Anda di halaman 1dari 5

Nama: Nurul Barokatunnisa Sumarlin

NIM: D131201058

Iklim dan Pola musim Indonesia

Kondisi iklim Indonesia sejatinya dipengaruhi oleh tiga jenis iklim, di antaranya iklim muson, laut dan
tropis. Semuanya memegang peranan besar dalam memengaruhi tingkat curah hujan hingga suhu di
wilayah Indonesia. Secara garis besar, iklim adalah kondisi rata-rata cuaca dalam waktu yang panjang
untuk suatu lokasi. Iklim juga bisa diartikan sebagai pola cuaca yang terbentuk selama jangka waktu
yang panjang.

Kondisi iklim Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah letak geografis.
Pasalnya, letak Indonesia di daerah khatulistiwa menyebabkan terjadinya iklim tropis atau panas.
Sedangkan, lokasi Indonesia yang diapit benua Asia dan Australia menimbulkan iklim muson. Lalu,
wilayah laut yang luas membuat Indonesia memiliki iklim laut.

Menurut pembagian letak astronomis Indonesia letak Negara Indonesia berada pada 6: Lintang
utara – 11: Lintang selatan serta 95: bujur timur – 141: bujur timur. Jika anda melihat dari luar
angkasa, maka letak Indonesia berada pada sisi timur yang menghadap matahari. Dengan posisi
dunia (bumi) yang mirip orang ruku’ dalam sholat, posisi ini membuat wilayah Indonesia mendapat
penyinaran selalu tiap tahun. Dan karena letak inilah yang menyebabkan Indonesia termasuk negara
dengan iklim tropis.

Sedangkan menurut letak geografis, pembagian iklim di Indonesia cukup strategis. Posisinya di apit
oleh dua samudra, yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu juga di lewati oleh dua
pegunungan muda, seperti Pegunungan Mediterania dan Pegunungan Sirkum Pasifik. Inilah yang
menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki aktivitas gunung berapi dalam
status aktif cukup banyak. Inilah alasan mengapa Indonesia pula menjadi negara yang rawan terjadi
gempa vulkanik. Tapi sisi positifnya adalah keadaan tanah menjadi subur dan gembur. Penjelasan
pembagian musim dan iklim :

1. Angin muson barat

Angin ini akan bergerak dari arah utara barat laut memiliki tekanan udara yang tinggi dari pada arah
selatan. Angin tersebut juga membawa banyak uap air, sehingga saat berjalan melewati Indonesia
berpotensi besar turun hujan. Biasanya terjadi di bulan Oktober sampai bulan April. Itulah mengapa
di sebut musim penghujan oleh penduduk Indonesia
2. Angin muson timur

Angin ini akan bertiup dari arah Selatan tenggara yang memiliki sedikit uap air, sehingga di katakana
kering. Saat melewati negara Indonesia akan membawa panas efek angin tersebut, sehingga di
namakan musim kemarau oleh penduduk Indonesia. Biasanya terjadi pada bulan April sampai
dengan bulan Oktober.

Jika di rata rata, Indonesia merupaka negara dengan suhu udara sekitar 23: celcius sampai dengan
28: celcius sepanjang tahunnya. Termasuk sedang sedang saja, dan cuaca yang ada di dalamnya
tidak di kategorikan ekstrim. Tapi di bebeapa daerah yang memiliki dataran tinggi seperti kota Palu,
Sulawesi dan Pulau Timor mencapai 40: celcius. Sedangkan di bagian Pegunungan Jayawijaya, Irian,
suhu udara rata ratanya bisa sampai 0: celcius. Tak heran jika saat anda sampai pada puncak
pegunungan tersebut terdapat salju yang akan abadi di atas sana.

3. Iklim muson (musim)

Daerah Indonesia semuanya mengalami iklim muson ini. Adanya pergerakan angin musim daya barat
dan angin musim timur lautlah yang menjadikan Indonesia negara dwi musim (kemarau dan
penghujan). Angin musim barat daya ini terjadi pada bulan oktober sampai bulan april yang sifatnya
basah, oleh karena itu Indonesia mengalami musim hujan yang berkepanjangan. Sedangkan angin
musim timur laut terjadi pada bulan april sampai dengan bualn oktober yang sifatnya kering,
sehingga Indonesia mengalami musim kemarau yang berkepanjangan.

4. Iklim tropis (panas)

Daerah Indonesia yang berada di sekitar garis ekuator atau khatulistiwa mengalami iklim tropis.
Lebih sangat terasa di bagian negara yang berada di garis khayal ekuator, seperti Pontianak.
Sedangkan keadaan panas lainnya bisa di batas rata rata. Musim panas yang seerti ini
mengakibatkan banyak hujan yang curahnya tinggi. hujan ini di namakan dengan hujan naik tropis.

5. Iklim laut

Indonesia merupakan salah satu negara yang di kelilingi oleh laut dan perairan, bahkan lebih besar
perairannya. Dengan banyak pulau, Indonesia menjadi negara yang memiliki kepulauan terbanyak di
dunia. Keadaan inilah yang menyebabkan beberapa bagian wilayah Indonesia yang berbatasan
dengan perairan memiliki iklim laut. Keadaan ini membuat wilayah tersebut memiliki suhu rendah,
kelembaban udara yang tinggi dan curah hujan tinggi di bandingkan dengan lainnya. Resikonya
adalah daerah ini rawan terjadi banjir.
*Penjelasan Musim Hujan dan Musim Kemarau di Indonesia

Meskipun secara ilmiah, Indonesia hanya memiliki 2 musim yakni musim kemarau dan musim
penghujan, namun penduduk sekitar Indonesia memiliki pembagian lain. Mereka membagi musim
menjadi 3, yakni musim kemarau, musim pancaroba, dan musim penghujan. Hal ini di sebabkan
karena pada masa peralihan antara musim kemarau dan penghujan dengan proses terjadinya hujan
dan banyak penyakit yang mewabah di mana-mana yang diakibatkan dari peralihan musim. Dan
biasanya beberapa anak mengalami demam, flu, batuk, dan sebagainya. Sehingga di Indonesia
menetapkan pembagian musim hujan dan kemarau yang akan turun pada kurun waktu tertentu.

1. Musim hujan di Indonesia

Jika di kalkulasikan secara rata rata, maka jumlah curah hujan yang turun di Indonesia mencapai
1.600 milimeter pada tiap tahun. Namun beberapa daerah tertentu hanya sampai 500 milimeter
sampai dengan 700 milimeter, seperti di daerah Palu dan Timor.

Untuk beberapa daerah yang berada di utara, seperti Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku
Utara, sekitar delta Mamberamo, Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Bogor,
Bandung serta beberapa kota di bagian Jawa Barat malah sebaliknya memiliki curah hujan yang
tinggi.

Selain itu, di Indonesia dalam setiap 3 tahun sampai 5 tahun sekali terjadi peristiwa el nino. Peristiwa
tersebut menyebabkan musim kering yang kelewat lama, namun saat musim hujan datang hanya
pada waktu singkat.

Kemudian setelah peristiwa el nino, akan datang pula peristiwa el nina. Berkebalikan dengan el nino,
el nina merupakan peristiwa yang menyebabkan hujan lebat dalam waktu yang panjang dan lama
dari biasanya.

Baik el nino dan el nina yang terjadi pada negara Indonesia memiliki rentang waktu yang berbeda
beda tiap kejadiannya. Salah satu factor yang menyebabkan lamanya waktu el nino dan el nina ini
adalah indeks osilasi atau di kenal juga dengan Southern Oscillation.

2. Musim kemarau di Indoneia

Musim kemarau atau musim panas (menurut versi penduduk Indonesia) atau musim kering ini
merupakan salah satu musim yang terjadi pada negara yang memiliki iklim tropis. Hal ini bisa terjadi
karena adanya gerakan angin muson timur yang melewati Indonesia.
Proses angin muson ini adalah angin dari belahan bumi utara, yang mana menyebabkan benua
Australia dalam keadaan dingin sehingga tekanannya maksimum. Hal ini menyebabkan benua Asia
dalam keadaan panas, sehingga tekanannya minimum. Karena angin akan bertiup dari tekanan
maksimum ke tekanan minimum, maka arah perjalanan angin dari Australia ke Asia menuju ke
daerah garis khatulistiwa (Indonesia). Arah perjalanan mata angin tersebut melalui gurun pasir
bagian utara Australia yang panas dan kering, sehingga sampai di Indonesia hanya musim kemarau.

Keadaan musim kemarau ini sangat erat kaitannya dengan curah hujan yang sangat kurang, yakni
hanya 360 milimeter per tahunnya. Selain Indonesia, juga ada beberapa negara di Asia Tenggara,
Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika serta beberapa Amerika Selatan.

Jika di pikir nalar, adanya musim kemarau bisa terjadi karena penyinaran matahari pada bumi tidak
terhalang langsung oleh awan-awan. Sedangkan musim hujan bisa terjadi karena sinar matahari
terhalang langsung oleh awan mendung.

Negara yang memiliki iklim tropis, memiliki kekayaan flora dan fauna, serta gunung tertinggi di
Indonesia. Selain itu flora nya mampu beradaptasi saat cuaca panas di negara tersebut, seperti
menggugurkan daunnya di musim panas atau meranggas. Fungsinya untuk mengurangi penguapan.
Selain itu karakteristik kemampuan flora yang jenis lain adalah menguningkan daunnya, sehingga
meminimalkan terjadinya fotosintesis (pembuatan makanan).

PERUBAHAN IKLIM

Penumpukan GRK akan menyebabkan penumpukan energi radiasi di atmosfer. Dalam hukum fisika
tentang kekekalan energi maka energy yang terkumpul di atmosfer tersebut akan tetap bertahan
dan hanya berubah bentuk menjadi jenis energi lainnya seperti:

a) energi panas/kalor dalam bentuk peningkatan suhu bumi, mencairnya es di daratan yang menyebabkan
peningkatan muka air laut;

b) energi gerak/kinetis dalam bentuk angin puting beliung, badai, topan dan siklon tropis serta;

c) energi berat/potensial dalam bentuk turunnya hujan air dan es yang lebih deras.

Apabila dicermati maka gejala akibat dari perubahan bentuk energi tersebut adalah perubahan dari
berbagai parameter iklim yaitu suhu, angin dan hujan atau perubahan siklus air di muka bumi. Selain
ketiga parameter tersebut turut berubah pula parameter penguapan, kelembaban dan tutupan
awan. Salah satu hasil riset17 menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan pada pola siklus air di
muka bumi dengan menuju pada percepatan siklus air dan pemusatan siklus air pada pusat aktivitas
konveksi dan penguapan. Daerah yang menjadi pusat konveksi akan bertambah basah sedangkan
yang menjadi pusat penguapan akan bertambah kering. Percepatan siklus air ditandai dengan
meningkatnya frekuensi bencana cuaca dan iklim ekstrim erat kaitannya dengan faktor kelebihan
energi di atmosfer.

Akibat Perubahan Iklim di Indonesia

Tanda telah terjadinya perubahan iklim di Indonesia dapat dilihat dari hasil pengamatan parameter
utama perubahan iklim tersebut yaitu perubahan pada pola dan intensitas tujuh parameter iklim
utama yaitu suhu, curah hujan, arah angin, kecepatan angin, penguapan, kelembaban dan tutupan
awan.Data terjadinya perubahan iklim di Indonesia dilaporkan dari hasil pengamatan BMKG bahwa
terjadinya perubahan pola musim dengan per zona musim pada pulau Jawa dan Sumatera.
Berubahnya pola iklim dan curah hujan dengan meningkatnya GRK membawa beberapa konsekuensi
seperti:

a) Peningkatan laju penguapan yang memicu peningkatan curah hujan, kemarau basah18 dan cuaca ekstrim.

b) Peningkatan suhu permukaan juga terjadi di daerah tropis meski tidak sekuat laju permukaan di lintang
tinggi.

c) Daerah pesisir akan mengalami peningkatan suhu walau tidak setinggi peningkatan di daerah pegunungan.

d) Curah hujan di daerah tropis meningkat.

e) Salinitas di daerah tropis menurun akibat penambahan curah hujan.

f) Sirkulasi laut global menurun akibat kurangnya dorongan akibat perbedaan thermohaline.

g) Sirkulasi angin global menurun akibat turunnya perbedaan suhu permukaan antara daerah tropis dengan
lintang tinggi.

h) Jumlah hari hujan di ekuator berkurang akibat uap air yang berjumlah tetap namun terbagi antara daerah
tropis dan tropis baru.

i) Meningkatnya keasaman di laut dan atmosfer akibat penambahan curah hujan (sirkulasi di tropis) yang
mengikat karbon di atmosfer, kemudian turun sebagai hujan asam.

* Referensi:

https://www.researchgate.net/profile/Edvin-Aldrian/publication/309704163_Orasi_Profesor_Riset/links/581d967f08ae40da2cab6c04/Orasi-Profesor-
Riset.pdf

https://kumparan.com/berita-hari-ini/kondisi-iklim-indonesia-yang-terbagi-ke-dalam-3-jenis-1ubiPuIHdQb/full

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/pembagian-musim-di-
indonesia#:~:text=Meskipun%20secara%20ilmiah%2C%20Indonesia%20hanya,musim%20pancaroba%2C%20dan%20musim%20penghujan.

Anda mungkin juga menyukai