Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL WAWANCARA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“INTEGRASI NASIONAL DAN INTEGRASI SOSIAL”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
FAZRIA YANAMO A12119187
NUR ANISA DIONGAN A12119195
MIFTAHUL JANNAH A12119197

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
2019/2020
PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara kesatuan yang penuh dengan kenekaragaman, yang


terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan
kepercayaan, dan lain-lain. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak
dapat dipungkiri keberadaannya. Sejarah membuktikan bahwa kebudayaan di Indonesia
mampu hidup secara berdampingan, saling mengisi. Hubungan-hubungan antar
kebudayaan tersebut dapat berjalan terjalin dalam bingkai ”Bhinneka Tunggal Ika.”
Namun seiring berjalannya waktu, kemajemukan masyarakat cenderung menjadi
beban bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari munculnya berbagai masalah yang
sumbernya berbau kemajemukan, saat ini makna bhineka Tunggal Ika semakin luntur.
Sudah tampak kecondongan terpecah belah. Semangat “Bhinneka Tunggal Ika” perlu
untuk disosialisasikan lagi.
Saat ini pula bangsa Indonesia, masih mengalami krisis multidimensi yang
menggoncang kehidupan kita. Sebagai salah satu masalah utama dari krisis besar itu
adalah ancaman disintegrasi bangsa yang hingga saat ini masih belum mereda. Kesadaran
akan pentingnya kerukunan antar agama, suku, ras, dan budaya harus selalu di wujudkan
melalui pemahaman integrasi nasional.
Dewasa ini masih banyak masyarakat yang belum mempunyai toleransi yang baik
dengan banyaknya perbedaaan yang ada. Mereka masih belum menerima perbedaan
tersebut. Padahal untuk menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa, masyarakat harus
menempatkan dan menerapkan sistem integrasi nasional tersebut.
Kemudian, proses integrasi sosial juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
sekolah dalam mengukur tingkat kemaslahatan faktor manusia didalamnya baik itu
peserta didik, pendidik, dan seluruh tenaga kependidikan. Proses ini juga sangat
berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami
akan melaporkan hasil wawancara kami dari narasumber kami tentang integrase nasional
dan integrasi sosial.
KAJIAN PUSTAKA

A. INTEGRASI
1. Pengertian Integrasi Nasional
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi” dan “Nasional”.
Integrasi berasal dari bahasa inggris, Integrate artinya menyatupadukan,
menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Integrasi
artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Sedangkan kata
Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya bangsa. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis.
a) Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya
dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
b) Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi
dalam kehidupan masyarakat.
Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik
dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak
atau mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun
selain menimbulkan sebuah keuntungan,hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah
yang baru.Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Intergasi nasional dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur
yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki
kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-
pranata sosial.
Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan berbagai aspek
perbedaan sosial budaya yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian
dan keselarasan secara nasional dalam mencapai tujuan bersama sebagai suatu
bangsa.. Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-
bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih
utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi
suatu bangsa.

Tentang integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai


integrasi yaitu:
a. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budayadan
sosial dalam satu wilayah dan proses pembentukan identitas nasional,membangun
rasa kebangsaan dengan cara menghapus kesetiaan padaikatan-ikatan yang lebih
sempit.
b. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan
nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakankelompok-
kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c. Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara
pemerintahdengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan perbedaan mengenai
aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
d. Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum
yangdiperlukan dalam memelihara tertib sosial.
e. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan
yangditerima demi mencapai tujuan bersama.
Sejalan dengan definisi tersebut, Myron Weiner membedakan 5 (lima) tipe
integrasi :
1. Integrasi nasional
2. Integrasi wilayah
3. Integrasi nilai
4. Integrasi elit-elit massa
5. Integrasi tingkah laku(tindakan integratif)
Kelima pendekatan yang selanjutnya kami sebut sebagai faktor yang menentukan
tingkat integrasi suatu negara adalah:
1) adanya ancaman dari luar
2) gaya politik kepemimpinan
3) kekuatan lembaga-lembaga politik,
4) ideologi nasional, dan
5) kesempatan pembangunan ekonomi
Hampir senada dengan pendapat di atas, Sunyoto Usman (1998) menyatakan
bahwa suatu kelompok masyarakat dapat terintegrasi apabila:
1) Masyarakat dapat menemukan dan menyepakati nilai-nilai fundamental
yang dapat dijadikan rujukan bersama
2) Masyarakat terhimpun dalam unit sosial sekaligus memiliki “croos
cuttingaffiliation” sehingga menghasilkan “croos cutting loyality”
3) Masyarakat berada di atas saling ketergantungan di antara unit-unit
sosial yang terhimpun di dalamnya dalam pemenuhan kebutuhan ekonomi.

