Anda di halaman 1dari 50

BAB III

ATMOSFER
ATMOSFER
 Adalahlapisan udara yang
menyelimuti bumi, terikat pada bumi
karena gaya gravitasi dan berfungsi
melindungi bumi dari suhu ekstrim
luar angkasa.

 Komposisiatmosfer : N 78 %, O 21
%, Ar, CO2, Ne, He, O3, H, Kr, Xe 1
%)
Perlapisan atmosfer
 Troposfer
 Stratosfer

 Mesosfer

 Termosfer /
Ionosfer
 Eksosfer
Troposfer
 Berada pada ketinggian 0 – 12 km
 Merupakan tempat terjadinya
semua peristiwa berkaitan dengan
cuaca dan iklim ( angin, awan,
hujan, petir, halilintar, dsb )
 Terjadi penurunan gradien suhu,
setiap naik 100 m maka suhu turun
0,6 ° C.
Stratosfer
 Berada pada ketinggian 12 – 60 km
 Merupakan tempat terkonsentrasi
lapisan ozon, berfungsi melindungi
bumi dari radiasi ultra violet yang
berbahaya bagi kehidupan
 Semakin tinggi tempat, maka suhu
semakin naik
Mesosfer
 Berada pada ketinggian 60 – 80 km
 Lapisan mesosfer berfungsi
melindungi bumi dari meteor /
merupakan tempat terbakarnya
meteor
 Suhu berkurang seiring dengan
kenaikan tinggi tempat, setiap naik
100 m maka suhu turun 0,4 ° c
Termosfer / Ionosfer
 Ketinggian 70 / 80 – 500 km
 Suhu meningkat seiring dengan
ketinggian tempat
 Merupakan tempat terjadinya
ionisasi, berfungsi memantulkan
gelombang panjang dan pendek
radio dan TV
Eksosfer
 Merupakan batas terluar atmosfer,
belum diketahui batasnya
 Pengaruh gaya berat sangat kecil
CUACA DAN IKLIM
 Cuaca : keadaan udara pada suatu
saat, dan meliputi wilayah yang
sempit ( Meteorologi )
 Iklim : keadaan rata-rata cuaca
dalam kurun waktu lama, dan
meliputi wilayah yang luas
( Klimatologi )
Unsur-unsur cuaca dan iklim
 Penyinaran matahari : Heliograf
 Suhu udara : Termometer
 Tekanan udara : Barometer
 Kelembaban udara : Higrometer
 Angin : Anemometer
 Hujan : Fluviograf / Ombrometer
 Awan
Penyinaran matahari
 Alat ukur : heliograf
 Banyaknya panas matahari yang diterima
bumi dipengaruhi :
a. lama penyinaran
b. kemiringan sinar matahari jatuh
ke bumi
c. keadaan awan
d. keadaan muka bumi ( darat / air )
e. jarak ke laut
Udara bersifat diatermann
 Udara menjadi panas karena :
1. Konveksi
2. Adveksi
3. Turbulensi
4. Konduksi
Pemanasan secara langsung
 Absorpsi : penyerapan unsur2 sinar
matahari oleh zat2 di atmosfer
 Refleksi : pemanasan atmosfer oleh
sinar matahari dan dipantulkan
kembali
 Difusi : proses pemanasan gelombang
pendek sinar matahari tersebar ke
segala arah sehingga langit berwarna
biru
Suhu udara
 Alat ukur : termometer
 Suhu menunjukkan tingkat gerakan
molekul benda dalam udara.
 Dalam sehari semalam, ada suhu
maksimum ( 13.00 – 14.00 ) dan
suhu minimum ( 03.00 – 05.00 )
 Amplitudo : selisih suhu maksimum
dan suhu minimum
 Isoterm
Rumus untuk mengukur suhu

 Tx = To - 0,6 { hx - ho }
100

Tx = suhu yang dicari


To = suhu awal ( yang diketahui )
Hx = ketinggian akhir
Ho = ketinggian awal
Tekanan udara
 Alat ukur : barometer
 Adalah tekanan yang diberikan
udara setiap satu satuan luas bidang
datar di permukaan bumi sampai
batas atmosfer.
 Satuan : 1 mb = 760 mm Hg = 1
atm
 Isobar
Kelembaban udara
 Alat ukur : higrometer
 Adalah kandungan uap air dalam
udara ( gram / m3 )
 Kelembaban dibagi tiga :

1. Kelembaban mutlak / absolut


2. Kelembaban relatif
3. Kelembaban spesifik
Kelembaban relatif
 Menyatakan perbandingan antara
uap air yang ada dan uap air
maksimum yang mampu dikandung
udara.

 KR = jumlah uap air yg ada x 100 %


jumlah uap air maks
Angin
 Alat ukur : anemometer
 Adalah udara yang bergerak dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah.
 Hukum Buys Ballot :
1. Angin bergerak dari daerah
bertekanan maks ke minimum
2. Arah angin berbelok ke kanan di
belahan bumi U dan berbelok ke kiri
di belahan bumi S
Anemometer
Jenis-jenis angin di muka bumi
Angin laut – angin darat
Angin lembah - gunung
Angin orografik
Jenis angin orografik di Indonesia
 Angin Bohorok : Deli, Sumut
 Angin Brubu : Makassar
 Angin Wambraw : Biak, Papua
 Angin Kumbang : Tegal, Cirebon
 Angin Gending : Probolinggo, Jatim
Jenis angin orografik di dunia
 Angin fohn : Peg. Alpine utara
 Angin Chinook : Peg. Rocky
Mountain
 Angin Sirocco : pantai barat Italia

 Angin Khamsin : Mesir


Angin muson
 Angin yang terjadi karena
perbedaan pemanasan antara benua
Asia dan Australia ( angin muson
timur dan barat laut )
Angin siklon – anti siklon
Jenis angin siklon
Siklon Catarina Siklon Tornado
Angin pasat – anti pasat

 Angin pasat : angin yang bergerak


dari daerah sub tropis menuju
daerah tropis (timur laut / tenggara)
 Angin anti pasat : angin yang
bergerak dari daerah tropis menuju
daerah sub tropis ( menyebabkan
terbentuknya gurun pasir )
Rumus untuk menghitung
gradien barometrik :
 Adalah angka yang menunjukkan
perbedaan tekanan udara melalui 2
garis isobar yang dihitung untuk tiap-
tiap 111 km = 1 di ekuator.

 Grad. Bar = selisih tekanan


( jarak / 111 )
Hujan ( Presipitasi )
 Adalah semua materi yang dicurah-
kan dari atmosfer ke permukaan
bumi, bisa dalam kondisi cair, padat
( es / salju ).

 Alatukur : fluviograf / ombrometer


 ISOHYET.
Hujan konveksi

 Adalah hujan yang


terjadi karena
udara yang panas
naik ke atas,
berkembang
menjadi dingin
sehingga mencapai
titik kondensasi.
Hujan frontal

 Adalah hujan yang


terjadi karena
pertemuan massa
udara panas
dengan massa
udara dingin.
Hujan orografik

 Adalah hujan yang


terjadi karena
massa udara
dipaksa naik
pegunungan dan
suhu turun
mencapai titik
embun.
Hujan zenithal

 Adalahhujan yang terjadi di daerah


equator, disebabkan oleh angin pasat
dari daerah maksimum sub tropik
menuju daerah minimum tropik, naik
menjadi awan, mencapai titik embun
menjadi hujan.
Awan
 Adalah kumpulan tetesan air (kristal
es) dalam udara di atmosfer yang
terjadi karena adanya
pengembunan / pemadatan uap air
yang ada dalam udara setelah
melampaui keadaan jenuh.
1. Kel. Awan tinggi ( 6 – 12 km )
2. Kel awan menengah (2–6km)
3. Kel awan rendah ( < 2 km )
4. Kel awan dengan
perkembangan vertikal ( < 2km)
Kabut
 Adalahawan yang rendah pada
permukaan bumi.
 Macam-macam kabut :

1. Kabut sawah
2. Kabut adveksi
3. Kabut industri
4. Kabut pendinginan
Gejala-gejala optik :
 Kilat/ halilintar
 Guntur / guruh

 Sandikala / twilight zone

 Pelangi

 Halo

 Aurora

 Fatamorgana
Kilat / halilintar
 Adalah cahaya menyilaukan hasil
ledakan listrik di atmosfer, dapat
meloncat antar awan, awan lanjut ke
bumi, asal di tempat tersebut
terbentuk muatan listrik yang besar
dan kutubnya berlawanan.
 Petir adalah ledakan listrik dari kilat.
Guntur / guruh
 Adalahsuara menggelegar yang
menyertai petir, disebabkan oleh
udara yang tiba-tiba memuai karena
dipanaskan oleh petir.
Sandikala / Twilight Zone
 Adalahpanorama alam berwarna
kuning kemerah-merahan pada
waktu senja atau pagi hari bila cuaca
cerah. Terjadi karena cahaya kuning
dan merah yang bergelombang
panjang disebarkan oleh molekul-
molekul udara.
Pelangi
 Adalah lingkaran cahaya warna-
warni spektrum (mejiku hibiniu)
yang terjadi akibat sinar matahari
dipantulkan dan dibiaskan oleh titik-
titik air yang ada di udara (sehabis
hujan, matahari muncul lagi).
Aurora
 Adalah fenomena cahaya yang
terlihat pada malam hari di daerah
lintang tinggi, baik di belahan bumi
utara atau selatan, disebabkan oleh
noda matahari / sunspot.
 Aurora Borealis : utara

 Aurora Australis : selatan


HALO
 Lingkaran cahaya / sinar yang
mengelilingi matahari atau bulan,
bisa penuh atau sebagian.
 Disebabkan oleh adanya awan kristal
/ es yang sangat tinggi, dibiaskan
oleh cahaya matahari atau bulan
Fatamorgana
 Adalah ilusi optik yang terjadi di
daerah gurun karena pembiasan
sinar matahari oleh lapisan udara
yang kerapatannya berbeda.
 Misal : halusinasi air, padahal hanya
sinar matahari dibiaskan oleh udara
renggang di permukaan tanah.

Anda mungkin juga menyukai