Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH

Disusun oleh :
1. M. Rafly Abdul Aziz (200311100048)
2. Aufi Aulia Trissilvia (200311100059)
3. Siti Karaomatul Suluk (200311100060)
4. Jesy Ciptasari (2000311100070)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah mencurahkan rahmat-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Udara dan
Perkembangan Tanaman ”. Kami berterimakasih kepada bapak Choirul Umam S.TP MT
selaku Dosen Mata Kuliah Agroklimatologi yang telah memberikan tugas kepada kami.
Makalah ini disusun dan diuraikan secara efektif dengan landasan pengetahuan yang
diambil dari buku untuk menambah wawasan. Makalah ini berisi tentang udara dan
perkembangan tanaman.
Kiranya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun
menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi memperbaiki isi makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
kepada pembaca khususnya dan penulis pada umumnya.
Wassalamualaikum,Wr.Wb
                                                                     Bangkalan, 29 Maret 2021

                                                                        Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Suhu adalah tingkat kemampuan benda dalam memberi atau menerima panas. Suhu
seringkali juga dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda yang dinyatakan dalam
derajat suhu.
 Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara, atau ukuran energi kinetik
rata – rata dari pergerakan molekul – molekul.  Suhu suatu benda ialah keadaan yang
menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda –
benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda,
benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
Suhu udara dipermukaan bumi adalah relative, tergantung pada faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti misalnya lamanya penyinaran matahari. Hal itu dapat berdampak
lansung akan adanya perubahan suhu di udara.
Alat untuk mengukur suhu udara atau derajad panas disebut termometer.
Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu
udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke
kutub makin dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu – suhu yang tinggi disebut
Pyrometer, misalnya Pyrometer radiasi, digunakan untuk mengukur suhu benda yang panas
dan tidak perlu menempelkan alat tersebut pada benda yang diukur suhunya. Suhu tidak
berdimensi sehingga untuk mengukur derajat suhu, pertama – tama ditentukan 2 titik tertentu
yang disesuaikan dengan suatu sifat fisik suatu benda tertentu. Kemudian diantara dua buah
titik yang telah di tentukan tersebut di bagi – bagi dalam skala – skala, yang menunjukan
derajat – derajat suhu. Skala – skala tersebut merupakan pembagian suhu dan bukan satuan
daripada suhu. Dengan demikian suhu 30°C tidak berarti 3 x 10°C, dan 10°C berarti skala
derajat C ke sepuluh
Skala suhu yang biasa digunakan yaitu :
1.Skala Celsius, dengan titik es 0°C dan titik uap 100°C dan dibagi menjadi 100
bagian (skala).
2.Skala Fahreinheit, dengan titik es 32°F dan titik uap 212°F, dibagi menjadi 180
bagian (skala). 
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit
air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat
menyebabkan kelayuan tanaman.
Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa
gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah
sebagai berikut :
a)      Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar.
b)      Gangguan tetesan air hujan.
c)      Tiupan angin yang terlalu kuat.
d)      Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan
permukaan tanah setempat.
Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam
atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur.Perlu
diketahui bahwa suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini
sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
A.    Sudut Datangnya Sinar Matahari
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar
pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut
yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut
datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima
bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti
semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.
B.    Tinggi Rendahnya Tempat
Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara
akan semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi
rendah suatu daerah disebut amplitudo.
Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan termometer. Garis khayal
yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama disebut Garis
isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6
°C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu
daerah dengan ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C × -0,6 °C =
-4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C.
Perbedaan temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu
udara rata-rata tahunan pada setiap wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi
rendahnya tempat tersebut dari permukaan laut.
C.    Angin dan Arus Laut
Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Misalnya, angin dan
arus dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga akan
menjadi dingin.
D.    Lamanya Penyinaran
Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya.
Semakin daratan lebih cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan
permukaan lautan rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut
mendapatkan sinar matahari dan suhu udaranya semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas penyinaran matahari semakin
kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang terletak di daerah lintang
rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif lebih lama sehingga suhu
rata-rata hariannya cukup tinggi.
E.   Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi
awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar
matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari.
Permukaan lebih lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara
pada siang hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin
dingin.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu suhu udara ?
2. Apa hubungan suhu udara dengan pertumbuhan tanaman
3. Apa yang termasuk dalam aktivitas tanaman
1.3 Tujuan penelitian
a. Mengetahui penjelasan dari suhu udara
b. Mengetahui hubungan suhu udara dengan pertumbuhan tanaman
c. Mengetahui secara lengkap mengenai aktivitas tanaman

Anda mungkin juga menyukai