Anda di halaman 1dari 47

Negara Maju

dan Negara
Berkembang
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Negara Maju dan
Berkembang

a. Tingkat hubungannya dengan negara-negara lain dalam dunia


internasional.
b. Kondisi alam (kondisi geologis, letak dan posisi geografis,
kekayaan alam (SDA), serta aspek luar negara.
c. Kondisi kependudukan negara itu sendiri (sejarah negara,
jumlah penduduk, peumbuhan penduduk, dan keragaman
etnis).
d. Stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan negara itu sendiri.
e. Penguasaan IPTEK.

2
NEGARA
BERKEMBANG
1. Pengertian

Negara sedang berkembang adalah negara yang


belum mampu dalam menyediakan kehidupan layak
bagi penduduknya dari berbagai segi aspek yang
menyebabkan tingkat kesejahteraan penduduknya
belum baik.

4
2. Karakteristik

• Ketergantungan dan dominasi pada negara maju.


• Tingkat pertumbuhan dan ketergantungan
penduduk tinggi.
• Tingkat pengangguran yang tinggi.
• Masih menggantungkan pada sektor pertanian.
• Taraf kehidupan yang rendah.
• Tingkat produktivitas rendah.

5
3. Persebaran

• Eropa: Albania, Azerbaijan, Bosnia dan Herzegovina, Bulgaria, Belarus, Georgia, Kroasia, Kosovo, Latvia,
Lithuania, Makedonia, Montenegro, Ukraina, Moldova, Polandia, Romania, Serbia, Turki.

• Amerika: Antigua dan Barbuda, Argentina, Bahama, Barbados, Belize, Bolivia, Brazil, Chili, Kolombia,
Kosta Rika, Dominika, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Grenada, Guatemala, Guyana, Haiti,
Honduras, Jamaika, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, St. Kitts and Nevis, St. Lucia, St.
Vincent and the Grenadines, Suriname, Trinidad and Tobago, Uruguay, Venezuela.

• Asia: Indonesia, Armenia, Kazakstan, Kirgistan, Mongolia, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan,


Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, Cina, Fiji, India, Kribati, Korea Utara,
Laos, Malaysia, Maldives, Myanmar, Nepal, Pakistan, Palestina, Papua Nugini, Filipina, Samoa, Solomon,
Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tonga, Tuvalu, Vanuatu, Vietnam, Bahrain, Iran, Irak, Yordania, Kuwait,
Libanon, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Yaman, Uni Emirat Arab.

6
• Australia-Oceania: Fiji, Kribati, Kepulauan Marshall, Federasi, Mikronesia, Nauru, Palau, Samoa,
Solomon, Tonga, Tuvalu, Vanuatu.

• Afrika: Algeria, Djibouti, Mesir, Libya, Mauritania, Maroko, Sudan, Sudan Selatan, Tunisia, Angola,
Benin, Botswana, Burkina Faso, Burundi, Kamerun, Cape Verde, Republik Afrika Tengah, Chad,
Komoro,Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Ivory Coast, Guinea Khatulistiwa, Eritrea, Ethiopia,
Gabon, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Kenya Lesotho, Liberia, Madagaskar, Malawi, Mali,
Mauritus, Mazambik, Namibia, Niger, Nigeria, Rwanda, Sao Tome and Principe, Senegal, Seychelles,
Sierra Leone, Afrika Selatan, Swaziland, Tanzania, Togo, Uganda.

7
NEGARA MAJU
1. Pengertian

Negara maju merupakan sebutan bagi negara-


negara di dunia yang memiliki standar kualitas hidup
yang tinggi dan diimbangi oleh tingkat kesejahteraan
yang tinggi serta merata.

9
2. Karakteristik

• Pertumbuhan ekonomi cenderung stabil


• Kegiatan utama sektor ekonomi yaitu industri dan
jasa
• Ketersediaan Modal
• Tingkat kesejahteraan, Kesehatan, dan pendidikan
tinggi
• Penguasaan IPTEK

10
3. Persebaran

• Eropa: Austria, Belgia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Republik Ceko, Yunani, Irlandia,
Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal, Russia.

