Anda di halaman 1dari 9

SISTEM STRATEGI NASIONAL

Oleh : Delma Aletha B. / 21318731 / 2TB01

A. PENDAHULUAN

Strategi nasional adalah cara melaksanakan politik nasional tersebut dalam


mencapai tujuan dan sasaran nasional. Cara untuk melaksanakan politik nasional
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran nasional ini dibutuhkan antara lain:
pertama, telaahan strategi. Kedua, perkiraan strategi, ketiga, menganalisa
kekuatan nasional, keempat, batas waktu perkiraan strategi yang selalu berubah
dan dinamis.

B. PEMBAHASAN LINGKUP STRATEGI NASIONAL

Telaahan strategi adalah suatu kajian terhadap lingkungan yang akan


berpengaruh pada strategi yang ditempuh, antara lain meliputi:

1. Pembidangan, politik nasional mencakup sektor ideologi, politik, ekonomi,


sosial budaya, pertahanan dan keamanan.
2. Sasaran masing-masing bidang ditentukan sehingga tujuan politik nasional
dapat dicapai.
3. Pedoman pelaksanaan, yang mencakup : usaha pembibingan, pengadaan,
pengembangan, pengarahan, sumber-sumber materiil, sumber daya manusia, dan
kebutuhan in-material. Pengerahan usaha-usaha dan tindakan dantara sikap
umum terhadap pengadaan modal, penentuan periode waktu pelaksanaan.
4. Sikap dan pendirian terhadap masalah-masalah nasional dan internasional.
5. engendalian perencanaan yang dituangkan dalam strategi naional, seperti :
sikap Indonesi terhadap masalah pertahanan dan keamanan dari Asia
Tenggara, sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktip terhadap
berbagai masalah dunia, sikap Indonesia terhadap perkembangan rumah
tangga sektor nasional dan masalah peranan sektor wilayah Asia Tenggara.

Perkiraan strategi yaitu suatu analisis yang menghasilkan nsasaran alternatif


yang ditetapkan serta beberapa alternatif cara bertindak yang akan digunakan
mencapai sasaran. Perkiraan strategi meliputi bagaimana mempelajari keadaan
lingkungan seperti: kekuatan, kecenderungan, adanya kesempatan yang terbuka
masalah yang dihadapi. Adanya ciri dan kecenderungan kekuatan penyusun
stategi akan mampu membuat perkiraan mengenai pertumbuhan dan pengaruh
kekuatan itu terhadap lingkungan nasional / internasional dan mendapat
gambaran mengenai adanya kesempatan baik yang tersedia, begitu pula masalah-
masalah yng timbul bila kecenderungan yang diramalkan itu terjadi dalamn
periode strategis yang ditentukan.

Pada masa lalu, mengidentifikasi kekuatan nasional lebih mudah, karena


yang dipakai sebagai ukuran adalah kekuatan militer seperti tipe dan jumlah
persenjataan atau peralatan organisasi, mutu latihan, kepemimpinan dan
sebagainya. Pada perkembangan dewasa ini kekuatan suatu bangsa atau negara
tidak hanya dilihat dari segi kuantitatif tetapi juga dari segi kualitatif dan
kekuatan persenjataan sebagai kekuatan nasional bersifat relatif dan senantiasa
situasi dan kondisi selalu mengalami perubahan sesuai dengan tututan
mas;yarakat sehingga perlu diteliti secara berlanjut.

Mengingat bahwa globalisasi akan selalu mempengaruhi keadaan


Indonesia, perubahan yang ada pada negara-negara lain akan mempengaruhi
kondisi nasional bangsa Indonesia juga, maka penilaian strategi dalam perkiraan
strategi disusun dalam kebutuhan yang sesuai dengan tahapan keperluan
rencana pembangunan nasional untuk jangka pendek dan jangka menengah.

Program nasional adalah dokumen induk dan waktu yang dapat direvisi
sesuai dengan kondisi dewasa ini, perencanaan tingkat nasional menyangkut
permasalahan organisasi serta distribusi sumber dana yang tersedia untuk dapat
memenuhi kebutuhan pokok dan keamanan nasional serta pembangunan
prasarana bagi peningkatan kesejahteraan umum. Dilema pada tingkat
perencanaan adalah bahwa penentuan prioritas untuk semua sektor akan selalu
ada atas dasar pengembangan sektor lainnya dimana program kesejahteraan
rakyat di utamakan.
Dibutuhkan sistem perencanaan, penyusunan maupun pengendalian strategi
secara terpusat oleh sebuah badan perencanaan pusat yang mampu menjamin
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, selanjutnya Presiden menugaskan Badan
perencanaan pusat untuk merumuskan pelaksanaan politik dan strategi
nasional. Departemen-departemen, swasta dan lembaga masyarakat
lainnya memberikan data kepada Badan tersebut untuk penyusunan
perencanaan yang terkoordinasi, sinkron dan terpadu.

Untuk dapat menyusun perencanaan yang baik, selain dikehendaki adanya


stabilitas pemerintah, perlu pula diperhatikan seperti: saat mulainya perencanaan,
waktu yang dibutuhkan untuk menyusun rencana, waktu yang dibutuhakn oleh
eselon-eselon pelaksana untuk dapat mengetahui dan memahami rencana. Saat
dimulainya perencanaan untuk program tahunan adalah selambat-lambatnya
setengah tahun sebelum program berikutnya.

Anggaran juga tidak kalah pentingnya di dalam menunjang strategi


nasional, karena anggaran bertujuan untuk mengalokasikan sumber-sumber
ekonomi secara nasional, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mempelajari pertumbuhan historis pola perkembangan nasional dan


mengadakan evaluasi terhadap validitas dari proyeksi.
2. Meramalkan laju pertumbuhan dan memperkirakan suatu pertumbuhan
ekonomi melalui suatu rencana strategis.
3. Memperkirakan penerimaan dari pemerintah pada setiap tahun dari jangka
waktu strategis, antara lain memperkirakan suatu kelanjutan yang terus
menerus dari perbandingan rata-rata GNP yang lampau dengan
perencanaan GNP yang akan datang. Memperkirakan setiap perubahan
dalam arus tax rate dan pengumpulan dana setiap prosedur kemudian
dibuat perkiraan tentang kenaikan penerijmaan yang dihasilkan.
a. Menentukan prosentase setiap anggaran yang akan dimasukkan ke
dalam kategori biaya yang lebih besar.
b. Perlu ditentukan dalam suatu usul kebijakan nasional apakah biaya
dari nseluruh kategori dilanjutkann di dalam suatu proyeksi yang
lama atau sebagian saja yang relatip meningikat atau menurun dalam
jangka waktu periode strategis.

Untuk mendapatkan hubungan timbal balik yahg baik antara strategi


dan teknologi maka diperlukan usaha penelitian dan pengembangan yang intensif.
Hasil penemuan teknologi diteliti untuk dapat diterapkan dalam konteksn strategi
dan sebaliknya keinginan strategi perlu dirumuskan untuk dapat tanggapan dari
teknologil. Oleh karena itu dalam usaha penelitian pengembangan harus ada
organisasi yang cakap memahami masalah-masalah strategi dan diperlukan
sumber daya manusia yang memahami masalah teknologi.

C. PEMBAHASAN PENYUSUN STRATEGI NASIONAL

Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik.”
Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan MA. 

Sedangkan badan-badan yang ada dalam masyarakat disebut sebagai


“infrastruktur politik,” yang mencakup pranata politik yang ada dalam
masyarakat, seperti partai politik, organisasi kemasyarakatan, media massa,
kelompok kepentingan (interest group), dan kelompok penekan (pressure group).
Suprastruktur dan infrastruktur politik harus dapat bekerja sama dan memiliki
kekuatan yang seimbang.

Mekanisme penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat suprastruktur


politik diatur bleh presidenimandataris MPR. Dalam melaksanalcan tugas ini,
presiden dibantu oleh berbagai lembaga tinggi negara lainnya serta dewan-dewan
yang merupakan badan koordinasi, seperti Dewan Stabilitas Ekonomi Nasional,
Dewan Pertahanan Keamanan Nasional: Dewan Tena.ga Atom, Dewan
Penerbangan dan Antariksa Nasional RI, Dewan Maritim, Dewan Otonomi
Daerah, dan Dewan Stabil.itas Bolitik dan Keamanan.

Sedangkan proses penyusunan politik dan strategi nasional di tingkat


suprastruktur politik dilakukan setelah presiden menerima GBHN. Selanjutnya,
presiden menyusun program kabinet dan memilih rnenter-menteri yang akan
melaksanakan program tersebut. Program kabinet dapat dipandang sebagai
dokumen resmi yang memuat politik nasional yang digariskan oleh presiden.
Strategi nasional dilaksanakan oleh para menteri dan pimpinan lembaga
pemerintah non departernen berdasarkan petunjuk presiden.

Yang dilaksanakan oleh presiden sesungguhnya merupakan politik dan strategi


nasional yang bersifat pelaksanaan. Di dalarnnya sudah tercantum program-
program yang lebih konkret yang disebut sasaran nasional. Proses dan strategi
nasional pada infrastruktur merupakan sasaran yang akan dicapai oleh indonesia.
Sesuai dengan kebijakan nasional, penyelenggara negara harus mengambil
langkah-langkah pembmaan terhadap semua lapisan rnasyarakat dengan
mencantumkan sasaran sektorainya.

Penyusuan MPR dalam kekuatan pada UUD 1945 dengan rancangan kebijakan
negara. Berikut Beberapa penyusunan adalah sebgai berikut:

 Penyusunan kebijakan yang dilakukan oleh Presiden dan beberapa dewan


atau staf dan jajarannya bentuk undang-undang.
 Penyusunan pedoman khusus yang akan diterapkan oleh menteri untuk
merumuskan strategi yang sesuai dengan tanggungnya .
 Penyusunan pedoman teknis pada departemen dengan kebijakandan
keputusan dari kepala departemen.

D. KESIMPULAN
Stratifikasi politik nasional yang di jalankan Indonesia pasca amandemen
adalah: pertama, tingkat penentu kebijakan puncak, kedua, tingkat kebijakan
umum, ketiga, tingkat penentu kebijakan khusus, keempat, penentu tingkat
kebijakan teknis, kelima, tingkat penentu kebijakan di daerah.

E. DAFTAR PUSTAKA

Effendi, NK, 1991, Politik dan Strategi Nasional (Suatu Pengantar


Pengkajian Mendukung Implementasi Wawasan Nusantara-Ketahanan
Nasional), Lemhannas.

Attamimi, A.. Hamid S., 1990, Peranan Keputusan Presiden republik


Indonesia dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara, Disertasi UI, Jakarta.

Hikam, Muhammad AS, 2000, Fiqih Kewarganegaraan, Jakarta, PB-PMII

Suraji H, Menelaah Politik dan Strategi Nasional Pasca Amandemen

Undang-Undang Dasar 1945, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai