BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cuaca dan iklim menjadi dua fenomena alam yang eksistensinya tak
bisa dipungkiri. Kedua hal tersebut merupakan gejala alamiah yang
sangat penting bagi kehidupan manusia, dengan mengetahui pola cuaca
dan iklim seperti periode musim hujan dan kemarau, maka para petani
dapat menentukan musim tanam yang tepat agar produksi pertaniannya
baik. Selain itu, kondisi cuaca dan iklim seperti arah dan kecepatan angin
sangat diperlukan bagi para nelayan untuk menentukan saat-saat yang
tepat pergi ke laut mencari ikan serta masih banyak sektor-sektor
kehidupan yang berkaitan dengan kondisi cuaca dan iklim.
Seperti halnya gejala gejala alam yang lain, cuaca dan iklim tak
lepas dari konsep konsep fisika yang terjadi di dalamnya. Misalnya,
angin terjadi karena adanya aliran udara dari tempat yang bertekanan
udara tinggi ke tempat yang bertekanan udara rendah. Hal ini sesuai
dengan konsep konsep yang dipelajari dalam fisika. Udara terdiri dari
berbagai macam gas (fluida) yang tentu saja mengalir dari tempat yang
bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Ini hanya salah satu
contoh bahwa cuaca dan iklim dapat dipelajari melalui fisika. Contoh
lainnya seperti perbedaan iklim di daerah ekuator dan kutub karena
perbedaan sudut penyinaran matahari yang mengakibatkan daerah
ekuator lebih banyak menerima sinar sehingga beriklim tropis yang panas
dan daerah kutub menerima sinar jauh lebih sedikit dari daerah ekuator
sehingga daerah kutub beriklim dingin dan dipenuhi es.
Selain hal di atas, terdapat beberapa faktor lain penyebab adanya
variasi iklim dan cuaca, di antaranya dengan adanya pergerakan planet
bumi menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima oleh bumi
tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi
yang berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam
1
mempercepat
terjadinya
perubahan
iklim
yang
mengakibatkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah
tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca
itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa
hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari,
dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap
jamnya.
Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar
24 jam melalui prakiraan cuaca hasil analisis Badan Meteorologi dan
Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan. Untuk negara negara yang
sudah maju perubahan cuaca sudah diumumkan setiap jam dan sangat
akurat (tepat).
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun)
dan meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat
penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan
arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air,
tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan
badai.
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hampir sama tetapi
berbeda pengertian, khususnya terhadap kurun waktu. Cuaca merupakan
bentuk awal yang dihubungkan dengan penafsiran dan pengertian akan
kondisi fisik udara sesaat pada suatu lokasi dan suatu waktu, sedangkan
iklim merupakan kondisi lanjutan dan merupakan kumpulan dari kondisi
cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata kondisi
cuaca dalam kurun waktu tertentu (Winarso, 2003). Menurut Rafii (1995)
Ilmu cuaca atau meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji
peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka waktu dan ruang terbatas,
3
sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan yang juga
mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala
tersebut mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang
luas di atmosfer permukaan bumi.
Trewartha dan Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan
suatu konsep yang abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari
keadaan cuaca dari hari ke hari dan elemen-elemen atmosfer di dalam
suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Iklim bukan
hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim yang cukup
memadai
tanpa
ada
apresiasi
atas
perubahan
cuaca
harian
dan
iklim
penekanan
diberikan
pada
nilai
rata-rata,
namun
daerah
atau
wilayah,
yaitu: suhu
atau
lurus.
Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar,
semakin banyak panas yang diterima bumi.
Keadaan
muka
bumi (daratan
dan
lautan),
daratan
cepat
ketebalan
awan
tempat
tidak
sama.
Untuk
untuk
mempermudah
(22LU/LS),
yaitu
dari
Meksiko,
3. Angin
Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara
tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting
yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi:
a. Kecepatan Angin
Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut
Anemometer. Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa
faktor, antara lain:
Besar kecilnya gradien barometrik.
barometriknya.
Semakin
besar
gradien
muka
muson (musim).
3. Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan
waktu tertentu. Misalnya : angin kumbang, angin fohn, angin
brubu, angin bahorok, angin gending, dan lain-lain.
4. Kelembaban Udara
Unsur keempat yang dapat berpengaruh terhadap cuaca dan
iklim
di
suatu
tempat
adalah
kelembaban
udara.
Kelembaban
udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara
pada saat dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban
udara disebut psychrometer atau hygrometer. Kelembaban udara
dapat dibedakan menjadi:
a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban
yang menunjukkan berapa gram berat uap air yang terkandung
dalam satu meter kubik (1 m3) udara.
b. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang
menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air
yang terkandung dalam udara dan jumlah uap air maksimum
yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
Kelembaban mutlak udara
Kelembaban Nisbi=
x 100
Nilai jenuhudara
5. Curah Hujan
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu
daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah
hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan,
dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain:
a. Bentuk medan atau topografi.
8
butiran-butiran
yang
dicurahkan,
hujan
dapat
beku.
Hujan deras atau rain, yaitu curahan air yang turun dari awan
yang temperaturnya di atas titik beku dan butirannya sebesar 7
mm.
b. Berdasarkan asal terjadinya, hujan dapat dibedakan menjadi empat
macam, yaitu:
Hujan front, yaitu terjadi karena pertemuan dua jenis udara yang
berbeda temperatur, yakni udara panas/lembab dengan udara
karena
pemanasan
air
laut
terus
menerus
lalu
dunia.
b. Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2o- 40oLU/LS. Daerah ini
merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciriciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan
10
c. Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40o- 661/2oLU/LS. Ciri-ciri iklim
sedang adalah sebagai berikut:
Banyak
terdapat gerakan-gerakan
siklonal, tekanan udara
yang
sering
udara
berubah-
abadi.
Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah
hijau) dan Antartika di kutub selatan.
11
2. Iklim Fisis
Iklim fisis adalah iklim yang dipengaruhi alam sekitar. Misalnya,
daratan, lautan, pegunungan , dataran rendah, dataran tinggi,
angin, laut, maupun letak geografis.
Berikut adalah pembagian Iklim fisis :
a. Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2)
daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah tersebut sangat
berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai
garis lintang 40o, adalah sebagai berikut:
Suhu rata-rata tahunan rendah.
Amplitudo suhu harian rendah/kecil.
Banyak awan.
Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
rintik.
Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak
kecil; dan
Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai
taufan.
12
tahun
bertiup
angin
laut
yang
basah
dan
menimbulkan hujan;
Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering
dan akan menimbulkan musim kemarau.
13
(2001)
ini
bahwa
dengan
adanya
la-nina
yang
berkepanjangan
sangat
menentukan
kecocokan
dan
optimalisasi
pula
terhadap
transportasi
laut.
Seperti arah
Seperti
arus
angin
dapat
dan
bidang
dimanfaatkan
untuk
yang
mengalami
ionisasi
sehingga
atau global
warming yang
membawa
dampak
buruk
bagi
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Amir Syarifudin, dkk. 1996. Sains geografi 1. Jakarta: Bumi Aksara
Manik, Tumiar Katarina. 2014. Klimatologi Dasar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Marvin, Chris, dkk. 2008. Cuaca dan iklim. www.scribd.com
Sarjani. 2009. Cuaca dan iklim.
17