Anda di halaman 1dari 15

FALSAFAH METODE MENGAJAR DALAM

PENDIDIKAN ISLAM

Rangkuman

Di sadur dari Filsafat Pendidikan Islam, Prof. DR. Omar Mohammad Al-Toumy al-Syaibany

Alih bahasa Dr. Hasan Langulung

Peneliti bahasa oleh Dr A.S. Broto

Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :

Oleh :

Muflihah Al hikmah 102332021

Siti Triaisyiah Arinigrum 102332026

Yuni Hastuti 1023320

Rizkiana 1023320

Sayid Suhada 1023320

5 PBA 1

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )


JURUSAN TARBIYAH PRODI PBA
PURWOKERTO
2012

1
Pendahuluan

Pada bab ini akan membahas tentang sebagian prinsip – prinsip yang menjadi dasar dan
pembentuk falsafah pendidikan islam, baik dalam filsafah tujuan dan kurikulum pendidikan. Pada
saat yang perlu diperhatikan adalah segi metode mengajar, teknik dan alat mengajar yang kita
anggap sebagai salah satu alat dalam pencapaian tujuan – tujuan pendidikan dan hal tersebut
merupakan salah satu bagian dari kurikulum.
Pokok – pokok yang mendasari metode mengajar dalam pendidikan islam, dalam ringkasan
ini, kami akan membahas hal – hal yang berkaitan dengan falsafah metode mengajar dalam
pendidikan islam, berikut sub yang akan kami bahas :
1. Konsep metode mengajar dan pentingnya dalam pendidikan islam.
2. Berbagai penjenisan dalam metode mengajar.
3. Metode umum yang terpenting yang pernah digunakan dalam pendidikan islam.
4. Ciri – cirri dan tujuan umum bagi metode mengajar dalam pendidikan islam.
5. Dasar – dasar umum metode mengajar dalam pendidikan islam.
6. Prinsip – prinsip umum terpenting yang menjadi dasar metode – metode mengajar dalam
pendidikan islam.

2
KONSEP METODE MENGAJAR DAN PENTINGNYA DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Untuk mencapai tujuan sebuah pendidikan yang diharapkan tentunya seorang pendidik selalu

berusaha keras dengan menggunakan berbagai metode mengajar yang diterapkan, sebelum berbicara

mengenai macam atau jenis-jenis metode terlebih dahulu kita mengenai apa makna metode

mengajar, di bawah ini ada beberapa takrif bagi metode mengajar menurut para ilmuwan :

1. Prof. Mohd. Abrasyi mentakrifkan metode mengajar dalam bukunya “Ruh Attabiyah

Watta’lim” : “Ia adalah jalan yang kita ikuti untuk memberi faham kepada murid-murid

segala macam pelajaran, dalam segala macam pelajaran”.

2. Prof. Ali Al Jumbalathy dan Abu Al-Fath Attawinisy mentahrifkan metode mengajar

sebagai : “Cara-cara yang diikuti oleh guru untuk menyampaikan maklumat ke otak murid-

murid”.

3. Prof. Mohd. Abd. Rahim Ghunaimah mentahrifkan metode mengajar sebagai : “Cara-cara

praktis yang menjalankan tujuan-tujuan dan maksud-maksud pengajaran”.

4. Prof. Saleh Abd. Aziz dan Dr. Abd. Aziz Abd meminjam dua makna metode mengajar dan

pendidik Amerika Kil Patrick, yaitu makna yang sempit yang bertujuan menyampaikan

maklumat dan makna yang luas dan menyeluruh, yaitu memperoleh maklumat-maklumat

ditambah dengan pandangan kebiasaan berfikir dan lain-lain.

Dari takrif para ilmuwan tersebut mengandung unsur utama atau fakta-fakta berikut:

1. Metode mengajar = Jalan seorang guru untuk memberi faham kepada murid-muridnya dan

merubah tingkah lakunya sesuai dengan tujuan-tujuan yang diinginkan.

2. Metode mengajar mempunyai arti lebih dari pada hanya sebagai alat untuk menyampaikan

maklumat dan pengetahuan kepada otak murid.

3. Kejayaan pengajaran dan metodenya hanya dapat diukur menurut kadar dan kualitas proses

belajar yang dihasilkan oleh pengajaran kepada pelajar.

