Dosen pembimbing
Dr.Zumaidar,M.Si
Disusun oleh:
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan puji dan syukur atas kehadarian Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pengantar Biologi, dengan judul:
“Genetika Moderen”.
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun penulis menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan oleh beberapa
kondisi di antaranya, masih perlu pembelajaran lebih mendalam, keterbatasan sumber, keterbatasan
kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan keterbukaan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Genetika ........................................................................................ 1
1.2 Genetika Modern ............................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konjungsi Pada Bakteri .................................................................................. 3
2.2 Transduksi Pada Bakteri ................................................................................. 5
2.3 Transformasi Pada Bakteri ................................................................................ 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Genetika (dari bahasa Yunani: genno yang berarti "melahirkan") merupakan cabang
dari ilmu biologi . Ilmu ini mempelajari aspek secara keseluruhan yang menyangkut pewarisan
sifat dan variasi sifat pada organisme maupun sub organisme, seperti virus dan prion.
Singkatnya, genetika adalah ilmu tentang gen. Istilah genetika sendiri pada awalnya
diperkenalkan oleh William Bateson lewst surat pribadi yang dikirimkan kepada Adam
Chadwick yang kemudiandigunakan pada saat Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3
pada tahun 1906. Bidang kajian genetika sendiridimulai dari wilayah molekular hingga
populasi.
Pada masa pra-Mendel, orang belum kenal denganistilah gen dan kromosom, meskipun
DNA sudah diekstraksi akan tetapi pada abad ke-19 belum Diketahui f ungsi d ari DNA tersebut.
Pada saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat Diwariskan hanya lewat sperma. Peletakan dasar
ilmiah melalui percobaan sistematik baru Dilakukan sekitar akhir abad ke-19 oleh Gregor Johan
Mendel. Ia Adalah seorang biarawan dari Brno, Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian d ari
Republik Ceko).Mendel dinobatkan sebagai ‘pendiri genetika’ setelah karyanya “Versuche über
Pflanzenhybriden” atau Percobaan mengenai Persidangan Tanaman yang dipublikasi cetak pada
tahun 1866 ditemukan kembali secara Terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von
Tschermak pada tahun 1900.Setelah penemuan ulang karya Mendel, ilmu genetika berkembang
Sangat pesat pada saat itu. Perkembangan genetika sering menjadi contoh Mengenai penggunaan
1
1.2 Genetika Modern
Genetika modern adalah konsep genetika Mendel yang diperluas. Dalam arti lain
genetika modern. Ini termasuk analisis genotipe, di mana melihat konsep genetik di luar
warisan. Selain itu, genetika modern mempelajari fungsi dan perilaku asam nukleat dan gen.
Genetika modern dapat memberikan gambaran mengenaiketerkaitan gen dan sifat poligenik
dan memiliki pemahaman yang cukup jelas perihal pola yang diamati oleh Mendelsselama
eksperimennya.
genetika modern karena genetika klasik memberikan dasar bagi perkembangan genetika
modern. Perbedaan antara Genetika Klasik dan Modern masing-masing adalah disiplin ilmu
pemahaman yang jelas. berikut perbedaan mendetail antara genetika klasik dan modern dalam
bentuk tabel.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konjugasi adalah suatu proses transfer informasi genetik satu arah yang terjadi melalui
kontak sel secara langsung antar suatu sel bakteri donor dan suatu selbakteri resipien
(Russel, 1992). Sel bakteri donor sebagai selyang berkelamin jantan, sedangkan sel
resipien sebagai sel yang berkelamin betina. Konjugasi juga diartikan sebagai fusi temporer
Peristiwa konjugasi pertama kali ditemukan oleh J. Lederbergdan E.L. Tatum pada tahun 1946
pada bakteri E. Coli yang berbeda kebutuhan nutrisinya, yaitu strain A dan B. Strain A
bergenotip met bio thr-leu-thi-, sedangkan strain B bergenotip met-Bio-thr leu thi. Strain yang
memiliki gen mutan membutuhkan tambahan nutrisi terkait dalam medium pertumbuhannya
agar dapat hidup. Strain yang membutuhkan tambahan nutrisi dalam medium agar
dapat hidup disebut auxotroph. Bakteri yang bereproduksi secara konjugasi terdapat pada
bakteri gram negatif, contohnya seperti Escherichia Coli, Salmonella sp, dan Pseudomonas sp
(Afifah, 2015).
Konjugasi pada bakteri sering disamakan dengan reproduksi seksual pada organisme
eukariotik. Akan tetapi, sebenarnya konjugasi bukanlah reproduksi seksual, karena tidak terjadi
pertukaran gamet sehingga banyak yang menyebutnya sebagai reproduksi secara paraseksual.
