1. Perencanaan berhubungan dengan masa yang akan datang, implikasi: perencanaan sangat
berkaitan dengan: proyeksi/prediksi, penjadwalan kegiatan, monitoring dan evaluasi.
2. Merencanakan berarti memilih: memilih berbagai alternatif tujuan agar tercapai kondisi
yang lebih baik, dan memilih cara/kegiatan untuk mencapai tujuan/sasaran dari kegiatan
tersebut
3. Perencanaan sebagai alat untuk mengalokasikan SDA, SDM, Modal : Sumber daya
terbatas sehingga perlu dilakukan pengalokasian sumber daya sebaik mungkin, dan
Konsekuensi: pengumpulan dan analisis data dan informasi mengenai ketersediaan
sumber daya yang ada menjadi sangat penting.
Perencanaaan bukan merupakan aktivitas individual, orientasi masa kini, rutinitas, trial and
error, utopis dan terbatas pada pembuatan rencana. Tapi merupakan bersifat public, berorientasi
masa depan, strategis, deliberate, dan terhubung pada tindakan. Perencanaandiperlukan karena
alasan:
● Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya, perencanaan dapat bersifat nasional,
sektoral dan spasial.
● Dari bentuknya perencanaan dapat berupa perencanaan agregatif atau komprehensif dan
parsial.
● Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan tingkat pusat dan tingkat daerah.
● Dari jangka waktunya, perencanaan dapat bersifat jangka panjang, menengah, atau
jangka pendek.
● Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat bersifat dari atas ke bawah (top down),
dari bawah ke atas (bottom up), atau kedua-duanya.
● Dari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke depannya, perencanaan dapat indikatif
atau preskriptif.
● Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat bersifat alokatif, inovatif dan radikal.
3 (tiga) aspek yang perlu diperhatikan untuk menjaga kualitas produk perencanaan:
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah (1) satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan; (2) untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan; (3) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Proses Perencanaan:
Terdapat kendala perencanaan dan penganggaran secara umum dan spesifik. Kendala umum,
yaitu:
1. Lemahnya koordinasi dalam pengelolaan data dan informasi sehingga tidak tepat sasaran.
2. Lemahnya keterkaitan proses perencanaan, proses penganggaran dan proses politik
dalam menerjemahkan dokumen perencanaan menjadi dokumen anggaran.
3. Kurangnya keterlibatan masyarakat warga (civil society).
4. Lemahnya sistem pemantauan, evaluasi dan pengendalian (safeguarding).
5. Lemahnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
6. Ketergantungan pada sumberdana dari donor dan lembaga internasional.
1. Permasalahan yang terkait dengan struktur program dan kegiatan perencanaan dan
penganggaran antara lain adalah:
● Pelaksanaan (operasional) perencanaan yang diwujudkan dalam bentuk program,
cenderung disusun dengan pendekatan input based.
● Program digunakan oleh beberapa Kementerian Negara/Lembaga.
● Program memiliki tingkatan kinerja yang terlalu luas.
● Program memiliki tingkatan yang sama atau lebih rendah dibandingkan kegiatan. Masih
ditemui adanya beberapa keluaran yang tidak berkaitan dengan pencapaian kinerja.
● Forum antarpelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana
pembangunan daerah
● Forum pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan daerah
dimulai dari tingkat desa/kelurahan, kecamatan, forum SKPD, kabupaten/kota, provinsi,
dan regional sampai tingkat nasional
● Diikuti oleh unsur-unsur penyelenggara Negara dengan mengikutsertakan masyarakat.
Referensi: