Anda di halaman 1dari 5

RESUME BUKU FALSAFAH PENDIDIKAN ISLAM

(PROF. DR. OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY)

Oleh: Nurhayati
NIM: 221003027

BAB IX (FALSAFAH METODE MENGAJAR PADA PENDIDIKAN ISLAM)

1. Konsep metode pengajaran dan pentingnya pendidikan Islam

Metode mengajar adalah jalan seorang guru dalam memberi faham kepada murid-muridnya dan
merobah tingkah lakunya sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

2. Macam-macam penjelasan tentang metode mengajar

Penjelasan mengenai metode mengajar sangat bervariasi sehingga dikatakan bahwa


terkait dengan metode mengajar tidak ada larangan dalam Islam menggunakan metode
mengajar, asalkan tidak menyimpang dari ajaran agama Islam.

3. Metode mengajar umum (general methodology) yang terpenting pada pendidikan Islam

a. Metode induktif

Metode ini bertujuan untuk membimbing pelajar untuk menegatahui fakta-fakta dan hukum-
hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan atau induksi
b. Metode analogi

Metode ini adalah metode pengqiasan atau mencari persamaan.

c. Metode kuliah

Metode kuliah adalah metode yang menyatakan bahwa mengajar menyiapkan pengajaran dan
kuliahnya, mencatat perkara-perkara yang terpenting yang ingin diperbincangkan
d. Metode cakapan dan diskusi

Metode ini adalah metode yang didasarkan pada dialog, perbincangan melalui Tanya jawab
untuk memperoleh pada fakta yang tidak diragukan.
e. Metode kelompok kecil (halaqah) cerita, mendengar, membaca, memberi catatan,
menghafal, berfikir dan melawat
Metode demikian adalah metode tradisional yang biasanya dilakukan oleh yayasan-yayasan
pendidikan tradisional dan pondok pesantren.
4. Ciri-ciri dan tujuan umum metode mengajar dalam pendidikan Islam

a. pertama : ciri-ciri umum mengajar pada pendidikan Islam diantara ciri-ciri umum yang
paling menonjol adalah sebagai berikut :
- Berpadunya metode dan cara-cara, dari segi tujuan dan alat, dengan jiwa ajaran dan
akhlak Islam yang mulia
- Metode tersebut harus bersifat luwes dan menerima perubahan

- Metode tersebut berusaha sungguh-sungguh dalam menerangkan teori dan praktek

- Membuang cara-cara peringkasan dalam pengajaran

- Menekankan kebebasan murid-murid untuk berdiskusi

b. Kedua : tujuan-tujuan bagi mengajar pada pendidikan Islam

- Menolong pelajar untuk mengembangkan pengetahuan

- Membiasakan pelajar menghafal, memahami, berfikir sehat, dan memperhatikan dengan


tepat dalam proses pembelajaran
- Memudahkan proses pembelajaran bagi peserta didik

- Menciptakan suasana yang sesuai dengan pembelajaran

5. Dasar-dasar umum metode mengajar dalam pendidikan Islam

a. Pertama : dasar agama yaitu prinsip-prinsip yang terkandung dalam metode harus
berdasarkan pada agama Islam
b. Kedua : dasar biologis dan psikologis yaitu metode harus bisa menyesuaikan dengan
keadaan biologis dan psikologis peserta didik baik secara individu atau kolektif
c. Ketiga : dasar social yaitu metode harus disesuaikan dengan keadaan social dimana
peserta didik hidup

6. Prinsip-prinsip umum terpenting yang menjadi dasar metode mengajar


dalam pendidikan Islam
a. Perlu mengetahui motivasi, kebutuhan dan minat belajar

Metode harus bisa menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, disamping itu juga metode harus
mengetahui pembelajaran yang dibutuhkan dan memperhatikan minat peserta didik dalam belajar
b. Perlu mengetahui tujuan belajar

Metode harus bisa menjaga tujuan pelajar dan menolongnya mengembangkan tujuan yang
direncanakan supaya tercapai apa yang dikehendaki oleh peserta didik

c. Perlu mengetahui tahap kematangan belajar

Metode juga harus mampu mengetahui tahap kematangan belajar peserta didik

d. Perlu mengetahui perbedaan-perbedaan individual diantara

Perlunya menjaga perbedaan-perbedaan peserta didik dengan peserta didik lainnya, jadi
seyogyanya seorang guru dalam menggunakan metode pembelajaran harus bisa memilih dan
menetukan perbedaan-perbedaan diantara peserta didik
e. Perlu menyediakan peluang pengalaman praktek

Pendidik seharusnya mempersiapkan peluang partisipasi yang praktikural. Pendidik muslim


mengetahui pentingnya motivasi dan tujuan, dan menjaga perbedaan-perbedaan individu peserta
didik.
f. Pentingnya memperhatikan kefahaman

Maksud disini adalah seorang guru dalam mengunakan metode harus memahami potensi,
minat, kebutuhan seorang siswa atau peserta didik
g. Perlu menjadikan proses pendidikan itu sebagai pengalaman yang mengembirakan
bagi pelajar.

Analisis :
Buku karangan Prof. DR. Omar Mohammad Al-Taumy Al-Syaibany, khususnya bab IX
tentang "Falsafah Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam" membahas tentang metode-
metode pembelajaran sebagai pedoman bagi guru dan juga dapat diterapkan oleh seorang guru
dalam belajar mengajar. Buku tersebut adalah buku lama, namun pembahasannya masih sangat
relevan dijadikan pedoman pada masa sekarang. Dimana dalam pembahasannya tersebut,
metode-metode pembelajaran yang disajikan sangat efektif dijadikan rujukan pada masa
sekarang ini.
Menurut beliau metode mengajar adalah jalan seorang guru dalam memberi pemahaman
kepada peserta didik, ada berbagai cara atau langkah yang dapat ditempuh (dipakai) oleh peserta
didik supaya bagaimana ilmu yang disampaikan oleh seorang guru dapat dipahami dengan
mudah oleh peserta didik. Oleh sebab itu guru sangat dituntut untuk mengenal dan menerapkan
metode-metode dalam belajar dan mengajar.
Metode-metode yang dibahas dalam buku tersebut berdasarkan kajian filsafat islam,
berdasarkan kepada ajaran-ajaran islam yang bersumber kepada al-Qur'an dan sunnah. Namun
metode-metode yang disajikan dalam buku tersebut kadang-kadang perlu dimodifikasi
berdasarkan permasalahan perkembangan zaman. Dimana pada saat sekarang banyak sumber-
sumber alam yang tersedia sehingga dapat dijadikan perpaduan antara metode-metode yang
dituliskan dalam buku tersebut, sehingga permasalahan penggunaan metode pembelajaran dapat
teratasi.
Ketidaktepatan dalam memilih metode dan menerapkannya akan mengakibatkan tidak
sempurnanya pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, perlu adanya tinjauan filosofis
mengenai hal ini. Namun, kita perlu memperhatikan tinjauan filosofis yang sesuai dengan aturan
ajaran (Pendidikan) Islam, sehingga tidak adanya kesenjangan antara metode yang diterapkan
dalam pembelajaran dengan keadaan peserta didik.
Islam memberikan tuntunan dan arahan tentang cara menggunakan metode dengan
memperhatikan tujuan dan materi pembelajaran, yaitu perpaduan antara metode dan metode
ditinjau dari tujuan dan alatnya, dengan semangat ajaran dan akhlak Islam yang luhur. Pendidik
muslim, baik sebagai orang tua, guru maupun da'i, memakai tujuan metode, prinsip dan alat dari
akhlak Islam. Misalnya, guru memulai pelajarannya dengan menyebut nama Allah dan memuji-
Nya, serta memanjatkan doa-doa yang mulia. Kemudian Ketika menutup pembelajaran
melakukan hal yang sama seperti saat membukanya.
Banyak sekali permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para guru tatkala
menyampaikan pembelajaran di dalam kelas salah satunya ditentukan oleh kesalahan dalam
pemilihan metode pembelajaran. Dalam perspektif barat sangat banyak sekali pemilihan metode
pembelajaran yang ditawarkan oleh para tokoh-tokoh bidang pendidikan. Namun perlu untuk
diketahui bahwa terkadang metode tersebut tidaklah cocok dengan karakteristik fitrah manusia.
Secara spesifik, metode pendidikan Islam haruslah relevan fitrah manusia sebagai makhluk dwi
dimensi, yang terdiri dari jism dan ruh dan konsepsi Islam tentang cara menghadirkan ilmu
pengetahuan kedalam diri manusia, yakni melalui pendengaran (sam’a), penglihatan (bashar) dan
hati (qalb). Jika hal ini tidak diperhatikan, maka sebaik apapun metode itu yang dipilih, belum
tentu dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Dengan adanya metode pendidikan tersebut akan mudah menghantarkan para guru dalam
menyampaikan materi pelajarannya. Sehingga para peserta didik tidak merasa kesulitan dan
merasa jenuh dalam belajar. Dalam persfektif filsafat pendidikan Islam metode pendidikan Islam
tidaklah sama dengan metode pendidikan yang ada di barat. Walaupun ada beberapa metode
yang hampir sama. Tetapi tetap saja dalam pengungkapan istilah terdapat perbedaan.
Dengan memilih metode pendidikan yang tepat, guru akan dengan mudah menyampaikan
materi pelajaran. Sehingga siswa tidak merasa kesulitan dan tidak merasa bosan dalam belajar,
dan ilmu yang ditransfer oleh gurupun dapat dengan mudah diserap oleh siswa, ilmu yang
disampaikan pun tidak hanya menggunakan metode yang sama, namun metode yang diterapkan
sesuai dengan pembelajaran yang akan berlangsung. Dengan demikian pembelajaran tidak hanya
dari ceramah guru saja sehingga peserta didik lebih semangat dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai