Diajukan oleh:
Eliya Damayanti
I1A111203
Desember, 2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan anugerah-Nya pula makalah biologi kesehatan yang berjudul Replikasi DNA
dan abnormalitasnya pada sel tumor ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah biologi
kesehatan program studi kesehatan masyarakat. Dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas sumbangan pikiran dan
bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca serta penulis.
Banjarbaru, Desember 2011
Penulis
DAFTAR ISI
vi
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan Penelitian 4
BAB II ISI
A. Tuberkulosis 5
B. Obat Tradisional yang Berkhasiat Antituberkulosis 8
C. Ekstraksi 13
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan .......................................................................... 35
B. Saran ................................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penemuan struktur dobel helix DNA setengah abad yang lalu
menunjukkan mekanisme untuk duplikasinya yaitu oleh mekanisme duplikasi
semikonservatif dari sekuens nukleotida pada dua untaian DNA. Segera setelah itu
,langkah fundamental berikutnya yang terjadi yaitu elusidasi dari mekanisme
replikasi DNA telah ditemukan setelah dapat diisolasinya enzim DNA polimerase.
Kemudain setelah beberapa tahun kemudian mekanisme dasar dari replikasi DNA
dan komponen enzim penggeraknya telah diketahui ,kebanyakan melalui
pendekatan genetika dan secara biokimia in vitro
DNA sebagai materi genetik pada sebagian besar organisme harus dapat
menjalankan tiga macam fungsi pokok berikut ini.
1. DNA harus mampu menyimpan informasi genetik dan dengan tepat dapat
meneruskan informasi tersebut dari tetua kepada keturunannya, dari generasi ke
generasi. Fungsi ini merupakan fungsi genotipik, yang dilaksanakan melalui
replikasi. Inilah materi yang akan dibahas di dalam bab ini.
2. DNA harus mengatur perkembangan fenotipe organisme. Artinya, materi
genetik harus mengarahkan pertumbuhan dan diferensiasi organisme mulai dari
zigot hingga individu dewasa. Fungsi ini merupakan fungsi fenotipik, yang
dilaksanakan melalui ekspresi gen.
3. DNA sewaktu-waktu harus dapat mengalami perubahan sehingga organisme
yang bersangkutan akan mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang
berubah. Tanpa perubahan semacam ini, evolusi tidak akan pernah berlangsung.
Fungsi ini merupakan fungsi evolusioner, yang dilaksanakan melalui peristiwa
mutasi.
Replikasi adalah proses duplikasi DNA secara akurat. Genom manusia
pada satu sel terdiri sekitar 3 milyar dan pada saat replikasi harus diduplikasi
secara akurat (persis tidak boleh ada yang salah). Replikasi adalah transmisi
vertical (dari sel induk ke sel anak supaya informasi genetik yang diturunkan
sama dengan sel induk). Replikasi hanya terjadi pada fase S (pada mamalia),
Replikasi terjadi sebelum sel membelah dan selesai sebelum fase M.
Kanker merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan
mekanisme yang mengatur proliferasi (pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga
sel tersebut mengalami kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel
berlangsung terus menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
DNA polymerase
Pada proses replikasi DNA terdapat enzim sentral, yaitu DNA polymerase. Pada
proses replikasi, DNA polymerase hanya bisa menempel pada gugus OH
(hidroksil) dimana gugus OH hanya ada pada ujung 3 sedangkan ujung 5 adalah
ujung fosfat. (ciri utama DNA polymerase). Ciri kedua: DNA polymerase tidak
bisa mensintesis/ menempelkan DNA ke pasangan-nya kalau tidak ada primer
(lokomotif). Sifat dari DNA polymerase dia hanya bisa mensintesis DNA dari arah
5-3 sehingga pertumbuhan dari 5-3 karena penambahan pada ujung 3, dimana
pada ujung 3 ada ujung hidroksil. Ciri lain DNA polymerase: membutuhkan
primer, tidak bisa mensintesis DNA tanpa adanya primer, primer yang dipakai
adalah RNA (sekitar 4-5 basa dan dilanjutkan DNA). DNA yang dibutuhkan
adalah DNA primase untuk meletakkan RNA pada tempatnya. DNA primase
untuk mensintesis RNA sebagai lokomotif (4-5 basa). Bila lokomotif sudah jadi
maka akan di-take over oleh DNA polymerase, dan yang ditambahkan adalah
DNA.
Siklus sel adalah suatu proses pertumbuhan sel yang teratur untuk
berduplikasi (menggandakan diri) dan menurunkan informasi genetik dari satu
generasi sel ke generasi sel yang berikutnya. Selama proses ini berjalan, DNA
harus digandakan secara tepat dan salinan kromosom harus dibagikan tepat sama
jumlah pada kedua sel anak yang terbentuk.
Kanker akan muncul bila DNA sel normal mengalami kerusakan sehingga
menyebabkan mutasi genetik. Kalau tidak segera dikoreksi, perbanyakan sel yang
DNA-nya rusak tersebut berpotensi menghasilkan sel kanker. Padahal
perbanyakan sel dimaksudkan untuk memulihkan sel-sel yang aus atau rusak.
Pembentukan kanker itu melalui empat tahap. Pada tahap inisiasi, terjadi
perusakan DNA atau mutasi, yang mengatur penggandaan sel oleh senyawa
penyebab kanker (karsinogen). Selanjutnya, terjadi peningkatan penggandaan sel
yang abnormal akibat proses inisiasi. Fase ini dinamakan tahap promosi.
Kanker dapat timbul karena terjadi mutasi pada sel normal yang
disebabkan oleh pengaruh radiasi, virus, hormon dan bahan kimia karsinogen.
Satu kali proses mutasi yang terjadi pada DNA belum dapat menimbulkan kanker,
tetapi dibutuhkan ribuan mutasi lagi yang terletak pada gen yang tidak sama.
Apabila terjadi banyak mutasi pada DNA, maka sel mulai mengalami perubahan
sifat secara perlahan-lahan. Sel yang bermutasi tersebut mulai membelah diri
(proliferasi) dan membentuk grup tertentu (klonal) di lokasi tertentu dalam tubuh
yang dapat membahayakan jaringan sehat. Tahap dimana sel kanker membentuk
klonal inilah yang dinamakan tahap promosi kanker.
Menurut di paola (2006) penyebab aktivitas sel tumor itu dipengaruhi pada
awal mekanisme replikasi atau tempat pada DNA sebagai awal repliaksi (ori)
setelah diteliti dengan menggunakan PCR didapatkan pada asal sequence dari
replikasi yang berada pada kromosom 20p dan 36 p lah yang menunjukkan
peningkatan aktivitas dari suatu sel tumor atau sel yang bertransformasi sehingga
bertanggung jawab sebagai penyebab replikasi autonom atau di luar kontrol yang
menyebabkan pertumbuhan sel kanker tersebut.
Promosi ini akan diikuti proliferasi (pembelahan diri sel kanker menjadi
banyak) yang kemudian satu atau lebih sel bisa memisahkan diri dari kelompok
utamanya untuk berpindah ke tempat lain (metastasis). Untuk memenuhi
kebutuhan kelompok sel tersebut, dibentuklah pembuluh darah baru
(neoangiogenesis) yang sebenarnya tidak diperlukan oleh jaringan sehat.
Sehingga, terbentuklah kanker sebagai jaringan baru dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri bila badan
membutuhkan, misalnya ada sel-sel yang perlu diganti karena mati atau rusak.
Sedangkan sel kanker akan membelah diri meskipun tidak diperlukan, sehingga
terjadi sel-sel baru yang berlebihan yang tidak memiliki daya atur. Jika berhenti
membelah, sel kanker melakukannya pada sembarang titik dalam siklusnya, bukan
pada checkpoint normal saja. Di samping itu, sel kanker dapat terus membelah
secara tidak terbatas jika sel tersebut diberi pasokan nutrient secara terus-menerus.
Sel kanker memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan sel
normal. Sel kanker tidak mempunyai kontrol pertumbuhan dan daya lekat sel
kanker berkurang atau bahkan tidak ada. Ketidak normalan sel kanker tersebut
disebabkan oleh hilangnya mekanisme DNA repair dalam sel. Dengan tidak
adanya kemampuan koreksi DNA sebelum sel tersebut membelah, sel
menganggap dirinya layak untuk direplikasi. Checkpoint yang merupakan titik
pengontrolan yang kritis di mana siklus berhenti dan sinyal terus dapat mengatur
siklus sel, sudah tidak memiliki peranan lagi. Sehingga, walaupun sel membawa
abnormalitas di dalamnya, tetapi sel tetap akan melewati fase-fase dalam siklus
sel secara keseluruhan kemudian membelah. Sifat sel kanker berbeda dari sel
tubuh normal karena mitosis sel kanker lebih cepat, tidak normal dan tidak
terkendali. Sel itu kemungkinan membuat faktor pertumbuhannya sendiri atau
memiliki abnormalitas pada jalur persinyalan yang menghantarkan sinyal faktor
pertumbuhan ke sistem pengontrolan siklus sel tersebut. Dengan regulasi sel
seperti itu, proliferasi menjadi tidak terkendali hingga sel kanker berhasil
membentuk klonal (kelompok). Dari klonal tersebut, terdapat kemungkinan akan
ada sel yang lepas dari induknya dan mencoba hidup di jaringan lain. Sehingga
dapat terbentuk kanker sekunder yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut
kanker anakan.
A. Kesimpulan
Kanker akan muncul bila DNA sel normal mengalami kerusakan sehingga
menyebabkan mutasi genetik. Kalau tidak segera dikoreksi, perbanyakan sel yang
DNA-nya rusak tersebut berpotensi menghasilkan sel kanker. Padahal
perbanyakan sel dimaksudkan untuk memulihkan sel-sel yang aus atau rusak.
B. Saran
Sebaiknya lebih dipelajari lagi tentang replikasi sel makhluk hidup secara
mendalam terutama pada fase-fase atau proses yang dapat menyebabkan
pertumbuhan sel tumor/kanker yang tidak terkendali, agar dapat diketahui dan
dicegah faktor pemicunya maupun dapat dicari pengobatan yang efektifnya
DAFTAR PUSTAKA
10. Oliver J. Kayes,1,4 Marco Loddo,1,3 Nimish Patel et al. DNA Replication
Licensing Factors and Aneuploidy Are Linked to Tumor Cell Cycle State and
Clinical Outcome in Penile Carcinoma Clin Cancer Res 2009;15:7335-7344.
12. Susanto, A.H. Bahan Ajar Biologi Molekuler: Fakultas Biologi UNSOED.
Purwokerto. 2004.
13. Susanto, A.H. Bahan Ajar Genetika Dasar, Fakultas Biologi UNSOED.
Purwokerto.2002.