Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH GEOGRAFI FISIK

CUACA DAN IKLIM

Dosen Pengampu :

ULFI ANDRIAN SARI,M.Pd

Disusun Oleh :

MILADI MUHAMMAD (210102110102)

YURIDUL IZZATA ARAFAT AL ANHAR (210102110097)

KELAS D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Jl. Gajayana No. 50, Dinoyo, Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur 65144

2022
A. Pengertian Cuaca dan Iklim

Cuaca adalah keadaan atmosfer secara keseluruhan pada suatu saat, termasuk
perubahan, perkembangan, dan menghilangnya suatu fenomena1. Keadaan variable atmosfer
secara keseluruhan di suatu tempat dalam selang waktu yang pendek2. Keadaan atmosfer
yang dinyatakan dengan nilai berbagai parameter, antara lain suhu, tekanan, angin,
kelembaban, dan berbagai fenomena hujan, di suatu tempat atau wilayah selama kurun waktu
yang pendek3.

Cuaca diartikan juga sebagai keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu
yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca tersebut terbentuk dari
gabungan unsur cuaca dan jangka waktu bisa hanya beberapa jam saja. Contohnya saat pagi
hari, siang hari atau sore hari dan keadaanya pun berbeda-beda untuk setiap tempat serta tiap
jamnya. Cuaca, pada dasarnya dihasilkan oleh suatu proses yang berusaha menyamakan
perbedaan-perbedaan keadaan dari suatu jaringan energi radiasi yang diterima dari matahari.
Setiap unsur cuaca memiliki ciri berfluktuasi dengan berbagai ukuran variabilitas, mulai dari
yang kecil (kurang dari satuan waktu jam) sampai yang besar (lebih dari satuan waktu tahun),
karena adanya berbagai proses dalam atmosfer dan bumi.

Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer bumi atau sebuah planet
lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena ini dalam waktu beberapa
hari. Cuaca rata-rata dengan jangka waktu yang lebih lama dikenal sebagai iklim. Aspek
cuaca ini diteliti lebih lanjut oleh ahli klimatologi, untuk tanda-tanda perubahan iklim.

Iklim dapat didefinsikan sebagai kondisi rata-rata suhu udara, curah hujan, tekanan
udara, arah angin, kelembapan udara, dan parameter iklim lainnya dalam jangka waktu yang
panjang4. Iklim adalah sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang, yang secara
statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik yang berbeda dengan keadaan
pada setiap saatnya5.

Perubahan iklim dapat dinyatakan sebagai perubahan pada iklim yang dipengaruhi
oleh aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga mengubah
komposisi atmosfer serta memperbesar keragaman iklim pada periode yang cukup panjang6.
1
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perubahan-iklim-climate-change-32
2
https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perubahan-iklim-climate-change-32
3
https://www.geografi.org/2016/11/pengertian-cuaca-iklim-dan-musim.html
4
Tjasyono, 2004, “Variasi dan Trend Suhu Udara Permukaan di Pulau Jawa” Jurnal Geografi.
5
https://www.geografi.org/2016/11/pengertian-cuaca-iklim-dan-musim.html
6
Houghton, 1996, “Variasi dan Trend Suhu Udara Permukaan di Pulau Jawa” Jurnal Geografi
Cuaca dan iklim merupakan dua kondisi yang hamper sama tetapi berbeda
pengertiannya, khususnya terhadap kurun waktunya. Sedangkan, iklim merupakan kondisi
lanjutan dan kumpulan dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk
rata-rata kondisi cuaca dalam kurun waktu tertentu7. Menurut Rafi’I, ilmu cuaca atau
meteorologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji peristiwa-peristiwa cuaca dalam jangka
waktu dan ruang terbatas, sedangkan ilmu iklim atau klimatologi adalah ilmu pengetahuan
yang juga mengkaji tentang gejala-gejala cuaca tetapi sifat-sifat dan gejala-gejala tersebut
mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah yang luas di atmosfer permukaan
bumi8.

Trewartha and Horn, mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang abstrak,
dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan elemen-elemen
atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang panjang9.

