A. PENDAHULUAN
Program nasional adalah dokumen induk dan waktu yang dapat direvisi
sesuai dengan kondisi dewasa ini, perencanaan tingkat nasional menyangkut
permasalahan organisasi serta distribusi sumber dana yang tersedia untuk dapat
memenuhi kebutuhan pokok dan keamanan nasional serta pembangunan
prasarana bagi peningkatan kesejahteraan umum. Dilema pada tingkat
perencanaan adalah bahwa penentuan prioritas untuk semua sektor akan selalu
ada atas dasar pengembangan sektor lainnya dimana program kesejahteraan
rakyat di utamakan.
Dibutuhkan sistem perencanaan, penyusunan maupun pengendalian strategi
secara terpusat oleh sebuah badan perencanaan pusat yang mampu menjamin
koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, selanjutnya Presiden menugaskan Badan
perencanaan pusat untuk merumuskan pelaksanaan politik dan strategi
nasional. Departemen-departemen, swasta dan lembaga masyarakat
lainnya memberikan data kepada Badan tersebut untuk penyusunan
perencanaan yang terkoordinasi, sinkron dan terpadu.
Politik dan strategi nasional yang telah berlangsung selama ini disusun
berdasarkan sistem kenegaraan menurut UUD 1945. Sejak tahun 1985 telah
berkembang pendapat yang mengatakan bahwa jajaran pemerintah dan lembaga-
lembaga yang tersebut dalam UUD 1945 merupakan “suprastruktur politik.”
Lembaga-lembaga tersebut adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR),
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Presiden, Dewan Pertimbangan Agung (DPA),
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan MA.
Penyusuan MPR dalam kekuatan pada UUD 1945 dengan rancangan kebijakan
negara. Berikut Beberapa penyusunan adalah sebgai berikut:
D. KESIMPULAN
Stratifikasi politik nasional yang di jalankan Indonesia pasca amandemen
adalah: pertama, tingkat penentu kebijakan puncak, kedua, tingkat kebijakan
umum, ketiga, tingkat penentu kebijakan khusus, keempat, penentu tingkat
kebijakan teknis, kelima, tingkat penentu kebijakan di daerah.
E. DAFTAR PUSTAKA