Menu utama
Skip to content
Tugas
Jun 12 2014
INTEGRITAS NASIONAL
BAB IX
INTEGRASI NASIONAL
semua negara, terutama negara-negara yang usianya masih relatif muda, termasuk
orang-orang dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan
yang baru menyertai berdirinya negara tersebut. Begitu juga negara Indonesia
yang usianya masih relatif muda. Sejak proklamasi kemerdekaan sampai sekarang
Indonesia yang di dalamnya terdiri dari berbagai macam suku, memeluk agama
memiliki kebudayaan daerah yang berbeda satu sama lain, untuk menjadi satu
dan semacamnya. Hal itu menunjukkan bahwa persoalan integrasi nasional Indonesia sejauh
ini masih belum tuntas perlu terus dilakukan
Walaupun harus juga disadari bahwa integrasi nasional dalam arti sepenuhnya
tidak mungkin diwujudkan, dan konflik di antara sesama warga bangsa tidak
dapat dihilangkan sama sekali. Tulisan ini akan memaparkan kondisi masyarakat Indonesia
yang diwarnai oleh berbagai macam perbedaan dan upaya Mewujudkan integrasi nasional
dengan tetap menghargai terdapatnya perbedaan- perbedaan tersebut.
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh
c. Integrasi
menunjuk
pada
masalah
menghubungkan
antara
banyak pula
kesejahteraan masyarakat,
harus dikorbankan untuk menyelesaikan
konflik tersebut.
bangsa dan negara, dan oleh karena itu perlu senantiasa diupayakan.
untuk
pluralis atau masyarakat majemuk merupakan suatu hal yang sudah sama-
yang bersifat primordial. (Geertz, 1963: 105 dst.) Apa yang dikatakan
sebagai ikatan primordial di sini adalah ikatan yang muncul dari perasaan
yang lahir dari apa yang ada dalam kehidupan sosial, yang sebagian besar
potensi konflik yang cukup besar, baik konflik yang bersifat vertikal
1)
maupun
jatuh
bangunnya
pemerintahan
karena
lemahnya
2)
3)
4)
5)
sebagainya. Dalam hal ini dapat kita sebutkan kasus-kasus yang terjadi di
akumulasi dari berbagai faktor baik faktor kesukuan atau etnis, agama,
pendapat ini dengan menekankan sifat lentur dari identitas etnik yang biasa
intensitas yang sangat tinggi oleh karena agama merupakan sesuatu hal
merupakan tujuan hanya dijadikan sebagai alat; serta faktor lain yang
berupa kondisi sosial, politik dan ekonomi (Assegaf dalam: Sumartana,
B. Strategi Integrasi
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh
yang masih relatif muda dalam membangun negara bangsa (nation state),
seperti ikatan keluarga, ikatan kesukuan, ikatan sesama pemeluk agama, dan
notabene mendasarkan pada ikatan yang lebih luas dan melawati batas-batas
1. Stategi Asilmilasi
2. Strategi Akulturasi
3. Strategi Pluralis
penghargaan yang secara gradual berbeda dari yang paling kurang, yang
sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi identitas
masing-masing
dalam negara itu benar-benar melebur menjadi satu dan tidak lagi
oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat. Namun bisa juga hal itu
merupakan
bagian
dari
strategi
pemerintah
negara
dalam
2. Strategi Akulturasi
berarti
bahwa
negara
mengintegrasikan
masyarakatnya
dengan
mengupayakan
adanya
identitas
budaya
bersama
namun
tidak
negara dalam
3. Strategi Pluralis
perbedaan
dalam
Paham
pluralis
pada
prinsipnya
unsur keragaman dalam negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan
dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara pemerintah
vertikal tantangan yang ada adalah berupa celah perbedaan antara elite dan
vertikal
sering
terjadi
bersamaan
dengan
melemahnya
otoritas
merupakan pertanda adanya integrasi dalam arti horisontal. Kita juga tidak
dapat dikelola dan dicarikan solusinya dengan baik, dan terjadi dalam
(Geertz, dalam: Sudarsono, 1982: 5-7). Di era globalisasi, tantangan itu bertambah oleh
adanya tarikan
keberadaan negara berada dalam dua tarikan sekaligus, yaitu tarikan dari