Bahan genetik yang ditransfer melalui konjugasi adalah plasmid kecil yang disebut dengan
plasmid F- (F untuk faktor kesuburan). Plasmid F- yang membawa informasi genetik berbeda
dengan yang ada pada kromosom bakteri. Sel bakteri yang sudah memiliki salinan plasmid F-
disebut sel F-positif atau F+ dan dianggap sebagai sel donor atau sel jantan. Sementara sel
3
yang tidak memiliki salinan plasmid F- disebut dengan sel F-negatif atau F- dan dianggap
sebagai sel penerima (resipien) atau sel betina. Transfer plasmid F- terjadi melalui koneksi
secara horizontal dimana sel donor dan sel penerima salingmelakukan kontak langsung dan
membentuk jembatan antar sel yang disebut dengan pili seks. Untuk mentransfer atau
mengirimkan plasmid F-, sel donor dan sel resipien harus membuat kontak langsung terlebih
dahulu. Ketika kedua sel melakukan kontak, plasmid F- di dalam sel donor yang merupakan
Berikut adalah langkah atau tahapan peristiwa konjugasi pada reproduksi bakteri.
Tahap #1, sel F+ yang berperan sebagai sel donor menghasilkan pilus. Pilus merupakan
struktur yang berperan sebagai jembatan konjugat (jembatan sitoplasma) yang menghubungkan
sel donor (F+) dengan sel resipien (F-). Selanjutnya, jika pilus sudah terbentuk maka akan
Tahap #2, karena plasmid F- terdiri dari molekul DNA beruntai ganda yang membentuk
struktur melingkar, enzim relaxase akan melepaskan salah satu dari dua untai DNA yang
dimilikinya.kemudian satu untai DNA yang dilepaskan tadi akan ditransfer ke sel resipien.
Tahap #3, untai DNA tunggal akan memasuki sitoplasma sel resipien. Untai DNA yang
ditransfer membawa gen yang terkait dengan fungsi khusus seperti resistensi terhadap zat
antibiotik. Pada saat proses transfer, untai DNA tersebut dapat mengkodekan gen yang
4
Tahap #4, sel donor dan sel penerima sama-sama mengandung DNA beruntai tunggal.
Kemudian masing-masing sel akan mensintesis DNA tersebut yang akhirnya membentuk
plasmid F- beruntai ganda yang identik dengan plasmid F- asli. plasmid F- ini mengandung
informasi untuk mensitesisprotein pili dan protein lainnya, sel resipien pun telah menjadi sel
donor dengan plasmid F- dan memiliki kemampuan untuk membentuk pilus sama seperti sel
donor aslinya. Sehingga sekarang, kedua sel tersebut adalah donor atau sel F+ dan jembatan
pilus terpisah menjadi dua.Setelah proses konjugasi selesai, sel resipien menjadi sel donor baru
dan bersama dengan sel donor lama mencari sel-sel resipien lainnya untuk kemudian
menginfeksinya, bakteriofag sendiriadalah virus yang menyerang bakteri. Virus tersebut akan
menyerang dengan cara menyuntikkan materi genetiknya ke dalam sel bakteri. Dalam kasus
transduksi virus yang menyuntikkan DNA juga menyuntikkan DNA bakteri lain yang
diperoleh setelah virus berkembang dalam sel bakteri lain. Kemudian DNA asing yang
disuntikkan tersebut menyatu dengan DNA bakteri dan terjadilah rekombinasi genetik.
Fenomena ini pertama ditemukan oleh Lederberg dan Zindertahun 1952. Fage terdiri d ari dua
jenis dan memiliki siklus hidup berbeda, yaitu fage virulen sn temperate. Kedua fase ini
berkaitan dengan cara virus mentransduksikan bakteri. Fagevirulen adalah fage yang
melakukan proses lisis dan mematikan inangnya. Sedangkan fage temperate hidup di dalam
inangnya dalam waktu tertentu tanpa mematikan inang tersebut. Profage merupakan fage yang
DNAnya terintegrasi dengan kromosom inangnya. Fage yang dapat melakukan transduksi dan
menyebabkan terjadinya rekombinasi adalah fage temperate. Hal tersebut dikarenakan fage
5
Transduksi tidak memerlukan kontak fisik antara sel yang menyumbangkan (donor)
DNA dengan yang menerima (resipien) DNA seperti yang terjadi pada proses reproduksi
bakteri secara konjugasi.Tahapan reproduksi bakteri secara transduksi berkaitan erat dengan
proses litik dan lisogenikpada replikasi virus.Dalam bidang teknologi terutama dunia medis,
transduksi memiliki peran yang sangat penting karena dapat memberikan penjelasan terhadap
alasan suatumekanisme obat antibiotik yang menjadi tidak efektif karena transfer gen resistensi
Berikut adalah gambar tahapan reproduksi bakteri secara transduksi beserta penjelasannya.
Tahap 1 dimulai dengan siklus litik, bakteriofag akanmenempel pada permukaan dinding sel
bakteri. Tempat penempelan virus terletak pada bagian yang mengandung suatu protein
tertentu yang dapat dikenali oleh reseptor virus. Menempelnya virus pada dinding sel
disebabkan karena adanya reseptor pada ujung serabut ekor virus. Kemudian bakteriofag akan
Tahap 2, setelah DNA bakteriofag masuk ke dalam sel bakteri, DNA virus akan mengambil
alih kendali DNA bakteri sehingga DNA virus yang akhirnya mengend alikan segala proses di
dalam sel bakteri. Setelah mengendalikan aktivitas sel bakteri, virus akan menggunakan DNA
dari bakteri untuk menduplikasi DNAnya sendiri. Pada tahap ini, kromosom bakteri
Tahap 3, setelah DNA virus telah berhasil diduplikasi, virus akan menggunakan sistem
metabolisme sel inang untuk menghasilkan komponen-komponen virus, yaitu kapsid, ekor,
6
serabut ekor dan kepala.Kemudian setelah semuanya terbentuk, masing-masing komponen
Tahap 4, kapsid virus yang masih terpisah kepala, ekor dan serabut ekor akan dirakit menjadi
kapsid yang utuh. Kemudian, kepala yang sudah selesai terbentuk, akan terisi dengan DNA
virus. pada tahap ini, sebagian kecil dari DNA bakteri yang terdegradasi akan menggantikan
DNA virus sehingga kapsid bakteriofag mengandung DNA bakteri. Selanjutnya sel bakteri
Tahap 5, bakteriofag yang mengandung DNA bakteri menginfeksi sel bakteri lainnya.
Bakteriofag mulai menempel lagi pada dinding sel bakteri lalu menginjeksi materi
genetik,dalam hal ini DNA bakteri ke dalam sel bakteri itu sendiri.
Tahap 6 (memasuki siklus lisogenik) di dalam sel bakteri, virus memasuki mode profage
dimana materi genetik virus (DNA bakteri pertama) berintegrasi atau bergabung dengan
kromosom dari sel bakteri kedua. Kromosom sel ini pun memiliki kombinasi DNA yang
berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah terjadi dan proses transduksi telah
berhasil dilakukan.
Terdapat dua jenis transduksi, yaitu transduksi umum dankhusus. Pada transduksi
umum fage mampu membawa semua bagian kromosom manapun dari bakteri, sedangkan pada
transduksi khusus hanya bagian tertentu saja yang dapat dibawa oleh fage.
a. Transduksi umum
7
Tipe transduksi ini terjadi bila suatu fage memindahkan gen manapun dari kromosom bakteri
atau plasmid. Dalam transduksi umum, pada saat fage memulai siklus litik enzim-enzim virus
b. Transduksi Khusus
Transduksi khusus biasanya terjadi pada daerah tertentu darikromosom inang yang terintegrasi
langsung dengan genom fage. Hanya gen bakteri yang dekat dengan titik penempelan saja yang
dapat terintegrasi dengan genom fage. Hal ini terjadi pada fage temperate tertentu. Fage
transduksi khusus ini terbentuk karena adanya kesalahan saat rekombinasi eksisi dari profage.
Karena DNA profage terikat dengan DNA inang, maka proses replikasi dikendalikan oleh
inang. Kebanyakan DNA fage diekspresikan pada saat fage berada dalam fase profage.
Transformasi merupakan proses pemasukan DNA ke dalam sel bakteri. DNA target
yang berhasil disisipkan ke dalam vektor selanjutnya akan melewati proses pemasukan vektor
rekombinan ke dalam sel inangnya dengan tujuan untuk memperbayak dan mempelajari cara
kerja ekspresi dari gen yang terkandung dalam DNA rekombinan. Tranformasi dapat dilakukan
dengan 4 metode yaitu metode elektroporasi, metode konjugasi, metode heat shock dan metode
freeze thaw.
