Anda di halaman 1dari 29

Jejak Karbon, Jejak Kita di Bumi

1.Pengenalan terhadap Perubahan iklim: realitas


dan miskonsepsinya
Bola dunia dan aktifitas industri
Pengenalan terhadap Perubahan iklim:
realitas dan miskonsepsinya
Kita harus selalu bersyukur atas karunia Tuhan
berupa negeri Indonesia yang indah. Keadaan
alam Indonesia dapat dikelompokkan menjadi
dua bagian, yaitu keadaan fisik wilayah serta
keadaan flora dan fauna. Keadaan fisik wilayah
terdiri atas keadaan iklim dan keadaan bentuk
permukaan bumi (kondisi fisiografis) yang
kemudian akan menentukan jenis tanahnya.
Sementara keadaan flora dan fauna
menyangkut jenis keragaman dan sebarannya.
Pengenalan terhadap Perubahan iklim:
realitas dan miskonsepsinya
Namun keindahan alam Indonesia kini banyak berubah
dengan perubahan iklim yang signifikan karena beberapa
aktivitas manusia. Apa itu iklim, bagaimana perubahan
iklim bisa terjadi? dan apa saja dampaknya bagi
ekosistem di bumi? Kita akan pelajari bersama pada
media belajar ini. Bagian awal media interaktif ini akan
membahas tentang pengertian iklim. Bagian selanjutnya
akan kita pelajari juga tentang proses terjadinya
perubahan iklim, dan pada bagian akhir akan dijelaskan
tentang dampak perubahan iklim terhadap ekosistem
yang ada di Indonesia.
Apa Itu Iklim?
• Iklim dan cuaca ternyata memiliki arti yang
berbeda. Iklim adalah keadaan rata-rata
cuaca pada suatu wilayah dalam jangka
waktu yang relatif lama. Cuaca adalah
keadaan suhu udara, tekanan udara, curah
hujan, angin, sinar matahari pada waktu
dan tempat tertentu. Walaupun cuaca dan
iklim berbeda, tetapi unsur-unsur yang
membentuknya sama.
Iklim Di Indonesia :Hujan & Kemarau
Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim adalah
sebagai
1. Sinar Matahari
Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi sumber
energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan
dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2. Suhu Udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu
udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi
menjadi bagian Utara dan Selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin
dingin. Sedang persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka
suhu udara semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

3. Kelembapan Udara (humidity)


Dalam udara terdapat air yang terbentuk karena penguapan. Makin tinggi suhu udara,
makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara
tersebut. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat
pengukurnya adalah higrometer.
Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim
• 4. Awan
Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan
atmosfer bagian bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama
waktu tertentu. Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan
alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan
tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum).
Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu
udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan
sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut
anemometer.
Pembagian Iklim Bumi

Letak astronomis Indonesia terletak


di antara 6° LU-11° LS dan 95° BT-
141° BT sehingga Indonesia
termasuk dalam iklim tropis.
Karakteristik iklim tropis
1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu
vertikal. Umumnya suhu udara antara 20–23° C
bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu
tahunannya mencapai 30°C.

2. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara


perlahan dan beraturan.

3. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah


lain di dunia.
Karakteristik iklim tropis
4. Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang
menyebabkan peredaran pola angin sehingga terdapat dua
musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
5. Di beberapa pulau besar seperti Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi, dan Papua terdapat gunung-gunung
yang tinggi sehingga mempengaruhi variasi unsur iklim di
setiap wilayahnya.
6. Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini dipengaruhi
bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Sebagian
besar tanah daratan Indonesia di kelilingi oleh laut atau
samudra. Itulah sebabnya di Indonesia terdapat iklim laut.
Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan hujan.
Iklim di Indonesia dipengaruhi oleh
tiga jenis iklim

1. iklim musim,
2. iklim laut
3. iklim panas.
1. Iklim musim atau iklim
muson
Iklim musim sangat dipengaruhi oleh
angin musiman yang berubah-ubah
setiap periode tertentu. Biasanya satu
periode perubahan angin Muson adalah 6
bulan. Iklim musim terdiri dari 2 jenis,
yaitu Angin musim Barat daya (Muson
Barat) dan Angin musim Timur Laut
(Muson Timur).
1. Iklim musim atau iklim
muson
Angin Muson Barat bertiup sekitar bulan
Oktober hingga April yang basah
sehingga membawa musim
hujan/penghujan. Angin Muson Timur
bertiup sekitar bulan Mei hingga bulan
September yang sifatnya kering yang
mengakibatkan wilayah Indonesia
mengalami musim kering/kemarau.
2. Iklim laut

Iklim laut terjadi karena Indonesia


memiliki wilayah laut yang luas
sehingga banyak terjadi penguapan
dan akhirnya mengakibatkan
terjadinya hujan.
Peta wilayah daratan dan lautan Indonesia
3. Iklim panas atau iklim tropis
(tropika)
Iklim panas terjadi karena Indonesia
berada di daerah tropis. Iklim tropis
bersifat panas dan hanya memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Suhu yang tinggi
mengakibatkan penguapan yang tinggi
dan berpotensi untuk terjadinya hujan.
Keadaan musim kemarau (kiri), dan keadaan
musim hujan (kanan)
Ketiga jenis iklim tersebut berdampak pada
tingginya curah hujan di Indonesia. Curah hujan
di Indonesia bervariasi antar wilayah, tetapi
umumnya sekitar 2.500 mm/tahun. Walaupun
angka curah hujan bervariasi antar wilayah di
Indonesia, tetapi pada umumnya curah hujan
tergolong besar. Kondisi curah hujan yang besar
ditunjang dengan penyinaran matahari yang
cukup membuat Indonesia sangat cocok untuk
kegiatan pertanian sehingga mampu memenuhi
kebutuhan penduduk akan pangan.
Proses Terjadinya Perubahan Iklim
Semakin hari perubahan iklim semakin kita
rasakan bahkan semakin mengkhawatirkan.
Siang hari sangat panas tiba-tiba hujan. Perlu
diingat bahwa perubahan iklim tidak terjadi tiba-
tiba, peristiwa ini terjadi oleh berbagai sebab.
Untuk itu kita harus berusaha menanggulanginya
dengan mulai mencintai dan menjaga lingkungan
seperti menanam pohon, tidak membuang
sampah sembarangan, melakukan daur ulang,
dan cara-cara sederhana lainnya.
Mencairnya Gletser Whitechuck tahun 1973
(a) Gletser Whitechuck tahun 2006,
(b) Pada tahun ini cabang Gletser yang mencair telah mencapai 1,9 km
Perubahan iklim bukanlah hal baru.
Iklim global sebelumnya sudah selalu
berubah-ubah. Pada jutaan tahun yang
lalu, sebagian wilayah dunia yang
dahulunya tertutupi oleh es kini berubah
menjadi daratan akibat fluktuasi radiasi
matahari atau letusan gunung berapi.
Perubahan iklim yang ada saat ini dan
akan datang dapat disebabkan bukan
hanya oleh peristiwa alam melainkan
lebih karena berbagai aktivitas manusia.
Kemajuan pesat pembangunan ekonomi
telah memberikan dampak yang serius
terhadap iklim dunia, seperti penggunaan
energi fosil untuk sumber energi,
peningkatan jumlah kendaraan bermotor,
dan pembukaan lahan dengan cara
membabat hutan besar-besaran.
Perubahan iklim dipengaruhi oleh
beberapa hal:
1.Dipengaruhi oleh posisi jauh dekatnya matahari dari
bumi. Ketika matahari mendekat, maka radiasi yang
diterima bumi semakin banyak. Radiasi ini membantu
proses konveksi atau naiknya uap air ke langit.

2.Keadaan lingkungan, apakah daerah itu bergunung,


berbukit, berhutan, atau berpasir. Daerah yang bergunung
atau berbukit mempengaruhi gerak udara. Gunung atau
bukit membuat udara terbantu untuk bergerak ke atas.
Udara yang terangkat ke atas atau ke langit mempermudah
proses terbentuknya awan.
3. Dekat atau jauhnya suatu tempat dari sumber air, seperti
laut atau danau. Daerah yang dekat dengan sumber air
memiliki peluang mengalami curah hujan lebih tinggi
daripada daerah yang jauh dari sumber air. Hal ini
disebabkan oleh besarnya tingkat penguapan daerah yang
dekat dengan sumber air. Karena itu, Indonesia memiliki
curah hujan jauh lebih tinggi daripada pedalaman Australia.
Selain karena terletak di dekat garis khatulistiwa, Indonesia
juga dikelilingi oleh samudra yang luas sekali.

4. Perubahan iklim juga dipengaruhi oleh aerosol yang


bertebaran di atmosfer. Aerosol adalah partikel-partikel halus
dalam gas dan udara. Aerosol bisa berasal dari debu padang
pasir, letusan gunung berapi, atau akibat aktivitas manusia
seperti asap motor dan pabrik
Perubahan Iklim
• Radiasi matahari yang masuk ke bumi dalam bentuk
gelombang pendek yang menembus atmosfer bumi
kemudian berubah menjadi gelombang panjang
ketika mencapai permukaan bumi. Setelah
mencapai permukaan bumi, sebagian gelombang di
pantulkan kembali ke atmosfer.
• Namun sayangnya tidak semua gelombang panjang
yang di pantulkan kembali oleh bumi dapat
menembus atmosfer menuju angkasa luar karena di
hadang dan diserap oleh gas-gas yang berada di
atmosfer yang di sebut Gas Rumah Kaca (GRK).
Peristiwa alam ini di kenal dengan Efek Rumah Kaca
(ERK).
Pemanasan Global
Masalah timbul ketika aktivitas manusia
menyebabkan peningkatan konsentrasi gas
rumah kaca secara signifikan, sehingga
menyebabkan akumulasi panas di atmosfer
yang mempengarui sistem iklim global. Hal itu
menyebabkan naiknya temperatur rata-rata
bumi yang di kenal sebagai pemanasan global.
Pemanasan global pada akhirya menyebabkan
terjadinya perubahan iklim, atau tepatnya
perubahan beberapa variabel iklim suhu udara
dan curah hujan.

Anda mungkin juga menyukai