Anda di halaman 1dari 26

POLITIK STRATEGI NASIONAL

Tinjauan Terhadap Peran dan Implementasi dalam Konteks Keamanan


Nasional

FANNY SAPUTRA 3221005


MAHARANI SEKAR ANDINI 32210
RESTI DARYOPI 3221015
SERSANDA BAGAS OKTAVIO 3221023
WENNY 3221040

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA TANJUNGPINANG


TANJUNGPINANG
2024
BAB I
PENDHULUAN

1. Latar Belakang
Politik dan strategi nasional adalah dua hal yang saling berkaitan
dalam rangka mencapai tujuan nasional. Politik nasional adalah kebijakan
umum dan pengambilan keputusan yang menentukan arah dan sasaran
pembangunan bangsa. Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik
nasional dengan memanfaatkan kekuatan nasional secara optimal.
Politik dan strategi nasional harus selaras dengan falsafah,
ideologi, konstitusi, visi, dan konsepsi nasional. Dalam paradigma
nasional, politik dan strategi nasional berkedudukan sebagai landasan
operasional yang mengimplementasikan Pancasila, UUD 1945, Wawasan
Nusantara, dan Ketahanan Nasional.
Polstranas berperan sebagai kerangka kerja yang mengarahkan
seluruh potensi dan kekuatan nasional untuk mewujudkan keamanan dan
kesejahteraan rakyat. Dalam konteks keamanan nasional yang semakin
kompleks dan dinamis, peran Polstranas menjadi semakin penting untuk
memastikan ketahanan dan stabilitas negara.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini mengkaji rumusan
masalah berikut:
a. Apa peran Polstranas dalam menjaga keamanan nasional?
b. Bagaimana implementasi Polstranas dalam konteks keamanan
nasional?
c. Apa saja tantangan dan hambatan dalam implementasi Polstranas?
d. Bagaimana solusi untuk mengatasi tantangan dan hambatan
tersebut?
3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
a. Menganalisis peran Polstranas dalam menjaga keamanan nasional.
b. Mengevaluasi implementasi Polstranas dalam konteks keamanan
nasional.
c. Mengidentifikasi kendala dan hambatan dalam implementasi
Polstranas.
d. Merumuskan solusi untuk mengatasi kendala dan hambatan dalam
implementasi Polstranas.
BAB II
KONSEPSI POLITIK STRATEGI NASIONAL

1. Definisi Politik Strategi Nasional

Politik strategi nasional adalah asas, haluan, usaha, dan kebijaksanaan


negara tentang pembinaan, pengembangan, pemeliharaan, dan pengendalian
serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan nasional, Politik
nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan keputusan yang
menentukan arah dan sasaran pembangunan bangsa Strategi nasional adalah cara
melaksanakan politik nasional dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
ditetapkan oleh politik nasional Politik dan strategi nasional harus selaras
dengan falsafah, ideologi, konstitusi, visi, dan konsepsi nasional

Politik strategi nasional memiliki fungsi sebagai pedoman, motivasi,


dorongan, dan rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan,
keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan berbangsa,
dan bernegara

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Politik Strategi Nasional

Tujuan politik strategi nasional adalah mewujudkan kesejahteraan dalam


semua aspek kehidupan seluruh bangsa Indonesia, mencapai kesatuan dan
persatuan seluruh aspek kehidupan untuk menjamin kelangsungan
penyelenggaraan bangsa dan negara,
membangun hubungan dengan dunia internasional berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial guna mendukung kepentingan nasional dan
mengutamakan kepentingan nasional dalam segala aspek kehidupan rakyat
Indonesia. Ruang lingkup politik strategi nasional meliputi aspek kehidupan yang
sangat penting, seperti keempat keluarga, kekuasaan, keadilan, keagamaan,
kebudayaan, kesehatan, pendidikan, perhubungan, dan kewirausahaan, Politik dan
strategi nasional harus selaras dengan falsafah, ideologi, konstitusi, visi, dan
konsepsi nasional.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Politik Strategi


Nasional

1. Pengertian politik dan strategi nasional: Politik nasional adalah kebijakan


umum dan pengambilan keputusan yang menentukan arah dan sasaran
pembangunan bangsa, sementara strategi nasional adalah cara
melaksanakan politik nasional dengan memanfaatkan kekuatan nasional
secara optimal

2. Falsafah, ideologi, konstitusi, visi, dan konsepsi nasional: Politik dan


strategi nasional harus selaras dengan falsafah, ideologi, konstitusi, visi,
dan konsepsi nasional

3. Geopolitik bangsa Indonesia: Faktor geopolitik, seperti kedudukan dan


kemampuan politik Indonesia dalam dunia internasional, mempengaruhi
pembentukan politik strategi nasional

4. Wawasan Nusantara: Kedudukan, fungsi, dan tujuan wawasan Nusantara


mempengaruhi pembentukan politik strategi nasional

5. Ketahanan Nasional: Ketahanan nasional sebagai faktor yang


mempengaruhi pembentukan politik strategi nasional

6. Pendidikan dan pelatihan: Sistem manajemen nasional yang


mengimplementasikan politik dan strategi nasional harus mengacu pada
pendidikan dan pelatihan yang mencakup identifikasi faktor-faktor
strategis secara menyeluruh dan terpadu
7. Pancasila, UUD 1945, dan Ketahanan Nasional: Politik dan strategi
nasional berkedudukan sebagai landasan operasional yang
mengimplementasikan Pancasila, UUD 1945, dan Ketahanan Nasional

8. Pekerjaan dan penghasilan sosial, lingkungan sosial, dan partisipasi sosial:


Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi pembentukan politik strategi
nasional
BAB III

PROSES PEMBENTUKAN POLITIK STRATEGI NASIONAL

1. Tahapan-tahapan dalam Pembentukan Politik Strategi Nasional


Politik dan strategi nasional disusun melalui beberapa tahapan, yaitu:
a. Penetapan tujuan nasional berdasarkan cita-cita bangsa yang terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945.
b. Penyusunan garis-garis besar haluan negara (GBHN) oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pedoman penyelenggaraan
pemerintahan.
c. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP) oleh pemerintah
sebagai acuan dalam penyusunan rencana pembangunan jangka menengah
(RPJM) dan rencana kerja pemerintah (RKP).
d. Penyusunan rencana strategis (Renstra) oleh kementerian/lembaga sebagai
dokumen perencanaan yang menguraikan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi,
kebijakan, program, dan anggaran.
e. Penyusunan rencana kerja (Renja) oleh unit kerja di bawah
kementerian/lembaga sebagai dokumen perencanaan yang menguraikan
kegiatan, indikator kinerja, target, sumber daya, dan waktu pelaksanaan.

2. Institusi dan Akting yang Terlibat dalam Pembentukan Politik Strategi


Nasional
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasrkan system kenegaraan menurut UUD 1945. sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang menyatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga disebut suprastruktur politik. Lembaga-lembaga tersebut adalah majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan perwakilan rakyat(DPR), Badan
pemariksa Keuangan (BPK) dan MA. Sedangkan badan-badan yang ada dalam
masyarakat disebut sebagai “infrastruktur politik”yang mencakup pranata politik
yang ada dalam masyarakat seperti partai politik, organisasi kemasyarkatan,
media massa , kelompok kepentingan ( interst group) dan kelompok penekan
(presser group).
Mekanisme penyusunan politikdan strategi nasional ditingkat supra
struktur poltik diatur oleh presiden.Dalam melaksankan tugas ini, presiden
dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan yang
merupakan badan koordinasi seperti Dewan stabilitas Ekonomi nasional , Dewan
penerbangan dan antariksan nasional RI, deawn maritime, dewan otonomi daerah
dan dewan stabilitas politik dan kamanan. Sedangkan proses penyusunan politik
dan strategi nasional ditingkat suprastruktur politik dilakukan setelah presiden
menerima GBHN.
Selanjutnya persiden menyusun program cabinet dan memilih menteri-
menteri yang kan melaksanakan program-program tersebut. Program cabinet
dapat dipandang sebagai dokumen resmi yang memuat politik nasional yang
digariskan oleh presiden. Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan
pimpinan lembaga pemerintah non departemen berdasarkan petunjuk presiden.

3. Peran Kepemimpinan dalam Menentukan Politik Strategi Nasional


Konsepsi baru tentang kepemimpinan melahirkan peranan baru yang harus
dimainkan oleh seorang pemimpin.Titik berat beralih dari pemimpin sebagai
orang yang piembuat rencana, berpikir, dan mengambil tanggung jawab untuk
kelompok serta memberikan arah kepada orang-orang lain, kepada anggapan,
bahwa pemimpin itu pada tingkatan pertama ialah pelatih dan
koordinator bagi kelompok. Peran kepemimpinan dalam menentukan politik
strategi nasional sangatlah penting dalam menjaga keberlangsungan negara dan
mencapai tujuan-tujuan nasional yang telah ditetapkan. Berikut beberapa hal yang
menjelaskan mengapa peran kepemimpinan sangat krusial dalam menentukan
politik strategi nasional:
a. Visi dan Misi: Kepemimpinan memiliki tanggung jawab untuk merumuskan
visi dan misi nasional yang jelas dan terarah. Visi dan misi ini menjadi
landasan bagi pengembangan politik strategi nasional yang efektif.
b. Pengambilan Keputusan: Kepemimpinan memiliki kekuasaan untuk membuat
keputusan strategis dalam kepentingan nasional. Mereka bertanggung jawab
untuk memilih jalur politik strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan dan
memanfaatkan peluang yang muncul.
c. Koordinasi: Kepemimpinan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan
berbagai lembaga dan sektor dalam pemerintahan untuk mencapai tujuan-
tujuan strategis nasional. Hal ini melibatkan sinkronisasi antara politik, militer,
ekonomi, dan aspek-aspek lain dari kehidupan nasional.
d. Kepemimpinan Moral: Kepemimpinan juga memiliki peran dalam
memberikan arah moral dan etika dalam politik strategi nasional. Mereka
harus memberikan contoh yang baik dalam menghadapi tantangan dan
mengambil keputusan yang menguntungkan bangsa.
e. Komunikasi: Kepemimpinan harus efektif dalam berkomunikasi dengan
publik untuk menjelaskan alasan di balik kebijakan politik strategi yang
diambil dan mendapatkan dukungan dari masyarakat.
f. Fleksibilitas dan Adaptasi: Dalam menghadapi perubahan lingkungan global
dan domestik, kepemimpinan harus dapat beradaptasi dan memodifikasi
politik strategi nasional sesuai kebutuhan yang baru muncul.
g. Pembangunan Kapasitas: Kepemimpinan juga memiliki tanggung jawab untuk
membangun kapasitas nasional dalam berbagai bidang yang relevan dengan
politik strategi nasional, seperti keamanan, ekonomi, dan teknologi.
BAB IV
IMPLEMENTASI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

