Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL ATAU PEMBANGUNAN NASIONAL


SEBAGAI PENGAMALAN NASIONAL

DOSEN PENGAMPU : DANUL ARISTIAWAN,M.Pd


DISUSUN OLEH : KELOMPOK 10
1. DINA HARLINA ( 270STYC22 )
2. ELVA INDIRANI ( 271STYC22 )
3. HUSPITA HANDAYANI ( 277STYC22 )
4. IRDA OKTAVIANI ( 278STYC22 )

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM SITI HAJAR NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS
TAHAP AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan laporan ini. Semoga
shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Aamin.

Alhamdulillah penulis telah berhasil menyelesaikan makalah tentang “POLITIK DAN


STRATEGI NASIONAL ATAU PEMBANGUNAN NASIONAL SEBAGAI
PENGAMALAN NASIONAL”. Laporan ini disusun agar dapat menambah informasi kepada
para pembaca. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-
dalamnya Bapak Danul aristiawan,M.pd yang telah memberikan tugas makalah ini, sehingga
bisa menambah pengetahuan tentang materi tersebut.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga Laporan ini bermanfaat bagi yang
pembaca.

Mataram, 6 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................4

A. Latar belakang.................................................................................................................4

B. Rumusan masalah............................................................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................................................4

BAB II........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

1.1 Pengertian politik dan strategi nasional............................................................................6

1.2 Penyusunan politik dan strategi nasional.........................................................................7

1.3 Dasar pemikiran penyusun politik dan strategi nasional (Polstranas)..............................8

1.4 Implementasi politik dan strategi nasional.....................................................................10

1.5 Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila..................................................12

BAB III.....................................................................................................................................14

PENUTUP................................................................................................................................14

2.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Politik yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan cara memujudkannya
berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan kerangka rencana untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Dalam hal ini politik dan strategi nasional merupakan sesuatu
yang berhubungan erat dengan cara-cara untuk mencapai tujuan nasional.
Politik nasional pada hakikatnya merupakan kebijakan nasional. Hal ini dikarenakan,
politik nasional merupakan landasan serta arah bagi konsep strategi nasional dan strategi
nasional merupakan pelaksanaan dari kebijakan nasional. Dalam penyusunan politik
nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok
nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan
pertahanan negara.
Pelaksanaan politik dan strategi nasional yang dilekukan oleh negara Indonesia
mencakup beberapa bidang yang dianggap central bagi penyelarasan kehidupan berbangsa
dan bernegara dari masyarakat Indonesia. Bidang-bidang tersebut adalah bidang hukum,
bidang ekonomi, bidang politik, bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan
budaya, bidang pembangunan daerah, bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup,
serta bidang pertahanan dan keamanan.
Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki
manfaat yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh
rakyat, jikalau para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas,
semangat, serta sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi
panutan bagi warganya.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian politik dan strategi nasional ?
2. Apa penyusun politik dan strategi nasional ?
3. Bagaimana dasar pemikiran penyusun politik dan strategi nasional ( Polstranas ) ?
4. Bagaimana Implementasi politik dan strategi nasional ?
5. Bagaimana Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetauhi apa itu politik dan strategi nasional
2. Mahasiswa dapat menjelaskan apa saja penyusun politik strategi nasional
3. Untuk mengetauhi bagaimana dasar penyusun politik dan strategi nasional (Polstranas)
4. Untuk mengetauhi implementasi politik dan strategi nasional
5. Mahasiswa dapat mengetauhi Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila
BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Pengertian politik dan strategi nasional
1. Pengertian politik

Istilah Politik berasal dari bahasa Yunani Polis yang artinya negara (city state) yang
terdiri atas adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Adpun yang
berpolitik disebut Politicos. Menurut Aristoteles manusia adalah Zoon Politicon, yakni
makhluk politik.Dalam bahasa Indonesia, kata polotik atau Politics mengandung arti
suatu keadaan yang dikehendaki, disertai cara dan alat yang digunakan untuk
mencapainya.

Demikian bahwa pada umumnya dapat dikemikakan bahwa politik adalah berbagai
kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses menentukan tujuan dan
upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, pengambilan keputusan
(decisionmaking) mnegenai seleksi dari beberapa alternatif dan penyusunan skala
prioritasnya. negara, adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai
kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya. kekuasaan, adalah
kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang sesuai keinginan pelaku. keputusan, adalah membuat pilihan dari beberapa
alternatif. Sedangkan pengambilan keputusan menunjukkan pada proses tyang terjadi
sampai keputusan itu tercapai. kebijaksanaan, adalah suatu kumpulan keputusan yang
diambil oleh seseorang pelaku kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan
dan cara-cara untuk mencapai tujuan itu.

Pembagian dan alokasi, yang diamaksud adalah pembagian dan penjatahan dari
nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai itu sendiri adalah sesuatu yang dianggap baik atau
benar. Adapun yang dimaksud “politik” dalam pebgertian ini adalah kebijakan umum
dan pengambulan kebijakan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa.

2. Pengertian Strategi

Pengertian Strategi pada awalnya dikenal dikalangan militer yang diartikan sebagai
“the art of the general” atau seni seorang panglima, dan penggunaanya dalam
peperangan. Pengertian strategi secara umum adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. demikian,
strategi pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun
dan disiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan yang masing-masing merupakan
jawaban terhadap tantangn baru yang terjadi sebagai akibat dari langkah sebelumnya,
dan keseluruhan proses terjadi dalam suatu arah yang telah digariskan.

3. Politik Nasional dan Strategi Nasional

Politik nasional dengan memperhatikan pengertian politik seperti di atas, dapat


dirumuskan sebagai asas, haluan usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara
tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penegendalian,
serta penggunaan potensi nasional untuk mencapi tujuan nasional).

Strategi nasional adalah cara melaksankan politik nasonal dalam mencapai sasaran
dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional, yakni merupakan pelaksanaan dari
kebijaksanaan nasional. Dengan melaksanakan politik nasional disusunlah strategi
nasional, seperti jangka pendek, jangaka menengah dan jangka panjang.

Jadi Politik dan strategi nasional adalah dua hal yang saling berkaitan dalam
rangka mencapai tujuan nasional. Politik nasional adalah kebijakan umum dan
pengambilan keputusan yang menentukan arah dan sasaran pembangunan bangsa.
Sedangkan Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dengan
memanfaatkan kekuatan nasional secara optimal. Politik dan strategi nasional harus
selaras dengan falsafah, ideologi, konstitusi, visi, dan konsepsi nasional.

1.2 Penyusunan politik dan strategi nasional


1. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik
Penyusunan politik dan strategi negara di tingkat suprastruktur dilakukan oleh
Presiden sebagai mandataris MPR setelah memahami Garis-Garis Besar Haluan
Negara yang ditetapkan oleh MPR dengan langkah awal menyusun Program Kabinet
yang diikutu dengan menunjukkan para menteri kabinet sebagai pembantu presiden.
Ditingkat infrastruktur, politik dan strategi nasional merupakan sasaran yang hendak
dicapai yang meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam.
Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi memiliki peranan yang
penting, yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang telah
ditetapkan oleh MPR sebagai GBHN maupun yang dilaksanakan oleh Presiden
beserta penyelenggara negara lainnya.
2. Penentu Kebijakan
Kebijakan Puncak dilakukan oleh MPR yang berwenang menetapkan UUD 1945
dan Garis-Garis Besar Haluan Negara. Kebijakan Umum dilakukan oleh Presiden
sebagai kepala Pemerintahan dan DPR, bentuknya adalah Undang-Undang, Perpu,
Peraturan Pemerintah, Kepres, dan Inpres. Kebijakan Khusus dilakukan oleh Menteri
dalam menjabarkan Kebijakan Umum guna merumuskan strategi dalam masing-
masing bidang sesuai tanggung jawabnya. Kebijakan Teknis dilakukan oleh Pimpinan
Eselon I Departemen Pemerintahan dan Non Departemen. Bentuk kebijakannya
adalah Peraturan Keputusan, atau Instruksi pimpinan Departemen dan Dirjen.
Kebijakan di daerah, adalah Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakannya
berupa Perda, Keputusan Kepala Daerah dan Instruksi Kepala Daerah

