Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN 8 KD 3.

4 (BUMI DAN ANTARIKSA)

F. Perubahan iklim

Atmosfer bumi menyebabkan adanya perubahan iklim dan cuaca di berbagai bagian di Bumi.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu dalam jangka waktu
singkat. Adapun iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyidikannya dilakukan lama dan meliputi wilayah yang luas.

1. Suhu Udara

Suhu udara termasuk unsur-unsur cuaca dan iklim. Suhu udara menunjukkan suatu keadaan
panas atau dinginnya udara. Udara menjadi panas karena adanya penyinaran matahari.
Akibat penyinaran matahari, permukaan bumi menerima panas. Udara menerima panas dari
permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah diubah dalam bentuk gelombang
panjang. Umumnya, keadaan suhu di suatu tempat bergantung pada beberapa hal berikut.
a. Intensitas dan durasi harian dari energi matahari yang diterima di atmosfer diatas
permukaan daerah.
b. Pelenyapan energi dalam atmosfer terjadi oleh pemantulan, pemancaran, dan
penyerapan.
c. Kemampuan penyerapan di permukaan daerah.
d. Sifat-sifat fisik permukaan daerah dan daerah sekitarnya.
e. Pertukaran panas dalam penguapan (evaporasi), pengembunan (kondensasi).
pembekuan (freezing), dan pencairan (melting) air.

2. Tekanan Udara

Tekanan udara adalah berat massa udara pada suatu wilayah. Tekanan udara semakin rendah
jika semakin tinggi daerah dari permukaan laut. Daerah yang banyak menerima panas
matahari maka udaranya akan mengembang dan naik. Daerah tersebut akan bertekanan
udara rendah.

3. Angin

Angin adalah udara yang bergerak. Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak jenis angin
yang penamaannya sesuai dari arah mana angin bertiup. Macam-macam angin yaitu sebagai
berikut.

a. Angin passat
Angin passat adalah angin yang bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik
menuju ke darah khatulistiwa. Angin Passat yang datangnya dari arah timur laut (di
daerah iklim tropika di belahan bumi utara) disebut angin Passat Timur. Adapun Angin
Passat yang bertiup dari arah tenggara disebut Angin Passat Tenggara.

b. Angin anti-passat
Angin anti-passat adalah udara di atas daerah khatulistiwa yang mengalir ke darah kutub
dan turun di daerah maksimum subtropik. Angin anti-passat menyebabkan terbentuknya
gurun di muka bumi.

c. Angin barat
Angin barat adalah angin yang berhembus dari arah barat sepanjang tahun pada daerah
garis lintang 35°LU-60°LU dan 35°LS-60°LS.
d. Angin timur kutub
Angin yang berada di daerah kutub utara dan kutub selatan dengan tekanan udara
maksimum.

e. Angin muson
Angin muson adalah angin yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun.
Secara umum, pada setengah tahun pertama, angin muson yang bertiup adalah angin
darat yang kering sedangkan pada setengah tahun kedua angin laut yang basah.

f. Angin lokal
Angin lokal adalah angin yang ada di wilayah-wilayah tertentu (lokal). Contohnya angin
darat dan angin laut. Angit darat bertiup dari daratan menuju laut, sedangkan angin laut
berhembus dari laut menuju daratan.

4. Kelembaban Udara

Kelembaban udaran adalah kandungan uap air dalam udara. Semakin tinggi suhu udara
maka semakin banyak uap air yang dapat dikandungnya sehingga semakin lembab udara.

5. Curah Hujan

Hujan ditandai dengan jatuhnya titik-titik air ke permukaan bumi. Hujan terdiri atas
beberapa macam sebagai berikut:

a. Hujan zenital
Hujan zenital terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik secara
vertikal. Hujan zenital umumnya terjadi pada waktu matahari melalui zenit daerah itu.

b. Hujan frontal
Hujan frontal terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara
dingin.

C. Hujan orografis
Hujan orografis terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak
menaiki lereng gunung atau pegunungan.

d. Hujan siklon
Hujan siklon terjadi aabila udara mengandung uap air naik ke atas dibawah oleh angin
siklon lalu berkondensasi dan menurunkan hujan.

