Anda di halaman 1dari 15

Cuaca dan Iklim

A. Pengertian Iklim Menurut Para Ahli

 Menurut Gibbs :1978


Peluang statistik berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin
kelembaban, yang terjadi di suatu daerah selama kurun waktu yang panjang.

 Menurut World Climate Conference : 1979

Sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara statistik cukup
dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan pada
setiap saatnya.

 Menurut Glenn T. Trewartha : 1980


Konsep abstrak yang menyatakan kebiaasan cuaca dan unsur-unsur atmosfer di suatu
daerah selama kurun waktu yang panjang.
 Menurut Junghuhn
Klasifikasi iklim berdasarkan ketinggian tempat dan jenis tumbuhan yang cocok di
suatu daerah. Penelitiannya dilakukan di pulau Jawa.
( Sumber : http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-iklim-menurut-para-ahli-klimatologi/)

Definisi Cuaca dan Iklim ( secara umum )

– Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu yang relatif singkat dan tempat
yang relatif sempit.

– Iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam
waktu yang relatif lama.

B. Unsur-Unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim


1. Radiasi Matahari

Yang menyebabkan adanya panas di permukaan bumi. Radiasi matahari datang ke bumi
dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Unsur radiasi matahari yang perlu
diperhatikan adalah intensitas radiasi dan lamanya radiasi berlangsung. Intensitas
radiasi matahari terbesar terjadi di daerah tropis.
Proses terjadinya radiasi matahari

2. Temperatur Udara
Temperatur udara adalah derajat panas udara. Alat untuk mengukur temperatur udara
adalah termometer. Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu udara suatu daerah adalah
:
a. Sudut datang sinar matahari
b. Cerah tidaknya cuaca
c. Lama penyinaran matahari
d. Letak lintang
e. Ketinggian tempat

3. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh setiap satuan luas bidang datar dari
permukaan bumi sampai batas atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan udara
disebut barometer. Faktor utama yang mempengaruhi perbedaan tekenan udara adalah
temperature udara. Daerah yang mendapat panas terus-menerus merupakan daerah
yang mempunyai tekanan udara minimum sedangkan daerah yang pemanasannya
kurang, bertekanan maksimum.

4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara bergerak dari daerah yang bertekanan
maksimum ke daerah yang bertekanan minimum. Angin terjadi akibat adanya
perbedaan tekanan udara. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer.
Jenis-jenis angin dapat dibedakan :

a. Angin tetap yang meliputi angin barat, angin timur, angin pasat, angin anti pasat

b. Angin periodik yang meliputi angin muson adalah angin yang setiap setengah tahun
bertiupnya berganti arah. Angin muson dapat dibedakan menjadi angin muson laut
dan angin muson darat, selain angin muson darat dan angin muson laut, ada juga
angin muson gunung dan angin muson lembah.

Proses terjadinya angin lembah dan angin gunung

c. Angin lokal yang meliputi angin siklon yaitu angin di daerah depresi yang memiliki
barometris minimum dan di kelilingi barometris maksimum, Angin antisiklon
adalah angin di daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum dan di
kelilingi
barometris minimum, Angin fohn angin yang bersifat panas dan kerin yang turun
di daerah pegunungan.

Angin siklon
5. Kelembaban Udara
Kelembaban udara menunjukkan banyaknya kandungan uap air di dalam udara. Di
udara ada air yang terjadi akibat penguapan. Semakin tinggi suhu, semakin kelembaban
di dalamnya terjadi dan membesar. Ini berarti semakin banyak lembablah udara.
Kelembaban adalah jumlah uap air yang terkandung di udara. Empiris adalah
hygrometer.
Udara atmosfer adalah campuran dari udara kering dan uap air. Ada beberapa cara
untuk menentukan jumlah uap air, yaitu :
1. Tekanan uap (e) adalah tekanan parsial dari uap air.
2. Kelembaban mutlak yaitu massa jenis uap (massa air yang terkandung dalam
satu satuan volume udara lengas )
3. Nisbah percampuran (mixing ratio) yaitu nisbah uap air terhadap massa udara
kering.
4. Kelembaban spesifik (q) didefinisikan sebagai massa uap air per satuan massa
udara basah.
5. Kelembaban nisbi (RH) ialah perbandingan nisbah percampuran (r) dengan nilai
jenuhnya (rs) dan dinyatakan dalam persen.

6. Awan

Awan terjadi akibat adanya proses kondensasi dari uap air. Awan yang mencapai
permukaan bumi disebut kabut

Pembagian awan berdasarkan morfologi

7. Hujan
Hujan adalah peristiwa jatuhnya titik air dari atmosfer ke permukaan bumi secara alami.
Alat untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometer atau disebut
raingauge. Berdasarkan bentuknya hujan dibedakan sebagai berikut yaitu hujan air,
hujan salju, hujan es. Berdasar proses terjadinya hujan dibedakan yaitu hujan orografis
yaitu hujan yang terjadi di daerah pegunungan, hujan konveksi, hujan frontal hujan yang
terjadi di daerah sub tropis, hujan konvergen hujan yang terjadi karena adanya
pengumpulan awan yang disebabkan oleh angin.

hujan konveksi
Sumber : https://pesonageografi.wordpress.com/2011/01/22/cuaca-dan-iklim/

Penjelasan Iklim Yang Terjadi Di Bumi

 Iklim Matahari
Dasar untuk perhitungan distribusi daerah iklim matahari adalah jumlah sinar matahari
yang diterima oleh permukaan bumi. Menurut teori ini, semakin jauh dari khatulistiwa,
semakin besar sudut insiden sinar matahari, sehingga sinar jumlah sedikit matahari
yang diterima oleh permukaan bumi.

 Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya, daratan, lautan,
pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi, angin, laut, maupun letak geografis.
Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
 Iklim Kontinental atau Iklim Darat
Iklim ini terjadi di daerah yang sangat luas, sehingga angin dipengaruhi ke
daerah adalah angin lahan kering. Di daerah ini, hari yang panas dan malam
sangat dingin. Curah hujan sangat rendah, jadi kadang-kadang terbentuk
gurun. Misalnya Gobi, Tibet, Arab, Sahara, Kalahari, Australia Tengah, dan
Nevada.

 Iklim Laut
Iklim yang ditemukan di daerah tropis dan subtropis di Eropa. Mempengaruhi
daerah angin adalah angin laut lembab. Ciri-ciri iklim laut rata-rata curah
hujan ke tinggi. Suhu tahunan dan harian hampir sama.
 Iklim Pegunungan
Iklim ini terdapat di daerah pegunungan. Di daerah pegunungan udaranya
sejuk dan hujan sering turun. Hujan terjadi karena awan yang naik ke lereng
pegunungan mengalami kondensasi sehingga turun hujan. Hujan seperti ini
disebut hujan orografis.
 Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini mengalami perubahan suhu harian dan tahunan, takanan rendah,
sinar matahari terik dan hanya mengandung sedikit uap air.
 Iklim Musim
Wilayah geografis Indonesia diapit oleh benua Asia ke utara dan selatan benua
Australia, menyebabkan iklim di Indonesia ada musim. Iklim panas berkaitan
erat dengan pola angin musim di Indonesia.
Iklim ini terjadi karena pengaruh angin bertiup musim mengubah arah setiap
setengah tahun. Angin musim di Indonesia terdiri dari angina Musim Barat
Daya dan Timur Laut Monsoon.
 Angin Musim Barat Daya
Angin Musim Barat daya yang bertiup antara bulan Oktober sampai April,
sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalamu musim
penghujan.
 Angin Musim Timur Laut
Angin Musim Timur Laut yang bertiup antara bulan April sampai Oktober,
sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan tersebut, Indonesia
mengalami musim kemarau.
 Iklim Koppen
Koppen mengadakan pembagian daerah iklim berdasarkan temperaturn dan
hujan. Menurut keadaan temperatur dan curah hujannya, permukaan dibagi
menjadi beberapa daerah iklim.
 Iklim Tropis
Indonesia terletak di sekitar khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia termasuk
daerah tropis (panas). Kondisi cuaca di Indonesia, panas rata-rata
menghasilkan iklim tropis Negara Indonesia (panas). Iklim ini mengakibatkan
banyak hujan disebut munculnya hujan tropis.

C. Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi adalah rangkaian suatu peristiwa yang terjadi dimulai dari air
jatuh ke bumi hingga air tersebut menguap ke udara dan kembali jatuh ke bumi ( sumber
http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-hidrologi/ ).
Disiplin ilmu di bidang geografi fisik yang berhubungan dengan siklus air disebut
hidrologi. Hal ini berkaitan dengan asal-usul, distribusi, dan sifat air di dunia. Akibatnya,
siklus air juga disebut siklus hidrologi di banyak buku ilmiah dan materi pendidikan.
Kebanyakan orang telah mendengar tentang ilmu meteorologi dan banyak juga yang
tahu tentang ilmu oseanografi karena paparan bahwa setiap disiplin telah ada di televisi.
Orang-orang menonton perkiraan cuaca di TV hampir setiap hari. Dalam konteks yang
luas, ilmu meteorologi dan oseanografi menggambarkan bagian dari serangkaian proses
fisik secara global yang melibatkan air yang juga komponen utama dari ilmu hidrologi.
Ahli Hidrologi tertarik untuk memperoleh informasi terukur dan pengetahuan
tentang siklus air. Juga yang penting adalah pengukuran jumlah air yang terlibat dalam
tahap transisi yang terjadi ketika air bergerak dari satu proses dalam siklus menuju
proses lainnya. Hidrologi, oleh karena itu, adalah ilmu yang luas yang memanfaatkan
informasi dari berbagai ilmu lain dan mengintegrasikan mereka untuk mengukur
pergerakan air. Alat dasar hidrologi didasarkan dalam mendukung teknik ilmiah yang
berasal dari matematika, fisika, teknik, kimia, geologi, dan biologi. Akibatnya, hidrologi
menggunakan konsep maju dari ilmu-ilmu meteorologi, klimatologi, oseanografi,
geografi, geologi, glasiologi, limnologi (danau), ekologi, biologi, agronomi, kehutanan,
dan ilmu-ilmu lain yang mengkhususkan diri dalam aspek-aspek lain dari fisik, kimia
atau biologis lingkungan hidup. Hidrologi, oleh karena itu, salah satu ilmu interdisipliner
yang merupakan dasar untuk pengembangan sumber daya air dan pengelolaan sumber
daya air.
Siklus air global dapat
digambarkan dengan sembilan
proses fisik yang besar yang
membentuk gerakan air yang
kontinu. Jalur kompleks meliputi
bagian air dari gas di sekitar planet
yang disebut atmosfer, melalui
badan air di permukaan bumi
seperti lautan, gletser dan danau,
dan pada saat yang sama (atau lebih
lambat) melewati tanah dan lapisan
batuan di bawah tanah. Kemudian,
air dikembalikan ke atmosfer.
Karakteristik mendasar dari siklus
hidrologi adalah bahwa ia tidak
memiliki awal dan tidak memiliki akhir. Hal ini dapat dipelajari dengan memulai di salah
satu proses berikut: evaporasi, kondensasi, presipitasi, intersepsi, infiltrasi, perkolasi,
transpirasi, limpasan, dan penyimpanan.

 Penguapan (evaporasi)
Penguapan terjadi ketika keadaan fisik air berubah dari keadaan cair menjadi gas.
Sejumlah besar panas, sekitar 600 kalori energi untuk setiap gram air, yang
dipertukarkan selama perubahan keadaan. Biasanya, radiasi matahari dan faktor lain
seperti suhu udara, tekanan uap, angin, dan tekanan atmosfer mempengaruhi jumlah
penguapan alam yang terjadi di setiap wilayah geografis. Penguapan dapat terjadi pada
tetesan air hujan, dan pada air permukaan seperti laut dan danau. Ia bahkan bisa terjadi
dari air yang menetap pada vegetasi, tanah, batu dan salju. Ada juga penguapan yang
disebabkan oleh aktivitas manusia. Bangunan yang dipanaskan mengalami penguapan
air yang menetap di permukaannya.

 Kondensasi
Kondensasi adalah proses dimana uap air mengalami perubahan keadaan fisik paling
sering dari uap, menjadi cairan. Uap air mengembun ke partikel udara kecil untuk
membentuk embun, kabut, atau awan. Partikel-partikel yang paling aktif yang
membentuk awan garam laut, ion atmosfer yang disebabkan oleh petir, dan produk-
produk pembakaran belerang yang mengandung asam dan nitrous. Kondensasi adalah
dibawa oleh pendinginan udara atau dengan meningkatkan jumlah uap di udara ke titik
jenuh. Ketika uap air mengembun kembali ke keadaan cair, jumlah yang sama besar
panas (600 kalori energi per gram) yang diperlukan untuk membuatnya uap dilepaskan
ke lingkungan.

 Presipitasi (hujan)
Air hujan adalah proses yang terjadi ketika setiap dan semua bentuk partikel air jatuh
dari atmosfer dan mencapai tanah. Ada dua sub-proses yang menyebabkan awan untuk
melepaskan air hujan, proses peleburan dan proses es kristal. Saat tetesan air mencapai
ukuran kritis, jatuh terkena tarikkan gravitasi dan gesekan. Tetesan yang jatuh
meninggalkan bagian lainnya mengalami turbulensi yang memungkinkan tetes kecil
jatuh lebih cepat dan akan menyusul untuk bergabung dan bersama-sama turun. Sub-
proses lain yang dapat terjadi adalah proses pembentukan es kristal. Hal ini terjadi
ketika es berkembang di awan dingin atau dalam formasi awan tinggi di atmosfer di
mana suhu beku terjadi. Ketika tetesan air di dekatnya mendekati kristal beberapa
tetesan menguap dan mengembun pada kristal.

 Intersepsi
Intersepsi adalah proses mengganggu pergerakan air dalam rantai peristiwa
transportasi menuju sungai. Intersepsi dapat berlangsung oleh tanaman penutup atau
depresi penyimpanan dalam genangan air dan dalam formasi tanah seperti parit.

 Infiltrasi (peresapan)
Infiltrasi adalah proses fisik yang melibatkan pergerakan air melalui daerah perbatasan
di mana antarmuka udara dengan tanah. Fenomena permukaan diatur oleh kondisi
permukaan tanah. Air yang ditransfer terkait dengan porositas tanah dan permeabilitas
profil tanah. Biasanya, laju infiltrasi tergantung pada pelumpuran air di permukaan
tanah dengan dampak hujan, tekstur dan struktur tanah, kadar air tanah awal,
konsentrasi air menurun karena air bergerak lebih besar daripada mengisi tanah pori-
pori di matriks tanah, perubahan komposisi tanah, dan pembengkakan tanah yang
dibasahi yang pada gilirannya dapat menimbulkan retakan dekat di tanah.

 Penapisan (perkolasi)
Perkolasi adalah gerakan air meskipun tanah, dan lapisannya, oleh gaya gravitasi dan
kapiler. Kekuatan penggerak utama air tanah adalah gravitasi. Air yang ada di zona
jenuh disebut air tanah. Setelah berada di tanah, air digerakkan oleh gravitasi.

 Transpirasi
Transpirasi adalah proses biologis yang terjadi terutama di siang hari. Air di dalam
tanaman dipindahkan dari tumbuhan ke atmosfer sebagai uap air melalui berbagai
bukaan. Air pada tanaman ini bertujuan untyk memindahkan nutrisi ke bagian atas dari
tanaman dan untuk mendinginkan daun yang terkena sinar matahari. Daun mengalami
transpirasi yang cepat dapat secara signifikan lebih dingin dari udara di sekitarnya.
Transpirasi sangat dipengaruhi oleh jenis tanaman yang ada di tanah dan itu sangat
dipengaruhi oleh jumlah cahaya yang tanaman yang terkena. Air dapat keluar secara
bebas dari tanaman sampai defisit air berkembang pada tumbuhan dan akan mulai
menutup sel (stomata) untuk menghindari pelepasan berkelanjutan. Transpirasi
kemudian berlanjut pada tingkat lambat. Hanya sebagian kecil dari air pada tanaman
dipertahankan.

 Limpasan
Limpasan aliran dari aliran sungai atau DAS yang muncul di sungai permukaan. Hal ini
biasanya terdiri dari aliran yang tidak terpengaruh oleh pengalihan buatan,
penyimpanan atau buatan lain yang mungkin pada saluran sungai. Aliran ini terbentuk
sebagian dari curah hujan yang jatuh langsung di sungai, aliran permukaan yang
mengalir di atas permukaan tanah dan melalui saluran, limpasan permukaan yang
meresapi tanah permukaan dan bergerak secara lateral ke arah sungai, dan limpasan air
tanah dari perkolasi melalui tanah. Bagian dari aliran bawah permukaan memasuki
sungai cepat, sedangkan sisanya dapat mengambil waktu yang lebih lama sebelum air
bergabung di sungai. Ketika masing-masing arus komponen masuk sungai, mereka
membentuk total limpasan. Total limpasan di saluran sungai disebut aliran sungai dan
umumnya dianggap sebagai limpasan langsung atau aliran dasar.

 Penyimpanan
Ada tiga lokasi dasar penyimpanan air yang terjadi dalam siklus air di planet. Air
disimpan di atmosfer; Air disimpan di permukaan bumi, dan air yang tersimpan di
dalam tanah.

D. Konsep Aliran Energi dalam Pertanian


Aliran energi dalam pertanian merupakan kunci keseimbangan energi di
ekosistem secara keseluruhan. Seluruh kegiatan pertanian yang ditunjukkan untuk
memperoleh produksi maksimum per unit satuan luas tertentu dari tanah pertanian,
yaitu dengan (1) melakukan tata cara bertani menggunakan teknologi yang terus-
menerus diperbaharui untuk memperoleh keuntungan maksimum, (2) menekan sekecil
kecilnya ketidakmantapan dalam produksi pertanian, dan (3) mencegah penurunan
kapasitas produksi tetapi secara langsung juga tidak mengorbankan keseimbangan.
Kebutuhan makanan semua bentuk kehidupan di alam harus diusahakan berada dalam
keseimbangan. Energi surya yang diserap oleh tumbuhan hijau yang berfotosintesis
disalurkan ke berbagai macam makhluk hidup lain. Penyalurannya ada yang melalui
jalur sederhana dan ada yang melalui jalur yang agak rumit dengan menelusuri berbagai
macam kehidupan dalam biosfer. Akan tetapi, semua energi akan diradiasikan kembali
ke ruang angkasa. Bila daur energi ini terganggu, suhu bumi akan meningkat dengan
tajam yang mengakibatkan ekosistem akan terganggu. Zat-zat anorganik dari dalam
tanah, air, dan udara akan diserap oleh tumbuhan hijau; kemudian sebagian digunakan
dalam proses fotosintesis sebagai penyusun molekul organik sederhana maupun
kompleks. Hasil fotosintesis, kemudian dikonsumsi oleh makhluk sederhana (jasad
renik) sampai ternak dan manusia.

o Penggunaan energi untuk kegiatan tanaman

Energi matahari merupakan sumber utama hubungannnya dengan pertumbuhan


tanaman, sembilan puluh persen bahan kering tanaman pertanian berasal dari
perubahan carbon melalui proses fotosintesis yang tergantung cahaya.
Belakangan ini banyak ahli biologi yang mencoba menghitung produktivitas
tanaman dengan memperhatikan penangkapan energi matahari dan
pengubahannya ke energi kimia melalui proses fotosintesis.
o Peranan Energi dalam Produksi Pertanian

Seluruh aktivitas fisiologis tanaman membutuhkan energi. Sebagai sumber energi


utama yang mendukung proses aktivitas fisiologis adalah matahari. Tanaman
memiliki kemampuan menyerap energi matahari 15%-22% untuk proses
kehidupannya dan memfotosintesis 2%-5% dari radiasi matahari yang masuk
untuk pembentukan makanan. Energi yang diperoleh tanaman oleh makhluk
herbivora lainnya mengubah materi tanaman menjadi materi hewan dan proses ini
berlanjut terus sampai kemudian dapat dikonsumsi oleh makhluk karnivora
termasuk manusia.

Konsep Aliran Energi dalam pertanian dapat dilakukan dengan:


1) Mengukur Produktivitas
2) Menaikkan Produksi Tanaman
3) Penggunaan Limbah Pertanian
4) Penakapan Energi
5) Pangan dan Kebutuhan Gizi Manusia

E. Penerapan Klimatologi dalam kehidupan manusia

Perlu diketahui bahwa cuaca dan iklim merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi kehidupan masyarakat. Cuaca merupakan suatu keadaan
dimana fisik atmosfer pada suatu saat di suatu tempat. Keadaan fisik atmosfer ini
dinyatakan dengan hasil pengukuran unsur-unsurnya, misalnya suhu udara, curah
hujan, tekanan, kelembaban udara, laju dan arah angin, perawanan, penyinaran
matahari, dan lain-lain.
Iklim adalah keadaan yang mencirikan atmosfer pada suatu daerah dalam jangka
waktu cukup lama, yaitu kira-kira 30 tahun. Keadaan yang mencirikan itu diungkapkan
dengan hasil pengukuran berbagai unsur cuaca yang dilakukan selama periode waktu
ter-sebut. Jadi iklim diamati lebih dari puluhan tahun dan tidak pernah berubah seperti
iklim tropis dan subtropis. Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh dalam kehidupan
masyarakat diantaranya bidang pertanian, bidang ekonomi, bidang transportasi, dan
kesehatan.

 Bidang Pertanian
Dalam pertanian cuaca / iklim berpengaruh dalam waktu tanam dan pemilihan
tanaman yang akan ditanam pada cuaca yang sedang berlangsung. Selain itu
cuaca / iklim juga dapat berpengaruh pada berkembangnya hama penyakit yang
sesuai dengan cuaca yang mendukung.
 Bidang Kesehatan
Pada bidang kesehatan berpengaruh pada peluang mewabahnya penyakit seperti
demam berdarah , diare , dan infeksi saluran pernafasan.
 Bidang Transportasi
Transportasi tentunya sangat dipengaruhi keadaan cuaca sebagai contoh
transportasi udara. Jalanya transportasi udara akan tersendat saat cuacanya
buruk karena akan menganggu komunikasi antar pilot dan bandara.
 Bidang Ekonomi
Dalam bidang ekonomi cuaca yang buruk berpengaruh terhadap
keberlangsungan kegiatan ekonomi . Sebagai contoh cuaca yang buruk membuat
hasil pertanian jelek akan mengalami penurunan harga bahkan 0 (nol) karena
tanaman yang akan dijual rusak.

Sumber : http://azizpewe.blogspot.co.id/2015/03/agroklimatologi.html
F. Terjadinya Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim global yang disebabkan oleh konsentrasi batang meningkatnya
di atmosfer. Hal ini terjadi sejak revolusi industri untuk membangun sumber energi
yang berasal dari batu bara, minyak, dan gas, yang membuang limbah gas di atmosfer,
seperti kabondioksida (CO2), metana (CH4) dan Nitrous Oxide (N2O).
Matahari bersinar di bumi juga menghasilkan radiasi panas yang ditangkap oleh
atmosfer sehingga suhu udara yang nyaman bagi kehidupan manusia.
Jika kemudian dibombardir gas atmosfer bumi, efek selimut terjadi, seperti yang
terjadi di rumah kaca, yaitu radiasi panas bumi yang dipancarkan ke udara ditahan oleh
selimut gas sehingga suhu telah meningkat dan menjadi panas. Semakin banyak gas
yang dilepaskan ke udara, selimut tebal bumi, suhu bumi semakin panas juga.

Berikut adalah beberapa dampak perubahan iklim global :


 Air laut naik dapat menenggelamkan pulau dan menghalangi mengalirnya air
sungai ke laut dan pada akhirnya menimbulkan banjir di dataran rendah.
 Mencairnya bongkahan es di kutub sehingga permukaan air laut naik.
 Suhu bumi yang panas menyebabkan mengeringnya air permukaan sehingga air
menjadi langka.
 Meningkatnya resiko kebakaran hutan.

G. Cara Pengukuran Cuaca dan Iklim


Untuk membuat prakiraan terhadap perubahan-perubahan cuaca atau iklim,
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika selalu melakukan pengukuran terhadap
unsur-unsur cuaca dan iklim. Beberapa alat-alat pengukur cuaca dan iklim yang
digunakan antara lain :

 Termometer

Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur temperatur udara.


Termometer sederhana yang banyak digunakan adalah jenis termometer batang. Cara
kerja termometer, bila suhu udara bertambah panas, maka air raksa pada bola bawah
termometer memuai dan naik sepanjang kaca tipis di dalam kaca.

Sebaliknya, jika temperatur udara turun kembali maka air raksa dalam kaca ikut turun.
Naik turunnya temperatur udara dapat dilihat pada angka yang tertera pada tabung
kaca dalam satuan derajat Celcius, Fahrenheit atau Reamur.

Jenis termometer lainnya adalah termometer maksimum dan minimum. Termometer


maksimum digunakan untuk mengukur temperatur udara yang tinggi, sedangkan
termometer minimum digunakan untuk mengukur temperatur udara yang rendah.
 Barometer

Barometer adalah alat pengukur tekanan udara. Ada beberapa tipe barometer, misalnya
barometer yang menggunakan tabung kaca hampa udara. Bagian ujung tabung yang
terbuka dimasukkan ke dalam bejana air raksa. Bila tekanan udara naik, maka udara
akan menekan air raksa yang ada di dalam tabung. Besarnya tekanan udara ialah selisih
permukaan air raksa di dalam bejana di dalam tabung. Tipe barometer lainnya adalah
barometer aneroid dan barograf yang menggunakan lempeng logam yang tipis.

 Anemometer

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Alat ini
dapat dilihat pada stasiun pengamatan cuaca atau di bandar udara. Anemometer
ditempatkan di lapangan terbuka pada tiang yang agak tinggi. Pada alat ini terdapat
beberapa mangkok untuk menerima tiupan angin. Ketika angin bertiup, angin meniup
mangkok tersebut sehingga mangkok tersebut berputar.

Putaran mangkok dihubungkan dengan alat pencatat kecepatan angin. Kecepatan


mangkok berputar tergantung pada kecepatan angin bertiup. Makin cepat angin bertiup,
makin cepat pula mangkok berputar, dan sebaliknya. Kecepatan angin bertiup dapat
dilihat pada alat pencatat yang ditempatkan di dalam ruangan pengamatan cuaca.

Anemometer moderen telah dilengkapi dengan petunjuk arah angin yang dihubungkan
dengan komputer. Alat perekam arah angin dan kecepatan angin secara otomatis
mencatatnya dalam kertas grafik. Kecepatan angin dinyatakan dalam satuan
meter/detik, km/jam atau mil/jam.
 Higrometer

Higrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara. Alat ini
dapat kita lihat pada stasiun-stasiun pengamatan cuaca. Higrometer diletakkan di dalam
sangkar Stevenson sebagaimana halnya dengan termometer pengukur suhu udara.

Higrometer terdiri dari satu termometer kering dan satu termometer basah.
Kelembaban udara nisbi (relatif) dapat diketahui ddengana melitat tabel kelembaban
relatif setelah menghitung selisih temperatur udara pada termometer kering dan
termometer basah.

 Penakar Hujan atau Fluviograf

Penakar hujan atau biasa disebut juga Fluviograf adalah alat untuk mengukur besarnya
curah hujan. Alat ini ditempatkan pada lapangan terbuka, agar air hujan yang jatuh tidak
terhalang masuk ke dalam tabung tersebut. Air hujan yang masuk melalui corong
ditampung di dalam ruang tertutup supaya tidak menguap.

Kemudian air huja yang ditampung diukur dengan menggunakan gelas pengukur
sehingga dapat diketahui besarnya curah hujan. Tinggi rendahnya curah hujan biasanya
dinyatakan dalam mm (mili meter). Beberapa stasiun pengamat cuaca telah
menggunakan alat pengukur curah hujan moderen yang dilengkapi dengan komputer
sehingga tingginya curah hujan dapat diketahui dengan mudah.
TUGAS KULIAH

KLIMATOLOGI

NAMA : ALFREDO MANUSAMA


NIM : 136 9515 012
TUGAS : CUACA DAN IKLIM

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN LAHAN


UNIVERSITAS PATTIMURA
2017

Anda mungkin juga menyukai