• Amerika: Kanada, Amerika Serikat.

• Asia: Jepang, Singapura, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan.

• Afrika: -

• Australia-Oceania: Australia, Selandia Baru.

11
Pola Pertumbuhan Ekonomi di Negara

Maju dan Negara Sedang Berkembang

• Tahap Masyarakat Tradisional


• Tahap Prakondisi Tinggal Landas
• Tahap Tinggal Landas
• Tahap Menuju Kematangan
• Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi

12
1. Tahap Masyarakat Tradisional

• Ciri-ciri tahap masyarakat tradisional adalah sebagai berikut:


a. Cara berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional.
b. Sistem dan pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi atau turun
temurun.
c. Struktur sosial masih bersifat hierarkis dan hubungan keluarga masih
sangat erat.
d. Kekuasaan dipegang oleh pemilik tanah.
e. Tingkat produktivitas sumber daya manusia masih sangat rendah karena
belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
f. Masyarakat pada tahap ini cenderung statis sehingga kemajuan yang
dicapai sangat lambat.
Pada tahap ini kegiatan produksi dalam keadaan yang terbatas. Akan tetapi,
dalam kenyataanya selalu ada perubahan ekonomi. Permasalahan utama suatu
negara pada tahapan ini adalah terkendala teknologi.
13
2. Tahap Prakondisi Tinggal Landas

• Tahap prakondisi tinggal landas merupakan masa transisi dimana terjadi perubahan-
perubahan yang cukup mendasar dibidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan sistem nilai.
Ciri-ciri tahap prakondisi tinggal landas adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian.
b. Sudah mengenal dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan
efisien.
c. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam swasembada pangan.
d. Terjadi perubahan pola kerja dan sistem disegala bidang sosial, ekonomi,
budaya, dan politik.
e. Kegiatan perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan
f. Sudah muncul kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga
lembaga keuangan.

14
2. Tahap Tinggal Landas

• Tahap tinggal landas merupakan tahap dimana terjadi perubahan drastic di bidang politik,
ekonomi, dan sosial. Meningkatnya industrilisasi dan inovasi teknologi. Ciri-ciri tahap tinggal
landas adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya industrilisasi dan inovasi teknologi.
b. Terciptanya suatu rangka dasar politik dan sosial serta lembaga-Lembaga ekonomi yang
meningkatkan pertumbuhan.
c. Laju investasi dan tabungan meningkat lima sampai sepuluh pesen dari pendapatan
nasional.
d. Tenaga kerja di sektor pertanian jumlahnya menurun.
e. Munculnya golongan pengusaha.

15
4. Tahap Menuju Kematangan

• Tahap menuju kematangan merupakan periode dimana masyarakat sudah secara efektif
menggunakan teknologi modern pada sebagian besar faktor produksi dan kekayaan
alamnya. Ciri-ciri tahap menuju kematangan adalah sebagai berikut:
a. Industri modern semakin berkembang, terutama industri yang padat modal.
b. Sektor ekonomi mengalami pertumbuhan yang terus menerus.
c. Penggunaan teknologi meluas pada berbagai bidang.
d. Investasi dan tabungan meningkat 10-20 persen dari pendapatan nasional.

16
5. Tahap Konsumsi Massa Tingkat Tinggi

• Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang
berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah
produksi. Ciri-ciri tahap konsumsi massa tingkat tinggi adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan belanja dan konsumsi pada barang mewah dan jasa.
b. Meningkatnya ketenagakerjaan di bidang jasa.
c. Angkatan kerja memiliki jaminan yang lebih baik.
d. Negara mencari perluasan kekuatan di mata dunia internasional.

17
Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Pertumbuhan Ekonomi Suatu Negara

18
• Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan hasil produksi (output) dalam lingkaran nyata
ekonomi, dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka
yang panjang. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi:
1. Sumber Daya Alam (SDA)
2. Akumulasi modal dan teknologi
3. Sumber Daya Manusia (SDM)
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat
5. Luas pasar atau pangsa pasar

19
1. Sumberdaya Alam (SDA)

• Suatu negara yang sumber daya alamnya melimpah, seperti kesuburan tanah, iklim, cuaca,
hasil hutan dan tambang, akan mempunyai kesempatan yang besar untuk mencapai
pertumbuhan ekonomi yang pesat.

