Anda di halaman 1dari 16

PERSPEKTIF BELAJAR DAN STRATEGI PEMBELAJARAN

SERTA KONTRIBUSINYA DALAM PEMANFAATAN MEDIA


PEMBELAJARAN

Suhardin1, Safei2, Muh. Rapi3


1,2,3
UIN Alauddin Makassar
1,2,3
Jl. H. M. Yasin Limpo, Samata, Kab. Gowa
1
Email: broaardhy@gmail.com, 2muh.safei62@gmail.com, 3mrapi@uin-
alauddin.ac.id.

Abstrak:
Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pengertian belajar, 2)
Media Pembelajaran. Dalam tulisan ini menggabungkan beberapa
literatur sehingga menghasilkan tulisan yang baru. Secara umum
perspektif belajar dan strategi pembelajaran serta kontribusinya dalam
pemanfaatan media pembelajaran membahas peran media dalam
kegiatan belajar mengajar yang berlangsung didalam kelas, belajar,
konsep belajar. Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam tulisan ini
yaitu: Cronbach, James O. Whittaker, Howard L. Kingsley, Kemp
Dayton, Skinner, Bigss, Seaman, Fellenz, Majid. Chaplin. Kozma,
Ahmad Sudrajat. Tujuan dari pemanfaatan media pembelajaran ini
adalah pengajar/guru memahami konsep belajar dalam memanfaatkan
media dan melaksanakan tugasnya di dalam kelas.

Kata Kunci: Belajar, Media Pembelajaran

PENDAHULUAN
Dalam dunia yang serba canggih dan modern ini, pendidikan adalah suatu
hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Segala aspek kehidupan berupa
profesi,. keahlian, dan kemasyarakatan menjadikan pendidikan sebagai acuan
dalam menilai taraf kehidupan dan kelayakan seseorang. Dalam pendidikan
terdapat komponen yang sangat mendasar yairu belajar dan media. Belajar dan
media adalah suatu key (istilah kunci) yang sangat vital dalam setiap usaha
pendidikan. Sehingga tanpa adanya belajar dan media maka tidak pernah ada
suatu pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat
yang luas dalam hal disiplin ilmu yang berkaitan dengan usaha kependidikan.
Dalam dunia pendidikan, belajar merupakan kata kunci yang paling penting.

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


Jika tidak ada belajar maka tidak akan ada pendidikan dan di dalam pendidikan
akan terjadi suatu pembelajaran yang akan membentuk individu yang berkualitas.
Karena belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
pengalaman belajar bukan suatu hasil melainkan proses yang bertujuan berbagai
pengalaman, proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu yang dipelajari.
Selain itu pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan prosedur yang saling mempengaruhi
dalam mencapai tujuan pembelajaran
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar semata mata mengumpulkan
atau menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi, materi ataupun
pelajaran. Disamping itu sebagian yang mengartikan belajar hanyalah sebagai
latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca dan menulis. persepsi
seperti ini biasanya pendidik/ orang tua akan merasa cukup puas dengan
memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu tanpa memahami arti,
makna,hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.

RUANG LINGKUP PERMASALAHAN


Pada permasalahan jurnal ini, maka permasalahan dijabarkan sebagai
berikut:
1. Apa Pengertian belajar?
2. Bagaimana Media Pembelajaran?

METODE PENELITIAN
Tulisan pada jurnal ini metode yang digunakan menggunakan metode
Library Research (Penelitian Pustaka), yaitu penggabungan analisis dari
beberapa sumber literatur yang menghasilkan tulisan yang bersifat baru.

PEMBAHASAN
1. Pengertian Belajar adalah:
Belajar secara umum adalah perubahan pada individu yang terjadi
melalui pengalaman bukan karena pertumbuhan atau perkembangan

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar
sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir. Bahwa antara
belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya1.
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki
kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar
juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya
pencarian makna yang dilakukan oleh individu. Proses belajar pada dasarnya
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan personal2.
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan terhadap seseorang
yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau
perkembangan tubuhnya atau karakteristik individu sejak lahir. Manusia
banyak belajar sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir
bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat kaitannya3.
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu agar memiliki
kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, belajar
juga dapat dipandang sebagai suatu proses elaborasi dalam upaya pencarian
arti yang dilakukan oleh manusia atau seseorang dalam hidupnya4.

2. Strategi Pembelajaran
Strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Strategi mencakup tujuan
kegiatan, siapa yang terlibat dalam kegiatan, isi kegiatan, proses kegiatan, dan
sarana penunjang kegiatan. Strategi yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran disebut strategi pembelajaran5.
Dimana pembelajaran adalah upaya pendidik untuk membantu peserta

1
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustafa, Belajar dan Pembelajaran: Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2011), hal. 81.
2
Baharuddin dan Moh. Makin, Pendidikan Humanistik: Konsep, Teori, dan Aplikasi
Praksis dalam Dunia Pendidikan. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hal.14.
3
Nast, Tri Putra Junaidi dan Nevi Yarni, “Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi
Humanistik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran”. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 2
No 2 (2019).
4
Op.Cit, Hal. 19
5
Ibid, hal. 43.

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan strategi pembelajaran
adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan
peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembelajaran adalah pendidik
(perorangan dan atau kelompok) serta peserta didik (perorangan, kelompok dan
atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara satu dengan yang lainnya. Isi
kegiatannya adalah bahan/materi belajar yang bersumber dari kurikulum suatu
program pendidikan. Proses kegiatan adalah langkah-langkah yang dilalui
pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Sumber pendukung kegiatan
pembelajaran mencakup fasilitas dan alat-alat bantu pembelajaran.
Dengan demikian strategi pembelajaran mencakup penggunaan
pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan
peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan
peserta didik, antar peserta didik, dan terhadap proses, hasil, dan/atau dampak
kegiatan pembelajaran.
Dalam hal ini, strategi pembelajaran di artikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan
dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Strategi pembelajaran merupakan
rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
disusun untuk mencapai tujuan tertentu, yakni tujuan pembelajaran6.
Stretegi pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu
sistem pembelajaran yang berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk
mencapai tujuan pembelajaran, yang dijabarkan dari pendangan falsafah atau
teori belajar tertentu. Berikut pendapat beberapa ahli berkaitan dengan
pengertian strategi pembelajaran7.
Menurut Kozma dalam Majid, secara umum menjelaskan bahwa
strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu
6
Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. Cet. III; (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 76
7
Nast, Tri Putra Junaidi dan Nevi Yarni, “Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi
Humanistik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran”. (Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 2
No 2 2019), hal. 43

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Sedangkan Wina Sanjaya dalam
Majid menyatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai
sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran8.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan atau rangkaian kegiatan yang
dipilih guru mencakup penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber
daya yang ditujukan untuk siswa, yang bertujuan agar tercapainya tujuan
pembelajaran.
Hal ini bahwa berarti di dalam penyusunan suatu strategi baru sampai
pada proses penyusunan rencana kerja, belum sampai tindakan. Strategi
disusun untuk mencapai tujuan tertentu, artinya arah dari semua keputusan
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan
sumber belajar, semua diarahkan dalam pencapaian tujuan.
Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
a. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction). Strategi
pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada
gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi ini
termasuk didalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik,
pengajaran eksplisit, praktek dan latihan, serta demonstrasi. Strategi
pembelajaran langsung efektif digunakan untuk memperluas informasi
atau mengembangankan ketrampilan langkah demi langkah.
b. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction).
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa
yang tinggi dalam observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi
berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.Dalam pembelajaran tidak
langsung, peran guru beralih dari penceramah menjadi fasilitator,
pendukung, dan sumber personal (resourse person).Guru merancang

8
Sani, R.A. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers, 2019. Santrock, John W.
Educational Psychologhy. Dallas: McGraw-Hill, 2004. Terj. Tri Wibowo, Psikologi Pendidikan.
Cet. I; Jakarta: Kencana, 2013.

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk terlibat, dan
memungkinkan memberikan umpanbalik kepada siswa ketika meraka
melakukan inkuiri. Strategi pembelajaran tidak langsung mengisyaratkan
bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
c. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Intruction). Strategi
pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling berbagi
diantara peserta didik. Seaman dan Fellenz mengemukakan bahwa diskusi
dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan
pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam
berfikir. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang
pengelompokan dan metode-metode interaktif. Didalamnya terdapat
bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengkerjaan
tugas berkelompok, dan kerja sama siswa secra berpasangan.
d. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Experiential Learning).
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi
induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.Penekanan
dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah pada proses belajar, dan
bukan hasil belajar. Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam
kelas maupun di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat
digunakan metode simulasi, sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan
metode observasi untuk memperoleh gambaran pendapat umum.
e. Strategi Pembelajaran Mandiri. Belajar mandiri merupakan strategi
pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu,
kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan
belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri
juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagan dari kelompok kecil.
Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang
mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan kekurangannya adalah peserta

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


belum dewasa, sulit menggunakan pembelajaran mandiri9.
3. Media Pembeajaran
Pemanfaatan Media Pembelajaran. Fungsi pemanfaatan sangatlah
penting, karena membicarakan kaitan antara pemelajar dengan bahan atau
sistem pembelajaran. Dalam fungsi pemanfaatan menuntut adanya
pengunaan deseminasi, impelementasi dan pelembagaan yang
sistematis. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber
untuk belajar. Sedangkan pemanfaatan media berarti penggunaan yang
sistematis dari sumber untuk belajar.
Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan
berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran. Misalnya, bagaimana
suatu film diperkenalkan atau “ditindak lanjuti” dan dipolakan sesuai dengan
bentuk belajar yang diinginkan. Prinsip-prinsip pemanfaatan juga dikaitkan
dengan karakteristik pemelajar. Seseorang yang belajar mungkin
memerlukan bantuan keterampilan visual atau verbal agar dapat menarik
keuntungan dari praktek atau sumber belajar.
Pemamfaatan media pembelajaran adalah aktivitas proses dan sumber
untuk membicarakan kaitan antara pemelajar dengan bahan atau sistem
pembelajaran supaya pemelajar lebih paham, mengerti dan menarik.
Manfaat Media Dalam Pembelajaran . Dalam suatu proses belajar
mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media
pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode
mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai,
meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam
memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama
media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

9
Syarifuddin, Tatang. Landasan Pendidikan.Cet. 1; Jakarta: (Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), hal. 19

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan
diciptakan oleh guru. Secara umum, manfaat media dalam proses
pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa
sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.
Beberapa manfaat media dalam pembelajaran dikemukakan oleh
Kemp dan Dayton yaitu :
a. Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif10.

Selain beberapa manfaat media pembelajaran diatas, terdapat pula


mamfaat praktis dari media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar
sebagai berikut :
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk
belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

10
Baharuddin dan Moh. Makin, Pendidikan Humanistik: Konsep, Teori, dan Aplikasi
Praksis dalam Dunia Pendidikan. (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), hal.28

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat,
dan lingkungannya misalnya melalui karya wisata. Kunjungan-kunjungan
ke museum atau kebun binatang11.
Fungsi Media Pembelajaran. Ada dua fungsi utama media pembelajaran
yang perlu kita ketahui. Fungsi pertama media adalah sebagai alat bantu
pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media sumber belajar.
a. Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Tentunya kita
tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.
Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di
lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa
media pembelajaran. Media pembelajaran yang dimaksud antara lain
berupa globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat
kesukaran yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan
media, maka materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap
siswa. Hal ini akan semakin terasa apabila materi ajar tersebut abstrak dan
rumit/kompleks.
b. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju
tercapainya tujuan pembelajaran. Hal ini dilandasi keyakinan bahwa
kegiatan pembelajaran dengan bantuan media mempertinggi kualitas
kegiatan belajar siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti,
kegiatan belajar siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses
dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media12.
Media pembelajaran sebagai sumber belajar. Sekarang Anda menelaah
media sebagai sumber belajar. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat bahan pembelajaran untuk belajar peserta didik
tersebut berasal. Sumber belajar dapat dikelompokkan menjadi lima kategori,
yaitu manusia, buku perpustakaan, media massa, alam lingkungan, dan media
pendidikan. Media pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut

11
Ibid, hal. 33
12
Ibid, hal.51

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


membantu guru dalam memudahkan tercapainya pemahaman materi ajar oleh
siswa, serta dapat memperkaya wawasan siswa.
1. Pola Pemanfaatan Media Dalam Pembelajaran
a. Pola Pemanfaatan Media dalam situasi kelas. Pemanfaatan media
dalam situasi kelas adalah penggunaannya dipadukan dengan proses
belajar mengajar dalam situasi kelas. Dan dalam merencanakan
pemanfaatannya harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1) Tujuan yang akan dicapai. Materi pembelajaran yang mendukung
tercapainya tujuan
2) Strategi pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan. Jadi
penggunaan atau pemanfaatan media dalam situasi kelas adalah
benar-benar harus mempertimbangkan ketiga hal tersebut. Dan
yang terpenting adalah media yang disajikan di ruang kelas di
mana guru dan siswa hadir bersama-sama dapat berinteraksi secara
langsung (face to face).
b. Pola Pemanfaatan Media di luar situasi kelas. Dalam pemanfaatan
media di luar situasi kelas ini ada beberapa cara, yaitu pemanfaatan
secara bebas, secara terkontrol, perorangan dan cara kelompok.
Pemanfatan media secara bebas adalah media yang digunakan tanpa
diawasi dan dikontrol, pemakai menggunakan menurut kebutuhan
masing-masing. Contohnya adalah pemakaian kaset pelajaran bahasa
inggris dan pemanfaatan program siaran radio pendidikan. Sebaliknya,
pada pola pemanfaatan media di luar situasi kelas yang terkontrol
adalah media yang digunakan dalam rangkaian kegiatan diatur secara
sistematik untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya pemanfaatan
siaran radio untuk penataran guru dan pemanfaatan media untuk
mencapai ijazah penyetaraan atau persamaan. Sedangkan yang terakhir
yaitu cara pemanfaatan media untuk perseorangan atau sendirian saja,
dan juga untuk kelompok atau massal13.
Pemanfaatan media diluar situasi kelas terbagi atas :

13
Ismail, Fajri. Evaluasi Pendidikan. Palembang: (Tunas Gemilang Press, 2014), hal 29

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


1. Pemanfaatan secara bebas. Bahwa media ini digunakan tanpa dikontrol atau
diawasi. Berikut pemanfaatan media secara bebas: Pemakaian kaset
pelajaran bahasa inggris. Orang yang merasa perlu program itu dapat
membelinya secara bebas. Menggunakanya secara bebas juga. Artinya,
kaset itu dapat digunakan kapan saja, dimana saja, dan untuk keperluan apa
saja. Semua tergantung pada pemilik kaset itu sendiri.
2. Pemanfaatan program siaran radio pendidikan. Pada saat ini banyak siaran
radio dan televisi yang bersifat pendidikan. Program-program itu disiarkan
dengan maksud untuk menyampaikan pesan-pesan pendidikan tertentu.
Misalnya siaran pelajaran bahsa inggris, matematika, bahasa indonesia, dan
lain-lain. Pemanfaatan program itu kebanyakan tidak dikontrol oleh
penyelenggaraan siaran. Program tersebut disiarkan dengan harapan
didengarkan dan dimanfaatkan oleh orang.
3. Pemanfaatan media secara terkontrol. Ialah bahwa media itu digunakan
daam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai
tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik
(audience) diorganisasi kan dengan baik14.
Berikut contoh ini contoh pemanfaatan program media secara terkontrol.
1. Pemanfaatan siaran radio pendidikan untuk penataran guru
2. Pemanfaatan media untuk mencapai ijazah persamaan SMA
3. Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massa
Media dapat digunakan secara perorangan, artinya media itu digunakan
oleh orang saja. Banyak media yang dirancang untuk digunakan secara
perorangan. Orang itu tidak perlu bertanya dengan orang lain tentang bagaimana
cara menggunakanya, alat apa yang diprlukan, dan bagaiman mengetahui bahwa
ia telah berhasil belajar.
Media dapat digunakan secara kelompok, kelompok itu dapat berupa
kelompok kecil dengan anggota 2-8 orang. atau berupa kelompok besar yang
beranggotakan 9-40 orang, media yang dirancang untuk digunakan secara