B. Unsur-Unsur Cuaca

1. Radiasi Matahari Energi

Radiasi matahari dinyatakan dalam satuan Watt per meter kuadrat (W/m2). Radiasi
matahari merupakan pancaran energi dari proses fusi atau penggabungan inti atom hidrogen
dalam matahari menjadi atom hidrogen. Proses fusi ini menghasilkan energi yang berupa
pancaran gelombang panjang yang diteruskan ke atmosfer bumi hingga kepermukaan. Proses
inilah yang menyebabkan energi panas matahari dapat dirasakan di atmosfer hingga
permukaan bumi.

Radiasi matahari merupakan faktor yang paling utama yang berperan dalam proses
pembentukkan cuaca di atmosfer bumi karena dari radiasi matahari lah panas diperoleh untuk
menjadi penggerak siklus-siklus di atmosfer yang menyebabkan perubahan cuaca dari waktu
ke waktu. Dalam obervasi meteorologi synoptik (permukaan), radiasi matahari diamati
dengan alat Solarimeter.

2. Suhu Udara

7
https://id.scribd.com/embeds/317122340/content?start_page=1&view_mode=scroll&acces_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
8
https://id.scribd.com/embeds/317122340/content?start_page=1&view_mode=scroll&acces_key=key-
fFexxf7r1bzEfWu3HKwf
9
Trewartha and Horn, 1995, “Kepadatan Bangunan dan Karakteristik Iklim Mikro Kecamatan Wenang Kota
Manado” Hasil Penelitian
Suhu udara adalah nilai derajat ke-panasan dari udara pada suatu batasan ruang atau
wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam derajat Celcius atau Kelvin dalam SI
(Satuan Internasional). Suhu udara terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi
matahari melalui gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul
benda lainnya di permukaan bumi.

Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua proses pemanasan, yaitu pemanasan
langsung dan pemanasan tidak langsung.

a. Pemanasan secara langsung

Pemanasan secara langsung dapat terjadi melalui beberapa proses sebagai berikut:

1. Proses absorbsi adalah penyerapan unsur-unsur radiasi matahari, misalnya sinar gama,
sinar-X, dan ultra-violet. Unsur unsur yang menyerap radiasi matahari tersebut adalah
oksigen, nitrogen, ozon, hidrogen, dan debu.
2. Proses refleksi adalah pemanasan matahari terhadap udara tetapi dipantulkan kembali
ke angkasa oleh butir-butir air (H2O), awan, dan partikel-partikel lain di atmosfer.
3. Proses difusi sinar matahari mengalami difusi berupa sinar gelombang pendek biru
dan lembayung berhamburan ke segala arah. Proses ini menyebabkan langit berwarna
biru.

b. Pemanasan tidak langsung Pemanasan tidak langsung dapat terjadi dengan cara-
cara berikut:
a. Konduksi adalah pemberian panas oleh matahari pada lapisan udara bagian
bawah kemudian lapisan udara tersebut memberikan panas pada lapisan
udara di atasnya.
b. Konveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara vertikal ke atas.
c. Adveksi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang horizontal
(mendatar).
d. Turbulensi adalah pemberian panas oleh gerak udara yang tidak teratur dan
berputar-putar ke atas tetapi ada sebagian panas yang dipantulkan kembali
ke atmosfer.

Tingkat penerimaan panas oleh bumi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:
 Sudut datang sinar matahri, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan bumi
dengan arah datangnya sinar matahari. Makin kecil sudut datang sinar
matahari, semakin sedikit panas yang diterima oleh bumi dibandingkan sudut
yang datangnya tegak lurus.
 Lama waktu penyinaran matahari, makin lama matahari bersinar, semakin
banyak panas yang diterima bumi.
 Keadaan muka bumi (daratan dan lautan), daratan cepat menerima panas dan
cepat pula melepaskannya, sedangkan sifat lautan kebalikan dari sifat daratan.
 Banyak sedikitnya awan, ketebalan awan mempengaruhi panas yang diterima
bumi. Makin banyak atau makin tebal awan, semakin sedikit panas yang
diterima bumi.

Persebaran suhu atau temperature udara dapat dibedakan menjadi dua, antara lain :

1. Persebaran suhu atau temperature udara horizontal


Suhu atau temperature udara di permukaan bumi diberbagai tempat itu tidak sama.
Untuk mempermudah membedakannya, maka dibuatlah peta isotherm. Isotherm
merupakan garis khayal dalam peta yang menghubungkan tempat-tempat yang
mempunyai suhu atau temperature udara rata-rata sama. Persebaran horizontal
secara tidak teratur dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya, misalnya perbedaan
suhu atau temperature udara daratan dan lautan.
Ada berbagai macam isotherm, antara lain :
a. Isotherm bulan januari, yaitu tempat-tempat terdingin di belahan bumi utara
karena pada waktu itu matahari berada di belahan bumi selatan. Contoh daerah
yang terdingin antara lain Siberia dan Greenland, sedangkan daerah yang
terpanas antara lain Afrika Selatan dan Argentina.
b. Isotherm bulan juli, yaitu daerah-daerah yang terdingin dibelahan bumi selatan
seperti Australia Utara dan daerah terpanas di belahan bumi utara seperti Arab
Persia.
c. Isotherm tahunan, yaitu garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang sama temperature rata-ratanya dalam satu tahun. Daerah ini berada di
sebelah utara dan selatan equator / khatulistiwa (22°LU/LS), yaitu dari
Meksiko, Venezuela, Sahara, dan Dakan.
2. Persebaran suhu atau temperature udara vertical
Semakin tinggi, suhu temperature udara akan semakin turun. Secara umum,
setiap naik 100 meter, suhu atau temperature udara turun 0,5℃. Ketentuan ini
tergantung pada letak dan ketinggian suatu tempat. Adanya perairan, seperti
selat dan laut sangat besar peranannya pada pengendalian suhu atau
temperature, sehingga tidak terjadi perbedaan suhu terendah dan suhu tertinggi
yang sangat besar.

3. Tekanan

Tekanan secara fisis didefinisikan sebagai gaya per satuan luas (F/A). Tekanan udara
adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara per satuan luasan kolom. Tekanan
udara terjadi karena molekul-molekul udara pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat
adanya gaya tarik bumi. Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya
perbedaan suhu pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara
sehingga tekanan udaranya pun berbeda.

Satuan ukuran tekanan udara adalah milibar (mb) atau hector-pascal (HPa). 1 mb = 1
Hpa = 3/4 mmHg (tekanan air raksa) atau 1.013 mb = 76 cm Hg = 1 atmosfer

Semakin tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di tempat itu. Hal
ini terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang memiliki elevasi yang rendah akibat
gaya gravitasi sehingga pada daerah yang memiliki elevasi yang lebih tinggi, massa udara
dalam satuan kolomnya lebih ringan daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan
demikian tekanan udara akan lebih rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.

Pada daerah lintang tinggi, tekanan udara di daerah itu sangat dipengaruhi oleh suhu
udara akibat peredaran semu matahari terhadap garis lintang bumi. Misal, pada bulan
Desember di belahan bumi bagian selatan didominasi oleh daerah bertekanan lebih rendah
daripada di belahan bumi utara.

Untuk standar tekanan udara didasarkan pada tekanan permukaan laut (mean sea level
pressure) yaitu sebesar 1013,25 mb. Tekanan udara dalam observasi meteorologi, diukur
dengan alat barometer aneroid maupun barometer air raksa.

4. Angin

Angin secara umum diartikan sebagai pergerakan massa udara karena terjadinya
perbedaan tekanan udara pada tempat yang berbeda. Pada pengamatan Meteorologi, angin
diamati dalam unsur kecepatannya dan arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang
umum digunakan dalam observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah
angin dinyatakan dalam derajat.

Di dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 57: ‫َوهُ َو الَّ ِذيْ يُرْ ِس ُل الر ِّٰي َح بُ ْشر ًۢا بَ ْينَ يَ َديْ َرحْ َمتِ ٖه‬

Artinya “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira
sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan)”.

Maksud dari ayat tersebut dijelaskan bahwa segala macam angin adalah pembawa
gembira, yaitu awal dari rahmat Allah Swt. yang akan dilimpahkan kepada makluk.
Sehingga, arti ayat ini dapat diperluas menjadi segala angin yang berhembus adalah
membawa berita gembira atau rahmat Allah Swt. yang akan datang kepada manusia.

Angin, ditinjau dari segi skala meteorologi dapat dibagi menjadi:

a. Angin skala lokal. contohnya angin darat, angin laut, angin fohn, angin lembah, angin
gunung.

b. Angin skala regional. contohnya angin monsoonal

c. Angin skala global. contohnhya angin Passat.

Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu meliputi:

1) Kecepatan Angin

Kecepatan angin dapat diukur dengan suatu alat yang disebut Anemometer.
Kecepatan angin dapat ditentukan oleh beberapa faktor. antara lain:

a) Besar Kecilnya Gradien Barometric

Gradien Barometrik, yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui
dua garis isobar pada garis lurus, dihitung untuk tiap-tiap 111 km (jarak 111 km di
equator 1 ( atau 1/360 ? 40.000 km = 111 km). Menurut hukum Stevenson bahwa
kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan aradien barometriknva. Semakin
besar gradien barometriknya, semakin besar pula kecepatannya.

b) Relief Permukaan Bumi


Angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata dan tidak ada rintangan.
Sebaliknya bila bertiup pada daerah yang reliefnya besar dan rintangannya banyak,
maka angin akan berkurang kecepatannya.

c) Ada Tidaknya Tumbuh-tumbuhan

Banyaknya pohon-pohonan akan menghambat kecepatan angin dan sebaliknya, bila


pohon-pohonannya jarang maka sedikit sekali memberi hambaton pada kecepatan
angin.

d) Tinggi dari Permukaan Tanah

Angin yang bertiup dekat dengen permukaan bumi akan mendapatkan hambatan
karena bergesekan dengan muka bumi, sedangkan angin yang bertiup jauh di atas
permukaan bumi bebas dari hambatan-hambatan.

2) Kekuatan Angin

Kekuatan angin ditentukan oleh kecepatannya, makin cepat angin bertiup maka makin
tinggi/besar kekuatannya. Pada tahun 1804 Beaufort seorang Laksamana Inggris telah
membuat daftar kekuatan dan kecepatan angin yang digunakannya untuk pelayaran. Daftar
tersebut kini masih tetap digunakan secara internasional.

3) Arah Angin

Menurut seorang ahli meteorologi bangsa Belanda yang bernama Buys Ballot
mengemukakan hukumnya yang berbunyi: Udara mengalir dari daerah maksimum ke daerah
minimum. Pada belahan utara bumi, udara/angin berkelok ke kanan dan di belahan selatan
berkelok ke kiri. Pembelokan arah angin terjadi karena adanya rotasi bumi dari barat ke timur
dan karena bumi bulat. Dalam mempelajari cuaca, diantaranya perlu mengetahui arah angin.
Arah angin dapat diketahui melalui arah baling-baling angin10.

4) Macam-macam Angin

Angin dapat digolongkan menjadi 3 macam, yaitu:

a. Angin tetap, yaitu angin yang arah tiupnya tetap sepanjang tahun, seperti:
 Angin passat, yaitu angin yang bertiup terus menerus dari daerah maksimum
subtropic utara dan selatan (30° – 40°) menuju ke minimum khatulistiwa.

10
https://kudo.tips/sebutkan-bunyi-hukum-buys-ballot8ffa3a48b9c13206ef5f87eefaf7fff0-15457.html
 Angin barat, yaitu angin antipassat (angin yang berhembus di atas angin passat
pada ketinggian 30 km dan arahnya berlawanan dengan angin passat).
 Angin timur, yaitu angin yang bertiup dari kedua daerah maksimum kutub
menuju daerah minimum subpolar (lintang 66 1/2°C LU dan LS.
b. Angin periodik. Angin ini dibagi menjadi:
 Angin periodik harian meliputi angin darat dan angin laut, angin gunung dan
angin lembah.
 Angin periodik setengah tahunan, disebut juga dengan angin muson (musim).
c. Angin lokal, yaitu angin yang bertiup pada daerah tertentu dan waktu tertentu.
Misalnya angin kumbang, angin fohn, angin brubu, angin bahorok, angin gending,
dan lain-lain.

5. Penguapan

Penguapan atau evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap air. Penguapan
dipengaruhi oleh penyinaran matahari, suhu, tekanan dan keadaan angin. Pada observasi
meteorlogi synoptik penguapan diukur dengan evaporimeter dalam satuan millimeter.

6. Kelembaban Udara

Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam massa udara pada saat
dan tempat tertentu. Alat untuk mengukur kelembaban udara disebut psychrometer atau
hygrometer. Kelembaban udara dapat dibedakan menjadi:

a. Kelembaban mutlak atau kelembaban absolut, yaitu kelembaban yang menunjukkan


berapa gram berat uap air yang terkandung dalam satu meter kubik udara.
b. Kelembaban nisbi atau kelembaban relatif, yaitu bilangan yang menunjukkan berapa
persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara dan jumlah
uap air maksimum yang dapat ditampung olch udara tersebut.

