Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GENETIKA MIKROBA

DOSEN : Dr. Irdawati, M.Si.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1

1. Aisyah Ametti (21031044)


2. Windi Junianda (21031104)
3. Yosephine Manalu (21031041)

MATA KULIAH MIKROBIOLOGI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Genetika
Mikroba”. Adapun maksud ditulisnya makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata
kuliah Mikrobiologi.
Atas terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :
Dr.Irdawati, M.Si., selaku dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologil, karena tugas
yang diberikan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami sebagai penulis.
Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan pembelajaran
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang, 25 Oktober 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................................2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
BAB II .....................................................................................................................................................5
A. Struktur DNA...............................................................................................................................5
1. Konsep DNA ...........................................................................................................................5
2. Struktur tubuh DNA dan Replikasi DNA ...............................................................................5
C. Reproduksi Bakteri ...................................................................................................................14
1. Transformasi………………………………..……………………………..……………………..
2. Konyugasi Bakteri………………………………..……………………..………………………
3. Transduksi………………………………..……………………………..……………………….
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Genetika adalah ilmu yang mempelajari tentang hereditas (sifat turun


temurun)sifat induk dan variasi sifat karakteristik mikrobia. Hereditas adalah
pengawetan sifat-sifat struktur dan fungsi pada keturunan-keturunan berikutnya.
Perkecualian atau penyimpangan yang terjadi pada keturunan suatu organism berbeda
dalam satu atau beberapa sifat induknya. Penyimpangan-penyimpangan dan
pengawetan sifat-sifatsemacam itu dikenal dengan variasi. Variasi dapat terjadi karena
perubahan geneticdan evolusi. !iduga peristiwa perkawinan tidak terjadi pada bakteri.
Mikrobia hanya berkembang biak dengan mekanisme aseksual melalui peembelahan
diri. Maka para ahli menggolongkan mikrobia bersama-sama dengan algae biru dalam
Schizophyta.

Kemudian timbul pertanyaan kalau mikrobia berkembang dengan mekanisme


yang monoton seperti di atas maka terbentuk individu seragam tetapi
padakenyataannya tidak sehingga terjadi variasi mikroba. Sifat mikroba sangat
bervariasikarena masing-masing mikroba mempunyai kemampuan untuk beradaptasi
terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya. Mikroba contohnya bakteri mempunyai
populasi yang berkembang cepat dan beraneka ragam variasinya. Bakteri untuk
memperoleh variasi yang beragam dapat melalui mutasi. Peristiwa seksual yang
semula diduga tidak terjadi dapat dibuktikan oleh para ahli. Bahkan perpindahan bahan
genetik dapat didemontrasikan dari satu mikroba ke mikroba lain.

B. Tujuan
Untuk mengetahui genitika mikroba, bentuk struktur, serta reproduksi bakteri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Struktur DNA
1. Konsep DNA
DNA alias deoxyribonucleic acid adalah molekul yang mengandung
instruksi atau informasi yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk
berkembang, hidup, dan bereproduksi. Instruksi tersebut ditemukan di
setiap sel dan akan diturunkan dari orang tua ke anaknya.

Prinsip dasar genetika yaitu penurunan sifat pertama kali ditemukan


oleh Gregor Mendel pada tahun 1866 yang kemudian dijuluki sebagai bapak
genetika. Tiga tahun setelahnya yaitu tahun 1869, seorang ahli kimia
fisiologi asal Swiss, Friedrich Miescher menemukan DNA yang pertama.
Pada masa itu DNA yang pertama ditemukan adalah zat yang sama sekali
baru dan belum diketahui seberapa pentingnya bagi kehidupan.

Dilansir dari Live Science, baru pada tahun 1953 Francis Crick,
James Watson, Maurice Wilkins, dan Rosalind Franklin menemukan
struktur DNA yang kita kenal sekarang sebagai polimer double heliks.

2. Struktur tubuh DNA dan Replikasi DNA


Menurut Watson, Crick, Wilkns, dan franklin, DNA terdiri atas dua
rantai yang tersusun nukleotida atau ikatan antara fosfat, gula, dan basa
nitrogen.
Molekul nukleotida berupa gula dan fosfat saling terikat
memberikan bentuk dua untai rantai panjang yang spiral yang disebut
sebagai double heliks pada DNA. Basa-basa nitrogen melekat pada molekul
gula fosfat sebagai tulang punggung dengan ikatan kovalen.

DNA terdiri atas molekul nukleotida yang mengandung gugus fosfat


dan basa nitrogen yaitu adenine, timin, guanin, dan sitosin. Basa nitrogen
adenine hanya akan terikat dengan basa nitrogen timin, sedangkan sitosin
hanya akan berikatan dengan guanin.

Rantai DNA sangat panjang sehingga harus digulung membentuk


kromosom agar bisa masuk kedalam sel. Manusia memiliki 23 pasang
kromosom dalam inti sel yang menentukan pewarisan sifat.

Replikasi DNA
Replikasi DNA dapat dijelaskan oleh tiga teori yaitu teori semi-konservatif,
teori konservatif, dan teori dispersif di mana ketiganya mnghasilkan DNA
yang sama dengan DNA induknya.
1. Teori Konservatif
Teori konservatif menjelaskan bahwa DNA bereplikasi dengan
menggunakan DNA lama sebagai cetakan untuk DNA baru. DNA lama
disalin untuk membuat DNA baru yang sama persis tanpa mengubah DNA
lama, membuat DNA lama tetap bertahan pada replikasi pertama, kedua,
dan seterusnya.
2. Teori Dispersif
Teori dispersif mereplikasi DNA dengan cara memutus rantai DNA asli
dan menggabungkannya secara acak dengan DNA baru.

Terlihat pada gambar awal bahwa DNA baru yang terbentuk


mengandung potongan potongan DNA lama secara acak. Walaupun
potongan DNA lama disebar secara acak, informasi DNA baru akan tetap
sama persis dengan DNA lamanya.
3. Teori Semikonservatif
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Matthew Meselson dan
Franklin Stahl meneliti replikasi DNA pada bakteri E.Coli dan menemukan
teori replikasi semikonservatif. Menurut Meselson dan Stahl, untai ganda
DNA akan terpisah di mana basa-basa nitrogen tidak saling berhubungan
lagi.
Pemisahan basa-basa nitrogen dibantu oleh enzim helikase. Dilansir dari
yourgenome.org, setelah basa-basanya trpisah, DNA akan berbentuk seperti
huruf Y, satu bagian adalah 3’ atau leading strand dan satu bagiannya lagi
5’ atau lagging strand.

Seperti yang terlihat pada gambar, masing-masing untai DNA lama akan
membuat salinannya sendiri. DNA polimerase akan menambahkan basa-
basa nitrogen kesepanjang untaian kedua DNA lama.

DNA 5’ kemudian ditambahkan fragmen Okazaki kesetiap untaiannya


secara terputus-putus. Setelah semua basa terisi dengan urutan yang benar,
DNA baru akan disegel oleh DNA ligase menghasilkan 2 untai DNA baru.

Teori semikonservatif menghasilkan dua turunan DNA yang terdiri atas


satu untai lama dan satu untai baru heliks ganda dengan informasi yang
sama persis dengan DNA lama.
B. Plasmid
Plasmid adalah material genetik ektrakromosomal. 6kuran plasmid lebih
kecildaripada kromosom. Plasmid biasanya mengkode polipeptida yang tidak
penting bagi pertumbuhan secara langsung. Plasmid berbentuk sirkuler tetapi
terdapat plasmid berbentuk linier seperti terlihat pada borrelia dan streptomyces.
Plasmid dibedakan menjadi dua yaitu plasmid konjugatif dan non-konjugatif.

Plasmid konjugatif adalah plasmid yang mampu didonorkan ke


resepiennon-konjugatif, sedangkan plasmid non-konjugatif tidak dapat
didonorkan. Plasmid non-konjugatif biasanya berukuran kurang dari 7,5 kbp dan
biasanya berjumlah banyak (10-20 perkromosom). Plasmid didistribusikan secara
acak ke sel anakan. Meskipun plasmid tidak berperan langsung dalam pertumbuhan
tetapi plasmid memiliki fungsi penting secara medis. Fungsi penting plasmid secara
medis yaitu kemampuan plasmid mengkode polipeptida resistensi antibiotik toksin
struktur permukaan sel untuk perlekatan dan kolonisasi. Plasmid yang berperan
dalam resistensi antibiotika disebut plasmid R atau faktor R.

C. Reproduksi Bakteri

Reproduksi bakteri bisa terjadi dalam dua tahap, yaitu reproduksi aseksual dan
seksual.
1. Reproduksi aseksual

Bakteri mengalami reproduksi aseksual dengan cara pembelahan biner,


yaitu pembelahan dari satu menjadi dua sel dan seterusnya. Pembelahan
biner ini termasuk pembelahan amitosis. Artinya, pembelahannya tidak
melibatkan tahapan pembelahan sel seperti halnya manusia, melainkan
berlangsung spontan atau secara langsung. Untuk melihat tahapannya,
simak gambar berikut.
Gambar di atas menunjukkan bahwa satu sel induk hanya mengalami
pemanjangan dan pembagian nukleoid hingga akhirnya terbentuk sekat pada
masing-masing nukleoid hasil bentukannya.

2. Reproduksi seksual
Reproduksi seksual bakteri bisa terjadi melalui mekanisme rekombinasi gen
melalui tiga cara, yaitu konjugasi, transduksi, dan transformasi.
a) Konjugasi

Konjugasi adalah tahap reproduksi seksual pada bakteri yang


ditandai dengan pemindahan materi genetik secara langsung.
Pemindahan itu terjadi dari satu bakteri ke bakteri lain
melalui jembatan konjugasi. Adapun tahapan yang terjadi di
dalam konjugasi adalah sebagai berikut.
• Dua sel bakteri saling mendekat hingga akhirnya
terbentuk struktur jembatan yang menghubungkan
antara kedua sel.
• Terjadi transfer kromosom dan plasmid.
• Untuk bakteri yang menerima kromosom dan
plasmid, materi genetiknya menjadi materi genetik
rekombinan.
• Bakteri dengan materi genetik rekombinan akan
memisahkan diri. Akibatnya, terbentuk dua sel
anakan dengan sifat baru (rekombinan).
Tidak semua bakteri melakukan konjugasi. Contoh
bakteri yang melakukan konjugasi adalah Salmonelli
typhi dan Escherichia coli (menggunakan pilus seks).

b) Transduksi

Pada proses transduksi melibatkan peran organisme lain,


yaitu virus. Itulah mengapa rekombinasi gen antara dua
bakteri dijembatani oleh virus fag (bakteriofag). Virus yang
paling sesuai digunakan untuk proses transduksi ini adalah
virus fag temperat. Hal itu karena virus ini mampu
bereplikasi secara litik dan lisogenik. Adapun tahapan dalam
transduksi adalah sebagai berikut.
• Bakteri diinfeksi oleh virus fag, sehingga virus
mengandung DNA bakteri tersebut.
• Virus fag tersebut kemudian akan menginfeksi
bakteri-bakteri lainnya. Akibatnya, terbentuk bakteri
baru dengan rekombinasi gen sesuai dengan
rekombinasi gen pada virus penginfeksinya.
• Terbentuklah bakteri-bakteri rekombinan.

c) Transfomasi
Jika pada konjugasi bakteri akan memindahkan materi
genetiknya melalui jembatan penghubung, pada transformasi
tidak demikian. Pada transformasi, materi genetik akan
dipindahkan oleh bakteri secara langsung atau tidak melalui
jembatan penghubung (jembatan konjugasi). Namun, tidak
semua bakteri yang mampu memindahkan materi genetiknya
secara langsung.
Biasanya, bakteri yang mampu bertransformasi adalah
bakteri yang memproduksi enzim tertentu. Contohnya adalah
Rhizobium, Neissera, Bacillus, dan Pneumococcus.
Perhatikan gambar berikut.

DAFTAR PUSTAKA

Dra. Yusmaniar, M. A. (2017). Mikrobiologi dan Parasitologi Bahan Ajar Farmasi.


Indonesia: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Pujiati, S. M. (2015). Mikrobiologi Umum: Buku Ajar. Madiun: IKIP PGRI MADIUN.
Wahyuni, S. M. (2020). Mikrobiologi dan Parasitologi. Purwokerto: Pena Persada.

https://www-quipper-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/reproduksi-bakteri-
biologi-kelas-
10/amp/?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#am
p_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16666021573945&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google
.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.quipper.com%2Fid%2Fblog%2Fmapel%2Fbiolog
i%2Freproduksi-bakteri-biologi-kelas-10%2F

Anda mungkin juga menyukai