Anda di halaman 1dari 23

Integrasi Nasional

Deslaely Putranti S.H., M.H. | SMS/WA: +6281228156663 | E-mail: deslaely.putranti@law.uad.ac.id


1. Keanekaragaman masyarakat Indonesia
2. Dinamika dan tantangan keanekaragaman masyarakat Indonesia
3. Strategi integrasi nasional
4. Isu-isu aktual integrasi nasional

BAHAN KAJIAN
Pengertian integrasi Nasional
• Integrasi nasional adalah usaha dan proses
mempersatukan perbedaan yang ada pada suatu
Negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional

• Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi


bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan
alam Indonesia secara bijak atau mengelola
budaya budaya yang melimpah untuk
kesejahteraan rakyat, namun selain menimbulkan
sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya
menimbulkan masalah yang baru.
Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai
berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa
senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan
bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa
Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan
mengisi kemerdekaan.
Faktor Penghambat Terwujudnya Integrasi Nasional

1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka


ragam)
2. Wilayah negara yang begitu luas, terdiri atas ribuan
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan luas.
3. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan,
hambatan dan gangguan yang medorong keutuhan,
kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal
dari dalam maupun luar negeri.
4. Adanya paham“etnosentrisme” di antara beberapa
suku bangsa yang menonjolkan kelebihan-kelebihan
budayanya dan menganggap rendah budaya suku
bangsa lain.
5. Lemahnya nilai-nilai budaya bangsa akibat kuatnya
pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa, baik melewati kontak langsung
maupun kontak tidak langsung.
Pentingnya Integrasi Nasional
• Integrasi masyarakat merupakan kondisi yang
diperlukan bagi Negara untuk membangun kejayaan
nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan.
Ketika masyarakat suatu Negara senatniasa diwarnai
pertentangan atau konflik, maka akan banyak
kerugian yang di derita baik kerugian berupa fisik
materi, seperti kerusakan sarana dan prasarana yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat maupun kerugian
mental spiritual. Seperti perasaan kekawatiran, cemas
dan ketakutan bahkan juga tekanan mental yang
berkepanjangan.
Peran pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan
Integrasi Nasional

 Peran Pemerintah
• Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah
sistem politik Nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang
memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
• Kemampuan desentralisasi pemerintah yang
diwujudkan dalam agenda otonomi daerah
• Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu
pada kesamaan hak dan kewajiban warga negara
 Peran Masyarakat
• Meminimalkan perbedaan dan berpijak
kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah
• Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada
Upaya Membangun Integrasi

Menurut Liddle, suatu integrasi nasional yang tangguh hanya


dapat berkembang apabila :
I. Sebagian besar anggota Masyarakat bangsa bersepakat
tentang batas – batas territorial dari Negara sebagai suatu
kehidupan politik dimana mereka menjadi warganya.
II. Sebagian anggota masyarakat bangsa bersepakat
mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan dari
pada proses politik yang berlaku bagi seluruh
masyarakat diatas wilayah Negara.
Gambaran Realitas Indonesia yang Plural dan
Multikultural
• Dalam masyarakat majemuk, seperti Indonesia dilihat memiliki suatu kebudayaan
yang berlaku secara umum dalam masyarakat. Masyarakat yang plural merupakan
“belati” bermata ganda dimana pluralitas sebagai rahmat dan sebagai kutukan.
Pemahaman pluralitas sebagai rahmat adalah keberanian untuk memerima
perbedaan. Menerima perbedaan bukan hanya dengan kompetensi ketrampilan,
melainkan lebih banyak terkait dengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas
kehidupan yang menyeluruh.
• Azyumardi Azra mengatakan, bahwa konsep kerangka masyarakat multikultural
dan multi kulturalisme secara subtantif tidaklah terlalu baru di Indonesia
dikarenakan jejaknya dapat ditemukan di Indonesia, dengan prinsip negara ber-
Bhenika Tunggal Ika, yang mencerminkan bahwa Indonesia adalah masyarakat
multikultural tetapi masih terintregrasi ke-ikaan dan persatuan.
Dalam pengertian tentang multikulturalisme
memiliki dua ciri utama yakni :

kebutuhan terhadap pengakuan legitimasi keanekaragaman budaya


(the need of recognition) atau pluralisme budaya.
Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia
Masyarakat majemuk mempunyai potensi
konflik yang dapat mengarah kepada
disintegrasi. Disintegrasi terjadi bila masing-
masing kelompok dalam masyarakat
menggunakan budaya mereka sendiri dalam
berkomunikasi.
Tidak adanya komunikasi berarti tidak adanya
hubungan di antara mereka, dan pembaruan
untuk menuju ke arah persatuan merupakan
sesuatu yang mustahil akan terwujud.

