalam integrasi Pancasila wilayah
nasional. sebagai dasar Indonesia.
negara
Faktor-Faktor Penghambat Integrasi Nasional

1. Kurangnya Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan


penghargaan terhadap yang dilakukan oleh pemerintah maupun
kemajemukan masyarakat Indonesia sendiri membuat
kemajemukan itu terkikis secara perlahan-lahan

2. Kurangnya Kurangnya toleransi terhadap keberagaman


Toleransi dan kemajemukan yang ada di masyakat
menjadi salah satu penyebab konflik sosial.

3. Kurangnya
Kesadaran Kurangnya kesadaran diri menjadi salah satu faktor
Diri yang mengambat terwujudnya integrasi nasional
dimana masyarakat menjadi lebih individualistis dan
cenderung tidak memperdulikan kondisi dan situasi
Strategi Integrasi
 Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang
dialami oleh semua negara, terutama adalah negara-negara
berkembang.
 Dalam usianya yang masih relatif muda dalam membangun
negara bangsa (nation state), ikatan antara kelompok-
kelompok yang berbeda dalam negara masih rentan dan
mudah tersulut untuk terjadinya pertentangan antar
kelompok.
 Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi
nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin
ditempuh, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi Asimilasi.
2. Strategi Akulturasi.
3. Strategi Pluralis.
Strategi Integrasi
 Strategi Asimilasi, adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan baru,
seehingga dalam kebudayaan yang baru tidak tampak lagi
identitas masing2 budaya pembentuknya.
 Strategi Akulturasi, adalah proses percampuran dua
macam kebudayaan atau lebih shg memunculkan
kebudayaan baru, dimana ciri2 budaya asli pembentuknya
masih tampak
 Strategi Pluralis. Paham Pluralis merupaka paham yang
menghargai perbedaan dlaam masyarakat. Artinya
memberi kesempatan pada segala unsur yang ada dlm
masyarakat untuk hidup dan berkembang. Negara memberi
kesempatan kpd semua unsur keragaman dalam negara
Syarat Integrasi
Adapun syarat keberhasilan suatu integrasi di
suatu negara adalah sebagai berikut :
1. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa
mereka berhasil saling mengisi kebutuhan
kebutuhan satu dengan lainnya.
2. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama
mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
yang dilestarikan dan dijadikan pedoman.
3. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan
aturan baku dalam melangsungkan proses
integrasi sosial.
Peran pemerintah dalam mewujudkan integerasi nasional :
1. Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem
politik nasional yang dapat mengakomodasikan aspirasi
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
2. Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan
dalam agenda otonomi daerah
3. Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada
kesamaan hak dan kewajiban warga negara.

Peran Masyarakat dalam mewujudkan integeritas nasional :


1. Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-
kesamaan yang dimiliki oleh setiap budaya daerah.
2. Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.
Pengalaman menunjukkan bahwa dalam perjalanan
membangun kehidupan bernegara ini, masih sering
dihadapkan pada kenyataan adanya konflik antar
kelompok dalam masyarakat, baik konflik yang
berlatar belakang kesukuan, konflik antar pemeluk
agama, konflik karena kesalahpahaman budaya, dan
semacamnya.

Jadi Integrasi nasional adalah pembentukan suatu


identitas nasional dan penyatuan berbagai kelompok
sosial dan budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah,
dalam mencegah terjadinya disintegrasi.
PADAMU NEGERI
KAMI BERJANJI
PADAMU NEGERI
KAMI BERBAKTI
PADAMU NEGERI
KAMI MENGABDI
BAGIMU NEGERI
JIWA RAGA KAMI
24
Matur Nuwun
Terima Kasih
Arigatou Gozaimashu
Merci Boku
Danke Schön
Sukron
Suksma
Khansammida

Anda mungkin juga menyukai