Atmosfer adalah selubung gas atau lapisan udara yang menyelimuti permukaan bumi.
Sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, atmosfer terbentuk dengan didominasikan oleh hidrogen,
helium, metana, dan amonia. Lapisan atmosfer diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 500
km dimana 99% gas yang menyusun atmosfer berada di bawah ketinggian 32 km. Atmosfer
memanjang lebih dari 560 km di atas permukaan bumi yang terbagi menjadi beberapa
lapisan.
Lapisan-Lapisan Atmosfer
1. Troposfer (0-12 km) : Tempat terjadinya gejala cuaca seperti awan, hujan,
petir, angin. Semakin naik suhu semakin turun. Berlaku rumus gradient
termis:
T = Suhu
H = Ketinggian tempat
2. Stratosfer (12-50 km) : Pada lapisan ini terdapat konsentrasi ozon pada
ketinggian sekitar 22 km yang berfungsi melindungi lapisan troposfer dari
radiasi sinar ultraviolet matahari.
3. Mesosfer (50-80 km) : Lapisan ini berfungsi untuk melindungi bumi dari hujan
meteor. Semakin ke atas, suhu udara di lapisan mesosfer semakin dingin.
4. Termosfer (50-80 km) :
Adanya ionisasi partikel–partikel yang memberikan efek refleksi gelombang
radio (ionosfer) -> akibat radiasi sinar X dan sinar ultraviolet dari matahari.
Rata – rata suhu sekitar 5000C – 2.0000C. Aurora terjadi di termosfer.
5. Eksosfer : Gaya gravitasi semakin kecil (dissipasisfer)
Unsur -unsur Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara yang terjadi di suatu tempat yang relatif sempit
dengan waktu yang relatif singkat.
Iklim adalah pola cuaca rata-rata yang terjadi untuk waktu yang relatif lebih lama
(sekitar 30 tahun) dan mencakup wilayah yang luas. Jadi, perbedaan cuaca dan
iklim terletak pada rentang waktu dan cakupan wilayahnya.
1. Sinar Matahari Proses penyinaran matahari pada bumi disebut insolasi.
Sebagai akibat penyinaran matahari, terjadi pemanasan di permukaan bumi.
Proses pemanasan tersebut dinamakan radiasi. Pemanasan sinar matahari
ada dua jenis langsung dan tidak langsung. Pemanasan langsung:
a. Absorbsi : Penyerapan radiasi
b. Refleksi : Pantulan oleh uap air
c. Difusi : Hamburan
Pemanasan tidak langsung terdiri dari:
a. Konduksi : Pemindahan melalui molekul yang berdekatan
b. Konveksi : Pemindahan panas oleh molekul bergerak
c. Adveksi : Pemindahan panas horizontal
2. Tekanan udara : Berat tidaknya massa udara di suatu wilayah. Cara
mengukur tekanan udara. Tekanan udara berbanding terbalik dengan suhu.
Semakin rendah suhu semakin tinggi tekanan udaranya dapat menggunakan
rumus Gradien Barometris:
4. Kelembaban udara : Kandungan uap di udara dalam satu kawasan.
Kelembaban dapat diukur dengan rumus.
Jenis-jenis Iklim
1. Iklim Matahari (berdasarkan lintang)
Daerah iklim tropis : 0° – 23,5° LU/LS
Daerah iklim sub tropis : 23,5° – 40° LU/LS
Daerah iklim sedang : 40° – 66,5° LU/LS
Daerah iklim dingin : 66,5° – 90° LU/LS
2. Iklim Jughunn (ketinggian tempat)
a. Daerah panas/tropis : Ketinggian tempat antara 0 – 600 m dari permukaan
laut. Suhu 26,3° – 22°C. Tanamannya seperti padi, jagung, kopi, tembakau,
tebu, karet, kelapa, dan cokelat.
b. Daerah sedang : Ketinggian tempat 600 – 1500 m dari permukaan laut.
Suhu 22° -17,1°C. Tanamannya seperti padi, tembakau, teh, kopi, cokelat,
kina, dan sayur-sayuran.
c. Daerah sejuk : Ketinggian tempat 1500 – 2500 m dari permukaan laut.
Suhu 17,1° – 11,1°C. Tanamannya seperti teh, kopi, kina, dan sayur-sayuran.
d. Daerah dingin : Ketinggian tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut.
Suhu 11,1° – 6,2°C. Tanamannya tidak ada tanaman budidaya kecuali sejenis
lumut.
3. Iklim Koppen (Curah Hujan)
Wilayah iklim Curah Hujan
A = iklim tropis f = selalu basah : hujan bisa jatuh dalam semua musim
E = iklim kutub
Pemanasan Global
Fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek
rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas
seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC. Dampak
dari pemanasan global menyebabkan beberapa bencana turunan seperti:
1. Hujan Asam : Kandungan asam saat presipitasi semakin meningkat. Dampak
dari hujan asam adalah korosifitas air meningkat sehingga dapat membuat
bangunan mudah melapuk. Jika terkena besi maka akan mempercepat
oksidasi.
2. Efek rumah kaca : Meningkatnya suhu di sebuah kawasan karena gelombang
pendek hasil adveksi dan konveksi panas daratan terhalang oleh gas rumah
kaca seperti CO2, dan CO.
3. Penipisan Ozon : Terjadi karena gas CFC yang menguraikan ozon (O3)
menjadi oksigen. Efek ozozn yang menipis dapat menyebabkan radiasi
gelombang UV semakin tinggi.
Efek Pemanasan Global Bagi Indonesia
1. Mencairnya Es di kutub membuat permukaan air laut meningkat. Kota-kota di
yang terletak di dataran rendah seperti Jakarta, Surabaya terancam
tenggelam.
2. Semakin meningkatnya salinitas air laut
3. Rusaknya ekosistem terumbu karang
4. Ketidakpastian musim dapat juga mengganggu masa tanam petani
5. Meningkatnya siklus bencana seperti badai siklon, El Nino, dan La Nina
6. Menyebabkan kelaparan dan rusaknya sistem ekonomi