Anda di halaman 1dari 33

Laporan kerja praktek Teknik Mesin

BAB III

PERAWATAN MESIN PRESS TYPE MECHANICAL

KOMATSU 1200 TON

3.1 Pengertian Pemeliharaan

Sejak lama, saat dimana manusia menggunakan alat-alat primitif

untuk membuat mesin guna mengangkut barang, mambajak tanah, dan

menggunakan bahan-bahan bangunan mereka telah diharapkan pada

kemungkinan memelihara barang tersebut sampai tiba waktunya barang

atau alat tersebut tidak dapat dipakai atau dipergunakan lagi. Begitu pula

halnya dengan suatu perusahaan atau pabrik yang mempunyai

peralatan/fasilitas maka biasanya manajemen perusahaan akan selalu

berusaha agar fasilitas/peralatan dapat dipergunakan atau dapat

diperpanjang usia pakainya.

Pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang

dilakukan untuk menjaga suatu alat atau memperbaiki sampai pada suatu

kondisi yang dapat diterima. Pemeliharaan merupakaan suatu fungsi

Universitas Mercu Buana 11

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

dalam suatu perusahaan pabrik yang sama pentingnya dengan fungsi-

fungsi lain seperti produksi. Hal ini untuk menghindari adanya kemacetan

yang disebabkan oleh kerusakan mesin sehingga menggangu kelancaran

produksi. Dalam usaha untuk dapat menggunakan terus fasilitas tersebut

agar kesinambungan produksi dapat terjamin maka dibutuhkan kegiatan-

kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeriksaan atau

pengecekan, pelumasan, dan perbaikan (reparasi) atas kerusakan-

kerusakan, serta penyesuaian dan penggantian suku cadang fasilitas

tersebut.

Dalam masalah pemeliharaan ini perlu diperhatikan bahwa sering

terlihat dalam suatu perusahaan kurang memperhatikan bidang

pemeliharaan sehingga sering terjadi kegiatan pemeliharaan yang tidak

teratur. Penanganan yang serius dari kegiatan ini baru diingat ketika

mesin-mesin yang dimilki rusak dan tidak dapat beroperasi sama sekali.

Maka sebaiknya kegiatan pemeliharaan harus betul-betul diperhatikan

untuk menjamin bahwa selama proses produksi berlangsung tidak terjadi

kemacetan yang diakibatkan mesin atau fasilitas lain.

3.2 Tujuan dan Fungsi Pemeliharaan

Tujuan umum dari pemeliharaan adalah memahami bagaimana

menjaga kelangsungan pemakaian mesin-mesin serta menjaga agar

mesin tidak rusak sebelum waktunya. Sedangkan tujuan lain yang utama

diantaranya adalah :

Universitas Mercu Buana 12

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

1. Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai rencana

produksi.

2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa

yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan yang

terganggu.

3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpanan yang

diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam

perusahaan mengenai investasi tersebut.

4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin.

Dengan melaksanakan kegiatan meintenance secara efektif dan

efisien keseluruhannya.

5. Menghindari kegiatan maintenance yang dapat membahayakan

keselamatan para pekerja.

6. Mengadakan suatu kerjasama yang erat dengan fungsi yang lain

dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama

perusahaan yaitu keuntungan yang sebaik mungkin dan biaya total

yang terendah.

Sedangkan fungsi utama pemeliharaan yaitu menjaga agar mesin

dapat tetap baik hingga usia dari komponen yang telah ditentukan. Fungsi

pemeliharaan dapat dibedakan menjadi fungsi primer dan fungsi

sekunder.

Fungsi primer pemeliharaan, yaitu :

1. Pemeliharaan peralatan pabrik yang sudah ada.

2. Pemeliharaan bangunan dan tanah pabrik yang sudah ada.

Universitas Mercu Buana 13

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

3. Pemeliharaan peralatan dan pelumasan.

4. Pemanfaatan sumber tenaga (penggerak mesin dan distribusi).

5. Pengadaan sarana permesinan.

6. Penggantian dan perbaikan sarana permesinan.

Fungsi sekunder pemeliharaan, yaitu :

1. Pergudangan.

2. Pengelolaan sampah dan penempatannya.

3. Penyelamatan barang dan sarana industri terhadap kerusakan,

korosi dan lain-lain.

4. Administrasi dan asuransi.

3.3 Manfaat Pemeliharaan

Manfaat pemeliharaan meliputi diantaranya ;

a. Manfaat keuntungan yaitu :

- Umur perkakas/mesin lebih panjang

- Mengurangi terhentinya aktifitas produksi

- Mencegah kehancuran fasilitas produksi

- Mencegah kerugian produksi

- Menjaga kualitas produksi

b. Manfaat teknik, yaitu :

- Penyempurnaan penyusunan data

- Pemeliharaan mesin yang cocok

- Penyempurnaan penjadwalan

- Penyempurnaan kondisi fasilitas industri

Universitas Mercu Buana 14

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

c. Manfaat organisasi, yaitu :

- Meperbaiki koordinasi antara bagian pemeliharaan dan bagian

produksi

- Membantu perencana tenaga kerja

d. Manfaat kemanusiaan, yaitu :

- Meningkatkan keselamatan kerja

- Memperbaiki lingkungan kerja

- Memperbaiki kerja sama antar pekerja

3.4 Jenis-jenis Pemeliharaan

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan

/pabrik dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu :

Preventive maintenance, corrective maintenance, dan prediktive

maintenance.

3.4.1 Preventive Maintenance

Preventive Miantenance adalah kegiatan dan perawatan yang

dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak

terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan

fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam

melakukan suatu proses produksi.

Dengan semua fasilitas produksi yang mendapat preventive

maintenance akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan

dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi

Universitas Mercu Buana 15

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

atau proses produksi pada setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan

perbuatan suatu rencana dan schedule pemeliharaan dan perawatan yang

sangat cermat serta produksi yang lebih cepat.

Preventive maintenance sangat penting karena kegunaanya sangat

efektif didalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk

dalam golongan Critical Unit.

Sebuah fasilitas atau peralatan produksi akan termasuk dalam

golongan critical unit apabila :

a. Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan

kesehatan dan keselamatan pekerja.

b. Kerusakan fasilitas ini akan mempengaruhi kualitas dari produk

yang dihasilkan.

c. Modal yang ditanamkan dalam fasilitas cukup besar atau mahal.

Apabila preventive maintenance dilaksanakan pada fasilitas-

fasilitas atau peralatan yang termasuk dalam kritikal unit maka tugas-tugas

maintenance dapatlah dilakukan dengan suatu perencanaan yang intensif

untuk unit yang bersangkutan, sehingga rencana produksi dapat tercapai

dengan jumlah hasil produksi yang lebih besar dalam waktu yang relatif

lebih singkat.

Dalam prakteknya preventive maintenance yang dilakukan oleh

suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu routine

maintenance dan periodic maintenance.

Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan peralatan

yang dilakukan secara rutin misalnya setiap hari sedangkan periodic

Universitas Mercu Buana 16

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

maintenance dapat dilakukan pula dengan memakai lamanya kerja mesin

atau fasilitas produksi tersebut sebagai jadwal kegiatan misalnya setiap

seratus jam kerja sekali. Jadi sifat kegiatan maintenance ini tetap periodik

atau berkala.

3.4.2 Corective Maintenance

Dengan corrective maintenance dimaksudkan sebagai kegiatan

pemeliharaan dan perawatan dan dilakukan setelah terjadinya sesuatu

kerusakan atau kalainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak

dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan corective maintenance yang

dilakukan sering disebut dengan kegiatan perbaikan atau reparasi.

Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadii

akibat tidak dilakukannya preventive maintenance atau telah dilakukan

preventive maintenace telah sampai pada suatu waktu tertentu sampai

terjadi kerusakan.

3.4.3 Prediktive Maintenance

Salah satu jenis pemeliharaan yang baru menyangkut peralatan

instrumen-instrumen peka misalnya menganalisa vibrasi, meter amplitudo,

meteran audio, peralatan optis, tekanan, temperatur, meteran tahanan

dan lain-lain untuk meramalkan adanya gangguan. Kondisi-kondisi ini

dapat diukur secara berkala atau atas suatu dasar berlanjut, dan hal ini

memungkinkan orang-orang pemeliharaan untuk menetapkan kebutuhan

pemeriksaan sehingga akan memberikan suatu perpanjangan dari umur

Universitas Mercu Buana 17

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

peralatan tanpa kekhawatiran terjadi gangguan dari pemeriksaaan

tersebut. Jadi pemeliharaan prediktive merupakan bentuk pemeliharaan

yang memprediksi alat atau komponen sebelum terjadi kerusakan, baik

kerusakan total maupun titik dimana pengurangan mutu telah

menyebabkan mesin bekerja dibawah standart yang telah ditetapkan oleh

pemakainya.

3.5 Ekonomi Pemeliharaan

Pemeliharaan membutuhkan suatu biaya yang tidak sedikit

merupakan biaya tidak langsung yang besar dalam industri manufakur,

dan hal ini harus mendapat perhatian yang cukup besar dari manager.

Meskipun metode-metode pemeliharaan selalu diperbaiki, biaya untuk

pemeliharaan peralataan tetap meningkat karena tingkat dan penggajian

karyawan selalu meningkat dan peralatan yang diservis bertambah dan

kebanyakan pabrik bersedia untuk membayar mahal supaya mesin-mesin

dapat beroperasi dengan baik. Kemudian industri juga cenderung untuk

membelanjakan sedikit sekali untuk penggantian peralatan produksi yang

usang, dan peralatan tua yang menimbulkan banyak masalah

pemeliharaan.

Hampir semua perusahaan mencoba untuk mengendalikan biaya

pemeliharaan dengan anggaran, tetapi anggaran tidak mampu mencegah

rusaknya mesin atau dengan kata lain perkataan biaya perawatan tidak

dapat dianggarkan. Apabila anggaran yang ditetapkan terlalu rendah

beberapa alat mungkin harus menunggu terlalu lama untuk diperbaiki

Universitas Mercu Buana 18

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

sehingga rusak berat dan membutuhka biaya perbaikan yang tinggi. Untuk

hal tersebut maka harus diperhatikan taksiran biaya yang harus

dikeluarkan untuk perbaikan dan penjagaan agar alat-alat produksi dapat

beroperasi dengan baik.

