Anda di halaman 1dari 12

KATA

PENGANTARAN

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah. Penulis berharap dapat menambah wawasan
dan pengetahuan untuk para pembaca.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu, penulis
sangat mengharapakan kritik dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHUUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Poitik dan Strategi Nasional

B. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

C. Dasar Pemikiran Penyusuna Politik dan Strategi Nasional

D. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

E. Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional

BAB III PENUTUP

A. Simpuan

B. Saran

2
BAB I

PENDAHUUAN

A. Latar Belakang
Politik dan Strategi nasional merupakan satu-kasatuan yang tidak dapat dipisahkan
Politik yang dikatakan sebagai upaya proses menentukan tujuan dan cara memujudkannya
berhubungan langsung dengan strategi yang merupakan kerang karencana untuk mencapai
tujuan yang diinginkan dalam hal ini politik dan strategi nasional merupakan sesuatu yang
berhubungan erat dengan cara-cara untuk mencapai tujuan nasional, Politik nasional pada
hakikatnya merupakan kebijakan nasional hal ini karena, politik nasional merupakan
landasan serta arah bagi konsep strategi nasional dan strategi nasional merupakan
pelaksanaan dari kebijakan nasional. Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu
diperhatikan secara garis besar adalah kebutuhan pokok nasional yang termasuk masalah
kesejahteraan umum dan masalah keamanan dan pertahanan negara. Pelaksanaan politik dan
strategi nasional yang dilekukan oleh negara Indonesia mencakup beberapa bidang yang
dianggap pusat bagi penyelarasan kehidupan berbangsa dan bernegara dari masyarakat
Indonesia. Bidang-bidang tersebut adalah bidang hukum, bidang ekonomi, bidang politik,
bidang agama, bidang pendidikan, bidang sosial dan budaya, bidang pembangunan daerah,
bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta bidang pertahanan dan keamanan
Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang
seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau para
warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap
mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah yang berjudul
Politik dan Strategi Nasional, antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan politik nasional dan strategi nasional?
2. Bagaimana penyusunan politik dan strategi nasional?
3. Apakah dasar pemikiran penyusunan politik strategi nasional (Polstranas)?
4. Bagaimana implementasi dari politik dan strategi nasional?
5. Bagaimanakah keberhasilan politik dan strategi nasional?

3
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui politik nasional dan strategi nasional.
2. Mengetahui penyusunan politik dan strategi nasional.
3. Mengetahui dasar pemikiran penyusunan politik strategi nasional (Polstranas).
4. Mengetahui implementasi dari politik dan strategi nasional.
5. Mengetahui keberhasilan politik dan strategi nasional.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Poitik dan Strategi Nasional

1. Pengertian Politik

Istilah Politik berasal dari bahasa Yunani Polis yang artinya negara (city state)
yang terdiri atas adanya rakyat, wilayah, dan pemerintahan yang berdaulat. Adpun yang
berpolitik disebut Politicos. Menurut Aristoteles manusia adalah Zoon Politicon, yakni
makhluk politik.Dalam bahasa Indonesia, kata polotik atau Politics mengandung arti
suatu keadaan yang dikehendaki, disertai cara dan alat yang digunakan untuk
mencapainya.

Demikian bahwa pada umumnya dapat dikemikakan bahwa politik adalah


berbagai kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses menentukan tujuan
dan upaya-upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut, pengambilan keputusan
(decisionmaking) mnegenai seleksi dari beberapa alternatif dan penyusunan skala
prioritasnya.

Negara, adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya. Kekuasaan, adalah kemampuan
seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang sesuai
keinginan pelaku. Keputusan, adalah membuat pilihan dari beberapa alternatif.
Sedangkan pengambilan keputusan menunjukkan pada proses tyang terjadi sampai
keputusan itu tercapai. Kebijaksanaan, adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil
oleh seseorang pelaku kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara
untuk mencapai tujuan itu. Pembagian dan alokasi, yang diamaksud adalah pembagian
dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat. Nilai itu sendiri adalah sesuatu yang
dianggap baik atau benar. Adapun yang dimaksud "politik" dalam pebgertian ini adalah
kebijakan umum dan pengambulan kebijakan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bangsa.

5
2. Pengertian Strategi

Pengertian Strategi pada awalnya dikenal dikalangan militer yang diartikan


sebagai "the art of the general" atau seni seorang panglima, dan penggunaanya dalam
peperangan. Pengertian strategi secara umum adalah cara untuk mendapatkan
kemenangan atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Demikian, strategi pada dasarnya merupakan suatu kerangka rencana dan


tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian pentahapan yang masing-
masing merupakan jawaban terhadap tantangn baru yang terjadi sebagai akibat dari
langkah sebelumnya, dan keseluruhan proses terjadi dalam suatu arah yang telah
digariskan.

3. Politik Nasional dan Strategi Nasional

Politik nasional dengan memperhatikan pengertian politik seperti di atas, dapat


dirumuskan sebagai asas, haluan usaha serta kebijaksanaan tindakan dari negara tentang
pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penegendalian, serta
penggunaan potensi nasional untuk mencapi tujuan nasional).

Strategi nasional adalah cara melaksankan politik nasonal dalam mencapai


sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional, yakni merupakan pelaksanaan
dari kebijaksanaan nasional. Dengan melaksanakan politik nasional disusunlah strategi
nasional, seperti jangka pendek, jangaka menengah dan jangka panjang.

B. Penyusunan Politik dan Strategi Nasional

1. Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

Penyusunan politik dan strategi negara di tingkat suprastruktur dilakukan oleh


Presiden sebagai mandataris MPR setelah memahami Garis Garis Besar Haluan Negara
yang ditetapkan oleh MPR dengan langkah awal menyusun Program Kabinet yang
diikutu dengan menunjukkan para menteri kabinet sebagai pembantu presiden.

Ditingkat infrastruktur, politik dan strategi nasional merupakan sasaran yang


hendak dicapai yang meliputi bidang hukum, politik, ekonomi, sosial budaya, dan

6
hankam. Masyarakat melalui pranata politik yang ada di era reformasi memiliki peranan
yang penting, yaitu berupaya mengontrol jalannya politik dan strategi nasional yang telah
ditetapkan oleh MPR sebagai GBHN maupun yang dilaksanakan oleh Presiden beserta
penyelenggara negara lainnya.

2. Penentu Kebijakan

Kebijakan Puncak dilakukan oleh MPR yang berwenang menetapkan UUD 1945
dan Garis-Garis Besar Haluan Negara. Kebijakan Umum dilakukan oleh Presiden sebagai
kepala Pemerintahan dan DPR, bentuknya adalah Undang-Undang. Perpu, Peraturan
Pemerintah, Kepres, dan Inpres. Kebijakan Khusus dilakukan oleh Menteri dalam
menjabarkan Kebijakan Umum guna merumuskan strategi dalam masing-masing bidang
sesuai tanggung jawabnya. Kebijakan Teknis dilakukan oleh Pimpinan Eselon I
Departemen Pemerintahan dan Non Departemen. Bentuk kebijakannya adalah Peraturan
Keputusan, atau Instruksi pimpinan Departemen dan Dirjen. Kebijakan di daerah, adalah
Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD. Kebijakannya berupa Perda, Keputusan
Kepala Daerah dan Instruksi Kepala Daerah.

C. Dasar Pemikiran Penyusuna Politik dan Strategi Nasional

Penyusunan politik dan strategi nasional perlu memahami pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam sistem manajemen nasional yang berlandaskan ideologi Pancasila, UUD
1945, Wawasan Nusantara, dan Ketahanan Nasional.. Politik dan strategi nasional yang telah
berlangsung selama ini disusun berdasarkan sistem kenegaraaan menurut UUD 1945. sejak
tahun 1985 telah berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan
lembaga lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan "suprastruktur politik".
Lebaga-lembaga tersebut adalah MPR, DPR, Presiden, DPA, BPK, MA.

Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai "infrastruktur


politik", yang mencakup pranata politik yang ada dalam masyarakat, seperti partai politik,
organisasi kemasyarakatan, media massa, kelompok kepentingan (interest group), dan
kelompok penekan (pressure group). Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat
bekerja sama dan memiliki kekuatan yang seimbang. Mekanisme penyusunan politik dan
strategi nasional di tingkat suprastruktur politik diatur oleh presiden/mandataris MPR.

7
Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur politk.
dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Strategi nasional dilaksanakan oleh para
menteri dan pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden,
yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi nasional yang
bersifat pelaksanaan. Salah satu wujud pengaplikasian politik dan strategi nasional dalam
pemerintahan adalah sebagai berikut:

1. Otonomi Daerah

Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang


merupakan salah satu wujud politik dan strategi nasional secara teoritis telah memberikan
dua bentuk otonomi kepada dua daerah, yaitu otonomi terbatas bagi daerah propinsi dan
otonomi luas bagi daerah Kabupaten/Kota. Perbedaan Undang-undang yang lama dan
yang baru ialah:

a. Undang-undang yang lama, titik pandang kewenangannya dimulai dari pusat (central
government looking).

b. Undang-undang yang baru, titik pandang kewenangannya dimulai dari daerah (local
government looking).

2. Kewenangan Daerah

a. Dengan berlakunya UU No. 22 tahun 1999 tenang Otonomi Daerah. kewenagan


daerah mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan, kecuali kewenangan
dalam bidang politik luar negeri, pertahanan, keamanan, peradilan, moneter dan
fiskal, agama, serta kewenangan bidang lain.

b. Kewenangan bidang lain, meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional dan


pengendalian pembangunan secara makro.

8
D. Implementasi Politik dan Strategi Nasional

Politik Nasional adalah Politik Pembangunan Politik Nasional pada hakekatnya sama dengan
Kebijakan Nasional sebagai landasan serta arah bagi penyusunan konsep strategi nasional.
Dalam penyusunan politik nasional hal-hal yang perlu diperhatikan secara garis besar adalah
kebutuhan pokok nasional yang meliputi masalah kesejahteraan umum dan masalah
keamanan dan pertahanan negara.

Oleh karena upaya untuk mewujudkan kebutuhan pokok nasional yang juga pada
hakikatnya merupakan cita-cita dan tujuan nasional, dilakukan melalui pembangunan, maka
politik nasional disebut politik pembangunan.

Implementasi Politik dan Strategi Nasional dalam Bidang-Bidang Pembangunan Nasional


Garis-Garis Besar Haluan Negara sebagai arah penyelenggaraan negara dan segenap rakyat
Indonesia, kaidah pelaksanaannya sbb:

1. Presiden menjalankan tugas penyelenggaraan negara, berkewajiban untuk mengerahkan


semua potensi dan kekuatan pemerintahan dalam melaksanakan dan mengendalikan
pembangunan nasional.

2. DPR, MA, BPK, dan DPA berkewajiban melaksanakan GBHN sesuai dengan fungsi,
tugas, dan wewenangnya berdasarkan UUD 1945.

3. Semua lembaga tinggi negara berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan GBHN


dalam siding Tahunan MPR, sesuai dengan fungsi, tugas, dan wewenangnya berdasarkan
UUD 1945.

4. GBHN dalam pelaksanaan dituangkan dalam Program Pembangunan Negara Lima Tahun
yang memuat uraian kebijakan secara rinci dan terstruktur yang secara yuridis ditetapkan
oleh Presiden bersama DPR.

5. PROPENAS dirinci dalam Rencana Pembangunan Tahunan yang memuat APBN dan
ditetapkan Presiden bersama DPR.

9
E. Keberhasilan Politik dan Strategi Nasional

Politik dan strategi nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat
yang seluas-luasnya bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat, jikalau
para warga negara terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta
sikap mental yang mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi
warganya.

Dengan demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan
kesadaran rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun
bermoral Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Politik dan strategi
nasional Indonesia akan berhasil dengan baik dan memiliki manfaat yang seluas-luasnya bagi
peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan seluruh rakyat. jikalau para warga negara
terutama para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat, serta sikap mental yang
mencerminkan kebaikan yang mana nantinya menjadi panutan bagi warganya. Dengan
demikian ketahanan nasional Indonesia akan terwujud dan akan menumbuhkan kesadaran
rakyat untuk bela negara, serta kesadaran nasionalisme yang tinggi namun bermoral
Ketuhanan Yang Maha Esa serta Kemanusiaan yang adil dan beradab.

B. Saran

Dari pembahasan di atas diharapkan Indonesia dapat melaksanakan politik dan strategi
nasional sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia agar kesesatuan dan
kesejahteraan bangsa Indonesia lebih terjamin dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Dan juga diharapakan para penyelenggara negara memiliki moralitas, semangat
serta sikap mental yang baik agar dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih maju.

11
DAFTAR PUSTAKA

S. Sumarsono, H. Mansyur, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, PT, Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta, 2001.

12

Anda mungkin juga menyukai