Akibat dari kondisi yang demikian dalam


masyarakat majemuk akan mudah sekali
muncul konflik. Dalam konteks
pengelompokan berdasarkan ikatan
primordial, maka konflik yang dimaksud ialah
konflik primordial.
Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia

Masyarakat dapat dimunculkan oleh faktor-


faktor vertikal dan horizontal:

1. Faktor Horizontal
 Etnis dan ras atau asal-usul keturunan
 Bahasa daerah
 Adat istiadat / perilaku
 Agama dan budaya

2. Faktor Vertikal
 Penghasilan (ekonomi)
 Pendidikan
 Pemukiman
 Pekerjaan
Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia
PENYEBAB KONFLIK SECARA UMUM

1. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan


pendirian perasaan.
2. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga
membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
3. Perbedaan kepentingan antara individu atau
kelompok.
4. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan
mendadak dalam masyarakat,
Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia
Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 6
macam:

 Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi),


misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga
atau profesi (konflik peran)
 Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar
keluarga, antar gank)
 Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir
(polisi melawan massa)
 Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang
saudara)
 Konflik antar atau tidak antar agama
 Konflik antar politik.
Strategi Integrasi
• Suatu strategi atau cara yang
dilakukan untuk menyatukan suatu
bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya.
Strategi Integrasi

Negara Ikatan antar


Berkembang budaya

Ikatan
primordial

Sikap
etnosentrisme
Jenis-jenis Strategi Integrasi :

Strategi Asimilasi

Strategi
Akulturasi

Strategi Pluralis
Jenis-jenis Strategi Integrasi :
Strategi Asimilasi
Asimilasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih menjadi satu kebudayaan yang
baru, di mana dengan percampuran tersebut maka
masing-masing unsur budaya melebur menjadi satu
sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak
lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya..

Dapat terjadi melalui 2 cara :

alamiah buatan
Contoh asimilasi
Tika adalah orang Indonesia yang menyukai tarian
Bali. Ia berteman baik dengan Rachel yang merupakan
orang Amerika Latin dan bisa tarian tradisionalnya
Amerika Latin (Tango). Karena keduanya terus
menerus berinteraksi, maka terjadilah percampuran
budaya yang menghasilkan budaya baru. Maksudnya..
Tika akhirnya punya tarian baru yang merupakan hasil
penyatuan tarian Bali dan tarian Tango, tetapi tarian
barunya tidak mirip dengan tarian Bali atau tarian
Tango.
Strategi Akulturasi
Akulturasi adalah proses percampuran dua macam
kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan
kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli
pembentuknya masih tampak dalam kebudayaan baru
tersebut. Dengan demikian berarti bahwa kebudayaan
baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur
budaya pembentuknya.

Dapat terjadi secara :

alamiah buatan
Contoh akulturasi
3. Strategi Pluralis
Paham pluralis merupakan paham yang menghargai
terdapatnya perbedaan dalam masyarakat. Paham
pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi
nasional dengan memberi kesempatan pada segala
unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang. Ini berarti bahwa dengan
strategi pluralis, dalam
mewujudkan integrasi nasional negara memberi
kesempatan kepada semua unsur keragaman dalam
negara, baik suku, agama, budaya daerah, dan
perbedaan-perbedaan lainnya untuk tumbuh dan
berkembang, serta hidupberdampingan secara damai.
Syarat Keberhasilan Integrasi
William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff
mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu
integrasi yaitu :
1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar
anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang
bersifat fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam
berbagai unit social yang saling mengawasi dalam
aspek-aspek sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara
kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai