Anda di halaman 1dari 15

Nama : Safira A.

Tane

Stambuk : E 281 18 233

Tugas : Apa-apa saja unsur-unsur cuaca/iklim

1. Definisi Cuaca dan Iklim


Cuaca adalah keadaan udara pada suatu waktu di suatu tempat tertentu. Jadi kondisi cuaca
akan senantiasa berubah dari waktu ke waktu. Sedangkan Iklim adalah keadaan cuaca rata-
rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama
(minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas.

Yang patut kita ketahui bahwa cuaca dan iklim memiliki kesamaan unsur-unsur dasar yang
membentuknya. Unsur-unsur cuaca dan iklim yang penting antara lain penyinaran Matahari,
suhu udara, angin, awan, kelembapan dan curah hujan.

Disiplin ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang
mempelajari tentang keadaan cuaca disebut Meteorologi.

2. Unsur – unsur cuaca dan iklim


a. Penyinaran Matahari
Matahari merupakan sumber energi yang penting bagi berlangsungnya kehidupan di bumi.
Energi sinar Matahari sebagian digunakan untuk memanaskan atmosfer. Proses pemanasan
ini dapat berlangsung secara langsung maupun tidak langsung.

a) Pemanasan langsung
Di dalam atmosfer terkandung berbagai zat seperti uap air, debu, asam arang, dan zat asam.
Zat-zat tersebut mampu menyerap sebagian energi panas matahari sebelum jatuh ke bumi.

b) Pemanasan tidak langsung


Energi matahari yang tidak terserap oleh atmosfer akan diteruskan menuju ke permukaan
bumi. Energi ini kemudian akan diserap oleh permukaan bumi sehingga menyebabkan
permukaan bumi menjadi lebih panas. Hal ini tentu akan mempengaruhi keadaan lapisan
atmosfer bagian bawah atau yang dekat dengan permukaan bumi.

Panas permukaan bumi oleh penyinaran matahari dapat memengaruhi kenaikan suhu
udara. Suhu udara di permukaan Bumi sangatlah bervariasi, hal ini dikarenakan sinar
Matahari menyebar tidak merata di permukaan Bumi.
b. Suhu udara
Akibat penyinaran matahari, permukaan bumi menerima panas. Udara akan menerima
panas dari permukaan bumi yang dipancarkan kembali setelah diubah dalam bentuk
gelombang panjang. Radiasi yang dipancarkan oleh matahari tidak seluruhnya diterima oleh
bumi. Bumi akan menyerap radiasi sebesar 51%, selebihnya dipantulkan kembali oleh awan
20%, oleh bumi 4%, dan oleh atmosfer 6%, serta dibaurkan oleh molekul udara dan debu
atmosfer sebesar 19% (Hartono, 2007, Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta).

Keadaan suhu suatu tempat di permukaan bumi sangatlah bervariasi, hal ini tergantung
pada hal-hal seperti berikut.

1) Intensitas dan durasi harian dari energi matahari yang diterima di atmosfer di atas
permukaan sebuah daerah.
2) Pelenyapan energi dalam atmosfer terjadi oleh pemantulan, pemancaran, dan
penyerapan.
3) Kemampuan penyerapan di permukaan daerah.
4) Sifat-sifat fisik permukaan daerah dan daerah sekitarnya.
5) Pertukaran panas dalam penguapan (evaporasi), pengembunan (kondensasi), pembekuan
(freezing), dan pencairan (melting) air.

Pemanasan udara di dekat permukaan Bumi dapat melalui beberapa cara sebagai berikut
ini;
1) Secara konveksi
Konveksi terjadi karena terjadi perpindahan udara.

2) Secara adveksi
Adveksi terjadi karena perpindahan udara ke arah horisontal atau mendatar.

3) Secara turbulensi
Turbulensi terjadi karena pergerakan udara yang tidak teratur, pada umumnya berputar-
putar.

4) Secara konduksi
Konduksi terjadi karena molekul udara saling bersinggungan sehingga energi panas dari
permukaan bumi dapat mengalir ke atas.

:
Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada daerah yang sempit. Contohnya,
cuaca di Manado cerah, tidak berawan, temperatur udara 200-300 C, dan kecepatan angin
10 km/jam. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorology.

Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata pada daerah yang luas dan dalam waktu yang lama (30
tahun). Ilmu tentang iklim dinamakan klimatologi.

Meteorologi mempelajari atmosfer bumi, temperatur udara, gerakan udara, dan gejala-
gejala yang ada dalam udara. Data yang diperoleh dari meteorologi digunakan untuk
menentukan iklim suatu daerah. Oleh karena itu, ada kaitan yang erat antara meteorologi
dan klimatologi.

Unsur Cuaca dan Iklim

Unsur cuaca dan iklim meliputi sebagai berikut.

1. Temperatur udara atau suhu udara

iklim dan cuaca

ilustrasi suhu udara (murdockcruz.com)

Hal yang mempengaruhi cuaca dan iklim yang pertama adalah temperatur udara. Udara
menjadi panas karena mendapat pemanasan matahari. Alat untuk mengukur suhu udara
adalah termometer. Termometer sederhana yang ada disekitar kita adalah termometer
dinding dan termometer maksimum minimum. Termometer yang dapat mencatat sendiri
disebut termograf.

Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke
kutub akan menjadi makin dingin. Suhu udara di daerah ekuator sekitar 270 C dan di daerah
kutub mencapai beberapa derajat di bawah nol.
Pada kasus yang lain, sewaktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa makin dingin jika
ketinggian bertambah. Tiap kenaikan 100 m, suhu udara akan berkurang (turun) sekitar
0,60 C. Penurunan suhu semacam itu disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate.
Pada udara kering, lapse rate adalah 10 C.

Faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhuh udara suatu daerah adalah sebagai
berikut.

Sudut datang sinar matahari. Makin tegak sinar matahari, udara akan semakin panas.

Keadaan cuaca. Pada saat cuaca cerah, suhu udara panas, sedangkan pada saat cuaca
mendung (berawan) suhu udara lebih dingin.

Letak lintang. Makin dekat dengan garis ekuator, suhu udara lebih panas dan makin dekat
dengan daerah kutub, suhu udara makin dingin.

Ketinggian tempat. Sebagai perbandingan, suhu udara di pantai panas. Kemudian semakin
tinggi suatu tempat, suhu akan semakin dingin.

2. Tekanan Udara

iklim dan cuaca

contoh grafik laporan tekanan udara pulau Bawean (stametbawean.com)

Hal kedua yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah tekanan udara. Udara yang
menyelubungi bumi adalah benda gas dan mempunyai massa. Oleh karena itu, di udara
akan terjadi sebagai berikut.

Di muka bumi terdapat tumpukan massa udara. Udara dibagian atas menindih (menekan)
udara dibawahnya, Tekanan ini disebut tekanan udara.

Massa udara terpengaruh gravitasi bumi sehingga udara makin dekat dengan permukaan
bumi, makin mampat dan makin ke atas makin renggang. Akibat selanjutnya, makin dekat
dengan permukaan bumi tekanan udara makin besar dan makin ke atas makin berkurang.

Udara apabila terkena panas akan memuai, dan apabila mengalami pendinginan akan
menyusut.
Alat untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Barometer yang dapat mencatat
sendiri disebut barograf. Besarnya tekan udara di permukaan bumi adalah 76 cmHg atau
760mmHg atau sama dengan satu atmosfer.

3. Angin

iklim dan cuaca

kantong angin (pixabay.com)

Hal selanjutnya yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah angin. Udara yang bergerak
disebut angin. Udara bergerak karena perbedaan tekanan. Alat untuk mengukur kecepatan
angin dinamakan anemometer. Sedangkan alat untuk mengetahui arah angin disebut panah
angin atau kantong angin.

Pada dasarnya, angin di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu angin tetap
dan angin lokal.

a. Angin tetap

Angin tetap adalah angin yang bergerak terus menerus sepanjang tahun dengan arah yang
tetap. Contoh angin tetap adalah: angin pasat, angin barat, dan angin timur. Angin pasat
adalah angin yang bertiup dari daerah maksimum subtropika menuju ke daerah minimum
ekuator.

Pada awalnya, angin pasat bergerak tegak lurus dari daerah maksimum subtropics menuju
ke minimum ekuator. Akan tetapi, karena bumi berotasi dari barat ke laut, maka angin pasat
di sebelah selatan berbelok ke kiri, sedangkan angin pasat di sebelah utara ekuator berbelok
ke kanan.
Oleh Karena itu, angin pasat di sebalah utara ekuator menjadi angin pasat timur laut,
sedangkan angin pasat disebalah selatan ekuator menjadi angin pasat tenggara.

b. Angin lokal

Angin lokal adalah angin yang hanya terjadi di daerah tertentu saja. Contoh angin lokal
adalah angin muson dan angin bohorok.

1. Angin Muson

Angin muson adalah angin yang bertiup setiap setengah tahun sekali secara bergantian arah
yang berlawanan. Gerakan angin ini dipengaruhi oleh peredaran gerak semu matahari
tahunan. Hal tersebut mengakibatkan seberapa besar dan kecilnya tekanan udara.

Di Indonesia angin muson berupa angin yang bertiup dari Asia menuju Australia dan
sebaliknya.

Angin muson dibedakan menjadi dua, yaitu angin muson barat dan angin muson timur.
Berikut ini penjelasan singkat mengenai angin muson.

a. Angin Muson Barat

Angin muson barat atau juga biasa disebut dengan angin muson musim dingin timur laut
adalah angin muson yang berhembus antara bulan oktober sampai bulan april.

Pada rentang waktu tersebut, keberadaan pergerakan semu matahari terletak di belahan
bumi bagian selatan. Hal ini mengakibatkan tekanan udara di kawasan benua Asia menjadi
tinggi namun tekanan udara di kawasan benua Australia menjadi rendah.
Saat seperti tersebut menjadikan angin dari kawasan Asia bertiup menuju ke kawasan
Australia. Karena angin yang bertiup menuju Australia itu melewati Samudera Hindia, maka
angin tersebut bergerak dengan membawa uap air yang banyak.

Nah, disaat yang bersamaan di Indonesia akan terjadi musim hujan karena letak Indonesia
yang berada di tengah-tengah kedua kawasan benua dan juga Samudera Hindia.

Di waktu seperti ini biasanya angin menjadi kencang dan ombak di lautan menjadi semakin
tinggi. Sehingga mengakibatkan banyak nelayan takut untuk melaut. Pada musim ini
masyarakat nelayan biasa menyebut dengan musim baratan.

b. Angin Muson Timur

Angin muson timur atau juga biasa disebut dengan angin muson musim panas barat daya
adalah angin yang berhembus antara bulan april hingga bulan oktober.

Pada rentang waktu tersebut, gerak semu matahari seang bearada pada posisi belahan bumi
utara. Hal ini mengakibatkan kawasan Australia mengalami musim dingin dan memiliki
tekanan maksimum.

Sedangkan di benua Asia akan mengalami musim panas yang mengakibatkan tekanan
menjadi minimum. Sebagaimana angin muson barat, angin akan bertiup dari daerah yang
bertekanan tinggi berhembus menuju daerah yang bertekanan lebih rendah.
Sehingga dapat dijelasakan bahwa dalam muson timur angin akan berehmbus dari kawasan
Autralia menuju kawasan Asia. Namun karena angin bergerak menuju bagian utara garis
equator, maka angin akan berbelok ke arah kanan.

Pada waktu yang seperti itu angin yang berhembus akan berdampak musim panas atau
kemarau di Indonesia. Karena angin yang berhembus sebelumnya melewati daerah gurun
pasir yang berada di kawasan utara Australia.

Karena angin tersebut melewati gurun pasir yang kering kemudian hanya melewati lautan
yang sempit, maka angin hanya membawa uap air dengan jumlah sedikit. Itulah yang
menyebabkan Indonesia mengalami musim panas.

2. Angin Bohorok

Angin bohorok adalah jenis angin jatuh yang disebut juga angin fohn. Angin jatuh adalah
angin yang bergerak menuruni lereng pegunungan. Ketika mendekati gunung, angin ini
mendapat uap air.

Ketika mengalami proses kondensasi uap air, akhirnya kan jatuh menjadi hujan. Setelah
melewati puncak gunung, angin bergerak menuruni lereng dengan tidak membawa uap air
lagi.

Oleh karena itu, angin jatuh bersifat kering dan lebih panas dari daerah yang didatangi.

Di Indonesia, angin jatuh terjadi di banyak tempat dan memiliki nama tersendiri. Di deli
(Sumatera Utara), angin jatuh disebut dengan angin Bohorok yang sering merusak tanaman
tembakau.

Di Biak (Papua) dinamakan angin Wambraw, angin Kumbang di Cirebon (Jawa Barat), angin
Gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan angin Brubu di Makassar (Sulawesi).
Angin jatuh juga dapat bersifat kering dan dingin jika angin bergerak dari puncak
pegunungan yang tinggi dan bersalju. Contohnya seperti angin Mistral yang ada di Perancis,
angin Bora di pantai samudera Atlantik, dan angin Sirocco di pantau laut Adriatik.

4. Kelembapan Udara

iklim dan cuaca

ilustrasi kelembapan udara (pixabay.com)

Hal lain yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah kelembapan udara. Udara yang jenuh
uap air disebut memiliki kelembapan maksimum. Udara yang mengandung sejumlah uap air
tertentu pada udara terbuka dinamakan memmiliki kelembapan absolut.

Alat untuk mengukur kelembapan udara adalah higrometer. Higrometer yang dapat
mencatat sendiri disebut higrograf.

5. Awan

iklim dan cuaca

awan (pixabay.com)

Hal selanjutnya yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah awan. Udara yang telah jenuh
jika mendapat tambahan uap air atau mengalami proses kondensasi akan terbentuk titik-
titik air. Titik-titik air yang melayang-layang di udara disebut awan. Awan yang menempel di
permukaan bumi disebut dengan kabut.

Awan memiliki banyak nama atau jenis yang dapat dibedakan berdasarkan morfologi,
ketinggian, dan material pembentuknya.

Jenis Awan Menurut Morfologinya (bentuknya)


Berdasarkan morfologinya, awan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu cumulus, stratus,
dan cirrus. Jika beberapa awan tersebut bergabung maka akan terbentuk morfologi
gabungan.

Jenis Awan Menurut Ketinggiannya

Berdasarkan ketinggiannya, awan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu awan rendah,
sedang, dan tinggi.

Awan rendah adalah awan yang terdapat pada ketinggian kurang dari 2000 m.

Awan sedang adalah awan yang terdapat pada ketinggian 2000 – 7000 m.

Awan tinggi adalah awan yang terdapat pada ketinggian lebih dari 7000 m.

Jenis awan menurut material pembentuknya

Berdasarkan material pembentuknya, awan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu awan
cair, es, dan campuran.

Awan cair adalah awan yang seluruhnya terdiri atas bahan cair.

Awan es adalah awan yang seluruhnya terdiri atas Kristal-kristal es.

Awan campuran adalah awan yang terdiri atas bahan cair dan Kristal es.

6. Curah Hujan (Presipitasi)

iklim dan cuaca

ilustrasi hujan (pixabay.com)

Hal terakhir yang mempengaruhi cuaca dan iklim adalah hujan. Curah hujan adalah
banyaknya air hujan atau Kristal es yang jatuh hingga ke permukaan bumi. Alat yang
digunakan untuk mengukur curah hujan adala ombrometer.

Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan menjadi sebagai berikut.


Hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air bergerak
mendaki pegunungan. Uap air tersebut kemudian mengalami proses pengembunan dan
akhirnya jatuh sebagai hujan.

Hujan konveksi adalah hujan yang terjadi karena adanya gerakan udara yang mengandung
uap air secara vertical (konveksi). Hujan ini sering disebut dengan hujan zenithal.

Hujan front adalah hujan yang terjadi didaerah front. Front adalah bidang batas dua massa
udara yang saling bertumbukan. Hujan ini terjadi karena bertemunya antara udara massa
panas dengan massa udara dingin.

Kemudian, massa udara panas yang kurang padat akan naik keatas massa udara dingin yang
lebih padat dan akan terjadi proses pengembunan. Dari proses pengembunan kemudian
berubah menjadi awan dan turun sebagai hujan.

Baca juga: 3 Siklus Hidrologi dan Proses Terjadinya

Alat Pengukur Cuaca dan Iklim

Setelah sebelumnya kita bahas tentang pengertian cuaca dan iklim serta unsur-unsur yang
membentuknya, sekarang akan kita ulas alat-alat pengukur iklim dan cuaca.

Mungkin dari kalian semua yang membaca tulisan ini masih asing dengan berbagai alat yang
menunjang dalam memperoleh data detail tentang dua peristiwa udara di sekitar kita
tersebut. Berikut ini adalah jenis-jenis alat ukur iklim dan cuaca beserta fungsinya.

Termometer

Termometer adalah alat pengukur suhu yang paling sederhana di sekitar kita. Termometer
memiliki berbagai macam jenis. Jenis yang paling sederhana adalah termometer air raksa.

Jika suhu disekitar meningkat, air raksa dalam tabung akan menunjukkan pemuaian.
Sebaliknya, jika suhu disekitar kita dingin atau menurun makan air raksa dalam tabung akan
kembali menyusut.
Ketika badan kita panas, biasanya dokter atau kita sendiri bisa mengukur suhuh badan
dengan cara menempelkan termometer ke badan. Untuk mendapatkan info mengenai suhu
lingkungan biasanya yang digunakan adalah termometer dinding.

Pada zaman modern seperti sekarang lebih canggih lagi. Kita bisa mengecek suhuh suatu
daerah atau kota secara real time dengan memanfaatkan internet.

alat pengukur iklim dan cuaca

termometer air raksa (medilink.co.ke)

alat pengukur iklim dan cuaca

contoh termometer dinding (pixabay.com)

Higrometer

Higrometer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan pada
suatu daerah. Kelembapan udara adalah seberapa banyak kandungan uap air yang ada
dalam udara. Ketika semakin banyak kadar uap air yang ada dalam udara maka akan
semakin sejuk dan dingin.

alat pengukur iklim dan cuaca

higrometer (hygrometer.net)

Barometer

Barometer adalah alat untuk mengukur seberapa besar tekanan udara pada suatu tempat.
Tekanan udara diperlukan untuk memperkirakan cuaca. Para ahli klimatologi maupun
meteorologi mencatat pergerakan tekanan udara setiap saat unutk dapat memperikan
cuaca dalam kurun waktu tertentu.

alat pengukur iklim dan cuaca


contoh barometer (appadvice.com)

Anemometer

Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Biasanya alat ini
di letakkan di lapangan terbuka dengan tiang yang tinggi. Wujud anemometer yang bisa kita
temui biasanya terdapat beberapa alat seperti mangkuk yang diletakkan dalam satu tiang.

Ketika ada angin berhembus, maka alat tersebut akan berputar karena angin masuk ke
dalam mangkok sebagai alat penerima angin. Nah, putaran mangkok tersebut tersambung
pada suatu alat pencatat kecepatan.

alat pengukur iklim dan cuaca

ilustrasi anemometer (pixels.com)

Altimeter

Altimeter merupakan alat pengukur ketinggian ketingian suatu wilayah dari permukaan laut.
Alat ini bisa mencatat secara otomatis dalam satuan meter dan satuan kakai (feet).

Apabila kalian ingin mengetahui ketinggian suatu tempat namun tidak memiliki alat ini,
Anda bisa melihatya di stasiun kereta api. Disana akan diketahui ketinggian wilayah tersebut
apak diatas permukaan laut atau malah dibawah permukaan laut.

alat pengukur iklim dan cuaca

altimeter (wagaero.com)

Ombrometer

Ombrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur curah hujan di suatu wilayah
tertentu.Selain ombrometer, fluviograf juga bisa digunakan sebagai alat penakar hujan.
Biasanya alat ini disebut dengan alat penakar hujan. Alat ini dipasang di tempat terbuka
sehingga air hujan bisa masuk dan dapat diterima langsung.

alat pengukur iklim dan cuaca

ombrometer (malahayati.ac.id)

PH Meter

Alat ini digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman air hujan suatu daerah. Dengan
melihat pH meter kita dapat mengetahui hujantersebut bersifat asam, netral, atau basa.

Angka pH meter yang menunjukkan dibawah atau kurang dari 5,4 berarti air hujan tersebut
bersifat asam. Jika pH meter menunjukkan angka diatas 7 maka hujan tersebut bersifat
basa. Dan jika pH menunjukkan diantara rentang angka diatas maka sifat air hujannya
netral.

Daftar Pustaka
(Unsur – unsur cuaca dan iklim, bagian ke-2)

[color-box]Anjayani, Eni.2009. Geografi: Untuk Kelas X SMA/MA. Klaten: PT Cempaka Putih.


Hartono.2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: CV. Citra Praya.
Rahayu, Saptanti.2009. Nuansa Geografi. Solo: PT Widya Duta Grafika.
Utoyo, Bambang.2006.Geografi 1 Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT. Pribumi
Mekar.[/color-box]

Anda mungkin juga menyukai