6. Gejala Cuaca

Gejala cuaca berhubungan dengan unsur-unsur cuaca seperti kabut, petir, dan awan,
Kabut adalah lapisan awan yang tipis dan berdekatan dengan permukaan tanah atau laut
Petir adalah kilatan listrik di udara disertai bunyi gemuruh karena bertemunya awan
bermuatan listrik positif dengan awan bermuatan listrik negatif. Petir ini biasanya terjadi
apabila akan turun hujan atau pada waktu malam.

7. Klasifikasi Iklim
Iklim disebabkan karena rotasi dan revolusi bumi serta adanya perbedaan lintang dari setiap
wilayah di dunia, Iklim terdiri atas beberapa macam yaitu sebagai
Gambar 5.17 Klasifikasi Iklim

a. Iklim matahari

Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya intensitas sinar matahari yang diterima
oleh permukaan bumi. Berdasarkan iklim matahari, bumi dibagi menjadi lima daerah iklim
yaitu tropis, subtropis, sedang, dan dingin. Daerah iklim tropis terletak pada daerah
dengan garis lintang 0°-23,5° LU/LS. Daerah iklim subtropis terletak pada daerah dengan
garis lintang 23,5°-40° LU/LS. Daerah iklim sedang terletak pada daerah dengan garis
lintang 40°-66,5° LU/ LS. Adapun daerah iklim dingin terletak pada daerah dengan garis
lintang 66,5°-90° LU/LS

b. Iklim Koppen

Iklim koppen didasarkan dari data temperatur udara dan endapan yang berhubungan
dengan kelompok-kelompok tanaman. Koppen membagi iklim menjadi lima daerah iklim
sebagai berikut.

1) Iklim A - Iklim Hujan Tropis (Tropical Climate)


Ciri-cirinya temperatur bulan terdingin tidak kurang dari 18° C, curah hujan tahunan
tinggi, rata-rata lebih dari 70 cm/tahun. Jenis vegetasi beraneka ragam.

2) Iklim B - Iklim Kering/Gurun (Dry Climate)


Ciri-cirinya terdapat di daerah gurun atau semiarid (steppa), curah hujan terendah
25,5 mm/tahun. Tingkat penguapan tinggi.

3) Iklim C - Iklim Sedang (Warm Temperate Climate)


Temperatur bulan terdingin berkisar 18° C sampai -3° C.

4) Iklim Iklim Salju atau Mikrothermal (Snow Climate)


Suhu rata-rata bulan terpanas lebih dari 10°C, sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin
-3°C.

5) iklim - Iklim Kutub (Ice Climate) Terdapat di derah Arctic dan Antartika. Suhu tidak pernah
lebih dari 10 C. Tidak memiliki musim panas yang benar-benar panas.

c. Iklim Schmidt-Fergusson

Cara perhitungan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan perhitungan


jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun kemudian dirata-
ratakan. Untuk menentukan bulan basah dan bulan kering dengan menggunakan metode
Mohr. Menurut Mohr suatu bulan dikatakan:

1) bulan kering, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm


2) bulan basah, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm: serta
3) bulan lembab, yaitu bulan-bulan yang curah hujannya antara 60-100 mm.

d. Iklim Oldeman
Iklim oldeman menggunakan unsur curah hujan sebagai dasar klasifikasi iklim. Bulan
basah dan bulan kering secara berturut-turut dihubungkan dengan pertanian untuk
daerah-daerah tertentu.

1) Tipe iklim Odelman


Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.
a) Iklim A: Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
b) Iklim B: Jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan.
C) Iklim C: Jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan.
d) Iklim D: Jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan.
e) Iklim E: Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.

2) Bulan basah, lembap, dan kering


Bulan basah, lembap, dan kering yang digunakan Oldeman adalah sebagai berikut:
a) Bulan basah jika curah hujan lebih dari 200 mm.
b) Bulan lembap jika curah hujannya berkisar antara 100-200 mm.
c) Bulan kering jika curah hujannya kurang dari 100 mm.

e. Iklim F. Junghuhn
Iklim F. Junghuhn mengklasifikasikan daerah iklim di Pulau Jawa secara vertikal sesuai
dengan kehidupan tumbuh-tumbuhan sebagai berikut.

Gambar : Iklim F. Junghuhn

Anda mungkin juga menyukai