Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATAKULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : NONA PATTIPEILOHY

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 030890874

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4410/Kebijakan Publik

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
No Jawaban

1 Perencanaaan bukan merupakan aktivitas individual, orientasi masa kini, rutinitas, trial and error,
utopis dan terbatas pada pembuatan rencana. Tapi merupakan bersifat public, berorientasi masa
depan, strategis, deliberate, dan terhubung pada tindakan.
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah (1) satu kesatuan tata cara perencanaan
pembangunan; (2) untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan; (3) yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan
masyarakat di tingkat pusat dan daerah.
Asas Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional:
 Pembangunan nasional diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip
kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan nasional.
 Perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh,
dan tanggap terhadap perubahan.
 SPPN diselenggarakan berdasarkan asas umum penyelenggaraan negara : Asas kepastian
hukum, Asas tertib penyelenggaraan negara, Asas kepentingan umum, Asas keterbukaan,
Asas proporsionalitas, Asas profesionalitas, dan Asas akuntabilitas

2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional Pasal 2 Ayat (4) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan
untuk :

 Dukungan koordinasi antar pelaku pembangunan;


 Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar
waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah;
 Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan
pengawasan;
 Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; dan
 Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien,efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.

3 Model Pendekatan kebijakan publik dalam perencanaan pembangunan di Indoneia :


1. Pendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan
hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dan
Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.
2. Proses Teknokratik: menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau
satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu atau Menjamin terciptanya integrasi,
sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah
maupun antara Pusat dan Daerah
3. Partisipatif: dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui
Musrenbang dan Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
4. Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, antara lain melalui
pelaksanaan Musrenbang danMengoptimalkan partisipasi masyarakat
5. Proses top-down dan bottom-up: dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.
4 a. Adapun penerapan dari pendekatan teknokratik adalah perencanaan dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara
fungsional yang bertugas melibatkan atau mengakomodasi keilmiahan dan perkembangan
teknologi. Aktor dalam perencanaan pembangunan ini berasal dari tenaga ahli pemerintah sesuai
dengan bidang keahliannya, yang jugapelaku perencanaan pembangunan berasal dari masing-
masing bidang keahliannya. Diantaranya, perencanaan anggaran, perencanaan tata ruang,
perencanaan pengembangan sistem informasi dan lain-lain.
Hasil yang dicapai dari pendekatan teknokratik adalah perencanaan pembangunan yang
efisien dan rasionalitas tinggAdapun Pengamat perencanaan pembangunan nasional berasal dari:
1. Pejabat / birokrat pemerintah (Bappenas)
2. Pejabat non-pemerintah (LSM, NGO)
3. Perguruan tinggi (PTN, PTS)
Proses perencanaan memerlukan kapasitas data dan statistik yang baik. Oleh karena itu,
ketersediaan data dan statistik yang andal merupakan salah satu kunci keberhasilan perencanaan.
Data dan statistik yang berkualitas merupakan rujukan bagi upaya perumusan kebijakan dalam
menyusun perencanaan, melakukan pemantauan/monitoring, dan mengevaluasi program agar
sasaran yang telah ditetapkansehingga tujuan pembangunan, yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat, dapat dicapai dengan efektif.
b. Pendekatan Demokratis memandang bahwa pemilihan Presiden/Kepala Daerah adalah proses
penyusunan rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program
pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Presiden/Kepala Daerah. Oleh karena itu,
rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan
Presiden/Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah.
Perencanaan dengan pendekatan teknokratik dilaksanakan dengan menggunakan metode dan
kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.
Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan mereka adalah untuk mendapatkan
aspirasi dan menciptakan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam
perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas-bawah dan
bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa.

Anda mungkin juga menyukai