Anda di halaman 1dari 84

ATMOSFER adalah lapisan

udara yang menyelubungi


bumi.
 Komposisi udara dalam atmosfer :

Macam gas Volume (%) Massa

Nitrogen (N2 ) 78,088 75,527


Oksigen (O2) 20,049 23,143
Argon (Ar) 0,930 1,282
Karbon dioksida (CO2) 0,030 0,045
LAPISAN ATMOSFER
LAPISAN ATMOSFER
1. Troposfer ( 0 – 10 km)
- Troposfer merupakan lapisan terbawah
- Termperatur di lapisan ini berkurang sebesar 6°C
setiap 1 km pertambahan ketinggian
- Lapisan ini banyak mengandung uap air dan
karbondioksida yang mempengaruhi peristia cuaca
di muka bumi
2. Stratosfer ( 10 – 50 km)
- Di lapisan ini terjadi peningkatan temperatur
(temperature inversion), dari temperatur sekitar -
60°C pada ketinggian 10 km perlahan meningkat
hingga mencapai 0°C pada ketinggian 50 km
- Kenaikan temperatur ini disebabkan oleh
penyerapan radiasi ultraviolet oleh gas ozon (O 3)
3. Mesosfer ( 50 – 85 km)
- Pada lapisan ini terjadi penurunan temperatur hingga
mencapai -90°C pada ketinggian 80 km
- Penurunan temperatur ini terjadi karena tidak adanya gas,
uap air, dan debu yang dapat menyerap radiasi
ultraviolet
- Mesosfer mepunyai lapisan ion atau udara bermuatan listrik
yang disebut lapisan D pada ketinggian 50 – 70 km
yang berfungsi memantulkan gelombang radio.
4. Termosfer ( 80 – 500 km)
Di lapisan ini terjadi kenaikan temperatur (inversi) dari -90°C
pada ketinggian 80 sampai ribuan derajat pada ketinggian
500 km dan terus meningkat hingga mencapai lapisan
eksosfer
Terdapat 3 daerah bermuatan listrik yang terpisah yaitu:
• Lapisan E
• Lapisan F1
• Lapisan F2
Cuaca dan iklim
 Perbedaan cuaca dan iklim
 Cuaca adalah kondisi sehari-hari atmosfir,
serta variasinya
 dalam jangka pendek (beberapa menit
sampai minggu).
 Iklim adalah rata-rata (statistik) dari informasi
cuaca yang menguraikan variasi
 cuaca pada tempat tertentu untuk interval
waktu yang ditetapkan (umumnya 30 tahun)
1. RADIASI MATAHARI
Pemanasan udara terjadi melalui
dua proses, yaitu pemanasan
langsung dan pemanasan tidak
langsung
Proses pemanasan langsung
 Proses absorbsi, adalah penyerapan unsur-
unsur radiasi matahari, misal sinar gamma,
sinar-X, ultrviolet

 Proses refleksi, adalah pemantulan kembali


ke angkasa pemanasan matahari terhadap
udara oleh butir-butir air, awan an partikel
lain

 Proses difusi adalah penghamburan sinar


gelombang pendek biru dan lembayung ke
udara. Proses ini menyebabkan langit
berwarna biru
Proses pemanasan tidak langsung

 Konduksi, adalah pemberian panas oleh


matahari pada lapisan udara bagian
bawah, kemdian lapisan udara tersebut
memberikan panas pada lapisan udara di
atasnya.

 Konveksi, adalah pemberian panas oleh


gerak udara vertikal ke atas.
lanjutan

 Adveksi, adalah pemberian panas


oleh gerak udara yang horisontal

 Turbulensi, adalah pemberian


panas oleh gerak udara yang tidak
teratur dan berputar-putar ke
atas
Unsur-unsur cuaca dan iklim

2. Suhu Udara , dipengaruhi oleh :


• Lamanya Penyinaran Matahari,
• Kemiringan Sudut Datang Sinar
Matahari,
• Ketinggian Tempat,
• Letak Lintang Suatu Wilayah,
• Warna muka bumi
2. Tekanan udara, adalah
keadaan berat ringannya udara
 Tekanan udara menunjukkan tenaga yang
bekerja untuk menggerakkan masa
udara dalam setiap satuan luas tertentu.
Tekanan udara semakin rendah apabila
semakin tinggi dari permukaan laut.
 Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar
Hubungan Ketinggian dengan
Tekanan Udara
 Hubungan antara tekanan udara dengan
ketinggian tempat dipakai untuk merancang
alat untuk pengukuran tinggi tempat =
ALTIMETER
 Tekanan udara umumnya menurun untuk
setiap bertambah ketinggian 100 m
Pola Tekanan Udara
 Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh
1. Garis edar matahari, menyebabkan fluktuasi suhu
musiman. Suhu mempengaruhi pemuaian dan penyusutan
volume udara. Jika udara memuai maka volume udara
renggang sehingga tekanannya menurun, sebaliknya, jika
volume udara menyusut maka maka kerapatan udara
menjadi tinggi akibatnya tekanannya meningkat.
2. Bentangan Laut, sebagai pemasok uap air ke udara
(evaporasi). Penambahan uap air ke udara menyebabkan
tekanan udara meningkat. Terjadi fenomena angin laut
(siang) dan angin darat (malam)
3. Ketinggian tempat
Pusat Tekanan Udara
 Pusat tekanan udara dipengaruhi oleh unsur-unsur yang
mempengaruhi perbedaan tekanan udara (garis edar
matahari, bentangan laut dan ketinggian).
 Pusat-pusat tekanan udara bersifat temporer.
 Pusat tekanan rendah disebut siklon, depresi atau low.
 Pusat tekanan tinggi disebut antisiklon atau high.
 Pusat tekanan rendah yang memanjang disebut palung
atau rough.
 Pusat tekanan tinggi yang memanjang disebut ridge
(punggung bukit/mountain).
 Tekanan udara akan berkurang sebesar 1
mmHg setiap ketinggian naik 11 m, atau
tekanan udara akan berkurang sebesar 1
mb setiap ketinggian naik 8 m
2. Angin , adalah massa udara yang bergerak
 Pendorong bergeraknya massa udara adalah
perbedaan tekanan udara antara satu tempat
dengan tempat yang lain.
 Angin selalu bertiup dari tempat dengan tekanan
udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara yang
lebih rendah.
 Pengaruh perputaran bumi terhadap angin disebut
dengan pengaruh Cariolis (Cariolis Effect)
 Cariolis Effect, angin bergerak searah jarum jam
mengitari daerah bertekanan rendah di belahan
bumi selatan, sebaliknya bergerak berlawanan
jarum jam mengitari daerah bertekanan rendah di
bumi utara.
Ada tiga hal penting yang menyangkut
sifat angin yaitu:
• Kekuatan angin
• Arah angin
• Kecepatan
 Kekuatan Angin
Menurut hukum Stevenson, kekuatan
angin berbanding lurus dengan gradient
barometriknya.
 Gradient baromatrik ialah angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara
dari dua isobar pada tiap jarak
15 meridian (111 km).
Arah angin

 Arah angin dipengaruhi oleh tiga faktor:


 1) Gradient barometrik
 2) Rotasi bumi
 3) Kekuatan yang menahan (rintangan)
Kecepatan angin

 Atmosfer ikut berotasi dengan bumi.


Molekul-molekul udara mempunyai
kecepatan gerak ke arah timur, sesuai
dengan arah rotasi bumi.
 Kecepatangerak tersebut disebut
kecepatan linier.
 Bentuk bumi yng bulat ini menyebabkan
kecepatan linier makin kecil jika makin
dekat ke arah kutub.
RAGAM ANGIN

 Angin yang mengikuti pola umum


sirkulasi udara = prevailing wind
 Prevailing wind pada daerah tropis
disebut trade wind, beriklim sedang,
westerlies wind, daerah kutub, polar wind
RAGAM ANGIN
 Angin di dekat permukaan bumi, kecepatannya
lebih rendah dibandingkan denganlapisan udara
yang kebih tinggi.
 Terjadi karena hambatan akibat geseran dengan
permukaan bumi.
 Arah Angin pada ketinggian lapisan udara yang
tinggi juga lebih bervariasi.
 Pada ketinggian 6 – 12 km, dapat dijumpai angin
dengan kecepatan samapi 300 km/jam yang
umumnya berhembus dari barat, disebut jet
stream.
Sistem angin

 Angin Passat
Angin passat adalah angin bertiup tetap
sepanjang tahun dari daerahsubtropik
menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa).
a) Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan
bumi Utara.
b) Angin Passat Tenggara bertiup di belahan
bumi Selatan.
Angin Anti Passat
 Udara di atas daerah ekuator yang
mengalir ke daerah kutub dan turun di
daerah maksimum subtropik merupakan
angin Anti Passat.
 Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti
Passat Barat Daya dan dibelahan bumi
Selatan disebut Angin Anti Passat Barat
Laut.
 Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU
dan LS, angin anti passat kembaliturun
secara vertikal sebagai angin yang kering.
 Angin kering ini menyerap uap air di
udara dan permukaan daratan.
Akibatnya,terbentuk gurun di muka bumi,
misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun
Sahara (Afrika), dan gurun di Australia.
Sabuk angin ini berupa:
-Doldrums atau angin
mati
-Angin musim
-Angin anti musim
-Garis lintang kuda
-Angin barat
-Angin kutub
Angin Barat

 Sebagian udara yang berasal dari daerah


maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir
ke daerah sedang Utara dan daerah
sedangSelatan sebagai angin Barat.
 Pengaruh angin Barat di belahan bumi Utara
tidak begitu terasa karena hambatan dari benua.
Di belahan bumi Selatan pengaruh angin Barat
ini sangat besar, terutama pada daerah lintang
600 LS. Di sini bertiup angin Barat yang sangat
kencang yang oleh pelaut-pelaut disebut roaring
forties.
Angin Timur
 Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan
bumi terdapat daerah dengan tekanan udara
maksimum. Dari daerah ini mengalirlah
angin ke daerah minimum subpolar
(60oLU/LS).
 Angin ini disebut angin Timur. Angin timur
ini bersifat dingin karena berasal dari daerah
kutub.
Angin Muson (Monsun)
 Angin muson ialah angin yang berganti arah
secara berlawanan setiap setengah tahun.
Umumnya pada setengah tahun pertama
bertiup angin darat yang kering dan setengah
tahun berikutnya bertiup angin laut yang
basah.
Angin siklun dan anti
siklun
Angin lokal
Angin Darat dan Angin Laut

 Terjadi akibat perbedaan suhu udara dia tas laut


(atau danau) dengan udara di atas wilayah
daratan.
 Siang hari, diatas daratan lebih panas dibanding
lautan sehingga angin berhembus dari arah laut
ke daratan, ANGIN LAUT.
 Malam hari, daratan lebih dingin sehingga
tekanan udaranya lebih tinggi, menyebabkan
angin berhembus dari daratan ke arah lautan,
ANGIN DARAT
Angin GUNUNG dan Angin
LEMBAH
 Siang hari, bagian pun cak gunung menerima
radiasi matahari lebih banyak sehingga suhunya
lebih tinggi, angin berhembus dari lembah ke
puncak gunung, ANGIN LEMBAH.
 Malam hari, angin akan bergerak dari puncak ke
arah lembah karena udara di puncak lebih dingin
dibanding lembah akibat kehilangan panas
melalui radiasi gelombang panjang ke atmosfer.
Angin dari arah puncak pada malam hari disebut
ANGIN GUNUNG.
Angin Fohn (Angin Jatuh)
FUNGSI ANGIN

 Tiga sifat Angin:


1. Angin menyebabkan tekanan terhadap
permukaan yang menentang arah angin
tersebut
2. Angin mempercepat pendinginan dari
benda yang panas
3. Kecepatan angin sangat beragam dari
tempat ke tempat lain dan dari waktu ke
waktu.
FUNGSI ANGIN

 Fungsi lain: pencampur lapisan udara, antara


udara panas dan udara dingin, udara lembab dan
udara kering, udara yang kaya dengan CO2
dengan udara dengan CO2 yang rendah.
 Fungsi tersebut, maka siklus hidrologi dapat
berlangsung, dan keracunan CO2 pada pusat
kota dan kawasan industri dapat dihindari.
4. KELEMBABAN UDARA, adalah
kandungan uap air di
udara

4.
5. Awan,adalah kumpulan titik-titik
air/es di dalam udara yang terjadi
karena adnya kondensasi/sublimasi
dari uap air yang terdapat dalam
udara
Jenis-jenis awan
6. Hujan (presipitasi),
Klasifikasi hujan
Hujan Orografis

Pegunungan
Hujan Frontal

Udara Udara
panas dingin
Hujan Zenithal


PRESIPITASI
Klasifikasi iklim
Iklim Fisis
Iklim fisis adalah pembagian iklim berdasarkan
kenyataan yang sesungguhnya di suatu wilayah
permukaan sebagai hasil pengaruh lingkungan
geografis yang terdapat di wilayah tersebut.
Berdasarkan faktor temperatur, curah hujan,
ataupun angin, iklim fisis dibedakan menjadi:
-Iklim laut
-Iklim darat
-Iklim dataran tinggi
-Iklim pegunungan
-Iklim musim

Pembagian Iklim Junghuhn


 Iklim Junghuhn
 Junghuhn membagi daerah iklim dengan
membandingkan jenis tumbuh-tumbuhan
pada tiap perbedaan ketinggian sebagai
berikut:

1. Zona iklim panas


2. Zona iklim sedang
3. Zona iklim sejuk
4. Zona iklim dingin
Tipe Iklim Koppen
Dasar klasifikasi iklim
Koppen adalah curah hujan dan
suhu udara
Langkah-langkah klasifikasi iklim yang dibuat
oleh Koppen:
1. Membagi dunia ke dalam dua belahan, yaitu
Belahan Bumi Utara (BBU) dan Belahan Bumi
Selatan (BBS)
2. Untuk masing-masing belahan bumi, ditetapkan
ada empat musim yaitu musim dingin (winter),
semi (spring), gugur (autmn), dan panas
(summer). Masing-masing musim berlangsung
selama tiga bulan
Pembagian Iklim Koppen
( Simbol Jenis Iklim Utama
A Iklim Hujan Tropis
B Iklim Kering
C Iklim Sedang Basah

D Iklim Dingin

E Iklim Kutub
(1) f (lembab), selalu basah tanpa musim kering
(2) s (musim panas kering), kering pada musim panas
(3) w (musim dingin kering), kring pada musim dingin
(4) m (peralihan), hujan cukup musim kering pendek
golongan iklim B
(1) S (stepa atau iklim semi aride)
(2) W (wuste atau aride)
golongan iklim E
(1) T (tundra), musim panas pendek
(2) F (frost), salju abadi
(3) H (salju) salju di pegunungan
I. Iklim A, iklim khatulistiwa,terdiri dari:
1. Af : iklim hutan hujan tropis
2. Aw: iklim sabana tropis
II. Iklim B, iklim subtropis
1. Bs : iklim stepa
2. Bw: iklim gurun
III. Iklim C, iklim subtropis lembab
1. Cf : iklim subtropis lembab tanpa musim kering
2. Cw: iklim subtropis lembab musim dingin kering
3. Cs: iklim mediterania dg musim panas kering
IV. Iklim D, iklim sedang kontinental
1. Df : iklim sedang kontinental lembab
2. Dw: iklim sedang kontinental dg musim dingin kering
V. Iklim E, iklim arktik/salju
1. Et : iklim tundra
2. Ef: daerah es abadi
Iklim SchimdtFerguson
Tipe iklim Schmidt-Ferguson dikembangkan
oleh Dr. F.H. Schmidt dan Ir. J.H.A. Ferguson.
Mereka adalah orang Belanda yang menjadi
peneliti iklim di Indonesia, oleh karena itu
tipe iklimnya hanya sesuai untuk iklim tropis

Schmidt –Ferguson mengklasifikasikan


iklim berdasarkan jumlah curah hujan
setiap bulan dalam satu tahun yang
dikenal sebagai rasio bulan basah dan
bulan kering
Jumlah rata-rata bulan kering
Q rasio = -------------------------------------- x 100
Jumlah rata-rata bulan basah
Keterrangan:
Bulan kering = bulan dengan curah hujan rata-rata < 60 mm
Bulan lembab = bulan dengan curah hujan rata-rata antara 60 – 100 mm
Bulan basah = bulan dengan curah hujan rata-rata > 100 mm

Pembagian Iklim Schmidt - Ferguson

Tipe Q rasio Tipe Q rasio

A 0% - 14,3% E 100% - 167%

B 14,3% - 33, 3% F 167% - 300%

C 33,3% - 60% G 300% - 700%

D 60% - 100% H 700% atau lebih


 Iklim Oldeman

Dasar klasifikasi iklim Oldeman sama dengan


Schmidt-Ferguson yakni curah hujan

0 1
1 1
Lama 2 E 2 1 Lama
periode 3 5 1 0 98 periode
4 E D 7
Lembab 5 6 kering (<100
6 4 4
(100 - 200 7 9 E D C
B 5 mm/bulan)
mm/bulan)98 3 3 3
3
4
E D C B 3
1 A 2
1 0 E 2 2 2 2
D C B 2A 1
11 1 1 1 1 0
1
20 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1
Lama periode basah >200 0 1 2
mm/bulan)
Tabel 3.4 SUBDIVISI PERIODE BULAN KERING DAN MASA TANAM

Bulan Kering Masa Tanam Keterangan


Simbol

1 <2 11 – 12 Kemungkinan penanaman


tanaman pangan sepanjang
tahun.
2 2–3 9 – 10 Membutuhkan perencanaan yang
diteliti untuk penanaman
sepanjang tahun
3 4–6 6–8 Periode bera tidak dapat
dihindari, tetapi dimungkinkan
penanaman dua tanaman secara
bergantian
4 7–9 3–5 Kemungkinan penanaman hanya
satu kali.
5 >9 <3 Tidak sesuai untuk tanaman
bahan makanan apabila tanpa
penambahan sumber air
Perubahan iklim global
Dampak perubahan iklim
global
Interaksi antara atmosfer dan lautan menyebabkan terjadinya fenomena El Nino
dan La Nina

Pada kondisi normal, tekanan udara akan meningkat di bagian timur Samudra
Pasifik (pesisir pantai Amerika bagian selatan) dan menurun di bagian barat
Samudra Pasifik (Indonesia dan Filipina). Akibatnya, sebelah timur Samudra
Pasifik akan memperoleh udara yang kering. Kondisi inilah yang menyebabkan
terbentuknya Gurun Atacama di Peru. Sebaliknya, wilayah Indonesia dan Filipina
akan mendapatkan udara hangat dengan kelembaban tinggi, sehingga memiliki
curah hujan yang tinggi pula
 Pada kondisi El Nino, terjadi pembalikan
tekanan, curah hujan, arah angin, dan arus laut.
Tekanan udara di Samudra Pasifik di bagian barat
meningkat, dan tekanan udara di Samudra
Pasifik bagian timur menurun. Pembalikan
tekanan ini akan menimbulkan pelemahan
bahkan pembalikan arah angin pasat. Akibatnya,
wilayah Indonesia dan Filipina akan mengalami
musim kering yang sangat hebat yang
menyebabkan kekeringan panjang dan
menimbulkan kebakaran hutan.

Anda mungkin juga menyukai