Makalah ini diselesaikan sebagai salah satu syarat tugas Mata Kuliah
Ilmu Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Menurut Adrian, metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara
untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari
pendidik dan peserta didik untuk saling beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan
sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai
sehingga berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar
yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si
terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.
1
B. Metode-Metode Dalam Persfektif Islam
Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran Pendidikan
Agama Islam antara lain:
2.Metode diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi
melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya
sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu
melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum
ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik
yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan
memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang
diungkapkan Killen adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau
permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa,
serta untuk membuat suatu keputusan.
2
3. Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi
tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik
bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang
diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya
satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan
jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik. Jadi, metode tanya jawab adalah
interaksi dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu
dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
5.Metode ekperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang
dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan
atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu
produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan
menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan
penjelasan lisan.
3
perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran
Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat
siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
Sebagaimana halnya isi al-Qur`an yang banyak memuat kisah-kisah tentang orang-orang
dahulu. Dalam beberapa ayat menyebutkan bahwa Rasulullah tidak hidup pada zaman
sebelumnya tetapi Al-Qur`an mengisahkan semua kepada nabi
Muhammad. "Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat
yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu
peringatan (Al Quran)" (QS. Thaha : 99.
Melalui cerita, Rasulullah dapat mengetahui tentang kisah-kisah nabi dan umat
sebelumnya. Demikan pula melalui cerita, kita dapat mengetahui kisah-kisah para nabi
dan orang dahulu yang diinformasikan oleh Al-Qur`an. Dalam pendidikan Islam,
terutama pendidikan agama islam (sebagai suatu bidang study ), kisah sebagai metode
pendidikan amat penting. Dikatakan amat penting, alasannya antara lain sebagai berikut:
Kisah Qur`ani dan dapat menyentuh hati manusia karena kisah itu menampilkan
tokoh dalam konteksnya yang menyeluruh. Karena tokoh cerita ditampilkan
dalam konteks yang menyeluruh, pembaca atau pendengar dapat ikut
menghayati atau mersakan isi kisah itu, seolah-olah ia sendiri yang menjadi
tokohnya.
4
pembaca atau pendengar kedalam kidsak itu sehingga ia terlibat secara
emosional.
Pengungkapannya tentu saja sama dengan metode kisah, yaitu dengan berceramah atau
membaca teks. Kelebihan metode ini antara lain ialah sebagai berikut:
5
untuk mempengaruhi dan membangkitkan kesan, seakan si pembuat
perumpamaan menjewer telinga pembaca dengannya sehingga pengaruh
jeweran itu meresap ke dalam qalbu."
6
dikembangkan oleh cendikiawan muslim. Oleh karena itu, teori belajar ini tidak hanya
bersifat rasional-empiris, melainkan juga bersifat normatif-kualitatif. Dengan demikian,
teori belajar dalam Islam memperhatian aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, plus
aspek spiritual dan berorientasi pada pembentukan individu secara holistik. Terdapat
beberapa aspek teori belajar dalam Islam yang sepadan dengan teori belajar Barat, tetapi
hakikatnya tidak sama, yaitu teori belajar akhlaq yang lebih menekankan pada
pembentukan perilaku yang baik, fikr pada pencarian pengetahuan, dan insaniyah pada
aspek afektif dan kebebasan yang bertanggung jawab. Aspek teori belajar tersebut
merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. Komparasi antara kedua teori belajar
tersebut adalah teori belajar Barat lebih menekankan pada peristiwa belajar yang bersifat
rasional-empiris-kuantitatif yang bersumber pada pandangan dunia Barat (world view)
sekuler-positifistikmaterialistik. Sedangkan teori belajar Islam tidak hanya menekankan
pada peristiwa belajar yang bersifat rasionalempiris, tetapi juga memberikan penekanan
pada peristiwa belajar yang bersifat normatif-kualitatif yang berasal dari al-Qur’an dan
al-Sunah yang dikembangkan oleh intelektual muslim berdasarkan pengalaman yang
telah teruji efektifitasnya selama berabad-abad .1
Dari literatur pendidikan Barat dapat diketahui banyak metode pendidikan yang
berkembang secara umum seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, sosio drama,
bermain peran, pemberian tugas, resitasi, dan sebagainya. Metode-metode pendidik- an
yang dikembangkan di Barat dapat saja diambil atau digunakan untuk memperkaya teori
metode pendidikan Islam. Menurut para ahli pendidikan, metode pendidikan yang dipakai
dalam dunia pendidikan sangat banyak. Hal ini tidak terlepas dari tujuan yang ingin
dicapai dalam dunia pendidikan, yaitu membentuk anak didik menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Dan berikut ini akan beberapa jenis metode pendidikan Islam baik secara
umum maupun khusus seperti yang dikemukakan oleh tokoh pendidikan Islam seperti
berikut: Omar Mohammad al-Toumy al- Syaibany. Dalam bukunya, Syaibany
memaparkan beberapa metode pendidikan, yaitu:
1
Nurjanna Rianie, PENDEKATAN DAN METODE PENDIDIKAN ISLAM (Sebuah Perbandingan dalam
konsep Teori Pendidikan Islam dan Barat) Vol 1
7
fiqhi, hitungan, teknik, fisika, kimia dan dalam berbagai ilmu yang lain. Dan metode ini
telah digunakan oleh pendidik-pendidik dan cerdik pandai Islam.
Pendidik-pendidik dan para ulama- ulama Islam sudah banyak menggunakan metode
perbandingan dalam pengajaran, perbincangan dan dalam usaha membuktikan kebenaran
fikiran dan kepercayaan mereka pada karya-karyanya. Terutama sesudah mereka
berhubungan dengan logika Aristoteles, yang pertama kali merupakan logika
perbandingan.
Metode Kuliah. Metode kuliah adalah metode yang menyatakan bahwa mengajar
menyiapkan pelajaran dan kuliahnya, mencatatkan perkara-perkara penting yang ingin
dibicarakannya. Ia memulai kuliahnya dengan mengutarakan sepintas lalu tentang
perkara-perkara penting yang ingin dibicara- kan. Kemudian menjelaskan dengan
terperinci tentang perkara-perkara yang disimpulkannya pada permulaan kuliahnya.
Pelajar-pelajar mengikuti dengan mendengar dan mencatat apa yang difahami dari kuliah
itu, untuk dipelajari sekali lagi dengan cara masing-masing. Pendidik-pendidik Islam
mengenal metode ini, sebagaimana juga mereka telah mengenal dua metode sebelumnya.
Mereka menggunakannya dalam pengajaran, bim- bingan, dan dakwah kepada jalan
Allah. Mereka telah meletakkan dasar-dasar, prinsip-prinsip dan syarat-syarat yang
menjamin kejayaannya sebagai metode mengajar dakwah.
Metode Dialog dan Perbincangan. Metode Dialog adalah metode yang ber- dasarkan
pada dialog, perbincangan melalui tanya jawab untuk sampai kepada fakta yang tidak
dapat diragukan, dikritik dan dibantah lagi. Ahli-ahli pendidikan Islam telah mengenal
metode dialog yang dianggap oleh pendidik-pendidik modern berasal dari filosof Yunani
8
Socrates, kemudian mereka kembangkan sesuai dengan tabiat agama dan ahlaknya. Dan
atas itulah didasarkan metode perdebatan yang betul-betul merupakan salah satu ciri-ciri
khas pendidikan Islam.
Metode Lingkaran. Pada metode ini, yang terus menerus dipergunakan pada yayasan-
yayasan pendidikan dalam dunia Islam semenjak bermulanya dakwah Islamiyah. Pelajar-
pelajar mengelilingi guru- gurunya dalam setengah bulatan untuk mendengarkan
syarahnya. Kalau guru itu duduk, ia duduk bersandar pada sebuah tiang di Mesjid
menghadap kiblat. Sebagian ulama mengkhususkan tiang-tiang tertentu yang dijadikan
majlisnya sepanjang hidup- nya. Kalau seorang guru telah memilih tempat tertentu untuk
tempat pengajarannya maka biasanya beliaulah mendapat keuta- maan untuk menempati
tempat tersebut. Guru-guru yang memasuki halaqah pelajaran harus telah berwudu' dan
berbau harum dan dalam bentuk pakaian yang baik dan dengan khusu' kepada Allah,
terutama pada pelajaran tafsir dan hadits. Guru memulai pelajaran dengan membaca Bis-
millah, dengan memuji kepada Allah dan mengucapkan salawat kepada Nabi SAW.
Kemudian barulah dia memulai pelajaran- nya. Sehingga bila ia selesai ditutupnya
dengan membaca al-Fatihah kemudian murid-muridnya disuruh untuk membaca pelajaran
yang akan datang.
Metode Riwayat. Metode ini dianggap salah satu metode dasar yang digunakan oleh
pendidik Islam. Hadits, bahasa dan sastera Arab termasuk ilmu-ilmu Islam, dan segi-segi
pemikiran Islam yang paling banyak menggunakan metode ini. Tentang hadits Nabi,
sahabat-sahabat Nabi SAW meriwayatkan apa yang didengarnya dari beliau tentang
hukum-hukum petunjuk, atau pekerjaan-pekerjaan dan keadaan disaksikan dan
dilaksanakan.
Metode Mendengar. Metode ini dilakukan dengan cara mendengarkan sesuatu. Metode
ini banyak digunakan pada abad pertama dakwah Islamiyah, karena pada saat itu tulisan
dan pembacaan belum tersebar luas dimasyarakat. Dan juga karena para ahli pada abad
itu tidak senang menulis apa yang diriwayatkannya sebab kawatir kalau tulisan itu akan
serupa dengan al- Quran.
Adapun jenis metode pendidikan yang dikemukakan oleh tokoh pendidikan Barat
seperti berikut: Aliran idealisme, metode yang diutamakan dalam kegiatan pendidikan
meliputi metode dealektika, tetapi metode lain yang efektif dapat dimanfaatkan. Aliran
realisme, metode yang diutama- kan dalam kegiatan pendidikan tergantung pada
pengalaman, baik langsung atau tidak langsung.
9
Metode penyampaian harus logis dan psikologis. Aliran pendidikan Pestalozzianisme,
dengan tokohnya Pestalozzi, ada beberapa metode pendidikan yang digunakan, yaitu: 1)
Pendidikan adalah perkembangan yang harmonis antara akal (intelektual), hati (moral),
dan tangan (keterampilan). 2) Pendidikan umum mendahului pendidikan keterampilan. 3)
Pendidikan lebih meng- utamakan pengembangan kemampuan dari- pada penguasaan
pengetahuan. 4) Pendi- dikan anak muncul dari dalam. 5) Pendi- dikan berlangsung
secara bertahap sesuai dengan tahap-tahap perkembangan. 6) Pen- didikan mengikuti
tatanan alam (the road of nature).
11
dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa dapat menemukan jawab-
annya, atas dasar kecerdasannya dan kemampuannya sendiri. 2
2
Jurnal Al-Hikmah Vol 7 Oktober 2019 hal: 57-80
12
DAFTAR PUSTAKA
Ahyat, Nur. Edusiana: Jurnal Manajemen dan Pendidikan Islam. Volume 4, No. 1, Maret
2017.
Zakir, Muhammad. Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam (Kajian Tafsir Tarbawi).
Vol. 5, No. 2, Juli 2016
Rianie, Nur jannah. Pendekatan dan Metode Pendidikan Islam (Sebuah Perbandingan
dalam Konsep Teori Pendidikan Islam dan Barat). Jurnal: Management of Education,
Volume 1, Issue 2.
13