Anda di halaman 1dari 9

KARAKTERISTIK IKLIM DI

INDONESIA DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
AKTIVITAS MANUSIA
1. Karakteristik Iklim di Indonesia
• Letak astronomis Indonesia yang berada pada 6°LU—11°LS dan di
antara 95°BT—141°BT, membuat Indonesia memiliki iklim tropis.
Hal ini mengakibatkan Indonesia mengalami siang hari 12 jam dan
malam hari 12 jam. Selain itu, letak astronomis tersebut membuat
iklim di Indonesia dipengaruhi oleh tiga iklim, yaitu iklim
musim (muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
• a. Iklim Musim (Iklim Muson) yaitu iklim yang sangat dipengaruhi oleh
angin musim yang berubah-ubah setiap enam bulan sekali. Angin muson
barat bertiup setiap Oktober hingga April yang sifatnya basah, sehingga
membawa musim penghujan. Angin muson timur bertiup sekitar bulan
April hingga bulan Oktober yang sifatnya kering mengakibatkan Indonesia
mengalami musim kering atau kemarau.

• b. Iklim Tropis atau Tropika (Iklim Panas) yaitu dipengaruhi oleh


Indonesia yang berada di daerah tropis. Suhu yang tinggi mengakibatkan
peenguapan yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya hujan.

• c. Iklim Laut, Indonesia yang merupakan negara kepulauan


mengakibatkan Indonesia memiliki wilayah laut yang luas, berakibat
terjadinya penguapan air laut secara intensif menjadi udara yang lembab
dan curah hujan yang tinggi.
• Wilayah Indonesia diapit oleh benua yaitu benua Asia dan Australia,
serta dua samudera yaitu Samudra Hindia dan Samudera Pasifik. Letak
geografis tersebut mengakibatkan Indonesia terpengaruh oleh sirkulasi
monsun.
a. Musim Penghujan di Indonesia (Oktober – April)
Angin monsun bergerak dari benua Asia (mengalami musim dingin) ke
arah benua Australia (mengalami musim panas) melalui Samudera Hindia
dan sebagian besar wilayah Indonesia, disebut sebagai munson barat.
Kadar uap air yang dibawa oleh angin ini sangat tinggi karena melewati
samudera yang luas dan dijatuhkan sebagai hujan dengan intensitas yang
tinggi.
b. Musim Kemarau di Indonesia (April – Oktober)
Angin munson bergerak dari Benua Australia (mengalami musim dingin)
ke benua Asia (mengalami musim panas) melalui laut-laut sempit
disekitar Kepulauan Indonesia di sebelah selatan katulistiwa, disebut
sebagai munson timur. Kadar uap air yang dibawa oleh angin monsun
timur ini rendah karena melalui laut-laut yang sempit sehingga intensitas
hujan yang terjadi juga rendah.
2. Pengaruh Karakteristik Iklim Terhadap Aktivitas
Manusia
a. Pengaruh Karakteristik Iklim Dibidang Pertanian, Sosial,
dan Budaya
1) Pengaruh di bidang pertanian
• Faktor-faktor iklim seperti cuaca dan kelembapan sangat
mempengaruhi perkembangan pertanian di Indonesia. Kondisi suhu,
curah hujan dan pola musim sangat menentukan kecocokan dan
optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Begitu pula di bidang
perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan musim
sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan yang
akan di tangkap. Pada umumnya para nelayan mengerti benar tentang
keadaan cuaca, terutama yang behubungan dengan angin dan musim.
Dengan pengetahuan yang dimiliki oleh mereka, mereka tahu kapan
datangnya angin musim barat dan angin musim timur.
2) Pengaruh di bidang budaya
• Penduduk di daerah tropik, menggunakan pakaian yang relatif tipis, karena
suhu di daerah ini panas. Di beriklim sedang, penduduk menggunakan
pakaian yang relatif tebal karena memang suhunya relatif dingin. Sedangkan
di daerah beriklim dingin penduduk menggunakan pakaian yang tebal
menutup seluruh tubuh. Rumah-rumah di daerah pantai atau dataran
rendah daerah tropis, biasanya banyak fentilasinya, genting terbuat dari
tanah. Pada daerah pegunungan yang tinggi yang suhunya dingin, rumah
biasanya mempunyai fentilasi yang sedikit dan atapnya banyak terbuat dari
seng. Ini bertujuan bila ketika siang hari atap yang terbuat dari seng tadi
bisa menyimpan cadangan panas. Sedangkan di daerah sedang, rumah
hanya sedikit membutuhkan ventilasi bahkan pada saat musim dingin
mereka memerlukan penghangat. Agar ruangan tetap hangat, mereka
menggunakan tungku penghangat atau mesin pemanas. Selain itu juga
berpengaruh terhadap material utama penyusun rumah, ada yang memakai
batu bata, kayu, es (rumah igloo), dll. Di daerah yang sering terjadi badai
maka tidak pantas memakai kayu, karena akan sangat mudah sekai
diterbangkan angin.
3) Pengaruh di bidang sosial
• Para nelayan, terutama nelayan tradisional, banyak memanfaatkan angin
darat untuk melaut dan memanfaatkan angin laut untuk mendarat.
Namun ini sangat bertolak belakang dengan nelayan modern. Pada
nelayan modern sudah tidak terpengaruh oleh cuaca, karena mereka
dapat menggunakan perahu bermotor. Jadi sewaktu-waktu jika mereka
ingin melaut mereka tidak perlu memperhatikan pergerakan angin.
Bidang pertanian sangat bergantung sekali pada tipe iklim suatu
wilayah. Karena penentuan awal tanam dan awal panen harus sesuai
dengan tipe iklminya. Penduduk di daerah dataran rendah
memanfaatkan awal musim penghujan untuk pengolahan tanah
pertanian. Sedangkan penduduk di daerah pegunungan sebagian besar
bercocok tanam sayuran (holtikultura). Hasil pertanian yang melimpah
tersebut dapat digunakan Indonesia untuk mengekspor sebagian
sumber daya alam yang dihasilkan ke. negara lain.
b. Pengaruh Karakteristik Iklim dibidang Transportasi,
Komunikasi, dan Pariwisata
1) Pengaruh di bidang transportasi
• Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap
bidang transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan,
dan kabut sangat mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain
berpengaruh terhadap penerbangan, faktor cuaca dan iklim berpengaruh
pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan kecepatan angin, tinggi
gelombang, badai dan lain-lain.

2) Peranan iklim di bidang telekomunikasi


• Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi.
Seperti arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah
dengan menggunakan telepon angin. Selain itu,bumi kita memiliki lapisan
udara menyelebungi bumi yang terdiri dari beberapa lapisan, di antaranya
terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang
mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan
ionosfer ini, maka siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat
dimana-mana.
3) Peranan iklim dibidang pariwisata
• Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata.
Seperti cuaca cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara
sejuk, kering, panas, dan sebagainya sangat mempengarui terhadap
pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut. Dengan kondisi
seperti yang telah disebutkan, maka pelaksanaan wisata akan semakin
dinikmati.

Anda mungkin juga menyukai