1. Pengertian politik dan strategi nasional


Politik dan Strategi Nasional diartikan sebagai kebijakan umum dan pengambilan
kebijakan untuk mencapai suatu cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian
definisi politik nasional adalah asas, haluan, usaha serta kebijaksanaan negara
tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan, dan
pengendalian) serta penggunaan kekuatan nasional untuk mencapai tujuan
nasional. Sedangkan strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional
dalam mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan oleh politik nasional.

2. Strategi Pertahanan Nasional


Strategi Pertahanan Nasional merupakan panduan utama dalam upata menjaga
kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Implementasi SPN diintegrasikan dengan politik dan strategi nasional untuk
mewujudkan pertahanan negara yang tanggung dan adaptif terhadap berbagai
ancaman. Berikut beberapa bentuk integrasi SPN dalam politik dan strategi
nasional:
I. Diplomasi dan Keamanan
a. Memperkuat diplomasi pertahanan: Meningkatkan kerjasama bilateral
dan multilateral di bidang pertahanan untuk membangun kepercayaan
dan stabilitas regional.
b. Menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan: Berpartisipasi aktif dalam
operasi penjagaan perdamaian PBB dan forum-forum regional untuk
mencegah terjadinya konflik.
c. Meningkatkan kerjasama intelijen: Berbagi informasi dan melakukan
operasi bersama untuk memerangi ancaman transnasional seperti
terorisme, perdagangan ilegal, dan cybercrime.
II. Pembangunan Kekuaran Pertahanan
a. Modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista): Memperkuat
dan memperbarui alutsista TNI agar mampu menghadapi ancaman
modern.
b. Meningkatkan profesionalisme prajurit: Melakukan pelatihan dan
pendidikan yang berkualitas untuk meningkatkan kemampuan dan
keterampilan prajurit.
c. Memperkuat sistem pertahanan siber: Membangun infrastruktur dan
kemampuan siber untuk melindungi aset nasional dari serangan siber.
III. Penguatan Ketahanan Nasional
a. Meningkatkan kesadaran bela negara: Mengedukasi masyarakat
tentang pentingnya bela negara dan peran mereka dalam menjaga
pertahanan negara.
b. Membangun sistem mobilisasi nasional: Mempersiapkan sumber daya
nasional untuk mendukung pertahanan negara dalam situasi darurat.
c. Melibatkan masyarakat dalam pertahanan negara: Memberdayakan
masyarakat sipil dalam kegiatan pertahanan negara, seperti
pembentukan komponen cadangan dan komcad.

3. Diplomasi dan Hubungan Luar Negeri

Diplomasi dan hubungan luar negeri (Hubluneg) memainkan peran penting dalam
implementasi politik dan strategi nasional. Berikut beberapa bentuk diplomasi dan
Hubluneg yang terintegrasi dalam politik dan strategi nasional:
I. Diplomasi Politik
a. Mempromosikan kepentingan nasional: Melakukan advokasi dan
negosiasi di forum internasional untuk memperjuangkan kepentingan
nasional.
b. Membangun kerjasama bilateral dan multilateral: Memperkuat
hubungan dengan negara lain di berbagai bidang untuk mencapai
tujuan bersama.
c. Meningkatkan citra positif Indonesia di dunia: Menampilkan citra
Indonesia sebagai negara yang damai, demokratis, dan berwawasan
global.
II. Diplomasi Ekonomi
a. Meningkatkan perdagangan dan investasi: Menarik investor asing dan
mempromosikan produk ekspor Indonesia untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.
b. Memperkuat kerjasama ekonomi regional: Berpartisipasi dalam forum-
forum ekonomi regional untuk meningkatkan kerjasama dan integrasi
ekonomi.
c. Menjamin akses terhadap sumber daya: Menjalin kerjasama dengan
negara lain untuk mengamankan akses terhadap sumber daya energi
dan bahan baku.
III. Diplomasi Budaya
a. Mempromosikan budaya Indonesia: Memperkenalkan budaya
Indonesia kepada dunia melalui berbagai kegiatan seperti festival
budaya, pameran seni, dan pertukaran pelajar.
b. Meningkatkan people-to-people contact: Mendorong interaksi dan
kerjasama antar masyarakat Indonesia dengan masyarakat negara lain.
c. Membangun citra positif Indonesia sebagai negara yang kaya budaya
dan bertoleransi.
IV. Diplomasi Pertahanan
a. Memperkuat kerjasama pertahanan: Melakukan latihan bersama dan
pertukaran informasi untuk meningkatkan kemampuan pertahanan
bersama.
b. Menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan: Berpartisipasi dalam
operasi penjagaan perdamaian PBB dan forum-forum regional untuk
mencegah terjadinya konflik.
c. Memerangi ancaman transnasional: Bekerja sama dengan negara lain
untuk memerangi terorisme, perdagangan ilegal, dan cybercrime
V. Diplomasi Digital
a. Memanfaatkan teknologi digital: Mengoptimalkan platform digital
untuk menyebarkan informasi dan mempromosikan diplomasi
Indonesia.
b. Melindungi kedaulatan digital: Menjaga keamanan siber dan
memerangi cybercrime.
c. Meningkatkan kerjasama digital: Berpartisipasi dalam inisiatif global
untuk membangun tata kelola internet yang adil dan inklusif.

4. Pengelolaan Sumber Daya dan Kesejahteraan Masyarakat


Pengelolaan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat merupakan dua aspek
penting dalam implementasi politik dan strategi nasional. Berikut beberapa bentuk
pengelolaan sumber daya dan kesejahteraan masyarakat yang terintegrasi dalam
politik dan strategi nasional:
I. Pengelolaan Sumber Daya Alam
a. Menerapkan prinsip berkelanjutan: Memanfaatkan sumber daya alam
secara berkelanjutan untuk memastikan kelestariannya bagi generasi
mendatang.
b. Meningkatkan nilai tambah: Mengolah sumber daya alam menjadi
produk bernilai tinggi untuk meningkatkan pendapatan negara dan
masyarakat.
c. Memperkuat tata kelola: Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
dalam pengelolaan sumber daya alam untuk mencegah terjadinya
korupsi dan penyalahgunaan.
II. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
a. Meningkatkan kualitas pendidikan: Meningkatkan akses dan kualitas
pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing
masyarakat.
b. Mengembangkan kesehatan masyarakat: Meningkatkan akses dan
kualitas layanan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.
c. Memperkuat program pemberdayaan masyarakat: Memberikan
pelatihan dan bantuan modal kepada masyarakat untuk meningkatkan
taraf hidup mereka.

BAB V

EVALUASI DAN TANTANGAN

1. Evaluasi Terhadap Implementasi Politik Strategi Nasional


Evaluasi terhadap implementasi politik strategi nasional
merupakan proses analisis yang bertujuan untuk mengevaluasi sejauh
mana kebijakan dan strategi yang telah dirumuskan telah dijalankan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Evaluasi ini melibatkan pengukuran
terhadap efektivitas, efisiensi, dan dampak dari langkah-langkah yang
telah diambil dalam rangka mewujudkan tujuan-tujuan politik strategi
nasional. Dalam konteks politik strategi nasional, evaluasi ini tidak hanya
menilai apakah tujuan-tujuan strategis telah tercapai, tetapi juga mengukur
seberapa efisien penggunaan sumber daya dalam mencapai tujuan tersebut
serta dampak yang dihasilkan terhadap keamanan nasional, stabilitas
politik, dan kesejahteraan masyarakat. Dengan melakukan evaluasi
terhadap implementasi politik strategi nasional, pemerintah dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keberhasilan atau
kegagalan langkah-langkah yang telah diambil, serta dapat menentukan
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan
strategis yang diinginkan.
a. Analisis Efektivitas
Analisis efektivitas dalam evaluasi terhadap implementasi politik
strategi nasional adalah sebuah proses penting yang melibatkan dua aspek
utama yang harus diperhatikan secara teliti. Pertama-tama, dalam
menganalisis efektivitas, penilaian dilakukan terhadap sejauh mana tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan dalam politik strategi nasional berhasil
tercapai dengan menciptakan tingkat keamanan nasional yang diinginkan.
Proses ini melibatkan evaluasi terhadap kemajuan yang telah dicapai
dalam berbagai aspek keamanan, termasuk aspek militer, ekonomi, energi,
dan siber. Evaluasi yang komprehensif terhadap berbagai dimensi
keamanan ini memungkinkan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan
yang telah dicapai dalam mencapai tujuan-tujuan strategis yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.
Selanjutnya, dalam menganalisis efektivitas, perhatian khusus juga
diberikan pada indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur
efektivitas kebijakan dan strategi yang telah diimplementasikan dalam
politik strategi nasional. Identifikasi indikator kinerja yang relevan dan
berarti adalah tahap awal dalam proses evaluasi ini. Setelah itu, evaluasi
dilakukan untuk menilai keberhasilan indikator-indikator kinerja tersebut
dalam mencerminkan pencapaian tujuan strategis yang telah ditetapkan.
Hal ini melibatkan peninjauan menyeluruh terhadap metrik yang
digunakan untuk menentukan keberhasilan, termasuk apakah metrik
tersebut dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kemajuan yang
telah dicapai dalam mencapai tujuan strategis.
Selanjutnya, data dan informasi terkait dengan indikator kinerja
tersebut dianalisis dengan cermat untuk mengevaluasi sejauh mana
kebijakan dan strategi yang telah diimplementasikan telah berhasil atau
belum dalam mencapai tujuan-tujuan politik strategi nasional yang
diinginkan. Dalam proses ini, evaluasi yang cermat dan menyeluruh
dilakukan untuk menilai apakah langkah-langkah yang telah diambil
dalam implementasi politik strategi nasional telah berhasil atau belum
dalam mencapai hasil yang diinginkan. Dengan melakukan analisis
efektivitas ini, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keberhasilan atau
kegagalan langkah-langkah yang telah diambil, serta dapat menentukan
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
keamanan nasional yang diinginkan di masa depan.
b. Evaluasi Efisiensi
Evaluasi efisiensi dalam implementasi politik strategi nasional
merupakan tahap penting dalam proses evaluasi keseluruhan. Evaluasi ini
mencakup dua aspek utama yang harus dipertimbangkan secara
menyeluruh untuk memastikan penggunaan sumber daya yang optimal
dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Pertama, evaluasi efisiensi melibatkan pengukuran penggunaan
sumber daya yang terlibat dalam implementasi politik strategi nasional,
termasuk anggaran, tenaga kerja, dan waktu. Dalam hal alokasi anggaran,
evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana anggaran yang telah
dialokasikan telah digunakan secara efisien sesuai dengan prioritas
kebijakan strategis yang telah ditetapkan. Ini mencakup analisis terhadap
pengeluaran yang terjadi dalam pelaksanaan kebijakan dan strategi, serta
perbandingannya dengan alokasi anggaran yang telah disetujui atau
diestimasi sebelumnya.
Selanjutnya, evaluasi efisiensi juga melibatkan penilaian terhadap
efektivitas penggunaan tenaga kerja dalam implementasi politik strategi
nasional. Ini mencakup peninjauan terhadap jumlah dan kualitas sumber
daya manusia yang terlibat dalam proses implementasi, serta apakah
distribusi tugas dan tanggung jawabnya telah optimal sesuai dengan
kebutuhan strategis. Selain itu, evaluasi juga mempertimbangkan aspek
waktu, di mana penilaian dilakukan terhadap jadwal pelaksanaan, tingkat
efisiensi dalam menyelesaikan tugas, serta keterlambatan atau percepatan
yang terjadi dalam mencapai target yang telah ditetapkan.
Kedua, evaluasi efisiensi juga memerlukan penilaian terhadap
sejauh mana hasil yang telah dicapai dalam implementasi politik strategi
nasional sebanding dengan penggunaan sumber daya yang telah
dialokasikan. Ini melibatkan perbandingan antara jumlah sumber daya
yang telah digunakan dengan hasil yang telah dicapai, serta mengevaluasi
sejauh mana hasil tersebut sebanding dengan penggunaan sumber daya
tersebut. Selain itu, evaluasi juga mencakup analisis terhadap kinerja dan
efektivitas langkah-langkah yang telah diambil dalam menggunakan
sumber daya yang tersedia, serta sejauh mana langkah-langkah tersebut
berhasil dalam mencapai hasil yang diinginkan.

c. Dampak dan Konsekuensi


Dampak dan konsekuensi dari implementasi politik strategi
nasional adalah aspek penting yang memerlukan penelitian dan analisis
yang komprehensif. Pertama, evaluasi dampak bertujuan untuk
menyelidiki pengaruh yang dihasilkan oleh kebijakan dan strategi yang
telah diterapkan terhadap keamanan nasional, stabilitas politik, dan
kesejahteraan masyarakat. Ini melibatkan analisis mendalam terhadap
perubahan yang terjadi dalam lingkup keamanan nasional, seperti
peningkatan atau penurunan tingkat ancaman dan kerentanan yang
dihadapi negara, serta dampaknya terhadap stabilitas politik dan
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Evaluasi ini juga mencakup
tinjauan terhadap pencapaian tujuan-tujuan strategis yang telah ditetapkan
dalam politik strategi nasional, serta sejauh mana keberhasilan
implementasi kebijakan dalam mencapai hasil yang diinginkan.
Kedua, dalam menganalisis konsekuensi jangka panjang dari
kebijakan politik strategi nasional, perhatian khusus diberikan pada
dampak yang mungkin terjadi dalam berbagai aspek kehidupan sosial,
ekonomi, dan politik. Ini melibatkan evaluasi terhadap efek dari kebijakan
tersebut dalam jangka waktu yang lebih panjang, termasuk perubahan
dalam struktur ekonomi, migrasi penduduk, perubahan sosial budaya, dan
dinamika politik baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain itu,
evaluasi konsekuensi jangka panjang juga mempertimbangkan dampak
lingkungan, hak asasi manusia, dan keadilan sosial yang mungkin timbul
akibat implementasi kebijakan tersebut.

2. Tantangan dalam Mewujudkan Tujuan Politik Strategi Nasional


Tantangan dalam mewujudkan tujuan politik strategi nasional
melibatkan berbagai aspek yang kompleks dan beragam, baik dari dalam
maupun luar negeri. Dalam menjalankan dan mengevaluasi politik strategi
nasional, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait sering
menghadapi serangkaian tantangan yang mempengaruhi upaya mereka
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
a. Tantangan Internal
Tantangan internal dalam mewujudkan tujuan politik strategi
nasional adalah sebuah kompleksitas yang membutuhkan pemahaman
mendalam dan penanganan yang tepat. Pertama, ketidakstabilan politik
menjadi penghambat utama dalam meraih konsistensi dalam implementasi
kebijakan strategis. Perselisihan politik yang berlarut-larut, ketidakstabilan
pemerintahan, dan konflik antarpartai politik sering kali menghambat
proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan nasional yang lebih besar. Kedua, korupsi dan
ketidakmampuan institusi menjadi tantangan serius. Praktik korupsi yang
merajalela serta lemahnya kapasitas institusi pemerintah dapat
menghambat efektivitas implementasi kebijakan nasional. Korupsi
menguras sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk kepentingan
nasional, sementara lemahnya kapasitas institusi dapat menghambat proses
pengambilan keputusan yang efisien dan pelaksanaan kebijakan yang
efektif.
Ketiga, ketidakseimbangan ekonomi dan sosial menjadi sumber
ketegangan dalam masyarakat. Ketidakadilan ekonomi dan sosial sering
kali menjadi pemicu ketegangan sosial yang mengancam stabilitas dan
keamanan nasional. Ketimpangan ekonomi yang signifikan antara
berbagai kelompok masyarakat dapat menciptakan ketegangan sosial yang
berpotensi memicu konflik internal dan ketidakstabilan politik. Keempat,
krisis kesehatan dan lingkungan menjadi ancaman serius. Krisis kesehatan
masyarakat, seperti pandemi atau epidemi yang meluas, atau perubahan
lingkungan yang merugikan, seperti bencana alam atau degradasi
lingkungan, dapat mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi. Terakhir,
pengelolaan krisis kesehatan dan lingkungan memerlukan ketangguhan
dan kapasitas yang kuat dari institusi pemerintah.
b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal dalam mewujudkan tujuan politik strategi


nasional meliputi beberapa aspek krusial. Pertama, ketegangan geopolitik
menjadi salah satu tantangan utama yang mengganggu keamanan dan
stabilitas regional. Persaingan geopolitik antara negara-negara besar,
konflik antarblok regional, atau rivalitas kepentingan antarnegara dapat
menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.
Kedua, ancaman asimetris dan terorisme menjadi isu yang semakin
mendesak. Ancaman dari kelompok teroris, organisasi kriminal
transnasional, atau serangan siber tidak hanya mengancam keamanan
nasional, tetapi juga menimbulkan tantangan baru bagi strategi keamanan
nasional dalam menghadapi ancaman yang tidak konvensional dan sulit
diprediksi.
Ketiga, krisis migrasi dan konflik regional di negara tetangga
memberikan dampak yang signifikan terhadap stabilitas regional. Krisis
migrasi besar-besaran dan konflik regional dapat mempengaruhi stabilitas
regional secara keseluruhan, menciptakan tekanan yang besar terhadap
keamanan nasional, dan menghasilkan tantangan yang kompleks dalam
mengelola krisis tersebut.
Terakhir, krisis lingkungan dan sumber daya alam menjadi
ancaman serius yang mempengaruhi stabilitas dan keamanan nasional.
Perubahan lingkungan global dan sengketa sumber daya alam dapat
memicu konflik regional yang berdampak pada kondisi ekonomi dan
memperburuk keamanan nasional.
c. Tantangan Teknologi dan Komunikasi
Tantangan teknologi dan komunikasi menempati peran yang
semakin krusial dalam konteks keamanan nasional dan stabilitas politik di
era digital ini. Pertama, pemanfaatan teknologi informasi membawa risiko
baru yang signifikan, terutama dalam bentuk ancaman siber dan serangan
terhadap infrastruktur informasi kritis. Serangan siber yang terorganisir
dan kompleks dapat menyebabkan gangguan yang serius terhadap fungsi-
fungsi vital pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, mengancam
stabilitas politik dan keamanan nasional secara keseluruhan.
Selain itu, pengaruh media sosial menjadi faktor yang semakin
penting dalam dinamika politik dan keamanan. Penggunaan media sosial
untuk menyebarkan propaganda, disinformasi, dan melancarkan kampanye
pengaruh asing telah menjadi kekhawatiran utama, karena dapat
mempengaruhi opini publik secara signifikan, mengganggu stabilitas
politik, dan bahkan memicu ketegangan sosial di masyarakat.
Pentingnya mengatasi tantangan teknologi dan komunikasi ini
tidak bisa diabaikan. Perlindungan terhadap infrastruktur informasi kritis
dan kekuatan siber nasional menjadi prioritas utama dalam memastikan
ketahanan terhadap serangan siber. Dibutuhkan kerja sama antar sektor
publik dan swasta serta investasi yang terus-menerus dalam meningkatkan
keamanan siber.
Di sisi lain, penanganan pengaruh media sosial memerlukan
pendekatan yang lebih luas dan kompleks. Langkah-langkah harus diambil
untuk mengenali, menganalisis, dan menanggapi propagnda, disinformasi,
dan kampanye pengaruh asing dengan tepat. Sementara itu, advokasi dan
pelatihan publik tentang literasi media dan literasi digital juga penting
untuk memperkuat ketahanan masyarakat terhadap informasi yang salah
dan manipulatif.
Integrasi teknologi dan komunikasi dalam kerangka kebijakan
keamanan nasional menjadi sangat penting. Ini mencakup pengembangan
regulasi yang memadai, pemantauan dan penegakan hukum yang efektif,
serta kerja sama lintas sektor dan lintas negara untuk mengatasi tantangan
ini secara efektif. Dengan mengadopsi pendekatan holistik ini, pemerintah
dan masyarakat dapat bersiap menghadapi tantangan teknologi dan
komunikasi dengan lebih baik, sehingga memastikan stabilitas politik dan
keamanan nasional dijaga dengan baik dalam era digital yang terus
berkembang.

d. Tantangan Ekonomi dan Keuangan


Tantangan ekonomi dan keuangan menjadi fokus penting dalam
konteks keamanan nasional dan stabilitas politik. Pertama, krisis ekonomi
global menjadi ancaman serius bagi negara-negara yang tergantung pada
perekonomian global. Ketergantungan ini membuat negara rentan terhadap
dampak krisis ekonomi global yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi
dan sosial secara luas. Ketidakpastian ekonomi global juga dapat
menciptakan ketidakstabilan politik di tingkat nasional.
Selain itu, ketidakstabilan keuangan merupakan tantangan yang
signifikan. Volatilitas pasar keuangan global dan ketidakpastian ekonomi
dapat memberikan dampak yang merugikan bagi keamanan nasional dan
stabilitas politik. Ketidakpastian dalam pasar keuangan dapat menciptakan
gejolak yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan sosial, serta
memberikan tekanan tambahan pada sistem politik di tingkat nasional.
Dalam menghadapi tantangan ekonomi dan keuangan ini, perlu
adanya langkah-langkah yang konkret dan terkoordinasi. Di tingkat
nasional, kebijakan ekonomi yang bijaksana dan strategi keuangan yang
stabil diperlukan untuk mengurangi kerentanan terhadap krisis ekonomi
global dan volatilitas pasar keuangan. Di tingkat internasional, kerja sama
dan koordinasi antarnegara dalam mengelola ketidakpastian ekonomi
global dapat membantu mengurangi risiko yang terkait dengan stabilitas
ekonomi dan politik secara keseluruhan.
e. Tantangan Sosial dan Budaya
Tantangan sosial dan budaya memiliki implikasi yang signifikan
terhadap stabilitas politik dan keamanan nasional. Pertama, ketegangan
etnis dan agama menjadi sumber konflik yang sering mengganggu
stabilitas sosial dan politik serta mengancam keamanan nasional. Konflik
etnis dan agama, bersama dengan ketidaksetaraan sosial, dapat memicu
gejolak sosial yang merugikan stabilitas politik dan memperlemah
keamanan nasional.

Selain itu, tantangan demografi turut memberikan dampak yang


penting. Perubahan demografi, seperti pertumbuhan populasi, urbanisasi,
atau migrasi internal, dapat menimbulkan tantangan bagi kebijakan strategi
nasional. Tantangan ini termasuk dalam pengelolaan sumber daya,
integrasi sosial, dan stabilitas politik secara keseluruhan. Perubahan
demografi yang cepat dan tidak terkendali dapat menciptakan
ketidakstabilan sosial yang berpotensi mengganggu stabilitas politik dan
keamanan nasional.
Dalam menghadapi tantangan sosial dan budaya ini, diperlukan
pendekatan yang holistik dan berkelanjutan. Pemerintah harus
mengembangkan kebijakan yang mempromosikan inklusi sosial,
meredakan ketegangan antar kelompok, dan meningkatkan dialog
antaragama serta antar-etnis. Selain itu, strategi nasional juga perlu
mempertimbangkan dampak dari perubahan demografi dan mengadaptasi
kebijakan yang sesuai untuk mengatasi tantangan yang timbul.
Kerja sama lintas-sektor dan partisipasi aktif masyarakat sipil juga
penting dalam mengatasi tantangan sosial dan budaya ini. Dengan
membangun kesadaran akan pentingnya keragaman sosial dan budaya
serta meningkatkan integrasi sosial, negara dapat memperkuat fondasi
sosialnya dan menjaga stabilitas politik serta keamanan nasional dalam
jangka panjang.

BAB VI

KESIMPULAN & SARAN

1. Kesimpulan
Penelitian ini mempunyai peran penting dalam implementasi kebijakan
dan memperkuat keamanan nasional. Ada faktor-faktor yang
terlibatseperti koordinasi antar lembaga, sumber daya manusia, dan
teknologi menjadi kunci dalam keberhasilan implementasi.Studi ini juga
menyoroti evaluasi berkala terhadap kebijakan dan praktik implementasi
guna memastikan efektivitasnya dalam menjaga keamanan
nasional.Temuan yanng menunjukkan perlunya strategi yang terintegrasi
dan adaptif untuk mengatasi tantangan keamanan modern.
2. Saran
a. Pemerintah harus terus mendorong investasi dalam riset dan inovasi
untuk memastikan keunggulan teknologi dalam keamanan nasional. Ini
melibatkan kemitraan dengan industri teknologi, pendanaan proyek-
proyek inovatif, dan pembentukan ekosistem yang mendukung
pengembangan solusi keamanan baru.
b. Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran publik tentang ancaman
keamanan nasional dan peran masyarakat dalam memitigasi risiko
tersebut. Ini melibatkan pendidikan tentang cyber security, kampanye
kesadaran terorisme, dan promosi partisipasi masyarakat dalam
kegiatan keamanan seperti program jaringan keamanan warga.

DAFTAR PUSTAKA

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131763780/pendidikan/Materi+7+-
+Politik+Strategi+Nasional.doc

https://www.lemhannas.go.id/

https://www.kemhan.go.id/

https://www.kemendagri.go.id/

https://repository.unikom.ac.id/39370/1/Politik%20Strategi%20Nasional.doc

https://repository.unikom.ac.id/35137/1/PERTEMUAN%20XI.doc

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131763780/pendidikan/Materi%2B7%2B-
%2BPolitik%2BStrategi%2BNasional.doc

https://an-nur.ac.id/blog/politik-dan-strategi-nasional.html

https://www.researchgate.net/publication/
337307186_BAB_POLITIK_DAN_STRATEGI_NASIONAL
https://www.slideshare.net/emiritamarch/politik-dan-strategi-nasional-21306685

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131763780/pendidikan/Materi%2B7%2B-
%2BPolitik%2BStrategi%2BNasional.doc

https://an-nur.ac.id/blog/politik-dan-strategi-nasional.html

https://staffnew.uny.ac.id/upload/131763780/pendidikan/Materi+7+-
+Politik+Strategi+Nasional.doc

http://hmpips.fis.um.ac.id/peran-penting-kepemimpinan-dalam-dunia-pendidikan-
2/

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia: https://www.kemhan.go.id/

Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia: https://www.lemhannas.go.id/

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia: https://kemlu.go.id/

Jurnal Hubungan Internasional:


http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny
%20Putrianti%20BAB%20IV.pdf

http://repository.unika.ac.id/13294/5/12.60.0248%20Christina%20Thiveny
%20Putrian

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan


Pembangunan Nasional: https://www.bappenas.go.id/

Bank Dunia: https://www.worldbank.org/en/country/indonesia/overview

BPS: https://www.bps.go.id/

El Muhtaj, Majda. "Perjalanan RANHAM di Indonesia: Tantangan, Evaluasi, dan


Peluang." Kebijakan Nasional sebagai Prasyarat Efikasi dan Efektivitas
Hak Asasi Manusia Pada Ranah Nasional: Kompilasi Ekspresi Akademia
Menyigi dan Meneroka RANHAM: 55.
Andriyansyah, M. Fahrudin. "Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan strategi
nasional pencegahan korupsi (Stranas PK)." Yurispruden: Jurnal Fakultas
Hukum Universitas Islam Malang 4.2 (2021): 128-143.

Wijayanti, Anis, and Azhar Kasim. "Collaborative governance strategi nasional


pencegahan korupsi (Stranas-PK) di Indonesia: Sebuah studi literatur."
Integritas: Jurnal Antikorupsi 7.2 (2021): 291-310.

Irwanto, Herma Yudhi, Lilis Mariani, and Aris Sarjito. "Evaluasi Industri
Pertahanan Dalam Rangka Kemandirian Alutsista Dengan Bercermin Pada
Industri Pertahanan Negara Maju." Jurnal Lemhannas RI 10.1 (2022): 1-9.

Anda mungkin juga menyukai