Menurut Clemens & Roberg proses pemerintahan bagian suatu negara tak ada 2 dimensi :
a. Integarasi vertical (elite-massa )
Integrasi ini mencakup masalahmasalah yang ada pada bidang vertikal. menjembatani celah
perbedaan yang menyakini ada antara kaum elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu
proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi, mereka menamakan dengan
dimensi vertikal ini sebagai integrasi politik.
b. Integrasi horizontal ( teritorial )
Integrasi ini mencakup masalahmasalah yang ada pada bidang horizontal. bertujuan untuk
mengurangi diskonitalitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses penciptaan
suatu masyarakat politik yang homogen.
2. Rupert Emerson dan Kh. Silvert
Para sarjanasarjana ini memahami integrasi nasional dalam arti yang sama dengan integrasi
teritorial dari Cleman dan Rosberg.
3. Myron Weiner
Weiner merupakan seorang ilmuan politik amerika serikat. Dia telah mengumpulkan sejumlah
pengertian integrasi yang sering dipergunakan oleh para ilmuan uraiannya itu, ia
mengidentifikasi dengan jelas masalah-masalah yang tercakup dalam setiap pengertian yang
pernah dipergunakan oleh para sarjana sampai pertengahan 1960-an. Dari studi ini, Weiner
menampilkan beberapa pengertian integrasi lain yang lebih bermanfaat umum, seperti integrasi
nilai, integrasi tingkah laku dan integrasi budaya.
4. Claude Alce
Dia dengan tegas menolak terminologi integrasi nasional dan lebih menyukai istilah integrasi
politik. Menurut sarjana kelahiran Nigeria ini, istilah bangsa (nation) yang menjadi akar kata
nasional itu, secara normatik sudah mengandung makna kelompok manusia yang sudah sangat
terpadu. Dengan demikian, istilah bangsa sudah dengan sendirinya merujuk pada integrasi
karena komponen-komponennya memang sudah terintegrasi.
Konsep integrasi politik (elite-massa) dan integrasi territorial seperti yang dikemukakan Rosberg,
Clemens, dan pakar-pakar yang lain terlalu memuratkan diri pada arah dan tujuan integrasi.
Kajiannya lebih terfokus pada faktor apa yang diintegrasikan dalam proses perpaduan itu.
5. Mahfud MD
Menurut Mahfud MD integrasi nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari
suatu masayarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih untuh, secara sederhana memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untuk mewujudkan
integrasi nasional diperlukan keadilan, kebijaksanaan yang diterapkan oleh pemerintah dengan
tidak membersakan SAR. Ini perlu dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi nasional
menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa.KesimpulanIdentitas Nasional
Indonesia adalah sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa
lain di dunia. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama dan pulau-pulau yang
dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnya pun berbeda-beda.
Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan dalam Pancasila. Nilai-nilai ini
penting karena merekalah yang mempengaruhi identitas bangsa. Oleh sebab itu, nasionalisme
dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada diri setiap warga Indonesia agar
bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas.
Integrasi masyarakat dalam negara dapat tercapai apabila :
a. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang
bersifat fundamental dan krusial.
b. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling mengawasi dalam
aspek-aspek sosia yang potensial.
c. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam
pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
B. Pentingnya Membangun Integrasi Nasional
Untuk mewujudkan cita-cita, dan tujuan negara serta memelihara rasa kebersamaan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi nasional:
1. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan
keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
2. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
3. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
4. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya
5. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
6. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan
sosialisasi terhadap identitas nasional.
Perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat
besar baik dari kebudayaan ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif
bagi bangsa karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang baru. Kita
ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan menghasilkan karakter atau
manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Syarat Integrasi
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat keberhasilan suatu integrasi sbb:
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhankebutuhan satu dengan lainnya.
b. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman
c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi
sosial.
Perwujudan Integrasi Nasional
Terwujudnya integrasi nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian, bahasa, lambang dan
identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku sosial, serta lembaga-lembaga.
Fungsi Pancasila dalam Integrasi Nasional
Pancasila merupakan moral bangsa indonesia dan pelindung dari perbedaan / kemajemukan yang
ada di indonesia. Berikut makna dari pancasila :
a. Sila Pertama
Mewajibkan kita untuk mengakui dan memuliakan Tuhan sebagai pencipta baik dalam hati
maupun perbuatan.
b. Sila Kedua
Mewajibkan kita untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai sesama manusia
yang memiliki martabat mulia dan hak serta kewajiban asasi.
c. Sila Ketiga
Mewajibkan kita untuk mencintai tanah air bangsa, dan negara Indonesia
d. Sila Keempat
e.
1.
a.
b.
c.
2.
a.
b.
a.
b.
c.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
b.
1)
2)
3)
4)
Mewajibkan kita untuk turut serta dalam kehidupan politik dan pemerintahan sesuai dengan
kedudukan masing-masing
Sila Kelima
Mewajibkan kita memberi sumbangan sesuai dengan kemampuan demi mewujudkan
kesejahteraan rakyat.
C. Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Integrasi Nasional
Dalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi masyarakat
dalam proses integrasi nasional.
Peran pemerintah dalam mewujudkan integerasi nasional adalah:
Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah
Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
Peran Masyarakat dalam mewujudkan integeritas nasional adalah:
Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah.
Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.
D. Syarat Integrasi
Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan-kebutuhan satu
dengan lainya
Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang dilestarikan
dan dijadikan pedoman .
Norma-norma dan nilai-nilai social dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses
integerasi nasional.
E. Faktor-faktor Pendorong,pendukung dan penghambat Integerasi Nasional.
Factor pendorong tercapainya integerasi nasional
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh factor sejarah
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa,bahasa dan tanah air
Adanya keperibadian dan pandangan hidup bangsa yang sama yaitu pancasila
Adanya jiwa dan semangat gotong royong ,solidaritas dan toleransi keagamaan yang kuat.
Adanya rasa senasib dan perjuangan akibat penderitaan penjajahan.
Factor penghambat Integerasi nasional
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen
Kurang toleransi antar golongan
Kurang kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dari luat
Adanya ketidak puasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan.