Anda di halaman 1dari 26

BUMI SEBAGAI RUANG KEHIDUPAN

3.4 Menganalisis dinamika planet Bumi sebagai ruang kehidupan.


4.4 Menyajikan karakteristik planet Bumi sebagai ruang kehidupan dengan menggunakan peta,
bagan, gambar, tabel, grafik, foto dan/atau video.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami pengertian dan proses pembentukan Jagat Raya ditinjau melalui teori ahli dan dalil dalam Al-Qur’an.
2. Memahami teori pembentukan planet Bumi dan karakteristik lapisan bumi ditinjau melalui teori ahli dan dalil
dalam Al-Qur’an.
3. Menjelaskan teori-teori tentang Tata Surya dan Planet sebagai anggota Tata Surya ditinjau melalui teori ahli dan
dalil dalam Al-Qur’an.
4. Memverifikasi kesimpulan data dan informasi tentang gerak dan kedudukan Matahari, Bulan, dan Bumi, serta
pengaruhnya terhadap kehidupan ditinjau melalui teori ahli dan dalil dalam Al-Qur’an.
5. Memverifikasi pengaruh rotasi bumi terhadap perbedaan waktu di bumi dan pengaruh revolusi bumi terhadap
pergiliran musim tahunan ditinjau melalui teori ahli dan dalil dalam Al-Qur’an.
6. Memverifikasi hubungan teori pergeseran benua dengan pembentukan daratan dan samudera dalam kala
geologi tertentu ditinjau melalui teori ahli dan dalil dalam Al-Qur’an.
TEORI PEMBENTUKAN JAGAT RAYA
Jagat raya atau alam semesta (the universe) merupakan ruang tidak
terbatas yang di dalamnya terdiri dari semua materi seperti, tenaga dan radiasi.
Dalam Al-Qur’an terdapat firman Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk manusia
agar dapat merenungkan penciptaan alam semesta, pada ayat:

َٰ َ ْ َ ‫َّ أ َ َّ َ َ َ َ َٰ أ ُ ۟ أ‬ َٰ َ ‫َ أ‬ ‫أ‬ َ‫َ أ‬ َ َٰ َ َّ ْ َ ِ َّ


‫ض وٱخ ِتل ِف ٱلي ِل وٱلنه ِار لءاي ٍت ْلو ِِل ٱْللب ِب‬ِ ‫ِإن ِف خل ِق ٱلسم َٰو ِت وٱْلر‬

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berakal.” (QS. Ali Imran: 190)
Dalam penciptaan alam semesta, Allah tidak bermain-main. Allah
Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

٣٩َِ‫ّل يَ ْعلَ ُمون‬ َِّ ‫ّل ب ْٱل َحقِ َو َٰلَك‬


ِ َ ِْْ ُُ ََ َ َ‫ن ِأ َ ْْك‬ ِ َّ ‫ َما َخلَ ْق َٰنَ ُه َماِ إ‬٣٨َِ‫ض َو َما بَ ْينَ ُه َما َٰلَعبين‬
َِ ‫س َٰ َم َٰ َوتِ َو ْٱْل َ ْر‬
َّ ‫َو َما َخلَ ْقنَا ٱل‬

"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan
dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” (QS. Ad-Dukhan: 38-
39)
Teori Mengembang dan Memampat
(Oscillation Theory)
Menurut teori ini, jagat raya pada awalnya terbentuk karena adanya
suatu siklus materi yang diawali dengan massa yang mengembang yang
disebabkan reaksi inti hidrogen. Akibatnya, terbentuklah galaksi-galaksi
yang diperkirakan sudah berlangsung selama tiga puluh miliar tahun.
Galaksi-galaksi tersebut lama kelamaan akan meredup kemudian
memapat yang didahului dengan keluarnya pancaran panas. Peristiwa
mengembang dan memapat tersebut berlangsung secara terus-menerus.
Teori ini disebut juga teori ekspansi dan kontraksi.
Teori Keadaan Tetap
(Steady State Theory)
Teori ini menyatakan alam semesta tidak memiliki awal dan tidak
memiliki akhir. Alam semesta tetap sama sepanjang waktu. Teori ini
diusulkan oleh Sir Fred Hoyle. Ia mengatakan alam semesta tidak terbatas
dalam waktu dan memiliki kondisi yang sama dengan sebelumnya dan
sekarang. Menurutnya, tidak ada galaksi baru yang terbentuk. Namun,
teori ini memiliki banyak celah. Sebagai contoh, ketika teori ini mengatakan
alam semesta tidak berubah dalam waktu, ada bukti bahwa alam semesta
berkembang dan bintang baru lahir.
Teori Ledakan Besar
(Big Bang Theory)
Teori big bang dikemukakan pertama kali oleh Abbe Georges Lemaitre, yaitu
seorang kosmolog yang berasal dari Belgia sekitar tahun 1927. Menurut Georges,
alam semesta ini awalnya berasal dari sebuah gumpalan superatom yang
berbentuk bola api yang berukuran sangat kecil. Gumpalan bola api ini memiliki
massa jenis yang luar biasa tinggi dan memiliki suhu sekitar kurang lebih 1 triliyun
derajat celcius. Sesaat sebelum terjadi ledakan, gumpalan bola api ini semakin lama
ukurannya bertambah dengan sangat cepat dan tepat pada detik 0 atau waktu
mulainya ruang waktu, gumpalan bola tersebut meledak dan memuntahkan isinya
di alam semesta. Ledakan tersebut terjadi sekitar 15 milyar tahun yang lalu.
Dalil dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya’ ayat 30, Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman:
َ َ َ ‫َ أ َ أ َ َ َ َ َ أ ً َ َ َ أ َ َٰ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ٓ ُ َّ َ أ َ ى‬ َ َٰ َ َّ َّ َ ٓ ُ َ َ َ َّ َ َ ‫َ َ َ أ‬
‫أولم ير ٱل ِذين كفروا أن ٱلسم َٰو ِت وٱْلرض كانتا رتقا ففتقن هما ۖ وجعلنا ِمن ٱلما ِء كل ش ٍء ح ۖ أفل‬
َ ُ ‫ُأ‬
‫يؤ ِمنون‬
“Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya
dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan Kami jadikan
segala sesuatu yang hidup berasal dari air. Maka mengapa mereka tidak
beriman?” (QS. Al-Anbiya’: 30)
TEORI PEMBENTUKAN TATA SURYA
Tata surya adalah suatu sistem yang terdapat di jagad raya terdiri atas
matahari sebagai pusatnya, planet-planet (termasuk planet bumi), satelit, asteroid,
komet, meteor, debu, kabut, dan benda-benda lain sebagai anggota dari tata surya
yang beredar mengelilingi pusatnya, yakni matahari pada orbit atau garis edarnya
masing-masing. Berkenaan dengan ini, al-Qur’an menyebutkan:
َ ُ َ ‫َ َ َ َّ أ َ َ َّ َ َ َ َّ أ َ َ ْ َ َ َ ُ ٌّ ِ َ َ َ أ‬ َّ َ ُ َ
‫وهو ٱل ِذى خلق ٱليل وٱلنهار وٱلشمس وٱلقمر ۖ كل ِف فل ٍك يسبحون‬
"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” (QS. Al-Anbiya:
33)
Struktur Tata Surya
(Solar System )
TEORI KABUT NEBULA
Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant di tahun 1755 yang kemudian
disempurnakan oleh Piere de Laplace di tahun 1796. Karena itu, teori ini juga
sering dikenal sebagai teori kabut Kant-Laplace. Menurut teori ini, matahari dan
planet-planet yang menghuni tata surya berasal dari kumpulan kabut yang bulat
kemudian berputar dan berpijar. Akibat perputarannya, sebagian dari massa
kabut tersebut terlepas sambil membentuk gelang-gelang kabut yang
selanjutnya berubah membentuk gumpalan kecil dan membeku menjadi planet,
satelit serta benda-benda lainnya.
TEORI KABUT NEBULA
TEORI PASANG SURUT
Teori ini dikemukakan oleh Jeans dan Jeffery dari Inggris 1917.
beranggapan bahwa bumi serta tata surya terbentuk karena adanya bintang lain
yang mendekat ke matahari. Hingga akhirnya bintang serta matahari hampir
bertabrakan yang menyebabkan tertariknya materi dari bintang lain dan
matahari. Materi-materi itu akhirnya terkondensasi menjadi planet. Namun
pada tahun 1929, astronom Harold Jeffreys dan Henry Norris Russell
membantah teori ini karena menganggap tidak mungkin terjadi tabrakan antara
bintang lain dan matahari.
TEORI PASANG SURUT
TEORI PLANETISIMAL
Teori ini dikemukakan oleh Moulton (ahli Astronomi) dan Chamberlain (ahli
Geologi) dari Amerika Serikat 1905. Teori ini mengatakan bahwa matahari telah
ada sejak awal. Lantas, ada sebuah bintang yang berukuran besar seperti
matahari mengelilingi matahari. Karena gravitasi yang dimiliki oleh bintang
tersebut, partikel yang dimiliki matahari akhirnya ikut terseret keluar. Partikel
yang terseret jauh akhirnya mengambang di angkasa yang lama kelamaan
menjadi planet lain. Sementara partikel yang tidak terseret akan kembali tertarik
ke matahari.
TEORI PLANETISIMAL
TEORI BINTANG KEMBAR

Teori ini dikemukakan oleh Lyttleton (seorang astronom Inggris 1930). Pada
teori ini, diceritakan bahwa awalnya matahari merupakan bintang kembar yang
satu dengan lainnya saling mengelilingi. Pada suatu masa, melintas bintang lain
dan menabrak salah satu bintang kembar tersebut kemudian
menghancurkannya menjadi bagian-bagian kecil yang terus berputar dan
mendingin menjadi planet-planet yang mengelilingi bintang tetap bertahan,
yaitu matahari.
TEORI BINTANG KEMBAR
TEORI AWAN DEBU
(PROTOPLANET)

Carl von Weizsaecker, Seorang ahli astronomi Jerman pada tahun 1940-an
mengemukakan pendapatnya dalam teori protoplanet tentang terbentuknya
tata surya melalui teorinya ini. Teori ini sendiri disempurnakan pada tahun 1950-
an oleh Gerard P. Kuiper. Teori ini yang paling banyak diterima orang karena
dianggap memenuhi syarat untuk keadaan yang ditemukan, baik di dalam
maupun di luar tata surya.
Dasar teori protoplanet sendiri adalah matahari dan planetnya yang
berasal dari kabut gas. Kabut gas ini sendiri tersebar tipis-tipis di angkasa dalam
jumlah banyak. Karenanya pengaruh gaya tarik antarmolekul dalam kabut gas
tersebut, perlahan-lahan kabut ini kemudian menjadi gumpalan yang kian
padat. Namun, gerak ini kemudian menjadi perlahan dan berputar yang
memadatkan dan memipihkan kabut. Salah satu gumpalan yang mengalami
pemampatan di tengah, sementara gumpalan yang kecil kemudian hanyut di
lingkungan sekitarnya. Gumpalan di tengah inilah yang kemudian kita ketahui
sebagai Matahari.
TEORI AWAN DEBU
(PROTOPLANET)
Teori ini berkaitan dengan ayat dalam Al-Qur’an yaitu:
َ َ َ
ِ ‫ال َل َها َول أْل أرض أٱئ ِت َيا َط أو ًعا أ أو َك أر ًها َق َال َت ٓا أ َت أي َنا َط ٓا ِئ ِع‬
َ‫ي‬ َ ‫ان َف َق‬
ٌ َ ُ َ َ ٓ َ َّ َ َٰٓ َ َ ‫ُ َّ أ‬
‫ثم ٱستوى ِإِل ٱلسما ِء و ِِه دخ‬
ِ ِ
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih
merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah
kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa".
Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".” (QS. Fussilat: 11)
TERIMA KASIH

Sampai bertemu di pertemuan selanjutnya~

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai