Anda di halaman 1dari 31

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meteorologi dan klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cuaca


dan iklim yang ada di dunia. Meteorologi berasal dari bahasa yunani yaitu meteoros
atau ruang atas (atmosfer), dan logos atau ilmu.Sehingga meteorologi adalah ilmu
yang mempelajari dan membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di
atmosfer.Di Indonesia, meteorologi ditangani oleh Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) dengan status tetap sebagai Lembaga Pemerintah Non
Departemen.Keadaan rata-rata udara dalam waktu yang lama ini disebut
iklim.Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan pebedaan fenomena
geosfer yang di pelajari dari sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam
konteks keruangan.Salah satu cabang dari Geografi adalah Meteorologi dan
Klimatologi.

Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim secara luas,


namun antara meteorologi dan klimatologi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan
karena keduanya memiliki kesamaan yaitu mempelajari tentang atmosfer,
perbedaanya hanya pada lingkup wilayah, jika meteorologi mempelajari cuaca di
suatu tempat maka klimatologi mempelajari rataan cuaca di wilayah yang luas.

Pengukuran iklim sangat dipengaruhi oleh alat-alat klimatologi. Melihat dan


memperhatikan alat-alat yang ada dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam
menelaah fungsi alat-alat klimatologi yang diperlukan. Diharapkan dengan
ditunjukkan alat-alat klimatologi serta perhitungannya dapat meningkatkan ketepatan
dalam peramalan yang akhirnya dapat menyediakan informasi iklim yang lengkap
dan akurat.
2

BMKG memiliki fungsi melaksanakan tugas pemerintahan di bidang


Meteorologi,Klimatologi,Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.BMKG Merupakan Badan Pemerintah Non
Kementerian Indonesia Yang Memiliki Tugas Untuk Melakukan Tugas Pemerintahan
Di Bagian Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika. Stasiun klimatologi adalah unit
pelaksana teknis BMKG yang bertugas melaksanakan klimatologi,pengumpulan dan
penyebaran data,penganalisaan dan prakiraan di wilayahnya,pelayanan jasa
klimatologi dan kualitas udara,Pengamatan meteorologi pengamatan

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Cuaca dan Iklim ?

2.Apa saja unsur-unsur dari Cuaca dan Iklim ?

3.Apa saja alat yang digunakan untuk mengatur Cuaca dan Iklim pada
BMKG?

1.2 Tujuan Praktikum

Tujuan dari kunjungan ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika


(BMKG) yaitu :

1.Untuk mengetahui apa itu Cuaca dan Iklim

2.Untuk mengetahui unsure-unsur dari Cuaca dan Iklim

3.Untuk mengetahui alat yang digunakan pada BMKG


3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengenalan BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Indonesia yang lebih kita kenal
dengan BMKG merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang mempunyai
tugas pokok yaitu melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,
Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Tapi sebagian besar penduduk Indonesia mungkin tidak
mengetahui dengan jelas apakah maksud tugas di bidang Meteorologi, Klimatologi,
Kualitas Udara, dan Geofisika tersebut. Di bidang meteorologi BMKG menyediakan
banyak sekali informasi penting yang mungkin belum kita sadari. Antara lain
Prakiraan Cuaca, Citra Satelit, Prakiraan Angin, Potensi Banjir, Cuaca Pelayaran,
Kebakaran Hutan, serta Cuaca Penerbangan. Prakiraan Cuaca sendiri sudah banyak
dikenal oleh masyarakat sebagai tugas BMKG, namun bagaimana dengan informasi
meteorologi lainya. Jika informasi di atas benar- benar dipergunakan secara maksimal
maka tingkat kerusakan dan kecelakaan akibat cuaca ekstrem dapat diminimalisir.

Pada Stasiun BMKG Bandara Sultan Syarief Qasim II memiliki 2


ruangan,yaitu ruangan obervasi dan ruangan analisa dan terdapat halaman/taman alat-
alat yang berfungsi untuk mengatur dan melihat keadaan cuaca dan iklim di daerah
Riau,lalu mengirimkan datanya ke kantor pusat yang berpusat di Jakarta.Pada
ruangan Analisa,terdapat perangkat-perangkat komputer yang berfungsi untuk
menganalisis cuaca dengan cara mengukur unsur-unsur cuaca yang terjadi pada alat-
alat BMKG seperti tanah,suhu,tekanan.

BMKG memberikan fasilitas kepada masyarakat,yaitu melakukan operasional


observasi dan akumulasi data secara Berkala,komplet dan teliti untuk digunakan
tentang dan mengerti ciri-ciri faktor BMKG guna membuat prediksi dan informasi
yang teliti kepada masyarakat.
4

2.2 Unsur-Unsur Cuaca/Iklim BMKG

Cuaca adalah keaadan fisik atmosfer pada suatu saat (waktu tertentu) di suatu
tempat,yang dalam waktu singkat (pendek) berubah keadaanya,seperti
panasnya,kelembapannya atau gerak udaranya.

Iklim adalah cuaca rata-rata atau keadaan cuaca jangka panjangpada suatu
daerah,meliputi kurun waktu beberapa bulan atau beberapa tahun.

1.Angin

Angin secara umum diartikan sebagai pergerakkan massa udara karena


terjadinya perbedaan tekanan udara yang tinggi kke tekanan yang rendah.
Pada pengamatan Meteorologi, angin diamati dalam unsur kecepatannya dan
arah datangnya angin. Satuan kecepatan angin yang umum digunakan dalam
observasi meteorologi adalah knots (Northicalmiles) dan satuan arah angin
dinyatakan dalam derajat.

Angin yang diamati dalam meteorologi adalah angin pada permukaan


dan angin-angin pada tiap lapisan udara vertikal. Angin permukaan diamati
dari ketinggian kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah dengan asumsi
tidak ada obstacles (benda penghalang) yang berjarak lebih dari dua kali
ketinggian benda tersebut. Sedangkan angin pada lapisan udara vertikal (angin
udara atas) diukur dengan metode pilot balon dan saat ini juga sudah banyak
digunakan radio sounding (RASON )secara otomatis.

2.Suhu Udara

Suhu udara adalah nilai derajat kepanasan dari udara pada suatu
batasan ruang atau wilayah. Satuan suhu udara umumnya dinyatakan dalam
derajat Celcius atau Kelvin dalam SI (Satuan Internasional). Suhu udara
terjadi karena adanya aliran energi kalor dari radiasi matahari melalui
gelombang panjang ke molekul-molekul udara di atmosfer dan molekul benda
5

lainnya di permukaan bumi. Secara fisis kemampuan tiap molekul dalam


menyerap dan menyimpan radiasi matahari berbeda-beda sehingga suhu
molekul tersebut berbeda pula. Pemanasan udara dapat terjadi melalui dua
proses pemanasan, yaitu pemanasan langsung dan pemanasan tidak langsung.

3. Kelembapan Udara

Kelembapan udara relatif adalah keadaan yang menunjukkan jumlah


uap air yang terkandung dalam udara jenuh pada tekanan uap jenuh. Ada dua
macam kelembaban udara, yaitu :

*Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya uap air yang terdapat di udara
pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya gram uap air.

*Kelembaban udara relatif, ialah perbandingan jumlah uap air dalam udara
(kelembaban absolut) dengan jumlah air maksimum yang dapat dikandung
oleh udara tersebut dalam suhu yang sama.

4.Curah hujan

Dalam pengertiannya, Hujan merupakan proses dimana jatuhnya ari


(H2O) dari udara ke permuakaan bumi. Air yang jatuh tersebut dapat
berbentuk cair maupun padat (salju atau es). Hujan terjadi karena adanya
penguapan air yang disebabkan oleh pemanasan sinah matahari. Uap-uap air
akan naik ke atmosfer & mengalami kondensasi yang membentuk awan, yang
lama kelamaan awan akan memberat, dikarenakan kandungan airnya makin
banyak. Jika uap di awan telah mencapai jumlah tertentu. Maka titik-titik air
pada awan tersebut akan jatuh sebagai hujan.

5.Tekanan Udara

Tekanan udara adalah gaya yang bekerja pada molekul-molekul udara


per satuan luasan kolom. Tekanan udara terjadi karena molekul-molekul udara
pada suatu kolom mengalami gaya berat akibat adanya gaya tarik bumi.
6

Sedangkan, perubahan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan suhu


pada suatu kolom udara yang menyebabkan perbedaan pemuaian udara
sehingga tekanan udaranya pun berbeda.Satuan ukuran tekanan udara adalah
milibar (mb) atau hector-pascal (HPa).

Tekanan udara berbeda pada setiap tempat tergantung pada intensitas


atau lama penyinaran matahari, ketinggian, dan letak lintang suatu tempat.
Semakin tinggi elevasi suatu tempat semakin rendah tekanan udara di tempat
itu. Hal ini terjadi karena massa udara terpusat pada daerah yang memiliki
elevasi yang rendah akibat gaya gravitasi sehingga pada daerah yang memiliki
elevasi yang lebih tinggi, massa udara dalam satuan kolomnya lebih ringan
daripada di daerah yang elevasinya rendah. Dengan demikian tekanan udara
akan lebih rendah pada daerah yang memiliki elevasi lebih tinggi.

6.Penyinaran Matahari

Bumi beredar mengelilingi matahari pada lintasan elips yang disebut


garis edar. Matahari yang berpijar memancarkan sinarnya ke segala arah, dan
bumi yang mengelilinginya pun menerima sinar matahari tersebut.Proses
penyinaran matahari pada bumi disebut insolasi. Sebagai akibat penyinaran
matahari, terjadi pemanasan di permukaan bumi. Proses pemanasan tersebut
dinamakan radiasi. Radiasi dari sinar matahari menjadi sumber pemanas
utama bagi bumi.

Sudut datang sinar adalah sudut yang dibentuk permukaan bumi atas
arah datangnya sinar matahari. Semakin kecil sudut datang, maka semakin
sedikit radiasi panas yang diterima bumi dibandingkan sudut yang datangnya
tegak lurus (90 derajat).Kondisi ini dibuktikan dengan perbedaan suhu udara
di sekitar katulistiwa yang umumnya lebih panas dengan suhu udara di sekitar
kutub yang lebih dingin.Radiasi matahari juga dipengaruhi lamanya
penyinaran matahari dan keadaan awan. Semakin lama penyinaran, maka
semakin banyak pula radiasi panas yang diterima bumi.Sementara semakin
7

banyak awan yang menghalangi penyinaran, maka semakin sedikit radiasi


yang diterima bumi.

7.Jarak Pandang (visibility)

Jarak pandang mendatar, jarak terjauh yang dapat dilihat oleh mata
manusia.Dinyatakan dalam kilometer/km jika jarak pandang mendatar yaitu
lebih dari 5000 m.Jarak pandang juga mempengaruhi aktivitas penerbangan

8.Perawanan

Awan merupakan kumpulan besar dari titik-titik air atau kristal-kristal


es yang halus di atmosfer.Di saat Musim kemarau sedikit sekali kita
menjumpai awan di udara, dikarenakan penguapan yang terjadi sedikit, namun
pada saat musim hujan dapat kita jumpai banyak sekali awan dikarenakan
banyaknya kandungan uap air di udara.

Awan juga terlihat massatertarik oleh gravitasi, seperti massa materi


dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari
dalam ilmu tentang awan atau awan fisikacabang meteorologi.

Awan ialah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer.Ia kelihatan


seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit.Butiran air dan es dalam
awan membaur secara merata ke berbagai arah seluruh komponen sinar
matahari.Pembauran sinar dengan panjang gelombang yang berbeda secara
merata itu menghasilkan warna putih.Efek yang diberikan awan terhadap
radiasi matahari yang diterima permukaan bumi sebenarnya kompleks,tidak
sesederhana bahwa ada awan maka suhu udara akan turun.Secara
global,sistem perawanan memang berperan untuk menyaring,mengurangi,
bahkan mengeliminasi radiasi matahari sama sekali.Tetapi,jika
mataharitampak mengintip dari awan, misalnya, pendaran radiasi matahari
dari awan itu justru akan membuat radiasi matahari meningkat dibanding
tidak ada awan sama sekali.
8

BAB III

METODE DAN BAHAN

3.1 Tempat dan Waktu

Lokasi : Kegiatan praktikum Agroklimatologi ini dilakukan di BMKG


Bandara SULTAN AYARIEF QASIM II PEKANBARU.

Waktu : Kegiatan praktikum Agroklimatologi ini dilaksanakan pada pukul


13.30 WIB dan tiba di BMKG pada pukul 14.00 WIB,tepatnya pada
hari Rabu tanggal 20 Maret 2019

3.2 Bahan dan Alat

Alat tulis,Buku.Kamera/Hp

3.3 Pelaksanaan Praktikum

1.Ruang aula : Pada awalnya kami diberi penjelasan mengenai


cuaca/iklim,pengaruh dan unsur-unsurnya terhadap kehidupan dan kegunaan
dari badan BMKG tersebut serta dijelaskan bagaimana gambar/bentuk
keadaan cuaca tersebut.
2.Ruang analisa : Ruang analisa adalah ruangan tempat pertukaran informasi
dari berbagai bandara nasional maupun internasional serta menganalisa
kondisi cuaca.
3.Ruang observasi : Di ruangan ini kami di beritahu bagaimana komunikasi
antara pihak stasiun BMKG dengan stasiun bandara tentang keadaan cuaca
yang sedang terjadi.Pada ruangan ini,melaporkan hasil pengamatan cuaca dari
taman alat.
4.Taman alat : Ditaman alat ini kami di beritahu bagaimana cara kerja dan
fungsi dari alat yang ada pada taman alat tersebut.
9

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Alat-Alat dan Ruangan BMKG

Pada Stasiun BMKG Bandara Sultan Syarief Qasim II memiliki 2


ruangan,yaitu ruangan obervasi dan ruangan analisa dan terdapat halaman/taman alat-
alat yang berfungsi untuk mengatur dan melihat keadaan cuaca dan iklim di daerah
Riau,lalu mengirimkan datanya ke kantor pusat yang berpusat di Jakarta.Pada
ruangan Analisa,terdapat perangkat-perangkat komputer yang berfungsi untuk
menganalisis cuaca dengan cara mengukur unsur-unsur cuaca yang terjadi pada alat-
alat BMKG seperti tanah,suhu,tekanan.

1.Radar

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Radar yang berarti deteksi dan penjarakan radio adalah suatu sistem
gelombang elektromagnetik yang berguna untuk mendeteksi,mengukur jarak
dan membuat map benda-benda seperti pesawat terbang,berbagai kendaraan
bermootor dan informasi cuaca (hujan).Radar cuaca pada BMKG Riau
berputar menyapu atmosfer yang berada di wilayah Riau dan dapat
menggambarkan kondisi atmosfer wilayah Riau bagaimana awan
tersebut.Awan tersebut menyapu setiap 5 menit untuk setiap elevasi dan
berputar 360° dan menghasilkan productnya.
10

Panjang gelombang yang dipancarkan dan dipantulkan dari suatu


benda tertentu akan ditangkap oleh radar.Dengan menganalisa sinyal yang
dipantulkan tersebut,pemantul sinyal dapat ditentukan lokasinya dan kadang-
kadang dapat juga ditentukan jenisnya.Meskipun sinyal yang yang diterima
relatif lemah/kecil,namun radio sinyal tersebut dapat dengan mudah dideteksi
dan diperkuat oleh radar.

Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target .Ukuran


jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan
gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target
dan kembalni ke sensor.

Jenis radar berdasarkan gelombang dibagai menjadi :

*Continuous Wave/CW (Gelombang Berkesinambungan) merupakan radar


yang menggunakan transmitter dan antenna penerima secara terpisah,dimana
radar ini terus-menerus memancarkan gelombang elektromagnetik.

*Pulsed Raders/PR (Radar Berdenyut) merupakan radar yang gelombang


elektromagnetiknya diputus secara berirama.Frekuensi denyut radar dapat
diklasifikasikan menjadi 3 bagian,yaitu PRF high,PRF medium,dan PRF low.

Sistem Radar terdapat tiga komponen utama yang tersusun di dalam


sistem radar,yaitu :

1.Antena : Antena yang terletak pada radar merupakan suatu antenna


reflector berbentuk piring yang menyebarkan energi elektromagnetik dari titik
fokusnya dan dipantulkan melalui permukaan yang berbentuk parabola.

2.Pemancar Sinyal (transmitter) : Pada sistem radar,pemancar sinyal


(transmitter) berfungsi untuk memancarkan gelombang elektromagnetik
melalui refklector antenna.Transmitter juga memiliki tenaga yang cukup
11

kuat,efisien,bisa dipercaya,ukurannya tidak terlalu besar dan tidak terlalu


berat,serta mudah dalam hal perawatannya.

3.Penerima Sinyal (receiver) : Pada sistem radar,penerima sinyal


berfungsi sebagai penerima kembali pantulan gelombang elektromagnetik dari
sinyal objek yang tertangkap oleh radar melalui reflector antena.Receiver
memiliki kemampuan untuk menyaring sinyal yang diterimanya agar sesuai
dengan pendeteksian yang diinginkan.

2.Satelit

Gambar 2.1

Satelit merupakan sebuah benda yang mengorbit benda lain dengan


periode revolusi dan juga rotasi tertentu. menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, yang dimaksud dengan pengertian satelit adalah bintang siarah
yang mengedari bintang siarah yang berukuran lebih besar. Sebagai contoh
adalah bulan mengelilingi bumi. Satelit- satelit ini dapat mengelilingi planet
di tatasurya disebabkan karena adanya gaya gravitasi dari planet.
12

Beberapa fungsi dari satelit alam antara lain:

 Melindungi planet yang diorbitnya secara tidak langsung dari hantaman


benda- benda langit yang lainnya, seperti komet dan juga asteroid, dan lain
sebagainya.

 Dapat mengontrol kecepatan rotasi dari suatu planet dikarenakan efek


gravitasional tidal wave.

 Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang megakibatkan pasang


surutnya air laut.

 Mengurangi efek yang seringkali ditimbulkan akibat dari radiasi sinar


ultraviolet sehingga menghindari enyebab pemanasan global.

 Memberikan penerangan cahaya pada malam hari yang gelap gulita

3. AWOS (AUTOMATED WEATHER OBSERVING SYSTEM)

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Untuk saat ini seluruh perangkat AWOS yang dioperasikan BMKG


diseluruh Indonesia masih mengandalkan perangkat-perangkat dari luar
negeri. Sehingga biaya yang dikeluarkan bisa terbilang mahal dan membuang
banyak waktu dalam proses penginstalan perangkat.AWOS (Automatic
Weather observation System) merupakan alat pengamatan cuaca otomatis
yang ditempatkan di bagian-bagian tertentu landasan pacu di suatu bandara.
13

Gambar 1.1 Gambar 1.2

1. Sangkar Meteorologi
Sangkar Meteorologi merupakan bangunan berbentuk rumah yang terbuat dari
kayu yang kuat agar tahan terhadap berbagai perubahan cuaca.Sangkar sengaja di cat
putih agar tidak banyak menyerap panas matahari.Sangkar Meteorologi berfungsi
untuk kelengkapan benda-benda sensor yang memiliki nilai yang massanya sangat
sensitif,sehingga dibuat sedesain mungkin agar meyerupai ruangan yang berada
didalamnya.Terdapat dua sensor dalam Sangkar Mereteorologi,yaitu :
1.Sensor Barometer Digital,yang berfungsi untuk mengukur tekanan udara.Terdapat
pada AWS digitalisasi yang berada di ruangan observasi.
2.Sensor Termometer Digital,yang berfungsi untuk mengatur suhu
Sangkar Meteorologi tidak bisa dibuka terlalu lama,karena nilai perubahan/kenaikan
nilainya sangat tinggi yang membuat data tidak akurat dan tidak tepat.Data Sangkar
Meteorologi sudah online yang terletak di pusat ibukota Jakarta.
Dalam sangkar metereologi dipasang alat-alat seperti termometer bola kering,
termometer basah, termometer maximum,termometer minimum dan evaporasi jenis
piche. Ke semua alat ini dipasang didalam sangkar agar hasil pengamatan dari tempat
dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan.Selain itu alat dapat terlindungi dari
radiasi matahari langsung(panas),hujan(dingin),dan debu,sehingga data yang
diperoleh dapat akurat.Sangkar metereologi di pasang di atas tanah dengan ketinggian
14

120 cm.kaki sangkar sengaja dipasangi beton agar kuat walaupun tertiup angin
kencang.Pada dinding sangkar ini dibuat kisi-kisi yang memungkinkan terjadinya
aliran udara sehingga temperature dan kelembapan dalam sangkar seimbang dengan
diluar sangkar.Adapun pintu sangkar menghadap ke utara dan keselatan. Hal ini di
karenakan agar alat yang ada didalamnya tidah terkena radiasi matahari secara
langsung.Jika matahari ada di utara khatulistiwa maka pintu yang menghadap ke
selatan yang buka,begitu juga sebaliknya.

2. Termometer (Termoghraphy)

Gambar 2.1

Di dalam sangkar meteorologi terdapat beberapa alat, yaitu seperti gambar di


bawah ini :
a.Termometer Bola Basah dan Bola Kering
Termometer Bola Basah dan Bola Kering pembacaannya setiap jam,yang
memiliki fungsi untuk mengukur suhu.Alat ini disebut Psychrometer terdiri dari 2
buah termometer air raksa yaitu termometer bola basah dan termometer bola kering.
Termometer bola basah adalah termometer yang bola air raksanya dibalut dengan
kain basah. Penguapan yang terjadi pada kain basah tersebut mengakibatkan turunya
suhu atau suhu dalam keadaan jenuh.Termometer Bola Basah untuk mengukur
kelambapan.Termometer Bola Kering berfungsi untuk mengukur suhu udara yang
kita kenal setiap hari. Perbedaan suhu yang ditunjukan thermometer bola kering dan
basah dengan bantuan tabel diperoleh harga kelembaban udara dan suhu titik embun.
15

Sistem kerja alat tersebut menggunakan sensor air raksa dan sensor air alkohol.Untuk
thermometer bola kering dan bola basah menggunakan air raksa, sedangkan untuk
termometer maksimum dan minimum menggunakan air alkohol.

b.Termometer Maksimum
Termometer maksimum melakukan pembacaan pada jam 7 malam,yang
berfungsi untuk mengetahui suhu tertinggi atau maksimum selama 24 jam (1 hari)
yang terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada ujungya berisi alkohol dan benda
penunjuk yang akan terseret oleh alkohol manakala suhu turun dan akan tertinggal
manakala suhu naik (alkohol mengembang),maka benda penunjuk tadi akan
menunjukan suhu terendah dalam kurun waktu pengamatan.
Termometer maksimum termasuk alat non recording.Data yang dihasilkan dinyatakan
dalam satuan °C.Spesifikasi dari termometer maksimum adalah terdapatnya celah
sempit pada bagian antara bola termometer dan kolom raksa pada skala,untuk
menghambat kembalinya air raksa yang telah masuk ke kolom raksa kembali ke bola
termometer saat terjadi penyusutan oleh penurunan suhu.Termometer maksimum
dipasang miring sebesar 5° dari garis horizontal.
Prinsip kerja Termometer Maksimum : apabila suhu naik, air raksa dalam bola
mengembang dan mendesak bagian yang sempit masuk kedalam tabung yang
berskala. Ujung air raksa sebelah kanan merupakan suhu udara tertinggi. Jika suhu
udara turun kolom air raksa tetap ditempat karena tertahan oleh bagian yang sempit.
Bagian-bagian alat
Termometer maksimum terdiri dari 4 bagian utama;
1. Bola termometer
2. Air raksa
3. Skala suhu
4. Celah sempit

c.Termometer Minimum
16

Termometer minimum melakukan pembacaan pada jam 7 pagi,yang berfungsi


untuk mengatur suhu terendah atau minimum selama 24 jam (1 hari) yang terbuat dari
gelas dengan bejana berbentuk bola dan pada ujungnya berisi air raksa.
Data yang dihasilkan juga dinyatakan dalam satuan °C. Termometer minimum
terpasang dalam sangkar meteorologi.Spesifikasi dari alat ini adalah termometer
minimum tidak menggunakan raksa, akan tetapi menggunakan alkohol.Alasan
penggunaan alkohol adalah bahwa alkohol mempunyai titik beku yang rendah dan
merupakan penghantar yang baik.
Prinsip kerja Termometer Minimum : Jika suhu naik, alkohol akan
mengembang dan mengalir melalui tabung tanpa menggeser indeks.Jika suhu turun,
maka kolom alkohol akan turun dan permukaan alkohol menyentuh indeks.Jika suhu
terus turun, maka kolom alkohol akan mendesak dan menggeser indek mendekati
bola termometer.Jika suhu naik lagi alkohol akan mengalir menuju ke ujung tabung
tanpa menggeser indeks.Skala yang ditunjukkan oleh indeks adalah suhu terendah.
Bagian-bagian Alat
Termometer monimum terdiri dari 4 bagian utama;
1. Bola termometer
2. Alkohol
3. Skala suhu
4. Indeks

3. Penakar Hujan

Terdiri dari 3 jenis,yaitu:


a.Penakar Hujan Otomatis (Tipping Bucket)
17

Gambar 3.1 Tipping Bucket


Penakar Hujan Otomatis datanya akan keluar begitu hujan tiba.Sistem alat ini
menggunakan sstem penjungkit.Pada pembuangan air hujan nilainya 0,2.Pengukuran
yang dilakukan dengan Tipping Bucket cocok untuk akumulasi hujan yang berjumlah
di atas 200 mm/jam atau lebih. Prinsip kerjanya sederhana, yaitu:
*Air hujan akan masuk melalui corong penakar, dan kemudian mengalir untuk
mengisi bucket.
*Setiap jumlah air hujan yang masuk sebanyak 0.5 mm atau sejumlah 20 ml maka
bucket akan berjungkit dimana bucket yang satunya akan dan siap untuk menerima
air hujan yang masuk berikutnya.
*Pada saat bucket berjungkit inilah pena akan menggores pias 0.5 skala (0.5 mm).
*Pena akan menggores pias dengan gerakan naik dan turun.
*Dari goresan pena pada skala pias dapat diketahui jumlah curah hujannya.

b.Penakar Hujan Manual Obs (Observatorium)

Gambar 3.2 Manual OBS


18

Penakar Hujan manual datanya dibaca pada saat jam tertentu atau penting.
Penakar hujan tipe observatorium adalah penakar hujan manual yang menggunakan
gelas ukur untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini merupakan penakar hujan
yang banyak digunakan di Indonesia dan merupakan standar di Indonesia.Penakar
ombrometer observatorium memiliki kelebihan, yaitu mudah dipasang, mudah
dioprasikan, dan pemeliharaanya juga relatif mudah.Kekurangannya adalah data yang
didapat hanya untuk jumlah curah hujan selama periode 24 jam, beresiko
kekurasakan gelas ukur, dan resiko kesalahan pembacaan dapat terjadi saat membaca
permukaan dari tinggi air di gelas ukur sehingga hasilnya dapat berbeda.Prinsip kerja
alat ini adalah:
*Saat terjadi hujan air masuk ke dalam corong penakar.
*Air yang masuk ke dalam penakar dialirkan dan terkumpul di dalam tabung
penampung
*Pada jam-jam pengamatan air hujan yang tertampung diukur dengan menggunakan
gelas ukur.
*Apabila jumlah curah hujan yang tertampung melebihi kapasitas gelas ukur, maka
pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang tertampung dapat terukur
semua.

c.Penakar Hujan Semi Otomatis (Hellman)

Gambar 3.3 Hellman


19

Ketika hujan turun maka alat ini akan menggunakan pelampung yang berada
didalamnya.Dikatakan otomatis karena jam pada alat ini bergerak sendiri dan
melakukan pembacaan secara manual.Didalam alat ini menujukkan jam dan jumlah
parameter curah hujan.Penggantian pias dilakukan setiap jam 7 pagi yang dilakukan
oleh petugas observasi.
Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu alat untuk mengukur curah
hujan.Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis
recording atau dapat mencatat sendiri.Alat ini dipakai di stasiun-stasiun pengamatan
udara permukaan.Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari
pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah.Alat ini
mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang
tercatat pada kertas pias.Alat ini memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk
menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.
Cara kerja penakar hujan tipe ini yaitu:
*Jika hujan turun, air hujan masuk memalui corong, kemudian terkumpul dalam
tabung tempat pelampung
*Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik ke atas
*Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakannya selalu mengikuti
tangkai pelampung
*Gerakan pena dicatat pada pias
*Jika air di tabung hampir penuh, pena akan mencapai tempat teratas pada pias
*Setelah air mencapai lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon
otomatis air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dan tabung.
*Bersamaan dengan keluarnya air tangki pelampung dan pena turun dan
menggoreskan garis vertikal
*Jika hujan masih turun, maka pelampung akan naik kembali
*Curah hujan dihitung dengan menghitung garis-garis vertikal

Kegunaan dan fungsi alat ketiga diatas adalah sama karena sudah di desain
untuk luas penampang pada ketiga alat terebut mirip.Hanya saja kelemahan dari
20

penakar hujan manual adalah hanya bisa mengetahui jumlahnya curah hujan tetapi
mampu menampung volume curah hujan yang banyak.Sedangkan Penakar Hujan
automatis dan Semi Automatis menampung curah hujan dalam volume yang
sedikit.Perbedaan hasil dari ketiga terebut hamper mendekati,hanya selisih 0,01 atau
0,02.Data curah hujan tersebut tiap tahun akan di record.Pada bidang pertanian
penakar hujan dibutuhkan untuk menetahui data intesitas curah hujan,kapan hari
hujan.

4. Campbell Stokes

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Alat ini digunakan untuk mengukur lama dan intensitas cahaya matahari
dengan satuan persen (%).Cahaya matahari ditangkap oleh bola kaca yang memiliki
sifat cembung yang berfungsi sebagai pengumpulan cahaya matahari,lalu di fokuskan
dibawah bola tersebut untuk membakar kertas pias dan kertas pias tersebut terbakar
(membentuk tanda hitam).Kertas pias tersebut diganti setiap hari pada jam 7 pagi.
Pias dibuat dari kertas khusus dengan tebal 0.4 mm dan hanya akan terbakar pada
intensitas radiasi matahari ≥ 0.3 cal/cm2menit atau 120 W/m2.

Pengamatan dilakukan dari jam 8.00 s/d 16.00 LT (selama 8 jam/True Solar
Day ),sehingga penyinaran matahari dikatakan 100% bila matahari bersinar selama 8
jam sehari.
21

Komponen-komponen alat :

1.Bola kaca pejal yang berdiameter 10-15 cm

2.Lensa cembung mengumpulkan sinar matahari ke suatu titik api

3.Tempat menyisipkan kertas pias

4.Pengatur kertas pias

5.Penunjuk yang menyatakan lintang pada waktu alat di stel

6.Tiga buah sekrup menyetel kedudukan horizontal

Cara kerja alat ini sinar matahari yang datang menuju permukaan bumi,
khususnya yang tepat jatuh pada sekeliling permukaan bola kaca pejal akan
dipokuskan ke atas permukaan kertas pias yang telah dimasukkan ke celah mangkuk
dan meninggalkan jejak bakar sesuai posisi matahari saat itu. Jumlah kumulatif dari
jejak titik bakar inilah yang disebut sebagai lamanya matahari bersinar dalam satu
hari (satuan jam/menit).

6. Open Pan Evaporimeter ( panci penguapan )

Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi.Makin luas


permukaan panci makin mendeteksi penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dll.Pengukuran evaporasi dengan evaporimeter
memerlukan perlengkapan sebagai berikut:

Gambar 5.1 Panci Bundar Besar Gambar 5.2 Hook Gauge


22

1. Panci Bundar Besar

Panci penguapan adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah


penguapan yang terjadi selama selang waktu tertentu.Terbuat dari besi yang dilapisi
bahan anti karat.Dengan garis tengah/diameter 122 cm dan panci ini ditempatkan
diatas tanah berumput pendek dan tanah gundul.

2. Hook Gauge

Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci,
terdiri dari sebuah batang yang berskala dan sebuah skrup berada pada batang
tersebut yang digunakan sebagai pengatur,letak ujung alat berupa pancing sampai
tepat menyentuh pada permukaan air panci.

Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan membaca skala


milimeter pada batang mikrometer, dan skala seperseratus milimeter dibaca dari mur
yang mengelilingi batang mikrometer. Perhitungan dilakukan dengan rumus : Eo =
Jumlah air yang dievaporasikan, Po = Pembacaan awal dari permukaan air yang
ditunjukkan oleh mikrometer, P1 = Pembacaan akhir setelah terjadi evaporasi, CH =
Curah Hujan.

7. Anemometer (tedolit) dan penunjuk arah angin

Gambar 7.1 Manual Gambar 7.2 Otomatis


23

Fungsi anemometer adalah untuk mengukur arah dan kecepatan angin.Dengan


cara mengisi balon,lalu diterbangkan dan ikuti sampai balon tersebut hilang dari
pandangan.

1. Cup Counter Anemometer

Alat ini dipasang sebelah selatan dekat pusat panci, dengan mangkok-mangkoknya

sedikit lebih tinggi.Terutama sekali digunakan untuk mengukur banyaknya angin

selama 24 jam.Penunjuk arah angin menggunakan sistem azimuth dan elevasi

(kemiringan) dengan cara digerakkan.

Cara kerja anemometer: Angin yang bertiup akan membuat anemometer berputar dan
kecepatan angin akan ditunjukkan oleh spidometer yang tertera pada alat.
Anemometer berupa baling-baling yang dihubungkan dengan dinamo penghasil arus
listrik.Apabila angin bertiup baling-baling akan berputar dan memutar dinamo dan
akan diperoleh arus listrik.Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan,
knot atau m/detik.Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan)
yang dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser).Besarnya tahanan
akan berubah-ubah seiring dengan perubahan bendera arah penunjuk angin. Arus
listrik yang tetap dialirkan melalui tahanan geser tersebut, setelah melalui tahanan
tersebut otomatis besarnya arus listrik akan berubah dan diconvert ke derajat arah
angin/mata angin.

Arah angin ditunjukkan oleh wind vane yang dihubungkan dengan alat
penunjuk arah mata angin atau dalam angka.Angka 360 derajat berarti ada angin dari
utara,angka 90 ada angin dari Timur, demikian seterusnya.Mengukur arah angin
haruslah ada angin atau cup counter anemometer dalam keadaan bergerak.Pergerakan
udara atau angin umumnya diukur dengan alat yaitu anemometer. yang didalamnya
terdapat dua sensor, yaitu: cup counter sensor untuk kecepatan angin dan wind vane
sensor untuk arah angin.Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knotsknots,
km/jam, mil/jam atau satuan kecepatan lainnya yang relevan.Sedangkan satuan
24

meteorologi dari arah angin adalah derajat (0°–360°).Anemometer harus ditempatkan


di daerah terbuka.

8. BAM 1020 Analyzer

Gambar 8.1 PM 10

Beta Atteunation Monitoring (BAM) 1020 Analyzer adalah peralatan

sampling otomatis untuk mengukur parameter aerosol ukuran PM 10. Prinsip

kerjanya udara ambient dihisap dengan motor listrik masuk melalui inlet cyclone, jika

partikel itu kecil akan mengalir melalui pipa aluminium karena beratnya ringan dan

jika partikel lebih besar dari PM 10 maka akan berputar-putar dan tidak masuk ke

BAM 1020 Analyzer. Lalu partikel debu mengalir melalui kertas filter melalui

Nozzel dan menempel di kertas filter yang nantinya akan diukur dengan sinar Beta

dengan metode pengecilan atau pelemahan sinar beta oleh ketebalan konsentrasi debu

PM 10 yang menempel di kertas filter.

Untuk mengukur kualitas partikel-partikel udara.jadi sampel debu dibaca oleh


alat ini dengan sensor dan di display di ruang analisa.Mengetahui berapa kualitas
udara
25

9. High Volume Sampler

Gambar 9.1

Mempunyai prinsip kerja dimana udara yang mengandung partikel debu di


hisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran kecepatan
tinggi. Dimana debu menempel pada kertas filter yang nantinya akan diukur
konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan sesudah
sampling disamping itu juga dicatat flowrate dan waktu lamanya sampling sehingga
didapat konsentrasi debu tersebut.

10. Teodolit

Alat ini biasanya digunakan di bidang pertanahan, dibidang proyektor, dan


lainnya yang berhubungan dengan ketinggian. Di bidang BMKG alat ini digunakan
untuk mengukur arah angin dan kecepatan angin di lapisan atas dengan menggunakan
bantuan balon gas yang biasanya dilakukan setiap, jam 6 pagi, jam 12 siang, dan jam
6 sore. Ketika balon dilepas, maka kiat harus mencatat kemana arah pergi balon gas
tersebut. Setiap mencatat ajimut dan elevasi di catat per-satu menit. Lama dalam
proses ini biasanya 30 menit. Teodolit terdiri dari dua jenis yakni manual dan
otomatis.
26

a.Teodolit Manual

Gambar 10.1

Semua cara kerja alat ini sama, namun bedanya di teodolit manual ini
kita harus mencatat setip pergerakan balon sendiri, dan tidak boleh lengah.

b.Teodolit Otomatis

Gambar 10.2

Sama dengan teodolit manual,bedanya kita tidak perlu mencatat setiap


pergerakan balon secara manual, sehingga kesalahan yang terjadi sangat
minim.
27

11. Automatic Rain Sampler

Gambar 11.1

Automatic Rain Sampler adalah peralatan yang digunakan untuk mengambil


sampel air hujan Wet dan Dry.Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan
memberikan trigger kepada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat
penampungan air yang digerakkan oleh motor listrik,selama hujan penutup tersebut
tetap terbuka kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi
semula.Sehingga air hujan yang di tempat penampungan tak terkena kotoran lain
karena tertutup rapat.Kemudian sampel air hujan tersebut dikirim ke Laboratorium
Kualitas Udara BMKG Jakarta untuk dianalisa.Fungsinya adalah untuk mengambil
sampel air hujan yang akan diukur konsentrasi kimia Air Hujan.
28

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari dan membahas gejala perubahan


cuaca yang berlangsung di atmosfer.Sehingga meteorologi adalah ilmu yang
mempelajari dan membahas gejala perubahan cuaca yang berlangsung di atmosfer.
Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim secara luas,namun
antara meteorologi dan klimatologi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan karena
keduanya memiliki kesamaan yaitu mempelajari tentang atmosfer,perbedaanya hanya
pada lingkup wilayah, jika meteorologi mempelajari cuaca di suatu tempat maka
klimatologi mempelajari rataan cuaca di wilayah yang luas.Pada ruangan aula diberi
penjelasan mengenai cuaca/iklim,pengaruh dan unsur-unsurnya terhadap kehidupan
dan kegunaan dari badan BMKG tersebut serta dijelaskan bagaimana gambar/bentuk
keadaan cuaca tersebut.Pada ruangan analisa yang merupakan tempat pertukaran
informasi dari berbagai bandara nasional maupun internasional serta menganalisa
kondisi cuaca yang terjadi pada daerah yang berada di Riau.Pada ruangan ruangan
observasi kami di beritahu bagaimana komunikasi antara pihak stasiun BMKG
dengan stasiun bandara tentang keadaan cuaca yang sedang terjadi.Pada ruangan
ini,melaporkan hasil pengamatan cuaca dari taman alat.Di taman alat diberitahu
bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat yang ada pada taman alat tersebut.Di taman
alat operasional kerja alat dikerjakan/tugaskan oleh orang obseravasi lalu dianalisa di
ruangan analisa dan mengirim serta mempublikasikannya lewat berbagai media.

5.2 Saran

Semoga laporan ini bermanfaat bagi kami dan khalayak umum,sehingga


masyarakat peduli dengan cuaca/iklim yang terjadi dan semoga praktikum ini
dilakukan oleh mahasiswa pertanian tiap tahun,agar kita bisa mengetahui hubungan
dan kondisi yang terjadi anara komoditas pertanian terhadap perubahan cuaca/iklim.
29

DAFTAR PUSTAKA

https://dosen.co.id/bmkg-pengertian-sejarah-tugas-aktivitas-serta-fasilitas/

http://echikatarigan.blogspot.com/2015/05/laporan-penelitian-di-taman-alat-
bmkg.html

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/iklim/alat-pengukur-curah-hujan

https://www.berpendidikan.com/2015/06/unsur-unsur-cuaca-dan-iklim-beserta-
penjelasannya.html

https://www.slideshare.net/asriantiputrilestari5/laporan-kuliah-meklim-anty
30

DOKUMENTASI

Ket : Foto diatas pada Ruangan Analisa

Ket : Foto diatas pada Ruangan Obervasi


31

Ket : Foto Kelas Agribisnis 2 C di BMKG Bandara Sultan Syarief Qasim II

Anda mungkin juga menyukai