Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK 2

Alycia Rahma Oktaviani_22101081022


Moh. Rizki Fajar Mobaraq_22101081023
Muhammad Hatami_22101081029
Sovia Nur Azizah_22101081030

INTEGRITAS SEBAGAI PARAMETER


PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
Integrasi Nasional dan Pluralitas Masyarakat
Indonesia

• Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur


suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya (Saafroedin
Bahar,1998).
• Menurut Howard Wrigins (1996), integrasi berarti penyatuan
bangsa-bangsa yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak menjadi satu bangsa.
• Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi, yaitu:

a)Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu wilayah
dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan dengan cara menghapus
kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit.
b)Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit
sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.
c)Integrasi menunjuk pada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang diperintah.
Mendekatkan perbedaan mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.
d)Integrasi menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang minimum yang diperlukan dalam
memelihara tertib sosial.
e)Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai
tujuan bersama.
PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL

• Masyarakat yang terintegrasi dengan baik merupakan


harapan bagi setiap negara. Sebab integrasi masyarakat
merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan
yang diharapkan.
• Namun apapun kondisinya integrasi masyarakat
merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk
membangun kejayaan bangsa dan negara, dan oleh
karena itu perlu senantiasa diupayakan.
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

• Kenyataan bahwa masyarakat Indonesia merupakan


masyarakat pluralis atau masyarakat majemuk
merupakan suatu hal yang sudah sama-sama
dimengerti.
• Masyarakat majemuk adalah merupakan masyarakat
yang terbagi-bagi ke dalam sub-sub sistem yang kurang
lebih berdiri sendiri-sendiri, dalam mana masing-
masing sub sistem terikat ke dalam oleh ikatan-ikatan
yang bersifat primordial. (Geertz, 1963: 105 dst.)
Potensi Konflik dalam Masyarakat Indonesia

• Dengan kondisi masyarakat Indonesia yang diwarnai


oleh berbagai keanekaragaman, harus disadari bahwa
masyarakat Indonesia menyimpan potensi konflik yang
cukup besar, baik konflik yang bersifat vertikal maupun
bersifat horizontal.
• Konflik vertikal di sini dimaksudkan sebagai konflik
antara pemerintah dengan rakyat.
• Sedangkan konflik horizontal adalah konflik antar warga
masyarakat atau antar kelompok yang terdapat dalam
masyarakat.
Strategi Integrasi, Asimilasi, Akulturasi
Integrasi:
• Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh
semua negara, terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam
usianya yang masih relatif muda dalam membangun negara bangsa
(nation state).
• Di samping itu masyarakat di negara berkembang umumnya memiliki
ikatan primordial yang masih kuat. Kuatnya ikatan primordial menjadikan
masyarakat lebih terpancang pada ikatan-ikatan primer yang lebih sempit
seperti ikatan keluarga, ikatan kesukuan, ikatan sesama pemeluk agama,
dan sebagainya.
• Dalam rangka mengupayakan terwujudnya integrasi nasional yang
mantap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh, yaitu:
1. Stategi Asilmilasi
2. Stategi Akulturasi
3. Stategi Pluralis
Asimilasi :
• Asimilasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau
lebih menjadi satu kebudayaan yang baru, di mana dengan
percampuran tersebut maka masing-masing unsur budaya melebur
menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak
lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.
• Dalam konteks perubahan budaya, asimilasi memang bisa saja terjadi
dengan sendirinya oleh adanya kondisi tertentu dalam masyarakat,
namun bisa juga hal itu merupakan bagian dari strategi pemerintah
Negara dalam mengintegrasikan masyarakatnya, yaitu dengan cara
melakukan rekayasa budaya agar integrasi nasional dapat diwujudkan.
• Dilihat dari perspektif demokrasi, apabila upaya yang demikian itu
dilakukan dapat dikatakan sebagai cara yang kurang demokratis dalam
mewujudkan integrasi nasional.
Akulturasi:

• Akulturasi adalah proses percampuran dua macam kebudayaan


atau lebih sehingga memunculkan kebudayaan yang baru, di
mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak dalam
kebudayaan baru tersebut. Dengan demikian berarti bahwa
kebudayaan baru yang terbentuk tidak “melumat” semua unsur
budaya pembentuknya.
• Dihat dari perspektif demokrasi, strategi integrasi nasional
melalui upaya akulturasi dapat dikatakan sebagai cara yang
cukup demokratis dalam mewujudkan integrasi nasional, karena
masih menunjukkan penghargaan terhadap unsur-unsur budaya
kelompok atau budaya lokal.
Dimensi Integrasi Nasional
• Integrasi nasional dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan
dimensi horisontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang
berkenaan dengan upaya menyatukan persepsi, keinginan, dan harapan yang
ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dengan rakyat.
• Jadi integrasi vertikal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan
menjebatani perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Integrasi
nasional dalam dimensi yang demikian biasa disebut dengan integrasi politik.
• Sedangkan dimensi horisontal daari integrasi adalah dimensi yang berkenaan
dengan upaya mewujudkan persatuan di antara perbedaan-perbedaan yang
ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan wilayah tempat tinggal,
perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan pernedaan-
perbedaan lainnya.
• Jadi integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan
menjembatani perbedaan antar kelompok dalam masyarakat. Integrasi
nasional dalam dimensi ini biasa disebut dengan integrasi territorial.
Mewujudkan Integrasi Nasional Indonesia
• Artinya bahwa upaya mewujudkan integrasi nasional Indonesia
dilakukan dengan tetap memberi kesempatan kepada unsur-unsur
perbedaan yang ada untuk dapat tumbuh dan berkembang secara
bersama-sama.
• Sejalan dengan itu dipakailah semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang
artinya walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu adanya. Semboyan
tersebut sama maknanya dengan istilah “unity in diversity”, yang
artinya bersatu dalam keanekaragaman, sebuah ungkapan yang
menggambarkan cara menyatukan secara demokratis suatu
masyarakat yang di dalamnya diwarnai oleh adanya berbagai
perbedaan
• Untuk terwujudnya masyarakat yang menggambarkan semboyan
Bhinneka Tunggal Ika, diperlukan pandangan atauwawasan
multikulturalisme. Multikulturalisme adalah pandangan bahwa
setiap kebudayaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan
kebudayaan lain, sehingga setiap kebudayaan berhak mendapatkan
tempat sebagaimana kebudayaan lainnya.
THANK YOU FOR
LISTENING!!

Anda mungkin juga menyukai