7. Keadaan awan
Awan terbentuk karena proses penguapan di permukaan bumi. Namun, awan tidak selalu
terbentuk di setiap daerah yang terjadi penguapan yang besar. Hal ini karena adanya
pengaruh angin dan arus subsidensi di daerah itu.

C. Unsur-Unsur Iklim

unsur-unsur iklim secara umum antara lain :

1. Penyinaran Matahari

Matahari merupakan pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan menjadi
sumberenergi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Penyinaran matahari ke bumi dipengaruhi oleh kondisi awan
dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2. Suhu Udara

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang sifatnya menyebar dan
berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara
tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi
bagian utara dan selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sedang
persebaran secara vertikal menunjukkan, semakin tinggi tempat, maka suhu udara semakin
dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

3. Kelembapan Udara (humidity)

Dalam udara terdapat air yang terjadi karena penguapan. Makin tinggi suhu udara,
makin banyak uap air yang dikandungnya. Hal ini berarti, makin lembablah udara tersebut.
Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya
adalah higrometer.

4. Per-Awanan

Awan merupakan massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian
bawah. Awan dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5. Curah Hujan

Curah hujan adalah jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu.
Untuk mengetahui besarnya curah hujan digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain
Gauge).
6. Angin

Angin adalah udara yang berggerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum)
ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh
adanya perbedaan suhu udara. Bila suhu udara tinggi, berarti tekanannya rendah dan
sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

D. Klasifikasi Iklim

1. Iklim Matahari

Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh
permukaan bumi. Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari
tersebut dapat di lihat pada uraian berikut:

a. Iklim Tropis

Iklim tropis terletak antara 0°-231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:

 Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara
antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai
30°C.
 Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1 – 5°C. Sedangkan
ampitudo hariannya lebih besar.
 Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
 Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

b. Iklim Sub Tropis

Iklim sub tropis terletak antara 231/2°- 40° LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan
antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:

 Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari
daerah iklim tropis ke iklim sedang.
 Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi
musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas
tidak terlalu panas.
 Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak
terlalu dingin.
 Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim
panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania dan jika hujan jatuh pada
musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

c. Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2°LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai
berikut:
 Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering
berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan
sering terjadi badai secara tiba-tiba.
 Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil
dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

d. Iklim Dingin (kutub)


Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula
sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.

Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:

 Musim dingin berlangsung lama.


 Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
 Udaranya kering.
 Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
 Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.

2. Iklim Fisis

Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka
bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut. Misalnya,
pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, angin, dan curah hujan.
Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim
gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).

a. Iklim laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah tropis dan sub tropis, dan daerah sedang. Keadaan iklim di
kedua daerah tersebut sangat berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai
garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:

1) Suhu rata-rata tahunan rendah


2) Amplitudo suhu harian rendah/kecil
3) Banyak awan
4) Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

1) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil


2) Banyak awan
3) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik
4) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tibatiba.

b. Iklim Darat (Kontinen)

Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di dacrah sedang. Ciri ciri
iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40°. yaitu sebagai berikut:

1) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil

2) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disortai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut.

 Amplitudo suhu tahunan besar


 Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah
 Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas

c. Iklim Dataran Tinggi

Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
1) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
2) Udara kering
3) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah
4) Jarang turun hujan.

d. Iklim Gunung

Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu
sebagai berikut:

1) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi

2) Terdapat di daerah sedang

3) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil

4) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan

5) Kadang banyak turun salju.

e. Iklim Musim (Muson)

Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah
tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan

2) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan musim
kemarau.

E. Penyebab Perubahan Iklim

Terjadinya peristiwa perubahan iklim bukan terjadi secara tiba-tiba, ini dikarenakan ada
faktor-faktor penyababnya baik itu karena fenomena alam maupun karena tingkah laku
manusia. Berikut beberapa penyebab perubahan iklim antara lain:

• Aktivitas manusia seperti penebangan hutan secara liar.

• Terjadinya fenomena pemanasan global.

• Terjadinya peristiwa efek rumah kaca.


• Terjadinya El Nino dan El Nina dilautan.

• Menipisnya lapisan ozon di atmosfir bumi.

F. Dampak Perubahan Iklim

Dampak perubahan iklim merupakan sesuatu yang dikhawatirkan bagi penduduk bumi.
Bagaimana tidak, dampak perubahan iklim sangat mengerikan karena bisa mengancam
kehidupan umat manusia. Berikut beberpa dampak perubahan iklim antara lain:

• Sarana prasaran (infrastruktur) menjadi rusak.

• Merebaknya wabah penyakit terutama pernapasan.

• Kekeringan dan kekurangan sumber air.

• Terjadinya bencana alam dimana-mana.

• Harga pangan menjadi semakin meningkat (mahal).

• Udara menjadi semakin kotor.

G. Peranan Cuaca dan Iklim Bagi Kehidupan

Iklim dan cuaca merupakan salah satu factor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Untuk mengetahui peranan apa saja yang diberikan dapat disimak sebagai berikut.

a. Peranan Iklim di Bidang Pertanian

Di Indonesia yang sebagian besar penduduknya masyarakat agraris yang bergerak di


sektor pertanian, sifat-sifat iklim seperti suhu, curah hujan, dan musim sangat berpengaruh
dalam bidang pertanian. Kondisi suhu, curah hujan dan pola musim sangat menentukan
kecocokan dan optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Seperti yang diterangkan
dalam Surah An-Nahl ayat 10 sebagai berikut.

َ‫هُ َو الَّ ِذي َأ ْن َز َل ِمنَ ال َّس َما ِء َما ًء ۖ لَ ُك ْم ِم ْنهُ َش َرابٌ َو ِم ْنهُ َش َج ٌر فِي ِه تُ ِسي ُمون‬

Artinya: “Dialah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya
menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat
tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu”.
Begitu pula di bidang perikanan atau kelautan, faktor iklim seperti cuaca, suhu, dan
musim sangat berpengaruh, baik terhadap para nelayan maupun ikan yang akan di tangkap.

b. Peranan Iklim Di Bidang Transportasi

Faktor-faktor cuaca dan iklim mempunyai peranan yang besar tehadap bidang
transportasi. Seperti cuaca, suhu, arah dan kecepatan angin, awan, dan kabut sangat
mempengaruhi kelancaran jalur penerbangan. Selain berpengaruh terhadap penerbangan,
faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap transportasi laut. Seperti arah dan
kecepatan angin. tinggi gelombang, badai dan lain-lain.

c. Peranan Iklim untuk Telekomunikasi

Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang telekomunikasi. Seperti
arus angin dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar daerah dengan menggunakan
telepon angin. Iklim merupakan akibat dari proses-proses yang terjadi di atmosfer atau
lapisan udara. Lapisan udara yang menyelebungi bumi terdiri dari beberapa lapisan, di
antaranya terdapat lapisan ionosfer. Lapisan ini mengandung partikel-partikel yang
mengalami ionisasi sehingga bermuatan listrik. Dengan adanya lapisan ionosfer ini, maka
siaran radio dan televisi dapat di dengar dan dilihat dimana-mana.

d. Peranan Iklim untuk Pariwisata

Faktor cuaca dan iklim berpengaruh pula terhadap bidang pariwisata. Seperti cuaca
cerah, banyak cahaya matahari, kecepatan angin, udara sejuk, kering, panas, dan sebagainya
sangat mempengarui terhadap pelaksanaan wisata, baik wisata darat maupun laut.

H. Perubahan Iklim

Trenberth, Houghton and Filho dalam Hidayati mendefinisikan perubahan iklim sebagai
perubahan pada iklim yang dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia
yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada
periode yang cukup panjang11. Menurut Effendy, salah satu akibat dari penyimpangan iklim
adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan
penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia12.

11
Trenberth, Houghton and Filho, 1995, dalam Hidayati, 2001, “Pengaruh Iklim dan Perubahannya Terhadap
Destinasi Pariwisata Pantai Pangandaran” Jurnal
12
https://mbojo.wordpress.com/2008/02/20/perubahan-iklim-sebuah-batasan/
Fenomena perubahan iklim yang saat ini hangat dibicarakan adalah fenomena global
warming yang merupakan peningkatan suhu rata - rata bumi akibat akumulasi gas CO2 yang
berlebih dalam atmosfer sehingga memerangkap panas matahari yang seharusnya dipantulkan
dan dilepas ke luar angkasa. Dengan meningkatknya suhu bumi ini, dapat mencairkan
gunung-gunung es di bagian kutub yang mengakibatkan naiknya permukaan air laut yang
membahayakan permukiman sekitar pantai. Selain itu, meningkatnya suhu bumi juga dapat
mengacaukan iklim dan memperparah fenomena lain seperti la-nina dan el-nino. Contoh
adanya la-nina yang berkepanjangan mengakibatkan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun
sehingga mengganggu berbagai sector kehidupan manusia seperti pertanian dan perhubungan.

Hal ini diperparah dengan rusaknya lapisan ozon akibat pemakaian zat-zat yang dapat
merusak lapisan ozon misalnya CFC13. Dengan rusaknya lapisan ozon, sinar ultraviolet
matahari dapat dengan lebih bebas memasuki bumi yang membawa dampak buruk bagi
lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.

Dalam Surah Al-A’raf ayat (85) Allah Swt. berfirman:

َ‫ض بَ ْع َد اِصْ اَل ِحهَا  ٰۗ ذ لِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَّـ ُك ْم اِ ْن ُك ْنتُ ْم ُّمْؤ ِمنِ ْين‬
ِ ْ‫  َواَل تُ ْف ِس ُدوْ ا فِى ااْل َ ر‬

Artinya: “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan
memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang
yang beriman”.

Ayat diatas, melarang untuk merusak lingkungan, dan justru sebaliknya yakni ayat
tersebut menganjurkan manusia untuk berbuat baik dan memelihara lingkungannya.

13
(CFC adalah singkatan dari Chloro Fluoro Carbons. Gas ini (gas buatan) adalah merupakan gas yang
dikeluarkan oleh AC dan kulkas. karena gas tersebut penyebab menipisnya ozon. Lihat Lazuardi, “ Penipisan
Lapisan Ozon dan Penanggulangannya,” Jurnal Pendidikan Science, vol. 27, no. 3. September 2003, 100- 107.)
Kesimpulan

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca
dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya pada pagi hari, siang hari
atau sore hari, dan keadaannya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat serta setiap jamnya.
Sedangkan iklim merupakan keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah
yang luas.

Iklim dan cuaca tak lepas dari konsep - konsep fisika yang terjadi di dalamnya.
Misalnya suhu udara, tekanan udara, kecepatan angin, intensitas penyinaran matahari dan
sebagainya. Semuanya merupakan konsep konsep fisika yang berpengaruh penting dalam
keadaan cuaca dan iklim.

Iklim dan cuaca merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Karena iklim mempunyai peranan yang besar terhadap kehidupan seperti dalam
bidang pertanian, transportasi atau perhubungan, telekomunikasi dan pariwisata. Tetapi akhir-
akhir ini keadaan iklim makin tak menentu dengan adanya fenomena pemanasan global atau
global warming yang membawa dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dengan
meningkatnya suhu bumi, akan mencairkan es di kutub yang mengakibatkan peningkatan
permukaan laut dan membahayakan lingkungan pantai, mengganggu keadaan iklim dan
cuaca seperti terganggunya curah hujan yang tentu saja sangat merugikan bagi berbagai
sektor kehidupan seperti pertanian dan perhubungan.
Daftar Pustaka

https://id.scribd.com/embeds/317122340/content?
start_page=1&view_mode=scroll&acces_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

http://mediainstanbelajar.blogspot.com/2017/05/makalah-geografi-cuaca-dan-iklim-
tugas.html

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/perubahan-iklim-climate-change-32

https://www.geografi.org/2016/11/pengertian-cuaca-iklim-dan-musim.html

https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JG/article/download/27622/11497

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jisep/article/download/14355/13927

https://kudo.tips/sebutkan-bunyi-hukum-buys-ballot8ffa3a48b9c13206ef5f87eefaf7fff0-
15457.html

https://riptek.semarangkota.go.id/index.php/riptek/article/view/35

https://media.neliti.com/media/publications/271068-lingkungan-dalam-kajian-al-quran-krisis-
aa7b90c3.pdf

https://mbojo.wordpress.com/2008/02/20/perubahan-iklim-sebuah-batasan/

https://kelasips.com/cuaca-adalah/
Soal Essay

1. Apa pengertian cuaca?

2. Apa definisi dari iklim?

3. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur iklim!

4. Mengapa terjadi global warming menurut al-quran dan hadis? Jelaskan!

5. Apa hubungan iklim dengan pertanian menurut al-quran dan hadis?

Anda mungkin juga menyukai