2. Pengertian Integrasi Sosial


Integrasi adalah sebuah sistem yang mengalami pembauran hingga menjadi suatu
kesatuan yang utuh. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :

 Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial
tertentu
 Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan integrasi sosial dapat diartikan adanya kerjasama dari seluruh anggota
didalamnya sehingga menimbulkan adanya kesamaan nilai untuk dijunjung tinggi, dan
integrasi sosial akan terwujud apabila mampu mengendalikan segala prasangka yang ada
pada rana tersebut agar tidak terjadinya konflik didalamnya. Adapun faktor terjadinya
integrasi sosial adalah :

a) Faktor Internal :

 Kesadaran diri sebagai makhluk sosial

 Tuntutan kebutuhan

 Jiwa dan semangat gotong royong

b) Faktor Eksternal :

 Tuntutan perkembangan zaman


 Persamaan kebudayaan

 Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama

 Persaman visi, misi, dan tujuan

 Sikap toleransi

 Adanya konsensus nilai

 Adanya tantangan dari luar

3. Pentingnya Integrasi
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara,
salah satunya Indonesia. Sebab masyarakat yang terintegrasi diperlukan bagi negara
untuk membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Hal
tersebut dapat terjadi dikarenakan belum terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan
masyarakat. Seperti halnya pada era reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan
suku,budaya dan agama bahkan kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat
mencapai tujuannya sehingga dengan adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai
macam perbedaan dapat dilakukan.
Integrasi masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin
diwujudkan, karena setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga
menyimpan potensi konflik atau pertentangan. Persamaan kepentingan, kebutuhan untuk
bekerja sama, serta konsensus tentang nilai-nilai tertentu dalam masyarakat, merupakan
potensi yang mengintegrasikan. Sebaliknya perbedaan-perbedaan yang ada dalam
masyarakat seperti perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan
kepentingan adalah menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-pebedaan itu
tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat.
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaraganm suku,budaya dan agama. Oleh
sebab itu, adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk suatu yang trend walaupun hal tersebut membuat upaya
integrasi tidak terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi
yang ternyata tidak baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi,
masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga
konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat
ibadah dan lain sebagainya. Konflik tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah
diwujudkan. Upaya integrasi terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang
mana disebutkan dalam semboya bhinneka tunggal ika.
Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyrakat
Indonesia dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat
dikatakan negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat
penting untuk diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat
menyatukan berbagai macam perbedaan yang ada di Indonesia.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integrasi Nasional


Di dalam Integrasi Nasional memiliki berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
Integrasi Nasional itu sendiri, berikut faktor-faktor integrasi nasional :
1. Faktor Pendorong Integrasi
Ada beberapa faktor pendorong integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
a)Adanya rasa senasib seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor-faktor sejarah
b)Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam
Sumpah Pemuda Tanggal 28 Oktober 1928
c)Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan perjuangan
merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
d)Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana dibuktikan
oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.
e) Kesepakatan atau konsensus nasional dalam perwujudan Proklamasi Kemerdekaan,
Pancasila dan UUD 1945, bendera Merah Putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, bahasa
kesatuan bahasa Indonesia.
f)Adanya simbol kenegaraan dalam bentuk Garuda Pancasila, dengan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika
g)Pengembangan budaya gotong royong yang merupakan ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia secara turun temurun.
h)Adanya ideologi nasional yang tercermin di dalam simbol negara yakni Garuda
Pancasila dan Semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
i)Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan Bangsa
Indonesia seperti yang telah dinyatakan di dalam Sumpah Pemuda.
j)Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan adanyadan munculnya semangat
nasionalisme dalam kalangan Bangsa Indonesia