3
4. Kegiatan pengajaran adalah kegiatan yang terarah dan sekaligus mempunyai berbagai segi

bertujuan untuk mencapai proses belajar yang diinginkan.

BEBERAPA KELOMPOK – KELOMPOK CABANG YANG MENJADI DASAR DALAM METODE

MENGAJAR

1. Metode mengajar yang berdasarkan pada alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan padanya

seperti metode kitab, metode perpustakaan dan metode proyek

2. Metode yang berdasar pada cara yang diikutinya dalam mengemukakan fakta, seperti metode

pertuturan, metode lukisan-lukisan dan lain-lain.

3. Metode yang berdasar pada penyusunan mata pelajaran seperti metode penyusunan masa,

metode penyusunan psikologik.

4. Metode berdasar pada tujuan yang dituju oleh guru seperti metode nasihat, petunjuk dan

bimbingan.

5. Metode berdasar pada hubungan timbal balik antar murid dan guru, seperti metode

pengangkatan, metode pelajaran terarah.

METODE MENGAJAR UMUM YANG TERPENTING DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Kitab-kitab pendidikan Islam mengandung banyak gambaran dan uraian tentang metode dan

cara mengajar umum yang telah digunakan oleh pendidik-pendidik Islam. Diantara metode umum

tersebut yaitu:

1. Metode pengambilan kesimpulan atau induktif

Metode ini bertujuan untuk membimbing pelajar untuk mengetahui fakta-fakta dan

hukum-hukum umum melalui jalan pengambilan kesimpulan atau induksi. Mulai dengan

membahas dari bagian-bagian yang kecil untuk sampai kepada undang-undang umum.

4
Metode ini digunakan pada berbagai ilmu yang menjadi tumpuan perhatian

pendidikan Islam, seperti ilmu fiqh, hitungan, fisika, kimia yang bertujuan untuk mencapai

suatu undang-undang atau hukum-hukum berbagai fakta umum.

2. Metode perbandingan (qiyasiah)

Metode tersebut kebalikannya dari metode induktif. Metode perbandingan sama

halnya dengan metode deduktif.

Metode ini dari yang umum kepada yang khusus dari keseluruhan kepada bagian-bagian

kecil, dimana disebutkan prinsip umum dahulu, kemudian diberi misal-misal dan perincian-perincian

yang menjelaskannya.

Metode deduktif dapat juga digunakan dalam mengajarkan bahasa baik sastra atau nahu,

sejarah dan lain-lain yang diatur oleh prinsip-prinsip dan undang-undang umum yang di bawahnya

termasuk bagian-bagian yang banyak.

3. Metode Kuliah

Dalam metode kuliah ini seorang pengajar itu menyiapkan bahan-bahan perkuliahan
dan pelajaran serta mencatat perkara penting yang ingin dibicarakan . Sedang pelajaran
mendengarkan dan mencatat apa yang dipahaminya .

Metode ini tidak dapat digunakan untuk mengajar anak-anak karena anak kecil sukar
menaruh perhatian yang cukup .

Menurut Ibnu Kaldun pelajar harus menjalankan 3 tahap :

1. Ia memberi ide yang umum dan ringkas tentang perkara yang ingin dikuliahkannya .
2. Iia menguraikan kembali dan lebih jelas dari pada penjelasan yang pertama .
3. Perkara tersebut diuraikan lebih mendalam dan menyeluruh , sehingga tidak ada perkara
sukar yg tidak jelas .

5
4. Metode dialog dan perbincangan

Metode dialog itu metode yang berdasarkan pada dialog , melalui tanya jawab hingga
fakta tidak diragukan . Pendialog melalui 3 tahap :

1. Tahap keyakinan tidak mempunyai dasar .


2. Tahap ragu dimana orang yang diajak berdialog pendirian dan kata-katanya tidak
tetap .
3. Tahap keyakinan yang berdasar pada keyakinan akal.

Metode dialog mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meninggikan


pemikiran , mengembangkan dan meluaskan akal . Dengan begitu para ulama
memberikan perhatian lebih terhadap dialog dan perdebatan .

Pendidikan islam belajar dialog dengan berpegang al-Qur’an dan as-sunnah .


Rasul juga banyak menggunakan metode dialog dengan sahabat-sahabatnya dan dengan
musuh islam .

Menurut Ibnu Kaldun mengajar debat dan dialog dalam masalah ilmiah , maka
akan mencapai tujuan ini .

METODE LINGKARAN ( HALAQOH , RIWAYAT, MENDENGAR DAN MEMBACA DIKTE, DAN


HAFALAN, PEMAHAMAN DAN LAWATAN.

1. Metode Lingkaran .

Metode ini banyak digunakan pada yayasan pendidikan islam semenjak bermulanya dakuah
islamiyah dimana murid mengelilingi gurunya dalam setengah bulatan untuk mendengarkan
syaratannya .

2. Metode Riwayat .

Metode ini merupakan metode dasar yang digunakan pendidikan islam . Awalnya metode ini
digunakan untuk ilmu-ilmu islam dan segi pemikiran islam , namun lama kelamaan metode ini
digunakan pada ilmu islam lain seperti tiqih , ilmu kalam , dan lainnya .

3. Metode mendengar .
6
Metode ini mrupakan salah satu metode yang digunakan pada zaman nabi . Dimana nabi
membaca ayat-ayat al-qur’an maupun hadits dan para sahabat mendengarkan dan menghafalkan .

4. Metode Membaca .

Metode ini merupakan metode yang digunakan dalam mengajarkan dan mriwayatkan karya
ilmiah yang biasanya bukan karya sendiri . Metode ini dimana murid menyetujui atau membantah
apa yang didengarnya dan menyatakan bantahan , ulasan dan penerangan pada ras yang dibaca .

5. Metode Imla .

Metode ini disebabkan tersiarnya kertas dan tulisan .

Metode imla dimana guru mengatur setiap kata-kata yang diucapkan sedang murid mencatat
kata-kata yang didengarnya . Jadi metode imla ditetapkan pada tulisan .

6. Metode Hafalan

Metode ini digunakan untuk ingatan yang kuat dan menganggap pengembangan ingatan
untuk menghafal . Para ulama menaruh perhatian pada hafalan ulama hadits dan fiqih .

7. Metode Pemahaman .

Ulama islam menaruh perhatian pada hafalan dan ingatan mereka , melalafkan terhadap yang
dihafalkan dan menjelaskan , menganalisis dan memahaminya sebenar-benarnya .

Metode pengajaran dalam pendidikan islam menaruh menaruh perhatian pada pmahaman .

8. Metode lawatamn umum menuntut ilmu

ilmu dan juga dianggap sebagai metode yang sangat baik digunakan dalam mencari ilmu,
mencari ilmu yang dilakukan dengan cara berkunjung dapatmemperoleh pengetahuan yang
lebih, begitu juga dapat sebagai jalan untuk menyelidiki ilmu dan dapat bergaul dengan
banyak ulama-ulama, perowi- perowi, dan pembaca pembaca yang terkenal, begitu pula
untuk mendapat kajian bahasa arab yang asli dari dasa desa sebelum bakat bakat asli orang
arab kemasukan atau dirusak oleh peradaban

Perhatian orang islam terhadap perkampungan yang mempunyai latar belakang ilmu
sudah dari awal perkembangan islam, sebagai mana telah dijelaskan oleh ibnu abdul bar al
qurthuby, dengn sanad dari jabir bin abdullah, beliau berkata : telah sampe pada aku sebuah
hadistdari seorang sahabat nabi muhammad saw saya membeli sebuah unta untuk
memuliakan perjalan, kemudian saya menjalani selama satu bulan sehingga saya sampai pada
negeri syam sehinga sberjumpa dengan abdulalah bin anis al-ansary”..... jabir melanjutkan
ceritanya menerangkan bagaimana ia menyelidiki sebuah hadis yang dimaksudkannya itu.

Mereka memandang bahwa apa yang diperoleh oleh seorang daripengetahuan lebih
besar dan dan mulia dari pada penderitaan yang dijumpainya, bepergian tidak saja dilakukan

7
pleh ahli hadis saja tetapi juga dilakukan oleh ahli ahli bahasa yang bepergian untuk
mengumpulkan perbendaharaan katadari penduduk desa yang jauh dari jazirah arabiah.

Diantara yang menggalakan bepergian dan perjalanan ilmiah adalah kesatuan tanah
air islam, terbukanya bagian bagian satu sama lain, tidak adanya batas-batas buatan antara
bagian bagiannya, begitu pula dengan pemeliharaan yang baik antara penuntut ilmu

Pendeknya pelayaran ilmiah ini meninggalkan kesan-kesan baik dan banyak,


merupakan sumber yang kaya dengan kebaikan dan kegiatan yang terus menerus dan
merupakan jalan istiadat dari yang berguna untuk melakukan pertukaran kebudayaan dan
tolong menolong pemikir diantara universitas-universitas negeri islam

Ibnu kaldun mengatakan sesungguhnya bepergian untuk menuntut ilmu dan menemui
guru-guru menambah kesempurnaan dalam perjalanan, sebabnya manusia mengambil
pengetahuan, akhak, adat istiadat dari berbagai madhabterkadang yang didapatkannya itu
berupa ilmu, pengajaran, pidato, dan lain sebagainya

CIRI – CIRI DAN TUJUAN UMUM BAGI PENGAJARAN DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Walaupun dalam pengjaran dan bimbingan dalam pendidikan islam berbeda tetapi terdapat
ciri-ciri dan sifat umum untuk semuanya, ingin mempunyai ciri sendiri sebagaimana ia mempunyai
tujuan sendiri-sendiri.

Pertama ciri-ciri metode mengajar dalam pendidikan islam

1, berpadunya ciri-ciri dan metode, dari tujuan dan alat dengan ajaran jiwa dan ajaran ahlak islam
mulia, pendidik muslim, baik ssebagai bapak, ibu, atau dai. Mengambil tujuan-tujuan metode prinsip
dan alat-alatnya dari ahklak islam.

2. metode tersebut bersifat luwes dan dapat menerima perubahan dan penyesuaian sesuai dengan
keadaan dan suasana mengikuti sifat pelajaran. Juga menerima perbedaan sesuai ilmu dan mata
pelajaran begitu juga dengan perbedaan umur dan pelajar dan perbedaan kemampuan dan tahap
kematangan mereka.

3. metode tersebut berusaha sungguh sungguh mengaitkan antara teori dan praktek proses belajar,
dan amal, riwayat dan kefahaman, hafalan dan fahaman, imla dan ijtihad, memeliharaq pusaka nenek
moyang dan pembaharuan daya cipta, memelihara aktivitas dan kemampuan berfikir, menekankan
peranan positif guru-guru dan pentingnya penggunaaan aktifitas murud murid dalam memperoleh
ilmu dan kemampuan.

4. membuang cara-cara meringkaskan dalam pengajaran dan menganggap bahwa ringkasan ini
merupakan rusaknya ilmu yang berguna.

5. menekankan kebebasan murid-murid berdiskusi, berdebad, dan berdialog dalam batas kesopanan
dan hormat menghormati.
8
6. kalau pendidikan islam menghormati hak kebebasan murid-murid, pribadi dan pendapatnya dalam
turut serta dalam proses pendidikan, ia juga mengangkat derajat guru dan meletakannya dalam
tingkat pimpinan dan tauladan dalam bidang pikiran dan spiritual memberinya hak menghargai dan
menghormati patuh dan mendengarkannya.

Inilah sebagian ciri ciri umum metode pendidikan islam.

TUJUAN – TUJUAN UMUM METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Pendidikan islam bertujuan untuk mencapi tujuan- tujuan umum

1. Menolong pelajar untuk mengembangkan pengetahuan, maklumat, pengalaman, ketrampilan,


terutama ketrampilan berfikir ilmiyah yang betul dan sikap dalambentuk cinta ilmu , suka
menuntutnya dan membuka rahasianya, dan merasa enak dan nikamat dalam mencarinya.
2. Membiasakn pelajar menghafal, memehami, berfikir sehat, memperhatikan dengan tepat
mengamati dengan tepat, sabar, rajin, dan teliti dalam menuntut ilmu, mempunyai pendapat
yang berani asli dan bebas.
3. Memudahkan proses pengajaran bagi pelajar dan membuatnya memcapai sebanyak mungkin
tujuan yang diinginkan.
4. Menciptakan suasana yang sesuai bagi pengajaran yang berlaku sifat mempercayai,
menghormati, antara guru dan murid.

DASAR – DASAR UMUM METODE MNGAJAR DALAM ISLAM

Pertama dasar agama

Sebenarnya pada pembaahasan ini dasa-dasar mengjar , asas-asas, dan fakta umum yang pada
dasarnya mengambi dari syariat pada sumbenya yang indukdan cabang yang bermacam macam dan
juga mengambil dari peninggalan nenek moyang kita yang soleh.sebenarnya pengambilan ini dari al
quan dan as sunah dan juga dari perkataan nenek moyang atau pengalaman pengalaman orang yang
solaeh pula.

Macam macam metode atau teknik yang dipakainya dalam mengajar didapati pada cara cara
pendidikan yang terdapat dalam alquan, sunah nabi, amalan salaf dari sahabat pengikutnya peluang
yang luas untuk memilih yang sesuwai dengan mata pelajaran, perkara yang diajarkan, umur murid,
suasana alam sekitarnya dan suasana pengajaran dimana ia berada. Metode pendidikan yang kita
ambil dalam alquran:

1. Teknik pendidikan sambil keja


2. Teknik kisah
3. Teknik tauladan yang baik
4. Teknik dari pengajaran dari sejarah
5. Teknik pembahasan akal
6. Teknik soal jawab
7. Teknik pemberian contoh
8. Teknik perintah pada ma’ruf dan melarang yang mungkar
9
9. Tenik hukuman dan balasan
10. Teknik taubat
11. Teknik induktiv
12. Teknik deduktif

Dan lain sebagainya

Macam macam metode

1) Metode penyelesean masalah


2) Metode proyek
3) Metode aktivitas
4) Metode permainan
5) Metode unut unit
6) Metode tugasa
7) Metode pengajaran terencana
8) Metode pengajaran moderen

Kedua dasar bio psikiologis

Bio psikologis bermakna sekumpulan kekuatan dan ciri jasmaniah dan psikologis yang
mempengaruhi tingkah laku pelajar pada proses belajar.

1- Dasar biologis

Segi atau dasar biologis adalah keajiban guru untuk memelihara dalam metode teknik pengjarannya
ciri ciri, kebutuhan jasmani, dan tahap kematangan muridnya.

Yaitu harus memperhitungkan bahwa murid itu mempunyai kebutuhan bio fisik yang harus
dipuaskan dan dipenihi supaya tercapai penyusuaian jasmani sekikologis dan sosial yang sehat.

2- Dasar psikologis

Dasar psikologis yang dimaksudkan adalah sejumlah kekuatan psikologis termasuk motifasi,
kebutuhan emosi, minat, sikap, keinginan, kesediaan, bakat-bakat dan kecakapan akal atau intelek.

Yaitu guru harus menjaga kesediaan dan keterampilan murid dari segi jasmani juga harus menjaga
kekuatan emosi dan kesediaan dan kecakapan intelektualnya, karena tingkah laku, kegiatan dan
peroses belajar sangat terpengaruh oleh faktor psikologis ini.tingkah laku manusia menurut para ahli
psikologi adalah satu akibat dan bertujuan dalam waktu yang sama.

3- Dasar sosial

Metode mengjarnya harus sesuwai dengan nilai masyarakat, tradisi yang baik dan dengn tujuan,
kebutuhan, harapannya terhadap anggutanya dan tuntutan kehidupan yang berjaya dalam masyarakat
tersebut

10
PERINSIP UMUM TERPENTING YANG MENJADI DASAR METODE MENGAJAR DALAM
PENDIDIKAN ISLAM

Memperoleh proses belajar yang baik, dan hasil suatu metode mengjar hanya diukur dengan
hasilnya dalam memudahkan peroses mengajar dan menyempurnakan peroses ini dengan berjaya.

Pengertian moderen peroses mengjar ada tiga pokok

1) Pandangan yang mengatakan proses belajar adalah hafalan dan ingatan


2) Pandangan yang mengatakan bahwa proses belajar adalah latihan akal atau kecerdasan akal
3) Pandangan yang mengatakann peroses belajar adalah perubahan dan pertukarantingkah laku dan
perbaikan dalam pencapaian.

Sarat pokok bagi peroses belajar yang dikemukakan ahli psikologi pendidikan

1) Adanya motivasi dalam belajar


2) Adanya keturut sertaan
3) Adanya kematangan yang sesuwai dengan perkara yang ingin dipelajari

Teori peroses belajar

1.1. Coba coba (trial and error)


1.2. Peroses belajar bersarat
1.3. Peroses belajar berdampingan
1.4. Proses belajar peneguhan
1.5. Proses belajar melaluwi clik-akal
1.6. Proses belajar dalam melaluwi perubahan dalam bidang psikologi belajar

PRINSIP – PRINSIP YANG MENJADI DASAR METODE MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN


ISLAM

Prinsip pertama

pentingnya menjaga motivasi pelajar dan kebutuhan, minat, dan keinginannya pada proses
belajar. maka dari itu guru harus memelihara motivasai pelajar dan juga segala yang termasuk
motivasi seperti kebutuhan, keingingn, minat, dan lain lain lagi metode dan cara pengajaran, supaya
dapatmenjamin sikap positiv pelajar dan kesukaanya kepada pelajaran.

Prinsip kedua

Prinsip kedua berisi tentang bagaimana si guru memberikan penjagaan dan penolongan
terhadap si murid atas tujuan pelajar. Seorang guru menolong muridnya untuk menentukan
11
tujuannya dalam belajar dan menjaga tujuan dalam proses pengajaran dan membimbing si murid
agar lebih suka pada pelajaran. Namun perlu digaris bawahi bahwa tujuan – tujuan utama dalam
menuntut ilmu adalah mendekatkan diri kepada Allah, menuntut keridhaan_Nya, serta taat sebaik –
baiknya kepada-Nya.

prinsip ini didasari oleh beberapa ayat – ayat Al-Qur’an dan hadist – hadist Nabi.

Diantaranya Firman Allah :

“sekiranya dari tiap kumpulan ke luar suatu kelompok manusia untuk mempelajari dengan
mendalam tentang agama, untuk mengajar kaumnya bila mereka kembali kepada mereka. Moga –
moga mereka merasa takut.” ( At- Taubah: 122 ).

Sabda Rasulullah s.a.w. :

“ barangsiapa mempelajari suatu bab ilmu untuk mengajar kepada manusia dia akan diberi pahala
sebanyak pahala tujuhpuluh siddiq ( sahabat Nabi yang paling dekat ).”

Masih banyak lagi hadist – hadist yang mendasari prinsip ini. Pada intinya seorang guru memiliki
tugas ataupun tanggung jawab atas pelurusan niat serta penyelamatan niat kepada para pelajar dalam
menuntut ilmu.

Prinsip ke tiga

Pada prinsip ini ditekankan pada proses kematangan pelajar dan derajat kesediaan untuk
belajar. Guru muslim tidaklah kurang memelihara kematangan belajar bagi si murid dalam proses
pembelajaran dan tingkat keingin tahuannya terhadap sesuatu. Seorang guru mengajarkan kepada si
murid sesuai dengan tingkat kematangan jasmani, akal dan emosi mereka . sebagian orang islam
memegang prinsip ini dengan dasar ayat al – qur’an ( Al-Baqarah: 286 ) yang berbunyi “Allah tidak
memberati seseorang, melainkan menurut kesanggupan-Nya.” Adapun dasar yang lain yaitu sabda
Rasul yang berbunyi : “ Kami Nabi – nabi diperintahkan menempatkan manusia menurut tahap
mereka dan berbicara kepada mereka sesuai dengan akalnya.”

Pada dasarnya prinsip ini membahas tentang proses kematangan pelajar dalam belajar, baik
itu bersifat jasmani akal maupun emosi. Seorang pelajar akan memulai dari hal yang belum diketahui
dari hal yang konkrit sampai hal yang abstrak, dari hal sederhana ke hal – hal yang kompleks.

Imam Al –Ghazali juga turut menguatkan prinsip ini dengan keterangan – keterangan beliau ketika
menjelaskan fungsi – fungsi guru, beliau berkata : “ guru menjaga sifat sedikit demi sedikit dalam
menyampaikan pelajaran, dari tingkat satu ketingkat yang lain, dan tidak akan di ajarkan kepada
muridnya sesuatu yang belum dicapai akalnya sehingga si murid tidak merasa berat dalam proses
belajar.

Yang perlu ditekankan dalam prinsip ini adalah orang paling bodoh dan yang paling lemah
adalah orang yang menganggap dirinya sempurna.
12
Prinsip ke empat

Prinsip keempat merupakan prinsip menjaga perbedaan – perbedaan perseorangan diantara


pelajar karena sesungguhnya setiap individu merupakan sesuatu yang berbeda baik itu berupa fisik
serta kemampuan berfikir, namun dibalik itu semua terdapat kelebihan dan kekurangan pada individu
tersebut. Seorang guru berkewajiban menjaga peredaan – perbedaan tersebut dalam metode dan cara
– cara mengajarnya jika ia ingin sesuai dengan apa yang dituju.

Prinsip ini dibuktikan dengan peninggalan – peninggalan pendidikan kita yang disebutkan
oleh Abu Hayyan Al-Tauhidy tentang Abi Abbas : “ manusia dalam ilmu ada tiga tingkatan yaitu
mendpat ilham kemudian diajarkan sehingga menjadi prinsip, belajar namun tidak mendapat ilham
sehingga beliau mengajarkan apa yang telah beliau hafal, seseorang yang belajar dan mendapatkan
ilham beliau sedikit belajar tapi karena beliau mendapat ilham maka menjadi banyak hafalan dan
pengetahuannya.”

Prinsip kelima

Pendidik menyiapkan peluang partisipasi partikal ( pendidik muslim mengetahui pentingnya


motivasi dan tujuan, kematangan dan kesediaan yang sesuai, dan pentingnya memelihara perbedaan
– perbedaan individu diantara pelajar – pelajar. Seorang guru harus mengetahui pentingnya amal atau
partisipasi praktikal yang berulang –ulang guna mencapai proses belajar yang sehat dan
menanamkan dalam – dalam dan meneguhkan hasil –hasil proses belajar. Pendidik modern sadar
bahwa proses belajar hanya dapat berlaku melalui amalan dan sewaktu mengamalkan.

Prinsip – prinsip yang dipegang oleh pendidik islam dalam metode pengajaran mere
mencabang kepada empat prinsip yang berkaitan satu sama lain dan saling melengkapi satu sama
lain. Empat prinsip tersebut adalah :

1. Prinsip partisipasi
2. Prinsip penaksiran makna dan penjelasan yang konkrit terhadap pengetahuan dan fakta –
fakta yang dipelajari
3. Prinsip pengulangan yang terpimpin
4. Prinsip tauladan yang baik dan mengamalkan sendiri apa yang diajarkan.

Semua prinsip ini menekankan pentingnya memelihara dalam proses pengajaran dan pendidikan,
berpegang pada penekanan teks – teks agama dan peninggalan falsafah ulama islam.

Prinsip ke enam

Dalam prinsip ini menerangkan mengenai pentingnya memperhatikakn kepahaman


mengetahuai hubungan kepaduan dan kelanjutan pengalaman sifat baru, keasrian dan kebebasan
13
berfikir, dan dalam pendidikan islam metod kefahaman itu suatu metode yang pokok karena lebih
menekankan pentingnya pengetahuan tentang hubungan dan pertalian paralel diantara unsur-unsur
pengalaman pengajaran yag satu atau suasana pengajaran yang satu.

Prinsip ke tujuh

Dalam prinsip ini menerangkan pentingnya membuat proses pendiidkan menjadi suatu proses
yang menggembirakan dan menciptakan kesan yang baik pada diri pelajar, memberiakn harapan
kegembiraan, dan ketrentaman dan menjauhkan daripadanya perasaan putus asa, jengkel, kegagalan,
dan rasa kurang, untuk memelihara prinsip ini dalam metode dan tehnik berdasarkan pada Agama
dan peninggalan islam termasuk teks-teks.

1- PRINSIP PARTISIPASI PRAKTIKAL


Prinsip partisipasi praktikal merupakan penekanan pada pentingnya amalan dan
partisipasi dalam pendidikan islam yang terdapat pada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi. Allah
Berfirman bahwa “sesungguhnya orang – orang yang bermukmin adalah orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu dan mereka berjihad
pada jalan Allah dengan jiwa dan harta mereka. Mereka itulah orang – orang yang benar.” (
Al-Hujarat:15).
“ Allah menjanjikan orang – orang yang beriman diantara kamu dan beramal saleh
bahwa ia akan menjadikan kamu khalifah di bumi ini sebagaimana ia menjadikan orang –
orang sebelum kamu sebagai khalifah.” ( An-Nur:55)

Dalam prinsiup ini teknik yang berhubungan dengan amal merupakan pokok dalam Al-
Qur’an dan syariat Islam pada umumnya. Adapun perintah – perintah amaliyah yang
diperintahkan oleh agama antara lain shalat, puasa, zakat, haji, jihad, dan lain sebagainya itu
semua merupakan teknik paktis guna mengajarkan amalan – amalan agama. Banyak ayat –
ayat Al – qur’an yang menerangkan himbauan bagi kita untuk sling mengajak kepada sesama
yaitu surat Al-Ankabut :45, Al-Baqarah: 183, dan surat At-Taubah; 103.

2- PRINSIP PENJELASAN KONKRIT TERHADAP MAKNA ( ABSTRAK )


Prinsip ini menjelaskan tentang penjelasan makna secara konkrit Al-Qur’an dan Sunnah
penuh dengan perumpamaan terhadap perkara maknawiyah dan perkara – perkara yang
bersifat konkrit. Dicontohkan dalam surah Ibrahim ayat 24 – 26 yang berbunyi :
“ Adakah engkau tidak melihat bagaiman Allah memberikan missal kata – kata yang
baik seperti pohon yang baik, pangkalnya tetap dan cabangnya kelangit. Ia member hasilnya
setiap saat dengan izin Allah. Dan contoh kata – kata yang buruk seperti pohon yang buruk
yang dicabut dari permukaan bumi dan dia tidak punya kekuatan.”
Rasulullah pun memberikan contoh perumpamaan yang konkrit untuk menerangkan
perkara – perkara yang abstrak, diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam musnadnya dari

14
Assya’aby dari jabir, beliau berkata : “ketika kami sedang duduk dengan Nabi beliau
melukiskan sebuah garis di depannya dan beliau bersabda : “ (inilah jalan Allah ) dan
beliau melukiskan dua garis disebelah kanannya dan dua garis disebelah kirinya dan beliau
bersabda : “ ( inilah jalan syaitan ). Kemudian beliau meletakan tangannya pada garis
pertengahan kemudian beliau membaca ayat berikut : “sesungguhnya inilah jalanku jalan
yang lurus. Hendaklah kamu mengikutinya dan janganlah kamu mengikuti jalan – jalan yang
lain niscaya kamu bercerai berai dari jalan-Nya. Itulah diwasiatkan kepadamu, moga –
moga kamu bertaqwa.”

3- PRINSIP PENGUALANGAN
Prinsip pengulangan merupakan prinsip yang ditekankan oleh agama islam dimana pada
prinsip ini digunakan untuk pembelajaran al-Qur’an, selain itu dalam Al- qur’an
menggunakan bentuk pengulangan yang berbagai macam baik secara makna dan bimbingan
tuhan, kisah – kisah yang mengandung pengajaran serta nasehat dengan bentuk dan gaya
yang bermacam – macam.
Allah berfirman : “ dan ingatkanlah, sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang mukmin.” ( Al- Baqoarah; 44 ).
Rasulullah bersabda: “ siapa yang telah mengamalkan apa yang telah ia ketahui,
niscaya Allah akan mewariskan kepadanya ilmu yang belum diketahui.”

Cara atau prinsip ini juga sering dilakukan atau digunakan di lembaga – lembaga
pendidikan non-formal seperti pesantren, dala dunia kepesantrenan metode pengulangan
merupakan suatu hal yang sudah masyhur.

4- PRINSIP TAULADAN BAIK

Prinsip tauladan yang baik dan pentingnya seorang guru itu ada pada dakwahnya, dan
seorang tauladan itu harus bisa meniru Rasululloh SAW yang memiliki akhlak yang paling
mulia dan tauladan yang baik bagi yang ingin mencari hidayah dan kebaikan, orang islam
yang sempurna menurut pandangan islam ialah yang amalnya menguatkan perkataanya dan
ilmunya terpancar dalam tingkah lakunya dan sebagai seorang guru pembimbing yang
diharapkan bisa mengamalkan ilmunya dan perbuatanya tidak mendustakan perkataanya.

15

Anda mungkin juga menyukai