Anda di halaman 1dari 6

Pengertian Metode Pembelajaran

Pengertian metode
Secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini
terdiri dari dua suku kata yakni “metha” yang memiliki berarti melalui atau
melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Sehingga metode diartikan
sebagai suatu jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan.1 Dalam bahasa Arab
metode diartikan dengan kata thariqah yang bermakna jalan, cara, sistem atau
langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkan untuk melakukan sebuah
pekerjaan. Sedangkan dalam bahasa Indonesia, metode dapat juga disinonimkan
dengan kata cara.2
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, metode dapat diartikan sebagai cara yang
teratur dan sistematis guna mencapai maksud, atau dapat diartikan sebagai cara
kerja yang tersistematis sehingga memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.3
Metode dapat juga diartikan sebagai cara atau jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan. Selain itu, metode juga dapat diartikan sebagai suatu saran
untuk menemukan, menguji, dan menyusun data untuk pengembangan suatu
disiplin ilmu.4 Sehingga metode termasuk salah satu komponen-komponen
pendidikan yang sangat menentukan pencapaian dari tujuan suatu kegiatan
pendidikan.5
Winarto Surakhmad berpendapat bahwa metode merupakan cara yang berfungsi
sebagai alat untuk mencapai tujuan.6 Metode juga diartikan sebagai cara yang
digunakan agar materi pembelajaran tersampaikan kepada anak didik.7 Sedangkan

1
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hal.
40.
2
Ramayulis, Metodologi Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008), hal 2-3
3
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1998), hal. 581.
4
Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Penerbit Gaya Media Pratama, 2005), hal.
143.
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2008), cet. V, hal 60.
6
Winarno, Surakhmad, Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung: Tarsito, 1998), hal. 96.
7
Jalaluddin dan Usman Said, “Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1996),
cet II, hal. 52.
Abuddin Nata berpendapat bahwa metode yang berhubungan dengan teori, konsep
serta wawasan yang berkaitan dengan berbagai disiplin ilmu disebut dengan
metode pengajaran. Di sisi lain ilmu yang mengkaji tentang berbagai macam
metode yang berkaitan dengan pengajaran itu sendiri disebut dengan metodologi
pengajaran.8
Muhammad Ahiyah al Abrasy mendefinisikan metode sebagai jalan yang harus
diikuti agar siswa paham dengan semua materi pembelajaran. Sehingga metode
dapat di simpulkan sebagai jalan, cara, langkah, strategi yang mesti dilalui untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Pengertian pembelajaran
Menurut Moh, Surya, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
seorang individu guna mendapatkan perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan yang meropidan hasil pengalaman individu tersebut dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.9
Menurut Corey, pembelajaran merupakan suatu proses dimana sebuah lingkungan
diatur sedemikian rupa agar seorang individu dapat melakukan suatu tingkah laku
dan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan bagian khusus dari
pendidikan.10
Menurut Budimansyah, pembelajaran merupakan sebuah perubahan dalam
kemampuan, sikap dan perilaku peserta didik yang bersifat relative permanen
sebagai akibat dari pengalaman atau latihan, sehingga perubahan kemampuan
yang bersifat sementara dan kemudian kembali pada perilaku awal
mengindikasikan bahwa belum terjadinya pembelajaran meskipun sudah
dilakukan pengajaran.
Sedangkan dalam UUSPN nomor 20 tahun 2003, pembelajaran merupakan suatu
proses interaksi antara peserta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar. 11

8
Abuddin Nata, Prespektif Islam tentang Strategi Pembelajaran, (Jakarta: KencanaPrenada Media
Grup, 2011), cet.2. hal 176.
9
Sifa Siti Mukrimah, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: UPI, 2014), hlm. 33.
10
Sifa Siti Mukrimah, ibid, hal. 35.
11
Sri Hayati, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperativ Learning, (Jakarta: Graha Cendekia,
2017), hal. 2-3.
Pengertian metode pembelajaran
Kemampuan memilih metode pembelajaran merupakan salah satu kemampuan
terpenting yang harus dimiliki oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan kemampuan
memilih metode pembelajaran yang efektif akan mampu menciptakan kondisi
kelas yang kondusif. Pemilihan metode pembelajaran yang efektif juga
mempertimbangkan apakah metode tersebut relevan dan tepat dengan kemampuan
dan kecakapan yang harus dimiliki oleh peserta didik.
Metode pelajaran adalah suatu cara yang digunakan untuk menghadirkan interaksi
antara guru dan siswa yang kemudian berakibat terjadinya transformasi
kemampuan dari guru terhadap siswa pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.12
Perbedaan dalam pemilihan metode pembelajaran berakibat pada situasi yang
dihasilkan berbeda pula. Oleh sebab itu Analisa perencanaan mengenai suatu
metode yang akan digunakan dalam pembelajaran sangat diperlukan, dengan
mempertimbangkan situasi apa yang ingin diciptakan dan kemampuan apa yang
diharapkan. Ringkasnya tidak ada satupun metode yang dapat dikatakan benar-
benar efektif dalam suatu pembelajaran untuk semua situasi dan tujuan.
Abu Ahmadi mendefinisikan metode mengajar sebagai suatu pengetahuan
mengenai tata cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur.13
Omar Mohammad berpendapat bahwa metode mengajar bermakna segala
kegiatan terarah yang dikerjakan oleh guru dalam mata pelajaran yang
diajarkannya, ciri-ciri perkembangan peserta didik serta suasana alam sekitar dan
dalam rangka menolong siswa-siswanya untuk mencapai proses belajar yang
diinginkan dan perubahan yang diharapkan dari tingkah laku mereka.14
Ramayulis mendefinisikan metode mengajar sebagai cara guru berinteraksi
dengan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.15 Sehingga
disimpulkan bahwa metode pembelajaran jika dikaitkan dengan pendidikan agama
12
Mohammad Syarif Sumantri, Strategi Pembelajaran: Teori dan Praktik di Tingkat Dasar,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), hal. 10.
13
Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, (bandung: Pustaka Setia, 2005), hal. 52.
14
Omar Muhammad, Falsafah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal 553.
15
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: kalam mulia, 2008),hal 3.
Islam bermakna jalan, cara, strategi atau langkah-langkah untuk menanamkan
nilai-nilai keislaman pada jiwa anak sehingga tumbuh menjadi seorang yang
berkepribadian islami.
Macam-Macam Metode dalam Pembelajaran
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara menyampaikan materi pembelajaran melalui
penuturan atau lisan. Karena dilakukan dengan lisan maka metode ini termasuk
metode yang cukup murah, namun di sisi lain metode ini menuntut seorang
pendidikan agar mampu meningkatkan kualitas personalitas pendidik tersebut. Di
mulai dari penggunaan gaya bahasa, prosedur, sikap, kemudahan bahasa,
kelancaran berbicara, sistematika pendidik dalam menyampaikan materi, serta
penguaasaan pendidik terhadap materi itu sendiri. metode pembelajaran yang
menjadikan guru sebagai pusat dari pembelajaran. Dalam metode ceramah ini
guru dituntut aktif unruk menjelaskan segala hal yang berkaitan dengan materi
yang diajarkan, Sedangkan siswa hanya duduk dan mendengarkan dengan cermat
serta menulis catatan tentang pokok materi yang diajarkan oleh guru. Akan
tetapimetode ini akan efektif digunakan jika pendidik memiliki keterampilan
menjelaskan (explaining skill) serta kemampuan memilih serta menggunakan
media pembelajaran yang tepat.16
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan metode pembelajaran dimana guru bertanya
Sedangkan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru atau sebaliknya.
Metode tanya jawab dilakukan sebagai evaluasi terhadap materi yang telah
diajarkan, sebagai salah satu cara merangsang siswa terfokus kepada materi yang
seddang diajarkan,sebagai selingan selama dalam waktu pembelajaran serta untuk
mengerahkan kemampuan berpikir siswa. Kesulitan yang sering ditemukan pada
metode ini adalah kesulitan pendidik dalam merumuskan pertanyaan yang jelas,
lugas dan mudah dipahami peserta didik. Metode ini memungkinkan pendidik dan
peserta didik untuk melakukan komunikasi multi arah, tidak hanya terbatas dialog

16
Mohamad syarif sumantri, strategi pemebelajaran teori dan praktik di tingkat dasar, (Jakarta:
rajawali press, 2015), hal. 59-60.
antara pendidik dengan peserta didik, namun juga antara peserta didik itu sendiri.
Metode ini membantu peserta didik lebih berani berpendapat dengan argument
yang logis serta berani dalam bertanya mengenai hal-hal yang tidak mereka
pahami atau hal-hal yang menurut mereka ganjil.17
Metode Diskusi
Metode ini merupakan metode yang digunakan untuk mengerahkan kemampuan
berfikir siswa. Diskusi selalu diarahkan untuk memecahkan masalah. Dari diskusi
tersebut dihasilkanlah berbagai macam pendapat yang pada akhirnya merujuk
pada satu kesimpulan khusus. Dalam metode ini ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, apakah setiap anak mau mengemukakan pendapatnya,
Kedua, apakah setiap siswa menjaga dan mematuhi etika dalam berbicara atu
berpendapat. Ketiga, terakhir perhatikan apakah pembicaraan tersebut mampu
memecahkan persoalan diskusi atau tidak.
Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
Metode ini dilakukan dengancara memberikan siswa tugas khusus di luar jam
pelajaran. Dalam praktik, metode ini tidak hanya dilakukan di rumah, namun juga
bisa dilakukan di luar rumah seperti labortoriun, perpustakaan, di taman dan
sebagainya. Metode resistasi ini dilakukan agar semua pengetahuan yang diterima
lebih dipahami oleh peserta didik, agar peserta didik lebih aktif dalam menggali
materi yang dipelajari.
Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi adalah metode mengajar, dimana guru, siswa atau orang lain
diminta untuk memperagakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan materi
yang diajarkan, misalnya proses mengambil wudhu atau tata cara sholat.
Sedangkan metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan
peserta didik menegrjakan sesuatu sebagai latihan dari apa yang diketahui.
Metode Kerja Kelompok
Metode ini dilakukan

17
Ibid, hal.
61-62.

Anda mungkin juga menyukai