5. Faktor Penghambat Integrasi


Ada beberapa faktor penghambat integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
a)Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor kesukubangsaan
dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah, agama yang dianut, ras dan
sebagainya
b)Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan kepulauan yang dikelilingi oleh lautan
luas.
c)Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang merongrong
keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
d)Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan
menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah SARA (Suku, Agama, Ras,
dan Antar-golongan) , gerakan separatisme dan kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.
e)Adanya paham “etnosentrisme” di antara beberapa suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-
kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain.
f)Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung maupun kontak tidak langsung.
g)Kurangnya toleransi antargolongan

6. Faktor Pendukung Integrasi


Ada beberapa faktor pendukung integrasi nasional yaitu sebagai berikut:
a)Penggunaan bahasa Indonesia.
b)Semangat persatuan serta kesatuan di dalam Bangsa, Bahasa dan Tanah Air Indonesia.
c)Adanya Kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama yakni Pancasila.
d)Adanya jiwa dan rasa semangat dalam bergotong royong, solidaritas serta toleransi keagamaan
yang sangat kuat.
B. Toleransi
1. Pengertian Toleransi
Kata toleransi dalam bahasa Belanda adalah “tolerantie” dan kata kerjanya
adalah “toleran”. Dalam bahasa Latin, “tolerare” artinya menahan diri, bersikap sabar
membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati lapang terhadap orang-or ang yang memiliki
pendapat berbeda.
Toleran mengandung pengertian bersikap mendiamkan, adapun toleransi adalah suatu
sikap tenggang rasa kepada sesamanya. Bangsa Indonesia terdiri dari bermacam-macam suku
yang mempunyai kebudayaan sendiri-sendiri, memeluk agama dan menganut kepercayaan yang
berbeda-beda akan tetapi mereka tetap satu bangsa memiliki satu tanah air dan memiliki bahasa
persatuan. Semboyan kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Sifat dasar bangsa Indonesia yang amat menonjol adalah sifat-sifat kekeluargaan,
musyawarah, percaya dan taat beriba dah kepada Tuhan, sifat ramah tamah, gotong royong, suka
menolong, dan toleransi adalah sifat yang harus kita miliki

2. Macam-macam Toleransi
Kebahagiaan dalam kehidupan manusia akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan
dan keseimbangan. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia sikap hormat menghormati
antarpemeluk agama perlu dikembangkan sehingga keruku nan antarumat beragama dapat
terjalin dengan baik. Macam-macam toleransi, antara lain sebagai berikut :
1 Toleransi dalam pluralisme beragama
Agama merupakan suatu anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa, diperuntukkan
bagi kemaslahatan, kebaikan, dan kesejahteraan umat beragama. Pluralitas adalah
kenyataan yang diciptakan oleh Tuhan. Namun demikian, umat manusia harus menyadari
dan menerima kenyataan ini untuk saling melengkapi dan memperkaya pengalaman
kehidupan bagi umat manusia. Oleh karena itu, hidup rukun adalah tidak bertengkar
namun saling mengho rmati. Suasana seperti ini sangat kita butuhkan dalam masyarakat
dan menghindari sikap menang sendiri
2 Toleransi dalam pluralisme budaya
Kebudayaan menunjuk kepada sederetan sistem pengetahuan yang dimiliki
bersama, kebiasaan, nilai-nilai, peraturan, dan simbol yang berkaitan dengan tujuan
seluruh anggota masyarakat yang berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan
fisik. Interaksi antara seni dan agama sudah lama menjadi kenyataan. Agama merupakan
sumber etika dan moralitas, seni adalah salah satu wahana yang paling tepat untuk
mempromosikan kehidupan beragama
3 Toleransi dalam pluralisme suku
Pluralisme dapat dikatakan merupakan pengejewantahan moto Bhinneka Tunggal
Ika. Mengembangkan pluralisme terbantahkan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari
banyak suku, banyak pula subsuku pedalaman. Pluralisme akan tumbuh subur dan
mewarnai kehidupan bangsa Indonesia jika kedepannya prinsip-prinsip toleransi,
persamaan di muka hukum dan lain-lain ditetapkan seksama tanpa perduli asal dan warna
terutama solidarita s terhadap mereka yang lemah.
4 Toleransi mayoritas melindungi minoritas
Masyarakat kita sejak dulu biasa hidup dalam alam yang memiliki aneka ragam
kepercayaan. Sejak awal perkembangan peradabannya sudah tumbuh kepercayaan
kepada Tuhan, secara berturut-turut datanglah agama-agama yang sekarang banyak kita
kenal. Kedatangan agama tersebut tidak berarti kepercayaan dan agama yang sudah ada
sebelumnya hilang, tapi masih terus hidup dan berkembang. Semua agama dan
kepercayaan mengajark an kebaikan supaya mereka saling menghormati dan mencintai.
5 Toleransi manusia dalam hidup bermasyarakat
Manusia hanya akan mempunyai arti apabila bersama-sama dengan manusia
lainnya di dalam masyarakat. Tidak dapat dibayangkan jika manusia hidup sendiri tanpa
orang lain. Secara kodrati manusia disamping mempunyai kekuatan juga dilengkapi
dengan kelemahan manusia juga memiliki sifat yang baik dan kurang baik. Demi
kelangsungan dan kesejahteraan hidupnya manusia perlu mendapat bantuan atau
kerjasama dengan orang lain. Oleh sebab itu, manusia perlu hidup bermasyarakat.

3. Perilaku Toleran Sebagai Bentuk Nilai (Jati Diri) Kebangsaan


Perilaku toleransi berarti sikap yang rela menerima dan menghargai perbedaan dengan
kelompok lain. Empati adalah sikap yang secara ikhlas mau merasakan pikiran dan perasaan
orang lain. Sikap toleransi dan empati ini sangat penting ditumbuhkembangkan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia multikultural. Dengan pengembangan sikap toleransi dan empati sosial,
maka masalah-masalah yang berkaitan dengan keberagaman sosial budaya akan dapat
dikendalikan, sehingga tidak mengarah pada pertentangan sosial yang dapat mengancam
disintegrasi nasional.
Adapun cara untuk menerima dan menghargai orang lain atau suku bangsa lain yang
berbeda latar belakang budaya dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai dari bangsa
Indonesia
2. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai makhluk
pribadi dan makhluk sosial c iptaan Tuhan Yang Maha Esa
3. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia
yang memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam hal-hal tertentu.
4. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia
yang memiliki persamaan kedudukan, harkat, martabat, dan derajat, serta hak dan
kewajiban asasi.
5. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai pemilihan
dan penghuni tanah air Indonesia ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
6. Kita perlu menerima dan menghargai orang lain/suku bangsa lain sebagai manusia
yang memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda dalam ras, suku bangsa, bahasa,
adat istiadat, profesi, golongan politik dan sebagainya.
HASIL WAWANCARA

Nama : Nur Anisa Diongan

Stambuk : A121 19 195

Kelas :E

Topik Wawancara : Integrasi Nasional & Integrasi Sosial


Narasumber : Nasrul Adungka (Tokoh Pemuda)
Waktu/Tempat : Jum’at, 27 Oktober 2020/via Whatsaap

Sore itu, saya menghubungi Kak Nasrul, beliau adalah salah satu tokoh pemuda
yang bekerja sebagai seorang wartawan. Kami melakukan wawancara dengan menggunakan
video call. Proses wawancara berjalan dengan baik walaupun sedikit terkendala dengan jaringan.
Inilah hasil percakapan kami.

Pewawancara : Apa Pengertian Integrasi Sosial menurut Anda?

Narasumber : Integrasi sosial adalah proses penyesuaian setiap unsur kehidupan manusia
yang berbeda dalam berkehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola
kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi.

Pewawancara : Mengapa konflik dikatakan bersifat kekerasan?

Narasumber : Sebab kekerasan adalah bentuk kelanjutan dari konflik sosial. Dengan
diabaikannya norma dan nilai social itu, timbulah tindakan-tindakan irasional
yang cenderung merugikan pihak lain, tetapi menguntungkan diri sendiri.

Pewawancara : Sebutkan Bentuk-bentuk Integrasi sosial yang Anda ketahui!

Narasumber : Pertama integrasi normatif bisa disebut sebagai bentuk integrasi yang terjadi
akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat yg mampu menyatukan
masyarakat. Misal, kita dipersatukan dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang
menjadi sebuah norma dan berfungsi mengintegrasikan perbedaan yang ada
dalam masyarakat. Kedua Integrasi fungsional yang terbentuk karena sebuah
integrasi dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada
dalam masyarakat. Terakhir adalah integrasi koersif, integrasi ini terbentuk
berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa.

Pewawancara : Sebutkan Faktor-Faktor Integrasi Sosial yang Anda ketahui!

Narasumber : Pertama Homogenitas kelompok atau masyarakat yang tingkat


kemajemukannya rendah, tentu integrasi sosial akan mudah dicapai. Sebaliknya,
dalam kelompok atau masyarakat majemuk, integrasi sosial akan sulit dicapai
dan memakan waktu yang ckup lama. Contoh kelompok atau masyarakat yang
homogen adalah kelompok atau masyarakat dengan satu suku bangsa. Kedua
besar kecilnya kelompok umumnya, dalam kelompok yang tingkat kemajemukan
anggotanya relatif rendah sehingga integrasi sosialnya lebih mudah tercapai.
Hal itu dapat disebabkan, dalam kelompok kecil hubungan sosial antar
anggotanya terjadi secara intensif.

Pewawancara : Sebutkan dan jelaskan proses integrasi sosial menurut Anda!

Narasumber : Proses integrasi sosial kita dapat dipahami bahwa merupakan


proses penyesuaian setiap elemen masyarakat yg majemuk supaya terbentuk
kesesuaian dalam kehidupan masyarakat.

Pewawancara : Bagaimana menurut Anda cara kita menyatukan keberagaman setiap daerah?

Narasumber : Setiap suku mempunyai ciri khas atau karakter tersendiri, proses penyesuaian
diri setiap individu sngat di butuhkan dalam hal toleransi, memahami
kemajemukan, dalam aspek sosial dan budaya.

Pewawancara : Apakah dengan saling menghormati antar sesama umat dapat menjaga
persatuan dan kesatuan?

Narasumber : Ya, sebab, Indonesia adalah negara majemuk dengan berbagai suku, agama
dan budaya. Tentu setiap orang mesti menjaga, menghormati hubungan-
hubungan kekerabatan antar sesama agar tercipta keharmonisan, berpartisipasi
jika ada kegiatan kebudayaan orang lain.

Pewawancara : Menurut Anda apa saja yang dapat memecahkan keberagaman bhinneka
tunggal ika?
Narasumber : Menurut saya intoleransi, klaim kebenaran bahwa agamanya yang paling benar
(sara), dan mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan
budaya orang lain.

Pewawancara : Mengapa kita harus menjaga persatuan dan kesatuan?

Narasumber : Sebab disitu adalah sumber kekuatan bangsa dlm merawat kebhinnekaan.

Pewawancara : Misalkan, apabila ada yang mencoret coret properti milik negara apa sikap
yang seharusnya kita lakukan?

Narasumber : Menegur, menasehati, memberikan pemahaman tentang apa yg dilakukan itu


tidak baik agar tidak mengulangi perbuatan yang tidak terpuji itu.

Nama : Miftahul Jannah

Stambuk : A121 19 197


Kelas :E
Topik Wawancara : Integrasi Nasional & Integrasi Sosial
Narasumber : Ibu Wartin
Waktu dan Tempat Wawancara Wawancara dilaksanakan pada :
Hari / Tanggal : Kamis, 26 November 2020
Waktu : Pukul 21:00 – 22:00
Tempat : Dirumah masing-masing
Metode dan Teknis Penulisan : Metode dan Teknik Penulisan dalam penyusunan laporan ini
adalah dengan cara wawancara tidak langsung atau via Whatsapp terhadap.

Pada hari Kamis, 26 November 2020, pukul 21:00-22:00 saya menghubungi Ibu Wartin
via Whatsapp untuk melakukan wawancara. Kesan pertama percakapan kami lewat whatsapp
lancer, walaupun saya sedikit kaku u ntuk memulai percakapan pertama, dan harus berpikir
untuk mengeluarkan kata-kata yang baik dan sopan.
Tentu saja kami langsung memulai wawancara, Ibu Wartin adalah salah satu Guru SD
yang mengajar di pedesaan. Dengan bersikap sangat ramah melalui via whatsapp Ibu Wartin
menanggapi dan menjawab dengan baik pertanyaan yang saya berikan.
Miftahul Jannah (P) : Apa pengertian Integrasi Sosial menurut ibu?
Ibu Wartin (N) : Menurut saya Integrasi Sosial itu sebagai pola hubungan yang
mengakui
adanya perbedaan ras dalam masyarakat.
Miftahul Jannah (P) : Mengapa konflik dikatakan bersifat kekerasan?
Ibu Wartin (N) : Konflik bersifat kekerasan itu apabila upaya-upaya penyelesaian
konflik
atau masalah tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak
yang bersangkutan.
Miftahul Jannah (P) : Tolong ibu sebutkan bentuk-bentuk Integrasi Sosial yang ibu ketahui!
Ibu Wartin (N) : Integrasi Sosial yang saya ketahui yaitu kerja sama.
asosiatif dan akomodasi.
Miftahul Jannah (P) : Sebutkan faktor-faktor Integrasi Sosial yang ibu ketahui!
Ibu Wartin (N) : Faktor Integrasi Sosial yang saya ketahui yaitu sugesti, simpati
dan empati.
Miftahul Jannah (P) : Sebutkan dan jelaskan proses Integrasi Sosial menurut ibu!
Ibu Wartin (N) : Proses Integrasi Sosial menurut saya.
Akomodasi adalah proses meredakan atau konflik untuk mencapai
kestabilan sosial, kerjasama timbul karena adanya ketegangan
masyarakat.

