Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN

TENTANG SEL

DOSEN PENGAMPU : ZULHENDRY NERS.M.KEP

DISUSUN OLEH : IRDA OKTAVIANI (TK II/A5)

NIM : 278STYC22

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN S1 KEPERAWATAN 2023 / 2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang sel.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua sumber yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang sel ini dapat memberikan manfaat maupun
edukasi terhadap pembaca.

Mataram, 23 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………...

BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………….

1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………………

1.2 RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………

1.3 TUJUAN ……………………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN …………………………………………………………………

2.1 SEJARAH SEL …………………………………………………………………………

2.2 STRUKTUR DAN ORGANEL SEL …………………………………………………..

2.3 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEL …………………………………...

2.4 BENTUK DAN FUNGSI SEL …………………………………………………………

2.5 PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN ……………………………….

2.6 PERBEDAAN SEL HIDUP DAN SEL MATI ………………………………………….

BAB III : PENUTUP ………………………………………………………………………..

KESIMPULAN ……………………………………………………………………………..

SARAN ……………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung di dalam
sel.Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal,atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan amoeba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing.Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013
sel.Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel.
Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh
tikus berasal dari pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri.Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan
kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot
jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari
sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas
komponen-komponen yang disebut organel.

Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001
sampai 0,001 mm,sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang
ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1
sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.Penemuan
dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan
penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan
dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon
ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali.Namun, teori sel sebagai unit
kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan
Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana Sejarah ditemuka sel?


2. Apa saja Struktur dan organel sel?
3. Bagaimana Pertumbuhan dan perkembangan sel?
4. Bagaimana Bentuk dan fungsi sel?
5. Apa Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan?
6. Apa Perbedaan sel hidup dan sel mati?

1.3 TUJUAN

1. Dapat memahami pengertian dari sel serta asal usul atau sejarah ditemukannya sel.
2. Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan.
3. Dapat mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan
dalam kehidupan.
4. Dapat mengidentifikasi perbedaan sel hidup dan sel hewan dalam kehidupan.
5. Agar memahami dan juga Sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah ilmu
dasar keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH SEL

Sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun (1665), sebagaimana dilansir dari
National Geographic. Penemuan sel tidak mungkin terjadi jika bukan karena kemajuan
mikroskop. Dengan didorong oleh keinginannya untuk mempelajari dunia mikroskopis,
Hooke memperbaiki desain mikroskop majemuk pada tahun 1665. Mikroskop Hooke
menggunakan tiga lensa dan lampu yang menerangi dan memperbesar spesimen. Mikroskop
Hooke menggunakan tiga lensa dan lampu yang menerangi dan memperbesar spesimen.

Perkembangan ini memungkinkan Hooke untuk melihat sesuatu yang menakjubkan


ketika ia meletakkan sepotong gabus di bawah lensa mikroskop. Hooke mencatat
pengamatannya ini dalam bukunya yang berjudul Microgaphia. Baginya, gabus tersebut
tampak seperti tersusun dari pori-pori kecil, yang kemudian ia sebut “sel”. Tidak lama setelah
penemuan Hooke, ilmuwan asal Belanda, Antonie van Leeuwenhoek mendeteksi organisme
kecil lainnya, yakni bakteri dan protozoa. Leeuwenhoek merupakan pembuatan mikroskop
utama dan menyempurnakan desain mikroskop sederhana yang memungkinkannya
memperbesar objek hingga 300 kali dari ukuran aslinya. Setelah itu, Leeuwenhoek menjadi
orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan spermatozoa pada tahun 1667.

Pada abad ke-19, ahli biologi mulai mengamati lebih dekat jaringan hewan dan
tumbuhan untuk menyempurnakan teori sel. Ilmuwan asal Jerman, Theodore Schawann dan
Mattias Schleiden adalah dua ahli yang mempelajari sel hewan dan tumbuhan. Para ilmuwan
ini berhasil mengidentifikasi perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan serta menegaskan
gagasan bahwa sel adalah unit dasar bagi tumbuhan dan hewan. Selanjutnya, pada pergantian
abad, perhatian ilmuwan mulai beralih ke sitogenetika yang bertujuan untuk mengaitkan studi
sel dengan studi genetika. Pada tahun 1880-an, Walter Sutton dan Theodor Boveri
mengidentifikasi kromosom sebagai hub untuk hereditas.

Penemuan selanjutnya menegaskan dan memperkuat peran sel dalam hereditas seperti
studi oleh James Watson dan Francis Crick tentang struktur DNA. Penemuan sel memiliki
dampak yang sangat besar bagi sains. Selain memberi pemahaman tentang unit penyusun
semua makhluk hidup, penemuan sel juga membawa kemajuan bagi bidang medis.
Para peneliti sepanjang tahun mempelajari sel lebih banyak. Suatu kelompok dari sifat-
sifat umum telah berkembang yang kita sebut Teori Sel. Adanya mikroskop yang lebih
modern dan penelitian pada aktivitas biokimiawi sel telah menguatkan dasar pemikiran ini.

Teori Sel

1. Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi benda hidup
2. Setiap organisme hidup tersusun dari satu atau lebih sel
3. Organism hidup terkecil adalah sel tunggal, dan sel-sel menyusun unit-unit
fungsional pada organism multiseluler.
4. Sel muncul dari sel yang ada sebelumnya untuk memastikan keberlanjutan hidup
melalui pembelahan seluler.
5. Sel membawa materi genetik melalui sel-sel anakannya selama pembelahan sel.
6. Semua sel secara mendasar memiliki komposisi kimiawi yang sama.
7. Aliran energi (metabolisme dan biokimia) terjadi di dalam sel

2.2 STRUKTUR DAN ORGANEL SEL


Sel di makhluk hidup memiliki struktur, fungsi, serta kegunaannya masing-masing yang
membentuk kesatuan struktural dan fungsional makhluk hidup.

Struktur sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran plasma dan
sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel
mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat
protein dengan instruksi dari gen.

DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang diselubungi membran ganda. Sedangkan
pada prokariot, DNA tidak terselebungi oleh membran yang disebut nukleoid. Organel-
organel pada sel eukariot terspesialisasi, sedangkan pada sel prokariot tidak. Struktur sel
dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.

Sel Prokariotik

Istilah prokariotik, berasal dari bahasa Yunani pro dan karyon. Pro artinya sebelum dan
karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokariot
disebut sitoplasma. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karena bahan intinya masih
tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubungi oleh membran inti.

Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleotid, tetapi
tidak ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell, 2008).

Berikut struktur sel priokariotik:


1. Membran Plasma

Merupakan lapisan di luar sitoplasma yang berfungsi untuk melindungi dan mengatur
transportasi sel, serta berperan sebagai penerima rangsang yang datang dari luar sel
Membran plasma pada sel ini mengalami pelekukan ke arah dalam membentuk bernama
mesosom.Struktur ini berguna sebagai tempat terjadinya respirasi sel sehingga
menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas di dalam sel.

2. Sitoplasma

Merupakan bagian sel prokariotik yang berisi cairan tempat berlangsungnya metabolisme
sel. Sitoplasma mengandung air yang merupakan kandungan cairan terbanyak yang
mencapai 80-90%.

3. Nukleus atau Inti Sel

Merupakan struktur dari sel prokariotik yang berfungsi sebagai pengendali dan pengatur
seluruh kegiatan sel. Selain itu, nukleus juga berguna sebagai pembawa informasi genetik,
yakni kromosom yang akan diturunkan ke generasi selanjutnya. Kromosom sendiri
merupakan struktur yang terdiri dari DNA dan protein.

4. Ribosom, Merupakan struktur sel prokariotik yang berupa butiran dan berfungsi untuk
memperbaiki protein.

5. Dinding Sel Berfungsi sebagai struktur pelindung kedua setelah membran plasma.

6. Kapsul,Merupakan struktur pelindung sel ketiga setelah membran plasma dan dinding sel

7. Bulu Rambut Bulu rambut merupakan struktur sel prokariotik yang berfungsi alat perekat
sel bakteri pada permukaan dasar atau benda.

8. Flagel, Merupakan struktur sel prokariotik yang disusun oleh mikrotubulus yang memiliki
fungsi dalam pergerakan sel. Contoh makhluk hidup yan milkies prokariotik adalah bakteri
dan ganggang hijau (cyanobacteria).

Organel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA dan
protein.
Sel eukariotik

Eukariotik adalah kelompok makhluk hidup yang memiliki organel yang dilapisi oleh
membran. Dilansir dari Biologi Sel dan Molekuler (2017),

sel eukariotik terdiri dari beberapa organel yakni: membran inti sel, retikulum endoplasma,
mitokondria, badan golgi, lisosom, dan vakuola.

Berikut struktur sel eukariotik :

1. Membran inti sel

Membran inti sel adalah lapisan pelindung inti sel yang bersifat selektif, membran inti sel ini
memisahkan inti sel dari sitoplasma. Membran inti sel memiliki pori-pori sebagai jalan
transportasi zat yang keluar masuk inti sel. Membran inti sel tersusun atas karbohidrat,
protein, dan lemak.

2. Nukleus

Nukleus adalah inti sel tempat terdapatnya kromosom yang tersusun dari materi genetik
DNA. Kromosom yang dimiliki oleh eukariotik tidak dimiliki oleh eukariotik. Inti sel
merupakan pusat aktivitas sel, atau dapat disebut sebagai otak dari keseluruhan sel. Inti sel
mengatur kerja dari semua organel sel juga mengandung informasi genetik yang akan
diturunkan ke generasi setelahnya.

3. Ribosom
Ribosom adalah organel sel yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sistesis protein.
Ada dua macam ribosom yaitu ribosom yang menempel pada membran retikulum
endoplasma, dan ribosom yang berada di dalam sitoplasma. Ribosom pada retikulum
endoplasma berfungsi untuk menghasilkan enzim penguraian untuk dikirim ke luar sel.
Sedangkan ribosom pada sitoplasma berfungsi untuk mensintesis protein untuk sel tersebut.

4. Retikulum Endoplasma

Retikulum endoplasma adalah serangkaian membran yang berkumpul dan membentuk


semacam kantung. Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua, yaitu retikulum endoplasma
kasar dan retikulum endoplasma halus. Retikulum endoplasma kasar berfungsi sebagai
tempat melekatnya ribosom dan juga membantu proses sintesis protein di dalamnya. Adapun
Retikulum endoplasma halus berfungsi untuk mencerna karbohidrat, mensintesis lemak, dan
menetralkan racun.

5. Mitokondria

Mitokondria berbentuk lapisan atau membran yang meliuk-liuk dan berdempetan dan
berfungsi sebagai tempat respirasi sel untuk mengahasilkan energi.

6. Badan Golgi

Badan golgi merupakan organel eukariotik yang berfungsi untuk membentuk lisosom dan
lipoprotein. Badan golgi juga berfungsi untuk mengolah kembali hasil sintesis protein
retikulum endoplasma.

7. Lisosom

Lisosom adalah organel sel yang berbentuk bulatan kantung membran dan dihasilkan oleh
badan golgi. Lisosom berfungsi sebagai sistem pencernaan untuk sel. Selain itu, lisosom
mengandung enzim hidrolitik untuk membuang mitokondria yang rusak.

8. Vakuola

Vakuola merupakan kantong membran sel eukariotik yang berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan sel.

2.3 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEL

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponen- komponen seluler.


Terdapat dua macam pertumbuhan sel, yaitu pertumbuhan yang berakibat peningkatan ukuran
sel tetapi tidak jumlah sel. Dan yang kedua adalah pertumbuhan yang diikuti dengan
peningkatan jumlah sel. Dalam hal yang pertama, inti sel membelah tetapi tidak diikuti oleh
pembelahan sel. Organisme dalam golongan ini biasa disebut organisme koenositik
(coenocytic)atau multiseluller. Sedangkan organisme yang termasuk dalam golongan kedua
membesar dan membelah menghasilkan dua progeny dengan ukuran yang kurang lebih sama.
Berbagai faktor kimia maupun fisika dapat mempengaruhi pertumbuhan sel, antara lain pH,
suhu, konsentrasi oksigen, tekanan, radiasi dan aktivitas air (wateractivity).

Kurva pertumbuhan sel dapat dipelajari dalam sistem in vitro “BATCH CULTURE”.
Sistem ini adalah sistem tertutup dimana sel ditumbuhkan dalam satu batch media, tanpa
penambahan media baru selama inkubasi. Dikarenakan tidak adanya penambahan media baru
selama inkubasi maka konsentrasi nutrisi akan berkurang sedangkan konsentrasi limbah
(waste product) akan meningkat. Pertumbuhan sel secara binary fission dapat diplotkan
sebagai jumlah sel vs waktu inkubasi.

1) FaseLag

Pada saat pertama kali organisme ditumbuhkan pada media kultur yang baru biasanya tidak
segera didapati peningkatan jumlah atau masa sel. Walaupun demikian sel tetap mensintesis
komponen seluller. Fase lag dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain karena sel yang
sudah tua dan kekurangan ATP, essential cofactors serta ribosom. Substansi- substansi ini
harus terlebih dahulu disintesis sebelum pertumbuhan berlangsung. Kemungkinan yang lain
adalah media pertumbuhan yang berbeda dengan media pertumbuhan sebelumnya.

Dalam hal ini enzim-enzim baru akan diperlukan untuk penggunaan nutrisi yang berbeda.
Selain itu lag fase dapat terjadi apabila sel mengalami kerusakan sehingga membutuhkan
waktu untuk perbaikan kembali. Lamanya lag phase bervariasi tergantung pada kondisi sel
dan sifat dari media. Sel yang sudah tua atau baru saja dikeluarkan dan tempat penyimpanan
(refrigerated) atau dikultur dalam suatu media dengan kandungan nutrisi yang berbeda akan
membutuhkan lag fase yang lebih panjang jika dibandingkan dengan sel yang masih muda
dan dikulturkan pada media baru yang sama.

2) Fase Eksponensial

Fase ini disebut juga dengan fase log. Organisme tumbuh dan membelah pada kecepatan
maksimum tergantung pada sifat genetik, medium dan kondisi pertumbuhan. kecepatan
pertumbuhan konstant, sel membelah dan meningkat jumlahnya (doubling) dalam interval
yang teratur. Pada fase ini sel mempunyai kesamaan sifat kimia dan fisiologi sehingga banyak
digunakan dalam studi-studi biokimia dan fisiologi.

3) Fase Stationer

Pada fase ini kurva pertumbuhan berhenti dan kurva horisontal. Hal ini disebabkan
ketidakseimbagan nutrient dan O2, keseimbangan jumlah sel yang membelah dan yang mati,
tipe organisme serta akumulasi limbah toksik seperti asam laktat. Bakteri mampu tumbuh
pada maksimum populasi sel (cell density) 1 x sel/ml sedangkan protozoa dan alga hanya
mampu tumbuh pada tingkat populasi 1 x 106 sel/ml.

4) Fase Kematian

Pada fase kematian adanya perubahan lingkungan tumbuh seperti kehabisan nutrisi dan
akumulasi limbah toksik menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah sel hidup. Sel
mengalami kernatian dalam pola logaritmik. Perkembangan sel biasanya melalui
pembelahan. Pembelahan sel merupakan proses ketika sel membelah diri menjadi dua atau
lebih. Ini terdiri dari dua macam, yaitu pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan sel pada
prokaryotes seperti bakteri lebih sederhana dan cepat jika dibandingkan dengan eukaryotes.

Beberapa jenis bakteri membelah dalam kultur tiap 10 menit. Selama pembelahan molekul ds
DNA mengalami replikasi menghasilkan turunan yang identik. Pada saat pertumbuhan
mencapai ukuran tertentu dan replikasi DNA sudah selesai, Molekul DNA yang baru
mempunyai tempat perlekatan yang baru pada membra plasma yang berbeda dengan molekul
DNA yang lama. Dan sini molekul DNA mulai membelah menjadi dua terpisah oleh
membran plasma dan dinding sel diantara tempat perlekatannya. Pembelahan sel terjadi
secara binary fission dimana sel membelah menghasilkan dua sel dengan ukuran yang hampir
sama, masing-masing mengandung satu salman materi genetic dan separoh jumlah
sitoplasma.Ada dua macam pembelahan sel,yaitu:

I. MITOSIS

Setelah replikasi DNA pada fase S dan sebelum mitosis, tiap kromosom terdiri dari dua
kromatid yang identik yang saling berlekatan pada tempat khusus yang disebut sentromer.
Sentromer adalah organel sel yang terletak di pusat sel yang terutama terdiri dari pusat
pengaturan mikrotubule (MOC) dan berfungsi sebagai sumbu spindle selama proses mitosis.
Bagaimana perilaku kromosom selama proses mitosis tergantung pada benang-benang
mitosis (mitotic spindle) yang berperan dalam pergerakan kromosom menuju equator dan
pemisahan kromatid sehingga tiap anak sel mengandung satu set kromosom yang lengkap.
Mitosis, seperti juga siklus sel, terbagi menjadi beberapa tahap.

A. PROPHASE

Pada tahap ini kromosom mengalami kondensasi dalam inti sel. Mikrotubul sitoplasma
berpisah, benang-benang mitosis terbentuk dibagian luar inti sel diantara sentromer yang
terpisah.

B. PROMETAPHASE

Membrane inti sel pecah nampak sebagai vesikie membrane (seperti RE), benang mikrotubul
masuk ke daerah inti sel. Kinetochores (kompleks protein) mengalami pendewasaan pada
sentromer dan melekat pada beberapa benang mikrotubul yaitu

mikrotubul kinetochore. Terdapat tiga kelas mikrotubul dan spindle mitosis.

C. METAPHASE

Pada tahap ini mikrotubul kinetochore mengarahkan kromosome di tengah-tengah diantara


dua kutub spindle.

D. ANAPHASE

Pasangan kinetochores pada kromosom berpisah menuju tiap kutub. Terdapat dua pergerakan
yang dapat dibedakan yaitu Anaphase A, dimana mikrotubul kinetochore memendek dan
Anaphase B, dimana mikrotubul polar memanjang dan dua kutub spindle semakin menjauh.

E. TELOPHASE

Anak kromosome tiba dikutub, mikrotubul kinetochores menghilang. Mikrotubul polar masih
memanjang dan membran inti terbentuk kembali. Kromatin yang terkondensasi bergerak
menjauh, inti sel/nucleoli (yang hilang pada prophase) terbentuk kembali.

F. CYTOKINESIS

Pada tahap ini sitoplasma terbagi dalam proses yang disebut “cleavage”. Bagian tengah sel
saling menyatu membentuk “cleavage furrow”. Pada proses ini mid body masih tetap ada
sampai pada akhirnya menyempit dan putus membentuk dua anak sel. Setelah proses mitosis
selesai, set membelah melaui proses yang disebut cytokinesis. Pada set hewan proses ini
terjadi dengan perlekukan membran sel ditengah membentuk dua anak sel, sementara pada
sel tanaman tinggi cytoplasma dan sel tanaman terpartisi dengan terbentuknya dinding sel
yang baru di dalam sel.

II. MEIOSIS

Siklus seksual ditandai dengan dua proses unik yaitu meiosis dan pembuahan. Meiosis adalah
pembelahan inti sel yang mengahsilkan separoh jumlah kromosom induknya. Sebagai contoh,
sel diploid (2n) akan menghasilkan produk haploid (1n). Sedangkan pembuahan adalah
proses penggabungan dua inti sel menjadi satu sehingga inti sel haploid bergabung menjadi
satu inti sel diploid. Jumlah kromosom akan tetap konstan dikarenakan penggandaan jumlah
kromosom selama proses pembuahan akan ompensasi dengan pengurangan separo jumlah
kromosom pada proses meiosis.

Tidak seperti proses mitosis, meiosis hanya terjadi pada sel jenis tertentu dan pada tertentu
selama proses perkembangan. Hanya spesies seksual yang mampu menghasilkan sel dengan
kemampuan meiosis. Gamet adalah sel seks yang tidak bisa berkembang kecuali jika
bergabung dengan gamet lain yang cocok. Hasil dari gabungan dua gamet rnenghasilkan
zygot yang memiliki jumlah kromosom dua kali lipat kromosom gamet.

Tanaman tingkat tinggi secara kontinyu menghasilkan spora sebagai produk meiosis. Spora
mengalami tingkat perkembangan yang berbeda tergantung dari golongan tanaman dan pada
akhirnya berkembang membentuk suatu sistem penghasil gamet. Organ yang rnenghasilkan
gamet disebut gonad. Gonad betina adalah ovarium atau oogonium dimana telur diproduksi.
Gonad jantan adalah testis atau spermatogonium dimana sperma terbentuk. Oocyte
mengalami meiosis untuk menghasilkan satu telur yang fungsional dan tiga sel abortif
sedangkan spermatocyte menghasilkan empat sperma fungsional.

Meiosis berbeda dengan mitosis dimana meiosis menghasilkan separo jumlah kromosom
dalam suatu sel. Normalnya menghasilkan gamet dan reproduksi seksual. Terdapat dua tahap
pada proses meiosis. Tahap pertama (meiosis I) melibatkan profase, prometafase, metafase,
anafase dan telofase. Pada fase profase terbagi tahap-tahap yang meliputi leptonema,
zygonema, pachynema, diplonema dan diakinesis. Pada fase leptonema terjadi pembesaran
inti sel yang didalamnya terdapat kromatin tersebar. Kromosom homolog berpasangan
membentuk kompleks synaptonemal tahap zygonema dan berkondensasi pada tahap
pachynema.
Pada tahap ini terjadi pertukaran daerah homologi pada kromosom yang dikenal dengan
istilah “crossing over”. Ada tahap diplonema kromosom terpisah, hanya bagian yang
homolog (chiasmata) yang masih berhubungan. Kondensasi kromosom terus berlangsung
pada tahap diakinesis membentuk suatu bivalent yang kompak terpaking pada inti sel, inti
dan membran sel menghilang dan benang-benang mikrotubul terbentuk.

Tahap selanjutnya adalah Prometaphase I dimana kromosom bergerak ke arah bagian tengah
spindle. Pada fase Metafase I kromatid dan kromosom homolog menghadap kutub yang
berlainan yang selanjutnya memisah ke kutub pada tahap anafase I. Pada tahap ini haploid
belum terjadi (jumlah DNA masih 2X).

Pada tahap telofase kromosom sudah terorganisasi dengan baik, inti dan membran sel
terbentuk dan pada akhirnya membentuk anak inti sel. Cytokinesis pada banyak kasus
tertunda sampai tahap meiosis II selesai dimana akan terbentuk empat sel.

Tahap kedua dari meiosis (meiosis II) melibatkan proses profase, metafase, anafase dan
telofase yang mirip dengan mitosis. Pada akhir meiosis II dihasilkan kromosom haploid
dengan kandungan DNA pada tiap inti sel 1X..

2.4 BENTUK DAN FUNGSI SEL


Sel sejatinya adalah komponen dasar yang membentuk struktur tubuh manusia.

Sel memiliki banyak fungsi, di antaranya menyerap zat gizi dari makanan, mengubah zat gizi
menjadi energi, lalu memanfaatkan zat gizi tersebut untuk menjalankan fungsi tubuh.
Komponen ini dikelilingi oleh struktur yang disebut membran sel.ibarat dinding rumah,
membran sel menjadi batasan antara bagian luar dan dalam sel.tubuh manusia setiap harinya
membuat dan menghancurkan sel.Sel-sel yang dihancurkan biasanya merupakan sel yang
sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.

Dalam satu hari, ada 300 miliar sel yang mati dalam hitungan menit. Ada 210 jenis sel di
dalam tubuh dan semuanya memiliki macam-macam fungsi.dari setiap bagian tubuh, pasti
ada sel yang mati dan kemudian digantikan dengan yang baru.

Berikut ini bentuk dan fungsi sel :

1. Membran Plasma

Membran plasma atau selaput plasma, disebut juga membran sel, adalah selaput sel paling
luar yang tersusun dari molekul lipoprotein (fosfolipid dan protein) dan molekul-molekul lain
yang menyempurnakan struktur membran. Protein yang membentuk membran plasma adalah
protein intrinsik atau integral dan protein ekstrinsik atau perifer. Pada membran plasma juga
terdapat molekul kolesterol. Membran plasma memiliki ketebalan antara 7,5 hingga 10
nanometer. Membran plasma memiliki sifat semipermeabel atau selektif permeabel.
2. Sitoplasma

Sitoplasma adalah bagian sel yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan kimia sel
yang penting bagi proses metabolisme sel. Sitoplasma terbentuk dari air, protein, lemak,
karbohidrat, mineral, dan vitamin.

3. Dinding Sel

Dinding sel adalah komponen yang menentukan bentuk sel dan berfungsi sebagai penguat
serta melindungi protoplas. Dinding sel hanya ditemukan pada sel tumbuhan dan tidak ada
pada sel hewan. Dinding sel memiliki ketebalan yang bervariasi tergantung umur dan tipe sel.
Semakin tua umur sel, semakin tebal dindingnya. Namun, ada beberapa sel yang tidak
mengalami penebalan dinding.

Dinding sel dibedakan menjadi tiga bagian pokok berdasarkan perkembangan dan
strukturnya. Bagian itu adalah lamela tengah, dinding sel primer, dan dinding sel sekunder.
Lamela tengah dan dinding sel primer dimiliki oleh semua tumbuhan, tetapi hanya sel yang
dapat mengalami penebalan saja yang memiliki dinding sel sekunder.

4. Inti Sel atau Nukleus

Inti sel adalah komponen sel bermembran yang berbentuk bulat atau lonjong seperti cakram.
Nukleus terletak pada sitoplasma, biasanya di tengah sel. Namun, ada juga tumbuhan yang
memiliki nukleus yang terletak agak ke tepi sitoplasma. Biasanya sel tumbuhan dan hewan
memiliki satu nukleus, tetapi ada juga yang lebih dari satu. Contohnya sel otot lurik. Nukleus
memiliki ukuran yang lebih besar daripada organel sel lainnya, yakni antara 10-20 nm.

Selain itu, inti sel juga berperan mengatur seluruh kegiatan sel dan membawa informasi
genetik berupa kromosom yang akan diturunkan ke generasi berikutnya. Kromosom
merupakan struktur yang terdiri atas DNA dan protein.

5. Fosfolipida

Fosfolipida merupakan salah satu penyusun membran plasma. Fosfolipida berupa molekul
fosfat (bagian kepala) dan molekul lemak (bagian ekor). Fosfat bersifat hidrofilik dan bagian
lipid bersifat hidrofobik. Dalam susunan sel, bagian fosfat menghadap ke arah luar dan dalam
membran plasma, sedangkan bagian ekor terdapat di tengah-tengah.

6. Protein Membran
Protein membran adalah protein yang terdapat pada membran sel. Banyaknya protein dalam
fosfolipid bisa mencapai lebih dari 50 persen dari membran tersebut. Penyebabnya adalah
struktur protein yang lebih besar dan lebih kompleks daripada struktur lemak.

Protein membran terdiri atas protein integral atau intrinsik yang merupakan protein yang
menembus fosfolipid bilayer, serta protein perifer atau ekstrinsik yang merupakan protein
yang tidak menembus permukaan fosfolipid. Protein intrinsik berperan dalam transportasi
atau perpindahan molekul dari dan ke sel, sementara protein ekstrinsik berupa hormon atau
enzim yang berperan mengatur kinerja membran plasma.

7. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma adalah bagian sel berupa vesikel atau kantong dengan bentuk pipih,
bundar, atau tubuler (tabung) dan satu sama lain dapat berhubungan. RE tersusun atas selapis
membran yang berperan sebagai penghubung antara bagian luar sel dan bagian dalam sel. RE
sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni RE halus (REh) yang tidak dilekati ribosom dan RE
kasar (REk) yang dilekati ribosom. RE memiliki peran anabolik dan protektif. Dalam
pengamatan mikroskop, RE terlihat seperti saluran berkelok-kelok dan jala berongga.
Saluran- saluran ini berfungsi untuk membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke
bagian lainnya.

8. Badan Golgi

Disebut juga aparatus golgi atau kompleks golgi. Badan golgi adalah organel sel yang
dijumpai pada sel-sel yang melakukan fungsi ekskresi atau pembuangan. Pada sel tumbuhan,
bagian ini disebut juga diktiosom. Badan golgi berbentuk kantong-kantong pipih, tubulus,
dan vesikula.

9. Lisosom

Lisosom adalah organel sel yang berbentuk kantong bola yang diselubungi oleh selaput atau
membran tunggal. Lisosom berisi enzim hidrolitik seperti glukosidase, fosfolipase, protease,
nuklease, lipase, dan fosfatase. Diameter lisosom sekitar 500 nm.

10. Mitokondria

Disebut juga kondriosom. Mitokondria adalah organel sel tempat berlangsungnya respirasi
sel pada makhluk hidup. Bentuk dan jumlahnya di dalam sel berbeda-beda tergantung
aktivitas dan tipe sel. Mitokondria banyak ditemukan pada sel yang memiliki aktivitas
metabolisme tinggi dan yang memerlukan banyak energi, misalnya sel otot jantung.

11. Ribosom

Ribosom adalah organel bermembran berisi untai RNA dan protein, karbohidrat, sedikit
lemak, dan mineral. Nama ribosom diambil dari asam ribonukleat dan soma (badan). Ukuran
ribosom hanya sekitar 20-25 nm dan terdapat pada sitoplasma atau menempel pada retikulum
endoplasma.

12. Plastida

Plastida adalah organel khas yang ditemukan pada sel tumbuhan. Plastida tersebar di
sitoplasma pada sel tumbuhan dan dapat terlihat jelas di bawah mikroskop sederhana. Ukuran
dan pigmentasi plastida bervariasi. Berdasarkan ada atau tidak adanya zat warna, plastida
dibedakan menjadi leukoplas (tidak berwarna), kloroplas (berwarna hijau), dan kromoplas
(berwarna selain hijau).

13. Sentrosom dan Sentriol

Sentrosom dan sentriol adalah dua komponen dari sel hewan, terutama yang terlibat dalam
pembelahan sel. Sentrosom terdiri atas dua sentriol yang tersusun secara ortogonal. Dua
sentriol tersebut cenderung tegak lurus satu sama lain. Sentrosom dan sentriol umumnya
terletak di dekat nukleus.

14. Mikrobodi

Mikrobodi adalah organ sel dengan struktur mirip lisosom, berbentuk bulat dengan diameter
antara 0,2-2 mikrometer dan diselubungi membran. Mikrobodi dibagi menjadi dua macam
yakni peroksisom dan glioksisom.

Mikrobodi mengandung enzim katalase dan oksidase yang berperan dalam berbagai reaksi
biokimia dalam sel. Selain itu, mikrobodi juga memfasilitasi pemecahan lemak, asam amino,
dan alkohol.

15. Mikrotubulus dan Mikrofilamen

Mikrotubulus adalah salah satu komponen sitoplasma yang terdapat pada sel-sel hewan
maupun tumbuhan. Bentuknya berupa silinder dan berongga. Sedangkan mikrofilamen
adalah organel sel berbentuk benang-benang halus yang tersusun dari protein aktin.
Mikrotubulus berperan sebagai rangka dalam sel, membentuk jaringan struktural sel,
membantu transportasi sel, membangun silia dan flagel, serta terlibat dalam pemisahan
kromosom dalam sel mitosis dan meiosis. Sementara mikrofilamen berperan dalam bentuk
sel, kontraktilitas sel, stabilisasi mekanis, eksositosis, dan endositosis.

16. Vakuola

Vakuola adalah komponen sel yang ditemukan pada tumbuhan dan hewan yang terbungkus
suatu membran tunggal yang disebut tonoplas atau getah sel. Namun, tidak semua sel hewan
memiliki komponen ini. Getah sel yang membungkus vakuola sebagian besar tersusun dari
air dan zat-zat terlarut lain sesuai jenis tumbuhannya. Antara lain garam mineral, sukrosa,
enzim, basa, asal, dan alkaloid.

Vakuola berfungsi sebagai osmoregulator atau menjaga nilai osmotik sel, sebagai tempat
menyimpan bahan tertentu, wadah sisa metabolisme, dan berperan dalam degradasi organel-
organel sel yang tua dan rusak.

Perbedaan structural sel prokariotik dan eukariotik


2.5 PERBEDAAN SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN

Tabel perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Bisa kita lihat dari tabel diatas bahwa sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan yaitu :

1. Ukuran

Perbedaan yang paling signifikan antara sel hewan dan tumbuhan terletak pada ukuran
selnya. Sel tumbuhan mempunyai ukuran yang lebih besar dari sel hewan. Ukuran sel
tumbuhan berkisar antara 10 um - 100 um, sedangkan ukuran sel hewan hanya berkisar antara
10 um - 30 um.

2. Keberadaan Dinding Sel

Dinding sel tumbuhan terdiri dari membran sel dan selulosa yang kaku. Maka dari itu, sel
tumbuhan memiliki bentuk yang kaku seperti kubus atau persegi panjang dan cenderung tidak
akan berubah, tidak seperti sel hewan yang bisa berubah bentuk.

3. Perbedaan Ukuran Vakuola

Sel tumbuhan dan sel hewan sama-sama memiliki vakuola, tetapi ukuran dan jumlahnya
berbeda. Sel tumbuhan hanya memiliki vakuola tunggal yang besar dan menempati 90% dari
volume sel, sedangkan sel tumbuhan memiliki banyak vakuola berukuran kecil.

4. Keberadaan Lisosom

Sel hewan memiliki lisosom yang mengandung enzim hidrolitik untuk membunuh bakteri di
dalam tubuh dan enzim pencernaan untuk memecah molekul makanan. Sementara itu, sel
tumbuhan jarang memiliki lisosom, karena pemecahan degradasi molekulnya telah dilakukan
oleh badan golgi.

5. Keberadaan Kloroplas

Sama-sama memiliki mitokondria, tetapi hanya sel tumbuhan yang memiliki kloroplas, yang
merupakan organel sel yang mengandung klorofil untuk proses fotosintesis.

6. Keberadaan Plastida

Sel hewan tidak memiliki plastida, sedangkan sel tumbuhan memiliki plastida yang berfungsi
untuk membantu proses fotosintesis dan memberikan pigmen.

7. Keberadaan Sentriol

Sel hewan memiliki organel sentriol untuk membantu proses pembelahan sel di dalam proses
replikasi DNA. Nah, sel tumbuhan tidak memiliki organel sentriol, karena sistematika
sitokinesis yang berbeda.
8. Keberadaan Silia

Silia merupakan organel sel hewan yang bertanggung jawab terhadap pergerakan sel.
Berbeda dengan sel tumbuhan yang cenderung stabil dan tidak bergerak, karena tidak
memiliki organel yang satu ini.

9. Keberadaan Plasmodesmata

Sel tumbuhan memiliki plasmodesmata, tetapi tidak dengan sel hewan. Plasmodesmata
sendiri merupakan jembatan hidup yang menghubungkan sitoplasma dan memungkinkan
komunikasi antar sel.

10. Kemampuan Sintesis

Sel tumbuhan dapat mensintesis semua jenis asam amino (20 jenis), sedangkan sel hewan
hanya bisa mensintesis 10 jenis asam amino. Sel tumbuhan juga bisa mensintesis vitamin dan
koenzim, tetapi tidak demikian dengan sel hewan.

11. Elastisitas

Perbedaan sel hewan dan tumbuhan selanjutnya terdapat pada elastisitas jaringan pada sel.
Hewan memiliki elastisitas jaringan pada sel cukup tinggi, sedangkan sel tumbuhan memiliki
elastisitas jaringan yang rendah

12. Tingkat Totipotensi

Sel hewan memiliki tingkat totipotensi yang rendah sedangkan sel tumbuhan memiliki
tingkat totipotensi yang sangat tinggi

13. Letak Inti Sel

Letak inti sel hewan berada di tengah sel, sedangkan inti sel tumbuhan berada di peripheral
sitoplasma.

Meskipun terdapat perbedaan yang signifikan antara sel tumbuhan dan sel hewan tetapi
ternyata ditemui banyak kesamaan di sel yang mereka miliki.

Dikutip dari buku Fisiologi Tumbuhan oleh Koryati dan kawan-kawan, persamaan struktur
sel hewan dan tumbuhan dapat ditemui pada bagian-bagian di bawah ini:
1. Membran Plasma

Membran plasma atau biasa disebut membran sel ini sama-sama dimiliki oleh sel hewan dan
sel tumbuhan. Membran plasma menjadi sebuah batas kehidupan, memisahkan sel hidup
dengan lingkungan sekitarnya yang tidak hidup.

Pada sel tumbuhan, dinding sel melekat pada membran plasma pada permukaan luarnya.
Membran plasma pada sel hewan juga sebagai tempat keluar masuknya ion, molekul serta
senyawa lain. Fungsi dari membran sel ini berguna untuk melindungi inti sel dan organel di
dalamnya.

2. Sitoplasma

Sitoplasma atau dikenal dengan cairan sel merupakan matriks yang berada di bagian luar inti
sel dan dalam membran plasma.

Bagian sel ini ditemui pada sel hewan maupun sel tumbuhan karena fungsinya sebagai tempat
terjadinya metabolisme sitosolik, penyimpanan bahan kimia serta sarana bagi organel
didalam sel untuk bergerak.

3. Ribosom

Ribosom dikenal sebagai butiran-butirankecil yang terbentuk oleh protein dan RNA
ribosomal yang terdapat pada permukaan retikulum endoplasma kasar. Terdapat pada sel
tumbuhan dan sel hewan, ribosom digunakan untuk mensitesis protein.

4. Sitoskeleton

Sitoskeleton dapat ditemui pada sel tumbuhan dan sel hewan yang merupakan suatu rangka
bagi sel berupa protein filamen. Pada kedua sel tersebut, sitoskeleton sama-sama berguna
untuk menyokong stabilitas bentuk sel menjadi pengatur gerakan kromosom saat
pembelahan.

5. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE) ditemui pada sel tumbuhan dan sel hewan berbentuk kantong
pipih untuk menutupi sebagian besar sitoplasma yang terhubung langsung dengan membran
inti.

RE ini berfungsi sebagai sintesis protein maupun lemak, metabolisme karbohidrat, serta
mendetoks atau menghilangan racun.
6. Lisosom

Sel tumbuhan dan sel hewan sama-sama memiliki lisosom untuk mencerna makromolekul di
dalam sel dan merusak sel-sel asing. Dalam lisosom ini sendiri terdapat enzim-enzim dan
bekerja pada kondisi asam.

7. Peroksisom

Peroksisom memiliki kesamaan dengan bentuk lisosom yang menghasilkan enzim oskdatif
dan katalase. Enzim ini berfungsi pada sel tumbuhan dan sel hewan untuk mentransfer
adanya hidrogen dan merombak hidrogen peroksida.

2.6 PERBEDAAN SEL HIDUP DAN SEL MATI

Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-masing
sel tersebut.

Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan
dari makhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau
denganadanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati adalah sel
yang sudahtidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa
dinding sel.Contoh sel hidup adalah sel yang terdapat pada tangkai tanaman jarak, umbi
bawang merah,daun hydrilla, dan kentang sedangkan sel mati terdapat pada serat kapuk,
kapas, dan empulur ubikayu.

Sel adalah struktural terkecil dan fungsional dari suatu makhluk hidup yang secara
independen mampu melakukan metabolisme, reproduksi dan kegiatan kehidupan lainnya
yang menunjang kelangsungan hidup sel itu sendiri. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel
tersebut masih menunjukkan ciri-cirikehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme,
mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup
lainnya. Suatu sel hidup harus memilikiprotoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam
dinding sel.Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa
ruangan kosong saja.Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan
karena berbagai faktor, misalnyafaktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang
akan dibahas dalam praktikum ini adalah selmati karena faktor genetik, maksudnya sel
tersebut mati karena telah mencapai umur yang memangtelah ditentukan secara genetik. Sel-
sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati,
yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilemyang akan
bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah
kedaun.

Sel bawang merah : terlihat seperti papan-papan atau segi empat tidak beraturan yang disusun
sepertibatu bata. Memiliki sebuah inti sel yang terletak di tengah sel.

sel kapas : berbentuk memanjang seperti pita. Sel tersebut memiliki puntiran (torsi) di
beberapa bagian, dan tidak memiliki organel-organel di dalam selnya, sehigga sel kapas
merupakan selmati. Sel tersebut termasuk jenis sel sklerenkim, yang berfungsi jaringan
penguat padatumbuhan.Serat kapas tumbuh menutupi seluruh permukaan biji kapas. Dalam
tiap-tiap buah terdapat 20 biji kapas atau lebih. Serat mulai tumbuh pada saat tanaman
berbunga dan merupakan pemanjangan sebuah sel tunggal dari epidermis atau selaput luar
biji. Sel membesar sampaidiameter maksimum dan kemudian sel yang berbentuk silinder
tersebut tumbuh yang mencapai panjang maksimum. Pada saat itu serat merupakan sel yang
sangat panjang dengan dinding tipis yang menutup protoplesma dan inti. Pada saat yang sama
dengan tumbuhnya serat, tumbuh jug aserat-serat yang sangat pendek dan kasar yang disebut
linter. Lima belas sampai delapan belashari berikutnya mulai masa pendewasaan serat,
dimana dinding sel makin tebal dengan terbentuknya lapisan-lapisan selulosa dibagian dalam
dinding yang asli. Kapas banyak digunakan dalam industry tekstil
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup.Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan
sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung. Sel ditemukan
oleh Robert Hooke pada tahun (1665), sebagaimana dilansir dari National Geographic.
Penemuan sel tidak mungkin terjadi jika bukan karena kemajuan mikroskop. Dengan
didorong oleh keinginannya untuk mempelajari dunia mikroskopis, Hooke memperbaiki
desain mikroskop majemuk pada tahun 1665.

Struktur sel terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Kedua jenis sel tersebut sama-sama mempunyai perintang selektif atau membran
plasma dan sitoplasma. Membran plasma ini menyelebungi sitosol, tempat organel sel berada.
Semua sel mengandung kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom
yang membuat protein dengan instruksi dari gen.

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai peningkatan komponen- komponen seluler.


Terdapat dua macam pertumbuhan sel, yaitu pertumbuhan yang berakibat peningkatan ukuran
sel tetapi tidak jumlah sel. Dan yang kedua adalah pertumbuhan yang diikuti dengan
peningkatan jumlah sel.

Sel sejatinya adalah komponen dasar yang membentuk struktur tubuh manusia.Sel
memiliki banyak fungsi, di antaranya menyerap zat gizi dari makanan, mengubah zat gizi
menjadi energi, lalu memanfaatkan zat gizi tersebut untuk menjalankan fungsi tubuh.
Komponen ini dikelilingi oleh struktur yang disebut membran sel.ibarat dinding rumah,
membran sel menjadi batasan antara bagian luar dan dalam sel.tubuh manusia setiap harinya
membuat dan menghancurkan sel.Sel-sel yang dihancurkan biasanya merupakan sel yang
sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.

Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-
masing sel tersebut.Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam
metabolisme kehidupan dari makhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-bagian
protoplas dalam sel atau denganadanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik.
Sedangkan sel mati adalah sel yang sudahtidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan
kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
DAFTAR PUSTAKA

https://amp.kompas.com/sains/read/2022/07/15/113200423/sejarah-penemuan-sel

Agustriana, R. dan Tunjung T. 2006. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan I Universitas


Lampung.Bandar Lampung.

https://www.alodokter.com/memahami-struktur-sel-manusia-dan-
fungsinya#:~:text=Beragam%20Struktur%20Sel%20Manusia%20dan
%20Fungsinya&text=Beberapa%20bagian%20dari%20struktur%20sel,%2C
%20vakuola%2C%20dan%20aparatus%20golgi

https://www.academia.edu/8738176/Struktur_dan_Bentuk_Sel

https://www.detik.com/bali/berita/d-6439594/pengertian-sel-beserta-struktur-dan-
fungsinya/amp

https://www.liputan6.com/hot/read/4969755/perbedaan-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan-
adalah-pada-struktur-simak-penjelasannya

Anda mungkin juga menyukai