Anda di halaman 1dari 51

PENUNTUN PRAKTIKUM

PENGANTAR BIOLOGI
BERBASIS DARING (ONLINE)

Oleh :
TIM PENGANTAR BIOLOGI

Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
Universitas Laboratorium
Syiah Biologi
Kuala
Dasar FMIPA Unsyiah
i
Darussalam, Banda Aceh
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Penuntun Praktikum Pengantar Biologi.
Shalawat dan salam kami hantarkan kepada junjungan kita Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat yang sangat berjasa,
sehingga kita dapat merasakan manisnya ilmu pengetahuan. Terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah turut andil dalam pembuatan penuntun praktikum ini.
Penulisan Penuntun Praktikum Pengantar Biologi ini bertujuan untuk
memperlancar pelaksanaan praktikum mata kuliah Pengantar Biologi selama
pandemi COVID-19. Penuntun ini berisikan 7 modul yang dilaksanakan secara
daring dan kami harapkan dapat bermanfaat sebagai salah satu pedoman untuk
praktikum Pengantar Biologi. Kami menyadari bahwa penuntun ini masih
memiliki kekurangan dari berbagai sisi sehingga diharapkan adanya kritik dan
saran dari para pembaca.

Banda Aceh, September 2021

(Tim Penulis)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


ii
TAT A TERTI B PR AK TI KUM

1. Penuntun praktikum dapat diunduh pada grup WhatsApp masing -


masing.
2. Video sudah diupload di channel youtube ( Biologi Dasar FMIP A
Uns yi ah) dan mahasiswa diharuskan untuk mengakses dan
menonton video pr aktikum minimal 3 hari sebelum praktikum
dimulai.
3. Pastikan ketersediaan kuota internet dan koneksinya stabil.
4. Persiapan alat dan bahan serta pengerjaan praktikum dilakukan
sebelum praktikum dimulai.
5. Praktikum berbasis online dilaksanakan melalui aplikasi ZOOM
bersama dengan asi sten selama 120 menit.
6. Nama akun WhatsApp dan ZOO M menggunakan nama lengkap
pribadi.
7. Praktikan harus hadir (online) 5 menit sebelum praktikum dimulai
untuk melakukan absensi . Bagi yang terlambat melakukan
absensi, akan mendapatkan pengurangan poin penilaian pada
praktikum tersebut.
8. Poin penilaian terdiri dar i posttest (15 %), Keterampilan ( 15%)
Keaktif an (10%), Laporan(30%) dan UAS (30%).
9. Praktikan yang berhalangan hadir harus melapor pada asisten
masing -masing dengan alasan yang jelas.
10. Terdapat bebe rapa modul pr aktikum yang mengharuskan praktikan
menyediakan alat dan bahan praktikum sendiri.
11. Hati- hati dalam melaksanakan praktikum, kecerobohan dan
kerusakan alat menj adi tanggung jawab praktikan.
12. Selama praktikum online berlangsung tidak dibenarkan
meninggalkan f orum diskusi tanpa izin asisten.
13. Laporan praktikum harus dikumpulkan 2 hari setelah praktikum
online ber langsung.
14. Apabila menemukan kesulit an silahkan bertanya kepada asist en.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


iii
15. Silahkan ikuti akun instagram @biolog if mipausk dan subscribe
channel yout ube “ Biologi Dasar FMIPA Unsyiah” untuk mendapat
inf ormasi terupdatenya
16. Praktikan yang tidak mengikuti 75% kegiatan praktikum, tidak
dibenarkan mengikuti ujian praktikum.

Darussalam, September 2021

Ka. Lab. Biolog i Dasar

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


iv
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul........................................................................... i
Kata Pengantar .......................................................................... ii
Tata Tertib ................................................................................. iii
Daftar Isi.................................................................................... v

Modul I MIKROSKOP ............................................................ 1


Modul II STRUKTUR SEL ..................................................... 8
Modul III TRANSPORTASI MEMBRAN SEL ..................... 15
Modul IV REPRODUKSI SEL ................................................ 24
Modul V LILIOPSIDA ............................................................ 30
Modul VI MAGNOLIOPSIDA ................................................ 34
Modul VII FOTOSINTESIS .................................................... 40

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


v
Modul I
MIKROSKOP

Sumber: www.arauco.org
Sumber: www.arauco.org

Sumber: www.scienceinthenews.org.uk

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


1
MODUL I
MIKROSKOP

TUJUAN
Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan
preparat biologi.

TEORI
Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari benda yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Kata mikroskop berasal dari
bahasa Latin, yaitu micro berarti kecil dan scopium berarti penglihatan. Ilmuan
yang mendasari ditemukannya mikroskop adalah Robert Hooke yang lahir di
Inggris 18 Juli 1632. Dia adalah ilmuan yang memperkenalkan dinding sel
pertama kali pada tahun 1665 ketika ia mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek
dengan mikroskop. Namun diperlukan lensa hebat buatan Antoni van
Leeuwenhoek untuk memvisualisasikan sel hidup.
Berdasarkan metode kerjanya, ada dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop
optik (mikroskop biologi dan mikroskop stereo) dan mikroskop elektron.
Mikroskop optik menggunakan cahaya yang dilewatkan pada lensa objektif dan
lensa okuler untuk menghasilkan bayangan yang diperbesar dari preparat.
Mikroskop elektron menggunakan elektron yang membesarkan benda.
Kemampuan memperbesar bayangan pada mikroskop elektron jauh lebih besar
daripada mikroskop optik.

Gambar: Perbedaan antara mikroskop optik dan mikroskop elektron

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


2
(Sumber: Dokumentasi Laboratorium dan Wordpress.com)
Bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop adalah maya, terbalik, dan
diperbesar. Lensa objektif memberikan pembesaran mula-mula dan menghasilkan
bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan
nyata tadi, pada gilirannya diperbesar oleh lensa okuler untuk menghasilkan
bayangan maya yang kita lihat.

Bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:

Gambar: Mikroskop optik


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

1. Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dibentuk oleh


lensa objektif. Lensa ini tersedia dalam berbagai ukuran pembesaran,
biasanya 4×, 10×, 40×, dan 100×.
2. Tubus (tabung okuler), berupa tabung kosong yang dapat dinaik-
turunkan untuk mengatur fokus.
3. Revolver, alat yang diputar untuk memilih ukuran lensa objektif yang
digunakan.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


3
4. Lensa objektif, berfungsi untuk menghasilkan bayangan benda yang
sedang diamati. Lensa ini tersedia biasanya 4×, 5×, 10×, 40×, 60×, dan
100×.
5. Makrosekrup (sekrup pengatur tubus kasar), sebagai tombol pengatur
fokus bayangan dengan menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
6. Mikrosekrup (sekrup pengatur tubus halus), sebagai tombol pengatur
fokus bayangan dengan menaik-turunkan tabung mikrokop dengan jarak
pergeseran yang lebih rapat dibandingkan makrosekrup.
7. Lengan mikroskop, bagian yang dipegang ketika mikroskop akan
dipindahkan.
8. Penjepit objek, menjepit preparat agar kedudukannya tidak bergeser
ketika sedang diamati.
9. Meja objek, tempat meletakkan preparat yang akan diamati.
10. Kondensor berfungsi untuk memfokuskan cahaya.
11. Susunan lensa untuk mengumpulkan sinar yang masuk ke dalam
mikroskop.
12. Diafragma untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop
13. Cermin, untuk mengarahkan cahaya agar dapat masuk ke lever diafragma
dan kondensor. Biasanya tersedia dua cermin yaitu, cermin datar dan
cermin cekung. Cermin datar berfungsi untuk menangkap cahaya dari
satu arah, contohnya cahaya lampu. Cermin cekung berfungsi untuk
menangkap cahaya dari banyak arah, contohnya cahaya matahari.
14. Sekrup pengatur kondensor, sebagai tombol pengatur fokus cahaya
dengan menaik-turunkan kondensor.
15. Sumbu inklinasi, mengatur kemiringan mikroskop.
16. Kaki mikroskop, untuk mengokohkan kedudukan mikroskop.

ALAT
1. Mikroskop Biologi

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


4
CARA KERJA
A. Penggunaan Mikroskop
1. Keluarkan mikroskop dari lemari penyimpanan dengan hati-hati, salah
satu tangan memegang lengan mikroskop sedangkan tangan yang lainnya
menyangga kaki mikroskop. Lihat gambar cara memegang mikroskop.

Gambar: Cara memegang mikroskop


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

2. Letakkan mikroskop di atas meja kerja, tetapi jangan terlalu ke tepi. Posisi
mikroskop yang baik adalah jika meja benda dan cermin di bawahnya
langsung berhadapan tidak terlalu dekat ke arah sumber cahaya (lampu)
yang terdapat pada meja kerja.
3. Periksalah kelengkapan bagian mikroskop anda.
4. Naikkan tabung (turunkan meja benda) dengan menggunakan
makrosekrup sehingga lensa objektif tidak membentur meja jika revolver
diputar.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


5
5. Putarlah revolver dan pilih objektif lemah sampai terdengar bunyi “klik”
yang menandakan bahwa tabung dari lensa okuler sampai lensa objektif
telah lurus.
6. Bukalah diafragma dan putarlah cermin sehingga posisi cermin dapat
menghasilkan cahaya pantul yang merata. Jika lensa okuler dan objektif
kelihatan berkabut gunakan lap flanel atau kertas lensa menurut gerakan
melingkar dengan tekanan lemah. Bila masih kabur laporkan kepada
asisten.
7. Perhatikan keterangan asisten untuk mengenal bagian-bagian mikroskop.
8. Mikroskop dikembalikan ke dalam lemari setelah digunakan, dalam
kondisi bersih dan lensa objektif berada pada pembesaran terkecil (5×).

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


6
FORMAT LAPORAN MIKROSKOP

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


7
Modul II
STRUKTUR SEL

Sumber: Dokumentasi pribadi

Sumber: www.microscopy-uk.org.uk Sumber: valleymicroscope.com

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


8
MODUL II
STRUKTUR SEL

TUJUAN
1. Memahami perbedaan antara sel hidup dan sel mati.
2. Memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

TEORI
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang menunjukkan semua
sifat yang dihubungkan dengan kehidupan. Suatu sel dikatakan hidup umumnya
ditandai dengan adanya dan berfungsinya inti serta organel-organel sel. Secara
umum kematian sel ditandai dengan kematian intinya. Sel yang hidup memiliki
organel-organel yang sesuai dengan fungsi sel tersebut.
Sel hewan memiliki organel-organel yang terdapat pada gambar berikut:

Organel-organel sel hewan


(sumber: Blogspot.com)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


9
Sel tumbuhan memiliki organel-organel yang terdapat pada gambar
berikut:

Organel-organel sel tumbuhan


(sumber: Blogspot.com)

Perbedaan antara sel hewan dengan sel tumbuhan yang langsung terlihat
adalah bentuk selnya. Sel tumbuhan berbentuk lebih kokoh dan bersegi
dibandingkan sel hewan. Hal ini disebabkan karena sel tumbuhan memiliki
dinding sel dari sellulosa (hemisellulosa), selain itu sel tumbuhan memiliki
membran sel dan vakuola yang besar serta plastida, sedangkan sel hewan
umumnya memiliki bentuk sel yang tidak beraturan karena hanya memiliki
membran sel. Perbedaan lainnya ialah sel hewan memiliki lisosom dan vakuola
yang kecil.

ALAT
1. Mikroskop optik
2. Kaca Benda (mikroscope slides / object glass)
3. Kaca Penutup (cover glass)
4. Pisau Silet tajam
Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah
10
5. Tusuk gigi
6. Pinset
BAHAN
1. Lugol (IKI)
2. Methylen Blue (C16H18N3SCl)
3. Akuades (H2O)
4. Epidermis bagian dalam bawang merah (Allium ascalonicum L.)
5. Mukosa pipi manusia (Homo sapiens)
6. Empelur ubi kayu (Manihot utilissima)

CARA KERJA
Percobaan 1. Mengamati Sel Mati
1. Buatlah sayatan melintang gabus/empelur setipis mungkin.
2. Letakkan di atas kaca benda yang telah ditetesi sedikit akuades.
3. Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan
pembesaran lensa objektif 4×, 10×, dan 40×.

TUGAS
1. Perhatikan keadaan sel, amati dinding sel dan rongga sel?
2. Gambarkan 3 sel beserta bagian-bagiannya: rongga sel dan dinding sel.

Reagen: Akuades
Pembesaran: 10 x 40

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


11
Percobaan 2. Mengamati Sel Hewan
1. Teteskan sedikit methylen blue pada kaca benda.
2. Usaplah sedikit mukosa pipi dari mulut bagian dalam dengan
menggunakan tusuk gigi.
3. Aduklah ujung tusuk gigi yang berisi epitel tesebut pada methylen blue.
4. Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan
pembesaran lensa objektif 4×, 10×, dan 40×.

TUGAS
1. Amati bentuk sel epitel mukosa pipi tersebut!
2. Gambarkan 3 sel beserta bagian-bagiannya: membran sel, nukleus, dan
sitoplasma!

Reagen: Methylen Blue


Pembesaran: 10 x 40

Percobaan 3. Mengamati Sel Tumbuhan


1. Potonglah umbi bawang, ambil lapisan epidermis dalamnya dengan
menggunakan pinset.
2. Tetesi dengan sedikit lugol (IKI) di kaca benda
3. Letakkan preparat di atas kaca benda dan tutup dengan kaca penutup.
4. Amati bagian sel di bawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif
4×, 10×, dan 40×.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


12
TUGAS
1. Amati bentuk sel tumbuhan!
2. Gambarkan 3 sel tersebut dan perhatikan bagian-bagian: dinding sel,
nukleus, dan sitoplasma!

Reagen: Lugol
Pembesaran: 10 x 40

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


13
FORMAT LAPORAN STRUKTUR SEL

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


14
Modul III
TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

Sumber: www.youtube.com

Sumber: moderndaymoms.com

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


15
MODUL III
TRANSPORTASI MEMBRAN SEL

TUJUAN
Membandingkan antara proses difusi, osmosis, turgor dan plasmolisis
sehingga dapat diketahui perbedaannya dengan jelas.

TEORI
Membran memiliki tiga macam sifat, yaitu: permeabel, semipermeabel
(permeabel selektif), dan impermeabel. Membran permeabel adalah membran
yang dapat dilalui oleh semua jenis zat. Membran semipermeabel adalah
membran yang hanya dapat dilalui oleh zat pelarut saja. Membran impermeabel
adalah membran yang tidak dapat dilalui oleh semua jenis zat. Sifat
semipermeabel dari membran plasma menyebabkan air dapat keluar-masuk
membran sehingga menyebabkan terjadinya peristiwa-peristiwa difusi, osmosis,
turgor, plasmolisis, krenasi, dan hemolisis.
Difusi sering didefinisikan dengan perpindahan suatu zat terlarut dari
konsentrasi zat terlarut tinggi ke konsentrasi zat terlarut rendah baik melalui
mebran atau tanpa membran. Osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air) melalui
membran permiabel selektif dari konsentrasi zat pelarut tinggi (encer) ke
konsentrasi zat pelarut rendah (pekat).
Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang sama
dengan cairan tubuh, misalnya larutan NaCl fisiologis 0.9%. Larutan hipotonis
adalah larutan yang memiliki konsentrasi yang lebih rendah dari cairan tubuh,
misalnya NaCl 0.6%. Larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki konsentrasi
yang lebih tinggi dari cairan tubuh, misalnya NaCl 1.0%.
Bila suatu tumbuhan diletakkan di dalam larutan hipotonis (misalnya air
suling) maka air akan masuk ke dalam sel dan disimpan dalam vakuola, sehingga
menimbulkan tekanan terhadap membran plasma dinding sel yang disebut turgor.
Sebaliknya sel tumbuhan ditempatkan pada larutan hipertonik maka air akan
keluar dari vakuola sehingga plasma mengerut dan terlepas dari dinding sel.
Proses ini disebut plasmolisis.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


16
Bila suatu sel hewan diletakkan di dalam larutan hipotonis (air suling)
maka air akan masuk ke dalam sel sehingga sel hewan akan mengalami lisis atau
hemolisis. Sedangkan jika sel hewan diletakkan di larutan hipertonis maka air dari
dalam sel akan keluar sehingga menyebabkan krenasi.

Gambar: Keseimbangan air pada sel hidup


(Sumber: Campbell)

ALAT
1. Mikroskop Biologi
2. Kaca Benda (objeck glass) dan Kaca Penutup (cover glass)
3. Pisau silet tajam dan cutter/ pisau dapur
4. Cawan Petri
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung reaksi

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


17
BAHAN
1. Kentang (Solanum tuberosum)
2. Garam
3. Larutan Garam 20%
4. Larutan Eosin
5. KMnO4
6. Akuades
7. Air
8. Kertas buram

CARA KERJA
Percobaan 1. Difusi
1. Isilah tabung reaksi dengan air sampai hampir penuh
2. Letakkan sedikit KMnO4 di atas kertas buram, lalu letakkan kertas buram
tersebut di atas tabung reaksi.
3. Biarkan selama sekitar 5 menit.

Gambar: Perangkat difusi


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

TUGAS
1. Amati apa yang terjadi setelah 5 menit. Catat perubahan yang terjadi!
2. Diskusikan dan buatlah laporan!

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


18
Percobaan 2. Osmosis
1. Potong kentang menjadi dua bagian yang sama, ratakan bagian bawahnya.
2. Lubangi bagian atas kentang seperti pada gambar di bawah ini.
3. Sediakan 2 buah cawan petri. Isilah sebuah cawan petri dengan air yang
diberi label A dan cawan petri lainnya yang diberi label B dengan larutan
eosin.
4. Isilah garam ke dalam “lubang” kentang tadi hingga penuh.
5. Masukkan sebuah kentang ke dalam cawan petri A dan sebuah lagi dalam
cawan petri B.

A B

Gambar: Perangkat osmosis


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

TUGAS
1. Amati apa yang terjadi setelah 10-15 menit. Catat setiap perubahan yang
terjadi!
2. Diskusikan dan buatlah laporan!

Percobaan 3. Turgor dan Plasmolisis pada Tumbuhan secara Makroskopis


1. Potong kentang secara melintang dengan ketebalan ± 2 mm sebanyak 4
buah.
2. Sediakan dua buah cawan petri. Isi sebuah cawan petri dengan air dan
sebuah lagi dengan larutan garam 20%.
3. Masukkan 2 potongan kentang ke dalam air dan 2 potongan lagi ke dalam
larutan garam.
4. Biarkan selama 15 menit.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


19
Gambar: Perangkat turgor dan plasmolisis
(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

TUGAS
1. Amati dan catat setiap perubahan yang terjadi, sebelum dan setelah
perlakuan!
2. Diskusikan dan buatlah laporan!

Percobaan 4. Turgor dan Plasmolisis pada Tumbuhan secara Mikroskopis


1. Sayatlah permukaan bawah daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu
setipis mungkin.
2. Letakkan di atas kaca benda yang telah ditetesi akuades.
3. Tutup dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop dengan
pembesaran lensa objektif 4×, 10×, dan 40×.
4. Gambar 3 sel daun tersebut
5. Beri 1-2 tetes larutan garam dari salah satu sisi kaca penutup dan hisap
dengan kertas saring pada sisi yang berlawanan, pastikan larutan garam
dapat menggantikan akuades.
6. Amati kembali di bawah mikroskop.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


20
TUGAS
1. Amati dan bandingkan keadaan sel antara reagen akuades dan larutan
garam
2. Gambarkan perubahan yang terjadi dan buatlah laporan.

Reagen: Akuades Reagen: Larutan NaCl


Pembesaran: 10 x 10 Pembesaran: 10 x 10

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


21
FORMAT LAPORAN
1. Format Laporan untuk Percobaan Difusi, Osmosis, serta Turgor dan
Plasmolisis pada Tumbuhan secara Makroskopis

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


22
2. Format Laporan untuk Turgor dan Plasmolisis pada Tumbuhan secara
Mikroskopis

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


23
Modul IV
REPRODUKSI SEL

Sumber: cubocube.comg.uk

Sumber: www.wired.com

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


24
MODUL IV
REPRODUKSI SEL

TUJUAN
Memahami terjadinya proses dan fase-fase pembelahan sel, terutama
secara mitosis.

TEORI
Terdapat dua tipe sel yaitu prokariota dan eukariota. Sel prokariota
umumnya berukuran lebih kecil dan mempunyai struktur lebih sederhana daripada
sel eukariota. Perbedaan utama antara kedua jenis sel itu adalah bahwa materi
genetik (DNA) sel prokariota tidak terletak dalam suatu struktur membran ganda
yang disebut nukleus, sedangkan pada eukariota, semua materi genetiknya
terdapat pada molekul DNA yang terdapat sebagai kromosom. Kromosom adalah
struktur-struktur linear berjumlah banyak yang terletak di dalam nukleus.
Pada sel eukariota, pembelahan sel dapat terjadi dengan 2 cara yaitu,
pembelahan meiosisdan mitosis. Meiosis terjadi pada pembentukan sel-sel
kelamin, berlangsung dalam dua tingkat selama satu daur yaitu meiosis I dan
meiosis II, terjadi pengurangan jumlah set kromosom pada sel anakan (n). Mitosis
adalah pembelahan yang terjadi pada sel-sel tubuh. Pembelahan sel secara mitosis
terdiri atas 4 fase, yaitu: Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Keempat tahap
ini terjadi secara berkesinambungan.Sel anakan yang dihasilkan memiliki jumlah
set kromosom yang sama dengan induknya (2n).
Tahap profase dimulai dengan menebal dan memendeknya benang-benang
kromatin sehngga kromosom terlihat jelas dan diakhiri dengan menghilangnya
membran inti, nukleolus dan kromosom berada bebas di dalam sitoplasma dengan
menggantung di dalam sentromernya. Tahap metafase ditandai dengan kromosom
yang tersusun pada bidang equator, selanjutnya tahap anafase, kromosom terpisah
pada sentromer menuju ke masing-masing kutub yang berlawanan (kromatid).
Tahap telofase merupakan tahap terakhir dari mitosis, kromatid mendekati kutub
sel dan mulai memanjang membentuk benang kromatin serta mulai membentuk
membran inti dan terbentuk lempeng sel menjadi 2 sel anak.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


25
Gambar: Tahap Pembelahan Sel
(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

ALAT
1. Mikroskop Biologi
2. Kaca Benda (Object Glass) dan Kaca Penutup (Cover Glass)
3. Pisau Silet tajam
4. Pinset
5. Cawan petri
6. Lampu Spiritus
7. Korek api

BAHAN
1. Ujung akar Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
2. Larutan HCl 1N
3. Safranin
4. Akuades
5. Tisu
6. Tusuk Gigi (Lidi)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


26
CARA KERJA
A. Cara Menumbuhkan Akar Bawang
1. Bersihkan bagian akar yang sudah kering.
2. Kupas kulit bawang.
3. Tusuk bawang secara horizontal pada bagian tengah dengan
menggunakan tusuk gigi.
4. Sediakan wadah berisi air.
5. Letakkan bawang di atas wadah dengan kondisi bagian keluarnya akar
bersentuhan dengan permukaan air.
6. Tunggulah selama 3 hari hingga muncul akar bawang.
7. Perhatikan gambar di bawah ini untuk membantu proses penumbuhan
akar bawang.

Gambar: Cara menumbuhkan akar bawang


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


27
B. Cara Mengamati Reproduksi Sel pada Akar Bawang Merah
1. Potonglah ujung akar bawang merah sepanjang 2 mm, masukkan ke
dalam larutan HCℓ 1N dan biarkan terendam selama 5-10 menit yang
bertujuan untuk melunakkan jaringan akar tumbuhan.
2. Bilaslah ujung akar bawang merah dengan menggunakan akuades.
3. Ambil potongan ujung akar bawang merah dengan menggunakan pinset
yang bersih dan letakkan di atas kaca benda bersih yang telah ditetesi
safranin.
4. Biarkan selama 5 menit.
5. Tutup dengan kaca penutup serta pencet dengan kuku sambil diseret
(ditarik).
6. Lintaskan kaca benda yang berisi preparat tersebut di atas lampu
spiritus yang sedang menyala 2 sampai 3 kali agar terjadinya proses
fiksasi.
7. Amati dengan pembesaran lemah (4×) untuk mencari posisi, jika telah
terlihat, fokus dengan pembesaran kuat (40×).

TUGAS
Cari dan gambarkan secara lengkap fase-fase pembelahan sel secara mitosis
beserta penjelasan singkat pada setiap fasenya!

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


28
FORMAT LAPORAN

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


29
Modul V

LILIOPSIDA

Sumber: bioweb.uwlax.edu

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


30
MODUL V
PENGAMATAN MORFOLOGI TUMBUHAN LILIOPSIDA

TUJUAN
Mempelajari struktur morfologi tumbuhan liliopsida
TEORI
Tumbuhan liliopsida merupakan bagian dari tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae). Secara morfologi sistem perakaran tumbuhan liliopsida bertipe
akar serabut, batang tidak mengalami pertumbuhan sekunder dan daunnya
cenderung memiliki pertulangan daun sejajar.
Akar serabut terdiri dari beberapa akar yang berukuran relatif seragam
yang tumbuh dari dasar batang. Akar ini memiliki percabangan lateral yang lebih
kecil. Batang tumbuhan liliopsida tidak mempunyai kambium sehingga batang
tidak dapat bertambah besar. Batang tumbuhan ini hanya mengalami pertambah
panjang yang disebut dengan pertumbuhan primer.

Gambar: Karakteristik morfologi tumbuhan liliopsida


(Sumber: Campbell)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


31
Gambar: Morfologi tumbuhan liliopsida
(Sumber : Google)

Gambar: Pertulangan daun tumbuhan liliopsida


(Sumber : Google)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


32
BAHAN
1. Tumbuhan Jagung (Zea mays)

CARA KERJA
1. Tanamlah 3 biji tumbuhan liliopsida (jagung) pada media tanah yang diisi
ke dalam polybag.
2. Siram biji jagung tersebut dengan rutin hingga tumbuh menjadi tumbuhan
dewasa dengan bagian organ yang lengkap.
3. Ambil tumbuhan jagung secara keseluruhan lengkap dengan akar, batang
dan daunnya.
4. Amati keadaan morfologinya.
Tiga bagian utama pada jagung:

Daun Akar

Batang

TUGAS
Gambarkan struktur morfologi tumbuhan jagung (Zea mays) beserta
keterangannya!

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


33
Modul VI

MAGNOLIOPSIDA

Sumber: www.redorbit.com

Sumber:
www.mullerseeds.com Sumber: toronto-wildlife.com

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


34
MODUL VI
PENGAMATAN MORFOLOGI TUMBUHAN MAGNOLIOPSIDA

TUJUAN
Mempelajari struktur morfologi tumbuhan magnoliopsida

TEORI
Tumbuhan magnoliopsida merupakan bagian dari tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae). Secara morfologi sistem perakaran tumbuhan
magnoliopsida bertipe akar tunggang, daunnya cenderung memiliki pertulangan
daun menjari atau menyirip dan batang mengalami pertumbuhan sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan menebal yang dihasilkan oleh
meristem lateral, terjadi pada batang dan akar tumbuhan berkayu. Pertumbuhan
sekunder akan membentuk kambium vaskular dan kambium gabus. Kambium
vaskular menambahkan xilem sekunder dan floem sekunder, sehingga
meningkatkan aliran vaskular dan dukungan bagi sistem tunas. Sedangkan
kambium gabus merupakan bagian dari korteks, aktivitasnya menghasilkan
jaringan gabus ke arah luar yang disebut felem dan ke arah dalam yang akan
menghasilkan lapisan kulit bergabus disebut feloderm.
Akar tunggang terdiri dari akar primer yang besar dan terlihat jelas serta
membentuk banyak akar lateral yang relatif lebih kecil. Akar tunggang dapat
berperan sebagai penyimpan cadangan makanan pada beberapa tumbuhan. Batang
tumbuhan magnoliopsida mempunyai kambium, dimana pembelahan kambium
keluar membentuk floem sekunder dan ke arah dalam membentuk xilem
sekunder. Aktivitas kambium ini mengakibatkan batang dapat bertambah besar.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


35
Gambar: Karakteristik morfologi tumbuhan magnoliopsida
(Sumber: Campbell)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


36
Tipe pertulangan daun pada tumbuhan magnoliopsida, yaitu bertulang daun
menyirip dan bertulang daun menjari. Bertulang daun menyirip, daun memiliki
satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal daun sampai ke ujung daun, dan dari
ibu tulang daun tumbuh tulang cabang ke samping kiri dan kanan. Bertulang daun
menjari, ibu tulang daun keluar dari satu titik di pangkal daun ke beberapa arah.

Gambar: Morfologi tumbuhan magnoliopsida


(Sumber: Google)
BAHAN
1. Kacang hijau (Vigna radiata)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


37
CARA KERJA
1. Tanamlah 3 biji tumbuhan magnoliopsida (kacang hijau) pada media tanah
yang diisi ke dalam wadah air mineral gelas atau polybag.
2. Siram biji kacang hijau tersebut dengan rutin hingga tumbuh menjadi
tumbuhan kacang hijau dewasa dengan bagian organ yang lengkap.
3. Ambil tumbuhan kacang hijau secara keseluruhan lengkap dengan akar,
batang dan daunnya.
4. Amati keadaan morfologinya.

Tiga bagian utama pada jagung:

Daun Akar

Batang

TUGAS
Gambarkan struktur morfologi tumbuhan magnoliopsida beserta keterangannya!

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


38
FORMAT LAPORAN

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


39
Modul VII

FOTOSINTESIS

Sumber: www.extremetech.com

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


40
MODUL VII
FOTOSINTESIS

TUJUAN
Membuktikan fotosintesis menghasilkan karbohidrat dan oksigen.

TEORI
Fotosintesis merupakan suatu peristiwa penyusunan senyawa kompleks
dari senyawa sederhana dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil. Pada
sebagian besar tumbuhan, seluruh bagian hijau tumbuhan termasuk batang hijau
dan buah yang belum matang memiliki kloroplas, namun daun merupakan tempat
utama fotosintesis. Dalam kloroplas ada sekitar setengah juta kloroplas per mm2
permukaan daun. Kloroplas mengandung pigmen klorofil a, klorofil b, dan
karotenoid.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi terjadinya proses ini adalah
adanya zat warna (klorofil), adanya cahaya matahari, ketersediaan air dan
karbondioksida (CO2). Hasil akhir dari proses ini adalah terbentuknya amilum dan
dikeluarkannya oksigen (O2).

Gambar: Kloroplas dan Klorofil


(Sumber: wordpress.com)

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


41
Gambar : Reaksi fotosintesis
(Sumber: blogspot.com)

ALAT
1. Gelas kimia
2. Kaki tiga/kompor listrik
3. Cawan petri
4. Gelas ukur 100 mL
5. Pinset

BAHAN
1. Daun tumbuhan dikotil (Hibiscus rosasinensis) yang masih berada di
pohon dan berwarna hijau
2. Hydrilla verticillata
3. Aluminium foil/ timah rokok
4. IKI/lugol
5. Alkohol 70%
6. Akuades

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


42
CARA KERJA
Percobaan 1. Pembuktian Cahaya Sebagai Syarat Fotosintesis
1. Daun tumbuhan berwarna hijau yang masih berada di pohon, satu atau dua
lembar dibungkus dengan aluminium foil sedemikian rupa sehingga tidak
ada sinar yang masuk ke dalamnya. Daun tersebut dibiarkan terkena sinar
matahari.
2. Daun yang ditutup dan juga daun yang terkena sinar matahari dipetik
setelah dibiarkan selama 2 hari.
3. Kedua jenis daun langsung dimasukkan ke dalam air mendidih selama 10-
15 menit.

Gambar: Daun yang ditutup dan yang terkena sinar matahari


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

4. Daun yang telah direbus lalu didiamkan hingga dingin serta dikeringkan
menggunakan tisu.
5. Isilah ¼ bagian gelas kimia dengan alkohol 70%, kemudian tutup bagian
atas gelas kimia dengan aluminium foil.
6. Panaskan air di dalam panci, kemudian masukkan gelas kimia berisi
alkohol ke dalam panci tersebut sampai alkohol mendidih.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


43
Note: Perhatikan, alkohol adalah zat yang mudah terbakar sehingga
diperlukan teknik khusus untuk memanaskannya. Ingatlah untuk selalu
berhati-hati.
7. Daun-daun tersebut dimasukkan dalam alkohol mendidih sampai alkohol
berwarna kehijauan.
8. Selanjutnya dikeringkan, kemudian diteteskan IKI/ lugol.

Gambar: Perangkat praktikum fotosintesis


(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

TUGAS
Amati perbedaan yang terjadi pada kedua daun tersebut!

Percobaan 2. Laju Fotosintesis


1. Ambil sebatang Hydrilla verticillata dan sayatlah bagian pangkal secara
serong.
2. Masukkan Hydrilla ke dalam gelas ukur dimana bagian yang terpotong
berada di atas.
3. Isilah gelas ukur dengan air hingga Hydrilla tenggelam.
4. Letakkan pada cahaya matahari dan tunggu hingga gelembung udara
keluar dari pangkal tumbuhan tersebut.

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


44
Gambar: Perangkat praktikum fotosintesis
(Sumber: Dokumentasi Laboratorium)

TUGAS
1. Perhatikan gelembung udara yang keluar!
2. Bandingkan hasil pengamatan gelembung di dalam dan di luar ruangan!
3. Jelaskan hasil praktikum yang diperoleh!

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


45
FORMAT LAPORAN

Laboratorium Biologi Dasar FMIPA Unsyiah


46

Anda mungkin juga menyukai