PENDIDIKAN ISLAM
Rangkuman
Di sadur dari Filsafat Pendidikan Islam, Prof. DR. Omar Mohammad Al-Toumy al-Syaibany
Dosen Pengampu :
Oleh :
Rizkiana 1023320
5 PBA 1
1
Pendahuluan
Pada bab ini akan membahas tentang sebagian prinsip – prinsip yang menjadi dasar dan
pembentuk falsafah pendidikan islam, baik dalam filsafah tujuan dan kurikulum pendidikan. Pada
saat yang perlu diperhatikan adalah segi metode mengajar, teknik dan alat mengajar yang kita
anggap sebagai salah satu alat dalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan hal tersebut
merupakan salah satu bagian dari kurikulum.
Pokok – pokok yang mendasari metode mengajar dalam pendidikan islam, dalam ringkasan
ini, kami akan membahas hal – hal yang berkaitan dengan falsafah metode mengajar dalam
pendidikan islam, berikut sub yang akan kami bahas :
1. Konsep metode mengajar dan pentingnya dalam pendidikan islam.
2. Berbagai penjenisan dalam metode mengajar.
3. Metode umum yang terpenting yang pernah digunakan dalam pendidikan islam.
4. Ciri – cirri dan tujuan umum bagi metode mengajar dalam pendidikan islam.
5. Dasar – dasar umum metode mengajar dalam pendidikan islam.
6. Prinsip – prinsip umum terpenting yang menjadi dasar metode – metode mengajar dalam
pendidikan islam.
2
KONSEP METODE MENGAJAR DAN PENTINGNYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Untuk mencapai tujuan sebuah pendidikan yang diharapkan tentunya seorang pendidik selalu
berusaha keras dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang diterapkan, sebelum berbicara
mengenai macam atau jenis-jenis metode terlebih dahulu kita mengenai apa makna metode
mengajar, di bawah ini ada beberapa takrif bagi metode mengajar menurut para ilmuwan :
1. Prof. Mohd. Abrasyi mentakrifkan metode mengajar dalam bukunya “Ruh Attabiyah
Watta’lim” : “Ia adalah jalan yang kita ikuti untuk memberi faham kepada murid-murid
2. Prof. Ali Al Jumbalathy dan Abu Al-Fath Attawinisy mentahrifkan metode mengajar
sebagai : “Cara-cara yang diikuti oleh guru untuk menyampaikan maklumat ke otak murid-
murid”.
3. Prof. Mohd. Abd. Rahim Ghunaimah mentahrifkan metode mengajar sebagai : “Cara-cara
4. Prof. Saleh Abd. Aziz dan Dr. Abd. Aziz Abd meminjam dua makna metode mengajar dan
pendidik Amerika Kil Patrick, yaitu makna yang sempit yang bertujuan menyampaikan
maklumat dan makna yang luas dan menyeluruh, yaitu memperoleh maklumat-maklumat
Dari takrif para ilmuwan tersebut mengandung unsur utama atau fakta-fakta berikut:
1. Metode mengajar = Jalan seorang guru untuk memberi faham kepada murid-muridnya dan
2. Metode mengajar mempunyai arti lebih dari pada hanya sebagai alat untuk menyampaikan
3. Kejayaan pengajaran dan metodenya hanya dapat diukur menurut kadar dan kualitas proses
3
4. Kegiatan pengajaran adalah kegiatan yang terarah dan sekaligus mempunyai berbagai segi
MENGAJAR
1. Metode mengajar yang berdasarkan pada alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan padanya
2. Metode yang berdasar pada cara yang diikutinya dalam mengemukakan fakta, seperti metode
3. Metode yang berdasar pada penyusunan mata pelajaran seperti metode penyusunan masa,
4. Metode berdasar pada tujuan yang dituju oleh guru seperti metode nasihat, petunjuk dan
bimbingan.
5. Metode berdasar pada hubungan timbal balik antar murid dan guru, seperti metode
Kitab-kitab pendidikan Islam mengandung banyak gambaran dan uraian tentang metode dan
cara mengajar umum yang telah digunakan oleh pendidik-pendidik Islam. Diantara metode umum
tersebut yaitu:
Metode ini bertujuan untuk membimbing pelajar untuk mengetahui fakta-fakta dan
hukum-hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan atau induksi. Mulai dengan
membahas dari bagian-bagian yang kecil untuk sampai kepada undang-undang umum.
4
Metode ini digunakan pada berbagai ilmu yang menjadi tumpuan perhatian
pendidikan Islam, seperti ilmu fiqh, hitungan, fisika, kimia yang bertujuan untuk mencapai
Metode ini dari yang umum kepada yang khusus dari keseluruhan kepada bagian-bagian
kecil, dimana disebutkan prinsip umum dahulu, kemudian diberi misal-misal dan perincian-perincian
yang menjelaskannya.
Metode deduktif dapat juga digunakan dalam mengajarkan bahasa baik sastra atau nahu,
sejarah dan lain-lain yang diatur oleh prinsip-prinsip dan undang-undang umum yang di bawahnya
3. Metode Kuliah
Dalam metode kuliah ini seorang pengajar itu menyiapkan bahan-bahan perkuliahan
dan pelajaran serta mencatat perkara penting yang ingin dibicarakan . Sedang pelajaran
mendengarkan dan mencatat apa yang dipahaminya .
Metode ini tidak dapat digunakan untuk mengajar anak-anak karena anak kecil sukar
menaruh perhatian yang cukup .
1. Ia memberi ide yang umum dan ringkas tentang perkara yang ingin dikuliahkannya .
2. Iia menguraikan kembali dan lebih jelas dari pada penjelasan yang pertama .
3. Perkara tersebut diuraikan lebih mendalam dan menyeluruh , sehingga tidak ada perkara
sukar yg tidak jelas .
5
4. Metode dialog dan perbincangan
Metode dialog itu metode yang berdasarkan pada dialog , melalui tanya jawab hingga
fakta tidak diragukan . Pendialog melalui 3 tahap :
Menurut Ibnu Kaldun mengajar debat dan dialog dalam masalah ilmiah , maka
akan mencapai tujuan ini .
1. Metode Lingkaran .
Metode ini banyak digunakan pada yayasan pendidikan islam semenjak bermulanya dakuah
islamiyah dimana murid mengelilingi gurunya dalam setengah bulatan untuk mendengarkan
syaratannya .
2. Metode Riwayat .
Metode ini merupakan metode dasar yang digunakan pendidikan islam . Awalnya metode ini
digunakan untuk ilmu-ilmu islam dan segi pemikiran islam , namun lama kelamaan metode ini
digunakan pada ilmu islam lain seperti tiqih , ilmu kalam , dan lainnya .
3. Metode mendengar .
6
Metode ini mrupakan salah satu metode yang digunakan pada zaman nabi . Dimana nabi
membaca ayat-ayat al-qur’an maupun hadits dan para sahabat mendengarkan dan menghafalkan .
4. Metode Membaca .
Metode ini merupakan metode yang digunakan dalam mengajarkan dan mriwayatkan karya
ilmiah yang biasanya bukan karya sendiri . Metode ini dimana murid menyetujui atau membantah
apa yang didengarnya dan menyatakan bantahan , ulasan dan penerangan pada ras yang dibaca .
5. Metode Imla .
Metode imla dimana guru mengatur setiap kata-kata yang diucapkan sedang murid mencatat
kata-kata yang didengarnya . Jadi metode imla ditetapkan pada tulisan .
6. Metode Hafalan
Metode ini digunakan untuk ingatan yang kuat dan menganggap pengembangan ingatan
untuk menghafal . Para ulama menaruh perhatian pada hafalan ulama hadits dan fiqih .
7. Metode Pemahaman .
Ulama islam menaruh perhatian pada hafalan dan ingatan mereka , melalafkan terhadap yang
dihafalkan dan menjelaskan , menganalisis dan memahaminya sebenar-benarnya .
Metode pengajaran dalam pendidikan islam menaruh menaruh perhatian pada pmahaman .
ilmu dan juga dianggap sebagai metode yang sangat baik digunakan dalam mencari ilmu,
mencari ilmu yang dilakukan dengan cara berkunjung dapatmemperoleh pengetahuan yang
lebih, begitu juga dapat sebagai jalan untuk menyelidiki ilmu dan dapat bergaul dengan
banyak ulama-ulama, perowi- perowi, dan pembaca pembaca yang terkenal, begitu pula
untuk mendapat kajian bahasa arab yang asli dari dasa desa sebelum bakat bakat asli orang
arab kemasukan atau dirusak oleh peradaban
Perhatian orang islam terhadap perkampungan yang mempunyai latar belakang ilmu
sudah dari awal perkembangan islam, sebagai mana telah dijelaskan oleh ibnu abdul bar al
qurthuby, dengn sanad dari jabir bin abdullah, beliau berkata : telah sampe pada aku sebuah
hadistdari seorang sahabat nabi muhammad saw saya membeli sebuah unta untuk
memuliakan perjalan, kemudian saya menjalani selama satu bulan sehingga saya sampai pada
negeri syam sehinga sberjumpa dengan abdulalah bin anis al-ansary”..... jabir melanjutkan
ceritanya menerangkan bagaimana ia menyelidiki sebuah hadis yang dimaksudkannya itu.
Mereka memandang bahwa apa yang diperoleh oleh seorang daripengetahuan lebih
besar dan dan mulia dari pada penderitaan yang dijumpainya, bepergian tidak saja dilakukan
7
pleh ahli hadis saja tetapi juga dilakukan oleh ahli ahli bahasa yang bepergian untuk
mengumpulkan perbendaharaan katadari penduduk desa yang jauh dari jazirah arabiah.
Diantara yang menggalakan bepergian dan perjalanan ilmiah adalah kesatuan tanah
air islam, terbukanya bagian bagian satu sama lain, tidak adanya batas-batas buatan antara
bagian bagiannya, begitu pula dengan pemeliharaan yang baik antara penuntut ilmu
Ibnu kaldun mengatakan sesungguhnya bepergian untuk menuntut ilmu dan menemui
guru-guru menambah kesempurnaan dalam perjalanan, sebabnya manusia mengambil
pengetahuan, akhak, adat istiadat dari berbagai madhabterkadang yang didapatkannya itu
berupa ilmu, pengajaran, pidato, dan lain sebagainya
CIRI – CIRI DAN TUJUAN UMUM BAGI PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM
Walaupun dalam pengjaran dan bimbingan dalam pendidikan islam berbeda tetapi terdapat
ciri-ciri dan sifat umum untuk semuanya, ingin mempunyai ciri sendiri sebagaimana ia mempunyai
tujuan sendiri-sendiri.
1, berpadunya ciri-ciri dan metode, dari tujuan dan alat dengan ajaran jiwa dan ajaran ahlak islam
mulia, pendidik muslim, baik ssebagai bapak, ibu, atau dai. Mengambil tujuan-tujuan metode prinsip
dan alat-alatnya dari ahklak islam.
2. metode tersebut bersifat luwes dan dapat menerima perubahan dan penyesuaian sesuai dengan
keadaan dan suasana mengikuti sifat pelajaran. Juga menerima perbedaan sesuai ilmu dan mata
pelajaran begitu juga dengan perbedaan umur dan pelajar dan perbedaan kemampuan dan tahap
kematangan mereka.
3. metode tersebut berusaha sungguh sungguh mengaitkan antara teori dan praktek proses belajar,
dan amal, riwayat dan kefahaman, hafalan dan fahaman, imla dan ijtihad, memeliharaq pusaka nenek
moyang dan pembaharuan daya cipta, memelihara aktivitas dan kemampuan berfikir, menekankan
peranan positif guru-guru dan pentingnya penggunaaan aktifitas murud murid dalam memperoleh
ilmu dan kemampuan.
4. membuang cara-cara meringkaskan dalam pengajaran dan menganggap bahwa ringkasan ini
merupakan rusaknya ilmu yang berguna.
5. menekankan kebebasan murid-murid berdiskusi, berdebad, dan berdialog dalam batas kesopanan
dan hormat menghormati.
8
6. kalau pendidikan islam menghormati hak kebebasan murid-murid, pribadi dan pendapatnya dalam
turut serta dalam proses pendidikan, ia juga mengangkat derajat guru dan meletakannya dalam
tingkat pimpinan dan tauladan dalam bidang pikiran dan spiritual memberinya hak menghargai dan
menghormati patuh dan mendengarkannya.
Sebenarnya pada pembaahasan ini dasa-dasar mengjar , asas-asas, dan fakta umum yang pada
dasarnya mengambi dari syariat pada sumbenya yang indukdan cabang yang bermacam macam dan
juga mengambil dari peninggalan nenek moyang kita yang soleh.sebenarnya pengambilan ini dari al
quan dan as sunah dan juga dari perkataan nenek moyang atau pengalaman pengalaman orang yang
solaeh pula.
Macam macam metode atau teknik yang dipakainya dalam mengajar didapati pada cara cara
pendidikan yang terdapat dalam alquan, sunah nabi, amalan salaf dari sahabat pengikutnya peluang
yang luas untuk memilih yang sesuwai dengan mata pelajaran, perkara yang diajarkan, umur murid,
suasana alam sekitarnya dan suasana pengajaran dimana ia berada. Metode pendidikan yang kita
ambil dalam alquran:
Bio psikologis bermakna sekumpulan kekuatan dan ciri jasmaniah dan psikologis yang
mempengaruhi tingkah laku pelajar pada proses belajar.
1- Dasar biologis
Segi atau dasar biologis adalah keajiban guru untuk memelihara dalam metode teknik pengjarannya
ciri ciri, kebutuhan jasmani, dan tahap kematangan muridnya.
Yaitu harus memperhitungkan bahwa murid itu mempunyai kebutuhan bio fisik yang harus
dipuaskan dan dipenihi supaya tercapai penyusuaian jasmani sekikologis dan sosial yang sehat.
2- Dasar psikologis
Dasar psikologis yang dimaksudkan adalah sejumlah kekuatan psikologis termasuk motifasi,
kebutuhan emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan kecakapan akal atau intelek.
Yaitu guru harus menjaga kesediaan dan keterampilan murid dari segi jasmani juga harus menjaga
kekuatan emosi dan kesediaan dan kecakapan intelektualnya, karena tingkah laku, kegiatan dan
peroses belajar sangat terpengaruh oleh faktor psikologis ini.tingkah laku manusia menurut para ahli
psikologi adalah satu akibat dan bertujuan dalam waktu yang sama.
3- Dasar sosial
Metode mengjarnya harus sesuwai dengan nilai masyarakat, tradisi yang baik dan dengn tujuan,
kebutuhan, harapannya terhadap anggutanya dan tuntutan kehidupan yang berjaya dalam masyarakat
tersebut
10
PERINSIP UMUM TERPENTING YANG MENJADI DASAR METODE MENGAJAR DALAM
PENDIDIKAN ISLAM
Memperoleh proses belajar yang baik, dan hasil suatu metode mengjar hanya diukur dengan
hasilnya dalam memudahkan peroses mengajar dan menyempurnakan peroses ini dengan berjaya.
Sarat pokok bagi peroses belajar yang dikemukakan ahli psikologi pendidikan
Prinsip pertama
pentingnya menjaga motivasi pelajar dan kebutuhan, minat, dan keinginannya pada proses
belajar. maka dari itu guru harus memelihara motivasai pelajar dan juga segala yang termasuk
motivasi seperti kebutuhan, keingingn, minat, dan lain lain lagi metode dan cara pengajaran, supaya
dapatmenjamin sikap positiv pelajar dan kesukaanya kepada pelajaran.
Prinsip kedua
Prinsip kedua berisi tentang bagaimana si guru memberikan penjagaan dan penolongan
terhadap si murid atas tujuan pelajar. Seorang guru menolong muridnya untuk menentukan
11
tujuannya dalam belajar dan menjaga tujuan dalam proses pengajaran dan membimbing si murid
agar lebih suka pada pelajaran. Namun perlu digaris bawahi bahwa tujuan – tujuan utama dalam
menuntut ilmu adalah mendekatkan diri kepada Allah, menuntut keridhaan_Nya, serta taat sebaik –
baiknya kepada-Nya.
prinsip ini didasari oleh beberapa ayat – ayat Al-Qur’an dan hadist – hadist Nabi.
“sekiranya dari tiap kumpulan ke luar suatu kelompok manusia untuk mempelajari dengan
mendalam tentang agama, untuk mengajar kaumnya bila mereka kembali kepada mereka. Moga –
moga mereka merasa takut.” ( At- Taubah: 122 ).
“ barangsiapa mempelajari suatu bab ilmu untuk mengajar kepada manusia dia akan diberi pahala
sebanyak pahala tujuhpuluh siddiq ( sahabat Nabi yang paling dekat ).”
Masih banyak lagi hadist – hadist yang mendasari prinsip ini. Pada intinya seorang guru memiliki
tugas ataupun tanggung jawab atas pelurusan niat serta penyelamatan niat kepada para pelajar dalam
menuntut ilmu.
Prinsip ke tiga
Pada prinsip ini ditekankan pada proses kematangan pelajar dan derajat kesediaan untuk
belajar. Guru muslim tidaklah kurang memelihara kematangan belajar bagi si murid dalam proses
pembelajaran dan tingkat keingin tahuannya terhadap sesuatu. Seorang guru mengajarkan kepada si
murid sesuai dengan tingkat kematangan jasmani, akal dan emosi mereka . sebagian orang islam
memegang prinsip ini dengan dasar ayat al – qur’an ( Al-Baqarah: 286 ) yang berbunyi “Allah tidak
memberati seseorang, melainkan menurut kesanggupan-Nya.” Adapun dasar yang lain yaitu sabda
Rasul yang berbunyi : “ Kami Nabi – nabi diperintahkan menempatkan manusia menurut tahap
mereka dan berbicara kepada mereka sesuai dengan akalnya.”
Pada dasarnya prinsip ini membahas tentang proses kematangan pelajar dalam belajar, baik
itu bersifat jasmani akal maupun emosi. Seorang pelajar akan memulai dari hal yang belum diketahui
dari hal yang konkrit sampai hal yang abstrak, dari hal sederhana ke hal – hal yang kompleks.
Imam Al –Ghazali juga turut menguatkan prinsip ini dengan keterangan – keterangan beliau ketika
menjelaskan fungsi – fungsi guru, beliau berkata : “ guru menjaga sifat sedikit demi sedikit dalam
menyampaikan pelajaran, dari tingkat satu ketingkat yang lain, dan tidak akan di ajarkan kepada
muridnya sesuatu yang belum dicapai akalnya sehingga si murid tidak merasa berat dalam proses
belajar.
Yang perlu ditekankan dalam prinsip ini adalah orang paling bodoh dan yang paling lemah
adalah orang yang menganggap dirinya sempurna.
12
Prinsip ke empat
Prinsip ini dibuktikan dengan peninggalan – peninggalan pendidikan kita yang disebutkan
oleh Abu Hayyan Al-Tauhidy tentang Abi Abbas : “ manusia dalam ilmu ada tiga tingkatan yaitu
mendpat ilham kemudian diajarkan sehingga menjadi prinsip, belajar namun tidak mendapat ilham
sehingga beliau mengajarkan apa yang telah beliau hafal, seseorang yang belajar dan mendapatkan
ilham beliau sedikit belajar tapi karena beliau mendapat ilham maka menjadi banyak hafalan dan
pengetahuannya.”
Prinsip kelima
Prinsip – prinsip yang dipegang oleh pendidik islam dalam metode pengajaran mere
mencabang kepada empat prinsip yang berkaitan satu sama lain dan saling melengkapi satu sama
lain. Empat prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip partisipasi
2. Prinsip penaksiran makna dan penjelasan yang konkrit terhadap pengetahuan dan fakta –
fakta yang dipelajari
3. Prinsip pengulangan yang terpimpin
4. Prinsip tauladan yang baik dan mengamalkan sendiri apa yang diajarkan.
Semua prinsip ini menekankan pentingnya memelihara dalam proses pengajaran dan pendidikan,
berpegang pada penekanan teks – teks agama dan peninggalan falsafah ulama islam.
Prinsip ke enam
Prinsip ke tujuh
Dalam prinsip ini menerangkan pentingnya membuat proses pendiidkan menjadi suatu proses
yang menggembirakan dan menciptakan kesan yang baik pada diri pelajar, memberiakn harapan
kegembiraan, dan ketrentaman dan menjauhkan daripadanya perasaan putus asa, jengkel, kegagalan,
dan rasa kurang, untuk memelihara prinsip ini dalam metode dan tehnik berdasarkan pada Agama
dan peninggalan islam termasuk teks-teks.
Dalam prinsiup ini teknik yang berhubungan dengan amal merupakan pokok dalam Al-
Qur’an dan syariat Islam pada umumnya. Adapun perintah – perintah amaliyah yang
diperintahkan oleh agama antara lain shalat, puasa, zakat, haji, jihad, dan lain sebagainya itu
semua merupakan teknik paktis guna mengajarkan amalan – amalan agama. Banyak ayat –
ayat Al – qur’an yang menerangkan himbauan bagi kita untuk sling mengajak kepada sesama
yaitu surat Al-Ankabut :45, Al-Baqarah: 183, dan surat At-Taubah; 103.
14
Assya’aby dari jabir, beliau berkata : “ketika kami sedang duduk dengan Nabi beliau
melukiskan sebuah garis di depannya dan beliau bersabda : “ (inilah jalan Allah ) dan
beliau melukiskan dua garis disebelah kanannya dan dua garis disebelah kirinya dan beliau
bersabda : “ ( inilah jalan syaitan ). Kemudian beliau meletakan tangannya pada garis
pertengahan kemudian beliau membaca ayat berikut : “sesungguhnya inilah jalanku jalan
yang lurus. Hendaklah kamu mengikutinya dan janganlah kamu mengikuti jalan – jalan yang
lain niscaya kamu bercerai berai dari jalan-Nya. Itulah diwasiatkan kepadamu, moga –
moga kamu bertaqwa.”
3- PRINSIP PENGUALANGAN
Prinsip pengulangan merupakan prinsip yang ditekankan oleh agama islam dimana pada
prinsip ini digunakan untuk pembelajaran al-Qur’an, selain itu dalam Al- qur’an
menggunakan bentuk pengulangan yang berbagai macam baik secara makna dan bimbingan
tuhan, kisah – kisah yang mengandung pengajaran serta nasehat dengan bentuk dan gaya
yang bermacam – macam.
Allah berfirman : “ dan ingatkanlah, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang mukmin.” ( Al- Baqoarah; 44 ).
Rasulullah bersabda: “ siapa yang telah mengamalkan apa yang telah ia ketahui,
niscaya Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahui.”
Cara atau prinsip ini juga sering dilakukan atau digunakan di lembaga – lembaga
pendidikan non-formal seperti pesantren, dala dunia kepesantrenan metode pengulangan
merupakan suatu hal yang sudah masyhur.
Prinsip tauladan yang baik dan pentingnya seorang guru itu ada pada dakwahnya, dan
seorang tauladan itu harus bisa meniru Rasululloh SAW yang memiliki akhlak yang paling
mulia dan tauladan yang baik bagi yang ingin mencari hidayah dan kebaikan, orang islam
yang sempurna menurut pandangan islam ialah yang amalnya menguatkan perkataanya dan
ilmunya terpancar dalam tingkah lakunya dan sebagai seorang guru pembimbing yang
diharapkan bisa mengamalkan ilmunya dan perbuatanya tidak mendustakan perkataanya.
15