20
2. Akumulasi modal dan teknologi

• Modal dan teknologi sangat penting artinya bagi pertumbuhan ekonomi, karena dipergunakan
untuk mengolah SDA yang masih bersifat potensial (belum dimanfaatkan) menjadi SDA yang
dapat dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Modal dan teknologi
mampu mempertinggi tingkat efisiensi, membuka penemuan baru dan meningkatkan kualitas
produksi.

21
3. Sumberdaya Manusia (SDM)

• Semakin tinggi kualitas SDM dalam suatu negara, maka semakin tinggi pula tingkat
produktivitas di negara tersebut.

22
4. Sistem sosial dan sikap masyarakat

• Masyarakat modern akan lebih terbuka dan bersifat positif terhadap perubahan yang secara
otomatis ditimbulkan oleh pembangunan ekonomi, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat
segera terwujud.

23
5. Luas atau pangsa pasar

• Semakin luas daerah pemasaran dan pangsa pasar yang dimiliki, akan semakin besar pula
peluang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.

24
Indikator-indikator Pusat Pertumbuhan

Ekonomi

25
1. Tingkat pertumbuhan GDP (Gross Domestic
Product)

• GDP secara umum didefinisikan sebagai nilai pasar barang dan jasa yang diproduksi oleh
suatu negara.

26
2. Tingkat pertumbuhan GNP (Gross National
Product)

• GNP adalah total nilai nominal barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara selama
satu tahun tertentu dan merupakan ukuran paling komprehensif dari total output barang dan
jasa suatu negara.

27
3. GDP Per kapita menurut kurs yang berlaku dan
menurut PPP

• GDP Perkapita berguna sebagai indikator kemampuan dari suatu masyarakat. Untuk
perbandingan internasional, hasil perhitungan GDP perlu dirubah ke dalam kurs dollar dan
dihitung lagi berdasarkan “daya beli yang sama” antar negara atau PPP nya (Purchasing
Power Parity).

28
4. HDI (Human Development Index)

• HDI adalah upaya pengukuran pembangunan dengan menggabungkan indikator harapan


hidup pada saat kelahiran, pencapaian pendidikan yang diukur dengan kombinasi melek
huruf orang dewasa dan pendapatan sebagai standart hidup yang diukur. Nilai maksimal dan
minimalnya adalah sebagai berikut:
1. Harapan hidup : 25 tahun dan 85 tahun.
2. Dewasa tingkat melek huruf : 0% dan 100%
3. Gabungan rasio partisipasi kasar: 0% dan 100%
4. GDP riil per kapita (PPP $) :$100 dan $ 40.000 (PPP $)

29
5. PQLI (Physical Quality of Life Index)

• PQLI merupakan upaya untuk mengukur kualitas hidup atau kesejahteraan suatu negara.
Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
1. Mencari persentase penduduk yang melek huruf (tingkat melek huruf)
2. Mencari angka kematian bayi (dari 1000 kelahiran)
3. Mencari angka harapan hidup
Indeksnya adalah : (Angka melek huruf + indeks angka kematian bayi+indeks harapan
hidup) / 3

30
Kerjasama Antarnegara

31
A. Faktor Pendorong Kerja Sama

1. Kerja sama antarnegara akibat adanya perbedaan:


a) Sumber daya alam
Sumber daya alam yang dimiliki oleh setiap negara berbeda-beda baik dari segi jenis dan
jumlahnya. Ada negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun ada juga
negara yang mimiliki sumber daya alam yang terbatas. Dengan demikian, negara-negara yang
sedikit menghasilkan bahan baku akan melakukan kerja sama dengan negara yang kaya
bahan baku.

b) Iklim dan kesuburan tanah


Perbedaan iklim dan kesuburan tanah antara satu negara dengan negara lain akan
menyebabkan perbedaan jenis tanaman. Misalnya Indonesia dan beberapa negara lainnya yang
beriklim tropis, curah hujan yang tinggi, dan lahan yang subur akan menghasilkan padi, kopi,
teh, karet, dan sebagainya. Sedangkan negara-negara seperti di Eropa yang beriklim sedang
tidak cocok untuk jenis tanaman tersebut, sehingga mereka harus memperolehnya dari negara-
negara tropis.

32
c) Ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemampuan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta keterampilan antara satu
negara dengan negara lain tidak sama. Negara maju seperti Jepang, Jerman, Amerika Serikat
memiliki kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dibandingkan negara-
negara berkembang seperti di Afrika dan sebagian Asia.

d) Perbedaan ideologi
Perbedaan ideologi antarsuatu wilayah negara dengan negara lain dapat memicu konflik
antarnegara bahkan menjadi konflik internasional. Untuk meredakan konflik atau ketegangan
perlu adanya kerja sama, sehingga tidak memperbesar konflik yang telah
ada. Misalnya negara seperti Hongkong yang memisahkan diri dengan RRC yang berideologi
komunis, memerlukan kerja sama dalam bidang politik dengan negara yang berideologi liberal
seperti Amerika Serikat.

33
2. Kerja sama antarnegara akibat adanya perbedaan:
a) Kesamaan sumber daya alam
Kesamaan sumber daya alam antara beberapa negara dapat mendorong terbentuknya kerja
sama antarnegara. Misalnya beberapa negara penghasil minyak bumi membentuk suatu kerja
sama yang diberi nama OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).

b) Kesamaan kondisi Geografis


Negara-negara yang terletak di suatu wilayah yang memiliki kondisi geografis yang sama sering
mengadakan kerja sama untuk kepentingan wilayah dari masing-masing negara anggotanya.
Misalnya negara-negara yang terletak di wilayah Asia Tenggara membentuk kerja sama melalui
organisasi ASEAN, kerja sama Ekonomi Asia Pasifik yang terdiri dari 21 negara di wilayah
lingkar Pasifik, dll.

34
c) Kesamaan ideologi
Negara-negara yang mempunyai kesamaan ideologi dapat mendorong suatu negara melakukan
kerja sama. Sebagai contoh NATO (North Atlantic Treaty Organization) adalah kerja sama
negara-negara di Atlantik Utara yang berideologi liberal. Selain itu, negara-negara yang
tidak memihak pada blok Barat ataupun blok Timur membentuk kerja sama dalam organisasi
Nonblok.

d) Kesamaan agama
Adanya persamaan agama juga dapat mendorong beberapa negara untuk bergabung dalam
suatu organisasi. Misalnya OKI (Organisasi Konferensi Islam) yaitu kelompok organisasi
negara-negara islam.

35
B. Tujuan Kerja Sama Antarnegara

1. Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri


Bagi negara yang memiliki kelebihan suatu produk tertentu dapat menjual ke negara lain
sehingga semua negara dapat memperoleh barang yang dibutuhkan.

2. Meningkatkan Produktivitas dalam Negeri


Dengan melakukan kerjasama dengan negara lain, suatu negara bisa memperoleh bahan
produksi yang belum dimiliki. Sumber-sumber produksi yang tidak terdapat di dalam negeri
dapat diimpor dari luar negeri. Sehingga produksi di dalam negeri menjadi lebih lancar
sehingga produktivitasnya meningkat.

3. Memperluas Lapangan Pekerjaan


Kerjasama membuat ketercukupan sumber-sumber produksi yang semula tidak dimiliki oleh
suatu negara. Oleh karena ketercukupan sumber produksi, maka proses produksi dapat
berjalan. Hal ini dapat menciptakan lapangan kerja.

36
4. Meningkatkan Pendapatan Negara melalui Ekspor
Ekspor dilakukan apabila harga di luar negeri lebih tinggi daripada di dalam negeri. Oleh
karena itu, ekspor dapat meningkatkan pendapatan karena perolehan penjualan meningkat.

5. Memperkuat Rasa Persahabatan


Dengan melakukan kerjasama, jalinan persahabatan negara-negara yang terlibat menjadi
semakin baik. Hal ini karena adanya kesadaran bahwa setiap negara saling membutuhkan.

37
C. Bentuk-Bentuk Kerja Sama Ekonomi

1. Kerja sama Bilateral


Kerja sama bilateral adalah sebuah bentuk kerja sama yang melibatkan dua negara di dunia.
Misalnya kerja sama antara Indonesia dengan Republik Korea dalam bidang ekonomi dan
teknik.

2. Kerja sama Regional


Kerja sama regional adalah bentuk kerja sama yang terjalin antara beberapa negara dalam satu
wilayah atau kawasan. Kerja sama ini tidak dapat dilepaskan dari persamaan lokasi, historis
geografis, teknik, sumber daya alam, dan pemasaran. Misalnya APEC di wilayah Asia Pasifik,
MEE di wilayah Eropa dan MEA di wilayah ASEAN (Asia tenggara).

3. Kerja sama Multilateral


Kerja sama multilateral adalah bentuk kerja sama yang melibatkan beberapa negara di dunia
tanpa memandang batas wilayah tertentu. Kerja sama ini bersifat global atau internasional.
Misalnya, WTO, PBB, Bank Dunia, ILO, WHO, dan UNDP.
38
Pasar Bebas

39
A. Pengertian Pasar Bebas

1. Pengertian Pasar Bebas


Pasar bebas merupakan sistem perekonomian yang ada dalam Negara Kapitalis pada
umumnya. Sistem pasar bebas atau laissez faire (perekonomian pasar). Kata laissez faire
berasal dari Bahasa Prancis yang mengandung arti “Biarlah mereka melakukan pekerjaan
sesuai dengan keinginan mereka”. Dalam sistem ini masyarakat diberi kesempatan dan
kebebasan penuh untuk menentukan kegiatan ekonomi yang ingin mereka lakukan dan
pemerintah sama sekali tidak ikut campur tangan serta tidak berusaha memengaruhi kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat.

40
2. Ciri-ciri Pasar Bebas
Adapun ciri-ciri pasar bebas adalah sebagai berikut;
a. Terdapat pesaingan antar pengusaha, keterbukaan pasar bebas menyebabkan setiap
pengusaha melalukan usaha dengan bebas.
b. Penentuan harga suatu komonditas bergantung pada permintaan dan penawaran.
c. Kegiatan produksi tergantung pada perserangan, kelompok masyarakat, atau perusahaan.
d. Terdapat pembagian kelas yaitu kelas pemilik modal dan pegawai.
e. Adanya persaingan antar pengusaha untuk memperoleh keuntungan yang optimal atau
sebesa-besarnya (profit motive).
f. Tidak adanya campur tangan dari pemerintah dalam pasar.

41
B. Pasar Bebas Dalam Konteks Geografi

1. Berdasarkan Sudut Pandang Ilmu Geografi


Pendekatan yang paling pokok dalam mengkaji pasar bebas menurut sudut pandang geografi
adalah pendekatan kompleks wilayah. Hal ini karena fenomena pasar bebas melibatkan
hubungan antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya, dalam hal ini antar negara.
Terjadinya hubungan antar wilayah dikarenakan adanya perbedaan-perbedaan. Sedangkan
pendekatan keruangan dibutuhkan untuk mengkaji lokasi ataupun persebaran negara maju
dan negara sedangn berkembang. Setelah terjadi perdangan bebas, geografi berperan penting
dalam memetakan fenomena pasar bebas. Pendekatan ekologi juga berperan dalam mengkaji
fenomena pasar bebas yaitu mempertimbangkan dampak setelah terjadinya pasar bebas.
Semakin luasnya pasar bagi negara produsen akan memicu produktivitas yang lebih tinggi.

