NIM: 215040200111102
Kelas: K
Sama halnya dengan air, udara dalam bentuk angin juga mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah. Kecepatan angin ini bergantung pada letak ketinggian dari tempatnya.
Kecepatan angin adalah kecepatan dari menjalarnya arus angin dan dinyatakan dalam knots
atau kilometer per jam maupun dalam meter per detik (Soepangkat, 1994) dalam (Data et al.,
2013). Kecepatan angin dapat diukur dengan alat yang bernaman anemometer. Sedangkan
untuk mengetahui arahnya dapat menggunakan alat Bernama wind vane.
Angin memiliki beberapa jenis. Pertama, angin darat-laut yang terjadi karena adanya
pergerakan udara dari darat ke laut. Angin ini terjadi pada malam hari Ketika tekanan udara
di darat lebih tinggi daripada di laut. Kedua, angin gunung-lembah yang terjadi karena ada
pergerakan udara dari gunung ke arah lembah, sedangkan angin lembah sebaliknya. Ketiga,
angin jatuh atau yang biasa disebut angin fohn. Angin ini biasanya bersifat kering dan panas
dikarenakan angin yang jatuh bertiup dari daerah yang memiliki temperature panas.
Selanjutnya angin memiliki sirkulasinya di atmosfer. Beberapa sirkulasi yang dikenal dalam
dunia klimatologi adalah sirkulasi atmosfer sel tunggal dan sirkulasi atmosfer tiga sel.
Source:
Data, A., Permukaan, A., & Bandara, D. I. (2013). Analisis Data Angin Permukaan Di
Bandara Pangkalpinang Menggunakan Metode Windrose. Jurnal Geografi, 10(2), 112–
122. https://doi.org/10.15294/jg.v10i2.8056
HK., B. T. (2020). KARAKTERISTIK DAN SIRKULASI ATMOSFER. METEOROLOGI INDONESIA, 1-210
Kastolani, W., Setiawan, I., Ruyati, E., & Rachmayani, Y. (2007). Jenis dan Proses
Terbentuknya Angin. 1–17.