Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Indah Novia Dwi Putri

NIM : 7173520026

PRODI : AKUNTANSI B

BAB III

INTEGRASI NASIONAL

A. pendahuluan

Masalah integrasi merupakan persoalan yang dialami hamper semua Negara, terutama Negara-
negara yang usianya masih relative muda, termasuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena
mendirikan. Hal ini disebabkan karena mendirian Negara berarti menyatukan orang-orang
dengan segala perbedaan yang ada menjadi satu entitas kebangsaan yang baru menyertai
berdirinya Negara tersebut

B. Pengertian Integritas Nasional

Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsure suatu bangsa dengan pemerintah dan
wilayahnya (Saafroedin Bahar,1998)

Tentang Integrasi, Myron Weiner (1971) memberikan lima definisi mengenai integrasi , yaitu :

1. Integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam satu
wilayah dan proses pembentukan identitas nasional, membangun rasa kebangsaan dengan
cara menghapus kesetiaan pada ikatan-ikatan yang lebih sempit
2. Integrasi menunjuk pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat diatas
unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok sosial budaya
masyarakat tertentu.
3. Integrasi menunjuk ppada masalah menghubungkan antara pemerintah dengan yang
diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan mengenai apirasi dan nilai pada kelompok elit
dan mas.
4. Integrasi menunjuk pada adanya konsekuensus terhadap nilai yang minimum yang diperukan
dalam memelihara tertib sosial
5. Integrasi menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegritas dan yang diterima demi
mencapai tujuan bersama.

C. Pentingnya INtegrasi Nasional

Negara-negara baru, seperti halnya Indonesia setelah tahun 1945, membangun integrasi
juga menjadi tugas penting. Ada dua hal yang dapat menjelaskan hal ini. Pertama, pemerintah
colonial Belanda tidak pernah memikirkan tentang perlunya membangun kesetiaan nasional dan
semangat kebangsaan pada rakyat Indonesia. Kedua, bagi Negara-negara baru, tuntutan integrasi
ini juga menjadi masalah pelik bukan saja karena prilaku pemerintah colonial sebelumnya, tetapi
juga latar belakang bangsa yang bersangkutan.

D. Strategi Integrasi

Dijelaskan oleh Ditjendikti ( 2012:190) dalam rangka mengupayakan terwujudnya integritasi


nasional yang mantap ada beberapa strategi yang mungkin ditempuh, yaitu :

1. Strategi asimilasi

Asimilasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, dimana dengan pencampuran tersebut maka masing-masing unsure
budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak tampak lagi
identitas masing masing budaya pembentukannya.

2. Strategi akulturasi
Akulturasi adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga
memunculkan kebudayaan yang baru, dimana cir-ciri budaya asli pembentukanya masih tampak
dalam kebudayaan baru tersebut.

3. Strategi pluralis

Paham pluraris merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam masyarakat.
Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan member kesempatan
pada segala unsure perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang.

E. Integritas Nasional Indonesia

Integritas nasional dapat dilihat dari dua dimensia, yaitu dimensi vertical dan dimensi horizontal.
Dimensi vertical dari integritas adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya menyatukan
presepsi, keinginan, dan harapan yang ada antara elite dan massa atau antara pemerintah dengan
rakyat. Integrasi horizontal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjembatani
perbedaan antar kelompok dalam masyarakat.

Di era globalisasi, tantangan itu bertambah oleh adanya tarikan glona; di nmana keberadaan
Negara-negara sering dirasa terlalu simpit untuk mewadahi tuntutan dan kecenderungan global.
Dengan demikian keberadaan Negara berada dalam dua tarikan sekaligus, yaitu tarikan dari luar
berupa globalisasi yang cenderung mengabaikan batas-batas Negara-negara , dan tarikan dari
dalam berupa kecenderungan menguatnya ikatan-ikatan yang sempit sepeti ikatan etnis,
kesukuan, atau kedaerahan. Disitulah nasioanalisme dan keberadaan Negara nasional mengalami
tantangan yang semakin berat.

Namun dengan demikian harus tetap diyakini bahwa nasionalisme sebagai karakter bangsa tetap
diperlukan di era Indonesia merdeka sebagai kekuatan untuk menjaga eksitensi, sekaligus
mewujudkan taraf peradaban yang luhur, kekuatan yang tangguh, dan mencapai Negara-negara
yang besar.

Anda mungkin juga menyukai