No : 16
Kelas : X MIPA 2
Cuaca adalah keadaan udara pada waktu yang relatif singkat dalam satu daerah yang sempit. Ilmu tentang
cuaca dinamakan meteorologi. Cuaca dikatakan baik misalnya langit cerah, tidak berawan, tidak turun
hujan, tidak berkabut, dan tidak bertiup angin yang kencang.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang sangat luas dalam waktu yang lama. Ilmu tentang
iklim dinamakan klimatologi.
Keadaan cuaca dapat diprakirakan melalui pengamatan. Pengamatan itu dilakukan terhadap unsur-unsur
cuaca. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
4. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan
rendah (minimum). Tekanan udara minimum disebut depresi. Jadi, angin ditimbulkan oleh perbedaan
tekanan udara. Tekanan udara disebabkan oleh Tmperatur/suhu yang berbeda. Daerah yang
temperaturnya tinggi, tekanan udaranya rendah, sedangkan daerah yang temperaturnya rendah, tekanan
udaranya tinggi (maksimum).
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengamati angin, antara lain:
a. Kecepatan angin,
b. Kekuatan angin,
c. Arah angin.
5. Awan
Awan adalah kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya
pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh. Awan
yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk, yaitu :
Jenis-jenis awan
1. Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat
tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.
2. Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu.
Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yang luas.
3. Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal. Di bagian atas
berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis dan di bagian bawahnya rata
6. Kelembaban Udara
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung di dalam udara. Besar kecilnya uap air di
udara merupakan indikator terjadinya hujan (presipitasi). Untuk mengetahui kelembaban udara digunakan
alat ukur higrometer.
Kelembaban udara dibedakan menjadi dua macam yaitu:
1. Kelembaban mutlak (absolut) yaitu bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang
tertampung dalam satu meter kubik udara.
2. Kelembaban nisbi (relatif) yaitu bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan
antarjumlah uap air yang ada dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh
udara tersebut. Rumus:
Kelembaban nisbi = Kelembaban mutlak udara x 100%
Nilai jenuh udara
1. Daerah iklim tropik, terletak antara 23,5°LU-23,5°LS. Cirinya: suhu udara selalu tinggi dan curah
hujan juga tinggi.
2. Daerah iklim subtropik, terletak antara 23,5°LU-40°LS. Cirinya: tekanan udara selalu tinggi dan
kering. Oleh karena itu, wilayah ini banyak dijumpai gurun pasir dan sabana.
3. Daerah iklim sedang, terletak antara 40°-66,5°LU/LS. Cirinya: daerah ini memiliki empat musim
yaitu panas, gugur, dingin, dan semi.
4. Daerah iklim dingin atau kutub, terletak antara 66,5°LU-90°LS.