Miftahul Jannah (P) : Bagaimana cara kita menyatukan keberagaman setiap daerah?
Ibu Wartin (N) : Cara yang pertama, saling hormat-menghormati antar sesama.
Kedua, saling menghargai setiap keragaman budaya, suku, bahasa dan
agama. Ketiga, harus menanamkan nilai-nilai pancasila kedalam diri kita.
Keempat, tidak membeda-bedakan teman. Kelima, saling tolong
menolong ntar sesame.
Miftahul Jannah (P) : Apakah dengan saling menghormati antar sesama umat dapat menjaga
persatuan dan kesatuan?
Ibu Wartin (N) : Ya, karena dengan adanya persatuan akan terjalin hubungan yang
baik
antar sesama umat.
Miftahul Jannah (P) : Apa saja yang dapat memecahkan keberagaman Bhinneka Tunggal Ika
bu?
Ibu Wartin (N) : Yang dapat memecahkan keberagaman Bhinneka Tunggal Ika
antara lain:
Karena merasa paling benar, adanya budaya asing yang berselubung,
Karen sumber daya manusia yang tidak tepat sasaran, rasa patriotism
yang menurun dan rasa kedisplinan masyarakat yang minim.
Miftahul Jannah (P) : Menurut ibu mengapa kita harus menjaga persatuan dan kesatuan?
Ibu Wartin (N) : Kita harus menjaga persatuan dan kesatuan agar kita sebagai
Bangsa Indonesia tidak terpecah belah dan dengan persatuan kesatuan
kita dapat mempersatukan perbedaan.
Miftahul Jannah (P) : Misalkan bu, apabila ada yang mencoret-coret properti milik negara
sikap apa yang seharusnya kita lakukan?
Ibu Wartin (N) : Yang pertama : Kita menegur dan menasehati supaya tidak
mengulanginya mengajak untuk memelihara kebersihan sekolah dan
mengingatkan kalau kebersihan sebagian dari iman. Yang kedua : Bila
ajakan tersebut tidak diterima dengan baik, sikap saya adalah melaporkan
kepada pihak yang bersangkutan.

Nama : Fazria Yanamo


Stambuk : A121 19 187
Kelas :E
Topik Wawancara : Integrasi Nasional & Integrasi Sosial
Narasumber : Siti Sahriani
Waktu/Tempat : Jum’at, 27 Oktober 2020/Kediaman narasumber

Pewawancara :Apa pengertian Integrasi Sosial menurut ibu?


Narasumber : integrasi sosial adalah pendekatan yang meyakini bahwa masyarakat merupakan
satu keseluruhan yang tidak berdiri sendiri.
Pewawancara : Mengapa konflik dikatakan bersifat kekerasan?
Narasumber : karena konflik dapat merusak hubungan orang lain
Pewawancara : Tolong ibu sebutkan bentuk-bentuk Integrasi Sosial yang ibu ketahui!
Narasumber : integrasi normatif, integrasi fungsional dan integrasi kohesif
Pewawancara : Sebutkan faktor-faktor Integrasi Sosial yang ibu ketahui!
Narasumber : faktor faktor yang saya ketahui adalah toleransi terhadap perbedaan, kesempatan
yang seimbang dalam bidang ekonomi, sikap saling menghargai dan persamaan
dalam unsur unsur kebudayaan.
Pewawancara : Sebutkan dan jelaskan proses Integrasi Sosial menurut ibu!
Narasumber : proses integrasi adalah proses untuk membangun suatu kerja sama yang ditandai
dengan adanya kecenderungan serta niat positif yang berpotensi menjadi aktifitas
berasama..
Pewawancara : Bagaimana cara kita menyatukan keberagaman setiap daerah?
Narasumber : jangan membeda bedakan ragam budaya, suku dan bangsa dan saling
menghargai perbedaan yang ada.
Pewawancara : Apakah dengan saling menghormati antar sesame umat dapat menjaga persatuan
dan kesatuan?
Narasumber : karena sikap menghormati merupakan sikap saling menghormati sesama
manusia, yang bertujuan untuk memelihara hubungan yg baik. serta sikap saling
menghargai juga harus dimiliki pada setiap manusia agar terciptanya keserasian
dan kerukunan hidup antar manusia.
Pewawancara : Apa saja yang dapat memecahkan keberagaman Bhinneka Tunggal Ika?
Narasumber : karena merasa paling benar, adanya budaya asing yang terselubung, karena
sumber daya manusia yang tidak tepat sasaran, serta rasa disiplin yang masih
minim.
Pewawancara : Menurut ibu mengapa kita harus menjaga persatuan dan kesatuan?
Narasumber : persatuan dan kesatuan sangat penting bagi bangsa Indonesia agar tak mudah
terpecah belah persatuan sangat penting untuk mempertahankan kedaulatan dan
kemerdekaan bangsa.
Pewawancara : Misalkan bu, apabila ada yang mencoret-coret properti milik negara sikap apa
yang seharusnya kita lakukan?
Narasumber : Yang pertama saya akkan menegurnya dan menasehati supaya tidak
mengulanginya kemudian mengajak dia untuk memelihara kebersihan sekolah dan
mengingatkan bahwa kebersihan itu sebagian dari iman. Tetapi jika dia tidak
mendengarkan dang tidak terima nasehat yang saya berikan maka sikap saya
adalah melaporkan kepada pihak yang bersangkutan.

ANALISIS

Berdasarkan hasil wawancara dari masing-masing narasumber, dapat kita tahu bahwa
integrase nasional dan sosial sangatlah penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Di
mana adanya sebuah kesatuan antar perbedaan suku, budaya, agama, dan lain sebagainya. Selain
itu, sebagai warga negara Indonesia kita harus menanamkan sikap toleransi agar terjaganya
integrasi sosial. Untu menjaga agar integrase nasional juga dapat terjaga, kita harus saling
menguatkan dan mengingatkan betapa pentingnya untuk saling menghargai tanpa membedakan
ras antar warga negara.
Sikap saling menghargai dan menghormati juga harus tertanam dalam diri kita, mencegah
suatu perbuatan yang tidak terpuji akan menjadikan kita salah satu orang yang menjaga kesatuan
dan persatuan dalam bermasyarakat dan bernegara. Saling merangkul dan mencintai negara
untuk kemajuan negara Indonesia ini.
KESIMPULAN

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian setiap unsur kehidupan manusia yang berbeda
dalam berkehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang
memiliki keserasian fungsi.

Integrasi nasional mempunyai arti politis dan antropologis. Integrasi nasional adalah
usaha dan proses mempersatukan berbagai aspek perbedaan sosial budaya yang ada pada suatu
negara sehingga terciptanya keserasian dan keselarasan secara nasional dalam mencapai tujuan
bersama sebagai suatu bangsa.
Dengan demikian Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian-bagian yang
berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
Sebagai warga negara yang baik kita harus menanamkan integrasi nasional dan sosial
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu salah satunya menanamkan sikap toleran dan kerja sama.
SARAN

Saran kami sebagai penyusun, marilah kita memahami dan mempelajari apa itu integrasi
nasional dan sosial. Mulailah mengaplikasikan sikap toleran ke dalam kehidupan kita, baik
dalam keluarga, teman, dan masyarakat. Jadilah generasi penerus yamg berpikir rasional dan
positif agar bisa membawa Indonesia sebagai negara yang berintegrasi dan berinovasi. Terima
kasih telah membaca laporan hasil wawancara kami yang masih banyak kekurangan. Lebih dan
kurangnya pun kami minta maaf.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai