Anda di halaman 1dari 11

Makna Metode dan Strategi Pembelajaran Dalam

Pendidikan Islam

Aida Fitria, Nida Sabita Azzahro


Universitas Ibn Khaldun
E-mail : aidafadila233@gmail.com, Sabitanida704@gmail.com

Abstrak

Metode dan strategi adalah salah satu komponen yang memiliki peran penting didalam proses
pembelajaran, baik pembelajaran umum atau pembelajaran pendidikan Islam. Metode dan
strategi ini disebut sebagai faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran.
Pada dasarnya setiap metode dan strategi pembelajaran itu baik apabila telah disesuaikan serta
relevan dengan suatu komponen pembelajaran. Metode dan strategi pembelajaran dalam
pendidikan Islam ini mengacu pada dasar yang pasti yaitu Al-Qur’an dan Hadis Nabi, sehingga
memiliki karakteristik yang sedikit berbeda dengan metode pembelajaran umum, yaitu dalam
penerapannya harus didasarkan pada nilai-nilai Islami. Metode pembelajaran ini pada
umumnya terbagi kedalam dua jenis diantaranya metode konvensional (tradisional) dan metode
inkonvensional (modern).

Kata kunci: Metode dan Strategi Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam

Abstark

Methods and strategies are components that have an important role in the learning process,
whether general learning or Islamic education learning. These methods and strategies are
referred to as factors that determine the success or failure of learning. Basically, every
learning method and strategy is good if it has been adapted and is relevant to a learning
component. Learning methods and strategies in Islamic education refer to a definite basis,
namely the Koran and the Hadith of the Prophet, so they have characteristics that are slightly
different from general learning methods, namely that their application must be based on
Islamic values. This learning method is generally divided into two types, namely conventional
(traditional) methods and unconventional (modern) methods.
Keywords: Learning Methods and Strategies, Islamic education

