PENGANTAR BIOLOGI
BERBASIS DARING (ONLINE)
Oleh :
TIM PENGANTAR BIOLOGI
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Laboratorium
Syiah Biologi
Kuala
Dasar FMIPA Unsyiah
i
Darussalam, Banda Aceh
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Penuntun Praktikum Pengantar Biologi.
Shalawat dan salam kami hantarkan kepada junjungan kita Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat yang sangat berjasa,
sehingga kita dapat merasakan manisnya ilmu pengetahuan. Terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah turut andil dalam pembuatan penuntun praktikum ini.
Penulisan Penuntun Praktikum Pengantar Biologi ini bertujuan untuk
memperlancar pelaksanaan praktikum mata kuliah Pengantar Biologi selama
pandemi COVID-19. Penuntun ini berisikan 7 modul yang dilaksanakan secara
daring dan kami harapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu pedoman untuk
praktikum Pengantar Biologi. Kami menyadari bahwa penuntun ini masih
memiliki kekurangan dari berbagai sisi sehingga diharapkan adanya kritik dan
saran dari para pembaca.
(Tim Penulis)
Halaman
Halaman Judul........................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................... ii
Tata Tertib ................................................................................. iii
Daftar Isi.................................................................................... v
Sumber: www.arauco.org
Sumber: www.arauco.org
Sumber: www.scienceinthenews.org.uk
TUJUAN
Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan
preparat biologi.
TEORI
Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari benda yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskop berasal dari
bahasa Latin, yaitu micro berarti kecil dan scopium berarti penglihatan. Ilmuan
yang mendasari ditemukannya mikroskop adalah Robert Hooke yang lahir di
Inggris 18 Juli 1632. Dia adalah ilmuan yang memperkenalkan dinding sel
pertama kali pada tahun 1665 ketika ia mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek
dengan mikroskop. Namun diperlukan lensa hebat buatan Antoni van
Leeuwenhoek untuk memvisualisasikan sel hidup.
Berdasarkan metode kerjanya, ada dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop
optik (mikroskop biologi dan mikroskop stereo) dan mikroskop elektron.
Mikroskop optik menggunakan cahaya yang dilewatkan pada lensa objektif dan
lensa okuler untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar dari preparat.
Mikroskop elektron menggunakan elektron yang membesarkan benda.
Kemampuan memperbesar bayangan pada mikroskop elektron jauh lebih besar
daripada mikroskop optik.
ALAT
1. Mikroskop Biologi
2. Letakkan mikroskop di atas meja kerja, tetapi jangan terlalu ke tepi. Posisi
mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin di bawahnya
langsung berhadapan tidak terlalu dekat ke arah sumber cahaya (lampu)
yang terdapat pada meja kerja.
3. Periksalah kelengkapan bagian mikroskop anda.
4. Naikkan tabung (turunkan meja benda) dengan menggunakan
makrosekrup sehingga lensa objektif tidak membentur meja jika revolver
diputar.
TUJUAN
1. Memahami perbedaan antara sel hidup dan sel mati.
2. Memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.
TEORI
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang menunjukkan semua
sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel dikatakan hidup umumnya
ditandai dengan adanya dan berfungsinya inti serta organel-organel sel. Secara
umum kematian sel ditandai dengan kematian intinya. Sel yang hidup memiliki
organel-organel yang sesuai dengan fungsi sel tersebut.
Sel hewan memiliki organel-organel yang terdapat pada gambar berikut:
Perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan yang langsung terlihat
adalah bentuk selnya. Sel tumbuhan berbentuk lebih kokoh dan bersegi
dibandingkan sel hewan. Hal ini disebabkan karena sel tumbuhan memiliki
dinding sel dari sellulosa (hemisellulosa), selain itu sel tumbuhan memiliki
membran sel dan vakuola yang besar serta plastida, sedangkan sel hewan
umumnya memiliki bentuk sel yang tidak beraturan karena hanya memiliki
membran sel. Perbedaan lainnya ialah sel hewan memiliki lisosom dan vakuola
yang kecil.
ALAT
1. Mikroskop optik
2. Kaca Benda (mikroscope slides / object glass)
3. Kaca Penutup (cover glass)
4. Pisau Silet tajam
Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah
10
5. Tusuk gigi
6. Pinset
BAHAN
1. Lugol (IKI)
2. Methylen Blue (C16H18N3SCl)
3. Akuades (H2O)
4. Epidermis bagian dalam bawang merah (Allium ascalonicum L.)
5. Mukosa pipi manusia (Homo sapiens)
6. Empelur ubi kayu (Manihot utilissima)
CARA KERJA
Percobaan 1. Mengamati Sel Mati
1. Buatlah sayatan melintang gabus/empelur setipis mungkin.
2. Letakkan di atas kaca benda yang telah ditetesi sedikit akuades.
3. Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan
pembesaran lensa objektif 4×, 10×, dan 40×.
TUGAS
1. Perhatikan keadaan sel, amati dinding sel dan rongga sel?
2. Gambarkan 3 sel beserta bagian-bagiannya: rongga sel dan dinding sel.
Reagen: Akuades
Pembesaran: 10 x 40
TUGAS
1. Amati bentuk sel epitel mukosa pipi tersebut!
2. Gambarkan 3 sel beserta bagian-bagiannya: membran sel, nukleus, dan
sitoplasma!
Reagen: Lugol
Pembesaran: 10 x 40
Sumber: www.youtube.com
Sumber: moderndaymoms.com
TUJUAN
Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor dan plasmolisis
sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas.
TEORI
Membran memiliki tiga macam sifat, yaitu: permeabel, semipermeabel
(permeabel selektif), dan impermeabel. Membran permeabel adalah membran
yang dapat dilalui oleh semua jenis zat. Membran semipermeabel adalah
membran yang hanya dapat dilalui oleh zat pelarut saja. Membran impermeabel
adalah membran yang tidak dapat dilalui oleh semua jenis zat. Sifat
semipermeabel dari membran plasma menyebabkan air dapat keluar-masuk
membran sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa difusi, osmosis,
turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis.
Difusi sering didefinisikan dengan perpindahan suatu zat terlarut dari
konsentrasi zat terlarut tinggi ke konsentrasi zat terlarut rendah baik melalui
mebran atau tanpa membran. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air) melalui
membran permiabel selektif dari konsentrasi zat pelarut tinggi (encer) ke
konsentrasi zat pelarut rendah (pekat).
Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang sama
dengan cairan tubuh, misalnya larutan NaCl fisiologis 0.9%. Larutan hipotonis
adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari cairan tubuh,
misalnya NaCl 0.6%. Larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi
yang lebih tinggi dari cairan tubuh, misalnya NaCl 1.0%.
Bila suatu tumbuhan diletakkan di dalam larutan hipotonis (misalnya air
suling) maka air akan masuk ke dalam sel dan disimpan dalam vakuola, sehingga
menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dinding sel yang disebut turgor.
Sebaliknya sel tumbuhan ditempatkan pada larutan hipertonik maka air akan
keluar dari vakuola sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel.
Proses ini disebut plasmolisis.
ALAT
1. Mikroskop Biologi
2. Kaca Benda (objeck glass) dan Kaca Penutup (cover glass)
3. Pisau silet tajam dan cutter/ pisau dapur
4. Cawan Petri
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi
CARA KERJA
Percobaan 1. Difusi
1. Isilah tabung reaksi dengan air sampai hampir penuh
2. Letakkan sedikit KMnO4 di atas kertas buram, lalu letakkan kertas buram
tersebut di atas tabung reaksi.
3. Biarkan selama sekitar 5 menit.
TUGAS
1. Amati apa yang terjadi setelah 5 menit. Catat perubahan yang terjadi!
2. Diskusikan dan buatlah laporan!
A B
TUGAS
1. Amati apa yang terjadi setelah 10-15 menit. Catat setiap perubahan yang
terjadi!
2. Diskusikan dan buatlah laporan!
TUGAS
1. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi, sebelum dan setelah
perlakuan!
2. Diskusikan dan buatlah laporan!
Sumber: cubocube.comg.uk
Sumber: www.wired.com
TUJUAN
Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama
secara mitosis.
TEORI
Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota. Sel prokariota
umumnya berukuran lebih kecil dan mempunyai struktur lebih sederhana daripada
sel eukariota. Perbedaan utama antara kedua jenis sel itu adalah bahwa materi
genetik (DNA) sel prokariota tidak terletak dalam suatu struktur membran ganda
yang disebut nukleus, sedangkan pada eukariota, semua materi genetiknya
terdapat pada molekul DNA yang terdapat sebagai kromosom. Kromosom adalah
struktur-struktur linear berjumlah banyak yang terletak di dalam nukleus.
Pada sel eukariota, pembelahan sel dapat terjadi dengan 2 cara yaitu,
pembelahan meiosisdan mitosis. Meiosis terjadi pada pembentukan sel-sel
kelamin, berlangsung dalam dua tingkat selama satu daur yaitu meiosis I dan
meiosis II, terjadi pengurangan jumlah set kromosom pada sel anakan (n). Mitosis
adalah pembelahan yang terjadi pada sel-sel tubuh. Pembelahan sel secara mitosis
terdiri atas 4 fase, yaitu: Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Keempat tahap
ini terjadi secara berkesinambungan.Sel anakan yang dihasilkan memiliki jumlah
set kromosom yang sama dengan induknya (2n).
Tahap profase dimulai dengan menebal dan memendeknya benang-benang
kromatin sehngga kromosom terlihat jelas dan diakhiri dengan menghilangnya
membran inti, nukleolus dan kromosom berada bebas di dalam sitoplasma dengan
menggantung di dalam sentromernya. Tahap metafase ditandai dengan kromosom
yang tersusun pada bidang equator, selanjutnya tahap anafase, kromosom terpisah
pada sentromer menuju ke masing-masing kutub yang berlawanan (kromatid).
Tahap telofase merupakan tahap terakhir dari mitosis, kromatid mendekati kutub
sel dan mulai memanjang membentuk benang kromatin serta mulai membentuk
membran inti dan terbentuk lempeng sel menjadi 2 sel anak.
ALAT
1. Mikroskop Biologi
2. Kaca Benda (Object Glass) dan Kaca Penutup (Cover Glass)
3. Pisau Silet tajam
4. Pinset
5. Cawan petri
6. Lampu Spiritus
7. Korek api
BAHAN
1. Ujung akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
2. Larutan HCl 1N
3. Safranin
4. Akuades
5. Tisu
6. Tusuk Gigi (Lidi)
TUGAS
Cari dan gambarkan secara lengkap fase-fase pembelahan sel secara mitosis
beserta penjelasan singkat pada setiap fasenya!
LILIOPSIDA
Sumber: bioweb.uwlax.edu
TUJUAN
Mempelajari struktur morfologi tumbuhan liliopsida
TEORI
Tumbuhan liliopsida merupakan bagian dari tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae). Secara morfologi sistem perakaran tumbuhan liliopsida bertipe
akar serabut, batang tidak mengalami pertumbuhan sekunder dan daunnya
cenderung memiliki pertulangan daun sejajar.
Akar serabut terdiri dari beberapa akar yang berukuran relatif seragam
yang tumbuh dari dasar batang. Akar ini memiliki percabangan lateral yang lebih
kecil. Batang tumbuhan liliopsida tidak mempunyai kambium sehingga batang
tidak dapat bertambah besar. Batang tumbuhan ini hanya mengalami pertambah
panjang yang disebut dengan pertumbuhan primer.
CARA KERJA
1. Tanamlah 3 biji tumbuhan liliopsida (jagung) pada media tanah yang diisi
ke dalam polybag.
2. Siram biji jagung tersebut dengan rutin hingga tumbuh menjadi tumbuhan
dewasa dengan bagian organ yang lengkap.
3. Ambil tumbuhan jagung secara keseluruhan lengkap dengan akar, batang
dan daunnya.
4. Amati keadaan morfologinya.
Tiga bagian utama pada jagung:
Daun Akar
Batang
TUGAS
Gambarkan struktur morfologi tumbuhan jagung (Zea mays) beserta
keterangannya!
MAGNOLIOPSIDA
Sumber: www.redorbit.com
Sumber:
www.mullerseeds.com Sumber: toronto-wildlife.com
TUJUAN
Mempelajari struktur morfologi tumbuhan magnoliopsida
TEORI
Tumbuhan magnoliopsida merupakan bagian dari tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae). Secara morfologi sistem perakaran tumbuhan
magnoliopsida bertipe akar tunggang, daunnya cenderung memiliki pertulangan
daun menjari atau menyirip dan batang mengalami pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan menebal yang dihasilkan oleh
meristem lateral, terjadi pada batang dan akar tumbuhan berkayu. Pertumbuhan
sekunder akan membentuk kambium vaskular dan kambium gabus. Kambium
vaskular menambahkan xilem sekunder dan floem sekunder, sehingga
meningkatkan aliran vaskular dan dukungan bagi sistem tunas. Sedangkan
kambium gabus merupakan bagian dari korteks, aktivitasnya menghasilkan
jaringan gabus ke arah luar yang disebut felem dan ke arah dalam yang akan
menghasilkan lapisan kulit bergabus disebut feloderm.
Akar tunggang terdiri dari akar primer yang besar dan terlihat jelas serta
membentuk banyak akar lateral yang relatif lebih kecil. Akar tunggang dapat
berperan sebagai penyimpan cadangan makanan pada beberapa tumbuhan. Batang
tumbuhan magnoliopsida mempunyai kambium, dimana pembelahan kambium
keluar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder. Aktivitas kambium ini mengakibatkan batang dapat bertambah besar.
Daun Akar
Batang
TUGAS
Gambarkan struktur morfologi tumbuhan magnoliopsida beserta keterangannya!
FOTOSINTESIS
Sumber: www.extremetech.com
TUJUAN
Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
TEORI
Fotosintesis merupakan suatu peristiwa penyusunan senyawa kompleks
dari senyawa sederhana dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Pada
sebagian besar tumbuhan, seluruh bagian hijau tumbuhan termasuk batang hijau
dan buah yang belum matang memiliki kloroplas, namun daun merupakan tempat
utama fotosintesis. Dalam kloroplas ada sekitar setengah juta kloroplas per mm2
permukaan daun. Kloroplas mengandung pigmen klorofil a, klorofil b, dan
karotenoid.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi terjadinya proses ini adalah
adanya zat warna (klorofil), adanya cahaya matahari, ketersediaan air dan
karbondioksida (CO2). Hasil akhir dari proses ini adalah terbentuknya amilum dan
dikeluarkannya oksigen (O2).
ALAT
1. Gelas kimia
2. Kaki tiga/kompor listrik
3. Cawan petri
4. Gelas ukur 100 mL
5. Pinset
BAHAN
1. Daun tumbuhan dikotil (Hibiscus rosasinensis) yang masih berada di
pohon dan berwarna hijau
2. Hydrilla verticillata
3. Aluminium foil/ timah rokok
4. IKI/lugol
5. Alkohol 70%
6. Akuades
4. Daun yang telah direbus lalu didiamkan hingga dingin serta dikeringkan
menggunakan tisu.
5. Isilah ¼ bagian gelas kimia dengan alkohol 70%, kemudian tutup bagian
atas gelas kimia dengan aluminium foil.
6. Panaskan air di dalam panci, kemudian masukkan gelas kimia berisi
alkohol ke dalam panci tersebut sampai alkohol mendidih.
TUGAS
Amati perbedaan yang terjadi pada kedua daun tersebut!
TUGAS
1. Perhatikan gelembung udara yang keluar!
2. Bandingkan hasil pengamatan gelembung di dalam dan di luar ruangan!
3. Jelaskan hasil praktikum yang diperoleh!