Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap
sepanjang tahun dari daerahsubtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan
bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan
bumi Selatan.
Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang
mengalir ke daerah kutub dan turun di
daerah maksimum subtropik merupakan
angin Anti Passat.
Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti
Passat Barat Daya dan dibelahan bumi
Selatan disebut Angin Anti Passat Barat
Laut.
Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU
dan LS, angin anti passat kembaliturun
secara vertikal sebagai angin yang kering.
Angin kering ini menyerap uap air di
udara dan permukaan daratan.
Akibatnya,terbentuk gurun di muka bumi,
misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun
Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.
Sabuk angin ini berupa:
-Doldrums atau angin
mati
-Angin musim
-Angin anti musim
-Garis lintang kuda
-Angin barat
-Angin kutub
Angin Barat
4.
5. Awan,adalah kumpulan titik-titik
air/es di dalam udara yang terjadi
karena adnya kondensasi/sublimasi
dari uap air yang terdapat dalam
udara
Jenis-jenis awan
6. Hujan (presipitasi),
Klasifikasi hujan
Hujan Orografis
Pegunungan
Hujan Frontal
Udara Udara
panas dingin
Hujan Zenithal
0º
PRESIPITASI
Klasifikasi iklim
Iklim Fisis
Iklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan
kenyataan yang sesungguhnya di suatu wilayah
permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan
geografis yang terdapat di wilayah tersebut.
Berdasarkan faktor temperatur, curah hujan,
ataupun angin, iklim fisis dibedakan menjadi:
-Iklim laut
-Iklim darat
-Iklim dataran tinggi
-Iklim pegunungan
-Iklim musim
D Iklim Dingin
E Iklim Kutub
(1) f (lembab), selalu basah tanpa musim kering
(2) s (musim panas kering), kering pada musim panas
(3) w (musim dingin kering), kring pada musim dingin
(4) m (peralihan), hujan cukup musim kering pendek
golongan iklim B
(1) S (stepa atau iklim semi aride)
(2) W (wuste atau aride)
golongan iklim E
(1) T (tundra), musim panas pendek
(2) F (frost), salju abadi
(3) H (salju) salju di pegunungan
I. Iklim A, iklim khatulistiwa,terdiri dari:
1. Af : iklim hutan hujan tropis
2. Aw: iklim sabana tropis
II. Iklim B, iklim subtropis
1. Bs : iklim stepa
2. Bw: iklim gurun
III. Iklim C, iklim subtropis lembab
1. Cf : iklim subtropis lembab tanpa musim kering
2. Cw: iklim subtropis lembab musim dingin kering
3. Cs: iklim mediterania dg musim panas kering
IV. Iklim D, iklim sedang kontinental
1. Df : iklim sedang kontinental lembab
2. Dw: iklim sedang kontinental dg musim dingin kering
V. Iklim E, iklim arktik/salju
1. Et : iklim tundra
2. Ef: daerah es abadi
Iklim SchimdtFerguson
Tipe iklim Schmidt-Ferguson dikembangkan
oleh Dr. F.H. Schmidt dan Ir. J.H.A. Ferguson.
Mereka adalah orang Belanda yang menjadi
peneliti iklim di Indonesia, oleh karena itu
tipe iklimnya hanya sesuai untuk iklim tropis
0 1
1 1
Lama 2 E 2 1 Lama
periode 3 5 1 0 98 periode
4 E D 7
Lembab 5 6 kering (<100
6 4 4
(100 - 200 7 9 E D C
B 5 mm/bulan)
mm/bulan)98 3 3 3
3
4
E D C B 3
1 A 2
1 0 E 2 2 2 2
D C B 2A 1
11 1 1 1 1 0
1
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
Lama periode basah >200 0 1 2
mm/bulan)
Tabel 3.4 SUBDIVISI PERIODE BULAN KERING DAN MASA TANAM
Pada kondisi normal, tekanan udara akan meningkat di bagian timur Samudra
Pasifik (pesisir pantai Amerika bagian selatan) dan menurun di bagian barat
Samudra Pasifik (Indonesia dan Filipina). Akibatnya, sebelah timur Samudra
Pasifik akan memperoleh udara yang kering. Kondisi inilah yang menyebabkan
terbentuknya Gurun Atacama di Peru. Sebaliknya, wilayah Indonesia dan Filipina
akan mendapatkan udara hangat dengan kelembaban tinggi, sehingga memiliki
curah hujan yang tinggi pula
Pada kondisi El Nino, terjadi pembalikan
tekanan, curah hujan, arah angin, dan arus laut.
Tekanan udara di Samudra Pasifik di bagian barat
meningkat, dan tekanan udara di Samudra
Pasifik bagian timur menurun. Pembalikan
tekanan ini akan menimbulkan pelemahan
bahkan pembalikan arah angin pasat. Akibatnya,
wilayah Indonesia dan Filipina akan mengalami
musim kering yang sangat hebat yang
menyebabkan kekeringan panjang dan
menimbulkan kebakaran hutan.