1.3 Dasar pemikiran penyusun politik dan strategi nasional (Polstranas)


Dalam penyusunan politik dan strategi nasional, tentunya harus berlandaskan pada
dasar pemikiran yang absah, legal, dan jelas sehingga akan mencerminkan
kepentingan nasional seluruh komponen bangsa Indonesia. Berikut ini adalah dasar
pemikiran penyusunan politik dan strategi nasional.
1. Proses penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-
pokok pikiran yang terkandung dalam sistem manajemen nasional yang
berlandaskan ideologi Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional. Landasan pemikiran dalam sistem manajemen nasionalini
sangat penting sebagai kerangka acuan dalam penyusunan politk dan strategi
nasional, karena didalamnya terkandung dasar negara, cita-cita nasional dan
konsep strategis bangsa Indonesia.
2. Proses penyusunan politik dan strategi nasional juga harus mengacu pada nilai-
nilai perjuangan bangsa Indonesia sebagaimana tertuang dalam proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia 1945 sehingga akan menjadi pedoman,
petunjuk, dan koridor bagi terselenggaranya semua program pembangunan
nasional.
3. Proses penyusunan politik dan strategi nasional juga harus mencerminkan jati diri,
budaya, adat istiadat, bahasa, dan lingkungan masyarakat Indonesia, yang
beradab dan adil.
Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila,
UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional . Politik dan strategi nasional
yang telah berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD
1945. sejak tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran
pemerintah dan lembaga-lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan
“suprastruktur politik”. Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA,
BPK, MA.
Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai “infrastruktur
politik”, yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik,
organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat
bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang. Mekanisme penyusunan politik dan
strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR.
Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk
dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Strategi nasional dilaksanakan oleh para
menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk
presiden, yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi
nasional yang bersifat pelaksanaan . Salah satu wujud pengapilikasian politik dan strategi
nasional dalam pemerintahan adalah sebagai berikut :
A. Otonomi Daerah
Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan
salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan dua
bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan
otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan
yang baru ialah:
1. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat
(central government looking).
2. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah
(local government looking).
B. Kewenangan Daerah
1. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tenang Otonomi Daerah, kewenagan
daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan keamanan, peradilan, moneter dan
fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.
2. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan
pengendalian pembangunan secara makro.
1.4 Implementasi politik dan strategi nasional
Politik Nasional adalah Politik Pembangunan
Politik Nasional pada hakekatnya sama dengan Kebijakan Nasional sebagai landasan
serta arah bagi penyusunan konsep strategi nasional. Dalam penyusunan politik nasional
hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional yang
meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara.
Oleh karena upaya untuk mewujudkan kebutuhan pokok nasional yang juga pada
hakikatnya merupakan cita-cita dan tujuan nasional, dilakukan melalui pembangunan,
maka politik nasional disebut politik pembangunan.
Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang Pembangunan Nasional
Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai arah penyelenggaraan negara dan segenap
rakyat Indonesia, kaidah pelaksanaannya sbb:
1. Presiden menjalankan tugas penyelenggaraan negara, berkewajiban untuk mengerahkan
semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan
pembangunan nasional.
2. DPR, MA, BPK, dan DPA berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan fungsi,
tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.
3. Semua lembaga tinggi negara berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan
GBHN dalam siding Tahunan MPR, sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya
berdasarkan UUD 1945.
4. GBHN dalam pelaksanaan dituangkan dalam Program Pembangunan Negara Lima
Tahun yang memuat uraian kebijakan secara rinci dan terstruktur yang secara yuridis
ditetapkan oleh Presiden bersama DPR.
5. PROPENAS dirinci dalam Rencana Pembangunan Tahunan yang memuat APBN dan
ditetapkan Presiden bersama DPR.

Contoh Implementasi :

A. Implementasi politik dan strategi nasional di bidang hukum :

1. Mengembangkan budaya hukum di semua lapisan masyarakat untuk terciptanya


kesadaran dan kepatuhan hukum
2. Menata sistem hukum nasional yang menyeluruh dan terpadu dengan mengakui dan
menghormati hukum agama dan hukum adat

3. Menegakkan hukum secara konsisten unyuk lebih menjamin kepastian hukum,


keadilan dan kebenaran, supremasi hukum, menghargai HAM

4. Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional terutama yang berkaitandengan HAM


sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan bangsa

5. Meningkatkan integritas moral dan keprofesionalan aparat penegak hukum,


termasuk KNRI, untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat dengan
meningkatkan kesejahtera, dukungan sarana dan prasarana hukum, pendidikan,
serta pengawasan yang efektif

6. Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri dan bebas dari pengaruh penguasa
dan pihak manapun

B. Implementasi politik strategi nasional di bidang ekonomi :

1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme


pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat dan memperhatikan
pertumbuhan ekonomi

2. Mengembangkan persaingan yang sehat dan adil serta menghindarkan terjadinya


struktur pasar monopolistik dan berbagai struktur pasar distortif yang merugikan
Masyarakat

3. Mengoptimalkan peranan pemerintah dalam mengoreksi ketidaksempurnaan pasar

4. Mengupayakan kehidupan yang layak berdasarkan atas kemanusiaan yang adil bagi
Masyarakat

5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global sesuai kemajuan


teknologi dengan membangun keunggulan disetiap daerah

6. Mengelola kebijakan makro dan mikro ekonomisecara terkoordinasi dan sinergis


guna menentukan tingkat suku bunga wajar

C. Implementasi politik strategi nasional di bidang politik :

1. Memperkuat keberadaan dan kelangsungan NKRI yang bertumpu pada


kebhinekatunggalikaan
2. Menyempurkan UUD 1945

3. Meningkatkan peran MPR

4. Mengembangkan sistem politik nasional yang berkedudukan rakyat demokratis dan


terbuka

5. Meningkatkan kemandirian partai politik

6. Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan komprehensif kepada


Masyarakat

7. Memasyarakatan dan menerapkan prinsip persamaan dan anti diskriminatif dalam


kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

8. Menyelenggarakan pemilihan umum secara lebih berkualitas dengan partisipasi


rakyat seluas-luasnya

D. Implementasi di bidang pertahanan dan keamanan

1. Menata Tentara Negara Indonesia sesuai paradigma baru secara konsisten

2. Mengembangkan kemampuan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta

3. Meningkatkan kualitas keprofesionalan TNI

4. Memperluas dan meningkatkan kualitas kerja sama bilateral

1.5 Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila


Pancasila adalah dasar ideologi negara Indonesia, dan pembangunan nasional
merupakan upaya untuk mencapai tujuan-tujuan nasional yang terkandung dalam
Pancasila. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila mengacu pada konsep
pembangunan yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Pancasila.

Ada beberapa prinsip Pancasila yang relevan dalam konteks pembangunan nasional:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa (Pancasila pertama): Prinsip ini menggarisbawahi


pentingnya memelihara keberagaman agama di Indonesia. Dalam konteks
pembangunan nasional, ini berarti bahwa pembangunan harus dilakukan dengan tetap
menghormati dan mempertimbangkan nilai-nilai agama dan kepercayaan masyarakat
Indonesia.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab (Pancasila kedua): Prinsip ini mengingatkan
bahwa pembangunan nasional harus mendorong kesejahteraan masyarakat,
menghilangkan kemiskinan, ketidakadilan, dan diskriminasi. Pembangunan harus
dilakukan dengan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan, keadilan, dan etika yang
beradab.

3. Persatuan Indonesia (Pancasila ketiga): Pembangunan nasional harus mempromosikan


persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Ini termasuk mengatasi potensi konflik
antar kelompok atau daerah, serta memastikan bahwa pembangunan merata di seluruh
negeri.

4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan (Pancasila keempat): Prinsip ini menekankan
pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. Pembangunan
nasional harus mencakup partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan pembangunan, baik melalui perwakilan maupun permusyawaratan.

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia (Pancasila kelima): Pembangunan


nasional harus bertujuan untuk mencapai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Ini berarti bahwa sumber daya dan peluang harus didistribusikan secara
adil, dan ketidaksetaraan sosial dan ekonomi harus diatasi.

Dalam praktiknya, pemerintah Indonesia telah mencoba menerapkan prinsip-prinsip


Pancasila dalam berbagai kebijakan pembangunan nasional, termasuk dalam
pembangunan ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan berbagai sektor lainnya.
Tujuan utama adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan berkeadaban
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
BAB III

PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Politik dan strategi nasional adalah dua hal yang saling berkaitan dalam rangka
mencapai tujuan nasional. Politik nasional adalah kebijakan umum dan pengambilan
keputusan yang menentukan arah dan sasaran pembangunan bangsa. Sedangkan
Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional dengan memanfaatkan
kekuatan nasional secara optimal. Politik dan strategi nasional harus selaras dengan
falsafah, ideologi, konstitusi, visi, dan konsepsi nasional.
Penyusunan politik dan strategi negara di tingkat suprastruktur dilakukan oleh
Presiden sebagai mandataris MPR setelah memahami Garis-Garis Besar Haluan
Negara yang ditetapkan oleh MPR dengan langkah awal menyusun Program Kabinet
yang diikutu dengan menunjukkan para menteri kabinet sebagai pembantu presiden.
Ditingkat infrastruktur, politik dan strategi nasional merupakan sasaran yang
hendak dicapai yang meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, dan
hankam. Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi memiliki
peranan yang penting, yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan strategi
nasional yang telah ditetapkan oleh MPR sebagai GBHN maupun yang dilaksanakan
oleh Presiden beserta penyelenggara negara lainnya.
Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila mengacu pada konsep
pembangunan yang dilakukan sesuai dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
terkandung dalam Pancasila termasuk dalam pembangunan ekonomi, pendidikan,
kesehatan, lingkungan, dan berbagai sektor lainnya. Tujuan utama adalah
menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil, dan berkeadaban.
DAFTAR PUSTAKA
Aprilianto, Rizky Lian. 2011. Pembangunan Nasional. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunarso, Kus Eddy Satono, dkk. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
UNY press.
Rahayu, Minto. 2007. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta : Grasindo

Anda mungkin juga menyukai