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting didalam kehidupan seseorang. Melalui
pendidikan inilah kita bisa mendapatkan banyak ilmu, mendapatkan banyak relasi, pengalaman
dan hal-hal baru yang sebelumnya kita tidak ketahui. Salah satunya yakni pendidikan Islam
yang mana memiliki pengaruh besar bagi setiap muslim. Dimana agama ini menjadi modal
utama atau dasar serta menjadi pegangan untuk menjalankan kehidupan. Dengan adanya
pendidikan Islam ini bisa mencegah kita untuk berbuat hal-hal buruk atau yang tidak sesuai
dengan syari’at. Sebab didalamnya diajarkan bagaimana batasan-batasan, baik itu dalam
perkataan, perbuatan ataupun sikap kita dengan lingkungan sekitar. Hal paling utama yang
menjadikan Pendidikan Islam ini penting juga ialah didalamnya diajarkan mengenai
ketauhidan, mengenal asma Allah, serta kebesaran dan kekuasaan-Nya melalui ciptaan-
ciptaan-Nya.
Pendidikan Islam ini tidaklah hanya terfokus pada transfer knowledge dan pemahaman
mengenai agama saja lebih dari itu, tujuan yang ingin dicapai ialah sejatinya untuk
menanamkan taqwa dan akhlakul karimah hingga nantinya akan terbentuk peserta didik dengan
berkepribadian muslim seutuhnya. Tidak terbayang bagaimana generasi penerus jika tidak
adanya Pendidikan Islam. Saat ini saja sudah mulai menurunnya rasa takut dan malu pada
peserta didik dalam melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk, misalnya kebiasaan berkata kasar
dan kotor, membuli, serta hilangnya rasa sopan santun kepada yang lebih tua dan kebiasaan
buruk lainnya. Maka dari itu Pendidikan Islam ini hadir untuk memfilter dan memperbaiki hal
tersebut.
Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan Islam peran seorang guru menjadi bagian
terpenting untuk dapat memastikan keberhasilan dan kesuksesan peserta didik didalam aktifitas
belajar tersebut. Seorang guru harus bisa menciptakan suasana dalam lingkungan belajar
dengan sebaik mungkin. Memastikan peserta didik dapat menerima dan menyerap ilmu yang
telah diberikan dengan baik. Suasana lingkungan belajar tersebut dapat mempengaruhi
suksesnya kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru selain memiliki wawasan yang luas
juga harus kreatif, inovatif, produktif dalam mengelola kelas agar kegiatan belajar mengajar
berjalan efektif dan juga menyenangkan. Dikarenakan fenomena yang banyak terjadi saat ini
ialah mulai menurunnya minat belajar pada peserta didik. Salah satu penyebabnya diantaranya
yakni sistem pembelajaran yang monoton, guru hanya menggunakan metode lama dan tidak
pernah mengalami perkembangan dalam menyampaikan materi pelajaran. Biasanya guru
hanya akan bercerita dan menjelaskan panjang lebar kemudian diakhiri dengan pemberian
tugas untuk peserta didik. Hal ini dianggap kurang efektif dikarenakan pada akhirnya peserta
didik banyak yang merasa jenuh dan mengantuk.
Dengan demikian dibutuhkannya suatu strategi yang jitu dan metode beragam dalam
menyampaikan materi khususnya pada pendidikan Islam agar lebih menarik. Sebagaimana
dahulu pada zaman Rasulullah saw pun dalam berdakwah menyiarkan agama Allah, beliau
menggunakan strategi dan metode yang beragam. Guru bisa menuangkan ide kreatifnya dan
membuat pembelajaran semenarik mungkin. Apalagi saat ini kita berada di zaman globalisasi,
yang mana semua hal tidak lepas dari teknologi. Guru juga bisa memanfaatkan teknologi yang
ada sebagai salah satu strategi mengajarnya. Hal ini dapat mempermudah guru dalam
menjelaskan materi yang akan diajarkan. Selain itu dapat juga merangsang semangat peserta
didik serta meningkatkan minat belajar mereka.
Dalam artikel ini penulis akan membahas mengenai makna metode dan strategi
pembelajaran dalam pendidikan Islam. Dan bertujuan agar nantinya para guru PAI dapat lebih
kreatif lagi dalam memilih metode dan strategi pembelajaran khususnya dalam pendidikan
agama Islam. Hingga akhirnya peserta didik dapat menerima dan mencerna materi yang telah
diberikan dengan sebaik-baiknya.

METODE

Sebagaimana diketahui bahwa metode dalam penelitian pada dasarnya ada dua macam,
yaitu metode kuantitatif dan kualitatif. Pada penelitian ini metode yang digunakan ialah metode
kualitatif. Yang mana metode yang digunakan berupa studi pustaka (library research) yakni
mengumpulkan data dengan mempelajari serta memahami dari beragam refrensi mengenai
teori-teori yang sejenis dengan penelitian. Metode ini berusaha untuk mendapatkan gambaran
secara naratif mengenai hal yang dikerjakan serta pengaruh dari tindakan tersebut dalam
kehidupan. Tujuan dari metode ini adalah agar dapat memahami dengan mendalam tentang
problematika manusia dan sosial yang terjadi serta membuatnya lebih mudah dimengerti
(understandable).1
Adapun sistem yang digunakan didalam penelitian ini yaitu dengan mengumpulkan
refrensi penelitian terdahulu yang masih berhubungan dengan penelitian sebanyaknya

1
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah
Umum, 21(1), 33-54.
kemudian hasilnya dianalisis. Sedangkan sumber datanya diambil dari sumber sekunder yaitu,
berasal dari kepustakaan atau dokumen seperti jurnal, artikel-artikel, buku dan lainnya yang
terkait mengenai media pembelajaran. Hal utama yang dilakukan terlebih dahulu
mengumpulkan refrensi sejenis dengan penelitian, lalu mengambil gagasan inti didalamnya,
setelah itu disusun dengan sistematis untuk dikembangkan menjadi sebuah penelitian.2

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Definisi Metode dan Strategi Pembelajaran
Kata metode secara etimologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu meta yang memiliki arti
yang dilalui dan hodos artinya jalan, maka metode ini dapat dimaknai sebagai jalan yang harus
dilalui. Sedangkan secara harfiah, kata metode ini merupakan suatu cara tepat untuk
mengerjakan sesuatu. Dalam Bahasa Inggris, sering disebut method, kemudian dalam Bahasa
Arab disebut thariqah yang bermakna cara atau jalan.
Jika ditinjau dari segi terminology, para ahli mengemukakan beragam definisi tentang
metode. Menurut Surakhmad, metode ialah suatu cara yang memiliki fungsi sebagai alat dalam
mencapai tujuan tertentu. Selain itu Poerwakatja juga berpendapat bahwa yang dimaksud
dengan metode ini adalah jalan menuju arah sebuah tujuan yang menata dengan praktis bahan
pelajaran serta cara mengelola dan mengajarkannya.3 Zuhairini mengatakan bahwa metode
merupakan semua usaha sistematis dan pragmatis dalam memperoleh tujuan tertentu melalui
beragam aktivitas, baik didalam ataupun diluar kelas di lingkungan sekolah. Pendapat yang
hampir sama pun dikemukakan oleh Sudjana, bahwa metode merupakan sebuah cara yang
digunakan seorang pendidik dalam menjalin hubungan dengan peserta didik ketika pengajaran
berlangsung.
Dari beberapa definisi terkait metode, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan metode adalah suatu jalan atau cara yang ditempuh dan digunakan oleh
pendidik ketika menyampaikan sebuah materi pelajaran baik di dalam atau diluar kelas kepada
peserta didik guna mencapai tujuan pembelajaran. Adapun metode pembelajaran pendidikan
Islam, Muhaimin mendefiniskan sebagai suatu cara tertentu yang paling cocok yang dapat
digunakan dalam pembelajaran pendidikan Islam guna mencapai hasil dan tujuan yang
diharapkan.

2
Sartika, F., Desriwita, E., & Ritonga, M. (2020). Pemanfaatan media pembelajaran dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar PAI di sekolah dan madrasah. Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah
Umum, 20(2), 115-128.
3
Halik, A. (2012). Metode Pembelajaran Perspektif Pendidikan Islam. Al-Ibrah, 1(1), 45-57.
Pada mulanya istilah strategi itu digunakan didalam dunia militer. Kata strategi berasal
dari bahasa Yunani yaitu “strategos”, yang artinya panglima atau jenderal. Sedangkan istilah
strategi dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna “siasat atau ilmu siasat dalam
perang, suatu rencana yang cermat terkait aktivitas dengan tujuan menggapai sasaran khusus”.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kata strategi ini pada awalnya ruang lingkupnya hanya
sebatas bidang kemiliteran, setelah itu berkembang menjadi beragam bidang diantaranya
termasuk dunia pendidikan.
Sudjana mengemukakan pendapat bahwa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran ini
ialaha suatu tindakan nyata yang dilakukan oleh pendidik dalam melaksanakan pengajaran
dengan berbagai cara tertentu yang dianggap efisien dan efektif. Menurut Gulo, strategi
pembelajaran adalah suatu rencana atau rancangan dasar mengenai cara dalam memberikan
pengajaran ketika dikelas dengan bertanggung jawab yang dilakukan oleh seorang pendidik.
Dari beberapa pengertian diatas, dengan demikian disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
strategi pembelajaran adalah sebuah rancangan dasar mengenai kegiatan belajar mengajar bagi
seorang pendidik dengan melalui beragam cara tertentu yang dianggap efisien dan efektif guna
mencapai sasaran dan tujuan pendidikan.4
2. Pokok – pokok Qur’anic World View Tentang Metode dan Strategi Pendidikan
Suatu faktor dan unsur pendidikan pada umumnya akan selalu ditemui dalam
mekanisme transformasi pendidikan, yakni faktor terkait tujuan pendidikan, faktor pendidik
dan peserta didik, faktor mengenai materi atau bahan pendidikan, metode serta faktor dari
lingkungan Pendidikan hingga akhirnya terjalin komunikasi pendidikan. Ketika penyajian
suatu materi pendidikan tentu dibutuhkan sebuah metode pembelajaran. Metode ialah al-
manhaj atau juga disebut al-wasalah, yaitu sebuah sistem atau pendekatan juga sarana yang
dipakai untuk mencapai pada suatu tujuan tertentu. Tanpa adanya metode, maka proses
pembelajaran tidak mungkin dapat berjalan secara efektif serta efesien mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai kitab suci, Al-Qur’an memiliki sebuah metode atau cara tersendiri dalam
memberitahukan ajaran yang terdapat di dalamnya.5
Maka pada dasarnya dalam pembelajaran itu dibutuhkannya suatu pendekatan, dan
dalam mengimplementasikannya membutuhkan sebuah metode, kemudian metode tersebut
membutuhkan strategi untuk diterapkan. Dalam Al-Qur’an tidaklah dijelaskan secara tekstual

4
Syahroni, M, I., & Toriqularif, M. (2021). Strategi dan metode pembelajaran Pendidikan Islam. Jurnal Al-
Musthafa STIT Al-Aziziyah, 2(1), 18-38.
5
Thalib, M. D. (2021). A Metode Pembelajaran Menurut Al-Qur’an. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan
Islam, 19(1), 99-120.
terkait manhaj (metode) dan strategi pembelajaran dalam pendidikan Islam, namun dapat
ditemui bagaimana prinsip yang baik terkait metode dan strategi pembelajaran. Diantara ayat
Al-Qur’an yang dapat dijadikan sebagai pijakan mengenai metode dan strategi pembelajaran
adalah sebagai berikut:

a) Al- Qur’an surat An-Nahl ayat 125

‫ٱ ْد ُع ِإ ى َٰل ىسبِيلِ ىرب ىِك بِٱلْ ِح ْْكى ِة ىوٱلْ ىم ْو ِع ىظ ِة ٱلْ ىح ىس نى ِة ۖ ىو ىج َٰ ِدلْهُم بِٱل َّ ِِت ِ ى‬
‫ِه َٱ ْح ىس ُن ۚ إ َّن ىرب َّ ىك ه ىُو َٱعْ ى َُل ِب ىمن ضى َّل‬
ِ
‫ِيِلۦ ۖ ىوه ىُو َٱعْ ى َُل بِٱلْ ُم ْهتى ِد ىين‬
ِ ِ ‫ىعن ىسب‬
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.s An-
Nahl : 125)

Dari ayat tersebut Allah menjelaskan bagaimana cara atau strategi yang harus dilakukan
Rasulullah SAW untuk berdakwah menyebarkan agama Islam. Diantara beberapa metode yang
dapat digunakan untuk berdakwah atau mentransformasi ilmu berdasar ayat tersebut, yakni
melalui hikmah, mauidhotul hasanah dan Jaadilhum Billati hiya ahsan. Metode tersebut tidak
hanya digunakan dalam berdakwah saja akan tetapi juga dapat diimplementasikan didalam
dunia pendidikan serta pengajaran dengan tetap memperhatikan dan menyesuaikannya pada
kondisi dan situasi secara menyeluruh.6

b) Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 159


‫نت فى ًّظا غى ِليظى ٱلْقىلْ ِب ىلن ىفضُّ و ۟إ ِم ْن ىح ْو ِ ىِل ۖ فىٱع ُْف ىعنْ ُ ْم ىوٱ ْس ىت ْغ ِف ْر‬ ‫نت لىه ُْم ۖ ىولى ْو ُك ى‬
‫فى ِب ىما ىر ْ ىْح ٍة ِم ىن ٱ َّ َِّلل ِل ى‬
‫َّك عى ىَل ٱ َّ َِّلل ۚ إ َّن ٱ َّ ىَّلل ُ ُِي ُّب ٱلْ ُمتى ىو ِ ِّك ىي‬
ْ َّ ‫لىه ُْم ىوشى ا ِو ْر ُ ُْه ِِف ٱ ْ َل ْم ِر ۖ فىا ىذإ ىع ىز ْم ىت فىتى ىو‬
ِ ِ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya”. (Q.s Ali- Imran : 159)

6
Sufyan, S., & Darsitun, D. (2023). METODE PENDIDIKAN DALAM SURAT AN-NAHL AYAT 125. Jurnal
Literasiologi, 10(2).
Sama halnya seperti pada ayat sebelumnya, ayat ini juga menerangkan terkait cara
atau metode yang Allah perintahkan kepada Rasulullah SAW untuk berdakwah. Dimana
Allah memerintahkan untuk bersikap lemah lembut, senantiasa bermusyawarah dan
menjadi seseorang yang mudah memafkan. Dengan begitu tidak akan adanya rasa takut
pada diri mereka (orang yang didakwahi). Serta akan memberikan ruang kesempatan
lebih luas untuk mereka dapat menerima apa yang diserukan oleh Rasulullah SAW.
Maka jika kita lihat dari dua ayat tersebut, bahwa Al-Qur’an memang tidak secara
jelas dan kontekstual membahas terkait strategi dan metode pembelajaran, akan tetapi
secara filosofis dapat kita ambil sebuah pandangan berdasarkan ayat tersebut dalam
menetapkan dan mendesain sebuah strategi serta metode pembelajaran yakni harus
mengedepankan pendekatan yang baik. Strategi dan metode tersebut haruslah dapat
membuat proses pembelajaran dapat diterima dengan baik dan nyaman serta tidak
menimbulkan rasa takut pada diri peserta didik.
3. Karakteristik Metode dan Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam
Metode pendidikan Islam harus dikembangkan, digali, serta didayagunakan dengan
tetap mengacu pada suatu aturan dalam Islam. Melalui pengaplikasian nilai-nilai Islam didalam
proses penyampaian dari seluruh materi pendidikan Islam, diharapkan nantinya proses tersebut
bisa difahami, dihayati, diterima juga diyakini hingga akan memotivasi para peserta didik
untuk mengimplementasikanya dalam bentuk yang nyata.
Adapun karakteristik dari metode pendidikan Islam itu sendiri, sebagaimana yang telah
disebutkan Arrasyidin, diantaranya sebagai berikut:7
a) Pengembangan dan penerapannya harus didasarkan pada nilai-nilai Islam
b) Berorientasi dalam menegakkan al-akhlaq al-karimah
c) Menyeimbangkan antara teori dan praktek
d) Menekankan pada nilai-nilai keteladanan (mencontoh Rasulullah SAW)
e) Mengutamakan kebebasan dalam berkreasi serta mengambil sebuah keputusan
f) Mendepankan dialog kreatif (pengajaran, argumentasi dan hikmah)
g) Mempermudah dalam proses pembelajaran.
Pada dasarnya antara metode dan strategi dalam pendidikan Islam dengan pendidikan
umum lainnya tidak ada perbedaan. Apabila dilihat, pembeda diantara keduanya hanya terletak
pada nilai spiritual serta mental yang terdapat ketika metode tersebut dipraktikan atau

7
Ulum, B. (2020). Esensi Metode Pendidikan: Perspektif Filsafat Pendidikan Islam. WARAQAT:
Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 5(2), 8-8.
digunakan. Prinsip pemahaman seperti itu juga kemungkinan ada persamaan dengan prinsip
dari metode pendidikan umum lainnya meskipun tetap adanya suatu prinsip yang mengandung
ciri khusus sebagai unsur-unsur pembedanya. Prinsip yang menjadi karakteristik dari metode
dan strategi pendidikan Islam yang mengandung suatu unsur-unsur pembeda dari pendidikan
lain diantara lain:8
a) Niat serta orientasinya yaitu difokuskan untuk lebih mendekatkan hubungan
hablumminallah dan hablumminannas.
b) Adanya keterpaduan dan kesatuan antara iman-ilmu-amal (integrative, tauhîd).
c) Bertumpu pada kebenaran.
d) Kejujuran (sidq dan amânah).
e) Adanya kesatuan antara ilmu dengan amal melalui keteladanan pendidik.
f) Berdasar pada nilai al-akhlâq al-karîmah.
g) Sesuai dengan kemampuan akal dan usia anak (biqadri uqûlihim).
h) Disesuaikan berdasarkan kebutuhan para peserta didik (child center), tidak untuk
memenuhi keinginan dari pendidik itu sendiri apalagi hanya sebatas untuk proyek
semata.
i) Mengambil hikmah atau pelajaran dari setiap kejadian atau materi (ibrah).
4. Metode – metode dan Strategi Pembelajaran Modern - Kontemporer
Metode pembelajaran pendidikan Islam secara garis besar terbagi menjadi dua jenis.
Pertama, metode konvensional, yakni sebuah metode dalam mengajar yang biasa digunakan
pendidik untuk menyampaikan materi dikelas atau disebut juga sebagai metode tradisional.
Kedua, metode inkonvensional, yakni suatu teknik dalam mengajar yang baru berkembang dan
secara umum belum banyak digunakan.
Menurut Saiful Bahri Djamara dan Azwan Zain ada beberapa metode pembelajaran
yang secara umum dipakai diantaranya yaitu sebagai berikut:9
a) Metode proyek merupakan suatu cara dalam mengajar yang memberikan ruang
atau kesempatan kepada peserta didik untuk dapat menggunakan beragam bagian
kehidupan sehari-hari sebagai sebuah bahan pelajarannya.
b) Metode eksperimen. Dalam metode ini peserta didik akan diberi kesempatan
untuk bisa mengalami dan merasakan sendiri atau melakukan sendiri, dengan
mengikuti proses, kemudian mengamati suatu objek, menganalisis, juga

8
Roqib, M. (2009). Pengembangan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Pendidikan
Islam. Insania: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 14(1), 19-33.
9
Halik, A. (2012). Metode Pembelajaran Perspektif Pendidikan Islam. Al-Ibrah, 1(1), 45-57.
membuktikan sampai menarik sebuah kesimpulan sendiri dari objek, atau
keadaan dalam proses tertentu.
c) Metode problem solving merupakan sebuah metode mengajar dengan jalan
melatih para peserta didik untuk menghadapi beragam masalah, baik itu terkait
masalah pribadi atau ataupun mengenai masalah kelompok agar dipecahkan oleh
mereka secara mandiri atau bersama-sama.
d) Metode sosiodrama (role playing), adalah suatu metode pembelajaran yang
memainkan suatu peran tertentu yang menuntut pemain dapat mampu melakukan
(berbicara atau bertindak) seperti layaknya peran yang sedang dimainkan, hal ini
mirip dengan simulasi. Tujuan dari metode ini guna memberikan sebuah
gambaran yang nyata pada peserta didik terkait materi tertentu.
Adapun metode inkonvensional (kontemporer) lainnya diantaranya:
a) Metode ECOLA, adalah metode pembelajaran yang menggabungkan antara
empat unsur keterampilan yaitu membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara.
b) Metode fishbowl, merupakan metode pembelajaran dengan diskusi secara
melingkar. Siswa akan dibagi menjadi dua kelompok lingkaran, lingkaran
pertama sebagai kelompok diskusi dan lingkaran kedua sebagai pendengar.
c) Metode guided teaching, yaitu metode pembelajaran secara mandiri yang
bertujuan untuk melatih peserta didik dapat menemukan sebuah prinsip secara
umum berdasarkan bahan materi yang telah disediakan dan difasilitasi oleh guru.
d) Metode pair check, merupakan metode pembelajaran secara berkelompok yang
terdiri dari dua orang atau lebih. Dimana metode ini bertujuan untuk dapat
melatih kemandirian dan sikap tanggung jawab peserta didik dalam
menyelesaikan sebuah masalah serta melatih kemampuan kerja sama antar tim.
e) Metode student created case studies, yaitu suatu metode pembelajaran yang
berbasis diskusi sebuah kasus atau permasalahan, yang kemudian peserta didik
diminta untuk menganalisis dan dapat mencari jalan keluar untuk menyelesaikan
masalah tersebut bersama dengan peserta didik lainnya. 10

KESIMPULAN

10
Amin, S. P., & Sumendap, L. Y. S. (2022). 164 Model Pembelajaran Kontemporer (Vol. 1). Pusat
Penerbitan LPPM.
Metode pembelajaran merupakan suatu cara atau jalan yang digunakan oleh pendidik
ketika memberikan dan menjelaskan materi pelajaran baik itu dikelas ataupun diluar kelas
dengan tujuan agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Sedangkan strategi pembelajaran ialah suatu langkah atau rancangan terkait tindakan nyata
yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam melaksanakan pembelajaran dengan disesuaikan
kondisi dan situasi untuk mencapai tujuan pendidikan. Didalam Al-Qur’an juga dijelaskan
terkait dengan metode dan strategi pembelajaran, hanya saja tidak diterangkan secara
kontekstual akan tetapi tetap dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memilih metode dan
strategi pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran disekolah. Banyak
terdapat macam metode dan strategi pembelajaran baik yang konvensional (tradisional)
ataupun inkonvensional (modern). Metode dan strategi pembelajaran dalam pendidikan umum
atau dalam pendidikan Islam pada dasarnya tidak terdapat perbedaan yang begitu jauh, hanya
terletak pada nilai dasar yang dijadikan acuannya. Dalam pendidikan Islam metode dan strategi
pembelajaran yang digunakan haruslah berdasarkan pada nilai Islam yang bersumber pada
dasar yang qath’i yaitu Al-Qur’an dan hadits.

DAFTAR PUSTAKA

Halik, A. (2012). Metode Pembelajaran Perspektif Pendidikan Islam. Al-Ibrah, 1(1), 45-57.
Syahroni, M, I., & Toriqularif, M. (2021). Strategi dan metode pembelajaran Pendidikan Islam.
Jurnal Al-Musthafa STIT Al-Aziziyah, 2(1), 18-38.
Ulum, B. (2020). Esensi Metode Pendidikan: Perspektif Filsafat Pendidikan
Islam. WARAQAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 5(2), 8-8.
Roqib, M. (2009). Pengembangan Strategi Pembelajaran dalam Perspektif Pendidikan
Islam. Insania: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 14(1), 19-33.
Sufyan, S., & Darsitun, D. (2023). METODE PENDIDIKAN DALAM SURAT AN-NAHL
AYAT 125. Jurnal Literasiologi, 10(2).
Thalib, M. D. (2021). A Metode Pembelajaran Menurut Al-Qur’an. Al-Ishlah: Jurnal
Pendidikan Islam, 19(1), 99-120.
Sartika, F., Desriwita, E., & Ritonga, M. (2020). Pemanfaatan media pembelajaran dalam
meningkatkan motivasi dan hasil belajar PAI di sekolah dan madrasah. Humanika,
Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, 20(2), 115-128.
Fadli, M. R. (2021). Memahami desain metode penelitian kualitatif. Humanika, Kajian Ilmiah
Mata Kuliah Umum, 21(1), 33-54.
Amin, S. P., & Sumendap, L. Y. S. (2022). 164 Model Pembelajaran Kontemporer (Vol. 1).
Pusat Penerbitan LPPM.

Anda mungkin juga menyukai