42
2. Berdasarkan Prinsip-prinsip Geografi
Dalam mengkaji pasar bebas terlebih dahulu seorang geografi akan memperhatikan persebaran
negara maju dan negara berkembang, pada bagian ini sudah dijelaskan pada materi
sebelumnya. Dengan memperhatikan dan menggambarkan penyebaran negara maju dan
negara sedang berkembang, pengkajian masalah yang berkenaan dengan fakta keruangan
dapat terarah dengan baik. Oleh karena itu, hubungan antara gejala yang satu dengan gejala
yang lainnya dapat terungkap.

3. Berdasarkan Konsep Geografi


Dalam mengkaji pasar bebas, geografi menggunakan salah satu konsep dasar yaitu konsep
interaksi dan interdependensi. Konsep ini berkaitan dengan hubungan timbal balik atau saling
keterhgantungan antarwilayah. Dalam pasar bebas, terdapat hubungan timbal balik antara
negara maju dan negara sedang berkembang.

43
C. Dampak Pasar Bebas Terhadap Negara Maju dan
Sedang Berkembang

1. Dampak Positif Kerja Sama Negara sedang berkembang dan Maju dalam Pasar Besar
a. Terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan bahan baku untuk kegiatan produksi.
b. Masuknya pengaruh pengaruh pengetahuan dan teknologi dari negara maju ke negara
sedang berkembang
c. Negara maju sebagai prosusen memasarkan hasil produknya ke negara sedang berkembang
sebagai negara konsumen. Sementara negara sedang berkembang mengekspor bahan baku
industri
d. Dapat memperluas pasar internasional.
e. Barang-barang yang tidak dapat diproduksi dalam negeri dapat dipenuhi di negara lain.
f. Mampumeningkatkan pertumbuhan ekonomi.
g. Mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk.
h. Mampu meningkatkan devisa negara.

44
2. Dampak Negatif Kerja Sama Negara sedang berkembang dan Maju dalam Pasar Besar
a. Pembengunan yang tidak merata.
b. Pengaruh pengetahuan dan teknologi yang tidak terkontrol menjadi ancaman bagi negara.
c. Pasar negara sedang berkembang dikuaai oleh produk negara maju.
d. Banyak perusahaan negera berkembang yangakan bangkrut karena kalah bersaing
e. Ketergantungan terhadap negara maju.
f. Masuknya tenaga kerja asing ke negara sedang berkembang.
g. Investasi negara majuterhadap kebijakan di negara sedang berkembang.
h. Masyarakat negara sedang berkembang bersifat konsumtif, dan dengan adanya kerjasama
akan membuat masyarakat tambah konsumtif.
i. Dengan berkembangnya industri, potensimerusak lingkungan.
j. Penduduk yang tidak memiliki keterampilan khusus akan tersingkirkan.

45
D. Peranan dan Hambatan Indonesia dalam Pasar
Bebas

1. Peranan Indonesia dalam pasar bebas antara lain:


a. Indonesia berperan sebagai produsen sektor sumberdaya alam.
b. Indonesia berperan sebagai konsumenbarang impor.
c. Indonesia berperan sebagai daerah tujuan investasi.

2. Peranan Indonesia dalam pasar bebas antara lain:


a. Rendahnya mutu sumberdaya manusia.
b. Lemahnya Indonesia menghadapi serbuan impor.
c. Pemerintah kurang proaktif dalam membuka pasar ekspor.

46
E. Strategi Indonesia dalam Menghadapi Pasar Bebas

1. Bidang Pendidikan
Meningkatkankan standar mutu sekolah menjadi keharusan agar lulusannya siap menghadapi
persaingan.

2. Bidang Ekonomi
a. Perlindungan terhadap industri kecil.
b. Proteksi produk dalam negeri.
c. Menciptakan perusahaan yang kreatif, inovatif dan mampu bersaing.
d. Membangun gerakan ‘Aku Cinta Produk Indonesia’.

3. Bidang Sosial
Peningkatan kualitas Sumberdaya Manusia dilakukan dengan usaha mengembangkan sekolah
kejuruan dan politeknik di masa mendatang.

47

Anda mungkin juga menyukai