8
Metode elektroporasi adalah metode transformasi yang menggunakan aliran listrik kuat
untuk membuat dinding sel inang menjadi permeabel terhadap DNA bebas sehingga dapat
Metode konjugasi adalah proses alami yang terjadi pada beberapa bakteri lewat transfer
genetik antarsel prokariotik. Metode heat shock awalnya dilakukan proses pembuatan sel
kompeten dengan perlakuan CaCl2, kemudian akan diberi kejutan panas dengan suhu 42oC
selama 90 detik (Acquaah, 2004). Metode heat shock sering digunakan untuk transformasi pada
bakteri Escherichia coli (Inoue dkk, 1990; Janjua dkk., 2014; Yoo, 2010). Metode freeze
thawmerupakan metode transformasi yang dilakukan dengan melakukan inkubasi bakteri target
dan vektor plasmid yang akan ditransformasikan secara bersama dalam nitrogen cair.
Keterangan : Bakteri normal diberi perlakuan CaCl2 akan Menjadi sel kompeten. Ketika diberi
kejutan panas, Plasmid yang menempel p.
9
Transformasi pada proses reproduksi bakteri pertama kali ditemukan tahun 1982 oleh
bakteri ini menyebabkan penyakit pneumonia pada manusia dan juga dapat membunuh tikus.
Griffithmengungkapkan bahwa penyerapan materi genetik dari lingkungan sekitar oleh bakteri
Pada tahap 1, sel bakteri yang berperan sebagai donor DNAakan mengalami lisis (pecah),
kemudian DNA keluar dari sel dan tersebar dalam bentuk potongan-potongan (fragmen) DNA.
Tahap 2, beberapa fragmen yang terdapat pada DNA donor ditarik oleh sel resipien .
Tahap 3, DNA donor yang telah berhasil masuk ke dalam sel resipien akan terpisah menjadi
Tahap 4, DNA donor menggantikan tempat DNA resipien yang terlepas, sehingga fragmen
DNA donor bersatu dengan DNA resipien. pada tahap 5 terbentuklah DNA rekombinan hasil
hibrid antara DNA donor dengan DNA resipien.Akan tetapi, tidak semua fragmen DNA donor
dapat menyatu dengan DNA resipien, karena hanya strain-strain kompeten dari generasi
bakteri tertentu yang dapat ditransformasikan. Strain kompeten adalah suatu sel bakteri yang
10
transformasi adalah ketika strain bakteri Streptococcus pneumonia yang tidak berbahaya
dibiakkan dalam medium yang di dalamnya terkandung DNA dari strain Streptococcus
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan materi yang telah dipaparkan di atas, maka penulis dapat
menyimpulkan sesuai dengan makalah bahwa genetika modern merupakan perkembangan dari
genetika klasik, dimana hukum mendel merupakan peletak dasar dan acuan terhadap
keterikatan gen dan sifat poligenik dengan melihat fenotipe dan genotipenya.
Dalam mempelajari genetika modern, terdapat materi proses pertukaran bahan genetik
pada prokariot. Terdapat 3 cara yaitu konjugasi,transduksi dan transformasi. Konjugasi sendiri
merupakan peristiwa transfer bahan genetik berupa plasmid F+ dan mikronukleus dan
penyatuan gamet terjadi pada salah satu individu. Kemudian ada transduksi, yaitu reproduksi
seksual dengan cara pemindahan DNA yang dibantu oleh virus fage, bakteri tersebut akan
mengalami lisis dan melepaskan fage beserta DNA yang dimilikinya. Transformasi adalah
proses pemasukan DNA ke dalam sel bakteri, dimana bakteri mendapatkan DNA dari
lingkungan sekitarnya.
3.2Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak kesalahan
dalam proses penyampaian materi pada makalah ini,kedepannya penulis akan lebih fokus dan
detail dalam menjelaskan tentang isi makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak
12
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/Bacterial_conjugation
https://biologydictionary.net/bacterial-conjugation
https://microbeonline.com/mechanism-conjugation-bacteria-transfer-f-plasmid
https://www.scribd.com/doc/154206415/transformasi-transduksi-konjugasi#download
http://rudyindranatan.blogspot.co.id/2012/04/transduksi-pada-bakteri.html
http://geoku14.blogspot.com/2016/04/transduksi-pada-bakteri.html
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=
http://ejournal.uajy.ac.id/12544/3/BL013212.pdf&ved=2ahUKEwjv3avu3MnyAhUVU30KHT9
mAKgQFnoECAoQAQ&usg=AOvVaw2CABHKhrhcNw1n9IP p1B35
https://www.biologijk.com/2017/07/reproduksi-bakteri-secara-transformasi.html
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.unair.ac.id/JAFH/
article/downlad/15086/8321&ved=2ahUKEwjv3avu3MnyAhUVU30KHT9mAKgQFnoECBkQ
AQ&usg=AOvVaw3Z7s64 Uxdp3QMKjMnHxRxT
13