1. Konsep Suhu
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur
suhu udara atau derajad panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan
dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di
permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin
dingin.
Pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin saat ketinggian
bertambah. Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-
rata 0,6°C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur vertikal atau
lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1°C.
☻ Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam
atmosfer yang dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur. Perlu
diketahui bahwa suhu udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal
ini sangat dipengaruhi oleh hal-hal tersebut.
☻ Suhu (temperatur) adalah suatu besaran panas yang dirasakan oleh manusia.
Satuan suhu yang biasa digunakan di Indonesia adalah derajat celcius (0C).
Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia
menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorologi dan
klimatologi memiliki beberapa kriteria diantaranya:
• Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).
• Suhu udara di beberapa ketinggian/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian ± 35Km).
• Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 m).
• Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut.
Amplitudo suhu
• Amplitudo suhu harian : perbedaan suhu harian tertinggi dan terendah.
• Amplitudo suhu bulanan : perbedaan suhu rata-rata harian tertinggi dan terendah.
• Amplitudo tahunan : perbedaan suhu rata-rata bulan terpanas dengan suhu rata-
rata terdingin.
• Jalan suhu harian : perubahan suhu naik atau turun dalam satu hari.
• Besar kecilnya amplitudo suhu dipengaruhi oleh keadaan permukaan bumi, tinggi
rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada laut/samudera sekitarnya.
Jenis-jenis Thermometer
Thermometer memiliki keragaman bentuk dan jenis, tergantung dari jenis skalanya,
bahan yang akan diukur,dsb. Secara umum, thermometer dapat kita golongkan
menurut :
1. Menururt skalanya
– Thermometer berskala Reamur; titik beku : 0°R dan titik didih : 80°R
– Thermometer berskala Fahrenheit; titik beku : 32°F dan titik didih : 212°F
– Thermometer berskala Kelvin; titik beku : 273 K dan titik didih : 373 K
– Thermometer berskala celcius; titik beku : 0°C dan titik didih : 80°C
4.Menurut zat cair yang digunakan (untuk liquid in-glass thermometer), dapat
dibedakan menjadi:
– Thermometer alkhohol
– Thermometer raksa
a. Thermometer raksa
Thermometer air raksa dalam gelas adalah termometer yang dibuat dari air
raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Termometer raksa dapat kita kenali
dari warna cairan thermometernya yang berkilau keperakan. Tanda yang dikalibrasi
pada tabung membuat temperature dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam
gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air
raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan
penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih
sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong.
1. Titik bekunya tinggi sehingga tidak cocok untuk mengukur suhu di daerah dingin
2. Raksa merupakan zat beracun yang berbahaya bagi kesehatan
3. Raksa harganya mahal
b. Thermometer alkohol
1. Alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah, sampai -1140
C.
2. Alkohol lebih murah jika dibandingkan dengan raksa
3. Alkohol lebih cepat mengalami pemuaian meskipun kenaikan suhunya kecil
sehingga lebih akurat.
c. Thermometer campuran
Secara umum, cara kerja thermometer adalah sebagai berikut : Ketika temperatur
naik, cairan di bola tabung mengembang lebih banyak daripada gelas yg
menutupinya. Hasilnya, benang cairan yg tipis dipaksa ke atas secara kapiler.
Sebaliknya, ketika temperatur turun, cairan mengerut dan cairan yg tipis di tabung
bergerak kembali turun. Gerakan ujung cairan tipis yg dinamakan meniscus dibaca
terhadap skala yg menunjukkan temperatur.
Zat untuk termometer haruslah zat cair dengan sifat termometrik artinya mengalami
perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan, misalnya raksa dan alkohol.
zat cair tersebut memiliki dua titik tetap (fixed points), yaitu titik tertinggi dan titik
terendah. Misalnya, titik didih air dan titik lebur es untuk suhu yang tidak terlalu
tinggi. Setelah itu, pembagian dilakukan di antara kedua titik tetap menjadi bagian-
bagian yang sama besar, misalnya termometer skala Celcius dengan 100 bagian dan
setiap bagiannya bernilai 10C.
Cara Menggunakan
Karena thermometer yang paling sering digunakan adalah thermometer cair, maka
kali ini akan kita bahas cara memakai thermometer cair. Pertama, tempelkan benda
yang akan kita ukur dengan ujung thermometer yang berisi cairan thermometer. Jika
kita akan mengukur suhu udara,sebagai contoh, cukup letakkan thermometer pada
ruangan yang terlindung dari sinar matahari langsung.
Kemudian perhatikan gerakan zat cair dalam thermometer. Tunggu beberapa saat
sampai cairan berhenti bergerak. Bacalah besaran skala yang terlihat tepat tegak lurus
dengan thermometer.
Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai thermometer pecah karena benda yang
diukur terlalu panas,sehingga berada diluar batas maksimal thermometer. Dalam
mengukur suhu benda, pastikan tangan kita tidak menyentuh thermometer. Hal ini
dapat mempengaruhi pembacaan akhir thermometer.gunakan alat Bantu seperti
penjepit kayu atau penjepit statis. Perlu diingat bahwa setelah mengukur benda panas,
thermometer jangan langsung dipakai untuk mengukur benda bersuhu dingin. Hal ini
untuk menecegah pecahnya thermometer akan perbedaan suhu yang cukup besar.
Termometer harus dikontrol dan dipelihara dengan baik agar menghasilkan data dan
pembacaan yang benar, maka harus ada pemeliharaan alat yaitu dengan pengawasan
dan melakukan pengkalibrasian alat serta membandingkannya dengan alat yang lain
untuk mengetahui alat yang dipakai masih dapat digunakan atau tidak.