Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Integrasi
Dalam Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), Integrasi didefinisikan proses
asimilasi sampai membentuk satu kesatuan yang utuh. Secara etimologi, integrasi berasal
dari kata latin integrare yang artinya memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu
keseluruhan. Kemudian dari bentuk kata kerja itu dibentuk kata benda integritas yang
artinya keutuhan atau kebulatan. Selanjutnya, dari kata-kata integritas dibentuk kata sifat
integer, artinya utuh. Oleh sebab itu, istilah integrasi berarti membuat unsur-unsur tertentu
menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh (Hendropuspito dalam Depdikbud, 1997: 24).
Menurut Widjaja dalam Dedpdikbud (1997: 24) integrasi adalah keserasian satuan-
satuan yang terdapat dalam suatu sistem, dan bukan penyeragaman, namun merupakan
hubungan satuan-satuan yang sedemikian rupa serta tidak merugikan masing-masing
satuan. Yang baik saling mendukung satuan serta masih memiliki identitas masing-masing
dan saling menguntungkan. Dari beberapa definisi integrasi tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa integrasi adalah usaha-usaha untuk menyatukan unsur-unsur yang
saling mendukung untuk menjadi suatu bentuk kesatuan yang utuh.
B. Integrasi Nasional
Integrasi nasional diartikan sebagai proses penyatuan atau asimilasi dari bangsa-
bangsa hingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Penjelasan mengenai integrasi nasional
mempunyai banyak macam. Dalam Kamus Besar Bangsa Indonesia (KBBI), Integrasi
didefinisikan proses asimilasi sampai membentuk satu kesatuan yang utuh.
Maka, Integrasi nasional disimpulkan sebagai tahap-tahap dari penyatuan wilayah
yang menyatukan berbagi macam perbedaan yang ada. Dalam pengertian politik, integrasi
nasional ialah dimana berbagai macam kelompok sosial maupun budaya disatukan
menjadi kesatuan wilayah nasional yang mengembangkan identitas nasional. Dari sisi
antropologis, integrasi nasional merupakan tahapan penyesuaian diri dengan macam-
macam faktor budaya dalam mencapai kesesuaian fungsi-fungsi yang terdapat dalam
kehidupan bermasyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional adalah konsep
yang sangat penting untuk dipahami oleh semua warga negara. Dalam hal ini, integrasi
nasional mencakup syarat-syarat, formasi-formasi serta hambatan-hambatannya.
1. Pengertian Integrasi Menurut Para Ahli
Berikut ini pengertian menurut beberapa ahli :
a. Dr. Nazardin Shamsudin
Integrasi nasional merupakan proses pemersatuaan suatu bangsa yang
mencakup berbagai aspek-aspek kehidupan, yaitu aspek politik, sosial, ekonomi,
dan budaya.
b. Howard Wriggins
Integrasi nasional merupakan proses penyatuan beberapa bagian dari
suatuindividu dalam masyarakat menjadi satu kesatuan atau satu keutuhan yang
lebih kompleks, ataupun penyatuan dari banyaknya organisasi kecil dalam satu
bangsa.
c. Myron Weiner
Integrasi nasional adalah berbagai tahapan kelompok sosial maupun budaya
dalam satu wilayah dalam membangun suatu identitas nasional.
d. J.Soedjati Djiwandono
Integrasi nasional adalah suatu proses dalam mendamaikan keberlangsungan
dalam kesatuan nasional yang sesuai dengan hak dalam menetapkan nasib sendiri.
e. Safari di Bahari
Integrasi nasional dapat diartikan bahwa berbagai unsur bangsa yang mulanya
terpisah, disatukan atau disempurnakan kembali.
f. Alfani
Integrasi nasional merupakan penciptaan suatu identitas nasional dan integrasi
dari banyaknya kelompok sosial dan budaya yang menjadi satu kesatuan wilayah.
g. KBBI
Integrasi nasional merupakan suatu rupa yang mengintegrasikan banyaknya
macam organisasi yang terkait dengan budaya dan sosial secara regional dan dapat
menciptakan suatu identitas nasional.
2. Syarat Integrasi Nasional
Integritas nasional memerlukan beberapa syarat untuk mencapainya karena sebuah
integritas tidak akan dimiliki tanpa upaya apapun, termasuk dalam berbangsa dan
bernegara. Di bawah ini adalah tiga syarat utama untuk mencapai proses integrasi
nasional di Indonesia diantaranya:
a. Adanya Kesadaran Massa
Syarat utama untuk membangun integritas dan persatuan nasional adalah 
kesadaran seluruh masyarakat bahwa  hubungan diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Integrasi nasional  hanya dapat dicapai dengan kontribusi
seluruh elemen masyarakat.
b. Kesepakatan Tentang Aturan dan Pedoman
Syarat- syarat berikutnya adalah terciptanya kesepakatan masyarakat tentang
norma dan nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan  pedoman. Semua
masyarakat harus menyetujui aturan hidup yang telah ditetapkan.
c. Adanya Nilai dan Norma yang Berlaku
Integrasi nasional juga dapat dicapai melalui adanya norma dan nilai sosial
yang dijadikan aturan  baku dalam melaksanakan proses integrasi sosial. Nilai dan
norma tersebut penting sebagai aturan yang berlaku dalam masyarakat.
3. Jenis-Jenis Integrasi Nasional
Integrasi nasional juga memiliki beberapa jenis yang menjelakas setiap fenomena
integritas yang terjadi dalam berbangsa dan bernegara seperti berikut ini:
a. Integrasi asimilasi adalah bentuk integrasi yang merupakan perpaduan dua
budaya atau lebih  yang menghilangkan ciri- ciri budaya asli yang diterima
masyarakat.
b. Integrasi akulturasi adalah perpaduan dua budaya atau lebih  tanpa
menghilangkan ciri-ciri budaya asli di lingkungannya.
c. Integrasi normatif adalah integrasi yang didasarkan pada norma- norma yang
menghubungkan masyarakat.
d. Keterpaduan perangkat merupakan keterpaduan yang  terbukti merupakan hasil
kesatuan individu dalam masyarakat.
e. Integrasi idealis adalah integrasi yang dilakukan dan dibuktikan dengan ikatan
spiritual yang kuat tanpa adanya paksaan.
f. Integrasi fungsional adalah integrasi yang berlangsung untuk fungsi tertentu 
semua pihak dalam masyarakat.

4. Faktor Pembentuk Integrasi Nasional


Terbentuknya integrasi nasional memiliki faktor-faktor tertentu seperti berikut ini:
a. Perasaan Persatuan dan Perjuangan
Salah satu faktor dan kontributor terpenting bagi integritas dan persatuan
nasional adalah perasaan berbagi nasib dan persahabatan yang sama. Ini dimulai
pada masa kolonial ketika orang Indonesia, tanpa memandang suku, agama, ras,
atau kelas, bersatu untuk kemerdekaan dari keinginan yang sama.
b. Menginginkan Persatuan
Salah satu peristiwa yang menunjukkan keinginan  Indonesia untuk bersatu
adalah peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa
Indonesia ingin bersatu dengan semangat juang yang sama sesuai dengan cita-
cita bangsa.
c. Cinta Tanah Air
Faktor- faktor yang mempengaruhi integrasi nasional juga disebabkan oleh
kecintaan masyarakat Indonesia terhadap tanah air. Hal ini terbukti sampai hari ini
dalam perjuangan penaklukan, pemeliharaan dan pendudukan Republik Indonesia.
d. Bentuk Idealisme Nasional
Integrasi Nasional merupakan bentuk ideologi nasional yang  disepakati
bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia yang memiliki banyak perbedaan
dan keragaman dapat terus bersatu. Hal ini karena nilai- nilai Pancasila berlaku
bagi masyarakat, bangsa, dan kehidupan bangsa.
e. Budaya Gotong Royong
Faktor yang memungkinkan terjadinya integrasi nasional  adalah adanya
Budaya Gotong Royong. Budaya Gotong Royong dikenal sebagai ciri khas dari
individualitas masyarakat Indonesia yang diturunkan secara turun temurun  dan
dilestarikan hingga saat ini.
f. Memprediksi Ancaman Asing
Integrasi nasional juga penting dalam memprediksi ancaman eksternal. Bentuk
ancaman eksternal dapat berupa pendudukan wilayah atau pulau terluar Indonesia.

5. Faktor Penghambat Integrasi Nasional


Selain faktor pendukung untuk membentuk integrasi nasional, adapun hal yang
bisa menghambatnya, seperti berikut ini:
a. Masyarakat Indonesia yang Beragam
Masyarakat yang ada sangat beragam dan mencakup berbagai suku, agama,
ras dan golongan lainnya. Bahkan terbukti ada ribuan suku bangsa di Indonesia
yang menghambat integrasi bangsa karena  perbedaan yang tegas.
b. Luas Wilayah Indonesia
Luas wilayah Indonesia juga dapat menghambat integrasi nasional.  Indonesia
dikenal sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau yang
dipisahkan oleh lautan luas.
c. Pemahaman Etnosentrisme yang Kuat
Etnosentrisme adalah bentuk fanatisme kelompok etnis yang mengakui budaya
mereka lebih unggul dari budaya lain. Hal ini memungkinkan semua suku
bangsa Indonesia untuk percaya bahwa budaya mereka lebih unggul dari suku-
suku lain. Situasi ini dapat menjadi ancaman bagi integrasi nasional.
d. Pembangunan yang Tidak Merata
Mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas, tantangan dalam
melaksanakan integrasi nasional adalah ketimpangan pembangunan. Wilayah
Jawa dan Indonesia bagian barat mungkin  lebih berkembang daripada 
Indonesia bagian timur. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dengan
beberapa pemangku kepentingan.
e. Erosi Budaya Adat Dimulai
Indonesia Erosi budaya adat juga dapat menghambat integrasi nasional.
Lemahnya nilai budaya suatu negara bermula dari kuatnya pengaruh budaya
asing yang tidak sesuai dengan kepribadian negara tersebut, baik melalui kontak
langsung maupun tidak langsung.

6. Contoh Integritas Nasional


Penerapan integrasi nasional dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut ini adalah contoh integrasi nasional lingkungan sekolah dan juga masyarakat:
a. Seragam
Seragam sekolah berbentuk sama untuk semua anak sekolah. Terlepas dari
kelas orang tua, ekonomi, suku, ras atau agama, mereka berseragam sekolah.
Biasanya hanya karakter lembaga yang membedakan mereka. Jika sekolah muslim
maka akan menggunakan seragam dengan bentuk yang lebih tertutup atau berhijab
untuk murid-murid perempuannya. Ini semua berarti integrasi nasional di sekolah.
Menggabungkan semua elemen yang ada untuk mencapai tujuan bersama.
Seragam guru dan kepala sekolah serta siswa juga merupakan bagian dari
integrasi nasional.
b. Pelaksanaan Gotong Royong
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai
kemanusiaan yang sangat tinggi. Gotong Royong meninggalkan banyak
perbedaan dalam masyarakat  untuk mencapai tujuan bersama. Bekerja sama
menyederhanakan semua masalah yang ada. Beratnya sama dengan membawanya,
dan itu sama dengan membawanya dengan ringan. Pelaksanaan gotong royong
lebih rendah terjadi di masyarakat perkotaan. Hanya sedikit orang yang
melakukannya. Masih banyak daerah di masyarakat pedesaan di mana segala
sesuatu dinilai berdasarkan ketulusan, bukan materi.
c. Saling Menghargai
Saling menghargai dan menghormati adalah bentuk lain dari integrasi
nasional. Hal ini sangat penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia.
Saling menghormati dan berterima kasih di antara orang-orang yang berbeda
suku, berbeda budaya, berbeda adat, berbeda ras dan berbeda agama. Sikap ini
membimbing manusia untuk hidup rukun dan damai.
d. Akulturasi dan Akulturasi Budaya
Semua daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-
beda. Proses integrasi bangsa dari segi budaya terjadi melalui akulturasi dan
asimilasi. Oleh karena itu, semua budaya yang sejalan berusaha untuk bersatu dan
beradaptasi. Akulturasi dan asimilasi seringkali menciptakan budaya negara yang
lebih maju tanpa mengabaikan budaya lokal.
Contoh akulturasi dan asimilasi paling terkenal terjadi ketika pendatang dari
Jawa menetap di Lampung. Dua budaya yang berbeda disatukan dalam bidang
yang sama. Awalnya, karena perbedaan suku dan perbedaan, sering terjadi konflik
antara kedua suku tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat
Lampung dan pendatang dari Jawa mampu hidup berdampingan secara damai.
e. Kepatuhan Terhadap Hukum
Aturan dikeluarkan untuk kepentingan umum. Hal ini untuk memastikan
bahwa hak seseorang tidak bertentangan dengan hak orang lain. Dengan demikian,
integrasi nasional juga dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan. Misalnya,
ikuti aturan lalu lintas: Jika orang tidak saling mengikuti, jalan akan kacau,
sehingga pada persimpangan untuk pejalan kaki dan mobil memudahkan
terjadinya kecelakaan.
f. Toleransi  Beragama
Indonesia memiliki enam agama yang diakui sebagai agama negara. Hak asasi
manusia sangat dilindungi di sini. Agama dan kebebasan menjalankan agama
sesuai dengan keyakinannya berkembang dengan baik. Bangsa Indonesia yang
memiliki keragaman ras dan agama memiliki tingkat toleransi yang tinggi
dibandingkan dengan negara lain yang hanya memiliki keragaman ras.
Teladan toleransi antar umat beragama ini telah membawa keberhasilan
integrasi nasional dalam beberapa dekade kemerdekaan. Ingatlah bahwa
pengampunan tidak berarti bahwa semua orang percaya harus berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan keagamaan. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah atau
kegiatan keagamaan lainnya.
g. Upacara Bendera
Contoh identitas nasional  adalah upacara bendera. Ritual bendera yang
dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah, berlangsung pada hari-hari libur
tertentu, seperti Hari Kemerdekaan dan Hari Sumpah Pemuda, dan merupakan
bagian dari integrasi nasional.
Saat ini, dengan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu
kebangsaan dan lagu kebangsaan, rasa cinta tanah air dan sikap rela berkorban
merasuki para siswa. Dalam upacara bendera, siswa juga melatih kedisiplinan
tentang menaati peraturan, menaati guru, dan memakai seragam yang merupakan
bagian dari menaati peraturan.

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, E. E., Jaenudin, R., Sulkipani, S., Mentari, A., & Camellia, C. (2022). Buku Ajar
Integrasi Nasional.

https://www.gramedia.com/literasi/integritas-nasional/#:~:text=Konsep%20integrasi
%20nasional%20adalah%20koalisi,daerah%20yang%20berbeda%20dan%20beragam.

Anda mungkin juga menyukai