3.6 Penjadwalan Pemeliharaan

Penjadwalan pekerjaan pemeliharaan pada dasarnya menyangkut

dua langkah suatu rencana induk dari semua pekerjaan yang dapat

diperkirakan sebelumnya dan suatu pengaturan harian yang diperlukan

karena keadaan-keadaan darurat. Dikebanyakan pabrik ada sejumlah

mesin-mesin dan peralatan lain yang perlu dipehatikan secara berkala

untuk pemeriksaan dan penelitian. Frekuensi dari hal-hal ini akan berbeda

dengan peralatan yang bersangkutan, tetapi angka-angka dari

pengalaman yang telah dianalisa dengan tepat secara matematis dan

statis akan menunjukan waktu optimum untuk biaya-biaya keseluruhan

minimum. Setelah didapatkan besarnya waktu-waktu ini, angka-angkanya

dapat dimasukkan dalam jadwal pemeliharaan induk.

Jadwal-jadwal pemeliharan induk dapat dijabarkan dalam jadwal

pemeliharaan mingguan atau harian. Bila dipergunakan jadwal kerja

mingguan akan menyediakan informasi kepada setiap ahli bengkel

mengenai pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap tugas untuk tiap-

tiap hari didalam minggu yang akan datang.

Beberapa departemen pemeliharaan lebih menyukai untuk

mensentralisasi fungsi ini dan memberikan penugasan pekerjaan harian

Universitas Mercu Buana 19

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

langsung melalui seorang pengirim dibagian pengendali pekerjaan. Sistem

apapun yang dipakai adalah suatu kebiasaaan yang sehat untuk

menerbitkan penugasan-penugasan pekerjaan untuk hari berikutnya

kepada setiap tenaga ahli sebelum akhir pekerjaannya.

Tujuan dari penjadwalan adalah menggaris besarkan distribusi

pekerjaan berdasarkan pada perhitungan jam manusia. Ini menjamin

bahwa tiap tenaga kerja sepenuhnya sibuk setiap hari kerja. sasaran

penjadwalan adalah untuk menjamin agar bahan, alat-alat khusus serta

perkakas yang diperlukan dikirim ke tempat pekerjaan bila dibutuhkan dan

menghilangkan kemungkinan hilang atau salah menempatkan.

Penjadwalan menjamin agar keterampilan pertukangan yang dibutuhkan

tersedia sesuai urutan yang layak dan pada waktu yang tepat untuk

mencegah penggundutan waktu, sementara seorang tukang menunggu

yang lain untuk menyelesaikan pekerjaanya.

3.7 Tujuan Kegiatan Maintenance

Kegiatan mencegah perusakan dengan menekankan pada

peningkatan kondisi adalah merupakan pusat perhatian. Pada tahap

keempat, kegiatan akan diarahkan untuk mengukur perusakan, dan

mendorong agar operator betul-betul menguasai peralatan disamping

melakukan kegiatan perbaikan kerusakan yang terjadi. Tujuannya adalah

untuk meningkatkan kemampuan dengan memperdalam pemahaman

struktur dan fungsi peralatannya sendiri, melalui :

Universitas Mercu Buana 20

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

- Penguasaan ilmu dan keterampilan pengoperasian peralatan.

- Pembuatan daftar uji harian ditunjang dengan penjelasan

keperluannya.

- Kesinambungan kegiatan pengujian.

Diperlukan pemahaman struktur , fungsi dan prinsip-prinsip peralatan dan

mempelajari kondisi optimal peralatan untuk menguji secara keseluruhan

mekanisme utama dan peralatan diperbaiki serta ditingkatkan.

Tahap pertama sampai ketiga memusatkan pada kegiatan

mencegah perusakan dan menekankan pada pemeliharaan kondisi dasar.

Tahap keempat mengarah pada peningkatan kesadaran atas

peralatan dengan proses pengukuran perusakan dan memperbaiki

perusakan. Satu langkah lebih lanjut dari proses mengenali cacat-cacat

dengan kelima panca indra, kemampuan ditingkatkan dengan pembuatan

suatu uji harian yang ditunjang oleh penalaran logis dan menjalankan

lingkaran baik struktur dan fungsi peralatan serta mempelajari dan memilki

keterampilan atas peralatan.

3.8 Pelaksanaan

Dasar-dasar pengetahuan mengenai bagian-bagian dan unit yang

umum untuk peralatan/mesin-mesin perlu dipelajari. Dalam tahap keempat

diadakan pelatihan mengenai komponen-komponen mesin, pelumasan,

pneumatik, hidrolik, elektronik, penggerak, peralatan safety dan kondisi

operasi mesin.

Universitas Mercu Buana 21

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

Berdasarkan training tersebut keterampilan pengujian dan

penemuan kelainan dan cacat diajarkan. Hal ini dapat dicapai sebagai

berikut :

- Mempelajari pengetahuan dasar

- Diteruskan kepada operator

- Mempraktekkan apa yang telah dipelajari dan menemukan

kelainan dan cacat

- Menerapkan uji pandang

3.9 Jenis dan Macam Mesin Press

Jenis macam mesin press dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Digolongkan berdasarkan macam langkah dies yang akan digunakan :

- Single Action Press machine

Gambar 4.1 Langkah Single Action

Sumber: https://www.kojimatekko.co.jp

Universitas Mercu Buana 22

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

- Double Action Press Machine

Gambar 4.2 Langkah Double action

Sumber: https://www.kojimatekko.co.jp

b. Digolongkan berdasarkan arah operasi atau arah langkah dari die :

- Vertikal Press Machine

- Horizontal Press Machine

c. Digolongkan berdasarkan jenis tenaga pendorong langkah die :

- Mechanical Press Machine

- Hydrulic Press Machine

d. Digolongkan berdasarkan mekanisme pendorong :

- Crank Mechanism

- Knuckle Mechanism

- Link motion Mechanism

Forming rate dari mechanical press machine lebih besar bila dibandingkan

hydraulic press. Pada industri pembuatan press komponen untuk

automobil 95% lebih banyak menggunakan mechanical press.

Universitas Mercu Buana 23

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

4.1 Karakteristik dan Performance

4.1.1 Karakteristik

Fungsi press machine sangat berbeda dengan machine tool,

meskipun fungsi keduanya digunakan untuk proses forming. Press

machine tidak cocok digunakan untuk produksi yang jumlahnya sedikit,

karena untuk press machine diperlukan dies yang harganya tidak murah

dan sebuah hanya dapat menghasilkan satu buah produk saja. Jadi press

machine ini hanya cocok digunakan untuk menghasilkan produk yang

jumlahnya banyak atau mass production, karena waktu yang diperlukan

untuk perstroke sangat singkat sekali sehingga production ratenya sangat

tinggi.

4.1.2 Performance

Performance dari suatu press machine meliputi :

a. Production size (tekanan press maksimum dan ukuran produk yang

dapat dikerjakan).

b. Berbagai macam forming (pembentukan).

c. Kecepatan (jumlah operasi forming permenit atau stroke

permenit/spm).

d. Kemudahan dalam operasi dan pengerjaan forming.

e. Kecepatan penggantian dies.

f. Accurasi pada saat forming dan dapat menghasilkan produk yang

seragam.

Universitas Mercu Buana 24

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

g. Safety atau pengaman pada saat overload (beban terlalu berat).

h. Keamanan operator.

i. Tingkat kebisingan dan vibrasi.

j. Kemudahan pada saat maintenance.

k. Umur ketahanan mesin.

l. Area atau space dari instalasi.

m. Harga.

Keistimewaan lain dari press machine ini adalah karena waktu yang

diperlukan untuk suatu langkah forming inisangat singkat sekali, maka

kemampuan untuk mempercepat produksi dapat dilakukan dengan jalan

automatisasi.

4.2 Kapasitas mesin Press

Kapasitas mesin press bervariasi tergantung dari mesin pressnya.

Didalam pembahasan ini diambil type mechanical crank press sebagai

pembahasan, karena jenis ini relatif mudah untuk merumuskan

kapasitasnya. Jenis ini sebetulnya terdiri dari dua macam, yaitu

mechanical crank press dan mechanical crankless press. Berbicara

mengenai kapasitas crank press, sesungguhnya terdapat tiga macam

kapasitas dimana satu dengan yang lainnya saling terkait yaitu :

4.2.1 Pressure Capacity (kapasitas tekanan)

Pressure capacity ini adalah tekanan forming maksimum yang

diberikan mesin press pada saat proses forming. Pressure capacity ini

Universitas Mercu Buana 25

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

juga disebut pressure nominal. Press machine biasanya didesign agar

mampu menahan beban sampai 30 % diatas pressure capacity. Hal ini

dilakukan agar dapat mengatasi kemungkinan terjadinya overload,

misalnya bila terjadi ketebalan material dan pada saat terjadinya

kesalahan waktu meletakan diatas dies. Namun demikian tidaklah

diperbolehkan mengoperasikan mesin diatas kapasitas nominal sampai

30% secara terus-menerus, karena hal ini dapat mempercepat kerusakan

bagian-bagian dari mesin press tersebut. Untuk jelasnya harus selalu

dianggap bahwa tekanan maksimum yang dibolehkan adalah sebesar

tekanan nominal. Sedangkan bagian-bagian yang akan cepat rusak bila

sering terjadi overload adalah bagian-bagian sebagai berikut : frame,

bolster slide, connecting rod, crankshaft khususnya crankpin, dan lain-lain.

4.2.2 Torque Capacity (kapasitas Torsi)

Torque Capacity adalah kemampuan torsi poros mesin press untuk

menghasilkan tekanan nominal pada saat slide berat pada jarak d ( rate

tonage distance) dari bottom dead center. Besarnya torsi ini juga harus

secara aman dapat didukung oleh crankshaft atau poros mesin press.

Bagian-bagian press machine yang dibutuhkan untuk mendapatkan torsi

mesin tersebut adalah rangkaian poros transmisi dan roda-roda gigi.

Penting juga dicatat bahwa kapasitas torsi ini besarnya tergantung pada

panjang stroke daripada mesin press itu sendiri. Biasanya pada saat

mendesign suatu mesin press besarnya pressure capacity dan rated

tonage distance ditentukan terlebih dahulu. Kemudian setelah itu

Universitas Mercu Buana 26

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

besarnya torsi yang dibutuhkan untuk menggerakkan poros engkol dapat

dihitung. Selanjutnya setelah besarnya torsi diketahui, maka besarnya

pressure pada setiap langkah stroke dapat dicari. Pada gambar dibawah

diperhatikan grafik besarnya pressure pada setiap langkah stroke.

4.2.3 Work Capacity (kapasitas kerja)

Work capacity adalah energi nominal dari pada mesin press yang

diberikan guna melaksanakan operasi forming secara sempurna dan

aman.

Dalam proses deep drawing besarnya torque capacity distance ini

identik dengan kedalaman drawing yang harus ditempuh. Work capacity

yang tidak cukup dapat menyebabkan mesin mendadak berhenti

ditengah-tengah proses drawing. Work capacity dan mesin press

berhubungan erat dengan output dari motor listrik, energi kinetik dari

flywheel, dan v-belt. Kapasitas tekan mesin press harus dipilih sedemikian

rupa sehingga tekanan normal untuk forming adalah 75% s/d 80% dari

pressure capacity mesin press.

4.3 Struktur Utama Mesin Press 1200 ton

Mesin press terdiri dari 4 bagian struktur utama :

4.3.1 Bed

Bed merupakan pondasi dari mesin press dan terbuat dari

konstruksi thick-plate welded dengan kekuatan dan kekerasan yang tinggi.

Universitas Mercu Buana 27

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

Pada bagian bed dirangkai dengan bolstres dan pada bagian sebelah

dalam terdapat alat boper.

4.3.2 Uprights

Uprights terdiri dari tiang yang berdiri vertikal pada bed pada sisi kiri

dan sisi kanan. Tiang ini terbuat dari bahan thick-plate welded dengan

kekuatan dan kekerasan yang tinggi. Slide bergerak secara vertikal pada

bagian kiri, tengah, dan kanan pada bagian ini.

4.3.3 Crown (puncak)

Bagian crown (puncak) terletak pada bagian atas dari uprights

(tengah) dan terbuat dari bahan thick-plate welded. Pada bagian dalam

terdapat sistem mekanisme untuk mengendalikan mesin press termasuk

roda gigi, batang penghubung, poros penggerak, torak pompa.

4.3.4 Slides

Slides merupakan bagian penekan dari mesin press yang terbuat

dari bahan thick-plate welded berkekuatan besar. Proses kerja mesin

press terjadi pada slides dan bolster. Pada bagian bed, uprights, dan

crown dipasang dengan 4 atau 8 batang penjepit pada empat sudut dari

mesin press. Mesin press mempunyai presisi yang tinggi sehingga dibuat

begitu kuat untuk menahan gaya tekan pada saat mesin press bekerja.

Universitas Mercu Buana 28

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

4.4 Komponen Pendukung pada Mesin Press 1200 ton

4.4.1 Rem dan Kopling (1-speed Type)

a. Umum

Rem dan kopling merupakan komponen yang paling penting dan

cara kerja komponen-komponen ini sangat berpengaruh pada kapasitas

produksi dari mesin press. Jadi perawatan dan pemeriksaaan secara

teratur sangat dibutuhkan komponen-komponen ini. Kopling dan pompa

yang digunakan pada mesin press merupakan type air-operated friction.

b. Pemeriksaan dan Penyetelan

1. Tekanan udara

Didalam kopling dan rem yang digunakan, tekanan udara yang

dikompresi menjadi fed kedalam plat getar harus diperiksa secara periodik

dan disesuaikan pada nilai tekanan yang sudah ditetapkan, yaitu 5 kg/cm2.

Penyesuaian ini bertujuan agar katup pada reduksi udara pada posisi

vertikal.

2. Tekanan langkah disk

Tekanan langkah disk pad pompa dan kopling harus selalu pada

jarak 2 sampai 3,5 mm. Pada saat pemeriksaan langkah dimensi, langkah

dari disk tekanan harus diukur berdasarkan pemasukan udara kompresi

atau dengan melihat pada diagram. Setiap gerakan diatur oleh plat latun

atau oleh mur pengatur. Pelat latun bisa mengurangi gerakan sampai

dengan max. 8 mm.

Universitas Mercu Buana 29

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

4.4.2 Rem Roda Gaya

a. Umum

Rem roda gaya yang digunakan untuk menghentikan kerja mesin

press atau menghentikan roda gaya pada saat dibutuhkan.

Tekanan yang
Nomor Langkah Piston Jumlah
dihasilkan
1611-00 18 mm 1000 Kg 1
16121-00 21 mm 1880 Kg 1
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

b. Pemeriksaan dan Pengaturan

Pemeriksaaan secara periodik diperlukan pada item-item berikut ini

agar rem pada roda gaya dapat berfungsi dengan baik.

1. Batas atau garis pemakaian, bila ada kemungkinan lobang paku keling

mersak roda gaya, batas atau garis segera dilepaskan.

2. Pemakian packing-Y

c. Pemasangan dan pembongkaran

1. Pada saat pelepasan atau pemasangan packing, harus berhati-hati

agar tidak merusak dinding.

2. Setiap rem pada roda gaya yang dipasang, lubang pemasukan udara

pada penutup akan menghadap kebawah. Silinder harus dirangkai

sebelumnya sehingga lubang aliran akan menghadap kebawah jika

pemasangan tidak benar dapat menyebabkan piston berkarat.

3. Diantara rem sepatu dan piston harus diberi jarak agar bisa bergerak

bebas.

Universitas Mercu Buana 30

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

4. Bagian yang bergerak pada silinder dan packing yang berhubungan

dengan sepatu rem dan piston tidak diperlukan pelumasan secara

periodik. Pada saat bagian-bagian ini dipasang diperlukan pelumasan

gemuk.

4.4.3 Penghubung Putaran

a. Umum

penghubung putaran dipasang pada kopling atau penutup rem

untuk menyalurkan udara ke diaphragma dari kopling ke rem.

b. Pemeriksaan dan penyetelan

Hubungan udara harus secara periodik diperiksa untuk mencegah

kebocoran udara agar pada saat pengoperasian dapat dilakukan dengan

mudah.

c. Pemasangan dan Pembongkaran

1. Pada saat pemasangan packing harus dilakukan secara hati-hati agar

tidak merusak packing.

2. Saluran pipa harus dipasang dengan hati-hati agar tidak mengganggu

sambungan putaran.

3. Sesudah pemasangan selesai, lakukan test agar lebih yakin pada

bagian bantalan dan bagian-bagian yang bergerak.

Universitas Mercu Buana 31

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

4.4.4 Silinder Penyeimbang

a. Umum

Pengoperasian udara silinder penyeimbang digunakan untuk

mendukung batang atau tongkat penghubung dan upperdies agar dapat

bergerak secara vertikal dengan halus pada batang hantar/slide. Setiap

silinder mempunyai toleransi diameter 10 mm dibagian atas pada slide.

Jumlah diameter silinder yang digunakan pada mesin press 1200 ton.

Daerah efektif
Dia. Silinder Jumlah Pemasangan
per silinder
650 mm 4 3280 cm2 SLIDE
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

b. Pemasangan dan pengaturan

Pilihan penambahan tekanan udara oleh tombol digital tersedia

pada uprights. Pengaturan tekanan udara yang diperlukan tergantung

pada berat upperdies. Berat adapter termasuk juga kedalam berat

upperdies. Tekanan udara yang ada pada saat slide tidak beroperasi atau

bila sebaliknya jika tekanan udara ditambahkan pada saat beroperasi,

tekanan akan memperbaiki posisi slide pada posisi berhenti, ini

memungkinkan terjadinya kesalahan fungsi penyeimbang.

4.4.5 Slide dan Uprights

a. Umum

Uprights adalah tiang yang berdiri vertikal pada bagian bed pada

sisi-sisi mesin press. Pada bagian atas terdapat berbagai macam item

seperti control panel dan katup-katup yang terpasang pada bagian atas.

Universitas Mercu Buana 32

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

Slide merupakan bagian dari mesin press yang bergerak secara vertikal.

Upperdies dikaitkan pada bagian bawah dari slide.

b. Konstruksi dan fungsi

Konstruksi pada mesin press ini menggunakan baut pengikat.

Setiap baut pengikat dihubungkan dengan torak pompa pada bagian atas.

Jika roda cacing diputar oleh slide dengan reduksi dari gear, setiap roda

cacing yang diatur dengan nut akan berputar, menyebabkan slide

bergerak keatas dan kebawah berlawanan dengan putaran baut. Setiap

silinder yang dipasang pada slide mempunyai pelindung blok pancang.

Silinder dan pelindung kelebihan muatan dihubungkan dengan pipa.

Ketika terjadi kelebihan muatan, jarak main (25 mm) antara silinder dan

ram akan berkurang, yang menyebabkan pelindung kelebihan muatan

berfungsi. Tangki oli dipasang pada posisi yang rendah pada silinder

pelindung. Kecepatan slide diatur sebesar 50 mm/min.

Untuk menghentikan gerak slide dilakukan dengan mengurangi transmisi

pada slide atas atau slide bawah. Batas slide berada pada 4 sudut dari

slide yang mana ketika slide naik dan turun melalui slide gibs sebagai rel.

4.4.6 Pelindung Kelebihan Muatan

a. Umum

kelebihan muatan pada mesin press biasanya disebabkan

kesalahan penyetingan dari blok atau kosongnya sisipan, hasil kerusakan

dari blok dan kerusakan macam-macam part dari mesin press. Untuk

Universitas Mercu Buana 33

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

mencegah hal-hal seperti ini, pelindung kelebihan muatan diatur agar

sesuai pada bagian dalam slide.

b. Konstruksi fungsi

Pelindung kelebihan muatan terdiri dari bagian-bagian katup,

pompa, berbagai jenis type katup, dan saluran pipa yang dihubungkan

dengan baut pengikat. Oli yang dialirkan dari tangki oli yang dipasang

pada bagian bawah bed melalui filter penghisap yang ditekan dengan

pompa kombinasi, yang kemudian mengalir melalui katup pemeriksa

melalui katup pelindung. Lubang dari katup pelindung dihubungkan

dengan peredam kejut dari baut penghubung. Ketika mesin press bekerja,

pengisian muatan akan menekan skrup penyambung. Katup pemeriksa

menyebabkan tekanan antara katup pelindung dan tempat bantalan

sebelum katup pemeriksa akan meningkat. Karena perbedaan pada

daerah kumparan (70 kali), maka tekanan tidak akan meningkat untuk

menekan spool. Jika kelebihan muatan terjadi karena suatu hal, tekanan

pada bantalan akan meningkat menjadi lebih besar dari pada tekanan

udara, oli pada bantalan akan menekan kebawah kumparan dan mengisi

ulang dari c, dan pada saat yang sama tombol pengatur diatas katup

pelindung akan mengoperasikan mesin pada kondisi untuk segera

dimatikan dan katup solenoid akan mematikan tombol untuk memutus

arus pada sirkuit pelindung. Secara simultan, skrup penghubung akan

memberikan ruang sebesar 25 mm pada bantalan untuk mencegah mesin

press kelebihan muatan.

Universitas Mercu Buana 34

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

4.5 Maintenance Press Machine 1200 ton

Agar mesin press dapat bekerja maksimal dan berproduksi dengan

maksimal pula, maka pemeriksaan dan perawatan peralatan harus

dilakukan secara teratur, antara lain :

a. Daily Servicing/Perawatan Harian

Perawatan harus dilakukan pada saat akan dimulainya jam kerja, atau

pada saat die diganti, bila terjadi penggantian shift 3 kali berturut-turut

maka perawatan harus dilakukan pada penggantian shift.

1. Perawatan sebelum mesin press beroperasi

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


1 Periksa tekanan Udara Nilai tekanan harus berada pada nilai yang
spesifik.
a. Tekanan udara untuk kopling dan rem
b. Tekanan oli pelumas
c. Oli dan tekanan udara untuk pelindung
d. Oli dan tekanan udara untuk pegangan
e. Tekanan udara untuk die cushion atau
slide
f. Tekanan udara untuk penyeimbang
g. Tekanan udara original untuk instalasi
2 Periksa Roda Gaya Harus dalam keadaan kondisi siap pakai
3 Periksa kopling dan a. Aman untuk dioperasikan, slide harus
rem dalam kondisi berhenti ketika melepas
tombol penekan sebelum titik mati
bawah
b. Slide harus berada pada posisi yang
benar dititik mati atas
c. Katup solenoid untuk kopling dan rem
tidak menimbulkan suara yang aneh

Universitas Mercu Buana 35

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


4 Periksa alat Periksa fungsi normal dari tombol
keselamatan emergency, alat pengaman, kontak
pengaman, lampu pengaman
5 Periksa pelumasan Periksa ulang bahwa tidak ada tetesan oli
pada lengan derek pada bagian bawah slide
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

2. Pada saat penggantian die

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


1 Periksa sekrup penjepit Periksa jepitan sekrup penjepit
2 Periksa apakah MB clamps Tombol batas dapat beroperasi
beroperasi dengan normal dengan normal
3 Periksa counter penyeimbang Periksa berat upperdie dan
apakah berfungsi dengan normal tekanan udara
4 Bersihkan bagian atas dari plate
adapter, bed, sandaran batang dan
die cushion pad
5 Atur ulang posisi die Periksa semua baut terpasang
dengan benar dan periksa
bagian dari die yang rusak
Untuk menjaga agar kondisi pelumasan pada mesin press terjaga dengan

baik, jika mesin telah berhenti lebih dari 80 jam, berikan pelumasan 15

menit sebelum mesin beroperasi

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


1 Periksa kebocoran saluran oli dan Khusunya periksa sambungan
pipa pipa (bila ditemukan kebocoran,
lep[askan o-ringnya dan
kencangkan kembali)
2 Periksa jumlah oli pada reservoir Periksa kualitas oli dan gemuk
dan kondisi gemuk

Universitas Mercu Buana 36

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


3 Periksa kondisi pelumasan a. Periksa gibs dari slide dan
batas dari pad
b. Periksa signal oli apakah
berfungsi dengan normal
pada katup kontrol aliran oli
4 Periksa kabel elektriknya pada Periksa kerusakan kabel
panel portable dan periksa kabel pelapis, pengikat kabel dan stop
antara slide dan uprights kontak
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

c. Perawatan bulanan

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


1 Periksa kondisi kopling Jika langkah kopling mencapai jarak
remsesudah pemakaian dan 3.5 mm, atur ulang
kebocoran silinder
2 Periksa operasi dari Periksa berapa kali slide bergerak
microinching dengan inersia pada saat berhenti
3 Periksa tegangan v-belt motor Atur ulang tekanan v-belt
4 Periksa blok pengaman a. Slide dalam keadaan berhenti
bila melepas blok pengaman
b. Motor utam dalam keadaan
berhenti
5 Saluran tangki air Periksa katup
6 Periksa fungsi dari relays Periksa relays RUN, RE-STRATING
PREVENTION dan STOP AT TOP
DEAD CENTER
7 Periksa lampu signal Periksa fungsi lampu
8 Periksa pelumasan a. Periksa gigi reduksi microinching
dan gemuk
b. Periksa langkah die cushion dan
rel gigi

Universitas Mercu Buana 37

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


9 Periksa kondisi oli Periksa kondisi oli pada slide, MB
drive reducer,die cushion dan gear
box.
10 Periksa putaran cam (setiap 3 Untuk mencegah kemungkinan
bulan) terjadinya double drop pada slide,
periksa pada saat mesin berhenti
pada posisi mati atas
11 Periksa katup pada kopling Posisi tombol harus pada posisi on
dan rem dan off untuk menyakinkan tidak
ada suara yang mencurigakan pada
katup pembuangan
12 Periksa gesekan friksi dari Buat catatan untuk pada posisi
silinder yang rendah
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

c. Perawatan semi-annual

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


1 Periksa pelumasan Periksa pelumasan dengan melihat
kebocoran pada blok distribusi pada
garis penghubung
2 Periksa batas pemakaian Periksa batas pemakaian pada roda
gaya
3 Periksa tombol pembatas Periksa ulang kerja dari tombol
pembatas
4 Periksa gangguan pada slide Tutup gerakkan slide pada angka
yang diijinkan dan periksa fungsi
dari alat ini
5 Periksa torak pompa Periksa kondisi pelumasan dan
permukaan worn sliding
6 Periksa saluran penyeimbang Periksa kondisi worn

Universitas Mercu Buana 38

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


7 Periksa tombol tekanan untuk Pastikan pengaturan nilai dari
pengaturan nilai tombol tekanan sudah benar
8 Periksa alat pengukur tekanan Pastikan bahwa setiap nilai balik
berada pada nol derajat
9 Periksa pipa karet dan selang Periksa apakah masih layak pakai
10 Periksa silinder dan cams Pastikan bahwa permukaan yang
pada rotari cams apakah ada berputar tidak ada goresan atau
kerusakan. Kencangkan baut kerusakkan
pengaman pada tombol
pembatas
11 Periksa kabel elektrik pada Periksa kerusakan pada saluran
panel tombol portable dan konektor daya
kabel diantara slide dan
uprights
12 Periksa kekencangan tiap 1. Periksa die sekrup penyempit
komponen dan MB clamper rod bila ada
kerusakkan, jika diperlukan ganti
2. Periksa putaran camshaft,
monting boult penyeimbang
13 Periksa putaran cam shaft Periksa fungsi kerja dari alat ini
pada kondisi normal dengan tombol ON dan OFF pada
relay
14 Periksa jarak dari bantalan bed Letakkan platlatun (sekitar 0.3 mm)
pada kondisi operasi normal
15 Periksa penampilan luar dari Perikas setiap komponen yang
mesin press bergerak (khusunya slide, die
cushion) dan baut pengaman dan
nuts pada tombol pembatas,dan
cams.
16 Periksa tombol RUN dan Periksa fungsi dari tombol ini
EMERGENCY STOP

Universitas Mercu Buana 39

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


17 Periksa tombol magnetik dan Periksa apakah ada gesekan dan
riley pada kopling dan sirkuit lubang
rem apakah ada kerusakan
18 Periksa terminal box apakah
ada kebocoran oli
19 Periksa silinder die cushion Periksa permukaan yang bergeser
dan piston apakah ada kerusakan
20 Periksa filter oli setiap enam Bersihkan saluran hembusan udara,
bulan sekali lakukan anatara lain :
pembersihan secara periodik a. Saluran pemasukan pada pompa
setiap tahun. Bersihkan pompa pelumasan oli
pelumasan pada saluran b. Saluran pemasukan pada pompa
pengisian ulang sekali setiap penyaring
bulan untuk tiga bulan c. Saluran pemasukan pada pompa
pertama, sesudah periode ini hidrolik overload
bersihkan filter setiap setahun d. Saluran pengeluaran pada
sekali hidrolik boster
21 Periksa peralatan pendukung Sebagai contoh : overload protektor
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

d. Perawatan Annual

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan

1 Bersihkan katup solenoid Periksa dudukan, bagian yang

bergeser, periksa kondisi bagian

luar, kebocoran udara dan bau.

2 Periksa kopling dan rem a. Lakukan perbaikan jika terjadi

(lakukan prosedur yang sama kerusakan

bila harus diganti. b. Berikan gemuk pada drive shaft

melalui fiting gemuk

Universitas Mercu Buana 40

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan

c. Periksa kondisi mur dan baut

3 Periksa relief katup

4 Periksa kualitas dari oli Periksa apakah kualitasnya

pelumasan dan oli hidrolik berkurang, terjadi sedimen, adanya

campuran air.

5 Periksa tombol tekanan tinggi, Pastikan dengan megger

motor dan kontrol sirkuit

6 Periksa kondisi motor dan Pastikan dengan alat pengukur arus

amperage

7 Periksa instrumen pada bagian a. Ammeter dan volmeter

kanan kolom b. Tonnage indicator

c. Synchro-indicator

8 Periksa kepresisian dari slide

dan bolster

9 Pastikan bahwa roda gaya Matikan motor utama pada kondisi

dapat bergerak dengan bebas rem roda gaya berhenti. Roda gaya

harus tetap berputar lebih dari

empat menit

Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

Universitas Mercu Buana 41

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

e. Perawatan setiap 3-5 tahun

No Jenis Perawatan Instruksi Perawatan


1 Periksa peralatan pada bagian Lepaskan crown dan periksa ;
crown a. Kekencangan sekrup pada roda
gigi
b. Perputaran pada roda gigi
c. Kerusakan pada bushing
2 Periksa penyeimbang Periksa :
a. Kondisi packing
b. Permukaan bagian dalam dari
silinder, flaws.
c. Kerusakan penuntun bushing
3 Periksa kekencangan mur dari Pastikan jarak antara crown dan
batang tarik uprights ketika dibebani
4 Periksa slide Periksa :
a. Kerusakan komponen
b. Gigi pada roda gigi
c. Katup
d. Jarak dari pad liners
5 Periksa die cushion, knockout Periksa :
atau slide cushion a. Kondisi packing
b. Keretakan pada die cushion rod
c. Katup
d. Jarak dari pad liners
6 Periksa riley Rileys dan pembatas rotari cam
harus dilepaskan
7 Periksa batas dari rem pada Pastikan ada jarak dan bersih dari
motor debu
Sumber : Panduan buku manual CV. Maju Teknik

Universitas Mercu Buana 42

http://digilib.mercubuana.ac.id/
Laporan kerja praktek Teknik Mesin

Maintenance merupakan fungsi dalam suatu perusahaan yang

sama pentingnya dengan fungsi-fungsi yang lain. Bila suatu pabrik

mempunyai peralatan atau fasilitas, maka biasanya selalu diusahakan

untuk tetap mempergunakan fasilitas tersebut agar kontinuitas produksi

terjamin, maka dibutuhkan kegiatan-kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang meliputi kegiatan pengecekan, memberikan pelumas dan

perbaikan atau reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada serta

penyesuaian atau penggantian komponen yang ada didalam mesin

tersebut.

Universitas Mercu Buana 43

http://digilib.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai