Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KROMOSOM

TUGAS GENETIKA TANAMAN

DR. FATURAHMAN, SP, M.Sc

DISUSUN OLEH:

DONI TARIGAN (194110122)

AGROTEKNOLOGI B

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
membuat makalah mata kuliah “ GENETIKA TANAMAN” yang dibimbing oleh bapak DR.
FATURAHMAN, SP, M.Sc.

Tugas ini merupakan program studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas


Islam Riau. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
DR. FATURAHMAN, SP, M.Sc selaku yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis
dan pembaca dapat menambah pengetahuan yang lebih luas tentang “ KROMOSOM”.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan tugas ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari pembimbing maupun para pembaca demi kesempurnaan tugas ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1. Latar Belakang.........................................................................................................1
2. Tujuan......................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................................2

A. Sejarah Teori Kromosom Tentang Keturunan.........................................................2


B. Komposisi dan Fungsi Kromosom..........................................................................5
C. Struktur Kromosom Terkini....................................................................................7
D. Jumlah Kromosom dan Besarnya Ploidi Tanaman Budiaya Penting......................8

BAB II

PENUTUP..........................................................................................................................10

A. Kesimpulan..............................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kromosom merupakan batang yang sangat kental Asam deoksiribonukleat (DNA),
materi genetik yang berisi blok bangunan kehidupan. DNA menyimpan informasi
penting tentang struktur hewan atau tumbuhan, dan membantu langsung organisme
seperti tumbuh dan mengelola tugas-tugas sehari-hari. Kromosom berfungsi sebagai
penyimpanan untuk bahan penting ini, secara berkala membagi bersama dengan sel dan
mereplikasi untuk membuat salinan DNA yang dikandungnya. Kromosom juga sangat
penting dalam reproduksi seksual, karena mereka memungkinkan organisme untuk
menyampaikan materi genetik pada keturunan.
Dalam organisme dengan inti sel, yang dikenal sebagai eukariotik, kromosom ditemukan
dalam nukleus. Sebagian besar organisme memiliki satu sel kromosom yang datang
berpasangan. Pada sel struktural, setiap sel mempertahankan satu sel lengkap kromosom,
dalam apa yang dikenal sebagai bentuk diploid, mengacu pada fakta bahwa sel
kromosom lengkap.
Proses kehidupan merupakan suatu proses metabolisme yang berlangsung di dalam sel.
Penentuan sifat organisme dilakukan oleh gen melalui pengendalian proses metabolisme
dengan cara mengatur reaksi-reaksi kimia yang menyusun suatu lintasan metabolisme.
Proses metabolisme merupakan rangkaian dari jutaan reaksi kimia, dan untuk
mengendalikannya diperlukan ribuan sampai jutaan gen.
Oleh karena itu berkembanglah ilmu genetika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang gen.
Perkembangan genetika merupakan sejarah panjang perkembangan pemikiran dan
penemuan, diawali dengan ditemukannya konsep gen oleh Mendel (1865). Teori
Mendel merupakan teori pewarisan sifat pertama yang diakui secara ilmiah. Setelah itu,
dimulailah eksplorasi genetika dan terus berkembang teknik molekuler. Perkembangan
biologi molekuler modern belakangan ini, memungkinkan para ahli taksonomi
memanfaatkan data DNA sebagai "penanda molekuler" yang cukup signifikan.
Perkembangan dunia molekuler pada tumbuhan semakin cepat seiring dengan cepatnya
tingkat kepunahannya, sehingga di negara seperti Amerika, Jepang dan Inggris sudah
mengembangkan database DNA. Begitu juga dengan pengembangan bank benih dan
bank gen. Analisa kromosom meskipun termasuk dasar dari analisa organisme sudah
jauh berkembang kearah analisa mikrosatelit dan poliploidi bahkan genome in situ
hybridizati on (GISH).

B. Tujuan
a. bertujuan untuk mengetahui sejarah mengenai sejarah kromosom tentang keturunan
b. bertujuan untuk mengetahui komposisi dan fungsi dari kromosom
c. bertujuan untuk mengetahui struktur dari kromosom terkini
d. bertujuan untuk mengetahui jumlah kromosom dan besarnya ploidi tanaman
budidaya penting

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Teori Kromosom Tentang Keturuan


Wilhelm Roux (1850-1924)
Zoologist kebangsaan Jerman, pada tahun 1883 mengajukan hipotesis bahwa kromosom
mengandung unit keturunan. Dia mengajukan jawaban atas pertanyaan bagaimana unit
keturunan bisa didapat seperti bagaimana caranya setiap sel anak menerima semua
bagian dari sel induk dan menjadi lengkap serta tidak sebagian sel atau hanya sebagian
sel induk. Mekanisme yang bisa diterangkan adalah terdapat barisan objek dan
menduplikasi mereka secara utuh, pada kenyataan pada saat terjadi pembelahan sel
terlihat inti memiliki benang seperti janggut yang berbaris dan menduplikasi diri. Jika
inti sungguh memiliki struktur tersebut, dia berpendapat hal terbut bisa menjelaskan
mekanisme perpindahaan keturunan dari sel ke sel. Kebanyakan kejadian ini terjadi pada
kromosom inti. Hipotesis dia juga menyatakan bahwa tidak hanya kromosom total akan
tetapi bagian individu pada setiap kromosom adalah penting untuk menentukan
perkembangan, fisiologi dan morfologi individu. Pembuktian atas hipotesis dia baru bisa
dibuktikan dikemudian hari.

Edouard van Beneden (1845-1910).


Zoologis kebangsaan Belgia, pada tahun 1883 menunjukan bahwa Ascaris
megalocephala (ulat round 2n=8 dan 2n=4) memiliki jumlah kromosom gamet setengah
jumlah dari sel tubuh. Pada saat pembuahan, kromosom kontribusi dari telur dan sperma
pada saat pembentukan zigot memiliki jumlah yang sama. Lewat pengamatan ini dia
mendukung teori Weismann tentang pengurangan dan pembuahaan. Akan tetapi
mekanisme secara detail mengenai pengurangan jumlah kromosom secara sinapsis dan
formasi bivalen kromosom berpasangan baru dipahami pada tahun 1890.

Carl Wilhelm von Nageli (1817-1891).


Botanis kebangsaan Swiss yang dikenal luas sebagai ahli sitologi, pada tahun 1884
memberikan kontribusi yang besar melalui teorinya tentang idioplasm. Menurut teori
ini, idiopalsm adalah jumlah dari semua keturunan yang membentuk semua organisme.
Lewat teori ini Led Beneden, Strasburger, Oscar Hertwig, dan Weismann percaya bahwa
idiopalsm terletak secara pasti pada kromosom. Hal ini yang membuat pembelahan inti
dan kromosom menjadi focus penelitian biologi. Pada tahun 1842 Nageli
mempublikasikan gambar pertama tentang kromosom.

Eduard Strasburger (1844-1912).


Sitologi kebangsaan jerman, pada tahun 1884 menjelaskan bagaimana proses
pembuahaan pada angiosperma (sebagai sitologi tanaman pertama yang bisa
menjelaskan pembuahan pada tanaman). Strasburger mendemonstasikan bahwa prinsip
pembuahan yang dikembangkanoleh Oscar Hertwig pada hewan juga terjadi pada
tanaman. Strasburger mengamati bahwa telur membawa lebih banyak sitoplasma

2
dibandingkan dengan sperma, seperti Kolreuter 100 tahun sebelumnya strasburger
membuat persilangan balik antara spesies tanaman yang berbeda dan menemukan hasil
yang sama seperti temuan Kolreuter. Sejak diketahui telur dan sperma tidak seragam
baik ukuran dan jumlah sitoplasma yang dibawanya maka dia berpendapat bahwa
sitoplasma tidak bertanggung jawab pada perbedaan keturunan antar spesies.
Konsekuensinya dia berpendapat bahwa inti dan kromosomnya adalah bahan dasar dari
keturunan dan pada saat bersamaan, dikembangkan material pengaturan. Strasburger
menyatakan bahwa molekul stimulus keluar dari inti ke sitoplasma sekitarnya,
mengontrol proses metabolisme pada sel, dan memberikan karakter spesifik pada
pertumbuhan. Hal tersebut merupakan fakta sejarah yang penting setelah Zoologis
Jerman Otto Butschii menemukan dan menjelaskan mengenai pembelahan mitotic.
Strasburger pad persiapan penelitiannya menyadari bahkan dia akan melihat hal yang
sama pada sel tanaman. Sejak itu sitologi tidak membedakan antara hewan dan tanaman.
Semua fakta dasar struktur dan perilaku kromosom, mitosis, pembuahan, kromosom
seks, bahan sitoplasmik, dan fisiologi sell adalah sama. Kemudian sitologi berkembang
menjadi ilmu pengetahuan tersendiri yang menjabarkan penemuan-penemuan dari
hewan, tanaman dan manusia.

Ernst Abbe (1840-1908).


Fisikawan kebangsaan Jerman, pada tahun 1886 memproduksi lapisan minyak yang bisa
melihat objek dengan resolusi 0.25 µm. Hal ini merupakan langkah maju untuk
mengatasi kekurangan resolusi pada mikroskop cahaya yang terbatas pada panjang
gelombang cahaya. Kemajuan lanjut dari sistem lensa ini adalah terbebasnya dari
ketebalan dari coverslip. Abbe merupakan kepala dari perusahaan Jerman-Zeiss Corp,
yang merupakan produsen mikroskop ketermuka. Pada awal 1880 Abbe bergabung
dengan Otto Schott sebuah produsen gelas, dengan pengalamannya pada berbagai
elemen-elemen kimia seperti boron dan fosfor sampai silica bahan dasar gelas. Pada
tahun 1886 mereka memproduksi gelas Jena, yang mememiliki karakteristik khusus.
Lensa yang ditingkatkan ini bisa memungkinkan menemukan material baru disebut
apochromatiks, karena menghilangkan sisa abrasi kromatik sebuah spectrum kedua dari
akromat. Sitologis seperti Hertwig dan Flemming kemudian menggunakan hasil
pengamatan aprokromatik tidak lama setelah diproduksi.

Theodor Boveri (1862-1915).


Profesor dari universitas Wurzburg Jerman, bersama Oscar Hertwig (1890) menemukan
sifat alami pada pengurangan pembelahan. Pada tahun 1892 dia menjabarkan tentang
meiosis dan sinapsis Ascaris. Dia juga mengeksplorasi pertanyaan tentang sumber
perpindahan keturunan pada hewan sebagaimana oleh Strasburger pada studi
tanamannya. Dengan mengaduk telur ikan urchin pada saat kritikal perkembangannya,
dia memproduksi beberapa telur dengan inti dan tanpa inti. Setiap telur dibuahi oleh
sperma normal dari spesies lain ikan urchin. Telur yang kekurangan inti menghasilkan
larva dengan spesies yang sama dengan asal sperma donor, tetapi telur yang dengan inti
menghasilkan spesies hybrid yang menunjukan karakteristik kedua spesies. Sitoplasma
kedua jenis telur tidak diubah dan ini bisa diasumsikan bahwa inti dan bukan sitoplasma

3
yang bertanggung jawab pada perpindahan ciri keturunan. Melalui percobaannya pada
pembuahan ganda telur ikan urchin (Toxopneusters spp.) (1902, 1904, 1907) Boveri juga
berkontribusi pada formulasi teori pewarisan kromosom.

Hermann Henking (1858-1942).


Zoologis kebangsaan Jerman, Pada tahun 1891 menjelaskan pada serangga hemiptera
Pyrrhocoris, elemen kromatin yang diberi tanda X dan sekarang dikenal sebagai
kromosom seks atau X. Dia menemukan elemen kromatin yang aneh pada saat
pembelahan pertama spermatosit tertinggal pada perpisahan kromosom anaphase dan
kemudian lolos tidak terbagi/pisah menuju satu kutub sementara sebelas kromosom
lainnya terbagi rata. Kemudian terjadi perbedaan dua jenis sperma berdasarkan ada atau
tidaknya elemen kromosom ini. Elemen ini sangat berkaitan erat dengan penentuan jenis
kelamin. Jika telur dibuahi dengan jenis sperma tertentu maka jenis jantan yang
terbentuk dan jika dibuahi oleh jenis sperma yang lain maka jenis betina yang terbentuk.
Semua penjabaran Henking ditemukan juga pada hewan lain oleh penelitian lain.
Mekanisme ini sekarang disebut sebagai sistem XO dari penentuan jenis kelamin.

Edmund Beecher Wilson (1856-1939).


Biologis Amerika dan professor universitas Columbia, pada tahun 1896 dia berhasil
mengorganisasikan pengetahuan sitologi dan embriologi dengan menerbitkan buku
klasik yang berjudul Sel dalam Perkembangan dan Pewarisan. Dia tidak hanya
memperjelas kembali prinsip Mendel tetapi juga menjelaskan bahwa kromosom bukan
hanya sekedar unit pembelahan akan tetapi kemungkinan chromomer pada kromosom
dapat berasimilasi, tumbuh dan terbagi tanpa kehilangan karateristik spesifik mereka
melalui teori yang disebut sebagai Pewarisan Kromosom. Teori Pewarisan Kromosom
meliputi empat prinsip, sebagai berikut :Pembelahan panjang yang pasti dari kromosom
pada saat mitosis membuat distribusi merata yang secara linear mengatur partikel ke sel
anak.Diasumsikan kehadiran material dari kromosom pada inti antar mitosis memberikan
kebutuhan kontinuitas genetika untuk keturunan organisme.Kenyataan bahwa inti
sebagai pengatur kerja pada sel.Kesetaraan kromosom pada saat pengabungan sel induk
berkaitan dengan kesetaraan jantan dan betina dalam keturunan.

Carl Franz Joseph Correns (1864-1933).


Botanis Jerman, pada tahun 1900 bersama Hugo de Vries dan erich von Tschermak
memperjelas kembali prinsip fundamental keturunan yang pertama kali dikembangkan
oleh Mendel pada tahun 1866. Dia melakukan percobaan hibridasasi pada jagung , stock
(Matthiola), kacang, buncis dan lili pada universitas Tubingen sepanjang tahun 1890 an.
Pada tahun 1899 dia mendapatkan data dari beberapa generasi kebun buncis dan jagung
dan sampai pada kesimpulan yang sama dengan Mendel. Correns membandingkan
datanya dan data Mendel, dan pada tahun 1900 dia melaporkan bahwa dia mengamati hal
yang sama pada percobaan jagung.

Hugo de Vries (1848-1935).

4
Biologis Belanda, pada tahun 1901 menerbitkan buku tentang teori mutasi yang
menjelaskan bahwa mutasi merupakan sumber dari variasi pada evolusi, berlawanan
dengan proses berkala seperti yang diusulkan oleh Lamarck dan Darwin. Mutasi
dianggap sebagai langka di alam tetapi ada sebagai penyedia variasi pembeda ras dan
spesies. De Vries secara hati-hati membedakan antara variasi akibat keturunan dan
lingkungan.

Erich von Tschermak (1871-1962).


Botanis Austria, minatnya pada praktek pemuliaan tanaman membawa dia untuk
mempelajari efek dari persilangan dan vigor vegetatif inbreeding pada tanaman kacang
polong. Dia mempublikasikan dua jurnal mengenai subjek tersebut pada tahun 1900.
Dia menuliskan bahwa penemuan hukum tentang keturunan telah lama diselesaikan oleh
Mendel dan memudahkan penelitian dilakukannya. Pemanfaatan hukum Mendel
dilakukan pada berbagai bidang, de Vries pada teori mutasi, Correns pada penelitian
dasar pewarisan, dan Tschermak pada praktek pemuliaan tanaman.

Walter S. Sutton (1876-1916).


Mahasiswa pasca Amerika, pada tahun 1902 dan 1903 membuat jurnal tentang
pengurangan pembelahan dan pengajuan teori keturunan kromosom. Dia menyadari
hubungan antara prilaku kromosom dan hukum segregasi gen Mendel. Jurnal pertama
(1902) berisikan tentang demonstrasi detail pertama tentang kromosom somatic pada
belalang besar (Brachystola magna), pengurangan pembelahan yang terjadi menjadi cirri
yang khusus pada pasangan yang berbeda pada kromosom. Jurnal yang kedua (1903)
berisikan pengembangan penuh dari hipotesisnya, termasuk pandangan tentang masing-
masing pasangan kromosom berorientasi secara acak pada benang meiotic, kemudian
perhitungan untuk segregasi bebas dari pasangan gen yang terpisah seperti hukum
Mendel. Sitologi berdasarkan teori genetika ini disebut juga sebagai teori Pewarisan
kromosomal Sutton-Boveri. Melalui jurnal kedua Sutton (1903) fase dimana pemisahan
sejarah sitologi dan genetika telah usai. Kesimpulan ini tidak bisa cepat diterima, tetapi
kemudian sitologi dan genetika mulai saling mempengaruhi dan bisa dikatakan secara
umum sebagai kelahiran ilmu sitogenetika.

B. Komposisi dan Fungsi Kromosom


Komposisi Kromosom
Susunan kromosom adalah benang kromatin yang terdiri dari DNA (asam
deoksiribonukleat), RNA hasil transkripsi dan protein (bersifat histon atau asam dan non
histon atau basa). Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya
berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA.Pada
manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom , sedangkan protein
yang lain tidak mendapatkan tempat dalam kromosom. Salah satu protein, CENP-A,
sangat mirip dengan histon H dan dianggap menggantikan histon ini dalam sentromer
nukleosom.Bagian fungsi sentromer itu sendiri dinyatakan dengan mikroskop elektron,
yang ditunjukkan dalam pembelahan sel pada bagian yang seperti piringan yaitu
kinetokor, bagian itu sudah ada pada permukaan kromosom dalam daerah sentromer,

5
struktur tambahannya mikrotubul, yang memancarkan dari kumparan tubuh yang
lokasinya pada permukaan inti dan dapat digambarkanberupa kromosom yang bercabang
yang masuk dalam nuklei. Bagian dari kinetokor menyusun alphoid DNA ditambah
CENP-A dan protein lainnya, tetapi struktur ini tidak dapat dideskripsikan secara detail.
Bagian penting kedua dari kromosom yaitu daerah terminal atau disebut telomer.Telomer
itu penting karena sebagai tanda sasaran terakhir dari kromosom dan untuk
memungkinkan sel membedakan daerah akhir ynag disebabkan oleh kerusakan
kromosom.Telomer DNA terbuat dari 100 salinan ynag berulang-ulang motifnya, 5’-
TTAGGG-3’ pada manusia, dengan perpanjangan yang pendek dari ujung 3’ double-
stranded molekul DNA. Dua protein khusus terjepit pada ulangan sekuen dalam telomer
manusia yang dinamakan TRF1, yang membantu mengatur lengan telomer manusia dan
TRF2 mempertahankan perpanjangan single-strand. Jika TRF2 in aktif lalu perpanjangan
hilang dan 2 polinukleotida menyatu bersama dalam hubungan kovalen
Protein telomer yang lain menganggap bentuk hubungan antara telomer dan perifer dari
nukleus, merupakan lokasi kromosom terakhir.
Kromosom pada organisme eukariotik tersusun dari bagian-bagian berikut:
DNA-DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom.
RNA RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom.
Protein Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat
asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom
sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopian
DNA.
Protein penyusun kromosom ada dua macam:
Protein Histon
Protein histon bersifat basa. Protein Histon yang telah terbungkus DNA disebut
Nukleosom.

Protein Non Histon


Protein non histon bersifat asam. Pada sel prokariotik,bahan-bahan kromosom terdapat
didaerah inti dan pembelahan sel terjadi secara langsung (pembelahan biner) Pada sel
eukariotik bahan-bahan kromosom tersebar merata di dalam sitoplasma dan pembelahan
sel terjadi melalui tahap mitosis dan meiosis (Julia, 2009).

Fungsi Kromosom
1. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan materi genetik. Materi genetik inilah yang
akan menentukan sifat dan kekhasan setiap individu.
2. Menentukan jenis kelamin. Terdapat dua jenis kromosom yaitu X dan Y. Apabila
kromosom embrio XX, maka ia akan terlahir sebagai seorang perempuan. Sedangkan
jika kromosomnya XY maka ia terlahir sebagai laki-laki
3. Berperan penting dalam proses transkripsi DNA untuk melakukan sintesis protein. Ini
dikarenakan kromosom lah yang membawa materi genetik seperti DNA.
4. Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing sel yang telah
membelah mendapatkan gen yang sama.

6
C. Sturktur Kromosom Terkini
Struktur kromosom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian sentromer dan bagian
lengan.

Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat
kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah
penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga
kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober).Elemen-
elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari
mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa anafase.
Dan Sentromer merupakan salah satu bagian dari kromosom yang berfungsi untuk
melekatkan kromosom pada benang spindel pembelahan sehingga dapat bergerak dari
bidang ekuator ke arah kutub masing-masing.
Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang, membagi 2
bagian lengan kromosom juga merupakan kromonemata yang berbentuk lurus. Pada
sentromer terdapat kinetokor, yaitu suatu protein struktural yang berperan dalam
pergerakan kromosom selama berlangsungnya pembelahan sel. Kinetokor merupakan
tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel (Mader,
Silvia, 1995). Secara umum sebuah kromosom terdiri atas bagian-bagian kromonema,
kromorner, sentromer, lekukan kedua, telomer, dan satelit. Struktur kromosom yaitu:
Kromonema berupa pita spiral yang terdapat penebalan.
Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Di dalam kromomer terdapat
protein yang mengandung molekul DNA. Berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan
sehingga disebut sebagailokus gen. Sentromer adalah bagian kromosom yang menyempit
dan tampak lebih terang. Di dalam sentromer terdapat granula kecil yang disebutsferus.

Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung
kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga
beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di
dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan.
Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema.Bagian
kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang berfungsi untuk
membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen serta kromomer
merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata. Kromonemata pita
berbentuk spiral dalam kromosom dan lekukan kedua pangkal dari kromonemata. Fungsi
lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleolus. Pada bagian ujung kromosom
terdapat suatu tambahan yang disebut satelit, satelit merupakan tambahan pada ujung
kromosom.
Telomer adalah bagian ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi
bersambungnya ujung kromosom yang satu dengan kromosom yang lain.

7
Satelit adalah suatu tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung kromosom. Tidak
semua kromosom mempunyai satelit (Suryo, 1994).

D. Jumlah Kromosom dan Besarnya Ploidi Tanaman Budidaya Penting


Setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah
kromosom yang sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species
tersebut memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi
dan pinus sama-sama memiliki 24 kromosom (12 pasang) tetapi kedua nya memiliki
ciri-ciri yang jauh berbeda.
Demikian pula antara kucing dengan hydra yang sama-sama memiliki 32 kromosom.
Apalagi antara bawang merah denganPlanaria (cacing pipih) yang sama-sama
mempunyai 16 kromosom.

Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species tumbuhan dengan jumlah
kromosom yang dimiliki:

No Organisme Jumlah Kromosom Jumlah Pasang


1 Kubis 12 6
2 Bawang Merah 16 8
3 Jagung 20 10
4 Padi 24 12
5 Pinus 24 12
6 Bunga Matahari 34 17
7 Tembakau 48 24
8 Kentang 48 24
9 Kapas 52 26
10 Tebu 86 43

8
Tabel berikut merupakan contoh beberapa jenis species hewan dan manusia dengan jumlah
kromosom yang dimiliki:

No Organisme Jumlah Kromosom Jumlah Pasang


1 Lalat Buah 8 4
2 Planaria 16 8
3 Kucing 32 16
4 Hydra 32 16
5 Cacing Tanah 36 18
6 Mencit 40 20
7 Kera 42 21
8 Manusia 46 23
9 Amoeba 50 25
10 Lembu 60 30
11 Marmut 64 32
12 Kuda 64 32
13 Anjing 78 39
14 Merpati 80 40
15 Ikan Mas 94 47

Pada hewan, kondisi poliploidi umumnya menyebabkan kematian pada janin. Sementara
tanaman poliploid dapat tetap tumbuh namun banyak menjadi steril atau tidak bisa
menghasilkan keturunan secara generatif (reproduksi seksual) yang menyebabkan tanaman
menjadi steril. Ini terutama terjadi pada tanaman dengan jumlah set lengkap kromosom
ganjil.

Sterilitas ini terjadi karena pada saat pembelahan sel secara meiosis, tidak bisa terbentuk
pasangan kromosom bicalen akibat jumlah set kromosom yang ganjil. Akibatnya tidak bisa
terjadi pembentukan sel kelamin dan tidak bisa terjadi pembuahan. Akibat tidak ada
pembuahan, tidak ada pembentukan biji, sehingga, buah dari tanaman poliploid tidak berbiji.

Sifat poliploid ini dimanfaatkan untuk budidaya buah tanpa biji, seperti pisang tanpa biji dan
semangka tanpa biji. Tanaman-tanaman ini bersifat poliploid yang tidak bisa melakukan
pembentukan biji. Tidak adanya biji membuat varietas ini sangat menguntungkan bagi
manusia yang ingin sumber makanan yang lebih mudah dan enak dinikmati.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kromosom merupakan batang yang sangat kental Asam deoksiribonukleat (DNA),
materi genetik yang berisi blok bangunan kehidupan. DNA menyimpan informasi
penting tentang struktur hewan atau tumbuhan, dan membantu langsung organisme
seperti tumbuh dan mengelola tugas-tugas sehari-hari. Kromosom berfungsi sebagai
penyimpanan untuk bahan penting ini, secara berkala membagi bersama dengan sel dan
mereplikasi untuk membuat salinan DNA yang dikandungnya. Kromosom juga sangat
penting dalam reproduksi seksual, karena mereka memungkinkan organisme untuk
menyampaikan materi genetik pada keturunan.

Susunan kromosom adalah benang kromatin yang terdiri dari DNA (asam
deoksiribonukleat), RNA hasil transkripsi dan protein (bersifat histon atau asam dan non
histon atau basa). Tiap kromatid membawa sebuah molekul DNA yang strukturnya
berupa untai ganda sehingga di dalam kedua kromatid terdapat dua molekul DNA.Pada
manusia memasukkan paling sedikit 7 protein penyusun kromosom , sedangkan protein
yang lain tidak mendapatkan tempat dalam kromosom.

Struktur kromosom dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian sentromer dan bagian
lengan.

Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk bulat yang merupakan pusat
kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan. Bagian ini merupakan daerah
penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan tetap. Daerah ini disebut juga
kinetokor atau tempat melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober).Elemen-
elemen ini berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari
mitosis.

Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama kromosom yang mengandung
kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom dua, tetapi ada juga
beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh selaput tipis dan di
dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang mengisi seluruh bagian lengan.
Cairan ini mengandung benang-benang halus berpilin yang disebut kromonema.

Setiap species memiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah
kromosom yang sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species
tersebut memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan
pinus sama-sama memiliki 24 kromosom (12 pasang) tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri
yang jauh berbeda.

10
DAFTAR PUSTAKA
 https://www.google.com/amp/s/ramaninote.wordpress.com/2015/10/31/genetika-
sejarah-sitogenetika/amp/
 https://www.google.com/amp/s/ramaninote.wordpress.com/2015/10/31/genetika-
sejarah-sitogenetika/amp/
 https://www.google.com/amp/s/ramaninote.wordpress.com/2015/10/31/genetika-
sejarah-sitogenetika/amp/

11

Anda mungkin juga menyukai