14
Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi
dalam Proses Pembelajaran. Cet; I. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), hal 37

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


kelompok juga memerlukan buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada
pimpinan kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media
secara kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang
dipelajari.
Media dapat digunakan secara masal, orang yang jumlahnya puluhan,
ratusan, bahkan ribuan dapatmenggunakan media itu bersama-sama.media yang
dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancaran, seperti radio,
televisi, atau digunakan dalam ruangan yang besarseperti film 35 mm. Untuk
memudahkan orang belajar menggunakan media seperti ini sebaiknya kepada
para peserta diberikan bahkan tercetak sebelumnya. Dengan demikian para
peserta dapat meyiapkan diri dalam mengikuti program media
Macam-macam media pembelajaran serta manfaatnya :
Berikut ini beberapa media yang biasa digunakan dalam kegiatan
pembelajaran:
a. Media yang Diproyeksikan
b. Media Realia. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata
dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa
melihat langsung (obseervasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Relia
dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya,
tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari
kondisi lingkungan aslinya.
c. Media Model. Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran
dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia.
Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran lebih besar, lebih kecil, atau
sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud
yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya
menampilkan bagian / ciri yang penting.
d. Media Grafis. Grafis berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian
pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah
terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja. Media
grafis banyak jenisnya, yaitu: gambar dan foto, sketsa, bagan, diagram,

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


grafik, poster, karikatur, kartun, dan sebagainya
e. Media yang Tidak Diproyeksikan (OHP dan OHT). OHP adalah media yang
digunakan untuk memproyrksikan program-program transparansi pada
sebuah layar. Biasanya alat ini digunakan untuk menggantikan papan tulis.
Se dangkan OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang di sebut OHP. OHT terbuat dari bahan transparan yang
biasanya berukuran 8,5 X 11 inci.
f. Opaque Projektor. Opaque projektor tidak memerlukan transparansi, tetapi
memerlukan penggelapan ruangan. Opaque projektor biasanya dapat
digunakan untuk memproyeksi film bingkai/ slide akan tetapi tidak
dilengkapi dengan tape recorder.
g. Slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang kemudian diberi
bingkai yang terbiat dari karton atau plastik.
h. Filmstip. Filmstrip adalah media visual proyeksi diam, yang pada dasarnya
hampir sama dengan media slide. Hanya filmstrip terdiri dari beberapa film
yang merupakan satu kesatuan.
i. Media Audio. Media audio adalah media yang penyampaian pesannya
hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang
akan disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang
berupa kata-kata, musik dan sound effect.
j. Media video. Pemanfaatan video dalam proses pembelajaran di sekolah
bukan lagi sesuatu yang aneh. Saat ini banyak sekolah yang telah memiliki
dan memanfaatkan program videopembelajaran di sekolah. pada mata
pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video
sangat diperlukan. Dengan kemampuannya untuk menyajikan gerakan
lambat, maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur
gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas.
k. Media Bahan Cetak. Media bahan cetak menyajikan pesan melalui huruf
dan gambar-gambar yang diilustraskan untuk lebih memperjelas pesan atau
informasi yang disajikan.
l. Multimedia. Multimedia merupakan suatu sistem penyampaian dengan

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau
paket. Seperti modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio, dan
bahan audio visual.
m. Film. Film merupakan media yang menyajikan pesan audio visual dan
gerak. Film disebut juga gambar hidup, yaitu serangkaian gambar diam
yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan
kesan hidup dan bergerak.
n. Televisi. Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara
audiovisual dan gerak15.

Supaya media dapat digunaka secara efektif dan efisien, ada tiga langkah
utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media.
a. Persiapan sebelum menggunakan media. Supaya penmggunaan media dapat
berjalan dengan baik, kita perlu membuat persiapan yang baik pula. Pertama
pelajari buku petunjuk yang telah disediakan. Kemudian ikuti petunjuk-
petunjuk itu. Apabila ada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku tau
bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, seyogyanya
hal tersebut dilakukan. Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan
media juga perlu dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, pada saat
menggunakannya nanti, kita tidak akan diganggu dengan hal-hal yang
mengurangi kelancaran penggunaan media itu.
b. Kegiatan selama menggunakan media. Gangguan-gangguan yang dapat
mengganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindarkan. Ada
kemungkinan selama sajian media berjalan, kita diminta melakukan sesuatu.
c. Kegiatan tindak lanjut. Maksud kegiatan tindak lanjut yaitu untuk menjajaki
apakah tujuan telah tercapai. Selain itu untuk memantapkan pemahaman
terhadap materi yang disampaikan melalui media yang bersangkutan.
KESIMPULAN
Setiap manusia, disadari maupun tidak, tiap kali melaksanakan kegiatan
15
Nast, Tri Putra Junaidi dan Nevi Yarni, “Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi
Humanistik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran”. (Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran 2
No 2 2019), hal 53

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


belajar. Kegiatan tiap hari yang dimulai dari bangun tidur sampai dengan tidur
lagi akan selalu diwarnai oleh kegiatan belajar. Seorang yang melihat petani
sedang mencangkul di sawah, misalnya, kemudian di dalam pikirannya terlintas
bahwa betapa beratnya kehidupan petani dalam menghasilkan bahan makanan,
sehingga muncul perasaan menghargai hasil jerih payah petani. ilustrasi tersebut
telah menunjukkan adanya pengalaman belajar dan telah menghasilkan perubahan
perilaku berupa tindakan menghargai karya petani pada diri orang tersebut.
Efektivitas belajar yang dilakukan oleh pelajar ataupun mahasiswa di
Perguruan Tinggi tidak semata-mata ditentukan oleh derajat pemilikan potensi
peserta didik yang bersangkutan, melainkan juga lingkungan, terutama pendidik
yang profesional. Ada kecenderungan bahwa sikap menyenangkan, kehangatan,
persaudaraan, tidak menakutkan, dan sejenisnya dipandang sebagian orang
sebagai pendidik yang baik. Pendidik/guru yang profesional dituntut memiliki
karakteristik yang lebih dari aspek-aspek tersebut, seperti kemampuan untuk
menguasai bahan belajar, keterampilan peserta didik, dan evaluasi peserta didik.
Dengan demikian profesionalitas pendidik merupakan totalitas perwujudan
kepribadian yang ditampilkan sehingga mampu mendorong peserta didik untuk
belajar efektif. belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap
orang, dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan
oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,
kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi seseorang.
Oleh karena itu, dengan menguasai konsep dasar tentang belajar, seseorang
mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam
proses psikologis untuk menghasilkan perubahan perilaku individu dalam
kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Baharuddin dan Moh. Makin, Pendidikan Humanistik: Konsep, Teori, dan

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran


Aplikasi Praksis dalam Dunia Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2007.
Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, 2017.
Irham, Muhammad dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan: Teori dan
Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Cet; I. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,
2013.
Ismail, Fajri. Evaluasi Pendidikan. Palembang: Tunas Gemilang Press, 2014.
Jalal, Abd al-Fattah. Min al-Ushul al-Tarbawiyah fi al-Islam. Mesir: Dar AlKutub,
1977.
Dikutip dalam Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam: Upaya
Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah. Cet. III; Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2004.
Nast, Tri Putra Junaidi dan Nevi Yarni, “Teori Belajar Menurut Aliran Psikologi
Humanistik dan Implikasinya Dalam Pembelajaran”. Jurnal Review
Pendidikan dan Pengajaran 2 No 2 (2019).
Rapi, Muh. Pengantar Strategi Pembelajaran: Pendekatan Standar Proses.
Makassar: Alauddin University Press, 2012.
Sani, R.A. Strategi Belajar Mengajar. Depok: Rajawali Pers, 2019. Santrock, John
W. Educational Psychologhy. Dallas: McGraw-Hill, 2004. Terj. Tri
Wibowo, Psikologi Pendidikan. Cet. I; Jakarta: Kencana, 2013.
Syarifuddin, Tatang. Landasan Pendidikan.Cet. 1; Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009.
Thobroni, Muhammad dan Arif Mustafa, Belajar dan Pembelajaran:
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan
Nasional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011

Perspektif Belajar dan Strategi Pembelajaran dalam Pemanfaatan Media Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai