Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN PROGRAM

Kelompok 1:
1.Aura Frasischa
2.Saniyyah Difta Pratiwi
Konsep dasar perencanaan program dan kedudukan
perencanaan dalam manajemen PNF (The basic
concept of planning on nonformal education field)
Konsep dasar pendidikan non formal
Dalam UUD 1945 Pasal 28 ayat (1) Setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan
dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya
dan demi kesejahteraan umat manusia; dan Pasal 31 ayat (1) Setiap
warga negara berhak mendapatkan pendidikan; maka pendidikan non
formal berdasarkan asas-asas:
1.Kebutuhan
2.Pendidikan sepanjang hayat
3.Relevansi dengan pembangunan masyarakat
4.Wawasan masa depan
Perencanaan program pendidikan non formal adalah kegiatan yang
berkaitan dengan:
1.Upaya sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakkan
yang akan dilakukkan untuk mencapai tujuan organisasi atau lembaga
dengan mempertimbangkan sumber sember yang telah tersedia.
Sumber-sumber itu meliputi sumber daya manusia dan sumber daya non-
manusia. Sumber daya manusia mencakup pamong belajar, fasilitator,
tutor, warga belajar, pimpinan lembaga, dan masyarakat. Sumber daya non-
manusia meliputi fasilitas, alat-alat, waktu, biaya, alam hayati dan atau
non-hayati, sumber daya buatan, lingkungan sosial budaya, dan lain
sebagainya.
2. Kegiatan untuk mengarahkan atau menggunakan
sumber sumber yang terbatas secara efesien dan efektif
untuk mencapai tujuan yang telah diterapkan . Dengan
perencanaan diharapkan dapat dihindari penyimpangan
sekecil mungkin dalam penggunaan sumber-sumber
tersebut.
Perencanaan program pendidikan non formal mempunyai ciri ciri
sebagai berikut :

1.Perencanaan merupakan model pengambilan keputusan secara


dal rasional dalam memilih dan menetapkan tindakan-tindakan
untuk mencapai tujuan.

2. Perencanaan berorientasi pada perubahan dari keadaan


masaSekarang kepada suatu keadaan yang diinginkan di masa
datang, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan yang akan
dicapai.
3. Perencanaan melibatkan orang-orang ke dalam suatu proses untuk
menentukan dan menemukan masa depan yang diinginkan

4. Perencanaan memberi arah mengenai bagaimana dan kapan tindakan akan


diambil serta siapa pihak yang terlibat dalam tindakan atau kegiatan itu

5. Perencanaan melibatkan perkiraan tentang semua kegiatan yang akan dilalui


atau akan dilaksanakan. Perkiraan itu meliphu kebutuhan, kemungkinan
kemungkinan keberhasilan. sumber-sumber yang digunakan, faktor-faktor
pendukung dan penghambat, serta kemungkinan resiko dari suatu tindakan.
yang akan dilakukan.
manajemen program pendidikan non formal dapat diberi arti sebagai
upaya menerapkan fungsi-fungsi pengelolaan baik untuk setiap
kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan maupun untuk satuan dan
jenis pendidikan, Kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan ini
mencakup upaya birokratis untuk melaksanakan, membina, dan
mengembangkan pendidikan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, meliputi, kelompok belajar, kursus-
kursus, pelatihan, majelis ta'lim, pusat kegiatan belajar
masyarakat, dan satuan pendidikan yang sejenis. Ke dalam
satuan pendidikan yang sejenis itu termasuk: kelompok
bermain, pusat penitipan anak, panti latihan, sanggar kegiatan
belajar, pusat bimbingan belajar, padepokan, tempat
penataran, pusat penyuluhan, balai latihan. pramuka, pusat
pelayanan pendidikan melalui media masa dan lain
sebagainya.
Kesimpulan

Proses perencanaan program pendidikan non formal merupakan langkah awal dalam
pelaksanaan pendidikan nonformal. Proses perencanaan itu dilaksanakan dalam beberapa
tahapan untuk mempermudah jalannya pelaksanaan pendidikan nonformal. Proses perencanaan
program diawali dengan pendataan warga belajar agar mengetahui karakteristik warga
belajarnya serta proses identifikasi kebutuhan warga belajar juga penting dilaksanakan untuk
mengetahui kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan oleh warga belajar. Proses identifikasi
kebutuhan ini dapat dilaksanakan dalam berbagai teknik, namun pada intinya proses
identifikasi kebutuhan adalah sebuah proses pendataan kebutuhan belajar warga belajar.
Setelah menyeleksi kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan oleh warga belajar kemudian
menentukan program pendidikan nonformal. Selanjutnya, proses penyiapan tutor program
adalah sebuah keharusan bagi pelaksana program pendidikan nonformal. Dengan demikian,
pelaksanaan pembelajaran akan berjalan sesuai dengan tujuan yaitu menciptkan warga belajar.

Anda mungkin juga menyukai